Lompat ke isi

Kabinet Muhyiddin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabinet Muhyiddin

Kabinet Pemerintahan Malaysia ke-21
Dibentuk10 Maret 2020
Diselesaikan16 Agustus 2021
Struktur pemerintahan
Kepala negaraAbdullah
Kepala pemerintahanMuhyiddin Yassin
Wakil kepala pemerintahanIsmail Sabri Yaakob
Jumlah menteri32
Jumlah wakil menteri38
Partai anggota
Status di legislatifKoalisi pemerintah (2020–2021)
113 / 222

Koalisi pemerintah (minoritas) (Juli–Agustus 2021)
100 / 220
Partai oposisi
Pemimpin oposisiAnwar Ibrahim
Sejarah
PeriodeParlemen Malaysia ke-14
PendahuluMahathir VII
PenggantiIsmail Sabri

Kabinet Muhyiddin adalah kabinet pemerintahan Malaysia yang dibentuk oleh kepala pemerintahan sekaligus Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada 9 Maret 2020, tepat setelah delapan hari pelantikan Muhyiddin sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-8. Kabinet ini dikenal sebagai Pemerintahan Perikatan Nasional yang menggabungkan 15 partai politik, yaitu Perikatan Nasional, partai komponen Barisan Nasional, partai komponen Gabungan Partai Sarawak, dan Partai Bersatu Sabah, serta seorang politikus Independen dari anggota parlemen. Partai Islam Se-Malaysia yang selama 40 tahun menjadi oposisi akhirnya bergabung pada pemerintahan di Kabinet Muhyiddin.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Pakatan Harapan, (terj. har.'Koalisi Harapan'), koalisi empat partai politik, Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), Partai Amanah Negara (AMANAH), dan Partai Tindakan Demokratis (DAP), memenangkan Pemilihan umum Malaysia 2018 melawan Barisan Nasional yang saat itu menjabat, yang telah memegang kekuasaan di pemerintah federal selama 60 tahun. Mahathir Mohamad, ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia dan presiden Pakatan Harapan, terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia ketujuh, menjadikannya perdana menteri tertua di dunia pada usia 92 tahun. Mahathir sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri keempat dari 1981 hingga 2003 di bawah bendera Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), sebuah partai komponen Barisan Nasional. Dia meninggalkan UMNO pada tahun 2016 dan mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia untuk menentang rezim perdana menteri keenam, Najib Razak, yang telah berulang kali didesak untuk mengundurkan diri setelah terlibat dalam skandal 1MDB.[1]

Mahathir berdamai dengan mantan pesaing politiknya Anwar Ibrahim yang merupakan pemimpin PKR, untuk memenangkan pemilihan. Anwar sebelumnya adalah wakil perdana menteri Mahathir dari 1993 hingga 1998 sebelum Anwar diberhentikan dan dipenjara dari 1998 hingga 2004 dengan tuduhan korupsi. Anwar selanjutnya dipenjara pada tahun 2014 dengan tuduhan sodomi sebelum menerima pengampunan kerajaan pada tahun 2018 dari Yang di-Pertuan Agong ke-15, Muhammad V dari Kelantan. Mahathir telah berjanji untuk menyerahkan posisi perdana menteri ke Anwar dalam dua tahun kepemimpinannya.[2]

Azmin Ali adalah wakil presiden PKR dan sebelumnya menjabat sebagai sekretaris pribadi Anwar dari 1993 hingga 1998. Azmin diperkenalkan kepada Anwar oleh Mahathir dan dianggap sebagai putra angkat yang terakhir, serta meninggalkan UMNO Mahathir demi PKR Anwar (kemudian disebut Parti Keadilan Nasional) setelah dipenjara pertama oleh Anwar. Azmin ditunjuk oleh Sultan Selangor, Sharafuddin dari Selangor atas istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, sebagai Menteri Besar Selangor selama sebuah manuver politik yang sangat kontroversial yang disebut Gerakan Kajang. Azmin berdamai dengan Mahathir setelah pemilihan umum 2018, melepaskan posisinya sebagai Menteri Besar untuk bergabung dengan kabinet Mahathir sebagai Menteri Urusan Ekonomi.[3]

Muhyiddin Yassin adalah presiden dan anggota pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, mantan wakil presiden UMNO dan sebelumnya menjabat sebagai wakil perdana menteri dari 2009 hingga 2015 dibawah perdana menteri keenam, Najib Razak. Muhyiddin dipecat dari posisinya setelah mengkritik Najib karena keterlibatannya dalam skandal 1MDB dan akhirnya dikeluarkan dari partai pada 2016.[4]

Yang di-Pertuan Agong, juga disebut sebagai Raja Malaysia, adalah raja konstitusional Malaysia dan posisinya digilir di antara sembilan penguasa Melayu setiap lima tahun. Ia memiliki hak prerogatif untuk menunjuk perdana menteri berdasarkan siapa yang ia yakini memegang dukungan mayoritas dari anggota parlemen, sesuai dengan Pasal 43 Konstitusi Malaysia. Yang di-Pertuan Agong saat ini dan ke-16 adalah Abdullah dari Pahang yang naik tahta pada Januari 2019.[5]

Pemilihan Perdana Menteri

[sunting | sunting sumber]

Menyusul kekosongan pemerintahan, Yang di-Pertuan Agong memanggil semua anggota parlemen ke Istana Negara pada 26 dan 27 Februari 2020 dengan tujuan memberikan hak kepada setiap anggota parlemen untuk memilih Perdana Menteri baru. Pakatan Harapan sebelumnya mencalonkan Mahathir kembali sebagai Perdana Menteri, kemudian merubah keputusannya untuk mencalonkan Anwar Ibrahim untuk jabatan tersebut[6] berdasarkan janji Mahathir untuk menyerahkan kepemimpinan dan pemerintahan kepada Anwar sebelum menarik kembali pencalonan tersebut sekali lagi.[7] Mahathir kembali mendapat dukungan dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU), kemudian Barisan Nasional (BN), PAS, Partai Warisan Sabah (WARISAN), Gabungan Partai Sarawak (GPS) dan partai politik lain yang diwakili di Parlemen untuk menjadi Perdana Menteri. Namun, BN, PAS dan GPS menolak Partai Tindakan Demokratik (DAP) bergabung dengan pemerintahan baru, dengan cara yang sama Mahathir menentang "kleptokrat dan pengkhianat".

Pada 28 Februari 2020, Istana Negara menyatakan bahawa tidak ada calon Perdana Menteri, termasuk Mahathir, Anwar, atau Muhyiddin memperoleh mayoritas di Dewan Rakyat untuk membentuk pemerintahan. Oleh karena itu, Raja memberi peluang lagi kepada para pemimpin semua partai politik yang diwakili di Parlemen untuk mencalonkan Perdana Menteri yang baru pada hari berikutnya. Hasilnya, Raja telah memutuskan untuk melantik Muhyiddin sebagai Perdana Menteri berdasarkan Pasal 40(2)(a) dan 43(2)(a) Konstitusi Federal setelah Raja yakin bahwa Muhyiddin memiliki mayoritas di Dewan Rakyat.[8]

Partai Islam Se-Malaysia menyatakan Muhyiddin telah didukung 114 anggota parlemen mewakili BERSATU, BN, PAS, PBS dan GPS.[9] Gabungan Partai Sarawak tidak bergabung dengan aliansi Perikatan Nasional, tetapi hanya memberi dukungan bersyarat kepada Muhyiddin. Terlepas dari klaim Mahathir bahwa dirinya mendapat dukungan dari 114 anggota parlemen untuk kembali ke posisi Perdana Menteri pada malam sebelum Muhyiddin dilantik sebagai Perdana Menteri ke-8.[10]

Pembentukan Kabinet

[sunting | sunting sumber]

Meski hanya meloloskan mayoritas di Dewan Rakyat, Perikatan Nasional tetap diakui sebagai pemerintahan yang sah setelah mendapat persetujuan dari Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dengan menyatakan bahwa Muhyiddin Yassin, sebagai pimpinan aliansi Perikatan Nasional berdasarkan pengamatan dan penilaiannya, ia mendapat dukungan dari mayoritas Dewan Rakyat, dan harus diangkat sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-8.[11][12]

Delapan hari setelah pelantikan dirinya sebagai Perdana Menteri tepatnya 9 Maret 2020 pagi, Muhyiddin telah menghadap Yang di-Pertuan Agong untuk menyampaikan daftar menteri baru. Muhyiddin mengumumkan susunan kabinet pada malam hari yang sama setelah mendapat persetujuannya dari Raja.[13]

Pemutusan Kerja Sama

[sunting | sunting sumber]

Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang sebelumnya mendukung koalisi pemerintahan Perikatan Nasional perlahan menyatakan tarik dukungan dan diminta oleh kepengurusan pusat UMNO untuk para menteri dan wakil menteri di kabinet serta pengurus GLC mengundurkan diri dari jabatannya masing-masing.[14] Disusul berdasarkan keputusan Majelis Agung UMNO 2020, Ismail Sabri Yaakob selaku Menteri Senior Pertahanan dan Shamsul Anuar Nasarah selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Alam lebih dahulu menyatakan siap mengundurkan diri.

Pada 30 Maret 2021, beberapa pemimpin UMNO bertemu Muhyiddin Yassin di Putrajaya.[15] Berdasarkan hasil pertemuan PM Muhyiddin dengan para menteri dan wakil menteri dari Partai UMNO, Muhyiddin meminta agar mereka tetap berada di kabinet hingga Agustus 2021.[16] Hal ini dikarenakan Malaysia masih menghadapi pandemi COVID-19. Seperti halnya Menteri Kesehatan yang dijabat oleh Dr. Adham Baba memiliki tugas khusus yang berat untuk menangani kesehatan di Malaysia, terlebih lagi sedang dalam pandemi COVID-19.

Komposisi

[sunting | sunting sumber]

Pada 9 Maret 2020, Muhyiddin mengumumkan kabinetnya yang terdiri atas 32 menteri dan 38 wakil menteri, termasuk enam teknokrat yang diangkat sebagai senator pada 10 Maret 2020.[17][18] Dalam pengumuman kabinet, ia sama sekali tidak menunjuk salah satu anggota parlemen untuk menjadi Wakil Perdana Menteri, sehingga jabatan tersebut dikosongkan. Apabila perdana menteri tidak dapat menghadiri rapat atau kegiatan lainnya, maka peran wakil perdana menteri di masa pemerintahan Muhyiddin digantikan oleh menteri senior.[19] Muhyiddin baru menunjuk wakilnya di pemerintahan setelah Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu menarik kembali dukungan kepada pemerintah.[20]

Pada 16 Agustus 2021, kabinet dibubarkan setelah seluruh anggotanya menyerahkan surat pengunduran diri kepada Yang di-Pertuan Agong atau Raja Malaysia[21] setelah Shamsul Anuar Nasarah dan Noraini Ahmad mengundurkan diri lebih dahulu.

Berikut adalah anggota Kabinet Muhyiddin.[22]
      PN (14)       BN (10)       GPS (4)       Independen (1)       PBS (1)

Portofolio Pejabat Mulai menjabat Akhir menjabat Daerah pemilihan Partai
Perdana Menteri   Mahiaddin Md. Yasin[b] 1 Maret 2020 16 Agustus 2021[c] Pagoh PN (BERSATU)
Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob 7 Juli 2021 16 Agustus 2021 Bera BN (UMNO)
Menteri Senior Mohamed Azmin Ali
(Ekonomi)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Gombak PN (BERSATU)
Ismail Sabri Yaakob
(Keamanan)
10 Maret 2020 7 Juli 2021 Bera BN (UMNO)
Hishammuddin Hussein
(Keamanan)
7 Juli 2021 16 Agustus 2021 Sembrong
Fadillah Yusof
(Pembangunan Infrastruktur)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Petra Jaya GPS (PBB)
Mohd. Radzi Md. Jidin
(Pendidikan dan Sosial)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Senator PN (BERSATU)
Menteri di Sekretariat Perdana Menteri Mustapa Mohamed
(Ekonomi)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Jeli
Mohd. Redzuan Md. Yusof
(Penugasan Khusus)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Alor Gajah
Takiyuddin Hassan
(Hukum dan Parlemen)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kota Bharu PN (PAS)
Zulkifli Mohamad Al-Bakri
(Agama)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Senator IND
Maximus Johnity Ongkili
(Sabah dan Sarawak)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kota Marudu GRS (PBS)
Menteri Koordinator Khairy Jamaluddin Abu Bakar
(Program Imunisasi Nasional COVID-19)
4 Februari 2021[25] 16 Agustus 2021 Rembau BN (UMNO)
Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz
(Perencanaan Pemulihan Nasional)
9 Juli 2021[26] 16 Agustus 2021 Senator
Menteri Keuangan Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz 10 Maret 2020 16 Agustus 2021
Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Bera
Menteri Dalam Negeri Hamzah Zainudin 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Larut PN (BERSATU)
Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Mohamed Azmin Ali 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Gombak
Menteri Pendidikan Mohd. Radzi Md. Jidin 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Senator
Menteri Lingkungan Hidup dan Air Tuan Ibrahim Tuan Man 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kubang Kerian PN (PAS)
Menteri Wilayah Persekutuan Annuar Musa 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Ketereh BN (UMNO)
Menteri Perhubungan Wee Ka Siong 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Ayer Hitam BN (MCA)
Menteri Pertanian dan Industri Pangan Ronald Kiandee 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Beluran GRS (PNBERSATU)
Menteri Kesehatan Adham Baba 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Tenggara BN (UMNO)
Menteri Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan Nancy Shukri 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Batang Sadong GPS (PBB)
Menteri Perumahan Rakyat dan Pemerintahan Daerah Zuraida Kamaruddin 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Ampang PN (BERSATU)
Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Sembrong BN (UMNO)
Menteri Pendidikan Tinggi Noraini Ahmad[N 1][27] 10 Maret 2020 6 Agustus 2021 Parit Sulong
Menteri Sumber Daya Manusia Saravanan Murugan 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Tapah BN (MIC)
Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumerisme Alexander Nanta Linggi 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kapit GPS (PBB)
Menteri Pengembangan Wirausahawan dan Koperasi Wan Junaidi Tuanku Jaafar 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Santubong
Menteri Pembangunan Desa Abdul Latiff Ahmad 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Mersing PN (BERSATU)
Menteri Pekerjaan Umum Fadillah Yusof 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Petra Jaya GPS (PBB)
Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin Abu Bakar 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Rembau BN (UMNO)
Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Shamsul Anuar Nasarah[N 2][28] 10 Maret 2020 3 Agustus 2021 Lenggong
Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Mohd. Khairuddin Aman Razali 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kuala Nerus PN (PAS)
Menteri Wanita, Keluarga, dan Pembangunan Komunitas Rina Mohd. Harun 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Titiwangsa PN (BERSATU)
Menteri Persatuan Nasional Halimah Mohd. Sadique 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kota Tinggi BN (UMNO)
Menteri Pemuda dan Olahraga Reezal Merican Naina Merican 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kepala Batas
Menteri Komunikasi dan Multimedia Saifuddin Abdullah 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Indera Mahkota PN (BERSATU)

Wakil Menteri

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah wakil menteri di Kabinet Muhyiddin.[22]
      PN (21)       BN (13)       GPS (4)

Portofolio Pejabat Mulai menjabat Akhir menjabat Daerah pemilihan Partai
Wakil Menteri di Sekretariat Perdana Menteri   Arthur Joseph Kurup
(Ekonomi)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Pensiangan BNPBRS
Mastura Mohd. Yazid
(Penugasan Khusus)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kuala Kangsar BN (UMNO)
Eddin Syazlee Shith
(Hukum dan Parlemen)
10 Maret 2020 6 Juli 2020 Kuala Pilah PN (BERSATU)
Shabudin Yahaya
(Hukum dan Parlemen)
6 Juli 2020 16 Agustus 2021 Tasek Gelugor
Ahmad Marzuk Shaary
(Agama)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Pangkalan Chepa PN (PAS)
Hanifah Hajar Taib
(Sabah dan Sarawak)
10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Mukah GPS (PBB)
Wakil Menteri Keuangan Abdul Rahim Bakri 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kudat GRS (PNBERSATU)
Mohd. Shahar Abdullah 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Paya Besar BN (UMNO)
Wakil Menteri Pertahanan Ikmal Hisham Abdul Aziz 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Tanah Merah PN (BERSATU)
Wakil Menteri Dalam Negeri Jonathan Yasin 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Ranau GRS (PNBERSATU)
Ismail Mohamed Said 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kuala Krau BN (UMNO)
Wakil Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Lim Ban Hong 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Senator BN (MCA)
Wakil Menteri Pendidikan Muslimin Yahaya 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Sungai Besar PN (BERSATU)
Mah Hang Soon 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Senator BN (MCA)
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Air Ahmad Masrizal Muhammad 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Senator BN (UMNO)
Wakil Menteri Wilayah Persekutuan Edmund Santhara Kumar Ramanaidu 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Segamat PN (BERSATU)
Wakil Menteri Perhubungan Hasbi Habibollah 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Limbang GPS (PBB)
Wakil Menteri Pertanian dan Industri Pangan Ahmad Hamzah 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Jasin BN (UMNO)
Che Abdullah Mat Nawi 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Tumpat PN (PAS)
Wakil Menteri Kesehatan Noor Azmi Ghazali 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Bagan Serai PN (BERSATU)
Aaron Ago Dagang 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kanowit GPS (PRS)
Wakil Menteri Pariwisata, Kesenian, dan Kebudayaan Jeffrey Gapari Kitingan 10 Maret 2020 29 September 2020 Keningau GRS (PNSTAR)
Guan Dee Koh Hoi 16 April 2021 16 Agustus 2021 Senator
Wakil Menteri Perumahan Rakyat dan Pemerintahan Daerah Ismail Abdul Muttalib 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Maran BN (UMNO)
Wakil Menteri Luar Negeri Kamarudin Jaffar 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Bandar Tun Razak PN (BERSATU)
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Mansor Othman 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Nibong Tebal
Wakil Menteri Sumber Daya Manusia Awang Hashim 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Pendang PN (PAS)
Wakil Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen Rosol Wahid 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Hulu Terengganu PN (BERSATU)
Wakil Menteri Pengembangan Wirausahawan dan Koperasi Mas Ermieyati Samsudin 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Masjid Tanah
Wakil Menteri Pembangunan Desa Abdul Rahman Mohamad 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Lipis BN (UMNO)
Henry Sum Agong 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Lawas GPS (PBB)
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Shahruddin Md. Salleh[N 3][29] 10 Maret 2020 4 Juni 2020 Sri Gading PN (BERSATU)
Eddin Syazlee Shith 6 Juli 2020 16 Agustus 2021 Kuala Pilah
Wakil Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Ahmad Amzad Hashim 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Kuala Terengganu PN (PAS)
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Ali Biju 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Saratok PN (BERSATU)
Wakil Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Willie Mongin 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Puncak Borneo
Wee Jeck Seng 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Tanjung Piai BN (MCA)
Wakil Menteri Wanita, Keluarga, dan Pembangunan Komunitas Siti Zailah Mohd. Yusoff 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Rantau Panjang PN (PAS)
Wakil Menteri Persatuan Nasional Ti Lian Ker 5 Mei 2020[30] 16 Agustus 2021 Senator BN (MCA)
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Wan Ahmad Fayhsal Wan Ahmad Kamal 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Senator PN (BERSATU)
Wakil Menteri Komunikasi dan Multimedia Zahidi Zainul Abidin 10 Maret 2020 16 Agustus 2021 Padang Besar BN (UMNO)

Pejabat setingkat menteri

[sunting | sunting sumber]
Portofolio Pejabat Mulai menjabat Akhir menjabat Daerah pemilihan Partai
Penasehat Khusus Perdana Menteri Bidang Kesehatan Masyarakat   Jemilah Mahmoud 31 Maret 2020[31] 16 Agustus 2021 Independen
Penasehat Khusus Perdana Menteri Bidang Jaringan Komunitas, Komunikasi Masyarakat, dan Pembangunan Sosial Ekonomi Ahmad Faizal Azumu 5 Agustus 2021[32] 16 Agustus 2021 Tambun PN (BERSATU)
Duta Khusus Perdana Menteri untuk Timur Tengah Abdul Hadi Awang 2 April 2020[33][34] 16 Agustus 2021 Marang PN (PAS)
Duta Khusus Perdana Menteri untuk Republik Rakyat Tiongkok Tiong King Sing 20 April 2020[35][36] 16 Agustus 2021 Bintulu GPS (PDP)
Duta Khusus Perdana Menteri untuk Asia Timur Richard Riot Jaem 16 Mei 2020[37] 16 Agustus 2021 Serian GPS (SUPP)

Perubahan

[sunting | sunting sumber]

Di bawah kabinet ini:

  • Kementerian Pertanian dan Industri Berbasis Agro telah diubah namanya menjadi Kementerian Pertanian dan Industri Pangan.
  • Kementerian Ekonomi telah digabungkan ke Departemen Perdana Menteri dalam bentuk aslinya sebagai jabatan urusan ekonomi.
  • Kementerian Pendidikan, dibagi menjadi dua kementerian yang terpisah. Kementerian Pendidikan Tinggi telah digunakan kembali.
  • Kementerian Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim dan Kementerian Air, Tanah, dan Sumber Daya Alam telah direstrukturisasi menjadi tiga kementerian yang berbeda, yaitu Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam, Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Air.
  • Kementerian Lingkungan Hidup kemudian diganti nama dengan memasukkan portofolio air dan menjadikannya Kementerian Lingkungan Hidup dan Air.
  • Kementerian Persatuan Nasional dibentuk sebagai hasil dari fragmentasi portofolio persatuan nasional dari Departemen Perdana Menteri.
  • Kementerian Industri Primer telah berganti nama menjadi Kementerian Industri Perkebunan dan Komoditas.
  • Menteri Koordinator Program Imunisasi Nasional COVID-19 dibentuk sebagai portofolio menteri nonkementerian untuk mengatasi program vaksinasi COVID-19.
  • Menteri Koordinator Perencanaan Pemulihan Negara dibentuk sebagai portofolio menteri nonkementerian untuk menstabilkan ekonomi negara.
  1. ^ Mereka adalah Xavier Jayakumar Arulanandam (MP untuk Kuala Langat), Choong Shiau Yoon (MP untuk Tebrau), Jugah Muyang (MP untuk Lubok Antu), dan Larry Sng (MP untuk Julau). Semua merupakan mantan anggota PKR.
  2. ^ Secara formal dan dokumen-dokumen negara ditulis "Mahiaddin Md. Yasin" terhitung sejak 3 Juni 2021.[23] Nama "Muhyiddin bin Mohd. Yassin" tetap digunakan secara informal dan glamour
  3. ^ Mengundurkan diri dan menjadi Perdana Menteri sementara hingga 21 Agustus 2021[24]

Menteri mengundurkan diri

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Noraini Ahmad mengundurkan diri mengikuti keputusan partainya, UMNO yang telah menarik kembali dukungannya terhadap pemerintah.
  2. ^ Shamsul Anuar Nasarah mengundurkan diri mengikuti keputusan partainya, UMNO yang telah menarik kembali dukungannya terhadap pemerintah.
  3. ^ Shahruddin Md. Salleh mengundurkan diri setelah menyatakan tidak mendukung pemerintah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Mahathir quits Umno, calling it 'Najib's party'". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 1 Maret 2016. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  2. ^ "Anwar walks free after royal pardon, meets Dr Mahathir". The Edge (dalam bahasa Inggris). 16 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2018. Diakses tanggal 11 Agustus 2018. 
  3. ^ "PM umum senarai menteri Kabinet". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). 18 Mei 2018. Diakses tanggal 21 Mei 2018. 
  4. ^ "UMNO sacks former Malaysian DPM Muhyiddin Yassin and Mukhriz Mahathir" (dalam bahasa Inggris). Channel NewsAsia. 24 Juni 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-16. Diakses tanggal 27 Juni 2016. 
  5. ^ "Sultan Pahang sah YDP Agong baharu". Astro Awani (dalam bahasa Melayu). 24 Januari 2019. Diakses tanggal 27 Februari 2020. 
  6. ^ Hussain, Hasniza (2020-02-26). "PH sepakat calon Anwar sebagai Perdana Menteri". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-03-01. 
  7. ^ "Anwar steps aside, endorses Dr Mahathir as PM representing PH coalition". Borneo Post Online (dalam bahasa Inggris). 2020-02-29. Diakses tanggal 2020-03-01. 
  8. ^ "Malaysian king chooses Muhyiddin Yassin over Mahathir to be prime minister". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 29 February 2020. 
  9. ^ "Muhyiddin mohon semua pihak hormati keputusan Agong". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). 2020-02-29. Diakses tanggal 2020-03-01. 
  10. ^ "Muhyiddin Yassin sworn in as Malaysia's new prime minister - Xinhua | English.news.cn". www.xinhuanet.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-01. Diakses tanggal 2020-03-01. 
  11. ^ Februari 29, Astro Awani |; Myt, 2020 16:39. "Muhyiddin Yassin dilantik PM ke-8 | Astro Awani". www.astroawani.com (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-03-02. 
  12. ^ Reporters, F. M. T. (2020-02-24). "PPBM keluar Pakatan Harapan". Free Malaysia Today (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-02. Diakses tanggal 2020-03-02. 
  13. ^ Muhyiddin umum Kabinet 5 petang ini Harian Metro
  14. ^ Menteri, timbalan menteri UMNO perlu tarik diri hari ini Sinar Harian
  15. ^ Letak Jawatan: Sebahagian Menteri, Timbalan Menteri Bertemu PM Astro Awani
  16. ^ Menteri, timbalan menteri UMNO kekal jawatan sehingga Ogos - Zahidi Astro Awani
  17. ^ "Mufti Wilayah Menteri Agama, CEO CIMB Menteri Kewangan". BH Online (dalam bahasa Melayu). 2020-03-09. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  18. ^ "Six new senators sworn in at Dewan Negara | The Star Online". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2020-03-10. 
  19. ^ Mat Ruzki, Rafidah; Sulaiman, Noor Atiqah (2020-03-09). "4 Menteri Kanan ganti TPM". BH Online (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-03-09. 
  20. ^ "Ismail Sabri dilantik TPM, Hishammuddin Menteri Kanan Luar Negeri - PMO". Astro Awani (dalam bahasa Melayu). 2021-07-07. Diakses tanggal 2021-07-07. 
  21. ^ Tho, Xin Yi; Yusof, Amir (16 Agustus 2021). "Muhyiddin Yassin appointed Malaysian caretaker PM after resignation is accepted by the king". CNA. Diakses tanggal 16 Agustus 2021. 
  22. ^ a b "Senarai penuh Kabinet". BH Online (dalam bahasa Melayu). 2020-03-09. Diakses tanggal 2020-03-09. 
  23. ^ "Nama rasmi PM kini Mahiaddin Md Yasin bukan lagi Muhyiddin Yassin". Malaysia Date Line.com. 16 Juni 2021. Diakses tanggal 18 Juni 2021. 
  24. ^ "Agong appoints Muhyiddin as caretaker PM, rules out election". MalaysiaNow (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-16. 
  25. ^ "KJ gets a new portfolio: Immunisation minister". Malaysiakini (dalam bahasa Inggris). 2021-02-04. Diakses tanggal 2021-02-04. 
  26. ^ Reporters, F. M. T. (2021-07-09). "Tengku Zafrul dilantik Menteri Penyelaras PPN". Free Malaysia Today (FMT) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-09. 
  27. ^ "Noraini Ahmad second Umno minister to resign from Muhyiddin cabinet". Malaysiakini. 6 Agustus 2021. Diakses tanggal 6 Agustus 2021. 
  28. ^ "Lenggong MP quits cabinet, cites loyalty to Umno". Malaysiakini. Malaysiakini. 3 Agustus 2021. Diakses tanggal 3 Agustus 2021. 
  29. ^ Patho Rohman, Mohd Anwar (2020-06-04). "Shahruddin letak jawatan Timbalan Menteri Kerja Raya". BH Online (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-06-04. 
  30. ^ "Govt accepts Tiong's decision to decline deputy minister's post | The Star Online". www.thestar.com.my. Diakses tanggal 2020-03-12. 
  31. ^ "Dr Jemilah appointed PM's special advisor on public health". New Straits Times. 31 Maret 2020. Diakses tanggal 3 April 2020. 
  32. ^ "Ahmad Faizal Azumu kini Penasihat Perdana Menteri bertaraf Menteri". Astro Awani. 5 Agustus 2021. Diakses tanggal 5 Agustus 2021. 
  33. ^ Povera, Adib (2 April 2020). "Hadi appointed special envoy to Middle East". New Straits Times. Diakses tanggal 14 Mei 2020. 
  34. ^ Nik Anis, Mazwin (2 April 2020). "Hadi appointed as PM's special envoy to Middle East". The Star (Malaysia). Diakses tanggal 14 Mei 2020. 
  35. ^ "PMO: Tiong King Sing appointed as PM's minister-level special envoy to China". Malay Mail. 20 April 2020. Diakses tanggal 14 Mei 2020. 
  36. ^ Koya, Zakiah (20 April 2020). "PDP chief Tiong is now PM's special envoy to China". The Star (Malaysia). Diakses tanggal 14 Mei 2020. 
  37. ^ Richard Riot dilantik duta khas PM ke Asia Timur, Diakses tanggal 14 Mei 2020