Gelar kehormatan Islam
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (April 2022) |
Bagian dari seri Islam |
Fikih |
---|
Studi Islam |
Islam mempergunakan banyak sekali ucapan pujian kepada Allah (misalnya, Subḥānahu wa-taʿālā), atau mendoakan kebaikan Nabi Muhammad atau nabi lainnya (misalnya alayhi s-salām), atau para sahabat dan tabiin.
Kepada Allah
Setelah menyebut nama Allah atau salah satu nama indah yang dimiliki oleh-Nya, biasanya akan diikuti ungkapan-ungkapan sebagai berikut:
Arab
Transkripsi |
Makna | Singkatan |
---|---|---|
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ | Yang Maha Mulia lagi Maha Tinggi | (swt), (swt ) |
subḥānahu wa-taʿālā | ||
تَبَارَكَ وَتَعَالَىٰ | Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi | |
tabāraka wa-taʿālā | ||
عَزَّ وَجَلَّ | Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung | (azwj), (azwj ) |
ʿazza wa-jalla |
Kepada Muhammad dan keluarganya
Arab
Transkripsi Makna |
Penggunaan | Singkatan |
---|---|---|
عَلَيْهِ ٱلسَّلَامُ | Digunakan nabi dan rasul selain Muhammad, serta Imam Syiah | (a.s.), (as) |
ʿalayhi as-salāmu | ||
Semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya | ||
عَلَيْهِ ٱلصَّلَاةُ وَٱلسَّلَامُ | Digunakan nabi dan rasul selain Muhammad, serta Imam Syiah | (asws), (asws), (asws), (asws), (asws ) |
ʿalayhi ṣ-ṣalātu wa-s-salāmu | ||
Semoga selawat serta salam dilimpahkan kepadanya | ||
سَلَامُ ٱللَّٰهِ عَلَيْهِ | Digunakan untuk menyebut imam Syiah atau malaikat. Versi feminin ( سَلَامُ ٱللَّٰهِ عَلَيْهَا ) untuk menyebut wanita dalam sejarah Islam (misal Fatimah, Khadijah, Maryam, Asiyah, Sarah, Hawa, dll.). | (sa), (sa ) |
salāmu -llāhi ʿalayhī | ||
Keselamatan dari Allah baginya | ||
صَلَّى ٱللَّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ | Untuk menyebut nama Nabi Muhammad. Umum digunakan oleh Muslim Sunni . | (melihat), (melihat), (sa), (sa), (sm) |
ṣallā -llāhu ʿalayhī wa-sallama | ||
Semoga selawat serta salam tercurah padanya | ||
صَلَّى ٱللَّٰهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ | Untuk menyebut nama Muhammad. Digunakan semua muslim, tetapi banyak digunakan oleh Muslim Syiah. | (saw), (saw), (saw), (saw), (saw), (saw), (sa), (sa ),
(saw), (saw) |
ṣallā -llāhu ʿalayhī wa-ʾālihī wa-sallama | ||
Semoga selawat serta salam tercurah padanya dan keluarganya | ||
صَلَّى ٱللَّٰهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ} | Untuk menyebut Nabi Muhammad. Ini lebih umum digunakan oleh Muslim Syiah. | (sawa), (sawa), (saw), (saww), (sa), (sa ) |
ṣallā -llāhu ʿalayhī wa-ʾālihī | ||
Semoga selawat tercurah padanya dan keluarganya | ||
رَحِمَهُ ٱللَّٰهُ | Digunakan untuk tokoh-tokoh Muslim historis dan kontemporer. | (ra), (ra), (rah), (rah), (raa), (raa ) |
raḥimahu -llāhu | ||
Semoga Allah merahmatinya | ||
رَضِيَ ٱللَّٰهُ عَنْهُ | Ditujukan kepada sahabat Nabi atau orang-orang yang dihormati,[1] versi femininnya adalah رَضِيَ ٱللَّٰهُ عَنْهَا . | (ra), (ra ) |
raḍiya -llāhu ʿanhū | ||
Semoga Allah meridainya |
Berdasarkan keterangan di atas kata Arab: عليه, translit. ʿalayhi "padanya" dapat diganti dengan Arab: عليه وعلى آله, translit. ʿalayhi wa-ʿalā 'ālihi "padanya dan keluarganya."
Biasanya, "ṣallā" ditujukan kepada Muhammad untuk membedakan antara Muhammad dan nabi-nabi Allah sebelumnya (serta imam Syiah), tetapi secara teoretis, frasa itu dapat digunakan untuk semua nabi secara setara.
Hukum pengucapan berdasarkan al-Qur'an dan hadis
al-Qur'an
Perintah untuk menghormati Muhammad tertulis dalam Surah al-Ahzab:
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."[Qur'an Al-Ahzab:56]
Hadis
At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah telah bersabda, 'Celakalah orang-orang yang menyebut aku tetapi tidak mengucapkan selawat kepadaku, celakalah orang-orang berjumpa dengan Ramadan hingga usai tetapi tidak mendapatkan ampunan, dan celakalah anak yang masih memiliki orang tua tetapi tidak bisa masuk surga karenanya." Hadis ini sanadnya ḥasan garib.
Dalam Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Jami' at-Tirmidzi dan al-Sunan as-Sughra, empat dari Kutubussittah, diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Barang siapa berselawat kepadaku, Allah akan berselawat padanya sepuluh kali."
Ahmad bin Hanbal dalam Musnad Ahmad ibn Hanbal-nya menulis bahwa sahabat Muhammad, Abu Thalhah bin Tsabit, berkata:
Pada suatu hari kami datang dan di wajah Rasulullah terlihat kegembiraan. Kami berkata, "Kami lihat ada gurat kegembiraan di wajah engkau." Beliau berkata, "Sungguh malaikat datang padaku. Ia berkata bahwa sesungguhnya Tuhanmu berfirman: 'Tidakkah kau rida untuk setiap orang yang berselawat padamu akan dibalaskan dengan sepuluh kali selawat dariku untuknya. Dan tidaklah seseorang mengucapkan salam kepadamu melainkan aku akan mengucapkan sepuluh kali salam untuknya.'"
Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah berkata, "Sampaikan salam kepada para nabi dan rasul Allah sebagaimana Ia mengutusku."
Sabda Rasulullah lainnya: "Orang yang kikir adalah ketika disebut namaku di dekatnya, ia tidak mengucapkan selawat kepadaku." Dicatat dalam Musnad Ahmad bin Hanbal.
Anas bin Malik berkata, "Rasulullah bersabda: 'Barang siapa berselawat kepadaku, Allah akan memberi salawat padanya sepuluh kali lipat dan akan menghapus sepuluh dosa darinya, dan akan menaikkan derajatnya sepuluh kali lipat.'"
Pandangan Salafi berkaitan penyingkatan gelar kehormatan
Para ulama Salaf yang berbasis di Arab Saudi telah memerintahkan umat Islam untuk tidak menyingkat selawat atas Muhammad. Misalnya, Abdul Aziz bin Baz, Mufti Agung Arab Saudi, mengatakan sebagai berikut:[butuh rujukan]
Sebagaimana disyariatkan untuk berselawat kepada Nabi (ṣallā -llāhu ʿalayhī wa-sallam) dalam doa tasyahud, dan disyariatkan ketika memberikan khutbah, berdoa, beristigfar, setelah azan, keluar masuk masjid, dan menyebut namanya dalam keadaan lain. Maka dalam penulisan nama Nabi dalam sebuah buku, surat, artikel, dan sebagainya, disyariatkan untuk menuliskan selawat secara lengkap untuk memenuhi perintah yang telah Allah berikan kepada umat Islam, dan supaya pembaca akan ingat dalam mengucapkan selawat ketika membacanya. Oleh karena itu, jangan menulis selawat kepada Nabi dalam bentuk pendek seperti tulisan (S) atau (SAW) dll., atau bentuk lain yang digunakan beberapa penulis, karena dapat bertentangan dengan perintah Allah dalam firman-Nya:
صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.[Qur'an Al-Ahzab:56]Menuliskannya dalam bentuk singkatan dapat bertentangan dengan tujuan itu dan tidak memberikan keutamaan apa pun. Selain itu pembaca dapat tidak memperhatikannya dan bahkan tidak mengerti maksud dari singkatan tersebut. Perlu diketahui pula bahwa simbol yang digunakan dianggap tidak disetujui oleh para ulama, yang telah mengingatkannya.
Kepada malaikat dan nabi sebelum Muhammad
Ditujukan kepada malaikat agung (Jibril, Mikail, dll.) serta nabi sebelum Muhammad (Isa, Musa, Ibrahim, dll.). Sejumlah ulama dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Yaman, dan Mauritania sudah mengeluarkan fatwa baru bahwa malaikat harus disapa dengan gelar Alaihissalam, juga nabi dan rasul dari manusia.[3] Fatwa ini didasarkan pada keputusan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah. [3]
- ' Alay-hi's-salām (Arab:عليه السلامليه السلام )
- Terjemahan: "Semoga keselamatan dilimpahkan padanya"
- Singkatan: "a.s." [4]
- Alaihissalatu Wassalam
- Terjemahan: "Semoga selawat dan salam dilimpahkan padanya"
- Singkatan: "a.s.w."
Kepada sahabat Muhammad
Digunakan untuk menyebut sahabat Nabi Muhammad
- Raḍiya 'llāhu 'an-hu (Arab : "رضي الله ")
- Terjemahan: "Semoga Allah meridainya"
- Singkatan: "r.a."
- Contoh: "al-'Abbās (raḍiya 'llāhu 'an-hu) . . ."
- Raḍiya 'llāhu 'an-hā ( Arab : "رضي الله عنها")
- Terjemahan: "Semoga Allah meridainya"
- Contoh: “Khadījah (raḍiya 'llāhu 'an-hā) . . ."
- Raḍiya 'llāhu 'an-hum ( Arab : "رضي الله ")
- Terjemahan: "Semoga Allah meridai mereka"
- Contoh: "aṣ-Ṣaḥābah (Raḍiya 'llāhu 'an-hum)..."
Kepada musuh Allah dan Muhammad
Digunakan untuk menyebut musuh-musuh (Arab: العَدُوّ, al-'aduww) Allah dan Muhammad:
- La'anatu 'llahi 'alay-hi ( Arab : "لعنة الله عليه")
- Terjemahan: "Semoga Allah melaknatnya"
- Contoh: "Abū Lahab (La'anatu 'llahi 'alay-hi)..."
Kepada ulama dan tabiin
Untuk ulama yang dihormati dan memiliki kehormatan yang tinggi dan sudah meninggal.
- Raḥmatu 'llāhi 'alay-hi (Arab: "رَحْمَةُ الله عليه")/Raḥima-hu 'llāh (Arab: "رَحِمَهُ الله")
- Terjemahan: "Semoga Allah merahmatinya"
- Contoh: "Abū Hanīfah (Raḥmatu 'llāhi 'alay-hi)..."
- Raḥmatu 'llāhi 'alay-hi (Arab: "رَحْمَةُ الله عليها") / Raḥima-hā 'llāh (Arab: "رَحِمَها الله")
- Terjemahan: "Semoga rahmat Allah dilimpahkan kepadanya"
- Contoh: "Fatimah al-Fihri (Raḥmatu 'llāhi 'alay-hi)..."
- Raḥmatu 'llāhi 'alay-him ( Arab : "رَحْمَةُ الله عليهم")
- Terjemahan: "Semoga rahmat Allah dilimpahkan kepada mereka"
Untuk ulama yang masih hidup digunakan ungkapan sebagai berikut:
- Ḥafiḏahu ’llah (Arab: "حفظه الله")
- Terjemahan: "Semoga Allah menjaganya"
Unicode
Unicode | |||||
---|---|---|---|---|---|
Pengkodean UTF-8 | Simbol | Nama Unicode | Transkripsi | Arab | Bahasa Indonesia |
& #1553;
|
ؑ | Arabic sign ALAYHE ASSALLAM | alayh s-salām | عليه السلام | Semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya |
& #1554;
|
ؒ | Arabic sign RAHMATULLAH ALAYHE | raḥmatu Llāhi alayh | رحمة الله عليه | Semoga Allah melimpahkan rahmat atasnya |
& #1555;
|
ؓ | Arabic sign RADI ALLAHOU ANHU | raḍī Llāhu anh | رضي الله عنه | Semoga Allah meridainya |
Lihat pula
Referensi
- ^ "هل يقال رضي الله عنه لغير الصحابة - إسلام ويب - مركز الفتوى".
- ^ "The Book of Forgetfulness (In Prayer) (55) Chapter: The virtue of sending salah upon the Prophet (SAW)". sunnah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-02.
- ^ a b Abdullaah Al-Faqeeh (2003). "Saying 'Peace be upon him' to Angel Gabriel". Islamweb.net (dalam bahasa Inggris). Fatwa center of Imam Mohammad Ibn Saud Islamic University, Yemen, and Mauritania Islamic educational institues. Diakses tanggal 14 March 2022.
- ^ "Islamic Terminology". islamic-dictionary. Diakses tanggal 8 December 2016.