Lompat ke isi

Daftar kabupaten dan kota di Jawa Barat menurut IPM tahun 2014: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sapnor (bicara | kontrib)
k Elbert Ziv Hitipeuw memindahkan halaman Daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2014 ke Daftar kabupaten dan kota di Jawa Barat menurut IPM tahun 2014: Menyesuaikan dengan judul daftar lainnya.
Matabulanhari (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:


== Penjelasan ==
== Penjelasan ==
'''Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/''Human Development Index (HDI)''''' adalah pengukuran perbandingan dari [[harapan hidup]], [[melek huruf]], [[pendidikan]] dan [[standar hidup]] untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah [[negara maju]], [[negara berkembang]] atau [[negara terbelakang]] dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.<ref>[http://www.business.duq.edu/faculty/davies/research/hdi.pdf Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics]</ref>
'''Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/''Human Development Index (HDI)''''' adalah pengukuran perbandingan dari [[harapan hidup]], [[melek huruf]], [[pendidikan]] dan [[standar hidup]] untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah [[negara maju]], [[negara berkembang]] atau [[negara terbelakang]] dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.<ref>{{Cite web |url=http://www.business.duq.edu/faculty/davies/research/hdi.pdf |title=Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics |access-date=2017-09-01 |archive-date=2008-04-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080413203311/http://www.business.duq.edu/faculty/davies/research/hdi.pdf |dead-url=yes }}</ref>


== Dimensi dasar IPM<ref name=":0">https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/26 Indeks Pembangunan Manusia</ref> ==
== Dimensi dasar IPM<ref name=":0">https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/26 Indeks Pembangunan Manusia</ref> ==
Baris 8: Baris 8:
# '''Umur panjang dan hidup sehat''' yang diukur dengan [[Harapan hidup|angka harapan hidup]] saat kelahiran
# '''Umur panjang dan hidup sehat''' yang diukur dengan [[Harapan hidup|angka harapan hidup]] saat kelahiran
# '''Pengetahuan''' yang dihitung dari [[Harapan sekolah|angka harapan sekolah]] dan [[Rata-rata lama sekolah|angka rata-rata lama sekolah]]
# '''Pengetahuan''' yang dihitung dari [[Harapan sekolah|angka harapan sekolah]] dan [[Rata-rata lama sekolah|angka rata-rata lama sekolah]]
# Standar hidup layak yang dihitung dari [[Produk domestik bruto|Produk Domestik Bruto/PDB]] [[Keseimbangan kemampuan berbelanja|(keseimbangan kemampuan berbelanja)]] [[Daftar negara menurut PDB (KKB) per kapita|per kapita]]
# Standar hidup layak yang dihitung dari [[Produk domestik bruto|Produk Domestik Bruto/PDB]] ([[keseimbangan kemampuan berbelanja]]) [[Daftar negara menurut PDB (KKB) per kapita|per kapita]]


== Manfaat IPM<ref name=":0" /> ==
== Manfaat IPM<ref name=":0" /> ==
Baris 24: Baris 24:
Keterangan:
Keterangan:


I : indeks komponen
I: indeks komponen


AHH : angka harapan hidup
AHH: angka harapan hidup


AHHmin : angka harapan hidup terendah
AHHmin: angka harapan hidup terendah


AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi
AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi
Baris 37: Baris 37:
Keterangan:
Keterangan:


I : indeks komponen
I: indeks komponen


HLS : harapan lama sekolah
HLS: harapan lama sekolah


HLSmin : harapan lama sekolah terendah
HLSmin: harapan lama sekolah terendah


HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi
HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi
Baris 49: Baris 49:
Keterangan:
Keterangan:


I : indeks komponen
I: indeks komponen


RLS : rata-rata lama sekolah
RLS: rata-rata lama sekolah


RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah
RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah
Baris 59: Baris 59:
<math>Ipendidikan={IHLS+IRLS \over 2}</math>
<math>Ipendidikan={IHLS+IRLS \over 2}</math>


I : indeks komponen
I: indeks komponen


HLS: harapan lama sekolah
HLS: harapan lama sekolah
Baris 70: Baris 70:
Keterangan:
Keterangan:


I : indeks komponen
I: indeks komponen


In : indeks komponen
In: indeks komponen


pengeluaranmin : pengeluaran terendah
pengeluaranmin: pengeluaran terendah


pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi
pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi
Baris 85: Baris 85:
IPM: indeks pembangunan manusia
IPM: indeks pembangunan manusia


I : indeks komponen
I: indeks komponen


== Data<ref>{{Cite web|url=https://jabar.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/11|title=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat|website=jabar.bps.go.id|language=en|access-date=2017-08-30}}</ref> ==
== Data<ref>{{Cite web|url=https://jabar.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/11|title=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat|website=jabar.bps.go.id|language=en|access-date=2017-08-30}}</ref> ==
Baris 109: Baris 109:
|-
|-
|2 {{Penurunan}} (1)
|2 {{Penurunan}} (1)
|[[Berkas:Logo_Kota_Bekasi.png|nirbing|114x114px]]
|[[Berkas:Coat of arms of Bekasi.svg|nirbing|114x114px]]
|[[Kota Bekasi]]
|[[Kota Bekasi]]
|78,84 (0,788)
|78,84 (0,788)
Baris 137: Baris 137:
|-
|-
|6 {{Steady}}
|6 {{Steady}}
|[[Berkas:Lambang_Kota_Cirebon.gif|nirbing|100x100px]]
|[[Berkas:Seal of the City of Cirebon.svg|nirbing|100x100px]]
|[[Kota Cirebon]]
|[[Kota Cirebon]]
|72,93 (0,729)
|72,93 (0,729)
Baris 160: Baris 160:
|-
|-
|9 {{Kenaikan}} (1)
|9 {{Kenaikan}} (1)
|[[Berkas:Lambang_Kabupaten_Bandung.png|nirbing|100x100px]]
|[[Berkas:Lambang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia.svg|nirbing|100x100px]]
|[[Kabupaten Bandung]]
|[[Kabupaten Bandung]]
|69,06 (0,690)
|69,06 (0,690)
Baris 251: Baris 251:
|-
|-
|20 {{Steady}}
|20 {{Steady}}
|[[Berkas:Lambang_kabupaten_pangandaran.jpg|nirbing|121x121px]]
|[[Berkas:Logo Kabupaten Pangandaran.svg|nirbing|121x121px]]
|[[Kabupaten Pangandaran]]
|[[Kabupaten Pangandaran]]
|65,29 (0,652)
|65,29 (0,652)
Baris 293: Baris 293:
|-
|-
|26 {{Kenaikan}} (1)
|26 {{Kenaikan}} (1)
|[[Berkas:Lambang_Kabupaten_Garut.gif|nirbing|120x120px]]
|[[Berkas:Lambang Kabupaten Garut.svg|nirbing|120x120px]]
|[[Kabupaten Garut]]
|[[Kabupaten Garut]]
|62,23 (0,622)
|62,23 (0,622)
Baris 300: Baris 300:
|-
|-
|27 {{Penurunan}} (1)
|27 {{Penurunan}} (1)
|[[Berkas:Lambang_Kabupaten_Cianjur.gif|nirbing|108x108px]]
|[[Berkas:Lambang Kabupaten Cianjur.svg|nirbing|108x108px]]
|[[Kabupaten Cianjur]]
|[[Kabupaten Cianjur]]
|62,08 (0,620)
|62,08 (0,620)

Revisi terkini sejak 12 Juli 2023 06.31

Sebuah perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggunakan metode baru dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2010 hingga sekarang. Berikut ini akan disajikan penjelasan, dimensi dasar, manfaat, dan metodologi perhitungan IPM, serta daftar kabupaten dan kota Jawa Barat menurut IPM tahun 2014.

Penjelasan[sunting | sunting sumber]

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1]

Dimensi dasar IPM[2][sunting | sunting sumber]

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:

  1. Umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran
  2. Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah
  3. Standar hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto/PDB (keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita

Manfaat IPM[2][sunting | sunting sumber]

Menurut Badan Pusat Statisitik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki beberapa manfaat:

  • IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)
  • IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara
  • Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)

Cara Menghitung Indeks Komponen[3][sunting | sunting sumber]

Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Dimensi Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

I: indeks komponen

AHH: angka harapan hidup

AHHmin: angka harapan hidup terendah

AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi

Dimensi Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

HLSmin: harapan lama sekolah terendah

HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi

Keterangan:

I: indeks komponen

RLS: rata-rata lama sekolah

RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah

RLSmaks: rata-rata lama sekolah tertinggi

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

RLS: rata-rata lama sekolah

Dimensi Pengeluaran[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

I: indeks komponen

In: indeks komponen

pengeluaranmin: pengeluaran terendah

pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi

Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

IPM: indeks pembangunan manusia

I: indeks komponen

Data[4][sunting | sunting sumber]

Data di bawah ini merupakan data perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS).

Peringkat Lambang Kabupaten dan Kota IPM Perubahan Perbandingan dengan IPM Laporan UNDP

Tahun 2015 untuk Perkiraan IPM Tahun 2014[5]

Pembangunan manusia tinggi
1 Kenaikan (1) Kota Bandung 78,98 (0,789) Kenaikan 0,43 (0,004)  Bahama (55)
2 Penurunan (1) Kota Bekasi 78,84 (0,788) Kenaikan 0,21 (0,002)  Kazakhstan (56)
3 Steady Kota Depok 78,58 (0,785) Kenaikan 0,31 (0,003)  Barbados (57)
4 Steady Kota Cimahi 76,06 (0,760) Kenaikan 0,21 (0,002)  Turki (72)
5 Steady Kota Bogor 73,10 (0,731) Kenaikan 0,24 (0,002)  Ekuador (88)
6 Steady Kota Cirebon 72,93 (0,729) Kenaikan 0,66 (0,006)  Saint Lucia (89)
7 Steady Kota Sukabumi 71,19 (0,711) Kenaikan 0,38 (0,003)  Suriname (103)
8 Steady Kabupaten Bekasi 70,51 (0,705) Kenaikan 0,42 (0,004)  Maladewa (104)
Pembangunan manusia sedang
9 Kenaikan (1) Kabupaten Bandung 69,06 (0,690) Kenaikan 0,48 (0,004)  Mesir (108)
10 Penurunan (1) Kota Tasikmalaya 69,04 (0,690) Kenaikan 0,41 (0,004)  Mesir (108)
-  Indonesia 68,90 (0,689)[6] Kenaikan 0,59 (0,005)  Mesir (108)
-  Jawa Barat 68,80 (0,688) Kenaikan 0,55 (0,005)  Turkmenistan (109)
11 Steady Kabupaten Sumedang 68,76 (0,687) Kenaikan 0,29 (0,002)  Turkmenistan (109)
12 Steady Kota Banjar 68,01 (0,680) Kenaikan 0,48 (0,004)  Paraguay (112)
13 Steady Kabupaten Ciamis 67,64 (0,676) Kenaikan 0,44 (0,004)  Palestina (113)
14 Kenaikan (1) Kabupaten Bogor 67,36 (0,673) Kenaikan 0,62 (0,006)  Uzbekistan (114)
15 Penurunan (1) Kabupaten Purwakarta 67,32 (0,673) Kenaikan 0,23 (0,002)  Uzbekistan (114)
16 Steady Kabupaten Karawang 67,08 (0,670) Kenaikan 0,48 (0,004)  Filipina (115)
17 Steady Kabupaten Kuningan 66,63 (0,666) Kenaikan 0,47 (0,004)  El Salvador,  Afrika Selatan, dan  Vietnam (116)
18 Steady Kabupaten Subang 65,80 (0,658) Kenaikan 0,32 (0,003)  Bolivia (119)
19 Steady Kabupaten Cirebon 65,53 (0,655) Kenaikan 0,47 (0,004)  Kirgizstan (120)
20 Steady Kabupaten Pangandaran 65,29 (0,652) Kenaikan 0,56 (0,005)  Irak (121)
21 Steady Kabupaten Bandung Barat 64,27 (0,642) Kenaikan 0,34 (0,003)  Mikronesia (123)
22 Steady Kabupaten Majalengka 64,07 (0,640) Kenaikan 0,36 (0,003)  Mikronesia (123)
22 Kenaikan (1) Kabupaten Sukabumi 64,07 (0,640) Kenaikan 0,44 (0,004)  Mikronesia (123)
24 Steady Kabupaten Indramayu 63,55 (0,635) Kenaikan 0,57 (0,005)  Guyana (124)
25 Steady Kabupaten Tasikmalaya 62,79 (0,627) Kenaikan 0,39 (0,003)  Guatemala (128)
26 Kenaikan (1) Kabupaten Garut 62,23 (0,622) Kenaikan 0,56 (0,005)  Tajikistan (129)
27 Penurunan (1) Kabupaten Cianjur 62,08 (0,620) Kenaikan 0,40 (0,004)  Tajikistan (129)

Kesimpulan[sunting | sunting sumber]

  1. Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi adalah Kota Bandung dengan IPM sebesar 78,98.
  2. Kabupaten atau kota IPM terendah adalah Kabupaten Cianjur dengan IPM sebesar 62,08.
  3. Ketimpangan antara Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi dan provinsi dengan IPM terendah adalah 16,90.
  4. Performa terbaik diraih oleh Kota Cirebon dengan peningkatan IPM sebesar 0,66.
  5. Performa terburuk diraih oleh Kota Bekasi dan Kota Cimahi dengan peningkatan IPM sebesar 0,21.
  6. Menurut BPS, IPM Jawa Barat adalah 68,80 (0,688) dan masih menempati status sedang.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-04-13. Diakses tanggal 2017-09-01. 
  2. ^ a b https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/26 Indeks Pembangunan Manusia
  3. ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-24. 
  4. ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat". jabar.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-08-30. 
  5. ^ http://hdr.undp.org/sites/default/files/2015_human_development_report.pdf Human Development Report 2015 English
  6. ^ https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1211