Jatinegara, Jakarta Timur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(23 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{redirect|Jatinegara|kegunaan lain|Jatinegara (disambiguasi)}}
{{distinguish|Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur}}
{{kecamatan
{{kecamatan
|gambar=[[Berkas:Jatinegara Jakarta Timur Hariadhi.svg|350px|Map of Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur]]
|gambar=[[Berkas:Jatinegara Jakarta Timur Hariadhi.svg|350px|Map of Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur]]
Baris 15: Baris 17:
Nama Jatinegara diambil dari ''jatina nagara'', bahasa Sunda yang menyiratkan simbol perlawanan [[Kesultanan Banten]] terhadap penjajah Belanda saat itu.
Nama Jatinegara diambil dari ''jatina nagara'', bahasa Sunda yang menyiratkan simbol perlawanan [[Kesultanan Banten]] terhadap penjajah Belanda saat itu.


Pada abad ke-17, daerah ini merupakan pemukiman para pangeran Kesultanan Banten. Pada tahun 1661, [[Meester Cornelis Senen|Cornelis Senen]], seorang guru [[agama Kristen]] yang berasal dari [[Banda]], [[Maluku]], membeli tanah di daerah aliran [[Ci Liwung|Ciliwung]]. Sebagai guru dan kepala kampung, Cornelis Senen diberi gelar ''Meester''.<ref name="mester">{{Cite web |url=http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2009/03/10/11055563/menanti.ruang.publik.meester.cornelis. |title=Menanti Ruang Publik Meester Cornelis |access-date=2010-02-06 |archive-date=2009-07-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090715090532/http://www.kompas.com/readkotatua/xml/2009/03/10/11055563/menanti.ruang.publik.meester.cornelis. |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://kota-jakarta.info/2009/03/19/dimanakah-letak-benteng-meester-cornelis/ |title=Di manakah letak benteng Meester Cornelis |access-date=2010-02-06 |archive-date=2010-03-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100314200738/http://kota-jakarta.info/2009/03/19/dimanakah-letak-benteng-meester-cornelis/ |dead-url=yes }}</ref> Semenjak dibangunnya [[Jalan Raya Pos|Jalan Raya]] [[Daendels]], tanah yang dimiliki oleh Cornelis Senen secara partikelir ini berkembang pesat menjadi pemukiman dan pasar yang ramai.<ref>{{Cite web |url=http://www1.kompas.com/readkotatua//xml/2010/01/13/15322475/Di.Meester.Cornelis..Cornelis.Senen.Bersua.Daendels |title=Di Meester Cornelis, Cornelis Senen Bersua Daendels |access-date=2010-02-06 |archive-date=2010-01-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100117175006/http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/01/13/15322475/Di.Meester.Cornelis..Cornelis.Senen.Bersua.Daendels |dead-url=yes }}</ref> Hingga kini masyarakat menyebutnya dengan Mester, penyingkatan dari ''[[Meester Cornelis]]''.
Pada abad ke-17, daerah ini merupakan permukiman para pangeran Kesultanan Banten. Pada tahun 1661, [[Meester Cornelis Senen|Cornelis Senen]], seorang guru [[agama Kristen]] yang berasal dari [[Banda]], [[Maluku]], membeli tanah di daerah aliran [[Ci Liwung|Ciliwung]]. Sebagai guru dan kepala kampung, Cornelis Senen diberi gelar ''Meester''.<ref name="mester">{{Cite news|url=http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2009/03/10/11055563/menanti.ruang.publik.meester.cornelis. |title=Menanti Ruang Publik Meester Cornelis |access-date=2010-02-06 |archive-date=2009-07-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090715090532/http://www.kompas.com/readkotatua/xml/2009/03/10/11055563/menanti.ruang.publik.meester.cornelis. |dead-url=yes |work=[[Kompas.com]] }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://kota-jakarta.info/2009/03/19/dimanakah-letak-benteng-meester-cornelis/ |title=Di manakah letak benteng Meester Cornelis |access-date=2010-02-06 |archive-date=2010-03-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100314200738/http://kota-jakarta.info/2009/03/19/dimanakah-letak-benteng-meester-cornelis/ |dead-url=yes }}</ref> Semenjak dibangunnya [[Jalan Raya Pos|Jalan Raya]] [[Daendels]], tanah yang dimiliki oleh Cornelis Senen secara partikelir ini berkembang pesat menjadi pemukiman dan pasar yang ramai.<ref>{{Cite news|url=http://www1.kompas.com/readkotatua//xml/2010/01/13/15322475/Di.Meester.Cornelis..Cornelis.Senen.Bersua.Daendels |title=Di Meester Cornelis, Cornelis Senen Bersua Daendels |access-date=2010-02-06 |archive-date=2010-01-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100117175006/http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/01/13/15322475/Di.Meester.Cornelis..Cornelis.Senen.Bersua.Daendels |dead-url=yes |work=[[Kompas.com]] }}</ref> Hingga kini masyarakat menyebutnya dengan Mester, penyingkatan dari ''[[Meester Cornelis]]''.


Pada abad ke-19, ''Meester Cornelis'' merupakan kota satelit (''[[gemeente]]'') Batavia yang terkemuka. Namun pada awal abad ke-19, tepatnya 14 Agustus - 26 Agustus 1811, Meester Cornelis direbut oleh Tentara Inggris dalam peristiwa berdarah [[Penyerbuan Meester Cornelis]] yang merupakan perpanjangan dari [[Peperangan era Napoleon|peperangan perseteruan besar antara Inggris dan Prancis]] yang telah mengalahkan Kerajaan Belanda sebelumnya. Meester Cornelis juga merupakan ibu kota dari kawedanan Jatinegara yang melingkupi [[Bekasi]], [[Cikarang]], [[Matraman]], [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]], [[Kramat Jati]], [[Makasar, Jakarta Timur|Makasar]], [[Mampang Prapatan|Mampang]], [[Cipayung, Jakarta Timur|Cipayung]], [[Pancoran]] dan [[Kebayoran Lama|Kebayoran]]. Pada tanggal 1 Januari 1936, pemerintah kolonial menggabungkan wilayah Meester ke dalam bagian kota Batavia.<ref name="mester"/>
Pada abad ke-19, ''Meester Cornelis'' merupakan kota satelit (''[[gemeente]]'') Batavia yang terkemuka. Namun, antara 14 Agustus –26 Agustus 1811, Meester Cornelis pernah direbut oleh Tentara Inggris dalam [[Penyerbuan Meester Cornelis]] yang merupakan perpanjangan dari [[Peperangan era Napoleon|peperangan perseteruan besar antara Inggris dan Prancis]] yang sempat mengalahkan Kerajaan Belanda sebelumnya. Meester Cornelis juga merupakan ibu kota dari Kawedanan Jatinegara yang melingkupi [[Bekasi]], [[Cikarang]], [[Matraman]], [[Tebet, Jakarta Selatan|Tebet]], [[Kramat Jati]], [[Mampang Prapatan|Mampang]], [[Pondok Gede, Bekasi|Pondok Gede]], [[Pasar Rebo]], [[Pancoran]], dan [[Kebayoran Lama|Kebayoran]].<ref name="mester"/> Adapun Kawedanan Jatinegara tersebut, sejak tahun 1925, disebut sebagai ''Regentschap'' Meester Cornelis.<ref name=Kotapraja>{{cite book | author = Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya | title = Sedjarah pemerintahan kota Djakarta | url = https://books.google.co.id/books?id=wD4QPddBMcwC&pg=PA129 | date = Mei 1958 | location = [[Jakarta]] | publisher = Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya | pp = 127 | access-date = 24 Mei 2022}}</ref> Pada tanggal 1 Januari 1936, pemerintah kolonial menggabungkan wilayah Meester ke dalam bagian kota Batavia.<ref name="mester"/> ''Regentschap'' ini dibubarkan pada 11 April 1949 berdasarkan Keputusan Gubernur Batavia ''en Ommelanden'' №Pz/177/G.R. yang dimuat dalam Javasche Courant tahun 1949 №31. Sehingga, residensi Betawi yang sedianya berpusat di Mester Cornelis kemudian dipindah ke [[Kota Depok]].<ref name=Kotapraja/>


Nama Jatinegara baru muncul tahun 1942, setelah Tentara Kekaisaran Jepang menduduki Hindia Belanda. Nama Meester yang terlalu berbau Belanda diganti menjadi Jatinegara.<ref name="gedungmester">[http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/05/20/14114856/nyaris.roboh.gedung.eks.kediaman.meester.cornelis. Nyaris Roboh, Gedung Eks Kediaman Meester Cornelis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100903164231/http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/05/20/14114856/nyaris.roboh.gedung.eks.kediaman.meester.cornelis. |date=2010-09-03 }}, Kompas.com</ref>
Nama Jatinegara baru muncul tahun 1942, setelah Tentara Kekaisaran Jepang menduduki Hindia Belanda. Nama Meester yang terlalu berbau Belanda diganti menjadi Kabupaten Jatinegara.<ref name="gedungmester">[http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/05/20/14114856/nyaris.roboh.gedung.eks.kediaman.meester.cornelis. Nyaris Roboh, Gedung Eks Kediaman Meester Cornelis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100903164231/http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2010/05/20/14114856/nyaris.roboh.gedung.eks.kediaman.meester.cornelis. |date=2010-09-03 }}, Kompas.com</ref>


== Transportasi ==
== Transportasi ==
Jatinegara merupakan salah satu wilayah yang padat penduduk. Untuk kepentingan masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut pemerintah juga mengembangkan sarana transportasi pendukung. Pada tanggal 6 April 1875 pemerintah meresmikan jalur kereta yang menghubungkan Jatinegara dengan [[Jakarta Kota]]. Pada tahun 1881, ''Nederlands Indische Tramweg Maatschappij'' atau ''Bataviasche Stoomtram Maatschappij'' mengoperasikan trem uap yang menghubungkan [[Kampung Melayu]] (Meester Cornelis) dengan Kota Intan (Batavia) melewati rute [[Matraman]], Kramat, [[Senen]], Harmoni, dan Glodok.
Jatinegara merupakan salah satu wilayah yang padat penduduk. Untuk kepentingan masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut pemerintah juga mengembangkan sarana transportasi pendukung. Pada tanggal 6 April 1875 pemerintah meresmikan jalur kereta yang menghubungkan Jatinegara dengan [[Jakarta Kota]]. Pada tahun 1881, ''Nederlands Indische Tramweg Maatschappij'' atau ''Bataviasche Stoomtram Maatschappij'' mengoperasikan trem uap yang menghubungkan [[Kampung Melayu]] (Meester Cornelis) dengan Kota Intan (Batavia) melewati rute [[Matraman]], Kramat, [[Senen]], Harmoni, dan Glodok.


6 April 1925, kereta listrik mulai beroperasi sejauh 15,6 km menghubungkan Jatinegara dengan [[stasiun Tanjung Priuk]] dan sejauh 2,6 km menghubungkan Jatinegara dengan [[stasiun Manggarai]]. Untuk pengembangan perekonomian pulau Jawa, [[Daendels]] membangun jalan [[Anyer]]-[[Panarukan]]. Jatinegara merupakan salah satu kota yang dilewati jalur tersebut. Untuk mengurangi kesemrawutan, pada tahun 1970-an pemerintah membangun terminal Kampung Melayu. [[Transjakarta]] koridor 5 (rute [[Ancol, Pademangan|Ancol]] - Kampung Melayu) dan koridor 7 (rute Kampung Melayu - [[Rambutan, Ciracas|Rambutan]]) juga melayani penduduk yang bermukim di wilayah ini. Banyaknya transportasi publik yang melintasi Jatinegara menunjukkan bahwa daerah ini merupakan wilayah penting dan cukup ramai sejak dahulu.
6 April 1925, kereta listrik mulai beroperasi sejauh 15,6&nbsp;km menghubungkan Jatinegara dengan [[stasiun Tanjung Priuk]] dan sejauh 2,6&nbsp;km menghubungkan Jatinegara dengan [[stasiun Manggarai]]. Untuk pengembangan perekonomian pulau Jawa, [[Daendels]] membangun jalan [[Anyer]][[Panarukan]]. Jatinegara merupakan salah satu kota yang dilewati jalur tersebut. Untuk mengurangi kesemrawutan, pada tahun 1970-an pemerintah membangun terminal Kampung Melayu. [[Transjakarta]] koridor 5 (rute [[Ancol, Pademangan|Ancol]]–[[Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur|Kampung Melayu]]) dan koridor 7 (rute Kampung Melayu–[[Rambutan, Ciracas|Rambutan]]) juga melayani penduduk yang bermukim di wilayah ini. Banyaknya transportasi publik yang melintasi Jatinegara menunjukkan bahwa daerah ini merupakan wilayah penting dan cukup ramai sejak dahulu.


== Daftar tempat penting ==
== Daftar tempat penting ==
Baris 52: Baris 54:
* Gereja Koinonia (dahulu dikenal sebagai "Gereja Bethel").
* Gereja Koinonia (dahulu dikenal sebagai "Gereja Bethel").
* Gereja Kristen Pasundan (dahulu "Rehoboth Kerk")
* Gereja Kristen Pasundan (dahulu "Rehoboth Kerk")
* Gereja St. Antonius Padua, Jalan Otista
* Klenteng Fu De Gong (Hok Tek Tjeng Sien)
* Klenteng Fu De Gong (Hok Tek Tjeng Sien)
* Klenteng Shia Jin Kong
* Klenteng Shia Jin Kong
Baris 62: Baris 65:
* Pasar Gembrong adalah pasar rakyat/tradisional yang terkenal dengan tempat penjualan mainan anak-anak yang murah dan lengkap.
* Pasar Gembrong adalah pasar rakyat/tradisional yang terkenal dengan tempat penjualan mainan anak-anak yang murah dan lengkap.
* Rumah Sakit Hermina Jatinegara
* Rumah Sakit Hermina Jatinegara
* Sinar Timur Jatinegara
* Rumah Sakit Premier Jatinegara
* Rumah Sakit Premier Jatinegara
* Terminal Kampung Melayu
* Terminal Kampung Melayu
Baris 92: Baris 96:


{{Authority control}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Pecinan]]

Revisi terkini sejak 11 April 2023 03.29

Jatinegara
Negara Indonesia
ProvinsiDKI Jakarta
Kota AdministrasiJakarta Timur
Pemerintahan
 • CamatAsril Rizal, S.Sos
Kode Kemendagri31.75.03
Kode BPS3172060
Jalan utama Meester Cornelis di akhir abad ke-19
Meester Cornelis di awal abad ke-20

Kecamatan Jatinegara adalah salah satu kecamatan dalam wilayah Jakarta Timur. Selain Glodok di Jakarta Barat, Jatinegara juga merupakan pecinan besar yang ada di Jakarta.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sekolah Militer Meester Cornelis di akhir abad ke-19

Nama Jatinegara diambil dari jatina nagara, bahasa Sunda yang menyiratkan simbol perlawanan Kesultanan Banten terhadap penjajah Belanda saat itu.

Pada abad ke-17, daerah ini merupakan permukiman para pangeran Kesultanan Banten. Pada tahun 1661, Cornelis Senen, seorang guru agama Kristen yang berasal dari Banda, Maluku, membeli tanah di daerah aliran Ciliwung. Sebagai guru dan kepala kampung, Cornelis Senen diberi gelar Meester.[1][2] Semenjak dibangunnya Jalan Raya Daendels, tanah yang dimiliki oleh Cornelis Senen secara partikelir ini berkembang pesat menjadi pemukiman dan pasar yang ramai.[3] Hingga kini masyarakat menyebutnya dengan Mester, penyingkatan dari Meester Cornelis.

Pada abad ke-19, Meester Cornelis merupakan kota satelit (gemeente) Batavia yang terkemuka. Namun, antara 14 Agustus –26 Agustus 1811, Meester Cornelis pernah direbut oleh Tentara Inggris dalam Penyerbuan Meester Cornelis yang merupakan perpanjangan dari peperangan perseteruan besar antara Inggris dan Prancis yang sempat mengalahkan Kerajaan Belanda sebelumnya. Meester Cornelis juga merupakan ibu kota dari Kawedanan Jatinegara yang melingkupi Bekasi, Cikarang, Matraman, Tebet, Kramat Jati, Mampang, Pondok Gede, Pasar Rebo, Pancoran, dan Kebayoran.[1] Adapun Kawedanan Jatinegara tersebut, sejak tahun 1925, disebut sebagai Regentschap Meester Cornelis.[4] Pada tanggal 1 Januari 1936, pemerintah kolonial menggabungkan wilayah Meester ke dalam bagian kota Batavia.[1] Regentschap ini dibubarkan pada 11 April 1949 berdasarkan Keputusan Gubernur Batavia en Ommelanden №Pz/177/G.R. yang dimuat dalam Javasche Courant tahun 1949 №31. Sehingga, residensi Betawi yang sedianya berpusat di Mester Cornelis kemudian dipindah ke Kota Depok.[4]

Nama Jatinegara baru muncul tahun 1942, setelah Tentara Kekaisaran Jepang menduduki Hindia Belanda. Nama Meester yang terlalu berbau Belanda diganti menjadi Kabupaten Jatinegara.[5]

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Jatinegara merupakan salah satu wilayah yang padat penduduk. Untuk kepentingan masyarakat yang berdomisili di daerah tersebut pemerintah juga mengembangkan sarana transportasi pendukung. Pada tanggal 6 April 1875 pemerintah meresmikan jalur kereta yang menghubungkan Jatinegara dengan Jakarta Kota. Pada tahun 1881, Nederlands Indische Tramweg Maatschappij atau Bataviasche Stoomtram Maatschappij mengoperasikan trem uap yang menghubungkan Kampung Melayu (Meester Cornelis) dengan Kota Intan (Batavia) melewati rute Matraman, Kramat, Senen, Harmoni, dan Glodok.

6 April 1925, kereta listrik mulai beroperasi sejauh 15,6 km menghubungkan Jatinegara dengan stasiun Tanjung Priuk dan sejauh 2,6 km menghubungkan Jatinegara dengan stasiun Manggarai. Untuk pengembangan perekonomian pulau Jawa, Daendels membangun jalan AnyerPanarukan. Jatinegara merupakan salah satu kota yang dilewati jalur tersebut. Untuk mengurangi kesemrawutan, pada tahun 1970-an pemerintah membangun terminal Kampung Melayu. Transjakarta koridor 5 (rute AncolKampung Melayu) dan koridor 7 (rute Kampung Melayu–Rambutan) juga melayani penduduk yang bermukim di wilayah ini. Banyaknya transportasi publik yang melintasi Jatinegara menunjukkan bahwa daerah ini merupakan wilayah penting dan cukup ramai sejak dahulu.

Daftar tempat penting[sunting | sunting sumber]

  • SMP Negeri 62 Jakarta
  • SMA Negeri 50 Cipinang Muara, Jakarta Timur
  • SMA Negeri 53 Cipinang Besar Selatan Jakarta Timur
  • SMA Negeri 54 Rawa Bunga Jakarta Timur
  • SMA Negeri 100 Jatinegara Jakarta Timur
  • SMK Negeri 46 Cipinang Besar Utara Jakarta Timur
  • SMK Negeri 50 Cipinang Muara Jakarta Timur
  • STMT Trisakti
  • Universitas Azzahra
  • Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
  • Studio Produksi Film Negara (PFN) Persero
  • Otorita Batam
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  • Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Timur.
  • Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Timur
  • Masjid Raya Cipinang Muara
  • Masjid Al Iman Cipinang Elok
  • Masjid Baitul Hakim Cipinang Muara
  • Masjid Nurul Islam Rawa Bunga
  • Masjid Al Fatah Jatinegara
  • Masjid Abu Bakar As Shidiq
  • Masjid Mishbahul 'Amal Al Khair
  • Gedung Qur'an Mishbahul 'Amal
  • Gereja Koinonia (dahulu dikenal sebagai "Gereja Bethel").
  • Gereja Kristen Pasundan (dahulu "Rehoboth Kerk")
  • Gereja St. Antonius Padua, Jalan Otista
  • Klenteng Fu De Gong (Hok Tek Tjeng Sien)
  • Klenteng Shia Jin Kong
  • Klenteng Tien Pao Tong (Kwan Im Po Sat)
  • Bekas Gedung Wedana Meester Cornelis. Gedung bekas kediaman Meester Cornelis ini secara bergantian dikuasai pejuang yang tergabung dalam Kesatuan Laskar Rakyat Jakarta. Terakhir gedung ini dikuasai Kodim. Setelah dikosongkan oleh Kodim 0505, pada tahun 2005 bagian sayap gedung digunakan untuk kantor Pemuda Panca Marga (PPM). Selanjutnya gedung ini diambil alih Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta. Pada Mei 2010 gedung ini nyaris roboh dan tidak dirawat.[5]
  • Penjara Cipinang
  • Pasar Induk Beras Cipinang
  • Pasar Meester
  • Pasar Rawa Bening (Bursa Batu Akik Jakarta) setelah direnovasi dan diresmikan pada tanggal 12 Mei 2010 oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Sekarang dikenal sebagai Jakarta Gems Center (JGC) Rawabening. JGC adalah pusat perbelanjaan batu permata terbesar di Indonesia, bahkan di Asia. Terletak di jalan Bekasi Barat, di depan stasiun Jatinegara, terdapat lebih dari 1.330 kios penjual berbagai jenis batu permata, kristal, batu-batuan, cincin, fosil, bahkan barang antik dan mistik. JGC berkembang pesat dan selalu dipenuhi wisatawan lokal dan internasional. Setiap hari jumlah pengunjung dapat mencapai 1.000 orang, terutama pada hari Sabtu-Minggu. JGC yang berupa bangunan empat lantai relatif bersih dan aman, modern, dan memiliki tempat parkir yang memadai.
  • Pasar Gembrong adalah pasar rakyat/tradisional yang terkenal dengan tempat penjualan mainan anak-anak yang murah dan lengkap.
  • Rumah Sakit Hermina Jatinegara
  • Sinar Timur Jatinegara
  • Rumah Sakit Premier Jatinegara
  • Terminal Kampung Melayu
  • Stasiun Jatinegara
  • Stasiun Cipinang
  • Park Hotel
  • Apartemen Basura
  • MT Haryono Residence Apartment
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Prumpung
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas
  • Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober Ulu

Kelurahan[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Jatinegara memiliki 8 kelurahan, yakni:

  1. Kelurahan Bali Mester, dengan kode pos 13310
  2. Kelurahan Kampung Melayu, dengan kode pos 13320
  3. Kelurahan Bidaracina, dengan kode pos 13330
  4. Kelurahan Cipinang Cempedak, dengan kode pos 13340
  5. Kelurahan Rawa Bunga, dengan kode pos 13350
  6. Kelurahan Cipinang Besar Utara, dengan kode pos 13410
  7. Kelurahan Cipinang Besar Selatan, dengan kode pos 13410
  8. Kelurahan Cipinang Muara, dengan kode pos 13420

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Menanti Ruang Publik Meester Cornelis". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-15. Diakses tanggal 2010-02-06. 
  2. ^ "Di manakah letak benteng Meester Cornelis". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-03-14. Diakses tanggal 2010-02-06. 
  3. ^ "Di Meester Cornelis, Cornelis Senen Bersua Daendels". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-17. Diakses tanggal 2010-02-06. 
  4. ^ a b Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya (Mei 1958). Sedjarah pemerintahan kota Djakarta. Jakarta: Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya. hlm. 127. Diakses tanggal 24 Mei 2022. 
  5. ^ a b Nyaris Roboh, Gedung Eks Kediaman Meester Cornelis Diarsipkan 2010-09-03 di Wayback Machine., Kompas.com