Lompat ke isi

Islam di Myanmar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Neorhazes (bicara | kontrib)
 
(47 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Templat:Islam by country}}
{{Islam by country}}
[[Berkas:Bengali Sunni Jameh Mosque, Yangon.jpg|jmpl|200px|ka|Masjid Jami Bengali di [[Yangon]].]]
'''Islam di Myanmar''' termasuk dalam agama minoritas, dengan presentase sekitar 4% dari jumlah penduduk di seluruh [[Myanmar]].<ref>https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bm.html</ref>
{{islam by country}}
'''Islam di Myanmar''' termasuk dalam agama minoritas, dengan persentase sekitar 4% dari jumlah penduduk di seluruh [[Myanmar]].<ref>{{Cite web |url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bm.html |title=Salinan arsip |access-date=2008-01-04 |archive-date=2010-11-04 |archive-url=https://www.webcitation.org/5tygEnlqv?url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bm.html |dead-url=yes }}</ref>


==Sejarah==
== Sejarah ==
[[Berkas:Bengali Sunni Jameh Mosque, Yangon.jpg|thumb|200px|right|Masjid Jami Bengali di [[Yangon]].]]
Agama [[Islam]] pertama kali tiba di [[Myanmar]] pada tahun [[1055]]. Para saudagar [[Arab]] yang beragama Islam ini mendarat di [[delta]] Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah Rakhin. Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang [[Eropa]], [[Cina]] dan [[Persia]].<ref>“The Muslims of Burma” A study of a minority Group, by Moshe Yegar, 1972, Otto Harrassowitz. Wisbaden. page 2, first line.</ref><ref>Dr Tin Hlaing, leader of Myanmar delegate, pada ''Dialogue on Interfaith Cooperation'' di Yogyakarta.[http://www.foreignminister.gov.au/releases/2004/joint_yogyakarta_061204.html] [http://www.abc.net.au/rn/talks/8.30/relrpt/stories/s1260273.htm]</ref>Populasi umat Islam yang ada di [[Myanmar]] saat ini terdiri dari keturunan [[Arab]], [[Persia]], [[Turki]], [[Moor]], [[Pakistan]] dan [[Melayu]]. Selain itu, beberapa warga Myanmar juga menganut agama [[Islam]] seperti dari etnis Rakhin dan Shan.


=== Abad-abad awal ===
Populasi [[Islam]] di [[Myanmar]] sempat meningkat pada masa penjajahan [[Britania Raya]], dikarenakan banyaknya umat Muslim [[India]] yang bermigrasi ke [[Myanmar]]. Tapi, populasi umat [[Islam]] semakin menurun ketika perjanjian India-Myanmar ditandatangani pada tahun [[1941]].<ref>“The Muslims of Burma” A study of a minority Group, by Moshe Yegar, 1972, Otto Harrassowitz. Wisbaden. page 29, paragraph 1&2.</ref>
Agama [[Islam]] pertama kali tiba di [[Myanmar]] pada tahun [[1055]]. Para saudagar [[Bangsa Arab|Arab]] yang beragama Islam ini mendarat di [[delta]] Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah Rakhin. Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang [[Eropa]], [[Cina]] dan [[Persia]].<ref>“The Muslims of Burma” A study of a minority Group, by Moshe Yegar, 1972, Otto Harrassowitz. Wisbaden. page 2, first line.</ref><ref>Dr Tin Hlaing, leader of Myanmar delegate, pada ''Dialogue on Interfaith Cooperation'' di Yogyakarta.[http://www.foreignminister.gov.au/releases/2004/joint_yogyakarta_061204.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120518001557/http://www.foreignminister.gov.au/releases/2004/joint_yogyakarta_061204.html |date=2012-05-18 }} [http://www.abc.net.au/rn/talks/8.30/relrpt/stories/s1260273.htm]</ref> Populasi umat Islam yang ada di [[Myanmar]] saat ini terdiri dari keturunan [[Bangsa Arab|Arab]], [[Persia]], [[Turki]], [[Moor]], [[Pakistan]] dan [[Melayu]]. Selain itu, beberapa warga Myanmar juga menganut agama [[Islam]] seperti dari etnis Rakhin dan Shan.


Populasi [[Islam]] di [[Myanmar]] sempat meningkat pada masa penjajahan [[Britania Raya]], dikarenakan banyaknya umat Muslim [[India]] yang bermigrasi ke [[Myanmar]]. Tapi, populasi umat [[Islam]] semakin menurun ketika perjanjian India-Myanmar ditandatangani pada tahun [[1941]].<ref>“The Muslims of Burma” A study of a minority Group, by Moshe Yegar, 1972, Otto Harrassowitz. Wisbaden. page 29, paragraph 1&2.</ref>
Sebagian besar Muslim di [[Myanmar]] bekerja sebagai penjelajah, pelaut, saudagar dan tentara.<ref>The Muslims of Burma by Moshe Yegar, page9</ref>Beberapa diantaranya juga bekerja sebagai penasehat politik Raja.

Sebagian besar Muslim di [[Myanmar]] bekerja sebagai penjelajah, pelaut, saudagar dan tentara.<ref>The Muslims of Burma by Moshe Yegar, page9</ref> Beberapa diantaranya juga bekerja sebagai penasehat politik Kerajaan Burma. Muslim Persia menemukan Myanmar setelah menjelajahi daerah selatan [[Cina]]. Koloni muslim [[Persia]] di Myanmar ini tercatat di buku ''Chronicles of China'' di [[860]]. Umat muslim asli Myanmar disebut Pathi dan muslim [[Cina]] disebut Panthay. Konon, nama ''Panthay'' berasal dari kata ''Parsi''. Kemudian, komunitas muslim bertambah di daerah Pegu, Tenasserim, dan Pathein. Tapi komunitas muslim ini mulai berkurang seiring dengan bertambahnya populasi asli Myanmar. Pada abad ke-19, daerah Pathein dikuasai oleh tiga [[raja]] muslim [[India]].

Pada zaman Raja Bagan yaitu Narathihpate ([[1255]]-[[1286]]), pasukan muslim [[Tatar]] pimpinan [[Kublai Khan]] dan menguasai Nga Saung Chan. Kemudian, pasukan Kublai Khan ini menyerang daerah Kerajaan Bagan. Selama peperangan ini, Kolonel Nasrudin juga menguasai daerah Bamau.

== Referensi ==
{{reflist}}

[[Kategori:Islam di Myanmar| ]]
[[Kategori:Agama di Myanmar|Myanmar]]

Revisi terkini sejak 9 Januari 2023 13.05

Masjid Jami Bengali di Yangon.

Islam di Myanmar termasuk dalam agama minoritas, dengan persentase sekitar 4% dari jumlah penduduk di seluruh Myanmar.[1]

Sejarah

Abad-abad awal

Agama Islam pertama kali tiba di Myanmar pada tahun 1055. Para saudagar Arab yang beragama Islam ini mendarat di delta Sungai Ayeyarwady, Semenanjung Tanintharyi, dan Daerah Rakhin. Kedatangan umat Islam ini dicatat oleh orang-orang Eropa, Cina dan Persia.[2][3] Populasi umat Islam yang ada di Myanmar saat ini terdiri dari keturunan Arab, Persia, Turki, Moor, Pakistan dan Melayu. Selain itu, beberapa warga Myanmar juga menganut agama Islam seperti dari etnis Rakhin dan Shan.

Populasi Islam di Myanmar sempat meningkat pada masa penjajahan Britania Raya, dikarenakan banyaknya umat Muslim India yang bermigrasi ke Myanmar. Tapi, populasi umat Islam semakin menurun ketika perjanjian India-Myanmar ditandatangani pada tahun 1941.[4]

Sebagian besar Muslim di Myanmar bekerja sebagai penjelajah, pelaut, saudagar dan tentara.[5] Beberapa diantaranya juga bekerja sebagai penasehat politik Kerajaan Burma. Muslim Persia menemukan Myanmar setelah menjelajahi daerah selatan Cina. Koloni muslim Persia di Myanmar ini tercatat di buku Chronicles of China di 860. Umat muslim asli Myanmar disebut Pathi dan muslim Cina disebut Panthay. Konon, nama Panthay berasal dari kata Parsi. Kemudian, komunitas muslim bertambah di daerah Pegu, Tenasserim, dan Pathein. Tapi komunitas muslim ini mulai berkurang seiring dengan bertambahnya populasi asli Myanmar. Pada abad ke-19, daerah Pathein dikuasai oleh tiga raja muslim India.

Pada zaman Raja Bagan yaitu Narathihpate (1255-1286), pasukan muslim Tatar pimpinan Kublai Khan dan menguasai Nga Saung Chan. Kemudian, pasukan Kublai Khan ini menyerang daerah Kerajaan Bagan. Selama peperangan ini, Kolonel Nasrudin juga menguasai daerah Bamau.

Referensi

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-04. Diakses tanggal 2008-01-04. 
  2. ^ “The Muslims of Burma” A study of a minority Group, by Moshe Yegar, 1972, Otto Harrassowitz. Wisbaden. page 2, first line.
  3. ^ Dr Tin Hlaing, leader of Myanmar delegate, pada Dialogue on Interfaith Cooperation di Yogyakarta.[1] Diarsipkan 2012-05-18 di Wayback Machine. [2]
  4. ^ “The Muslims of Burma” A study of a minority Group, by Moshe Yegar, 1972, Otto Harrassowitz. Wisbaden. page 29, paragraph 1&2.
  5. ^ The Muslims of Burma by Moshe Yegar, page9