Lompat ke isi

Idris: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Quebalbel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Sab'atun (bicara) ke revisi terakhir oleh Symphonium264
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(72 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Islam}}
| honorific_prefix = [[Nabi]]
''Idris'' ([[bahasa Arab]]: <font size=4> إدريس </font>, [[Alkitab]]: [[Henokh]]) (sekitar [[4533]]-[[4188]] SM) adalah salah seorang [[rasul]] yang pertama kali diberikan tugas untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya. Ia diberikan hak kenabian oleh [[Allah]] setelah [[Adam]] dan [[Syits]]. Idris bukanlah HENOKH, sebab HENOKH tidak mengenal ALLAH SWT.
| name = {{large|Idris}}<br />{{lang|ar|{{nobold|إدريس}}}}
| honorific_suffix = 'alaihissalam
| title = * [[Nabi dan Rasul|Nabi]]
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
| image = Idris, prophet (calligraphic, transparent background).png
| image_size = 150px
| caption = Kaligrafi Idris '''alaihis-salam'' (keselamatan atasnya)
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place =
| death_date =
| death_place =
| resting_place =
| other_names = * [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] [[Idris#Padanan|(?)]]
* Akhnukh
| years_active =
| notable_works =
| predecessor = [[Adam]] ([[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi]])
| successor = [[Nuh (tokoh Al-Qur'an)|Nuh]] ([[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi]])
| spouse =
| children =
| parents =
| relatives =
}}
{{Nabi Islam|Nabi dalam Al-Qur'an}}


'''Idris''' ({{lang-ar|إدريس|Idrīs}}) adalah nabi kedua dalam [[Islam]] setelah nabi [[Adam]] AS, tokoh yang namanya disebut dalam [[Al-Qur'an]] 2 ayat yang merujuk pada nabi Idris selaku karakternya<ref>https://myislam.org/prophet-idris/</ref>. Dalam daftar [[Nabi dan Rasul|25 nabi]] dalam Islam, nama Idris biasanya ditempatkan di urutan kedua, setelah [[Adam]] dan sebelum [[Nuh]].
Diktakan bahwa Idris lahir dan tinggal di [[Babilonia|Babil]], [[Iraq]], untuk berdakwah kepada kaumnya yang bernama [[Bani Qabil]] dan [[Memphis, Mesir|Memphis]]. Sedangkan beberapa kisah menyebutkan, Idris lahir di daerah [[Munaf]], [[Mesir]]. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali dalam [[Al-Qur'an]].


Al-Qur'an tidak menjabarkan kisah Idris dan hanya menyebut namanya dua kali. Kisah Idris yang biasanya termaktub dalam berbagai literatur Muslim bersumber dari sumber non-Qur'an, seperti hadits, riwayat sahabat Nabi, dan tafsiran para ulama. Pendapat paling masyhur menyatakan bahwa Idris adalah orang yang sama dengan tokoh dalam [[Alkitab]] bernama [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] yang merupakan kakek buyut Nuh.
== Etimologi ==
Dalam "Kisah Menakjubkan 25 Nabi", Idris memiliki nama asli '''Khanukh (Akhnukh)''', ia dipanggil Idris karena ia selalu mempelajari mushaf-mushaf [[Adam]] dan [[Syits]]. Menurut buku berjudul ''The Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris'', Idris adalah sebagai sebutan atau nama [[Bahasa Arab|Arab]] bagi ''Akhnukh'', nenek moyang [[Nuh]].


== Ayat ==
Dikatakan bahwa asal mula nama Idris berasal dari kosa kata bahasa Arab, "''darasa''" yang memiliki arti belajar. Ia dijuluki demikian karena ia banyak sekali mempelajari ilmu, ia dianggap pula sebagai penemu tulisan dan alat tulisnya. Menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata Idris bukan nama yang berasal dari bahasa Arab.
{{quote|Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab. Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.|{{cite quran|19|56-57|style=inline}}}}


== Nama ==
Ia juga dijuluki sebagai "''Asad al-asad''" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "''Harmasu al-Haramisah''"<ref>[http://books.google.co.id/books?id=zMZeATmvY2sC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false "Cerita 25 Nabi dan Rasul," Bab: "Nabi Idris," hal.16, karya Yudho P. di Books.Google.com]</ref> (Ahlinya perbintangan)<ref name="Kisah Nabi Idris">Kisah Para Nabi & Rasul, Kisah Nabi Idris hal. 91-92, karya Ibnu Katsir, cetakan ke-5 September 2011, Pustaka as-Sunnah.</ref>
Nama "Idris" dijelaskan kemungkinan memiliki arti "penerjemah."<ref>''Encyclopedia of Islam'', Infobase Publishing, 2009, hlm. 344: "It probably originated as a term in ancient Hebrew for "interpreter"..."</ref> Sebagian sumber menyatakan bahwa dia disebut Idris dalam bahasa Arab karena ketekunannya dalam mempelajari ajaran-ajaran dari [[Adam]] dan [[Syits]].<ref>''Encyclopedia of Islam'', Juan Eduardo Campo, Infobase Publishing, 2009, hlm. 344</ref> Beberapa penafsir Al-Qur'an seperti Al-Baizawi menyatakan bahwa Idris diambil dari kata bahasa Arab ''dars'' "untuk mengajarkan" wahyu Ilahi.<ref name="Islam, T.P. Hughes 1989, hlm. 192">''A Dictionary of Islam'', T.P. Hughes, Ashraf Printing Press, repr. 1989, hlm. 192</ref> Menurut Az-Zamakhsyari, kata Idris bukan nama yang berasal dari bahasa Arab.


== Genealogi ==
== Keterangan ==
Nama Idris [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan]] dua kali dalam Al-Qur'an.{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Idris disebutkan dua kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
Idris adalah keturunan keenam dari [[Adam]], silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut, Idris bin [[Yared|Yarid]] bin [[Mahalaleel|Mahlail]] bin [[Kenan|Qainan]] bin [[Enos (Alkitab)|Anusy]] bin [[Syits]] bin [[Adam]]. Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000 tahun setelah Adam wafat. Sedangkan dalam buku yang berjudul ''[[Qashash al-Anbiyya]]'' karya [[Ibnu Katsir]] dituliskan bahwa Idris hidup bersama [[Adam]] selama 308 tahun.<ref name="Kisah Nabi Idris"/>
# Maryam (19): 56
# Al-Anbiya' (21): 85}} Dalam Al-Qur'an, Idris dipuji dan disifati sebagai orang yang jujur, sabar, dan sosok yang diangkat ke martabat yang tinggi.<ref>Maryam (19): 56-57</ref><ref>Al-Anbiya' (21): 85</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=81}} Keterangan Idris selain itu berasal dari luar Al-Qur'an, seperti [[Hadis|hadits]], riwayat [[sahabat Nabi]], atau pendapat para ulama.


[[Ibnu Ishaq]] menyatakan bahwa Idris adalah orang pertama yang mengenalkan tulis-menulis menggunakan pena,{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=81}}<ref>[http://books.google.co.id/books?id=8O_K9yKCq3UC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false "Kisah Menakjunkan 25 Nabi-Peta Sejarah Nabi dan Rasul dalam Al Qur'an," Bab: "Nabi Adam dan Keturunannya," hal. 16, karya Ariany Syurfah, M.Hum, M.Ag. di Books.Google.com]</ref> menjahit baju dan memakainya, dan manusia yang mengerti masalah medis.<ref>Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa dia adalah orang pertama yang menulis dengan pena, dan manusia pertama yang menjahit baju dan memakainya. Sedangkan manusia sebelumnya memakai pakaian dari kulit binatang. Dia juga adalah orang pertama yang mengerti masalah medis. (Lihat Al Mawsu’ah Al Arabiyah Al Alamiyah 1/379).</ref> Dikatakan bahwa dia merupakan orang pertama yang meneliti pergerakan bintang, juga menetapkan berat dan ukuran.<ref name="ReferenceA">''Lives of the Prophets'', Leila Azzam</ref>
== Biografi ==
Nabi Idris dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu dan kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam beberapa kisah dikatakan bahwa Idris sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan,<ref>[http://books.google.co.id/books?id=8O_K9yKCq3UC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false "Kisah Menakjunkan 25 Nabi-Peta Sejarah Nabi dan Rasul dalam Al Qur'an," Bab: "Nabi Adam dan Keturunannya," hal. 16, karya Ariany Syurfah, M.Hum, M.Ag. di Books.Google.com]</ref> menguasai berbagai bahasa, [[matematik|ilmu perhitungan]], [[ilmu alam]], [[astronomi]], dan lain sebagainya. Menurut suatu kisah, terdapat suatu masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan [[Allah]] sehingga [[Allah]] menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris pun turun tangan dan memohon kepada [[Allah]] untuk mengakhiri hukuman tersebut. [[Allah]] mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.


Ada pendapat menyatakan bahwa Idris awalnya lahir di [[Babilonia|Babil]]. Namun saat penduduk di sana mulai banyak melakukan dosa, dia dan pengikutnya hijrah ke Mesir.<ref>{{Cite web |url=http://www.alsunna.org/Islamic-History-of-the-Prophets-of-God-aalanbyaaa.html#gsc.tab=0 |title=Salinan arsip |access-date=2020-02-06 |archive-date=2015-11-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151124024843/http://www.alsunna.org/Islamic-History-of-the-Prophets-of-God-aalanbyaaa.html#gsc.tab=0 |dead-url=yes }}</ref>
Nabi Idris diperkirakan bermukim di [[Mesir]] di mana ia berdakwah untuk menegakkan agama [[Allah]], mengajarkan tauhid, dan beribadah menyembah Allah serta memberi beberapa pendoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.


[[Berkas:Idris_the_prophet.jpg|jmpl|ka|[[Miniatur Persia]] yang menggambarkan Idris mengunjungi surga dan neraka, dari manuskrip ''Qishash al-Anbiya''']]
Ia dinyatakan di dalam [[Al-Quran]] sebagai manusia pilihan [[Allah]] sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh seorang [[malaikat]]. Ia hidup sampai usia 82 tahun.
[[Ibnu Abbas]] berkata,
{{quotation|"[[Dawud]] adalah seorang pembuat perisai, [[Adam]] seorang petani, [[Nuh]] seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit, dan [[Musa]] adalah penggembala."|Al-Hakim<ref>[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/Q_LP/ch2s4pre.htm Work and Earning Livelihood]</ref>}}


Sebagian mengatakan bahwa Idris dijuluki sebagai "''Asad al-asad''" (singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "''Harmasu al-Haramisah''"<ref>[http://books.google.co.id/books?id=zMZeATmvY2sC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false "Cerita 25 Nabi dan Rasul," Bab: "Nabi Idris," hal.16, karya Yudho P. di Books.Google.com]</ref> (ahlinya perbintangan).<ref name="Kisah Nabi Idris">Kisah Para Nabi & Rasul, Kisah Nabi Idris hal. 91-92, karya Ibnu Katsir, cetakan ke-5 September 2011, Pustaka as-Sunnah.</ref>
== Penjelasan Qur'an dan hadits ==
=== Qur'an ===
Terdapat empat ayat yang berhubungan dengan Idris dalam Al-Qur'an, dimana ayat-ayat tersebut saling terhubung di dalam [[Surah Maryam]] (Maryam) dan [[Surah Al-Anbiya']] (Nabi-nabi).


Riwayat masyhur menyatakan bahwa Idris wafat di langit keempat. [[Ka'ab al-Ahbar]] menceritakan bahwa suatu saat Idris mengatakan pada salah satu malaikat, "Sesungguhnya Allah telah menurunkan wahyu kepadaku berupa ini dan itu. Maka sampaikanlah kepada malaikat maut agar dia menunda ajalku, sehingga aku bisa menambah amalku." Malaikat tersebut membawa Idris menuju langit. Di langit keempat, mereka bertemu dengan malaikat maut. Malaikat tersebut menyampaikan pesan Idris kepada malaikat maut. Malaikat maut bertanya, "Lantas di mana Idris sekarang?" Dia menjawab, "Dia berada di atas punggungku." Malaikat maut berkata, "Sungguh menakjubkan. Sesungguhnya engkaulah yang diutus, tapi dikatakan kepadaku, 'Cabutlah Idris di langit keempat,' sehingga aku katakan, 'Bagaimana mungkin aku mencabut ruhnya di langit keempat, sementara dia berada di bumi?'" Lalu malaikat maut mencabut nyawa Idris di langit keempat. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah, "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi."{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=82}}
{{quotation|"...dan ceritakanlah (hai [[Muhammad]] kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam [[Al-Quran]]. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang [[nabi]], dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi."|{{quran-s|Maryam|19|56-57}}}}Setelah di teliti ternyata didalam AL Quran tidak ditemukan kisah nabi Idris. apa yang salah? {{quotation|'"...dan (ingatlah kisah) [[Ismail]], Idris, dan [[Dzulkifli]]. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh."|{{quran-s|Al-Anbiya'|21|85-86}}}}


=== Hadits ===
=== Hadits isra' mi'raj ===
Dalam hadits mengenai [[Isra Mikraj|isra' mi'raj]], diterangkan bahwa [[Nabi Muhammad]] bertemu dengan Idris di langit keempat. Diriwayatkan dari 'Abbas bin Malik,{{quotation|"... Gerbang telah terbuka, dan ketika aku (Muhammad) pergi ke langit keempat, di sana aku melihat Idris. [[Jibril]] berkata (kepadaku), 'Ini adalah Idris. Berilah dia salammu.' Maka aku mengucapkan salam kepadanya, dan ia mengucapkan, 'Selamat datang, wahai saudaraku yang shalih dan nabi yang shalih' sebagai balasan salamnya kepadaku."|{{Bukhari|5|58|227}}}}
Dalam sebuah [[hadits]], Idris disebutkan sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang berbicara dengan [[Muhammad]] dalam salah satu [[surga]] selama [[Isra dan Mi'raj|Mi'raj]].


=== Nabi yang masih hidup ===
* Diriwayatkan dari Abbas bin Malik:
Ada kepercayaan di sebagian kalangan Muslim bahwa ada empat orang nabi yang masih hidup sampai sekarang: dua hidup di bumi dan dua di langit. Dua nabi yang ada di bumi yang dimaksud adalah Nabi Khidir dan Nabi Ilyas, sementara dua yang ada di langit adalah Nabi Idris dan Nabi 'Isa.
{{quotation|"... Gerbang telah terbuka, dan ketika aku pergi ke surga keempat, di sana aku melihat Idris. [[Jibril]] berkata (kepadaku), "''Ini adalah Idris; berilah dia salammu.''" Maka aku mengucapkan salam kepadanya, dan ia mengucapkan, "''Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh.''" sebagai balasan salamnya kepadaku."|{{Bukhari|5|58|227}}}}


Tentang ayat, "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi," Mujahid menyatakan bahwa Idris diangkat ke langit dan belum meninggal dunia sebagaimana 'Isa diangkat ke langit. [[Ibnu Katsir]] menanggapi perkataan Mujahid, "Jika dia mengatakan bahwa Idris sampai saat ini belum meninggal, maka pendapatnya perlu dikaji ulang. Namun jika dia mengatakan bahwa Idris diangkat ke langit dalam keadaan hidup, kemudian nyawanya dicabut di sana, maka pendapat tersebut tidak bertentangan dengan yang dikatakan oleh Ka'ab al-Ahbar di atas. ''Wallahu a'lam''."{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=83}}
Idris dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits ini:
* [[Ibnu Abbas]] berkata:
{{quotation|"[[Dawud]] adalah seorang pembuat perisai, [[Adam]] seorang petani, [[Nuh]] seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan [[Musa]] adalah penggembala."|Al-Hakim<ref>[http://www.witness-pioneer.org/vil/Books/Q_LP/ch2s4pre.htm Work and Earning Livelihood]</ref>}}


== Nasihat dan ajaran ==
== Padanan ==
Penyebutan singkat Idris dalam Al-Qur'an hanya mengenai pujian Allah atasnya, bukan mengenai kisahnya. Dengan minimnya keterangan, beberapa pihak mengaitkan Idris dengan beberapa tokoh tertentu.
Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara Nabi Idris.
* Kesabaran yang disertai iman kepada [[Allah]] (akan) membawa kemenangan.
* Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari [[Tuhan]]nya dengan amal-amal salehnya.
* Bila kamu memohon sesuatu kepada [[Allah]] dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) [[puasa]] dan [[salat]]mu.
* Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
* Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada [[Allah]].
* Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya.
* Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
* Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur kepada [[Allah]] atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.


== Referensi ==
=== Henokh ===
Pendapat yang masyhur menyatakan bahwa Idris adalah orang yang sama dengan tokoh dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen) bernama [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]] (Akhnukh). Ulama yang berpendapat demikian di antaranya [[Ibnu Jarir ath-Thabari]] dan Al-Baizawi. Al Baizawi mengatakan, "Idris berasal dari keturunan [[Syits]] dan moyang Nuh, dan namanya Henokh."<ref name="Islam, T.P. Hughes 1989, hlm. 192"/>

Sumber Alkitab menyebutkan bahwa Henokh adalah keturunan generasi keenam Adam. Silsilahnya adalah: Henokh bin [[Yared]] bin [[Mahalaleel]] bin [[Kenan]] bin [[Enos]] bin [[Syits]] bin [[Adam]]. Nama Henokh sendiri bermakna "guru".<ref>[http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Henokh Kamus Alkitab]</ref> Ayahnya bernama [[Yared]] dan dia lahir saat ayahnya berusia 162 tahun. Saat Henokh berusia 65 tahun, dia memiliki putra bernama [[Metusalah]]. Metusalah memiliki putra bernama [[Lamekh]] dan Lamekh memiliki putra bernama [[Nuh]]. Jadi Henokh adalah kakek buyut dari Nuh. Menurut perhitungan usia dalam Alkitab, Adam masih hidup saat Henokh lahir. Alkitab menyebutkan bahwa Henokh kemudian diangkat ke langit pada usia 365 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 5: 1-29}}</ref> Hal inilah yang menjadikan Idris hampir selalu ditempatkan di antara Adam dan Nuh di daftar 25 nabi dalam tradisi Muslim. Keterangan mengenai Henokh yang diangkat ke langit mirip dengan riwayat Ka'ab al-Ahbar yang menyebutkan bahwa Idris diangkat ke langit.

Meski demikian, beberapa ulama modern menolak menyamakan kedua tokoh ini karena kurangnya dasar yang dijadikan acuan. Penerjemah Al-Qur'an [[Abdullah Yusuf Ali]] menyatakan, saat membahas Idris dalam surah Maryam, bahwa menyamakan Idris dengan Henokh bisa saja benar atau bisa saja tidak benar.<ref>Abdullah Yusuf Ali, ''The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary'' C2508. Idris is mentioned twice in the Quran, viz.; here and in 21:85, where he is mentioned among those who patiently persevered. His identification with the Biblical Enoch, who "'walked with God' (Gen. 5:21-24), may or may not be correct. Nor are we justified in interpreting verse 57 here as meaning the same thing as in Gen. 5:24 ("God took him"), that he was taken up without passing through the portals of death. All we are told is that he was a man of truth and sincerity, and a prophet, and that he had a high position among his people. It is this point which brings him in the series of men just mentioned; he kept himself in touch with his people, and was honoured among them. Spiritual progress need not cut us off from our people, for we have to help and guide them. He kept to truth and piety in the highest station.</ref>

Sebagian pihak yang menolak pendapat bahwa Idris sama dengan Henokh menggunakan dasar hadits isra' mi'raj. Di sana disebutkan setelah Nabi Muhammad memberi salam kepada Idris, Idris menyebut Muhammad "saudaraku yang shalih" seperti yang diucapkan Yusuf dan Harun,{{efn|Yusuf dan Harun adalah keturunan Ishaq, putra kedua Ibrahim, sedangkan Muhammad adalah keturunan Ismail, putra sulung Ibrahim}} bukan menyebutnya "anakku yang shalih" sebagaimana Adam dan Ibrahim. Dari sini kemudian ditarik kesimpulan bahwa jika memang Idris dan Henokh adalah orang yang sama, berarti Idris adalah leluhur Muhammad dan seharusnya dia menyebut Muhammad "anakku yang shalih" seperti Adam dan Ibrahim. Namun sebagian menafsirkan bahwa alasan Idris menyatakan Muhammad sebagai saudara karena sebagai bentuk kerendahan hati.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=84}} Dalam Syarah Arba’in an-Nawawi, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa Idris adalah nabi dari [[bani Israil]], yaitu keturunan Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim, sehingga dia bukanlah leluhur Muhammad.<ref>{{Cite web|url=https://kisahmuslim.com/6043-peristiwa-isra-miraj-rasulullah-di-langit-ketiga-keempat-dan-kelima.html|title=Peristiwa Isra’ Mi’raj: Rasulullah di Langit Ketiga, Keempat, dan Kelima|last=Hadi|first=Nurfitri|date=|website=Kisah Muslim|access-date=6 Februari 2020}}</ref>

=== Hermes Trismegistus ===
Tokoh lain yang juga disamakan dengan Idris adalah [[Hermes Trismegistus]]. Sayyid Ahmed Amiruddin menyatakan bahwa tradisi Kristen dan Islam awal menyebut Hermes Trismegistus sebagai pembangun [[Piramida Giza]].<ref>{{Cite news|url=https://sayyidamiruddin.com/2013/01/02/the-tombs-of-prophets-seth-and-idris-the-great-pyramids-of-giza/|title=The Tombs of Prophets Seth and Idris: The Great Pyramids of Giza|date=2013-01-02|work=Sayyid Amiruddin|access-date=|language=en-US}}</ref> Antoine Faivre, dalam ''The Eternal Hermes'' (1995), telah menunjukkan bahwa Hermes Trismegistus memiliki tempat dalam tradisi Islam, meskipun nama Hermes tidak muncul dalam Al-Qur'an. Para ahli sejarah dan penulis sejarah abad pertama hijriyah dengan cepat mengidentifikasi Hermes Trismegistus dengan Idris,<ref>Kevin Van Bladel, ''The Arabic Hermes. From pagan sage to prophet of science'', Oxford University Press, 2009, hlm. 168 "Abu Mas'har’s biography of Hermes, written approximately between 840 and 860, would establish it as common knowledge."</ref> yang juga diidentifikasi orang Arab dengan Henokh. Hermes disebut "Trismegistus" (agung tiga kali) karena memiliki tiga asal. Hermes pertama, sebanding dengan dewa Mesir [[Thoth]], adalah "pahlawan peradaban", seorang inisiator ke dalam misteri ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan ilahi yang menghidupkan dunia; dia mengukir prinsip-prinsip ilmu suci ini dalam hieroglif. Hermes kedua, di Babel, adalah penggagas [[Pythagoras]]. Hermes ketiga adalah guru alkimia pertama. "Seorang nabi tak berwajah," tulis Pierre Lory, seorang Islamis, "Hermes tidak memiliki karakteristik yang konkret atau menonjol, berbeda dalam hal ini dari sebagian besar tokoh utama Alkitab dan Al-Qur'an."<ref>(Faivre 1995 hlm. 19–20)</ref>

=== Ilyas ===
Sebagian ulama berpendapat bahwa Idris adalah orang yang sama dengan [[Ilyas]] atau [[Elia]], nabi Bani Israil yang hidup pada abad kesembilan SM. Ilyas sendiri juga termasuk salah satu 25 nabi dalam Islam. Al-Bukhari menuturkan, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas bahwa Ilyas itu adalah Idris.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=83}} Sebagai perbandingan, dalam Alkitab disebutkan bahwa Ilyas/Elia pada akhirnya diangkat ke langit<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 2:11}}</ref> sebagaimana Henokh.

=== Akhnukh ===

Beberapa orang meyakini nama asli nabi Idris adalah Akhnukh.

=== Tokoh lain ===
Dikarenakan perbedaan linguistik dari nama "Idris" dengan tokoh-tokoh yang disebutkan di atas, beberapa sejarawan telah mengusulkan bahwa tokoh Al-Qur'an ini berasal dari "Andreas", juru masak yang mencapai keabadian dari [[Romansa Aleksander]] Syria.<ref>Çakmak, Çenap. ''Islam: A World Encyclopedia, Vol. 1: A-E''. 2017. hlm. 674-675.</ref><ref>Brown, John Porter. ''The Darvishes: Or Oriental Spiritualism''. Disunting oleh H. A. Rose. 1968. hlm. 174, catatan kaki 3.</ref><ref>Brinner, William M. ''The History of Al-Tabari, Vol. III''. Disunting oleh Ehsan Yar-Shater. 1991. hlm 415, catatan kaki 11.</ref> Selain itu, sejarawan Patricia Crone mengusulkan bahwa "Idris" dan "Andreas" berasal dari [[Wiracarita|epos]] Akkadia [[Wiracarita Atrahasis|Atra-Hasis]]. Epos ini sendiri dinamai sesuai tokoh utamanya, Atra-Hasis, namanya bermakna "luar biasa bijak". Nama Atra-Hasis muncul dalam [[daftar raja Sumeria]] sebagai penguasa Syuruppak (Shuruppak dalam ejaan Inggris) sebelum peristiwa banjir besar.<ref>Crone, Patricia. ''Islam, the Near East, and Varieties of Godlessness: Collected Studies in Three Volumes, Vol. III''. Disunting oleh Hanna Siurua. 2016. hlm 49-70.</ref>

== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|25 Nabi]], di antaranya:
** [[Adam]]
** [[Nuh]]
** [[Hud]]
** [[Shaleh]]
* [[Henokh (leluhur Nuh)|Henokh]]

== Catatan ==
{{notelist}}

== Rujukan ==
{{reflist}}
{{reflist}}


== Pranala luar ==
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
* {{id}} [http://www.dzikir.org/b_ceri02.htm Dzikir: Kisah Nabi Idris]

* {{en}} [http://www.jamiat.org.za/isinfo/idrees.html Hadhrat Idrees]
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
* {{en}} [http://ahlusunnah.org.au/articles/document.jsp?id=88 The Story of Idrees (Enoch)]
{{Tokoh yang disebut namanya dalam Alquran}}


[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
{{Nabi Islam}}
[[Kategori:Nabi Islam]]
{{Islam-bio-stub}}

Revisi terkini sejak 1 Februari 2024 04.21

Nabi
Idris
إدريس

'alaihissalam
Kaligrafi Idris 'alaihis-salam (keselamatan atasnya)
Nama lain
Gelar
PendahuluAdam (Sesuai urutan 25 nabi)
PenggantiNuh (Sesuai urutan 25 nabi)

Idris (bahasa Arab: إدريس, translit. Idrīs) adalah nabi kedua dalam Islam setelah nabi Adam AS, tokoh yang namanya disebut dalam Al-Qur'an 2 ayat yang merujuk pada nabi Idris selaku karakternya[1]. Dalam daftar 25 nabi dalam Islam, nama Idris biasanya ditempatkan di urutan kedua, setelah Adam dan sebelum Nuh.

Al-Qur'an tidak menjabarkan kisah Idris dan hanya menyebut namanya dua kali. Kisah Idris yang biasanya termaktub dalam berbagai literatur Muslim bersumber dari sumber non-Qur'an, seperti hadits, riwayat sahabat Nabi, dan tafsiran para ulama. Pendapat paling masyhur menyatakan bahwa Idris adalah orang yang sama dengan tokoh dalam Alkitab bernama Henokh yang merupakan kakek buyut Nuh.

Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab. Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.

Nama "Idris" dijelaskan kemungkinan memiliki arti "penerjemah."[2] Sebagian sumber menyatakan bahwa dia disebut Idris dalam bahasa Arab karena ketekunannya dalam mempelajari ajaran-ajaran dari Adam dan Syits.[3] Beberapa penafsir Al-Qur'an seperti Al-Baizawi menyatakan bahwa Idris diambil dari kata bahasa Arab dars "untuk mengajarkan" wahyu Ilahi.[4] Menurut Az-Zamakhsyari, kata Idris bukan nama yang berasal dari bahasa Arab.

Keterangan

[sunting | sunting sumber]

Nama Idris disebutkan dua kali dalam Al-Qur'an.[a] Dalam Al-Qur'an, Idris dipuji dan disifati sebagai orang yang jujur, sabar, dan sosok yang diangkat ke martabat yang tinggi.[5][6][7] Keterangan Idris selain itu berasal dari luar Al-Qur'an, seperti hadits, riwayat sahabat Nabi, atau pendapat para ulama.

Ibnu Ishaq menyatakan bahwa Idris adalah orang pertama yang mengenalkan tulis-menulis menggunakan pena,[7][8] menjahit baju dan memakainya, dan manusia yang mengerti masalah medis.[9] Dikatakan bahwa dia merupakan orang pertama yang meneliti pergerakan bintang, juga menetapkan berat dan ukuran.[10]

Ada pendapat menyatakan bahwa Idris awalnya lahir di Babil. Namun saat penduduk di sana mulai banyak melakukan dosa, dia dan pengikutnya hijrah ke Mesir.[11]

Miniatur Persia yang menggambarkan Idris mengunjungi surga dan neraka, dari manuskrip Qishash al-Anbiya'

Ibnu Abbas berkata,

"Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit, dan Musa adalah penggembala."

— Al-Hakim[12]

Sebagian mengatakan bahwa Idris dijuluki sebagai "Asad al-asad" (singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya, sedangkan di dalam kisah lain, Idris diberi julukan "Harmasu al-Haramisah"[13] (ahlinya perbintangan).[14]

Riwayat masyhur menyatakan bahwa Idris wafat di langit keempat. Ka'ab al-Ahbar menceritakan bahwa suatu saat Idris mengatakan pada salah satu malaikat, "Sesungguhnya Allah telah menurunkan wahyu kepadaku berupa ini dan itu. Maka sampaikanlah kepada malaikat maut agar dia menunda ajalku, sehingga aku bisa menambah amalku." Malaikat tersebut membawa Idris menuju langit. Di langit keempat, mereka bertemu dengan malaikat maut. Malaikat tersebut menyampaikan pesan Idris kepada malaikat maut. Malaikat maut bertanya, "Lantas di mana Idris sekarang?" Dia menjawab, "Dia berada di atas punggungku." Malaikat maut berkata, "Sungguh menakjubkan. Sesungguhnya engkaulah yang diutus, tapi dikatakan kepadaku, 'Cabutlah Idris di langit keempat,' sehingga aku katakan, 'Bagaimana mungkin aku mencabut ruhnya di langit keempat, sementara dia berada di bumi?'" Lalu malaikat maut mencabut nyawa Idris di langit keempat. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah, "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi."[15]

Hadits isra' mi'raj

[sunting | sunting sumber]

Dalam hadits mengenai isra' mi'raj, diterangkan bahwa Nabi Muhammad bertemu dengan Idris di langit keempat. Diriwayatkan dari 'Abbas bin Malik,

"... Gerbang telah terbuka, dan ketika aku (Muhammad) pergi ke langit keempat, di sana aku melihat Idris. Jibril berkata (kepadaku), 'Ini adalah Idris. Berilah dia salammu.' Maka aku mengucapkan salam kepadanya, dan ia mengucapkan, 'Selamat datang, wahai saudaraku yang shalih dan nabi yang shalih' sebagai balasan salamnya kepadaku."

Nabi yang masih hidup

[sunting | sunting sumber]

Ada kepercayaan di sebagian kalangan Muslim bahwa ada empat orang nabi yang masih hidup sampai sekarang: dua hidup di bumi dan dua di langit. Dua nabi yang ada di bumi yang dimaksud adalah Nabi Khidir dan Nabi Ilyas, sementara dua yang ada di langit adalah Nabi Idris dan Nabi 'Isa.

Tentang ayat, "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi," Mujahid menyatakan bahwa Idris diangkat ke langit dan belum meninggal dunia sebagaimana 'Isa diangkat ke langit. Ibnu Katsir menanggapi perkataan Mujahid, "Jika dia mengatakan bahwa Idris sampai saat ini belum meninggal, maka pendapatnya perlu dikaji ulang. Namun jika dia mengatakan bahwa Idris diangkat ke langit dalam keadaan hidup, kemudian nyawanya dicabut di sana, maka pendapat tersebut tidak bertentangan dengan yang dikatakan oleh Ka'ab al-Ahbar di atas. Wallahu a'lam."[16]

Penyebutan singkat Idris dalam Al-Qur'an hanya mengenai pujian Allah atasnya, bukan mengenai kisahnya. Dengan minimnya keterangan, beberapa pihak mengaitkan Idris dengan beberapa tokoh tertentu.

Pendapat yang masyhur menyatakan bahwa Idris adalah orang yang sama dengan tokoh dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen) bernama Henokh (Akhnukh). Ulama yang berpendapat demikian di antaranya Ibnu Jarir ath-Thabari dan Al-Baizawi. Al Baizawi mengatakan, "Idris berasal dari keturunan Syits dan moyang Nuh, dan namanya Henokh."[4]

Sumber Alkitab menyebutkan bahwa Henokh adalah keturunan generasi keenam Adam. Silsilahnya adalah: Henokh bin Yared bin Mahalaleel bin Kenan bin Enos bin Syits bin Adam. Nama Henokh sendiri bermakna "guru".[17] Ayahnya bernama Yared dan dia lahir saat ayahnya berusia 162 tahun. Saat Henokh berusia 65 tahun, dia memiliki putra bernama Metusalah. Metusalah memiliki putra bernama Lamekh dan Lamekh memiliki putra bernama Nuh. Jadi Henokh adalah kakek buyut dari Nuh. Menurut perhitungan usia dalam Alkitab, Adam masih hidup saat Henokh lahir. Alkitab menyebutkan bahwa Henokh kemudian diangkat ke langit pada usia 365 tahun.[18] Hal inilah yang menjadikan Idris hampir selalu ditempatkan di antara Adam dan Nuh di daftar 25 nabi dalam tradisi Muslim. Keterangan mengenai Henokh yang diangkat ke langit mirip dengan riwayat Ka'ab al-Ahbar yang menyebutkan bahwa Idris diangkat ke langit.

Meski demikian, beberapa ulama modern menolak menyamakan kedua tokoh ini karena kurangnya dasar yang dijadikan acuan. Penerjemah Al-Qur'an Abdullah Yusuf Ali menyatakan, saat membahas Idris dalam surah Maryam, bahwa menyamakan Idris dengan Henokh bisa saja benar atau bisa saja tidak benar.[19]

Sebagian pihak yang menolak pendapat bahwa Idris sama dengan Henokh menggunakan dasar hadits isra' mi'raj. Di sana disebutkan setelah Nabi Muhammad memberi salam kepada Idris, Idris menyebut Muhammad "saudaraku yang shalih" seperti yang diucapkan Yusuf dan Harun,[b] bukan menyebutnya "anakku yang shalih" sebagaimana Adam dan Ibrahim. Dari sini kemudian ditarik kesimpulan bahwa jika memang Idris dan Henokh adalah orang yang sama, berarti Idris adalah leluhur Muhammad dan seharusnya dia menyebut Muhammad "anakku yang shalih" seperti Adam dan Ibrahim. Namun sebagian menafsirkan bahwa alasan Idris menyatakan Muhammad sebagai saudara karena sebagai bentuk kerendahan hati.[20] Dalam Syarah Arba’in an-Nawawi, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan bahwa Idris adalah nabi dari bani Israil, yaitu keturunan Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim, sehingga dia bukanlah leluhur Muhammad.[21]

Hermes Trismegistus

[sunting | sunting sumber]

Tokoh lain yang juga disamakan dengan Idris adalah Hermes Trismegistus. Sayyid Ahmed Amiruddin menyatakan bahwa tradisi Kristen dan Islam awal menyebut Hermes Trismegistus sebagai pembangun Piramida Giza.[22] Antoine Faivre, dalam The Eternal Hermes (1995), telah menunjukkan bahwa Hermes Trismegistus memiliki tempat dalam tradisi Islam, meskipun nama Hermes tidak muncul dalam Al-Qur'an. Para ahli sejarah dan penulis sejarah abad pertama hijriyah dengan cepat mengidentifikasi Hermes Trismegistus dengan Idris,[23] yang juga diidentifikasi orang Arab dengan Henokh. Hermes disebut "Trismegistus" (agung tiga kali) karena memiliki tiga asal. Hermes pertama, sebanding dengan dewa Mesir Thoth, adalah "pahlawan peradaban", seorang inisiator ke dalam misteri ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan ilahi yang menghidupkan dunia; dia mengukir prinsip-prinsip ilmu suci ini dalam hieroglif. Hermes kedua, di Babel, adalah penggagas Pythagoras. Hermes ketiga adalah guru alkimia pertama. "Seorang nabi tak berwajah," tulis Pierre Lory, seorang Islamis, "Hermes tidak memiliki karakteristik yang konkret atau menonjol, berbeda dalam hal ini dari sebagian besar tokoh utama Alkitab dan Al-Qur'an."[24]

Sebagian ulama berpendapat bahwa Idris adalah orang yang sama dengan Ilyas atau Elia, nabi Bani Israil yang hidup pada abad kesembilan SM. Ilyas sendiri juga termasuk salah satu 25 nabi dalam Islam. Al-Bukhari menuturkan, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud dan Ibnu 'Abbas bahwa Ilyas itu adalah Idris.[16] Sebagai perbandingan, dalam Alkitab disebutkan bahwa Ilyas/Elia pada akhirnya diangkat ke langit[25] sebagaimana Henokh.

Beberapa orang meyakini nama asli nabi Idris adalah Akhnukh.

Tokoh lain

[sunting | sunting sumber]

Dikarenakan perbedaan linguistik dari nama "Idris" dengan tokoh-tokoh yang disebutkan di atas, beberapa sejarawan telah mengusulkan bahwa tokoh Al-Qur'an ini berasal dari "Andreas", juru masak yang mencapai keabadian dari Romansa Aleksander Syria.[26][27][28] Selain itu, sejarawan Patricia Crone mengusulkan bahwa "Idris" dan "Andreas" berasal dari epos Akkadia Atra-Hasis. Epos ini sendiri dinamai sesuai tokoh utamanya, Atra-Hasis, namanya bermakna "luar biasa bijak". Nama Atra-Hasis muncul dalam daftar raja Sumeria sebagai penguasa Syuruppak (Shuruppak dalam ejaan Inggris) sebelum peristiwa banjir besar.[29]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dalam Al-Qur'an, nama Idris disebutkan dua kali, yakni pada surah:
    1. Maryam (19): 56
    2. Al-Anbiya' (21): 85
  2. ^ Yusuf dan Harun adalah keturunan Ishaq, putra kedua Ibrahim, sedangkan Muhammad adalah keturunan Ismail, putra sulung Ibrahim
  1. ^ https://myislam.org/prophet-idris/
  2. ^ Encyclopedia of Islam, Infobase Publishing, 2009, hlm. 344: "It probably originated as a term in ancient Hebrew for "interpreter"..."
  3. ^ Encyclopedia of Islam, Juan Eduardo Campo, Infobase Publishing, 2009, hlm. 344
  4. ^ a b A Dictionary of Islam, T.P. Hughes, Ashraf Printing Press, repr. 1989, hlm. 192
  5. ^ Maryam (19): 56-57
  6. ^ Al-Anbiya' (21): 85
  7. ^ a b Ibnu Katsir 2014, hlm. 81.
  8. ^ "Kisah Menakjunkan 25 Nabi-Peta Sejarah Nabi dan Rasul dalam Al Qur'an," Bab: "Nabi Adam dan Keturunannya," hal. 16, karya Ariany Syurfah, M.Hum, M.Ag. di Books.Google.com
  9. ^ Ibnu Ishaq menyebutkan bahwa dia adalah orang pertama yang menulis dengan pena, dan manusia pertama yang menjahit baju dan memakainya. Sedangkan manusia sebelumnya memakai pakaian dari kulit binatang. Dia juga adalah orang pertama yang mengerti masalah medis. (Lihat Al Mawsu’ah Al Arabiyah Al Alamiyah 1/379).
  10. ^ Lives of the Prophets, Leila Azzam
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-24. Diakses tanggal 2020-02-06. 
  12. ^ Work and Earning Livelihood
  13. ^ "Cerita 25 Nabi dan Rasul," Bab: "Nabi Idris," hal.16, karya Yudho P. di Books.Google.com
  14. ^ Kisah Para Nabi & Rasul, Kisah Nabi Idris hal. 91-92, karya Ibnu Katsir, cetakan ke-5 September 2011, Pustaka as-Sunnah.
  15. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 82.
  16. ^ a b Ibnu Katsir 2014, hlm. 83.
  17. ^ Kamus Alkitab
  18. ^ Kejadian 5: 1–29
  19. ^ Abdullah Yusuf Ali, The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary C2508. Idris is mentioned twice in the Quran, viz.; here and in 21:85, where he is mentioned among those who patiently persevered. His identification with the Biblical Enoch, who "'walked with God' (Gen. 5:21-24), may or may not be correct. Nor are we justified in interpreting verse 57 here as meaning the same thing as in Gen. 5:24 ("God took him"), that he was taken up without passing through the portals of death. All we are told is that he was a man of truth and sincerity, and a prophet, and that he had a high position among his people. It is this point which brings him in the series of men just mentioned; he kept himself in touch with his people, and was honoured among them. Spiritual progress need not cut us off from our people, for we have to help and guide them. He kept to truth and piety in the highest station.
  20. ^ Ibnu Katsir 2014, hlm. 84.
  21. ^ Hadi, Nurfitri. "Peristiwa Isra' Mi'raj: Rasulullah di Langit Ketiga, Keempat, dan Kelima". Kisah Muslim. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  22. ^ "The Tombs of Prophets Seth and Idris: The Great Pyramids of Giza". Sayyid Amiruddin (dalam bahasa Inggris). 2013-01-02. 
  23. ^ Kevin Van Bladel, The Arabic Hermes. From pagan sage to prophet of science, Oxford University Press, 2009, hlm. 168 "Abu Mas'har’s biography of Hermes, written approximately between 840 and 860, would establish it as common knowledge."
  24. ^ (Faivre 1995 hlm. 19–20)
  25. ^ 2 Raja–raja 2:11
  26. ^ Çakmak, Çenap. Islam: A World Encyclopedia, Vol. 1: A-E. 2017. hlm. 674-675.
  27. ^ Brown, John Porter. The Darvishes: Or Oriental Spiritualism. Disunting oleh H. A. Rose. 1968. hlm. 174, catatan kaki 3.
  28. ^ Brinner, William M. The History of Al-Tabari, Vol. III. Disunting oleh Ehsan Yar-Shater. 1991. hlm 415, catatan kaki 11.
  29. ^ Crone, Patricia. Islam, the Near East, and Varieties of Godlessness: Collected Studies in Three Volumes, Vol. III. Disunting oleh Hanna Siurua. 2016. hlm 49-70.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]