Dua Belas Imam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M.Nadian (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(19 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|salah satu agama Syiah|Syiah Dua Belas Imam}}
{{Untuk|salah satu cabang Syiah|Syiah Dua Belas Imam}}
{{Imamah12}}
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Dua Belas Imam''' adalah penerus spiritual dan politik [[Muhammad]], Nabi Islam, dalam [[Syiah Dua Belas Imam]]. Keyakinan ini juga mencakup [[Alawi]] di [[Suriah]] dan [[Turki]].{{sfn|Olsson|2005|p=65}} Menurut prinsip-prinsip Syiah, penerus Nabi Islam, Muhammad, adalah orang yang tidak bersalah yang tidak hanya mengatur masyarakat dengan keadilan, tetapi juga memelihara hukum ilahi dan mengungkapkan makna yang sebenarnya. Kata-kata dan perbuatan Nabi dan para Imam adalah pedoman dan model bagi masyarakat untuk diikuti; Akibatnya, mereka harus bebas dari dosa dan kesalahan (infalibilitas) dan dipilih menurut perintah Tuhan.{{sfn|Thabathaba'i|1979|p=174}}


Menurut Dua Belas Syiah, meskipun Imam bukan penerima wahyu, ia memiliki hubungan dekat dengan Tuhan, dan dengan cara ini Tuhan membimbingnya, dan Imam membimbing orang-orang. Imamah atau kepercayaan pada bimbingan ilahi adalah keyakinan mendasar dari dua belas dan cabang [[Ismailiyah]] Syiah, dan didasarkan pada konsep bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat manusia tanpa akses ke bimbingan ilahi dalam masalah dan peristiwa.<ref name=":0">Gleave, Robert (2004). "Imamate". Encyclopaedia of Islam and the Muslim world; vol.1. MacMillan. <nowiki>ISBN 0-02-865604-0</nowiki>.</ref>
'''Dua Belas Imam''' ({{lang-ar|اثنا عشرية}}) juga disebut '''Itsna Asyariyyah''' dan '''Asyariyyah''' adalah cabang dari ajaran [[Syiah]] yang memiliki pengikut terbanyak. Mereka yang mengikuti ajaran yang disebut sebagai Syiah Imamiyah ini mempercayai bahwa mereka mempunyai 12 orang pemimpin, yang pemimpin pertamanya adalah [[Ali bin Abi Thalib|Imam Ali]]. dan pemimpin terakhir mereka adalah [[Imam Mahdi|Imam Mahdi Al-Muntazhar]] (Imam Mahdi yang ditunggu), seorang Imam yang muncul pada tahun [[868]] dan kemudian menghilang. Para pengikut Itsna Asyariyyah yakin bahwa Imam Mahdi akan kembali untuk menghadapi [[dajjal]] dan akan membangun [[pemerintahan Islam]].

Menurut Syiah dari Dua Belas Imam dan [[Sufi]], [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] adalah Imam pertama dan penerus Muhammad, dan keturunannya adalah keturunan [[Fatimah az-Zahra]], putri Nabi, para Imam berikutnya. Setiap Imam adalah putra dari Imam sebelumnya, kecuali [[Husain bin Ali]], saudara laki-laki [[Hasan bin Ali]]. Imam terakhir [[Muhammad al-Mahdi]] adalah orang yang masih dianggap hidup oleh kaum Syiah dan diyakini tidak ada, dan suatu saat akan kembali menegakkan keadilan di dunia.<ref name=":0">Gleave, Robert (2004). "Imamate". Encyclopaedia of Islam and the Muslim world; vol.1. MacMillan. <nowiki>ISBN 0-02-865604-0</nowiki>.</ref> Juga, menurut Syiah dari Dua Belas Imam dan Alawi, keberadaan Dua Belas Imam telah disebutkan oleh Nabi dalam [[Hadits Dua Belas Penerus|hadits Dua Belas Khalifah]].{{sfn|Thabathaba'i|1979|p=164}}


== Daftar Imam ==
== Daftar Imam ==
Baris 14: Baris 18:
|[[Khulafaur Rasyidin|Amir al-Mu'minin]]{{br}}(Pemimpin orang beriman)<ref name="Ali in Britannica">{{cite encyclopedia|last=Nasr |first=Seyyed Hossein | authorlink=Seyyed Hossein Nasr | title=Ali | encyclopedia=Encyclopedia Britannica Online | accessdate=2007-10-12|url=http://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali}}</ref><hr>Birinci Ali<ref name="Alevi">{{cite encyclopedia | encyclopedia = Encyclopedia of the Modern Middle East and North Africa | last = | first = | year = 2004 | publisher = Gale Group | id = ISBN 978-0-02-865769-1}}</ref>
|[[Khulafaur Rasyidin|Amir al-Mu'minin]]{{br}}(Pemimpin orang beriman)<ref name="Ali in Britannica">{{cite encyclopedia|last=Nasr |first=Seyyed Hossein | authorlink=Seyyed Hossein Nasr | title=Ali | encyclopedia=Encyclopedia Britannica Online | accessdate=2007-10-12|url=http://www.britannica.com/eb/article-9005712/Ali}}</ref><hr>Birinci Ali<ref name="Alevi">{{cite encyclopedia | encyclopedia = Encyclopedia of the Modern Middle East and North Africa | last = | first = | year = 2004 | publisher = Gale Group | id = ISBN 978-0-02-865769-1}}</ref>
|600–661<ref name="Ali in Britannica"/><hr>23–40<ref>Tabatabae (1979), pp.190-192</ref>
|600–661<ref name="Ali in Britannica"/><hr>23–40<ref>Tabatabae (1979), pp.190-192</ref>
|Imam pertama dan pengganti yang berhak atas kekuasaan [[Nabi Muhammad]] saw. Bagaimanapun, para pengikut [[Sunni]] menganggap Ali ra. sebagai khalifah ke-empat dalam Khulafaur Rasyidin. Ali ra. menempati posisi tertinggi hampir di semua tarekat Sufi.<ref name="Ali in Britannica"/>
|Imam pertama dan pengganti yang berhak atas kekuasaan [[Nabi Muhammad]] saw. Bagaimanapun, para pengikut [[Sunni]] menganggap Ali sebagai khalifah ke-empat dalam Khulafaur Rasyidin. Ali menempati posisi tertinggi hampir di semua tarekat Sufi.<ref name="Ali in Britannica"/>
|[[Makkah]], [[Arab Saudi]]<ref name="Ali in Britannica"/>
|[[Makkah]], [[Arab Saudi]]<ref name="Ali in Britannica"/>
|Dibunuh oleh [[Abdurrahman bin Muljam]], seorang [[Khawarij]] di [[Kufah]], [[Irak]]. Imam Ali ra. kepalanya ditebas dengan pedang beracun disaat memimpin shalat subuh.<ref name="Ali in Britannica"/><ref>Tabatabae (1979), p.192</ref> Dimakamkan di [[Masjid Imam Ali]], [[Najaf]], [[Irak]]
|Dibunuh oleh [[Abdurrahman bin Muljam]], seorang [[Khawarij]] di [[Kufah]], [[Irak]]. Imam Ali kepalanya ditebas dengan pedang beracun disaat memimpin shalat subuh.<ref name="Ali in Britannica"/><ref>Tabatabae (1979), p.192</ref> Dimakamkan di [[Masjid Imam Ali]], [[Najaf]], [[Irak]]
|-
|-
|2
|2
Baris 34: Baris 38:
|626–680<ref name="Husayn in Britannica">{{cite encyclopedia| title=al-Husayn | encyclopedia=Encyclopedia Britannica Online | accessdate=2007-11-08 |url=http://www.britannica.com/eb/article-9041622/al-Husayn-ibn-Ali }}</ref>
|626–680<ref name="Husayn in Britannica">{{cite encyclopedia| title=al-Husayn | encyclopedia=Encyclopedia Britannica Online | accessdate=2007-11-08 |url=http://www.britannica.com/eb/article-9041622/al-Husayn-ibn-Ali }}</ref>
----4–61<ref>Tabatabae (1979), pp.196-199</ref>
----4–61<ref>Tabatabae (1979), pp.196-199</ref>
|Husain adalah cucu dari Nabi Muhammad saw. yang dibunuh ketika dalam perjalanan ke [[Kufah]] di [[Karbala]]. Husain dibunuh karena menentang [[Yazid bin Muawiyah]]. Insiden terbunuhnya Husain di Karbala sampai sekarang menjadi ritual utama dalam Syi'ah.<ref name="Husayn in Britannica"/><ref name="Husayn ibn Ali Iranica">{{cite encyclopedia|last=Calmard |first=Jean | authorlink= | title=Husayn ibn Ali | encyclopedia=Encyclopedia Iranica | accessdate=2008-03-23 |url=http://www.iranica.com/newsite/articles/v12f5/v12f5036c.html }}</ref>
|Husain adalah cucu dari Muhammad yang dibunuh ketika dalam perjalanan ke [[Kufah]] di [[Karbala]]. Husain dibunuh karena menentang [[Yazid bin Muawiyah]]. Insiden terbunuhnya Husain di Karbala sampai sekarang menjadi ritual utama dalam Syi'ah.<ref name="Husayn in Britannica"/><ref name="Husayn ibn Ali Iranica">{{cite encyclopedia|last=Calmard |first=Jean | authorlink= | title=Husayn ibn Ali | encyclopedia=Encyclopedia Iranica | accessdate=2008-03-23 |url=http://www.iranica.com/newsite/articles/v12f5/v12f5036c.html }}</ref>
|[[Madinah]], [[Arab Saudi]]<ref name="Husayn in Britannica"/>
|[[Madinah]], [[Arab Saudi]]<ref name="Husayn in Britannica"/>
|Syahid di [[Karbala]].<ref name="Husayn in Britannica"/> Dimakamkan di Makam Imam Husain di [[Karbala]], [[Irak]]
|Syahid di [[Karbala]].<ref name="Husayn in Britannica"/> Dimakamkan di Makam Imam Husain di [[Karbala]], [[Irak]]
Baris 140: Baris 144:
|[[Samarra]], [[Irak]]<ref name="al-Hujjah"/>
|[[Samarra]], [[Irak]]<ref name="al-Hujjah"/>
|Menurut keyakinan Syi'ah, dia sekarang berada di dalam persembunyian dan akan muncul selama Allah mengizinkannya.<ref name="al-Hujjah"/>
|Menurut keyakinan Syi'ah, dia sekarang berada di dalam persembunyian dan akan muncul selama Allah mengizinkannya.<ref name="al-Hujjah"/>
|-
|}
|}
Beberapa orang melihat bahwa Imam dalam Syi'ah memiliki tempat yang sejajar dengan nabi. Tapi, dalam aspek keyakinan kaum Syi'ah Itsna Asyariyyah, para Imam bukanlah nabi atau rasul. Para Imam hanyalah membawakan pesan Nabi Muhammad saw. Syi'ah Itsna Asyariyyah tidak menganggap Imam lebih berkuasa daripada nabi. Kebanyakan muslim salah melihat Syi'ah dalam hal tersebut. Bahkan, di ajaran Syi'ah, jika ada seseorang yang menganggap adanya nabi atau rasul setelah Nabi Muhammad saw. akan langsung diberi status bid'ah atau kafir.


=== Peran Imam Mahdi ===
== Kedudukan ==
Dalam Syi'ah, kedudukan imam sangat penting. Imam memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjelaskan makna [[Al-Qur'an]] dan [[syariat Islam]]. Selain itu, imam bertugas untuk mendidik umat dengan menjawab segala persoalan agama dan [[teologi]]. Imam juga berperan menegakkan keadilan dan melindungi wilayah kekuasaannya untuk mencegah perpecahan umat Islam. Perannya ini membuat imam dalam Syi'ah memiliki kedudukan yang hampir sejajar dengan [[nabi]].<ref>{{Cite journal|last=Hasim|first=Moh.|date=2012|title=Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia|url=https://media.neliti.com/media/publications/42037-ID-shia-its-history-and-development-in-indonesia.pdf|journal=Jurnal Analisa|volume=19|issue=2|pages=151}}</ref>
Pada hari akhir, kaum Syi'ah Itsna Asyariyyah meyakini bahwa Imam al-Mahdi, Imam terakhir dari Imam Duabelas, akan menyelamatkan umat manusia dari kezaliman dan akan membangun suatu pemerintahan Islam. Kaum Istana Asyariyyah meyakini bahwa Imam Mahdi disembunyikan oleh Allah swt. dan kemudian akan keluar untuk memberantas kelaliman dan menegakkan kebenaran dan keadilan bersama [[Nabi Isa]] as. sebelum tibanya Hari Akhir. tetapi itu belum pasti karena tidak ada yang mendukung turunnya [[Nabi Isa]] as pada akhir zaman


Sementara itu, dalam aspek keyakinan kaum [[Syiah Dua Belas Imam|Syi'ah Dua Belas Imam]], para Imam bukanlah nabi atau rasul. Para Imam hanyalah membawakan pesan Nabi Muhammad. Syi'ah Dua Belas Imam tidak menganggap Imam lebih berkuasa daripada nabi. Kebanyakan muslim salah melihat Syi'ah dalam hal tersebut. Bahkan, di ajaran Syi'ah, jika ada seseorang yang menganggap adanya nabi atau rasul setelah Nabi Muhammad akan langsung diberi status bid'ah atau kafir.{{Butuh rujukan}}
Syi'ah aliran lain, seperti [[Zaidiyyah]], [[Ismailiyyah]] atau [[Bahraiyyah]], berbeda dalam hal pergantian Imam dan nama-namanya, juga tidak menganggap bahwa Imam ke-12 (Muhammad bin Hasan) adalah Imam al-Mahdi.

== Hadits dalam Itsna Asyariyyah ==
* '''[[Hadits]] dalam Syi'ah''': di mana hadits adalah perkataan dan tindakan dari al-Ma'shum (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam). Hadits ini akan diteliti dengan shahih atau dengan interview dengan sang perawi. Hadits ini akan melewati banyak perawi yang di antaranya adalah sahabat dari al-Ma'shum (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam) dan sampai akhirnya akan tiba di al-Ma'shum tersebut (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam).<ref>العلامة المُحقق آية الله الشيخ جعفر السبحاني: أصول الحديث وأحكامه: 19</ref>
* '''''Ilmu dariyah dalam Itsna Asyariyyah''''': yaitu ilmu untuk mencari gejala hadits dalam kondisi darurat dalam hal bagaimana matan dan sanad menyampaikan hadits.<ref>العلامة الدكتور الشيخ عبد الهادي الفضلي: أصول الحديث: 223</ref>
* '''Hadits dalam satu jalur''': karena hadits merupakan hasil adaptasi untuk mempertahankan dan menyampaikan sebuah cerita atau perkataan dari al-Ma'shum (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam), maka ada satu orang yang akan menyampaikan banyak hadist dalam satu jalur dan kemudian akan diteruskan ke setiap orang, seperti yang telah ditulis dan diikuti dalam ilmu [[Ushul Fiqih]], bahwa kebenaran hadist dari al-Ma'shum (Nabi Muhammad, ahlul bait dan Imam) belum tentu benar adanya jika disampaikan dalam banyak jalur.
* '''''Ilmu rijal''''': Ilmu yang ditujukan untuk menguji ilmu dan keadaan para perawi saat menyampaikan hadits untuk mengetahui dan mengidentifikasi sebuah hadits sebagai shahih atau tidak shahih.<ref>العلامة الدكتور الشيخ عبد الهادي الفضلي: أصول علم الرجال: 11 ، الطبعة الثانية ، سنة: 1416 هجرية ، مؤسسة أم القرى للتحقيق والنشر</ref>
* Sifat perawi yang riwayatnya dan kualifikasinya diterima:
# Beragama Islam: Tidak akan diterima riwayat hadits dari perawi kafir, sebelum sang perawi kafir tersebut mengucapkan syahadat secara sungguh-sungguh.
# Mempunyai akal yang logis (tidak gila): Tidak diterima hadits yang disampaikan oleh orang gila
# Baligh (cukup umur untuk menyampaikan hadits): Tidak diterima hadits dari seorang anak kecil sebelum dia mumayyiz (dewasa)
# Beriman
# Adil: Sang perawi harus bisa mempertahankan haditsnya dalam kebenaran dan tidak berlebihan dalam meriwayatkan hadits.
Di dalam Syi'ah, ada 4 kitab hadits, yang terdiri dari:

{| class="wikitable" border="1"
!
! Penulis Kitab
! Tahun lahir dan wafat
! Jumlah hadits
! Keterangan
|-
| '''Al-Kafi'''
| Hadits-hadits dalam kitab dikumpulkan oleh Syaikh Abu Ja'far Muhammad bin Ya'qub al-Kulaini ar-Razi. Ia adalah cendekiawan Islam yang sangat menguasai ilmu hadits.
| Wafat tahun 329 Hijriah
| Terdapat sekitar 16000 hadits yang berada dalam kitab al-Kafi, dan merupakan jumlah terbanyak yang berhasil dikumpulkan.
| Kitab Syi'ah yang terbaik
|- bgcolor="#EFEFEF"
| '''Man la yahdarul fiqh''' {{br}} Untuk orang yang tidak memperhatikan fiqih
| Ditulis oleh Syaikh Abu Ja'far Muhammad bin Ali bin Husein
| Lahir tahun 305 Hijriah dan wafat tahun 381 Hijriah
| Terdapat sekitar 6000 hadits tentang Syariah
|
|-
| '''Tazhibul Ahkam'''
| Ditulis oleh Syaikh Abu Ja'far Muhammad bin Hasan al-Tusi
| Lahir di Khurasan tahun 385 Hijriah, dan wafat pada tahun 460 Hijriah
| Terdapat sekitar 13590 Hadits dalam kitab ini.
|
|- bgcolor="#EFEFEF"
| '''Al-Istibshar fima Ikhtilaf minal Akhbar '''
| Ditulis oleh Syakih Abu Ja'far Muhammad bin Hasan al-Tusi
| Lahir di Khurasan tahun 385 Hijriah, dan wafat pada tahun 460 Hijriah
| Terkumpul sekitar 5511 hadits dalam kitab ini.
|
|-
| '''Al-Majmu''''
| Al-Kulani, al-Qami dan at-Tusi
| Wafat pada tahun 329-381-460
| Total hadits sekitar 41101 hadits (kompilasi dari empat buku tersebut di atas)
|
|}


== Daerah penyebaran ==
== Peran Imam Mahdi ==
Kaum Syiah Dua Belas Imam meyakini bahwa Imam Mahdi adalah imam yang kedua belas. Dalam keyakinan mereka, Imam Mahdi masih hidup dan hanya menghilang hingga masa tertentu. Imam Mahdi diyakini hanya akan muncul ketika kezaliman telah merajalela. Ia akan membuat [[dunia]] kembali memperoleh keamanan dan keadilan.<ref>{{Cite journal|last=Atabik|first=Ahmad|date=2015|title=Melacak Historitas Syi'ah: Asal Usul, Perkembangan dan Aliran-Alirannya|url=https://media.neliti.com/media/publications/178079-ID-melacak-historitas-syiah-asal-usul-perke.pdf|journal=Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan|volume=3|issue=2|pages=336|issn=2476-9649}}</ref> Syiah Dua Belas Imam meyakini bahwa Imam Mahdi akan membangun suatu pemerintahan Islam. Kaum Syi'ah Dua Belas Imam meyakini bahwa Imam Mahdi disembunyikan oleh Allah. Setelah keluar dari persembunyiannya, ia akan memberantas kezaliman dan menegakkan kebenaran dan keadilan bersama dengan [[Nabi Isa]]. Kejadian ini sebelum tibanya Hari Akhir. Namun itu belum pasti karena tidak ada yang mendukung turunnya [[Nabi Isa]] as pada akhir zaman.{{Butuh rujukan}}
Fokus daerah penyebaran ajaran Syi'ah aliran Itsna Asyariyyah berada di [[Iran]], [[Irak]], [[Azerbaijan]], dan [[Bahrain]]. Daerah-daerah ini merupakan penyumbang terbesar pengikut ajaran Syi'ah Itsna Asyariyyah. Daerah lain yang juga terdapat banyak pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah berada di wilayah [[Teluk Persia]] dan di [[Lebanon]]. Pengikut Syi'ah juga terdapat di [[Arab Saudi]], yang notabene penduduk Arab Saudi beraliran [[Sunni]]. Pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah di Arab Saudi terpusat di beberapa kota seperti [[Qatif]], [[Madinah]] dan di [[Al-Hasa']]. Selain itu, pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah juga dapat ditemui di [[Muskat]], [[Oman]] dan di negara-negara yang terdapat di [[Asia Selatan]].


Syi'ah aliran lain, seperti [[Zaidiyyah]], [[Ismailiyyah]] atau [[Bahraiyyah]], berbeda dalam hal pergantian Imam dan nama-namanya, juga tidak menganggap bahwa Imam ke-12 (Muhammad bin Hasan) adalah Imam al-Mahdi.{{Butuh rujukan}}
=== Jumlah pengikut ===
[[Berkas:LocationSafavid.PNG|jmpl|200px|ka|Lokasi kerajaan Safawi, sebuah kerajaan dengan mayoritas penduduk Islam Syi'ah]]
Menurut [[Ensiklopedia Britannica]], terdapat 60-80 juta (40 juta di antaranya adalah pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah) pengikut Syi'ah di seluruh dunia. Sedangkan menurut Ensiklopedia Kristen Internasional, diyakini bahwa jumlah pengikut Syi'ah adalah 135 juta di seluruh dunia.


== Lihat pula ==
Berikut ini adalah detail dari jumlah pengikut Syi'ah berdasarkan negara asal, menurut [[2008 World Factbook]]:
* {{flagcountry|Iran}} dengan jumlah sebanyak 58 juta pengikut Syi'ah
* {{flagcountry|Irak}} dengan jumlah sebanyak 17-18 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Afganistan}} dengan jumlah sebanyak 6 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Azerbaijan}} dengan jumlah sebanyak 5 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Kuwait}} dengan jumlah sebanyak 400 ribu pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Bahrain}} dengan jumlah sebanyak 400 ribu pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Lebanon}} dengan jumlah sebanyak 1.2 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Arab Saudi}} dengan jumlah sebanyak 1.5 sampai 2 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Pakistan}} dengan jumlah sebanyak 33 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|India}} dengan jumlah sebanyak 30 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Tajikistan}} dengan jumlah sebanyak 306 ribu pengikut Syi'ah
* {{flagcountry|Turkmenistan}} dengan jumlah sebanyak 185 ribu pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Uzbekistan}} dengan jumlah sebanyak 1.4 juta pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Kirgizstan}} dengan jumlah sebanyak 117 ribu pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Kazakhstan}} dengan jumlah sebanyak 355 ribu pengikut Syi'ah.
* {{flagcountry|Rusia}} dengan jumlah sebanyak 1.2 juta pengikut Syi'ah.


* [[Hadits Dua Belas Penerus]]
Berdasarkan jumlah di atas, dapat dihitung dan totalnya mencapai 158 juta pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah dan Syi'ah Isma'iliyyah di seluruh dunia. Dengan adanya pengikut Syi'ah Isma'iliyyah yang hanya berkisar 35 juta di seluruh dunia, maka didapatkan bahwa pengikut Syi'ah Itsna Asyariyyah di seluruh dunia berjumlah 123 juta pengikut. Perkiraan terakhir bahwa pengikut Syi'ah berjumlah 170 juta orang di seluruh dunia.<ref>نهجنا في الحياة من المهد إلى الممات للميرزا حسن ال عصفور</ref>
* [[Ahlul Bait]]
* [[Syiah Dua Belas Imam]]


== Catatan Kaki ==
== Catatan Kaki ==
Baris 238: Baris 173:
* {{cite book|last=Momen|first=Moojan|authorlink=|title= An Introduction to Shi`i Islam: The History and Doctrines of Twelve|url=https://archive.org/details/introductiontosh0000unse_d5k7|publisher=Yale University Press|year=1985|isbn=0-300-03531-4}}
* {{cite book|last=Momen|first=Moojan|authorlink=|title= An Introduction to Shi`i Islam: The History and Doctrines of Twelve|url=https://archive.org/details/introductiontosh0000unse_d5k7|publisher=Yale University Press|year=1985|isbn=0-300-03531-4}}
* {{cite book|last=Sachedina|first=Abdulaziz Abdulhussein|authorlink=Abdulaziz Sachedina|title= The Just Ruler (al-sultān Al-ʻādil) in Shīʻite Islam: The Comprehensive Authority of the Jurist in Imamite Jurisprudence|publisher=Oxford University Press US|year=1988|isbn=0-19-511915-0}}
* {{cite book|last=Sachedina|first=Abdulaziz Abdulhussein|authorlink=Abdulaziz Sachedina|title= The Just Ruler (al-sultān Al-ʻādil) in Shīʻite Islam: The Comprehensive Authority of the Jurist in Imamite Jurisprudence|publisher=Oxford University Press US|year=1988|isbn=0-19-511915-0}}
* {{cite book|last=Tabatabae|first=Sayyid Mohammad Hosayn|coauthors=[[Seyyed Hossein Nasr]] (translator)|authorlink=Allameh Tabatabaei|title= Shi'ite Islam
* {{cite book|last=Thabathaba'i|first=Sayyid Mohammad Hosayn|coauthors=[[Seyyed Hossein Nasr]] (translator)|authorlink=Allameh Tabatabaei|title= Shi'ite Islam
|publisher=SUNY press|year=1979|isbn=0-87395-272-3}}
|url=https://archive.org/details/shiiteislam0000taba|publisher=SUNY press|year=1979|isbn=0-87395-272-3}}
*{{cite book|last1=Olsson|first1=Tord| last2=Ozdalga| first2=Elisabeth| last3=Raudvere| first3=Catharina| title=Alevi Identity: Cultural, Religious and Social Perspectives|year=2005|publisher=Routledge|isbn= 978-1-135-79725-6}}
*{{cite book | last=Sachedina | first=Abdulaziz Abdulhussein | author-link=Abdulaziz Sachedina | title= The Just Ruler (al-sultān Al-ʻādil) in Shīʻite Islam: The Comprehensive Authority of the Jurist in Imamite Jurisprudence| publisher=Oxford University Press US | year=1988 | isbn=0-19-511915-0}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://al-islam.org/twelve/7.htm A brief introduction of Twelve Imams]
* [http://al-islam.org/twelve/7.htm A brief introduction of Twelve Imams]
* [http://www.balagh.net/english/shia/shia/10.htm#00011 A Brief History Of The Lives Of The Twelve Imams] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080329020223/http://www.balagh.net/english/shia/shia/10.htm#00011 |date=2008-03-29 }} bagian dari ''[[Shi'ite Islam (buku)|Shi'ite Islam]]'' karya [[Allameh Tabatabaei]]
* [http://www.balagh.net/english/shia/shia/10.htm#00011 A Brief History Of The Lives Of The Twelve Imams] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080329020223/http://www.balagh.net/english/shia/shia/10.htm#00011 |date=2008-03-29 }} bagian dari ''[[Shi'ite Islam (buku)|Shi'ite Islam]]'' karya [[Allameh Tabatabaei]]
* [https://www.webcitation.org/query?url=http://www.geocities.com/ahlulbayt14/12imams.html&date=2009-10-25+12:07:06 The Twelve Imams] Diambil dari "A Shi'ite Anthology" karya [[Allameh Tabatabaei]]
* [https://web.archive.org/web/20091021073240/http://geocities.com/ahlulbayt14/12imams.html The Twelve Imams] Diambil dari "A Shi'ite Anthology" karya [[Allameh Tabatabaei]]
* [http://www.ummah.net/khoei/imam.htm#12 A Short History of the Lives of The Twelve Imams] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080618012237/http://www.ummah.net/khoei/imam.htm#12 |date=2008-06-18 }}
* [http://www.ummah.net/khoei/imam.htm#12 A Short History of the Lives of The Twelve Imams] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080618012237/http://www.ummah.net/khoei/imam.htm#12 |date=2008-06-18 }}


{{Pembagian mazhab}}
{{Pembagian mazhab}}


[[Kategori:Syi'ah]]
[[Kategori:Syiah]]
[[Kategori:Imam Syi'ah]]
[[Kategori:Imam Syiah]]
[[Kategori:Dua Belas Imam]]

Revisi terkini sejak 13 April 2024 13.45

Dua Belas Imam adalah penerus spiritual dan politik Muhammad, Nabi Islam, dalam Syiah Dua Belas Imam. Keyakinan ini juga mencakup Alawi di Suriah dan Turki.[1] Menurut prinsip-prinsip Syiah, penerus Nabi Islam, Muhammad, adalah orang yang tidak bersalah yang tidak hanya mengatur masyarakat dengan keadilan, tetapi juga memelihara hukum ilahi dan mengungkapkan makna yang sebenarnya. Kata-kata dan perbuatan Nabi dan para Imam adalah pedoman dan model bagi masyarakat untuk diikuti; Akibatnya, mereka harus bebas dari dosa dan kesalahan (infalibilitas) dan dipilih menurut perintah Tuhan.[2]

Menurut Dua Belas Syiah, meskipun Imam bukan penerima wahyu, ia memiliki hubungan dekat dengan Tuhan, dan dengan cara ini Tuhan membimbingnya, dan Imam membimbing orang-orang. Imamah atau kepercayaan pada bimbingan ilahi adalah keyakinan mendasar dari dua belas dan cabang Ismailiyah Syiah, dan didasarkan pada konsep bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat manusia tanpa akses ke bimbingan ilahi dalam masalah dan peristiwa.[3]

Menurut Syiah dari Dua Belas Imam dan Sufi, Ali adalah Imam pertama dan penerus Muhammad, dan keturunannya adalah keturunan Fatimah az-Zahra, putri Nabi, para Imam berikutnya. Setiap Imam adalah putra dari Imam sebelumnya, kecuali Husain bin Ali, saudara laki-laki Hasan bin Ali. Imam terakhir Muhammad al-Mahdi adalah orang yang masih dianggap hidup oleh kaum Syiah dan diyakini tidak ada, dan suatu saat akan kembali menegakkan keadilan di dunia.[3] Juga, menurut Syiah dari Dua Belas Imam dan Alawi, keberadaan Dua Belas Imam telah disebutkan oleh Nabi dalam hadits Dua Belas Khalifah.[4]

Daftar Imam[sunting | sunting sumber]

Nomor Penggambaran (Kaligrafi) Modern Nama
(Panjang/Panggilan)
Gelar
(Bahasa Arab/Bahasa Turki)[5]
Lahir–Wafat
(M/H)
Kepetingan Tempat lahir Tempat wafat dan makam
1 Ali bin Abi Thalib
علي بن أبي طالب
Abu al-Hassan
أبو الحسن
Amir al-Mu'minin
(Pemimpin orang beriman)[6]
Birinci Ali[7]
600–661[6]
23–40[8]
Imam pertama dan pengganti yang berhak atas kekuasaan Nabi Muhammad saw. Bagaimanapun, para pengikut Sunni menganggap Ali sebagai khalifah ke-empat dalam Khulafaur Rasyidin. Ali menempati posisi tertinggi hampir di semua tarekat Sufi.[6] Makkah, Arab Saudi[6] Dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarij di Kufah, Irak. Imam Ali kepalanya ditebas dengan pedang beracun disaat memimpin shalat subuh.[6][9] Dimakamkan di Masjid Imam Ali, Najaf, Irak
2 | Hasan bin Ali
الحسن بن علي
Abu Muhammad
أبو محمد
al-Mujtaba
Ikinci Ali[7]
624–680[10]
3–50[11]
Hasan bin Ali adalah cucu tertua Nabi Muhammad lewat Fatimah az-Zahra. Hasan menggantikan kekuasaan ayahnya sebagai khalifah di Kufah. Berdasarkan perjanjian dengan Muawiyah I, Hasan kemudian melepaskan kekuasaannya atas Irak.[12] Madinah, Arab Saudi[10] Diracuni oleh istrinya di Madinah, Arab Saudi atas perintah dari Muawiyah I.[13] Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
3 Husain bin Ali
الحسین بن علي
Abu Abdillah
أبو عبدالله
Sayyid al-Shuhada
Ūçüncü Ali[7]
626–680[14]
4–61[15]
Husain adalah cucu dari Muhammad yang dibunuh ketika dalam perjalanan ke Kufah di Karbala. Husain dibunuh karena menentang Yazid bin Muawiyah. Insiden terbunuhnya Husain di Karbala sampai sekarang menjadi ritual utama dalam Syi'ah.[14][16] Madinah, Arab Saudi[14] Syahid di Karbala.[14] Dimakamkan di Makam Imam Husain di Karbala, Irak
4 Ali bin Husain
علي بن الحسین
Abu Muhammad
أبو محمد
as-Sajjad, Zainul Abidin

[17]


Dorduncu Ali[7]
658-9[17] – 712[18]
38[17]–95[18]
Pengarang buku Shahifah as-Sajadiyyah yang merupakan buku penting dalam ajaran Syi'ah [18] Madinah, Arab Saudi[17] Menurut kebanyakan ilmuwan Syi'ah, Ali bin Husain diyakini wafat karena diracuni oleh orang suruhan Khalifah al-Walid di Madinah, Arab Saudi[18] Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
5 Muhammad al-Baqir
محمد بن علي
Abu Ja'far
أبو جعفر
al-Baqirul Ulum

(dia yang membagikan ilmu) [19]


Besinci Ali[7]
677–732[19]
57–114[19]
Sumber dari Sunni dan Syi'ah menyebutkan bahwa Muhammad al-Baqir adalah salah satu pakar fiqih yang memiliki banyak murid pada zamannya.[19][20] Madinah, Arab Saudi[19] Menurut sejumlah ilmuwan Syi'ah, diyakini bahwa Muhammad al-Baqir diracuni oleh Ibrahim bin Walid di Madinah, Arab Saudi, atas perintah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik.[18] Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
6 Ja'far ash-Shadiq
جعفر بن محمد
Abu Abdillah
أبو عبدالله
ash-Shadiq[21]


(dia yang jujur)


Altinci Ali[7]
702–765[21]
83–148 [21]
Dia mendirikan ajaran Ja'fariyyah dan mengembangkan ajaran Syi'ah. Ia mengajari banyak murid dalam berbagai bidang, di antaranya Imam Abu Hanifah dalam fiqih, dan Jabir bin Hayyan dalam alkimia[21][22][23] Madinah, Arab Saudi[21] Menurut sumber-sumber Syi'ah, dia diracuni atas perintah Khalifah al-Mansur di Madinah, Arab Saudi.[21] Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
7 Musa al-Kadzim
موسی بن جعفر
Abu al-Hassan I
أبو الحسن الاول [24]
al-Kadzim[25]
Yedinci Ali[7]
744–799[25]
128–183[25]
Pemimpin umat Islam Syi'ah pada saat terjadi perpecahan antara pengikut Ismailiyyah dan pengikut lainnya setelah kematian Ja'far ash-Shadiq[26] Dia membuat sistem pengumpulan ghanimah di daerah Timur Tengah dan Khurasan[27] Madinah, Arab Saudi[25] Dipenjara dan diracuni oleh Harun ar-Rasyid di Baghdad, Irak. Dimakamkan di Baghdad, Irak.[25]
8 Ali ar-Ridha
علي بن موسی
Abu al-Hassan II
أبو الحسن الثانی[24]
al-Ridha, Reza[28]
Sekizinci Ali[7]
765–817[28]
148–203[28]
Sebagai putra mahkota oleh Khalifah al-Ma'mun, dan mempelopori diskusi antar-agama.[28] Madinah, Arab Saudi[28] Menurut sumber Syi'ah, dia diracuni oleh Khalifah al-Ma'mun di Mashhad, Iran. Dimakamkan di Makam Imam Reza, Mashhad, Iran[28]
9 Muhammad al-Jawad
محمد بن علي
Abu Ja'far
أبو جعفر
al-Taqi, al-Jawwad[29]
Dokuzuncu Ali[7]
810–835[29]
195–220[29]
Dikenal dengan kebaikannya terhadap mereka yang teraniaya pada masa Kekhalifahan Abbasiyah. Madinah, Arab Saudi[29] Diracuni oleh istrinya, anak dari al-Ma'mun di Baghdad, Irak atas perintah Khalifah al-Mu'tashim. Dimakamkan di Makam Kazmain di Baghdad.[29]
10 Ali al-Hadi
علي بن محمد
Abu al-Hassan III
أبو الحسن الثالث[30]
al-Hadi, al-Naqi[30]
Onuncu Ali[7]
827–868[30]
212–254[30]
Menguatkan jaringan Wali di komunitas Syi'ah. Ali al-Hadi memberikan mereka instruksi, di antaranya untuk membimbing umat dalam beragama dan mengumpulkan seperlima harta ghanimah.[30] Surayya, sebuah desa dekat Madinah, Arab Saudi[30] Menurut sumber Syi'ah, dia diracuni di Samarra atas perintah Khalifah al-Mu'tazz.[31] Dimakamkan di Masjid Al-Askari di Samarra, Irak.
11 Hasan al-Asykari
الحسن بن علي
Abu Muhammad
أبو محمد
al-Asykari[32]
Onbirinci Ali[7]
846–874[32]
232–260[32]
Pada masanya, umat Syi'ah ditekan dan dibatasi luar biasa oleh Kekhalifahan Abbasiyah dibawah tangan al-Mu'tamid[33] Madinah, Arab Saudi[32] Menurut sumber Syi'ah, dia diracuni di Samarra, Irak atas perintah Khalifah al-Mu'tamid. Ia dimakamkan di Masjid Al-Askari, Samarra[34]
12 Mahdi
محمد بن الحسن
Abu al-Qasim
أبو القاسم
al-Mahdi, Imam Tersembunyi, al-Hujjah [35]
Onikinci Ali[7]
868–tidak diketahui[36]
255–tidak diketahui[36]
Menurut doktrin Itsna Asyariyyah, dia adalah imam saat ini dan dialah Imam Mahdi yang dijanjikan.[37] Samarra, Irak[36] Menurut keyakinan Syi'ah, dia sekarang berada di dalam persembunyian dan akan muncul selama Allah mengizinkannya.[36]

Kedudukan[sunting | sunting sumber]

Dalam Syi'ah, kedudukan imam sangat penting. Imam memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjelaskan makna Al-Qur'an dan syariat Islam. Selain itu, imam bertugas untuk mendidik umat dengan menjawab segala persoalan agama dan teologi. Imam juga berperan menegakkan keadilan dan melindungi wilayah kekuasaannya untuk mencegah perpecahan umat Islam. Perannya ini membuat imam dalam Syi'ah memiliki kedudukan yang hampir sejajar dengan nabi.[38]

Sementara itu, dalam aspek keyakinan kaum Syi'ah Dua Belas Imam, para Imam bukanlah nabi atau rasul. Para Imam hanyalah membawakan pesan Nabi Muhammad. Syi'ah Dua Belas Imam tidak menganggap Imam lebih berkuasa daripada nabi. Kebanyakan muslim salah melihat Syi'ah dalam hal tersebut. Bahkan, di ajaran Syi'ah, jika ada seseorang yang menganggap adanya nabi atau rasul setelah Nabi Muhammad akan langsung diberi status bid'ah atau kafir.[butuh rujukan]

Peran Imam Mahdi[sunting | sunting sumber]

Kaum Syiah Dua Belas Imam meyakini bahwa Imam Mahdi adalah imam yang kedua belas. Dalam keyakinan mereka, Imam Mahdi masih hidup dan hanya menghilang hingga masa tertentu. Imam Mahdi diyakini hanya akan muncul ketika kezaliman telah merajalela. Ia akan membuat dunia kembali memperoleh keamanan dan keadilan.[39] Syiah Dua Belas Imam meyakini bahwa Imam Mahdi akan membangun suatu pemerintahan Islam. Kaum Syi'ah Dua Belas Imam meyakini bahwa Imam Mahdi disembunyikan oleh Allah. Setelah keluar dari persembunyiannya, ia akan memberantas kezaliman dan menegakkan kebenaran dan keadilan bersama dengan Nabi Isa. Kejadian ini sebelum tibanya Hari Akhir. Namun itu belum pasti karena tidak ada yang mendukung turunnya Nabi Isa as pada akhir zaman.[butuh rujukan]

Syi'ah aliran lain, seperti Zaidiyyah, Ismailiyyah atau Bahraiyyah, berbeda dalam hal pergantian Imam dan nama-namanya, juga tidak menganggap bahwa Imam ke-12 (Muhammad bin Hasan) adalah Imam al-Mahdi.[butuh rujukan]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan Kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Olsson 2005, hlm. 65.
  2. ^ Thabathaba'i 1979, hlm. 174.
  3. ^ a b Gleave, Robert (2004). "Imamate". Encyclopaedia of Islam and the Muslim world; vol.1. MacMillan. ISBN 0-02-865604-0.
  4. ^ Thabathaba'i 1979, hlm. 164.
  5. ^ Gelar Imam dalam bahasa Arab digunakan karena bahasa Arab adalah bahasa liturgi dalam agama Islam Syi'ah sedangkan gelar dalam bahasa Turki berasal dari pengikut ajaran Alawiyyah Encyclopedia of the Modern Middle East and North Africa. Gale Group. 2004. ISBN 978-0-02-865769-1. 
  6. ^ a b c d e Nasr, Seyyed Hossein. "Ali". Encyclopedia Britannica Online. Diakses tanggal 2007-10-12. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l Encyclopedia of the Modern Middle East and North Africa. Gale Group. 2004. ISBN 978-0-02-865769-1. 
  8. ^ Tabatabae (1979), pp.190-192
  9. ^ Tabatabae (1979), p.192
  10. ^ a b "Hasan". Encyclopedia Britannica Online. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  11. ^ Tabatabae (1979), pp.194-195
  12. ^ Madelung, Wilferd. "Hasan ibn Ali". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal 2008-03-23. 
  13. ^ Tabatabae (1979), p.195
  14. ^ a b c d "al-Husayn". Encyclopedia Britannica Online. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  15. ^ Tabatabae (1979), pp.196-199
  16. ^ Calmard, Jean. "Husayn ibn Ali". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal 2008-03-23. 
  17. ^ a b c d Madelung, Wilferd. "'ALÈ B. AL-HUOSAYN". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  18. ^ a b c d e Tabatabae (1979), p.202
  19. ^ a b c d e Madelung, Wilferd. "AL-BAQER, ABU JAFAR MOHAMMAD". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  20. ^ Tabatabae (1979), p.203
  21. ^ a b c d e f Tabatabae (1979), p.203-204
  22. ^ Reseach Committee of Strasburg University, Imam Jafar Ibn Muhammad As-Sadiq A.S. The Great Muslim Scientist and Philosopher, translated by Kaukab Ali Mirza, 2000. Willowdale Ont. ISBN 0-9699490-1-4.
  23. ^ "Wasil ibn Ata". Encyclopedia Britannica Online. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  24. ^ a b Madelung, Wilferd. "'ALÈ AL-HAÚDÈ". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal 2007-11-09. 
  25. ^ a b c d e Tabatabae (1979), p.205
  26. ^ Tabatabae (1979) p. 78
  27. ^ Sachedina (1988), pp.53-54
  28. ^ a b c d e f Tabatabae (1979), pp.205-207
  29. ^ a b c d e Tabatabae (1979), p. 207
  30. ^ a b c d e f Madelung, Wilferd. "'ALÈ AL-HAÚDÈ". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  31. ^ Tabatabae (1979), pp.208-209
  32. ^ a b c d Halm, H. "'ASKARÈ". Encyclopedia Iranica. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  33. ^ Tabatabae (1979) pp. 209-210
  34. ^ Tabatabae (1979), pp.209-210
  35. ^ "Muhammad al-Mahdi al-Hujjah". Encyclopedia Britannica Online. Diakses tanggal 2007-11-08. 
  36. ^ a b c d Tabatabae (1979), pp.210-211
  37. ^ Tabatabae (1979), pp. 211-214
  38. ^ Hasim, Moh. (2012). "Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia" (PDF). Jurnal Analisa. 19 (2): 151. 
  39. ^ Atabik, Ahmad (2015). "Melacak Historitas Syi'ah: Asal Usul, Perkembangan dan Aliran-Alirannya" (PDF). Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan. 3 (2): 336. ISSN 2476-9649. 

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]