Lompat ke isi

Badan Karantina Pertanian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Dhanuxz (bicara | kontrib)
 
(50 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
| nama = Badan Karantina Pertanian
| nama = Badan Karantina Pertanian
| kementerian/lembaga = [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia]]
| kementerian/lembaga = [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia]]
| logo = Logo-kemtan-id.svg
| logo = Logo Barantan.png
| ukuran_logo = 150px
| ukuran_logo = 150px
| keterangan_logo =
| keterangan_logo =
Baris 10: Baris 10:
| didirikan = <!-- {{Start date|tttt|bb|hh}} atau {{Start date and age|tttt|bb|hh}} (TANGGAL PENDIRIAN) -->
| didirikan = <!-- {{Start date|tttt|bb|hh}} atau {{Start date and age|tttt|bb|hh}} (TANGGAL PENDIRIAN) -->
| dasar_hukum = Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian
| dasar_hukum = Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian
| dibubarkan = <!-- {{Start date|tttt|bb|hh}} atau {{Start date and age|tttt|bb|hh}} (TANGGAL DIBUBARKAN)-->
| dibubarkan = {{Start date|2023|07|21}}
| nama_sebelumnya = <!-- Nama Unit Eselon I sebelumnya-->
| nama_sebelumnya = <!-- Nama Unit Eselon I sebelumnya-->
| berubah_menjadi = <!-- Nama Unit Eselon I baru setelah digabung/dipisah-->
| berubah_menjadi = [[Badan Karantina Indonesia]]
| bidang_tugas =
| bidang_tugas =
| slogan =
| slogan = Profesional, tangguh, tepercaya
| pegawai =
| pegawai = 3.809 (tahun 2019){{sfnp|Barantan|2020|p=14}}
| anggaran =
| anggaran = Rp852.815.222.000 (tahun 2019){{sfnp|Barantan|2019b|p=13}}
| eselonI = Kepala Badan
| eselonI = Kepala Badan
| nama_eselonI = Ir. Banun Harpini, M.Sc.
| nama_eselonI = Ir. Bambang, M.M.
| sekretaris =
| sekretaris = Sekretaris Badan
| nama_sekretaris =
| nama_sekretaris = Ir. Wisnu Haryana
| eselonII =
| eselonII = Kepala Pusat
| eselonII_1 =
| eselonII_1 = Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani
| nama_eselonII_1 =
| nama_eselonII_1 = drh. Wisnu Wasisa Putra, M.P.
| eselonII_2 =
| eselonII_2 = Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
| nama_eselonII_2 =
| nama_eselonII_2 = Dr. Ir. A.M. Adnan, M.P.
| eselonII_3 =
| eselonII_3 = Pusat Kepatuhan, Kerja sama, dan Informasi Perkarantinaan
| nama_eselonII_3 =
| nama_eselonII_3 = Ir. Junaidi, M.M.
| eselonII_4 =
| eselonII_4 =
| nama_eselonII_4 =
| nama_eselonII_4 =
| eselonII_5 =
| eselonII_5 =
| nama_eselonII_5 =
| nama_eselonII_5 =
| alamat =
| alamat = Gedung E Kementerian Pertanian RI<br>Jl. Harsono RM No. 3 [[Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan]]
| situs web = {{URL|http://karantina.pertanian.go.id/}}
| situs web = {{URL|http://karantina.pertanian.go.id/}}
| catatan =
| catatan =
}}
}}


'''Badan Karantina Pertanian''' (disingkat '''Barantan''') merupakan bekas unsur pendukung pada [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia]] yang bertugas untuk menyelenggarakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023 pada tanggal 20 Juli 2023, unsur-unsur dalam Badan Karantina Pertanian digabungkan dengan [[Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan]] menjadi [[Badan Karantina Indonesia]] yang merupakan [[Lembaga Pemerintah Nonkementerian|lembaga pemerintah nonkementerian]].


'''Badan Karantina Pertanian''' (disingkat '''Barantan''') adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia]] yang bertugas untuk menyelenggarakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Kepala Badan Karantina Pertanian saat ini adalah Ir. [[Banun Harpini]], M.Sc.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
{{main|Karantina di Indonesia}}
=== Terminologi ===
Setelah kemerdekaan negara Republik Indonesia, urusan karantina pertanian berada di bawah tanggung jawab Departemen Pertanian dengan fungsi karantina hewan, karantina ikan, dan karantina tumbuhan berada di bawah unit yang berbeda. Pada tahun 2001, Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 2001 menyatakan bahwa Badan Karantina Pertanian sebagai unit eselon Ia di Departemen Pertanian, yang terdiri atas unsur karantina hewan dan karantina tumbuhan.<ref name="sejarah">{{Cite web|url=http://karantina.pertanian.go.id/page-7-sejarah.html|title=Sejarah|last=|first=|date=|website=Badan Karantina Pertanian|publisher=|archive-url=|archive-date=|dead-url=no|access-date=11-06-2019}}</ref> Sementara itu, unsur karantina ikan dipindahkan dari Departemen Pertanian ke [[Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Departemen Kelautan dan Perikanan]] sebagai [[Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan]] (BKIPM) pada 27 September 2001.
Kata karantina berasal dari bahasa Italia, ''quaranta giorni'', yang artinya empat puluh hari. Istilah ini muncul pada abad ke-14 saat terjadi wabah [[maut hitam]] (''black death'') yang menewaskan sepertiga hingga dua pertiga penduduk [[Eropa]]. Sistem karantina pun digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut. Pada masa itu, kapal-kapal penumpang yang datang dari wilayah lain dilarang langsung berlabuh. Para pendatang ini harus menunggu selama empat puluh hari di suatu pulau yang telah ditentukan untuk memastikan bahwa mereka tidak tertular ''black death''. Walaupun pada awalnya karantina dibuat untuk mencegah penyebaran penyakit pada manusia, namun pada perkembangan selanjutnya, konsep karantina juga digunakan untuk mencegah penyebaran penyakit hewan dan tumbuhan.


Sejak tahun 2008, tepatnya setelah terbit Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, terjadi penggabungan antara karantina hewan dan karantina tumbuhan menjadi karantina pertanian dalam kerangka operasional di lapangan.Mulai saat itu, terbentuk 52 [[unit pelaksana teknis]] karantina pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia.<ref name="sejarah"/>
=== Sebelum Kemerdekaan ===
Penyelenggaraan karantina pertanian di Indonesia telah berlangsung sejak zaman penjajahan [[Hindia Belanda]]. Hal ini diawali oleh adanya penyebaran penyakit karat daun kopi yang disebabkan oleh cendawan [[Hemileia vastatrix|''Hemileila vastatrix'']] dari [[Sri Lanka]]. Pemerintah kolonial berusaha untuk mencegah masuknya penyakit tersebut ke Indonesia untuk melindungi perkebunan kopi yang menjadi salah satu sumber pendapatan utama mereka dengan cara menerbitkan Ordonansi 19 Desember 1877 (''Staatsblad No. 262'') yang melarang pemasukan tanaman kopi dan biji kopi dari Sri Lanka. Ordonansi tersebut merupakan pertama kali yang dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda dalam bidang perkarantinaan tumbuhan di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=http://karantina.pertanian.go.id/pages/sejarah|title=Sejarah - Badan Karantina Pertanian - Kementerian Pertanian Republik Indonesia|last=|first=|date=|website=http://karantina.pertanian.go.id/page-7-sejarah.html|publisher=|language=id|access-date=}}</ref>


Setelah puluhan tahun diterapkan, beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum di masyarakat sehingga periu diganti. Oleh karena itu, pada tahun 2019 diterbitkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992. Pada tahun 2023, Badan Karantina Pertanian dan BKIPM digabungkan menjadi [[Badan Karantina Indonesia]], sebuah [[lembaga pemerintah nonkementerian]] yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden Indonesia.<ref>{{citation|last=Pemerintah Indonesia|title=Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina Indonesia|date=20 Juli 2023|url=https://peraturan.bpk.go.id/Details/255540/perpres-no-45-tahun-2023|place=Jakarta|publisher=Kementerian Sekretariat Negara}}</ref>
=== Setelah Kemerdekaan ===
Setelah kemerdekaan negara Republik Indonesia, urusan perkarantinaan pertanian berada di bawah tanggung jawab Departemen Pertanian dengan fungsi karantina hewan dan karantina tumbuhan berada di bawah unit yang berbeda. Pada tahun 1992 diterbitkan [[Undang-Undang (Indonesia)|Undang-Undang]] Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan yang menjadi dasar hukum pelaksanaan karantina hewan, ikan, dan tumbuhan di Indonesia. Terdapat tiga buah [[Peraturan Pemerintah (Indonesia)|Peraturan Pemerintah]] yang selanjutnya diterbitkan untuk menjalankan Undang-Undang tersebut, yaitu:
* Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan,
* Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, dan
* Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan.


== Tugas dan fungsi ==
Pada tahun 2008, terjadi penggabungan antara karantina hewan dan karantina tumbuhan menjadi unit eselon I bernama Badan Karantina Pertanian. Fungsi karantina ikan berpindah dari Kementerian Pertanian ke [[Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Kementerian Kelautan dan Perikanan]].
Badan Karantina Pertanian mempunyai tugas menyelenggarakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi:<ref name="profil">{{Cite web|url=http://karantina.pertanian.go.id/page-8-profil-organisasi.html|title=Profil Organisasi|last=|first=|date=|website=Badan Karantina Pertanian|publisher=|archive-url=|archive-date=|access-date=11-06-2019}}</ref>

== Tugas dan Fungsi ==
Badan Karantina Pertanian mempunyai tugas menyelenggarakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi:
# Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
# Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
# Pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
# Pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
Baris 65: Baris 56:
# Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
# Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.


== Tujuan ==
=== Tujuan ===
Karantina pertanian bertujuan untuk:
Penyelenggaraan karantina pertanian ditujukan untuk:{{sfn|UU 21/2019|loc=Pasal 7}}
# Mencegah masuknya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari luar negeri ke dalam wilayah negara Republik Indonesia;
# mencegah masuknya [[hama dan penyakit hewan karantina]] (HPHK) dan [[organisme pengganggu tumbuhan karantina]] (OPTK) dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
# Mencegah tersebarnya hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina dari satu area ke area lain di dalam wilayah negara Republik Indonesia;
# mencegah tersebarnya HPHK serta OPTK dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
# Mencegah keluarnya hama penyakit hewan karantina dari wilayah negara Republik Indonesia; dan
# mencegah keluarnya HPHK serta organisme pengganggu tumbuhan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
# mencegah masuk atau keluarnya pangan dan pakan yang tidak sesuai dengan standar keamanan dan mutu;
# Mencegah keluarnya organisme pengganggu tumbuhan tertentu dari wilayah negara Republik Indonesia apabila negara tujuan menghendakinya.
# mencegah masuk dan tersebarnya [[agensia hayati]], [[spesies invasif|jenis asing invasif]], dan produk [[rekayasa genetik]] yang berpotensi mengganggu kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan kelestarian lingkungan; dan
# mencegah keluar atau masuknya tumbuhan dan satwa liar, [[spesies langka|tumbuhan dan satwa langka]], serta sumber daya genetik dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau antararea di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


== Struktur Organisasi ==
== Susunan organisasi ==
Struktur organisasi kantor pusat Badan Karantina Pertanian yaitu:<ref>{{Cite web|url=http://karantina.pertanian.go.id/pages/struktur-pejabat|title=Struktur & Pejabat - Badan Karantina Pertanian - Kementerian Pertanian Republik Indonesia|last=|first=|date=|website=karantina.pertanian.go.id|publisher=|language=en|access-date=}}</ref>
Susunan organisasi kantor pusat Badan Karantina Pertanian yaitu:<ref>{{citation|last=Kementerian Pertanian RI|date=03-08-2015|url=http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-43-15.pdf|title=Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pertanian Republik Indonesia|accessdate=2019-06-11|archive-date=2019-11-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20191104191610/http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-43-15.pdf|dead-url=yes}}</ref>
# Sekretariat Badan
## Bagian Perencanaan
## Bagian Keuangan dan Perlengkapan
## Bagian Umum
## Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
# Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani
## Bidang Karantina Hewan Hidup
## Bidang Karantina Produk Hewan
## Bidang Keamanan Hayati Hewani
# Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
## Bidang Karantina Tumbuhan Benih
## Bidang Karantina Tumbuhan Nonbenih
## Bidang Keamanan Hayati Nabati
# Pusat Kepatuhan, Kerja Sama dan Informasi Perkarantinaan
## Bidang Kepatuhan Perkarantinaan
## Bidang Kerja Sama Perkarantinaan
## Bidang Informasi Perkarantinaan


== Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian ==
Pimpinan: Kepala Badan Karantina Pertanian
* Sekretariat Badan
Badan Karantina Pertanian juga memiliki unit pelaksana teknis (UPT) yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati di seluruh wilayah Indonesia. Daftar UPT Karantina Pertanian tersebut yaitu:
** Bagian Umum
* Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani
* Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
* Pusat Kepatuhan, Kerjasama, dan Informasi Perkarantinaan


=== Pimpinan ===
# Balai Besar Karantina Pertanian Belawan
Tabel di bawah ini berisi daftar orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Karantina Pertanian.
# Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta
{| class="wikitable"
# Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
! rowspan="2" |No.
# Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
! rowspan="2" |Nama
# Balai Besar Karantina Pertanian Makassar
! colspan="2" |Masa jabatan
# Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP)
! rowspan="2" |Keterangan
# Balai Uji Terap, Teknik, dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP)
|-
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
!Mulai
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam
!Selesai
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang
|-
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi
|<center>—
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang
|Ir. A. Hidayat Rahadian, M.Si.
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Lampung
|<center>2001
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
|<center>2002
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
|<center>''ad interim''{{efn|Jabatan saat itu: Inspektur Jenderal Departemen Pertanian}}
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
|-
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang
|<center>1
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak
|Dr. Ir. Delima Hasri Azahari, M.S.
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
|<center>2002
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan
|<center>2003
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado
|
# Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura
|-
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
|<center>—
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Pinang
|Dr. drh. Sofyan Sudrajat, M.Sc.
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkal Pinang
|<center>2003
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon
|<center>2003
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta
|<center>''ad interim''{{efn|Jabatan saat itu: Direktur Jenderal Bina Produksi Peternakan}}
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya
|-
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan
|<center>2
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
|drh. Budi Tri Akoso, M.Sc., Ph.D.
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo
|<center>2003
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
|<center>2005
# Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate
|<center><ref>{{cite web|date=8 Desember 2003|url=https://nasional.tempo.co/read/33616/menteri-ingatkan-fungsi-utama-badan-karantina|title=Menteri Ingatkan Fungsi Utama Badan Karantina|website=Tempo|accessdate=20 Mei 2021}}</ref>
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Aceh
|-
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Tanjung Balai Asahan
|<center>3
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bengkulu
|Ir. Syukur Iwantoro, M.S., M.B.A.
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung
|<center>2005
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
|<center>2008
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar
|<center><ref>{{cite web|date=14 Juni 2005|title=Pejabat Struktural Badan Litbang Pertanian Mendapat Promosi Jabatan di Deptan|url=https://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/217/|website=Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian|accessdate=20 Mei 2021|archive-date=2021-05-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210520070523/https://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/217/|dead-url=yes}}</ref>
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Entikong
|-
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
|<center>4
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
|Ir. Hari Priyono, M.Si.
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon
|<center>2008
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong
|<center>2010
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak
|
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika
|-
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke
|<center>5
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun
|Ir. Banun Harpini, M.Sc.
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan
|<center>2010
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende
|<center>2019
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju
|<center><ref>{{cite web|date=1 November 2010|title=Mentan Lantik 17 Jabatan Eselon I Kementerian Pertanian Secara Serentak|url=https://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/867/|website=Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian|accessdate=20 Mei 2021}}</ref>
# Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Manokwari
|-
|<center>6
|Ir. Ali Jamil, M.P., Ph.D.
|<center>2019
|<center>2021
|<center><ref>{{cite web|date=4 Februari 2019|title=Mentan Lantik Ali Jamil Menjadi Kepala Barantan|url=https://karantina.pertanian.go.id/berita-721-mentan-lantik-ali-jamil-menjadi-kepala-barantan.html|website=Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian|accessdate=20 Mei 2021}}</ref>
|-
|<center>7
|Ir. Bambang Wahyu Dwiantoro, M.M.
|<center>2021
|<center>2023
|
|}

== Unit pelaksana teknis ==
Badan Karantina Pertanian juga memiliki unit pelaksana teknis (UPT) yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati di seluruh wilayah Indonesia. Daftar UPT Karantina Pertanian tersebut yaitu:<ref>{{Cite web|url=http://karantina.pertanian.go.id/page-10-unit-pelaksana-teknis.html|title=Unit Pelaksana Teknis|last=|first=|date=|website=Badan Karantina Pertanian|publisher=|archive-url=|archive-date=|dead-url=no|access-date=11-06-2019}}</ref>

{| class="wikitable sortable" style="font-size:95%;"
|-
! No.
! Nama UPT
! Kabupaten/Kota
! Provinsi
|-
| style="text-align: center;" |1.
|Balai Besar Karantina Pertanian Belawan
|[[Kota Medan|Medan]]
|[[Sumatera Utara]]
|-
| style="text-align: center;" |2.
|Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta
|[[Kota Tangerang|Tangerang]]
|[[Banten]]
|-
| style="text-align: center;" |3.
|Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok
|[[Kota Administrasi Jakarta Utara|Jakarta Utara]]
|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]
|-
| style="text-align: center;" |4.
|Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya
|[[Kota Surabaya|Surabaya]]
|[[Jawa Timur]]
|-
| style="text-align: center;" |5.
|Balai Besar Karantina Pertanian Makassar
|[[Kota Makassar|Makassar]]
|[[Sulawesi Selatan]]
|-
| style="text-align: center;" |6.
|Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian
|[[Kota Administrasi Jakarta Timur|Jakarta Timur]]
|DKI Jakarta
|-
| style="text-align: center;" |7.
|Balai Uji Terap, Teknik, dan Metode Karantina Pertanian
|[[Kabupaten Bekasi|Bekasi]]
|[[Jawa Barat]]
|-
| style="text-align: center;" |8.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru
|[[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]]
|[[Riau]]
|-
| style="text-align: center;" |9.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam
|[[Kota Batam|Batam]]
|[[Kepulauan Riau]]
|-
| style="text-align: center;" |10.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang
|[[Kota Padang|Padang]]
|[[Sumatera Barat]]
|-
| style="text-align: center;" |11.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi
|[[Kota Jambi|Jambi]]
|[[Jambi]]
|-
| style="text-align: center;" |12.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang
|[[Kota Palembang|Palembang]]
|[[Sumatera Selatan]]
|-
| style="text-align: center;" |13.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Lampung
|[[Kota Bandar Lampung|Bandar Lampung]]
|[[Lampung]]
|-
| style="text-align: center;" |14.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang
|[[Kota Semarang|Semarang]]
|[[Jawa Tengah]]
|-
| style="text-align: center;" |15.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar
|[[Kota Denpasar|Denpasar]]
|[[Bali]]
|-
| style="text-align: center;" |16.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
|[[Kota Mataram|Mataram]]
|[[Nusa Tenggara Barat]]
|-
| style="text-align: center;" |17.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang
|[[Kota Kupang|Kupang]]
|[[Nusa Tenggara Timur]]
|-
| style="text-align: center;" |18.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak
|[[Kota Pontianak|Pontianak]]
|[[Kalimantan Barat]]
|-
| style="text-align: center;" |19.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
|[[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]]
|[[Kalimantan Selatan]]
|-
| style="text-align: center;" |20.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan
|[[Kota Balikpapan|Balikpapan]]
|[[Kalimantan Timur]]
|-
| style="text-align: center;" |21.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado
|[[Kota Manado|Manado]]
|[[Sulawesi Utara]]
|-
| style="text-align: center;" |22.
|Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura
|[[Kota Jayapura|Jayapura]]
|[[Papua]]
|-
| style="text-align: center;" |23.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan
|[[Kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]]
|Sumatera Utara
|-
| style="text-align: center;" |24.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Pinang
|[[Kota Tanjungpinang|Tanjungpinang]]
|Kepulauan Riau
|-
| style="text-align: center;" |25.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkal Pinang
|[[Kota Pangkalpinang|Pangkalpinang]]
|[[Kepulauan Bangka Belitung]]
|-
| style="text-align: center;" |26.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon
|[[Kota Cilegon|Cilegon]]
|[[Banten]]
|-
| style="text-align: center;" |27.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta
|[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
|[[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
|-
| style="text-align: center;" |28.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya
|[[Kota Palangka Raya|Palangka Raya]]
|[[Kalimantan Tengah]]
|-
| style="text-align: center;" |29.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan
|[[Kota Tarakan|Tarakan]]
|[[Kalimantan Utara]]
|-
| style="text-align: center;" |30.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu
|[[Kota Palu|Palu]]
|[[Sulawesi Tengah]]
|-
| style="text-align: center;" |31.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
|[[Gorontalo]]
|-
| style="text-align: center;" |32.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari
|[[Kota Kendari|Kendari]]
|[[Sulawesi Tenggara]]
|-
| style="text-align: center;" |33.
|Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate
|[[Kota Ternate|Ternate]]
|[[Maluku Utara]]
|-
| style="text-align: center;" |34.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Aceh
|[[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]]
|[[Aceh]]
|-
| style="text-align: center;" |35.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Tanjung Balai Asahan
|[[Kota Tanjungbalai|Tanjungbalai]]
|Sumatera Utara
|-
| style="text-align: center;" |36.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bengkulu
|[[Kota Bengkulu|Bengkulu]]
|[[Bengkulu]]
|-
| style="text-align: center;" |37.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung
|[[Kota Bandung|Bandung]]
|Jawa Barat
|-
| style="text-align: center;" |38.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap
|[[Kota Cilacap|Cilacap]]
|Jawa Tengah
|-
| style="text-align: center;" |39.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar
|[[Sumbawa Besar (kota)|Sumbawa]]
|Nusa Tenggara Barat
|-
| style="text-align: center;" |40.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Entikong
|[[Kabupaten Sanggau|Sanggau]]
|Kalimantan Barat
|-
| style="text-align: center;" |41.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda
|[[Kota Samarinda|Samarinda]]
|Kalimantan Timur
|-
| style="text-align: center;" |42.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare
|[[Kota Parepare|Parepare]]
|Sulawesi Selatan
|-
| style="text-align: center;" |43.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon
|[[Kota Ambon|Ambon]]
|[[Maluku]]
|-
| style="text-align: center;" |44.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong
|[[Kota Sorong|Sorong]]
|[[Papua Barat]]
|-
| style="text-align: center;" |45.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak
|[[Kabupaten Biak Numfor|Biak Numfor]]
|Papua
|-
| style="text-align: center;" |46.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika
|[[Kabupaten Mimika|Mimika]]
|Papua
|-
| style="text-align: center;" |47.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke
|[[Kabupaten Merauke|Merauke]]
|Papua
|-
| style="text-align: center;" |48.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun
|[[Kabupaten Karimun|Karimun]]
|Kepulauan Riau
|-
| style="text-align: center;" |49.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan
|[[Kabupaten Bangkalan|Bangkalan]]
|Jawa Timur
|-
| style="text-align: center;" |50.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende
|[[Kabupaten Ende|Ende]]
|Nusa Tenggara Timur
|-
| style="text-align: center;" |51.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju
|[[Kabupaten Mamuju|Mamuju]]
|[[Sulawesi Barat]]
|-
| style="text-align: center;" |52.
|Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Manokwari
|[[Kabupaten Manokwari|Manokwari]]
|Papua Barat
|}

{{Switcher
|
{{location map+|Indonesia|float=left |width=900 |caption=Peta lokasi UPTKP di Indonesia |places=
{{location map~ |Indonesia|lat=3.78393 |long=98.69147 |label=Belawan|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-6.12442 |long=106.6587 |label=Soekarno-Hatta|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-6.10948 |long=106.88426 |label=Tanjung Priok|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-7.38081 |long=112.74429 |label=Surabaya|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-5.1253 |long=119.50374 |label=Makassar|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-6.19359 |long=106.88239 |label=Uji Standar|position=right}}

{{location map~ |Indonesia|lat=-6.31462 |long=107.06097 |label=Uji Terap|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=0.51018 |long=101.45433 |label=Pekanbaru|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=1.12467 |long=104.05883 |label=Batam|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-0.97768 |long=100.38039 |label=Padang|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-1.63112 |long=103.64174 |label=Jambi|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-2.94826 |long=104.73099 |label=Palembang|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-5.45037 |long=105.314 |label=Lampung|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-6.95348 |long=110.42823 |label=Semarang|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-8.71072 |long=115.21726 |label=Denpasar|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-8.72615 |long=116.07559 |label=Mataram|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-10.19563 |long=123.53128 |label=Kupang|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-0.01521 |long=109.32895 |label=Pontianak|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-3.32431 |long=114.5635 |label=Banjarmasin|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-1.25784 |long=116.90068 |label=Balikpapan|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=1.53446 |long=124.92186 |label=Manado|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-2.59996 |long=140.68202 |label=Jayapura|position=left}}

{{location map~ |Indonesia|lat=3.59499 |long=98.67237 |label=Medan|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=0.91819 |long=104.47817 |label=Tanjungpinang|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-2.10149 |long=106.12642 |label=Pangkal Pinang|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-5.96391 |long=106.00633 |label=Cilegon|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-7.78365 |long=110.41741 |label=Yogyakarta|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-2.23971 |long=113.87754 |label=Palangkaraya|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=3.28546 |long=117.59497 |label=Tarakan|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-0.9152|long=119.89892 |label=Palu|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=0.55859 |long=123.05679 |label=Gorontalo|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-3.96628 |long=122.45922 |label=Kendari|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=0.8108 |long=127.38571 |label=Ternate|position=right}}

{{location map~ |Indonesia|lat=5.57245 |long=95.34181 |label=Aceh|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=2.97758 |long=99.79765 |label=Tanjungbalai Asahan|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-3.8564 |long=102.33846 |label=Bengkulu|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-6.94412 |long=107.64948 |label=Bandung|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-7.64131 |long=109.036483 |label=Cilacap|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-8.4567504 |long=117.3534402 |label=Sumbawa Besar|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=0.9723292 |long=110.3564644 |label=Entikong|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-0.4512303|long=117.1588574 |label=Samarinda|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-4.0129003 |long=119.6183939 |label=Parepare|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-3.6375754 |long=128.2021148 |label=Ambon|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-0.8896379 |long=131.286312 |label=Sorong|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-1.1636339 |long=136.0570371 |label=Biak|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-4.5870398 |long=136.8742443 |label=Timika|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-8.5374344 |long=140.4336975 |label=Merauke|position=left}}

{{location map~ |Indonesia|lat=1.0349379 |long=103.379079 |label=Tanjung Balai Karimun|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-7.162729 |long=112.7197071|label=Bangkalan|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-8.8550526 |long=121.6597432|label=Ende|position=right}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-2.673535 |long=118.85352129 |label=Mamuju|position=left}}
{{location map~ |Indonesia|lat=-0.8667711 |long=134.0742892|label=Manokwari|position=left}}
}}
|Tampilkan peta Indonesia
|
{{location map+|Indonesia Java|float=left |width=900 |caption=Peta lokasi UPTKP di P. Jawa dan Madura|places=
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-6.12442 |long=106.6587 |label=Soekarno-Hatta|position=left}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-6.10948 |long=106.88426 |label=TanjungPriok|position=right}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-7.38081 |long=112.74429 |label=Surabaya|position=right}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-6.19359 |long=106.88239 |label=Uji Standar|position=right}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-6.31462 |long=107.06097 |label=Uji Terap|position=right}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-6.95348 |long=110.42823 |label=Semarang|position=right}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-5.96391 |long=106.00633 |label=Cilegon|position=left}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-7.78365 |long=110.41741 |label=Yogyakarta|position=right}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-6.94412 |long=107.64948 |label=Bandung|position=right}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-7.64131 |long=109.036483 |label=Cilacap|position=left}}
{{location map~ |Indonesia Java|lat=-7.162729 |long=112.7197071|label=Bangkalan|position=right}}
}}
|Tampilkan peta P. Jawa dan Madura
}}
{{clear}}

== Catatan ==
{{notelist}}


== Referensi ==
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
{{reflist|2}}

=== Daftar pustaka ===
* {{cite book|last=Badan Karantina Pertanian|year=2015|title=Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019|url=http://karantina.pertanian.go.id/fileman/Uploads/Documents/Humas/Informasi%20Setiap%20Saat/Narasi_Renstra_BARANTAN_2015_201.pdf|location=Jakarta|publisher=Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia|ref={{sfnref|Barantan|2015}}}}
* {{cite book |last=Badan Karantina Pertanian|first= |date=2019|title=Laporan Tahunan Badan Karantina Pertanian Tahun 2018|url=http://karantina.pertanian.go.id/fileman/Uploads/Documents/Perencanaan/LAPORAN_TAHUNAN_BARANTAN_2018.pdf|location=Jakarta|publisher=Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia|ref={{sfnref|Barantan|2019a}}}}
* {{cite book |last=Badan Karantina Pertanian|first= |date=2019|title=Pedoman Umum Pelaksanaan Kegiatan Badan Karantina Pertanian Tahun 2019|url=http://karantina.pertanian.go.id/fileman/Uploads/Documents/Perencanaan/PEDOMAN_UMUM_PELAKSANAAN_KEGIATA.pdf|location=Jakarta|publisher=Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia|ref={{sfnref|Barantan|2019b}}}}
* {{cite book |last=Badan Karantina Pertanian|first= |date=2020|title=Laporan Tahunan Badan Karantina Pertanian Tahun 2019|url=https://karantina.pertanian.go.id/fileman/Uploads/Documents/Perencanaan/LAPTAH_Barantan_2019.pdf|location=Jakarta|publisher=Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia|ref={{sfnref|Barantan|2020}}}}
* {{citation|last=Pemerintah Indonesia|first=|title=Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan|url=https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175977/UU_Nomor_21_Tahun_2019.pdf|year=2019|series=Lembaran Negara RI Tahun 2019 Nomor 200, Tambahan Lembaran RI Negara Nomor 6411|publisher=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|location=Jakarta|ref={{sfnRef|UU 21/2019}}|accessdate=2019-11-14|archive-date=2019-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20191115071132/https://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/175977/UU_Nomor_21_Tahun_2019.pdf|dead-url=yes}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 155: Baris 509:


{{Kementerian Pertanian Republik Indonesia}}
{{Kementerian Pertanian Republik Indonesia}}
{{Karantina hewan, ikan, dan tumbuhan}}
{{indo-stub}}


[[Kategori:Kementerian Indonesia|Pertanian]]
[[Kategori:Karantina hewan, ikan, dan tumbuhan]]
[[Kategori:Menteri Pertanian Indonesia]]
[[Kategori:Kementerian Pertanian Indonesia]]
[[Kategori:Bekas lembaga pemerintahan Indonesia]]
[[Kategori:Pembubaran tahun 2023 di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 7 Oktober 2024 18.09

Badan Karantina Pertanian
Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Gambaran umum
Dasar hukumPeraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian
Dibubarkan21 Juli 2023 (2023-07-21)
Nomenklatur penggantiBadan Karantina Indonesia
SloganProfesional, tangguh, tepercaya
Pegawai3.809 (tahun 2019)[1]
Alokasi APBNRp852.815.222.000 (tahun 2019)[2]
Susunan organisasi
Kepala BadanIr. Bambang, M.M.
Sekretaris BadanIr. Wisnu Haryana
Kepala Pusat
Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewanidrh. Wisnu Wasisa Putra, M.P.
Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati NabatiDr. Ir. A.M. Adnan, M.P.
Pusat Kepatuhan, Kerja sama, dan Informasi PerkarantinaanIr. Junaidi, M.M.
Kantor pusat
Gedung E Kementerian Pertanian RI
Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Situs web
karantina.pertanian.go.id

Badan Karantina Pertanian (disingkat Barantan) merupakan bekas unsur pendukung pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang bertugas untuk menyelenggarakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023 pada tanggal 20 Juli 2023, unsur-unsur dalam Badan Karantina Pertanian digabungkan dengan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan menjadi Badan Karantina Indonesia yang merupakan lembaga pemerintah nonkementerian.

Setelah kemerdekaan negara Republik Indonesia, urusan karantina pertanian berada di bawah tanggung jawab Departemen Pertanian dengan fungsi karantina hewan, karantina ikan, dan karantina tumbuhan berada di bawah unit yang berbeda. Pada tahun 2001, Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 2001 menyatakan bahwa Badan Karantina Pertanian sebagai unit eselon Ia di Departemen Pertanian, yang terdiri atas unsur karantina hewan dan karantina tumbuhan.[3] Sementara itu, unsur karantina ikan dipindahkan dari Departemen Pertanian ke Departemen Kelautan dan Perikanan sebagai Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) pada 27 September 2001.

Sejak tahun 2008, tepatnya setelah terbit Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, terjadi penggabungan antara karantina hewan dan karantina tumbuhan menjadi karantina pertanian dalam kerangka operasional di lapangan.Mulai saat itu, terbentuk 52 unit pelaksana teknis karantina pertanian yang tersebar di seluruh Indonesia.[3]

Setelah puluhan tahun diterapkan, beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum di masyarakat sehingga periu diganti. Oleh karena itu, pada tahun 2019 diterbitkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan untuk menggantikan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992. Pada tahun 2023, Badan Karantina Pertanian dan BKIPM digabungkan menjadi Badan Karantina Indonesia, sebuah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden Indonesia.[4]

Tugas dan fungsi

[sunting | sunting sumber]

Badan Karantina Pertanian mempunyai tugas menyelenggarakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi:[5]

  1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
  2. Pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
  3. Peningkatan sistem perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati;
  4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati;
  5. Pelaksanaan administrasi Badan Karantina Pertanian; dan
  6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Penyelenggaraan karantina pertanian ditujukan untuk:[6]

  1. mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  2. mencegah tersebarnya HPHK serta OPTK dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  3. mencegah keluarnya HPHK serta organisme pengganggu tumbuhan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
  4. mencegah masuk atau keluarnya pangan dan pakan yang tidak sesuai dengan standar keamanan dan mutu;
  5. mencegah masuk dan tersebarnya agensia hayati, jenis asing invasif, dan produk rekayasa genetik yang berpotensi mengganggu kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan kelestarian lingkungan; dan
  6. mencegah keluar atau masuknya tumbuhan dan satwa liar, tumbuhan dan satwa langka, serta sumber daya genetik dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau antararea di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Susunan organisasi

[sunting | sunting sumber]

Susunan organisasi kantor pusat Badan Karantina Pertanian yaitu:[7]

Pimpinan: Kepala Badan Karantina Pertanian

  • Sekretariat Badan
    • Bagian Umum
  • Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani
  • Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati
  • Pusat Kepatuhan, Kerjasama, dan Informasi Perkarantinaan

Tabel di bawah ini berisi daftar orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Karantina Pertanian.

No. Nama Masa jabatan Keterangan
Mulai Selesai
Ir. A. Hidayat Rahadian, M.Si.
2001
2002
ad interim[a]
1
Dr. Ir. Delima Hasri Azahari, M.S.
2002
2003
Dr. drh. Sofyan Sudrajat, M.Sc.
2003
2003
ad interim[b]
2
drh. Budi Tri Akoso, M.Sc., Ph.D.
2003
2005
[8]
3
Ir. Syukur Iwantoro, M.S., M.B.A.
2005
2008
[9]
4
Ir. Hari Priyono, M.Si.
2008
2010
5
Ir. Banun Harpini, M.Sc.
2010
2019
[10]
6
Ir. Ali Jamil, M.P., Ph.D.
2019
2021
[11]
7
Ir. Bambang Wahyu Dwiantoro, M.M.
2021
2023

Unit pelaksana teknis

[sunting | sunting sumber]

Badan Karantina Pertanian juga memiliki unit pelaksana teknis (UPT) yang bertugas melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati di seluruh wilayah Indonesia. Daftar UPT Karantina Pertanian tersebut yaitu:[12]

No. Nama UPT Kabupaten/Kota Provinsi
1. Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Medan Sumatera Utara
2. Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta Tangerang Banten
3. Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok Jakarta Utara DKI Jakarta
4. Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Surabaya Jawa Timur
5. Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Makassar Sulawesi Selatan
6. Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Jakarta Timur DKI Jakarta
7. Balai Uji Terap, Teknik, dan Metode Karantina Pertanian Bekasi Jawa Barat
8. Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru Pekanbaru Riau
9. Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Batam Kepulauan Riau
10. Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang Padang Sumatera Barat
11. Balai Karantina Pertanian Kelas I Jambi Jambi Jambi
12. Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang Palembang Sumatera Selatan
13. Balai Karantina Pertanian Kelas I Lampung Bandar Lampung Lampung
14. Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Semarang Jawa Tengah
15. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Denpasar Bali
16. Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram Mataram Nusa Tenggara Barat
17. Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Kupang Nusa Tenggara Timur
18. Balai Karantina Pertanian Kelas I Pontianak Pontianak Kalimantan Barat
19. Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Banjarmasin Kalimantan Selatan
20. Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan Balikpapan Kalimantan Timur
21. Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Manado Sulawesi Utara
22. Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura Jayapura Papua
23. Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Deli Serdang Sumatera Utara
24. Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Pinang Tanjungpinang Kepulauan Riau
25. Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkal Pinang Pangkalpinang Kepulauan Bangka Belitung
26. Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Cilegon Banten
27. Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta
28. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palangkaraya Palangka Raya Kalimantan Tengah
29. Balai Karantina Pertanian Kelas II Tarakan Tarakan Kalimantan Utara
30. Balai Karantina Pertanian Kelas II Palu Palu Sulawesi Tengah
31. Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo Gorontalo Gorontalo
32. Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari Kendari Sulawesi Tenggara
33. Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate Ternate Maluku Utara
34. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Aceh Banda Aceh Aceh
35. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Tanjung Balai Asahan Tanjungbalai Sumatera Utara
36. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bengkulu Bengkulu Bengkulu
37. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung Bandung Jawa Barat
38. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Cilacap Jawa Tengah
39. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar Sumbawa Nusa Tenggara Barat
40. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Entikong Sanggau Kalimantan Barat
41. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Samarinda Kalimantan Timur
42. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare Parepare Sulawesi Selatan
43. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Ambon Ambon Maluku
44. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong Sorong Papua Barat
45. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak Biak Numfor Papua
46. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Timika Mimika Papua
47. Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Merauke Merauke Papua
48. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Balai Karimun Karimun Kepulauan Riau
49. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan Bangkalan Jawa Timur
50. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende Ende Nusa Tenggara Timur
51. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Mamuju Mamuju Sulawesi Barat
52. Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Manokwari Manokwari Papua Barat
Badan Karantina Pertanian di Indonesia
Belawan
Belawan
Soekarno-Hatta
Soekarno-Hatta
Tanjung Priok
Tanjung Priok
Surabaya
Surabaya
Makassar
Makassar
Uji Standar
Uji Standar
Uji Terap
Uji Terap
Pekanbaru
Pekanbaru
Batam
Batam
Padang
Padang
Jambi
Jambi
Palembang
Palembang
Lampung
Lampung
Semarang
Semarang
Denpasar
Denpasar
Mataram
Mataram
Kupang
Kupang
Pontianak
Pontianak
Banjarmasin
Banjarmasin
Balikpapan
Balikpapan
Manado
Manado
Jayapura
Jayapura
Medan
Medan
Tanjungpinang
Tanjungpinang
Pangkal Pinang
Pangkal Pinang
Cilegon
Cilegon
Yogyakarta
Yogyakarta
Palangkaraya
Palangkaraya
Tarakan
Tarakan
Palu
Palu
Gorontalo
Gorontalo
Kendari
Kendari
Ternate
Ternate
Aceh
Aceh
Tanjungbalai Asahan
Tanjungbalai Asahan
Bengkulu
Bengkulu
Bandung
Bandung
Cilacap
Cilacap
Sumbawa Besar
Sumbawa Besar
Entikong
Entikong
Samarinda
Samarinda
Parepare
Parepare
Ambon
Ambon
Sorong
Sorong
Biak
Biak
Timika
Timika
Merauke
Merauke
Tanjung Balai Karimun
Tanjung Balai Karimun
Bangkalan
Bangkalan
Ende
Ende
Mamuju
Mamuju
Manokwari
Manokwari
Peta lokasi UPTKP di Indonesia
Badan Karantina Pertanian di Jawa
Soekarno-Hatta
Soekarno-Hatta
TanjungPriok
TanjungPriok
Surabaya
Surabaya
Uji Standar
Uji Standar
Uji Terap
Uji Terap
Semarang
Semarang
Cilegon
Cilegon
Yogyakarta
Yogyakarta
Bandung
Bandung
Cilacap
Cilacap
Bangkalan
Bangkalan
Peta lokasi UPTKP di P. Jawa dan Madura
  1. ^ Jabatan saat itu: Inspektur Jenderal Departemen Pertanian
  2. ^ Jabatan saat itu: Direktur Jenderal Bina Produksi Peternakan

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Barantan (2020), hlm. 14.
  2. ^ Barantan (2019b), hlm. 13.
  3. ^ a b "Sejarah". Badan Karantina Pertanian. Diakses tanggal 11-06-2019. 
  4. ^ Pemerintah Indonesia (20 Juli 2023), Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina Indonesia, Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara 
  5. ^ "Profil Organisasi". Badan Karantina Pertanian. Diakses tanggal 11-06-2019. 
  6. ^ UU 21/2019, Pasal 7.
  7. ^ Kementerian Pertanian RI (03-08-2015), Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (PDF), Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-11-04, diakses tanggal 2019-06-11 
  8. ^ "Menteri Ingatkan Fungsi Utama Badan Karantina". Tempo. 8 Desember 2003. Diakses tanggal 20 Mei 2021. 
  9. ^ "Pejabat Struktural Badan Litbang Pertanian Mendapat Promosi Jabatan di Deptan". Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian. 14 Juni 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-20. Diakses tanggal 20 Mei 2021. 
  10. ^ "Mentan Lantik 17 Jabatan Eselon I Kementerian Pertanian Secara Serentak". Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian. 1 November 2010. Diakses tanggal 20 Mei 2021. 
  11. ^ "Mentan Lantik Ali Jamil Menjadi Kepala Barantan". Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian. 4 Februari 2019. Diakses tanggal 20 Mei 2021. 
  12. ^ "Unit Pelaksana Teknis". Badan Karantina Pertanian. Diakses tanggal 11-06-2019. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]