Lompat ke isi

Determinisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (bot Menambah: ml:നിയതിവാദം
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{About|anggapan umum tentang determinisme dalam filsafat}}
'''Determinisme''' berasal dari [[bahasa Latin]] ''[[determinare]]'' yang artinya menentukan atau menetapkan batas atau membatasi.<ref name="kamus"> Lorens Bagus. 2000. ''Kamus Filsafat''. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.</ref> Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor fisik [[geografis]], [[biologis]], [[psikologis]], [[sosiologis]], [[ekonomis]] dan keagamaan yang ada.<ref name="isme"> A. Mangunhardjana. 1997. ''Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hal.203-206.</ref> Determinisme juga berpegangan bahwa perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis masyarakat.<ref name="isme"></ref> Istilah ini dimasukkan menjadi istilah filsafat oleh [[William Hamilton]] yang menerapkannya pada [[Thomas Hobbes]].<ref name="kamus"></ref> Penganut awal pemikiran determinisme ini adalah [[demokritos]] yang percaya bahwa sebab-akibat menjadi penjelasan bagi semua kejadian.
{{Distinguish|Fatalisme|Predeterminisme|Prediktabilitas|Determinisme teologis}}


'''Determinisme''' adalah keyakinan filosofis bahwa semua peristiwa terjadi sebagai akibat dari adanya beberapa keharusan dan karenanya tak terelakkan. Secara khusus, gagasan bahwa pilihan-pilihan dari para pelaku rasional tertentu pada masa lalu dapat saja dilakukan dengan cara berbeda—atau bahkan gagasan bahwa keputusan-keputusan dari para pelaku tersebut pada masa mendatang dapat menghasilkan sesuatu yang lain dari apa yang mereka kehendaki—biasanya mendapat tantangan dalam pandangan ini. Dengan demikian, "masalah" [[kehendak bebas]]—atau gagasan bahwa kehendak bebas adalah suatu "ilusi"—sering kali timbul sebagai suatu akibat dari klaim utama yang dihasilkan oleh determinisme, yaitu bahwa masa lalu, masa kini, dan masa depan diidentifikasi dengan suatu rangkaian kondisi yang pada hakikatnya tak terputus dan tidak ada satu kondisi pun yang dapat dihindari. Beberapa determinis sepenuhnya menolak gagasan mengenai "kemungkinan" ataupun "keacakan", bahkan menyatakan bahwa gagasan-gagasan tersebut hanya merupakan suatu ciptaan [[budi]] dan/atau sekadar hasil imajinasi. Pada akhirnya merupakan suatu hasil dari ketidaktahuan dalam menghadapi segala faktor. Bagaimanapun berbicara mengenai kehendak bebas merupakan perhatian tersendiri, dan setiap pembahasan terkait determinisme pada prinsipnya tidak memerlukan pembahasan mengenai kehendak bebas. Selain isu-isu ini, terdapat perdebatan-perdebatan mengenai usaha keras dari bahasa untuk dapat benar-benar menangkap apa yang dimaksudkan secara tepat—dengan asumsi ada suatu maksud tertentu—ataupun apa sebenarnya hakikat sejati dari realitas terlepas dari bagaimana meyakinkannya hakikat dari konsep determinisme.
=== Beberapa Pengertian ===
# Determinisme beranggapan bahwa setiap kejadian pasti sudah ditentukan.
# Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu.
# Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab-akibat.
# Sudut pandang filsafat alam melihat determinisme sebagai teori tentang satu-satunya determinasi dari setiap peristiwa alam.
# Contoh bentuk pemikiran determinisme: Orang yang bertubuh lemah, geraknya lebih lamban dari orang yang bertubuh kuat; Orang yang berasal dari keluarga harmonis diharapkan dapat menjadi manusia yang lebih seimbang daripada mereka yang berasal dari keluarga yang kacau.


"Ada banyak determinisme, tergantung dari prakondisi apa yang dianggap sebagai penentu dari suatu peristiwa atau tindakan."<ref name=Doyle>A list of a dozen varieties of determinism is provided in {{cite book |title=Free Will: The Scandal in Philosophy |author=Bob Doyle |pages=145–146 ''ff'' |isbn=0983580200 |year=2011 |publisher=I-Phi Press |url=https://books.google.com/books?id=SeA_gFfHMgoC&pg=PA145 }}{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Teori-teori deterministik sepanjang sejarah filsafat berkembang dari keragaman dan terkadang saling tumpang tindih antara berbagai motif dan pertimbangan. Beberapa bentuk determinisme dapat diuji secara [[empirisme|empiris]] dengan ide-ide dari fisika dan [[filsafat fisika]]. Kebalikan dari determinisme adalah beberapa jenis [[indeterminisme]] (yang lainnya disebut ''nondeterminisme''). Determinisme sering kali dikontraskan dengan [[kehendak bebas]].<ref name=Franklin>For example, see {{cite book |title=Freewill and determinism: a study of rival conceptions of man |author=Richard Langdon Franklin |year=1968 |publisher=Routledge & K. Paul |url=https://books.google.com/books?id=51wIAQAAIAAJ}}</ref>
=== Dampak Pemikiran Determinisme ===
Pemikiran determinisme yang melihat bahwa perilaku etis ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai masyarakat, mengakibatkan dua hal, yaitu:
* Pertama, adanya berbagai faktor yang memengaruhi perilaku etis manusia menyebabkan perilaku etis manusia bersifat [[relatif]]. Perilaku baik ataupun jahat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luarnya. [[Relativisme]]
* Kedua, perilaku etis tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang mengelilinginya tetapi juga oleh kehendak pelakunya.


Determinisme sering diartikan sebagai ''determinisme kausal'', yang dalam fisika dikenal sebagai sebab-dan-akibat. Konsep ini menyatakan bahwa [[peristiwa (filsafat)|peristiwa-peristiwa]] dalam suatu [[paradigma]] yang diberikan terikat oleh [[kausalitas]] sedemikian rupa sehingga setiap kondisi (dari suatu objek atau peristiwa) sepenuhnya ditentukan oleh kondisi-kondisi sebelumnya. Pengertian ini dapat dibedakan dari varian-varian determinisme lainnya yang disebutkan di bawah.


Perdebatan-perdebatan yang lain sering kali menyangkut ruang lingkup sistem-sistem yang telah ditentukan (''determined''); beberapa kalangan berpendapat bahwa seluruh alam semesta adalah suatu sistem determinat tunggal dan kalangan-kalangan lain mengidentifikasi sistem-sistem determinat yang lebih terbatas lainnya (atau [[multiversum|multisemesta]]). Berbagai perdebatan historis melibatkan banyak posisi filosofis dan varian determinisme. Semua itu meliputi perdebatan-perdebatan tentang determinisme dan [[kehendak bebas]], secara teknis dinyatakan sebagai [[kompatibilisme|kompatibilistik]] (memungkinkan koeksistensi keduanya) dan [[inkompatibilisme|inkompatibilistik]] (menyangkal kemungkinan dari koeksitensi keduanya).
== Bacaan Lanjutan ==

== Lihat pula ==
{{col-begin}}
{{col-begin}}
{{col-break}}
{{col-break}}
* [[Amor fati]]
* [[Amor fati]]
* [[Block time]]
* [[Behaviorisme radikal]]
* [[Eternalisme (filsafat waktu)]]
* [[Calvinism]]
* [[Chaos theory]]
* [[Fatalisme]]
* [[Digital physics]]
* [[Fraktal]]
* [[Environmental determinism]]
* [[Fatalism]]
* [[Fractal]]
* [[Game theory]]
* [[Genetic determinism]]
* [[Ilya Prigogine]]
* [[Ilya Prigogine]]
* [[Kausalitas]]
* [[Ilmu saraf kehendak bebas]]
* [[Penafsiran mekanika kuantum]]
* [[Predestinasi]]
* [[Teori chaos]]
* [[Teori permainan]]
* [[Voluntarisme]]
{{col-break}}
{{col-break}}

* [[Interpretation of quantum mechanics]]
=== Jenis determinisme ===
* [[Neuroscience of free will]]
* [[Open theism]]
* [[Determinisme biologis]]
* [[Determinisme ekonomis]]
* [[Philosophical interpretation of classical physics]]
* [[Predestination]]
* [[Determinisme genetik]]
* [[Radical behaviorism]]
* [[Determinisme historis]]
* [[Social determinism]]
* [[Determinisme kultural]]
* [[Theological determinism]]
* [[Determinisme lingkungan]]
* [[Technological determinism]]
* [[Determinisme logis]]
* [[Voluntarism]]
* [[Determinisme psikologis]]
* [[Determinisme sosial]]
* [[Determinisme teknologi]]
* [[Determinisme teologis]]
{{col-end}}
{{col-end}}


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala Luar ==
=== Catatan ===
{{Reflist|2}}
* [http://www.proofoffate.com Hard determinism proved]

=== Bibliografi ===
* [[Daniel Dennett]] (2003) ''Freedom Evolves''. Viking Penguin.
* [[John Earman]] (2007) "Aspects of Determinism in Modern Physics" in Butterfield, J., and Earman, J., eds., ''Philosophy of Physics, Part B''. North Holland: 1369-1434.
* [[George Francis Rayner Ellis|George Ellis]] (2005) "Physics and the Real World", ''Physics Today''.
* {{cite journal | last1 = Epstein | first1 = J.M. | year = 1999 | title = Agent Based Models and Generative Social Science | url = | journal = Complexity | volume = IV | issue = | page = 5 | doi=10.1002/(sici)1099-0526(199905/06)4:5<41::aid-cplx9>3.3.co;2-6}}
* -------- and Axtell R. (1996) ''Growing Artificial Societies — Social Science from the Bottom''. MIT Press.
* {{cite journal | last1 = Kenrick | first1 = D. T. | last2 = Li | first2 = N. P. | last3 = Butner | first3 = J. | year = 2003 | title = Dynamical evolutionary psychology: Individual decision rules and emergent social norms | url = | journal = Psychological Review | volume = 110 | issue = | pages = 3–28 | doi=10.1037/0033-295x.110.1.3}}
* [[Albert Messiah]], ''Quantum Mechanics'', English translation by G. M. Temmer of ''Mécanique Quantique'', 1966, John Wiley and Sons, vol. I, chapter IV, section III.
* {{cite journal |author=Ernest Nagel |title=Determinism in history
|journal=Philosophy and Phenomenological Research
|volume=20
|number=8
|date=March 3, 1960
|pages=291–317
|publisher=International Phenomenological Society
|doi=10.2307/2105051
|jstor=2105051}} (Online version [http://www.drabruzzi.com/NAGEL_Determinism%20In%20History.pdf found here])
* {{cite book |title=The Philosophy of Science: A-M |editor1=Sahotra Sarkar |editor2=Jessica Pfeifer |author=John T Roberts |chapter=Determinism |url=https://books.google.com/books?id=UchIDBrAQEMC&pg=PA197 |pages=197 ''ff'' |isbn=0415977096 |publisher=Taylor & Francis |year=2006}}
* Nowak A., Vallacher R.R., Tesser A., Borkowski W., (2000) "Society of Self: The emergence of collective properties in self-structure", ''Psychological Review'' 107.

== Bacaan lanjutan ==
* [[George Musser]], "Is the Cosmos Random? ([[Albert Einstein|Einstein]]'s assertion that God does not play dice with the universe has been misinterpreted)", ''[[Scientific American]]'', vol. 313, no. 3 (September 2015), pp.&nbsp;88–93.

== Pranala luar ==
{{Wikiquote|en:Determinism|Determinism}}
* [http://plato.stanford.edu/entries/determinism-causal/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry on Causal Determinism]
* [http://plato.stanford.edu/entries/determinism-causal/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry on Causal Determinism]
* [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv2-02 Determinism in History] from the ''Dictionary of the History of Ideas''
* [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv2-02 Determinism in History] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050404080900/http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv2-02 |date=2005-04-04 }} from the ''Dictionary of the History of Ideas''
* [http://www.ucl.ac.uk/~uctytho/dfwIntroIndex.htm Philosopher Ted Honderich's Determinism web resource]
* [http://www.ucl.ac.uk/~uctytho/dfwIntroIndex.htm Philosopher Ted Honderich's Determinism web resource]
* [http://www.informationphilosopher.com/freedom/determinism.html Determinism on Information Philosopher]
* [http://www.informationphilosopher.com/freedom/determinism.html Determinism on Information Philosopher]
* [http://www.galilean-library.org/int13.html An Introduction to Free Will and Determinism] by Paul Newall, aimed at beginners.
* [http://www.galilean-library.org/int13.html An Introduction to Free Will and Determinism] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090416102308/http://www.galilean-library.org/int13.html |date=2009-04-16 }} by Paul Newall, aimed at beginners.
* [http://www.determinism.com The Society of Natural Science]
* [http://www.determinism.com The Society of Natural Science] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210126101052/http://www.determinism.com/ |date=2021-01-26 }}
* [http://www.chabad.org/article.asp?AID=3017 Determinism and Free Will in Judaism]
* [http://www.chabad.org/article.asp?AID=3017 Determinism and Free Will in Judaism]
* [http://www.jottings.ca/john/cogitations.html Snooker, Pool, and Determinism]
* [http://www.jottings.ca/john/cogitations.html Snooker, Pool, and Determinism]
Baris 57: Baris 83:
{{Template group
{{Template group
|list=
|list=
{{Determinism}}
{{Topik filsafat}}
{{Sistem kepercayaan}}
{{Philosophy topics}}
{{belief systems}}
{{Epistemologi}}
{{Filsafat ilmu}}
{{Time in philosophy}}
{{metaphysics}}
{{epistemology}}
{{philosophy of science}}
}}
}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Determinisme| ]]
[[Kategori:Determinisme| ]]
[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Filsafat ilmu]]
[[Kategori:Teori Metafisika]]
[[Kategori:Kausalitas]]
[[Kategori:Sebab-akibat]]
[[Kategori:Teori metafisika]]

[[ar:حتمية]]
[[be:Дэтэрмінізм]]
[[be-x-old:Дэтэрмінізм]]
[[bg:Детерминизъм]]
[[ca:Determinisme]]
[[cs:Determinismus]]
[[da:Determinisme]]
[[de:Determinismus]]
[[el:Αιτιοκρατία]]
[[en:Determinism]]
[[eo:Determinismo]]
[[es:Determinismo]]
[[et:Determinism]]
[[eu:Determinismo]]
[[fa:جبرگرایی]]
[[fi:Determinismi]]
[[fr:Déterminisme]]
[[gl:Determinismo]]
[[he:דטרמיניזם]]
[[hr:Determinizam]]
[[hu:Determinizmus]]
[[hy:Դետերմինիզմ]]
[[ia:Determinismo]]
[[is:Nauðhyggja]]
[[it:Determinismo]]
[[ja:決定論]]
[[jv:Determinisme]]
[[ka:დეტერმინიზმი]]
[[kk:Детерминизм және индетерминизм]]
[[ko:결정론]]
[[ky:Детерминизм]]
[[la:Determinismus]]
[[lt:Determinizmas]]
[[lv:Determinisms]]
[[ml:നിയതിവാദം]]
[[nl:Determinisme (filosofie)]]
[[nn:Determinisme]]
[[no:Determinisme]]
[[pl:Determinizm]]
[[pt:Determinismo]]
[[ro:Determinism]]
[[ru:Детерминизм]]
[[sh:Determinizam]]
[[simple:Determinism]]
[[sk:Determinizmus (filozofia)]]
[[sl:Determinizem]]
[[sq:Determinizmi]]
[[sr:Детерминизам]]
[[sv:Determinism]]
[[ta:நியதிக் கொள்கை]]
[[tl:Determinismo]]
[[tr:Determinizm]]
[[uk:Детермінізм]]
[[ur:جبریت]]
[[zh:決定論]]
[[zh-yue:決定論]]

Revisi terkini sejak 18 Januari 2023 14.02

Determinisme adalah keyakinan filosofis bahwa semua peristiwa terjadi sebagai akibat dari adanya beberapa keharusan dan karenanya tak terelakkan. Secara khusus, gagasan bahwa pilihan-pilihan dari para pelaku rasional tertentu pada masa lalu dapat saja dilakukan dengan cara berbeda—atau bahkan gagasan bahwa keputusan-keputusan dari para pelaku tersebut pada masa mendatang dapat menghasilkan sesuatu yang lain dari apa yang mereka kehendaki—biasanya mendapat tantangan dalam pandangan ini. Dengan demikian, "masalah" kehendak bebas—atau gagasan bahwa kehendak bebas adalah suatu "ilusi"—sering kali timbul sebagai suatu akibat dari klaim utama yang dihasilkan oleh determinisme, yaitu bahwa masa lalu, masa kini, dan masa depan diidentifikasi dengan suatu rangkaian kondisi yang pada hakikatnya tak terputus dan tidak ada satu kondisi pun yang dapat dihindari. Beberapa determinis sepenuhnya menolak gagasan mengenai "kemungkinan" ataupun "keacakan", bahkan menyatakan bahwa gagasan-gagasan tersebut hanya merupakan suatu ciptaan budi dan/atau sekadar hasil imajinasi. Pada akhirnya merupakan suatu hasil dari ketidaktahuan dalam menghadapi segala faktor. Bagaimanapun berbicara mengenai kehendak bebas merupakan perhatian tersendiri, dan setiap pembahasan terkait determinisme pada prinsipnya tidak memerlukan pembahasan mengenai kehendak bebas. Selain isu-isu ini, terdapat perdebatan-perdebatan mengenai usaha keras dari bahasa untuk dapat benar-benar menangkap apa yang dimaksudkan secara tepat—dengan asumsi ada suatu maksud tertentu—ataupun apa sebenarnya hakikat sejati dari realitas terlepas dari bagaimana meyakinkannya hakikat dari konsep determinisme.

"Ada banyak determinisme, tergantung dari prakondisi apa yang dianggap sebagai penentu dari suatu peristiwa atau tindakan."[1] Teori-teori deterministik sepanjang sejarah filsafat berkembang dari keragaman dan terkadang saling tumpang tindih antara berbagai motif dan pertimbangan. Beberapa bentuk determinisme dapat diuji secara empiris dengan ide-ide dari fisika dan filsafat fisika. Kebalikan dari determinisme adalah beberapa jenis indeterminisme (yang lainnya disebut nondeterminisme). Determinisme sering kali dikontraskan dengan kehendak bebas.[2]

Determinisme sering diartikan sebagai determinisme kausal, yang dalam fisika dikenal sebagai sebab-dan-akibat. Konsep ini menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa dalam suatu paradigma yang diberikan terikat oleh kausalitas sedemikian rupa sehingga setiap kondisi (dari suatu objek atau peristiwa) sepenuhnya ditentukan oleh kondisi-kondisi sebelumnya. Pengertian ini dapat dibedakan dari varian-varian determinisme lainnya yang disebutkan di bawah.

Perdebatan-perdebatan yang lain sering kali menyangkut ruang lingkup sistem-sistem yang telah ditentukan (determined); beberapa kalangan berpendapat bahwa seluruh alam semesta adalah suatu sistem determinat tunggal dan kalangan-kalangan lain mengidentifikasi sistem-sistem determinat yang lebih terbatas lainnya (atau multisemesta). Berbagai perdebatan historis melibatkan banyak posisi filosofis dan varian determinisme. Semua itu meliputi perdebatan-perdebatan tentang determinisme dan kehendak bebas, secara teknis dinyatakan sebagai kompatibilistik (memungkinkan koeksistensi keduanya) dan inkompatibilistik (menyangkal kemungkinan dari koeksitensi keduanya).

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ A list of a dozen varieties of determinism is provided in Bob Doyle (2011). Free Will: The Scandal in Philosophy. I-Phi Press. hlm. 145–146 ff. ISBN 0983580200. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ For example, see Richard Langdon Franklin (1968). Freewill and determinism: a study of rival conceptions of man. Routledge & K. Paul. 

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Daniel Dennett (2003) Freedom Evolves. Viking Penguin.
  • John Earman (2007) "Aspects of Determinism in Modern Physics" in Butterfield, J., and Earman, J., eds., Philosophy of Physics, Part B. North Holland: 1369-1434.
  • George Ellis (2005) "Physics and the Real World", Physics Today.
  • Epstein, J.M. (1999). "Agent Based Models and Generative Social Science". Complexity. IV: 5. doi:10.1002/(sici)1099-0526(199905/06)4:5<41::aid-cplx9>3.3.co;2-6. 
  • -------- and Axtell R. (1996) Growing Artificial Societies — Social Science from the Bottom. MIT Press.
  • Kenrick, D. T.; Li, N. P.; Butner, J. (2003). "Dynamical evolutionary psychology: Individual decision rules and emergent social norms". Psychological Review. 110: 3–28. doi:10.1037/0033-295x.110.1.3. 
  • Albert Messiah, Quantum Mechanics, English translation by G. M. Temmer of Mécanique Quantique, 1966, John Wiley and Sons, vol. I, chapter IV, section III.
  • Ernest Nagel (March 3, 1960). "Determinism in history". Philosophy and Phenomenological Research. International Phenomenological Society. 20 (8): 291–317. doi:10.2307/2105051. JSTOR 2105051.  (Online version found here)
  • John T Roberts (2006). "Determinism". Dalam Sahotra Sarkar; Jessica Pfeifer. The Philosophy of Science: A-M. Taylor & Francis. hlm. 197 ff. ISBN 0415977096. 
  • Nowak A., Vallacher R.R., Tesser A., Borkowski W., (2000) "Society of Self: The emergence of collective properties in self-structure", Psychological Review 107.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • George Musser, "Is the Cosmos Random? (Einstein's assertion that God does not play dice with the universe has been misinterpreted)", Scientific American, vol. 313, no. 3 (September 2015), pp. 88–93.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]