Islam di Kamboja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Qydera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Qydera (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16: Baris 16:


==Masyarakat dan masjid==
==Masyarakat dan masjid==
Daerah [[Chrouy Changvar]] dikenal sebagai pusat spiritual Muslimin Kamboja yang juga dikenal dengan sebutan ''Cham'' dan, tinggal di sana beberapa pejabat tinggi yang beragama Islam. Desa-desa Cham punya 1 hakim, beberapa ''katib'', bilal, dan ''labi''. Keempat pejabat tinggi dan hak mereka dibebaskan dari pajak pribadi dan mereka diundang untuk ambil bagian dalam upacara nasional dan acara-acara besar kerajaan. Setiap komunitas Muslim punya hakim yang memimpin komunitas dan masjid, seorang imam yang memimpin shalat, dan bilal. Statistik tahun 1962 menyebut adanya 100 masjid di negeri ini. Masjid yang paling fenomenal adalah [[Masjid Agung Serkal]], [[Masjid Internasional Phnom Penh]], dan [[Masjid Neak Mah]].<ref name=republika>{{aut|Tejomukti, Ratna Ajeng}} (16 September 2018). "Tiga Masjid Fenomenal di Kamboja". Editor: Nashih Nashrullah. ''[[Republika]]''. Hlm.13. [[Jakarta]]:Mahaka Group.</ref>
Daerah [[Chrouy Changvar]] dikenal sebagai pusat spiritual Muslimin Kamboja yang juga dikenal dengan sebutan ''Cham'' dan, tinggal di sana beberapa pejabat tinggi yang beragama Islam. Desa-desa Cham punya 1 hakim, beberapa ''katib'' dan ''bilal''. Keempat pejabat tinggi dan hak mereka dibebaskan dari pajak pribadi dan mereka diundang untuk ambil bagian dalam upacara nasional dan acara-acara besar kerajaan. Setiap komunitas Muslim punya hakim yang memimpin komunitas dan masjid, seorang imam yang memimpin shalat, dan bilal. Statistik tahun 1962 menyebut adanya 100 masjid di negeri ini. Masjid yang paling fenomenal adalah [[Masjid Agung Serkal]], [[Masjid Internasional Phnom Penh]], dan [[Masjid Neak Mah]].<ref name=republika>{{aut|Tejomukti, Ratna Ajeng}} (16 September 2018). "Tiga Masjid Fenomenal di Kamboja". Editor: Nashih Nashrullah. ''[[Republika]]''. Hlm.13. [[Jakarta]]:Mahaka Group.</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 13 Juni 2020 20.46

Masjid Al-Serkal di Phnom Penh.

Islam adalah agama mayoritas Cham (juga disebut Khmer Islam) dan minoritas Malaysia di Kamboja. Menurut Po Dharma, ada 150.000 hingga 200.000 Muslim di Kamboja sebagai sebagai akhir 1975. Penganiayaan di bawah Khmer Merah mengakibatkan jumlah mereka terkikis, bagaimanapun, dan pada akhir 1980-an mereka mungkin tidak mendapatkan kembali kekuatan mereka sebelumnya. Pada tahun 2009, Pew Research Center memperkirakan bahwa 1,6% dari populasi, atau 236.000 orang Muslim.[1] Semua Muslim Cham adalah Sunni. Dari sekolah Syafi'i. Ada juga tumbuh komunitas muslim Ahmadiyah di Kamboja.[2] Po Dharma membagi Muslim Cham di Kamboja menjadi cabang tradisionalis dan cabang ortodoks.

Masyarakat dan masjid

Daerah Chrouy Changvar dikenal sebagai pusat spiritual Muslimin Kamboja yang juga dikenal dengan sebutan Cham dan, tinggal di sana beberapa pejabat tinggi yang beragama Islam. Desa-desa Cham punya 1 hakim, beberapa katib dan bilal. Keempat pejabat tinggi dan hak mereka dibebaskan dari pajak pribadi dan mereka diundang untuk ambil bagian dalam upacara nasional dan acara-acara besar kerajaan. Setiap komunitas Muslim punya hakim yang memimpin komunitas dan masjid, seorang imam yang memimpin shalat, dan bilal. Statistik tahun 1962 menyebut adanya 100 masjid di negeri ini. Masjid yang paling fenomenal adalah Masjid Agung Serkal, Masjid Internasional Phnom Penh, dan Masjid Neak Mah.[3]

Referensi

  1. ^ Miller, Tracy, ed. (2009), Mapping the Global Muslim Population: A Report on the Size and Distribution of the World’s Muslim Population (PDF), Pew Research Center, hlm. 31, diakses tanggal 2009-10-08 
  2. ^ Ahmadiyya Muslim Mosques Around the World, pg. 123
  3. ^ Tejomukti, Ratna Ajeng (16 September 2018). "Tiga Masjid Fenomenal di Kamboja". Editor: Nashih Nashrullah. Republika. Hlm.13. Jakarta:Mahaka Group.