Terminal Bratang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Terminal Bratang
Terminal Penumpang Tipe B
Papan Nama Terminal Bratang
Lokasi
Koordinat7°17′56″S 112°45′40″E / 7.298792°S 112.761148°E / -7.298792; 112.761148Koordinat: 7°17′56″S 112°45′40″E / 7.298792°S 112.761148°E / -7.298792; 112.761148
Pemilik Pemerintah Kota Surabaya
Operator Dinas Perhubungan Kota Surabaya
Jumlah peron1
Jumlah jalur10
Rute busBungurasih
Operator bus • PO Dua Putra
 • PO Akas NNR
 • PO Estraa Mandiri
 • PO Indrapura
 • PO Robana
 • PO Rodta
Layanan • Angkutan Kota (Bemo)
 • Bus kota
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Terminal Bratang merupakan sub terminal penumpang tipe C dan terminal bus yang terletak di Kec. Gubeng, Kota Surabaya. Terminal seluas 2.760 m2 ini terletak pada kompleks yang sama dengan pusat kendali lalu lintas Surabaya Intelligent Transport System (SITS) serta berdekatan dengan destinasi seperti Pasar Burung, Pasar Bunga dan Taman Flora Bratang. Lokasi terminal ini terletak 3,1 km sebelah timur Terminal Joyoboyo dan 9,8 km sebelah timur laut Terminal Purabaya. Terminal yang dikelola oleh dinas perhubungan setempat ini melayani moda transportasi umum seperti angkutan kota (bemo) dan bus kota. Moda transportasi tersebut menjangkau beberapa destinasi penting di kawasan timur kota Surabaya seperti RSUD Dr. Soetomo, Stasiun Gubeng, kampus Untag, kampus Unair, kampus ITATS, kampus ITS, Ekowisata Mangrove Wonorejo, Pantai Kenjeran, dan lain sebagainya.[1][2][3][4][5][6]

Status Terminal[sunting | sunting sumber]

Klaim atas kewenangan pengelolaan Terminal Bratang masih tarik ulur antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Permasalahan bermula setelah munculnya UU Nomor 23 Tahun 2014, dimana Pemerintah Kota Surabaya menyerahkan surat rekomendasi/penyerahan wewenang pengelolaan terminal kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, sampai tanggal 1 Januari 2017, Pemerintah Kota belum menyerahkan Personil, Pendanaan, Sarana/Prasarana dan Dokumen (P3D) Terminal Bratang (termasuk Terminal Joyoboyo dan Terminal Kedung Cowek) kepada Pemerintah Provinsi. Menurut versi DPRD Provinsi Jawa Timur, terminal ini tergolong sebagai terminal penumpang tipe B berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014. Sedangkan Dinas Perhubungan Kota Surabaya menegaskan bahwa terminal ini tergolong sebagai terminal penumpang tipe C berdasarkan Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 188.45/78/436/1.2/2017.[7][8][9][10]

Rute Angkutan Kota[sunting | sunting sumber]

Moda transportasi angkutan kota (bemo) menghubungkan Terminal Bratang dengan beberapa sub terminal di kota Surabaya seperti Terminal Joyoboyo, Terminal Menanggal (Menanggal), Terminal Keputih (Keputih) dan Shelter Jembatan Merah Plaza (JMP). Selain itu angkutan kota menjangkau beberapa kawasan di sekitar area parkir kendaraan (APK) seperti Perumnas Rungkut, Kenjeran, Sidorame (Pegirian), Wonosari Lor (Wonokusumo) dan Pasar Turi. Terdapat delapan trayek angkutan kota yang mempunyai titik awal dan akhir dari terminal ini. Angkutan kota ini dilayani oleh armada kendaraan bermerk Suzuki Carry (station) berpintu samping dengan livery berwarna berbeda pada setiap trayek. Berikut adalah trayek angkutan kota Surabaya (disertai keterangan kode trayek dan warna kendaraan) yang beroperasi di Terminal Bratang.[11][12][13]

  1. Bratang - Kutisari - Perumnas Menanggal
  2. Gunung Anyar - Bratang - Sidorame
  3. Joyoboyo - Bratang - Semolowaru - Keputih
  4. Joyoboyo - Jembatan Merah Plaza (JMP) via Stasiun Gubeng
  5. Joyoboyo - Jembatan Merah Plaza (JMP) via Stasiun Pasar Turi
  6. Rungkut Barata - Bratang - Kenjeran
  7. Rungkut Harapan - Bratang - Pasar Turi
  8. Joyoboyo - Bratang - Kejawan Gebang - Kenjeran
  9. Bratang - Karang Menjangan - Wonosari Lor

Rute Bus Kota[sunting | sunting sumber]

Satu-satunya trayek moda transportasi bus kota di Terminal Bratang adalah trayek , yang menghubungkan terminal ini dengan Terminal Purabaya (Bungurasih). Armada yang digunakan berupa bigbus berkapasitas 60 penumpang dan berfasilitas kelas ekonomi. Rute lintasan bus dengan panjang trayek 9,8 km ini dimulai dari terminal ini menuju Jalan Raya Prapen (Panjang Jiwo), Halte Plasa Marina (Sidosermo), Rumah Sakit Islam Jemursari (Jemur Wonosari), Taman Pelangi (Gayungan), Halte Universitas Kristen Petra (Siwalankerto), Bundaran Waru, Halte Medaeng dan mengakhiri perjalanan di Terminal Purabaya (Bungurasih).

Jadwal keberangkatan bus tersedia mulai pukul 05.00 s.d. 19.00 WIB, dengan interval antar keberangkatan 20 menit sekali. Metode pembayaran bus dilayani di atas kendaraan (oleh kondektur), tanpa melalui agen/loket bus. Tarif yang berlaku adalah Rp. 6.000 dan berlaku tarif flat jauh-dekat (tahun 2019). Berikut merupakan beberapa perusahaan otobus (PO) penyedia layanan bus kota trayek Bratang - Bungurasih di Terminal Bratang.[12][13][14][15][16]

  1. PO Dua Putra
  2. PO Akas NNR
  3. PO Estraa Mandiri
  4. PO Indrapura
  5. PO Robana
  6. PO Rodta

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Pemkot Surabaya (2014). "Salinan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034" (PDF). JDIHN. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  2. ^ Enam, Liputan (2019). Melani, Agustina, ed. "Ini 5 Terminal Bus yang Tersedia di Surabaya". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  3. ^ Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Surabaya (2014). "Profil Terminal Bratang". Website Terminal Bratang. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  4. ^ Dishub Surabaya (2015). "Video Terminal Bratang". Youtube. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  5. ^ Marcelo, Deny (2020). "Terminal Bus Bratang Riwayatmu Kini Tergerus Jaman Serba Modern". Youtube. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  6. ^ Tantiono, Stephanie (2012). "Pasar Modern dan Terminal (Tipe C) Bratang" (PDF). Media Neliti. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  7. ^ Wahyudi, Wahid (2015). "Permasalahan dan Solusi Peningkatan Pelayanan Terminal Penumpang dan Penimbangan Kendaraan Bermotor Pasca Pengalihan P3D Berdasarkan Amanat UU 23 Tahun 2014". Hubdat Dephub. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-29. Diakses tanggal 21 November 2020. 
  8. ^ Fauzi, F.Z. (2017). "Konflik Ekonomi dalam Tata Kelola Kewenangan Terminal Tipe B". Repository Unair. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  9. ^ Nurhartanto, Sandhi (2019). "Tiga Terminal di Surabaya Disoal Jatim, Ini Jawaban Anak Buah Risma". Jatim Now. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  10. ^ Wijayanto (2020). "Pemkot Surabaya Enggan Serahkan Terminal B ke Pemprov". JawaPos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-20. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  11. ^ Pemkot Surabaya (2011). "Keputusan Walikota Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011 Tentang Trayek Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di Kota Surabaya". JDIH Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-23. 
  12. ^ a b Admin (2015). "Transportasi Kota Surabaya". Website Pemkot Surabaya. Diakses tanggal 2021-05-20. 
  13. ^ a b Dishub Surabaya (2017). "Data Jumlah Mikrolet di Kota Surabaya Tahun 2017" (PDF). DPM PTSP. Diakses tanggal 2021-05-20. 
  14. ^ Bima, Agus (2017). "Bermunculan Transportasi Online, Terminal Bratang Kian Ditinggal Penumpang". Akurasi News. Diakses tanggal 2021-05-21. 
  15. ^ Pakiti, Dessy (2019). "Evaluasi Biaya Operasional Kendaraan Bus DAMRI Trayek Bratang - Bungurasih" (PDF). Core UK. Diakses tanggal 2021-05-20. 
  16. ^ Mawikere, Nungki (2020). "Bus Jadul yang Menjadi Primadona Warga Bungurasih - Bratang". Youtube. Diakses tanggal 2021-05-21. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. Dinas Perhubungan Kota Surabaya
  2. Website Terminal Bratang