Stasiun Benteng: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Membalikkan revisi 19374523 oleh Gilang Bayu Rakasiwi (bicara) Tag: Pembatalan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k hapus templat koordinat (pakai Wikidata) (via JWB) |
||
(39 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 11: | Baris 11: | ||
| open = |
| open = |
||
| oldname = Station Soerabaja-Fort Prins Hendrik |
| oldname = Station Soerabaja-Fort Prins Hendrik |
||
| othername = Stasiun |
| othername = Stasiun Benteng |
||
| kode = |
| kode = SBE |
||
| tinggi = +4 m |
| tinggi = +4 m |
||
| line = [[Kereta api peti kemas di Indonesia| |
| line = '''Lintas utara Jawa''': [[Kereta api peti kemas di Indonesia|Angkutan peti kemas]]<br>'''Lintas timur Jawa''': [[Kereta api ketel Pertamina|Angkutan BBM Pertamina]]<br>'''Lintas selatan Jawa''': [[Kereta api ketel Pertamina|Angkutan BBM Pertamina]] |
||
| operator = [[ |
| operator = [[KAI Logistik]] |
||
| nomor = 4504 |
| nomor = 4504 |
||
| letak = km 5+740 lintas [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]-[[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]]-'''Benteng''' |
| letak = km 5+740 lintas [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]-[[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]]-'''Benteng''' |
||
| track = 8 (jalur 3: sepur lurus) |
| track = 8 (jalur 3: sepur lurus) |
||
| class = I |
| class = I |
||
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens]] & Halske semiotomatis |
|||
| map_type = Kota Surabaya#Jawa Timur |
| map_type = Kota Surabaya#Jawa Timur |
||
}} |
}} |
||
'''Stasiun Benteng ( |
'''Stasiun Benteng (SBE)''' adalah [[stasiun kereta api]] Barang kelas I yang terletak di kelurahan [[Ujung, Semampir, Surabaya|Ujung]], kecamatan [[Semampir, Surabaya|Semampir]], [[kota Surabaya]], [[Jawa Timur]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] pada ketinggian +4 meter. Letak stasiun ini bersebelahan dengan [[Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V]]. |
||
Stasiun ini tidak melayani angkutan penumpang, tetapi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan ketel dari tempat pengisian bahan bakar minyak (BBM) ''High Speed Diesel'' (HSD) di kawasan pelabuhan, serta melayani pengiriman BBM ke [[Stasiun Malang Kotalama|Malang]] dan [[Stasiun Madiun|Madiun]]. Jalur di sebelah barat stasiun akan membelok ke utara |
Stasiun ini tidak melayani angkutan penumpang, tetapi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan ketel dari tempat pengisian bahan bakar minyak (BBM) ''High Speed Diesel'' (HSD) di kawasan pelabuhan, serta melayani pengiriman BBM ke [[Stasiun Malang Kotalama|Malang]] dan [[Stasiun Madiun|Madiun]]. Jalur di sebelah barat stasiun akan membelok ke utara serta berakhir di Depo BBM Pertamina Bandaran dan kereta api angkutan peti kemas menuju {{sta|Kampung Bandan}} melalui {{sta|Surabaya Pasarturi}} di jalur utara [[Pulau Jawa]]. |
||
Papan nama stasiun pada bangunan utama stasiun bertuliskan '''Benteng''' (nama stasiun yang sesungguhnya), sedangkan pada papan nama yang dipasang di sisi Jalan Hang Tuah (barat stasiun) bertuliskan '''Beteng'''. |
Papan nama stasiun pada bangunan utama stasiun bertuliskan '''Benteng''' (nama stasiun yang sesungguhnya), sedangkan pada papan nama yang dipasang di sisi Jalan Hang Tuah (barat stasiun) bertuliskan '''Beteng'''. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:Emplasemen BET 2020.jpg|kiri|jmpl|Emplasemen |
[[Berkas:Emplasemen BET 2020.jpg|kiri|jmpl|Emplasemen Stasiun Benteng, 2020]] |
||
{{Stasiun di Surabaya}} |
|||
Nama "Benteng" berasal dari sebuah [[benteng]] yang diyakini terletak di tempat stasiun ini berada, yaitu Benteng Prins Hendrik. Nama lama stasiun ini pun bernama ''Station Soerabaja-Fort Prins Hendrik''.<ref>{{Citebook|title=De Stoomtractie op Java en Soematra|first=J.J.G.|last=Oegema|year=1982|publisher=Kluwer|location=Deventer|page=207}}</ref> Nama "Prins Hendrik" saat itu digunakan sebagai pembeda dengan nama stasiun kereta api lainnya di Surabaya, seperti Stasiun Surabaya Kota, Stasiun Surabaya Pasarturi, dan lain-lain. Dahulu, benteng yang telah berdiri sejak 1837 ini berfungsi sebagai alat pertahanan dan keamanan di [[Hindia Belanda]]. Saat ini, jejak benteng tersebut sudah tidak ada.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/49050727|title=Monuments and sites, Indonesia = Monumen dan situs, Indonesia|date=1999|publisher=PF Books|others=ICOMOS Indonesia., International Council on Monuments and Sites.|isbn=979-9283-03-5|location=Bandung, West Java|oclc=49050727}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/54391045|title=Surabaya, city of work : a socioeconomic history, 1900-2000|last=Dick, H. W. (Howard W.)|date=2003|publisher=Singapore University Press|isbn=9971-69-264-3|location=Singapore|oclc=54391045}}</ref> Kini, daerah bekas benteng tersebut menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V. Tahun 1889 benteng ini terintegrasi dengan perhentian milik [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]]—sebagai bagian dari proyek pembangunan [[jalur trem lintas Surabaya|Trem Kota Surabaya]].<ref name=":2">{{Cite book|title=Verslag der Oost-Java Stoomtram Maatschappij|last=Oost-Java Stoomtram Maatschappij|first=|publisher=OJS|year=1902|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref> [[Staatsspoorwegen]] juga ikut serta dalam pengembangan kawasan Fort Prins Hendrik sebagai kawasan pertahanan dan pelabuhan, sehingga SS juga membuka rute ke jalur tersebut. SS sendiri sudah membuka jalurnya bersamaan dengan jalur percabangan di timur [[Stasiun Surabaya Kota|Stasiun Surabaya]] atau di utara [[Stasiun Surabaya Gubeng|Stasiun Gubeng]] pada 1 Januari 1886.<ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1896|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref> |
Nama "Benteng" berasal dari sebuah [[benteng]] yang diyakini terletak di tempat stasiun ini berada, yaitu Benteng Prins Hendrik. Nama lama stasiun ini pun bernama ''Station Soerabaja-Fort Prins Hendrik''.<ref>{{Citebook|title=De Stoomtractie op Java en Soematra|first=J.J.G.|last=Oegema|year=1982|publisher=Kluwer|location=Deventer|page=207}}</ref> Nama "Prins Hendrik" saat itu digunakan sebagai pembeda dengan nama stasiun kereta api lainnya di Surabaya, seperti Stasiun Surabaya Kota, Stasiun Surabaya Pasarturi, dan lain-lain. Dahulu, benteng yang telah berdiri sejak 1837 ini berfungsi sebagai alat pertahanan dan keamanan di [[Hindia Belanda]]. Saat ini, jejak benteng tersebut sudah tidak ada.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/49050727|title=Monuments and sites, Indonesia = Monumen dan situs, Indonesia|date=1999|publisher=PF Books|others=ICOMOS Indonesia., International Council on Monuments and Sites.|isbn=979-9283-03-5|location=Bandung, West Java|oclc=49050727}}</ref><ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/54391045|title=Surabaya, city of work : a socioeconomic history, 1900-2000|last=Dick, H. W. (Howard W.)|date=2003|publisher=Singapore University Press|isbn=9971-69-264-3|location=Singapore|oclc=54391045}}</ref> Kini, daerah bekas benteng tersebut menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V. Tahun 1889 benteng ini terintegrasi dengan perhentian milik [[Oost-Java Stoomtram Maatschappij]]—sebagai bagian dari proyek pembangunan [[jalur trem lintas Surabaya|Trem Kota Surabaya]].<ref name=":2">{{Cite book|title=Verslag der Oost-Java Stoomtram Maatschappij|last=Oost-Java Stoomtram Maatschappij|first=|publisher=OJS|year=1902|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref> [[Staatsspoorwegen]] juga ikut serta dalam pengembangan kawasan Fort Prins Hendrik sebagai kawasan pertahanan dan pelabuhan, sehingga SS juga membuka rute ke jalur tersebut. SS sendiri sudah membuka jalurnya bersamaan dengan jalur percabangan di timur [[Stasiun Surabaya Kota|Stasiun Surabaya]] atau di utara [[Stasiun Surabaya Gubeng|Stasiun Gubeng]] pada 1 Januari 1886.<ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1896|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref> |
||
Baris 39: | Baris 39: | ||
== Layanan kereta api == |
== Layanan kereta api == |
||
{| class="wikitable" |
|||
* [[Kereta api peti kemas di Indonesia|KA Angkutan peti kemas]] dari dan tujuan [[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]] bersambung [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]-[[Stasiun Jakarta Gudang|Jakarta Gudang]] |
|||
|- |
|||
⚫ | |||
! Nama kereta api |
|||
** [[Stasiun Malang Kotalama|Malang Kotalama]] |
|||
! colspan=2 | Relasi perjalanan |
|||
⚫ | |||
! Keterangan |
|||
* KA Eject Cargo, dari dan tujuan [[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]] bersambung [[Stasiun Kalimas|Kalimas]]-[[Stasiun Indro|Indro]] |
|||
|- |
|||
! colspan="4" align="center" | Lintas utara Jawa |
|||
|- |
|||
⚫ | |||
| rowspan="2" |'''Benteng''' |
|||
|{{sta|Malang Kotalama}} |
|||
|– |
|||
|- |
|||
| [[Kereta api peti kemas di Indonesia|Angkutan peti kemas]] |
|||
| {{sta|Kampung Bandan}} |
|||
| Via Segitiga Mesigit–{{sta|Semarang Tawang}} |
|||
Kegiatan langsiran dan bongkar muat hanya dilakukan di Stasiun {{sta|Jakarta Gudang}} |
|||
|- |
|||
! colspan="4" align="center" | Lintas selatan Jawa |
|||
|- |
|||
⚫ | |||
|'''Benteng''' |
|||
| {{sta|Madiun}} |
|||
| – |
|||
|} |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Baris 52: | Baris 72: | ||
}} |
}} |
||
{{coord|-7.221130|112.743856|display=title}} |
|||
{{Sarana Transportasi Umum di Kota Surabaya}} |
{{Sarana Transportasi Umum di Kota Surabaya}} |
||
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Timur|Benteng]] |
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Timur|Benteng]] |
Revisi terkini sejak 5 Oktober 2024 15.39
Stasiun Benteng
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama lain | Stasiun Benteng | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Koordinat | 7°13′1″S 112°44′36″E / 7.21694°S 112.74333°E | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketinggian | +4 m | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Letak | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jalur | 8 (jalur 3: sepur lurus) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan | Lintas utara Jawa: Angkutan peti kemas Lintas timur Jawa: Angkutan BBM Pertamina Lintas selatan Jawa: Angkutan BBM Pertamina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis struktur | Atas tanah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode stasiun |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Klasifikasi | I[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebelumnya | Station Soerabaja-Fort Prins Hendrik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas dan teknis | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipe persinyalan | Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun Benteng (SBE) adalah stasiun kereta api Barang kelas I yang terletak di kelurahan Ujung, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya pada ketinggian +4 meter. Letak stasiun ini bersebelahan dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V.
Stasiun ini tidak melayani angkutan penumpang, tetapi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan ketel dari tempat pengisian bahan bakar minyak (BBM) High Speed Diesel (HSD) di kawasan pelabuhan, serta melayani pengiriman BBM ke Malang dan Madiun. Jalur di sebelah barat stasiun akan membelok ke utara serta berakhir di Depo BBM Pertamina Bandaran dan kereta api angkutan peti kemas menuju Kampung Bandan melalui Surabaya Pasarturi di jalur utara Pulau Jawa.
Papan nama stasiun pada bangunan utama stasiun bertuliskan Benteng (nama stasiun yang sesungguhnya), sedangkan pada papan nama yang dipasang di sisi Jalan Hang Tuah (barat stasiun) bertuliskan Beteng.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Nama "Benteng" berasal dari sebuah benteng yang diyakini terletak di tempat stasiun ini berada, yaitu Benteng Prins Hendrik. Nama lama stasiun ini pun bernama Station Soerabaja-Fort Prins Hendrik.[3] Nama "Prins Hendrik" saat itu digunakan sebagai pembeda dengan nama stasiun kereta api lainnya di Surabaya, seperti Stasiun Surabaya Kota, Stasiun Surabaya Pasarturi, dan lain-lain. Dahulu, benteng yang telah berdiri sejak 1837 ini berfungsi sebagai alat pertahanan dan keamanan di Hindia Belanda. Saat ini, jejak benteng tersebut sudah tidak ada.[4][5] Kini, daerah bekas benteng tersebut menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V. Tahun 1889 benteng ini terintegrasi dengan perhentian milik Oost-Java Stoomtram Maatschappij—sebagai bagian dari proyek pembangunan Trem Kota Surabaya.[6] Staatsspoorwegen juga ikut serta dalam pengembangan kawasan Fort Prins Hendrik sebagai kawasan pertahanan dan pelabuhan, sehingga SS juga membuka rute ke jalur tersebut. SS sendiri sudah membuka jalurnya bersamaan dengan jalur percabangan di timur Stasiun Surabaya atau di utara Stasiun Gubeng pada 1 Januari 1886.[7]
Nama "Benteng" mulai ditetapkan secara resmi pada Januari 1950 berdasarkan "Buku Djarak untuk Djawa dan Madura".[8]
Bangunan dan tata letak
[sunting | sunting sumber]Stasiun ini memiliki delapan jalur kereta api dengan jalur 3 merupakan sepur lurus. Bangunan stasiun ini masih mempertahankan ciri khas SS/DKA. Dahulu, stasiun ini (bersama Stasiun Kalimas) berfungsi sebagai stasiun barang tempat hasil bumi dan barang-barang tersebut dikirim maupun diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak maupun Pelabuhan Ujung. Selain itu, terdapat terusan rel ke utara menuju Pelabuhan Tanjung Perak dan Stasiun Kalimas, tetapi jalur tersebut kini dijadikan sebagai jalur menuju depot minyak Pertamina Bandaran.
Layanan kereta api
[sunting | sunting sumber]Nama kereta api | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|
Lintas utara Jawa | |||
Angkutan BBM Pertamina [9] | Benteng | Malang Kotalama | – |
Angkutan peti kemas | Kampung Bandan | Via Segitiga Mesigit–Semarang Tawang
Kegiatan langsiran dan bongkar muat hanya dilakukan di Stasiun Jakarta Gudang | |
Lintas selatan Jawa | |||
Angkutan BBM Pertamina [9] | Benteng | Madiun | – |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Soematra. Deventer: Kluwer. hlm. 207.
- ^ Monuments and sites, Indonesia = Monumen dan situs, Indonesia. ICOMOS Indonesia., International Council on Monuments and Sites. Bandung, West Java: PF Books. 1999. ISBN 979-9283-03-5. OCLC 49050727.
- ^ Dick, H. W. (Howard W.) (2003). Surabaya, city of work : a socioeconomic history, 1900-2000. Singapore: Singapore University Press. ISBN 9971-69-264-3. OCLC 54391045.
- ^ Oost-Java Stoomtram Maatschappij (1902). Verslag der Oost-Java Stoomtram Maatschappij. Den Haag: OJS.
- ^ Staatsspoorwegen (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken.
- ^ DKA (1950). Buku Djarak untuk Djawa dan Madura dengan Daftar Nama Setasiun dan Perhentian menurut Abjad. Bandung: Djawatan Kereta Api.
- ^ a b Sudarsih, A. (2014). "Sepur Ketel BBM Jawa-Sumatera". Majalah KA. Vol. 98. PT Ilalang Sakti Komunikasi. hlm. 5–6.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Sidotopo menuju Surabaya Gubeng
|
Lintas Surabaya Surabaya Gubeng–Benteng Surabaya Gubeng–Benteng
|
Terminus | ||
Sidotopo menuju Kalimas
|
Lintas Surabaya Kalimas–Benteng Kalimas–Benteng
|