Lompat ke isi

Daerah tingkat II: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Enchanwiki11 (bicara | kontrib)
k Merapikan.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
Baris 1: Baris 1:
{{Untuk|penerus Dati II|Kabupaten}}
{{Untuk|penerus Dati II|Kecamatan}}
{{Daerah administrasi Indonesia}}
{{Daerah administrasi Indonesia}}
'''Daerah Tingkat II''' (disingkat '''Dati II''') adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah [[Daerah Tingkat I]]. Dati II dapat berupa ''Kabupaten Dati II'' atau ''Kotamadya Dati II''. Perbedaan [[Kabupaten]] dengan [[Kota (Indonesia)|Kotamadya]] <!--(sejak tahun [[1999]]-[[2000]] dan UURI nomor 22 tahun [[1999]] diberlakukan bernama [[Kota|'''Kota''']])--> adalah pada aspek demografi, luas wilayah, dan sektor usaha utama daerah.
'''Daerah Tingkat II''' (disingkat '''Dati II''') adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah [[Daerah Tingkat I]]. Dati II dapat berupa ''Kabupaten Dati II'' atau ''Kotamadya Dati II''. Perbedaan [[Kabupaten]] dengan [[Kota (Indonesia)|Kotamadya]] <!--(sejak tahun [[1999]]-[[2000]] dan UURI nomor 22 tahun [[1999]] diberlakukan bernama [[Kota|'''Kota''']])--> adalah pada aspek demografi, luas wilayah, dan sektor usaha utama daerah.
Baris 5: Baris 5:
Istilah ini muncul sejak berlakunya UU no. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, sekaligus menghapus istilah "[[Daerah Swatantra]]", yang diperkenalkan dalam UU no. 1 tahun 1959.
Istilah ini muncul sejak berlakunya UU no. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, sekaligus menghapus istilah "[[Daerah Swatantra]]", yang diperkenalkan dalam UU no. 1 tahun 1959.


Sejak berlakunya UU no. 22 tahun 1999 istilah ''Daerah Tingkat I'' maupun ''Daerah Tingkat II'' tidak dipergunakan lagi. Kabupaten Daerah Tingkat II disebut sebagai '''''Kabupaten''''' saja, dan Kotamadya Daerah Tingkat II disebut '''''[[Kota (Indonesia)|Kota]]'''''. Begitu pula, istilah ''Propinsi Daerah Tingkat I'' (memakai '''p''') diganti dengan istilah '''''[[Provinsi|Provinsi]]''''' saja (memakai '''v'''). Penghapusan tingkat berimplikasi pada peningkatan peran mandiri (otonom) dari masing-masing wilayah.
Sejak berlakunya UU no. 22 tahun 1999 istilah ''Daerah Tingkat I'' maupun ''Daerah Tingkat II'' tidak dipergunakan lagi. <!--tidak perlu ditambah kabupaten-->Daerah Tingkat II dikenal sebagai '''''Kabupaten''''' saja, sedangkan untuk Kotamadya Daerah Tingkat II disebut '''''[[Kota (Indonesia)|Kota]]'''''. Begitu pula istilah ''Propinsi Daerah Tingkat I'' (memakai '''p''') diganti dengan istilah '''''[[Provinsi|Provinsi]]''''' saja (memakai '''v'''). Penghapusan tingkat berimplikasi pada peningkatan peran mandiri (otonom) dari masing-masing wilayah.


<!--
<!--
== Daerah tingkat dua lainnya di dunia ==
== Daerah tingkat dua lainnya di dunia ==
* [[:en:Regency|Kabupaten]] - umum
* [[Kabupaten]] - Indonesia
* [[Kabupaten]] - Indonesia
* [[Kota]] - umum
* [[Kota]] - umum

Revisi terkini sejak 24 Februari 2024 22.05

Daerah Tingkat II (disingkat Dati II) adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah Daerah Tingkat I. Dati II dapat berupa Kabupaten Dati II atau Kotamadya Dati II. Perbedaan Kabupaten dengan Kotamadya adalah pada aspek demografi, luas wilayah, dan sektor usaha utama daerah.

Istilah ini muncul sejak berlakunya UU no. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, sekaligus menghapus istilah "Daerah Swatantra", yang diperkenalkan dalam UU no. 1 tahun 1959.

Sejak berlakunya UU no. 22 tahun 1999 istilah Daerah Tingkat I maupun Daerah Tingkat II tidak dipergunakan lagi. Daerah Tingkat II dikenal sebagai Kabupaten saja, sedangkan untuk Kotamadya Daerah Tingkat II disebut Kota. Begitu pula istilah Propinsi Daerah Tingkat I (memakai p) diganti dengan istilah Provinsi saja (memakai v). Penghapusan tingkat berimplikasi pada peningkatan peran mandiri (otonom) dari masing-masing wilayah.


Lihat pula

[sunting | sunting sumber]