Lompat ke isi

Angkatan Perang Ratu Adil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Teks salah
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(19 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{untuk|peristiwa kudeta APRA|Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil}}
{{untuk|peristiwa kudeta APRA|Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil}}
{{multiple image
| align = right
| direction = vertical
| width = 230
| image1 = Flag of Legion of Ratu Adil.svg
| caption1 = Bendera Angkatan Perang Ratu Adil
| image2 = Emblem of Legion of Ratu Adil.svg
| caption2 = Lambang Angkatan Perang Ratu Adil
}}
{{Sejarah Indonesia}}
{{Sejarah Indonesia}}
'''Angkatan Perang Ratu Adil''' ('''APRA''') adalah [[milisi]] dan tentara swasta pro-[[Belanda]] yang didirikan pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Milisi ini didirikan oleh mantan [[Kapten]] DST [[KNIL]] [[Raymond Westerling]] setelah demobilisasinya dari kesatuan ''[[Depot Speciale Troepen]]'' (depot [[pasukan khusus]] KNIL) pada tanggal [[15 Januari]] [[1949]]. <ref name="Westerling146"> Westerling (1952), hal 146 </ref> Nama milisi ini berasal dari bagian dari kitab ramalan [[Jawa Kuna]] ''[[Ramalan Jayabaya]]'' yang meramalkan kedatangan seorang "''[[Ratu Adil]]''" yang merUpakan keturunan [[orang Turki|Turki]]. Karena mempunyai warisan darah campuran Turki, Westerling memandang dirinya sebagai sang "''Ratu Adil''" yang diramalkan akan membebaskan rakyat Indonesia dari "tirani". <ref name="Westerling154-56"> Westerling (1952), hal 154-56 </ref>
Angkatan Perang Ratu Adil ('''APRA''') adalah [[milisi]] dan tentara swasta pro-[[Belanda]] yang didirikan pada masa [[Revolusi Nasional Indonesia]]. Milisi ini didirikan oleh mantan [[Kapten]] DST [[KNIL]] [[Raymond Westerling]] setelah demobilisasinya dari kesatuan ''[[Depot Speciale Troepen]]'' (depot [[pasukan khusus]] KNIL) pada tanggal [[09 Januari]] [[1949]].<ref name="Westerling146">Westerling (1952), hal 146</ref> Nama milisi ini berasal dari bagian dari kitab ramalan [[Jawa Kuno]] ''[[Ramalan Jayabaya]]'' yang meramalkan kedatangan seorang "''[[Ratu Adil]]''" yang merupakan keturunan [[orang Turki|Turki]]. Karena mempunyai warisan darah campuran Turki, Westerling memandang dirinya sebagai sang "''Ratu Adil''" yang diramalkan akan membebaskan rakyat Indonesia dari "tirani".<ref name="Westerling154-56">Westerling (1952), hal 154-56</ref>


Westerling berusaha untuk mempertahankan adanya negara-negara [[federal]] dalam [[Republik Indonesia Serikat]] melawan [[negara kesatuan|kesatuan]] [[Republik Indonesia]] yang dipimpin oleh [[Sukarno]] dan [[Hatta]] yang dianggapnya didominasi oleh [[suku Jawa|orang Jawa]].<ref name="Westerling151"> Westerling (1952), hal 151 </ref> APRA direkrut dari 18 faksi anti-Republik yang beragam, termasuk personel mantan gerilyawan Republik, [[Darul Islam]], [[orang Ambon|Ambon]], [[orang Melayu|Melayu]], [[orang Minahasa|Minahasa]], KNIL yang telah didemobilisasi, ''[[Regiment Speciale Troepen]]'' (Resimen Pasukan Khusus KNIL), dan [[Tentara Kerajaan Belanda]].<ref name="Westerling152"> Westerling (1952), hal 152 </ref> Tahun [[1950]], APRA telah berevolusi dari serangkaian unit pertahanan diri pedesaan menjadi kekuatan tempur berjumlah 2.000 personel. <ref name="Westerling153"> Westerling (1952), hal 153 </ref>
Westerling berusaha untuk mempertahankan adanya negara-negara [[federal]] dalam [[Republik Indonesia Serikat]] melawan [[negara kesatuan|kesatuan]] [[Republik Indonesia]] yang dipimpin oleh [[Sukarno]] dan [[Hatta]] yang dianggapnya didominasi oleh [[suku Jawa|orang Jawa]].<ref name="Westerling151">Westerling (1952), hal 151</ref> APRA direkrut dari 18 faksi anti-Republik yang beragam, termasuk personel mantan gerilyawan Republik, [[Darul Islam]], [[orang Ambon|Ambon]], [[orang Melayu|Melayu]], [[orang Minahasa|Minahasa]], KNIL yang telah didemobilisasi, ''[[Regiment Speciale Troepen]]'' (Resimen Pasukan Khusus KNIL), dan [[Tentara Kerajaan Belanda]].<ref name="Westerling152">Westerling (1952), hal 152</ref> Tahun [[1950]], APRA telah berevolusi dari serangkaian unit pertahanan diri pedesaan menjadi kekuatan tempur berjumlah 2.000 personel.<ref name="Westerling153">Westerling (1952), hal 153</ref>


== Peristiwa kudeta Angkatan Perang Ratu Adil ==
== Peristiwa kudeta Angkatan Perang Ratu Adil ==
{{utama|Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil}}
{{utama|Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil}}
[[Berkas:Siliwangi headquarter occupied by the APRA.jpg|left|thumb|256px|Markas Divisi Siliwangi yang diduduki APRA pada Januari 1950 di Bandung]]
[[Berkas:Siliwangi headquarter occupied by the APRA.jpg|kiri|jmpl|256px|Markas Divisi Siliwangi yang diduduki APRA pada Januari 1950 di Bandung]]
Tidak senang dengan pertumbuhan pengaruh pemerintahan Soekarno, Westerling bersekongkol dengan [[Kesultanan Pontianak|Sultan Pontianak]] [[Sultan Hamid II]] yang berhaluan federalis untuk meluncurkan kudeta pada bulan Januari [[1950]]. <ref name="Kahin454-56"> Kahin (1952), hal 454-56 </ref>
Tidak senang dengan pertumbuhan pengaruh pemerintahan Soekarno, Westerling bersekongkol dengan [[Kesultanan Pontianak|Sultan Pontianak]] [[Sultan Hamid II]] yang berhaluan federalis untuk meluncurkan kudeta pada bulan Januari [[1950]].<ref name="Kahin454-56">Kahin (1952), hal 454-56</ref>


Pada tanggal [[23 Januari]] [[1950]], APRA meluncurkan [[Kudeta APRA|kudeta]] menentang pemerintah [[Republik Indonesia]]. Walaupun milisi ini berhasil untuk sementara menduduki [[Bandung]], mereka gagal untuk menduduki [[Jakarta]] dan [[Blora]]. Mereka telah merencanakan untuk menggulingkan [[Kabinet Republik Indonesia Serikat|Kabinet RIS]] dan membunuh beberapa tokoh Republik terkemuka termasuk Menteri Pertahanan Sultan [[Hamengkubuwana IX]] dan Sekretaris-Jenderal [[Ali Budiardjo]]. Kegagalan kudeta ini menyebabkan adanya demoralisasi anggota milisi terhadap Westerling dan terpaksa melarikan diri ke [[Singapura]]. Tanpa pemimpin yang kuat, APRA akhirnya berhenti berfungsi pada Februari 1950.<ref name="Kahin454-56"/> Tindakan APRA tersebut pada akhirnya menyebabkan penahanan [[Sultan Hamid II]] dan justru mempercepat pembubaran [[Republik Indonesia Serikat]] pada tanggal [[17 Agustus]] [[1950]], mengubah Indonesia menjadi negara kesatuan yang didominasi oleh pemerintahan pusat di Jakarta. <ref name="Kahin456">Kahin (1952), p. 456</ref>
Pada tanggal [[23 Januari]] [[1950]], APRA meluncurkan [[Kudeta APRA|kudeta]] menentang pemerintah [[Republik Indonesia]]. Walaupun milisi ini berhasil untuk sementara menduduki [[Bandung]], mereka gagal untuk menduduki [[Jakarta]] dan [[Blora]]. Mereka telah merencanakan untuk menggulingkan [[Kabinet Republik Indonesia Serikat|Kabinet RIS]] dan membunuh beberapa tokoh Republik terkemuka termasuk Menteri Pertahanan Sultan [[Hamengkubuwana IX]] dan Sekretaris-Jenderal [[Ali Budiardjo]]. Kegagalan kudeta ini menyebabkan adanya demoralisasi anggota milisi terhadap Westerling dan terpaksa melarikan diri ke [[Belanda]]. Tanpa pemimpin yang kuat, APRA akhirnya berhenti berfungsi pada Februari 1950.<ref name="Kahin454-56"/> Tindakan APRA tersebut pada akhirnya menyebabkan penahanan [[Sultan Hamid II]] dan justru mempercepat pembubaran [[Republik Indonesia Serikat]] pada tanggal [[17 Agustus]] [[1950]], mengubah Indonesia menjadi negara kesatuan yang didominasi oleh pemerintahan pusat di Jakarta.<ref name="Kahin456">Kahin (1952), p. 456</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 16: Baris 25:


== Rujukan ==
== Rujukan ==
* {{Cite book|last =Kahin|first=George McTurnan|authorlink=| coauthors=| title = Nationalism and Revolution in Indonesia| publisher =Cornell University Press| year =1952|location= Ithaca, N.Y.| isbn = 0-8014-9108-8}}
* {{Cite book|last =Kahin|first=George McTurnan|authorlink=|coauthors=|title = Nationalism and Revolution in Indonesia|url =https://archive.org/details/nationalismrevol0000kahi|publisher =Cornell University Press|year =1952|location= Ithaca, N.Y.|isbn = 0-8014-9108-8}}
* {{cite book | last=Westerling | first=Raymond Paul Pierre | year=1952 | title=Mes aventures en Indonesie | language=Perancis}} – diterjemahkan dari bahasa Perancis ke Inggris oleh Waverley Root sebagai – {{cite book | title=Challenge to terror | publication-place=London | publisher=W. Kimber}}
* {{cite book|last=Westerling|first=Raymond Paul Pierre|year=1952|title=Mes aventures en Indonesie|language=Prancis}} – diterjemahkan dari bahasa Prancis ke Inggris oleh Waverley Root sebagai – {{cite book|title=Challenge to terror|date=1952-01-01|url=https://archive.org/details/challengetoterro0000raym|publication-place=London|publisher=W. Kimber}}

{{indo-sejarah-stub}}


[[Kategori:Sejarah militer Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah militer Indonesia]]
[[Kategori:Revolusi nasional Indonesia]]
[[Kategori:Revolusi nasional Indonesia]]


{{indo-sejarah-stub}}

Revisi terkini sejak 18 Juli 2024 05.59

Bendera Angkatan Perang Ratu Adil
Lambang Angkatan Perang Ratu Adil

Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah milisi dan tentara swasta pro-Belanda yang didirikan pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Milisi ini didirikan oleh mantan Kapten DST KNIL Raymond Westerling setelah demobilisasinya dari kesatuan Depot Speciale Troepen (depot pasukan khusus KNIL) pada tanggal 09 Januari 1949.[1] Nama milisi ini berasal dari bagian dari kitab ramalan Jawa Kuno Ramalan Jayabaya yang meramalkan kedatangan seorang "Ratu Adil" yang merupakan keturunan Turki. Karena mempunyai warisan darah campuran Turki, Westerling memandang dirinya sebagai sang "Ratu Adil" yang diramalkan akan membebaskan rakyat Indonesia dari "tirani".[2]

Westerling berusaha untuk mempertahankan adanya negara-negara federal dalam Republik Indonesia Serikat melawan kesatuan Republik Indonesia yang dipimpin oleh Sukarno dan Hatta yang dianggapnya didominasi oleh orang Jawa.[3] APRA direkrut dari 18 faksi anti-Republik yang beragam, termasuk personel mantan gerilyawan Republik, Darul Islam, Ambon, Melayu, Minahasa, KNIL yang telah didemobilisasi, Regiment Speciale Troepen (Resimen Pasukan Khusus KNIL), dan Tentara Kerajaan Belanda.[4] Tahun 1950, APRA telah berevolusi dari serangkaian unit pertahanan diri pedesaan menjadi kekuatan tempur berjumlah 2.000 personel.[5]

Peristiwa kudeta Angkatan Perang Ratu Adil

[sunting | sunting sumber]
Markas Divisi Siliwangi yang diduduki APRA pada Januari 1950 di Bandung

Tidak senang dengan pertumbuhan pengaruh pemerintahan Soekarno, Westerling bersekongkol dengan Sultan Pontianak Sultan Hamid II yang berhaluan federalis untuk meluncurkan kudeta pada bulan Januari 1950.[6]

Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA meluncurkan kudeta menentang pemerintah Republik Indonesia. Walaupun milisi ini berhasil untuk sementara menduduki Bandung, mereka gagal untuk menduduki Jakarta dan Blora. Mereka telah merencanakan untuk menggulingkan Kabinet RIS dan membunuh beberapa tokoh Republik terkemuka termasuk Menteri Pertahanan Sultan Hamengkubuwana IX dan Sekretaris-Jenderal Ali Budiardjo. Kegagalan kudeta ini menyebabkan adanya demoralisasi anggota milisi terhadap Westerling dan terpaksa melarikan diri ke Belanda. Tanpa pemimpin yang kuat, APRA akhirnya berhenti berfungsi pada Februari 1950.[6] Tindakan APRA tersebut pada akhirnya menyebabkan penahanan Sultan Hamid II dan justru mempercepat pembubaran Republik Indonesia Serikat pada tanggal 17 Agustus 1950, mengubah Indonesia menjadi negara kesatuan yang didominasi oleh pemerintahan pusat di Jakarta.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Westerling (1952), hal 146
  2. ^ Westerling (1952), hal 154-56
  3. ^ Westerling (1952), hal 151
  4. ^ Westerling (1952), hal 152
  5. ^ Westerling (1952), hal 153
  6. ^ a b Kahin (1952), hal 454-56
  7. ^ Kahin (1952), p. 456