Lompat ke isi

Ilmu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayaandrias (bicara | kontrib)
Desertasad (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(161 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Bedakan|Pengetahuan}}[[Berkas:Electric field lines demonstration.jpg|jmpl|250x250px|Demonstrasi garis-garis [[medan listrik]] yang dihasilkan oleh [[Generator Van de Graaff]]. Demonstrasi ini merupakan contoh demonstrasi ilmu pengetahuan di bidang [[Fisika]].]]
[[Berkas:Estudiante INTEC.jpg|thumb|right|250px|Seorang perempuan yang melakukan eksperimen demi perkembangan ilmu pengetahuan.]]
[[Berkas:Estudiante INTEC.jpg|jmpl|Sebuah percobaan demi perkembangan ilmu pengetahuan.]]
'''Ilmu''' atau '''ilmu pengetahuan''' adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman [[manusia]] dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.<ref> Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11.</ref> Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.<ref> Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11</ref>
'''Ilmu''' atau '''ilmu pengetahuan''' (disebut juga '''sains'''; [[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-la|scientia}}) adalah suatu usaha sistematis dengan [[metode ilmiah]] dalam pengembangan dan penataan [[pengetahuan]] yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang [[alam semesta]] dan [[dunia]]nya.<ref>Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11.</ref><ref name="EOWilson1999a">{{Cite book |last=Wilson |first=E.O. |year=1999 |chapter=The natural sciences |title=Consilience: The Unity of Knowledge |url=https://archive.org/details/consilienceunity00wils_135 |url-access=limited |pages=[https://archive.org/details/consilienceunity00wils_135/page/n55 49]–71 |edition=Reprint |publisher=Vintage |location=New York, New York |isbn=978-0-679-76867-8}}</ref><ref name="Heilbron">&nbsp;{{cite book |last=Heilbron |first=J.L. |title=The Oxford Companion to the History of Modern Science |url=https://archive.org/details/oxfordcompaniont0000unse_s7n3 |publisher=Oxford University Press |year=2003 |isbn=978-0-19-511229-0 |location=New York |pages=vii–X |chapter=Preface |quote=...modern science is a discovery as well as an invention. It was a discovery that nature generally acts regularly enough to be described by laws and even by mathematics; and required invention to devise the techniques, abstractions, apparatus, and organization for exhibiting the regularities and securing their law-like descriptions. |display-authors=etal |author-link=J. L. Heilbron}}</ref> Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu diperoleh dari keterbatasannya.<ref>Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11</ref>


Ilmu bukan sekadar [[pengetahuan]] (''knowledge''), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan [[teori]]-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat [[metode]] yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari [[epistemologi]].
Ilmu bukan sekadar [[pengetahuan]] (''knowledge''), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan [[teori|teori-teori]] yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat [[metode]] yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari [[epistemologi]], dengan kata lain ilmu terbentuk dari 3 cabang filsafat yakni [[ontologi]], [[epistemologi]] dan [[aksiologi]], jika ketiga cabang itu terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.


[[Ilmu Alam]] hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau [[ilmu psikologi]] hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
[[Ilmu alam]] hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau [[ilmu psikologi]] hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.


== Etimologi ==
== Etimologi ==

[[Berkas:1e6m comparison Mars Mercury Moon Pluto Haumea - no transparency.png|thumb|right|250px|Ilmu alam: [[Planet Mars]] (kiri), Planet Merkuri (kanan), [[Bulan]] (bawah kiri), [[Pluto]] (bawah tengah), dan Haumea (bawah kanan), perbandingan skala menggunakan diameter Sirius B.]]
[[Berkas:1e6m comparison Mars Mercury Moon Pluto Haumea - no transparency.png|jmpl|Ilmu alam: [[Planet Mars]] (kiri), Planet Merkuri (kanan), [[Bulan]] (bawah kiri), [[Pluto]] (bawah tengah), dan Haumea (bawah kanan), perbandingan skala menggunakan diameter Sirius B.]]
Kata ilmu dalam bahasa Arab "''ilm''"<ref> Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qu'ran, Grafindo, Jakarta, 1996, hal. 7.</ref> yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

Kata ilmu dalam {{lang-ar|علم}} ("''ilm''")<ref>Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qu'ran, Grafindo, Jakarta, 1996, hal. 7.</ref> yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.


== Syarat-syarat ilmu ==
== Syarat-syarat ilmu ==

Berbeda dengan [[pengetahuan]], ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan [[ilmiah]] sesuatu dapat disebut sebagai ilmu<ref> Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 8.</ref>. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Berbeda dengan [[pengetahuan]], ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan [[ilmiah]] sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.<ref>Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 8.</ref> Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
# [[Objektivitas (ilmu)|Objektif]]. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
# [[Objektivitas (ilmu)|Objektif]]. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
# [[Metodis]] adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
# [[Metodis]] adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari [[bahasa Yunani]] “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
# [[Sistematis]]. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
# [[Sistematis]]. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
# [[Universal]]. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
# [[Universal]]. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
# [[Religius]]. segala upaya yang dilakukan dalam mencari ilmu digunakan dalam upaya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Ilmu, yaitu Tuhan Yang Maha Esa(Satu).<ref> Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam,Bandung 1991. Halaman 8.</ref>, <ref> Al-Qur'an,Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya,Surat Al-Kahfi ayat 91,</ref>


== Pemodelan, teori, dan hukum ==
== Pemodelan, teori, dan hukum ==
''Artikel utama:'' [[metode ilmiah]]


{{main|Metode ilmiah}}
Istilah "[[model]]", "[[hipotesis]]", "[[teori]]", dan "[[hukum (ilmiah)|hukum]]" mengandung arti yang berbeda dalam keilmuan dari pemahaman umum. Para ilmuwan menggunakan istilah ''model'' untuk menjelaskan sesuatu, secara khusus yang bisa digunakan untuk membuat dugaan yang bisa diuji dengan melakukan percobaan/eksperimen atau [[observasi|pengamatan]].

Istilah "[[model]]", "[[hipotesis]]", "[[teori]]", dan "[[hukum (ilmiah)|hukum]]" mengandung arti yang berbeda dalam keilmuan dari pemahaman umum. Para ilmuwan menggunakan istilah ''model'' untuk menjelaskan sesuatu, secara khusus yang bisa digunakan untuk membuat dugaan yang bisa diuji dengan melakukan percobaan/eksperimen atau [[observasi|pengamatan]].

Suatu ''hipotesis'' adalah dugaan-dugaan yang belum didukung atau dibuktikan oleh percobaan, dan ''hukum fisika'' atau ''hukum alam'' adalah generalisasi ilmiah berdasarkan pengamatan [[empiris]].


Suatu ''hipotesis'' adalah dugaan-dugaan yang belum didukung atau dibuktikan oleh percobaan, dan ''hukum fisika'' atau ''hukum alam'' adalah generalisasi ilmiah berdasarkan pengamatan empiris.
<!--
<!--
Kata ''teori'' is misunderstood particularly often by laymen. The common usage of the word "theory" refers to ideas that have no firm proof or support; in contrast, scientists usually use this word to refer to bodies of ideas that make specific predictions. To say "the apple fell" is to state a fact, whereas [[gravity|Newton's theory of universal gravitation]] is a body of ideas that allows a scientist to explain why the apple fell and make predictions about other falling objects.
Kata ''teori'' is misunderstood particularly often by laymen. The common usage of the word "theory" refers to ideas that have no firm proof or support; in contrast, scientists usually use this word to refer to bodies of ideas that make specific predictions. To say "the apple fell" is to state a fact, whereas [[gravity|Newton's theory of universal gravitation]] is a body of ideas that allows a scientist to explain why the apple fell and make predictions about other falling objects.


An especially fruitful theory that has withstood the test of time and has an overwhelming quantity of evidence supporting it is considered to be "proven" in the scientific sense. Some universally accepted models such as [[heliocentric theory]] and [[atomic theory]] are so well-established that it is impossible to imagine them ever being falsified. Others, such as [[relativity]], [[electromagnetism]] and [[evolution|biological evolution]] have survived rigorous empirical testing without being contradicted, but it is nevertheless conceivable that they will some day be supplanted. Younger theories such as [[string theory]] may provide promising ideas, but have yet to receive the same level of scrutiny.
An especially fruitful theory that has withstood the test of time and has an overwhelming quantity of evidence supporting it is considered to be "proven" in the scientific sense. Some universally accepted models such as [[heliocentric theory]] and [[atomic theory]] are so well-established that it is impossible to imagine them ever being falsified. Others, such as [[relativity]], [[electromagnetism]] and [[evolution|biological evolution]] have survived rigorous empirical testing without being contradicted, but it is nevertheless conceivable that they will some day be supplanted. Younger theories such as [[string theory]] may provide promising ideas, but have yet to receive the same level of scrutiny.
Baris 40: Baris 45:


== Matematika dan metode ilmiah ==
== Matematika dan metode ilmiah ==
[[Matematika]] sangat penting bagi keilmuan, terutama dalam peran yang dimainkannya dalam mengekspresikan ''model'' ilmiah. Mengamati dan mengumpulkan hasil-hasil pengukuran, sebagaimana membuat hipotesis dan dugaan, pasti membutuhkan model dan eksploitasi matematis. Cabang matematika yang sering dipakai dalam keilmuan di antaranya [[kalkulus]] dan [[statistika]], meskipun sebenarnya semua cabang matematika memunyai penerapannya, bahkan bidang "murni" seperti [[teori bilangan]] dan [[topologi]].
[[Matematika]] sangat penting bagi keilmuan, terutama dalam peran yang dimainkannya dalam mengekspresikan ''model'' ilmiah. Mengamati dan mengumpulkan hasil-hasil pengukuran, sebagaimana membuat hipotesis dan dugaan, pasti membutuhkan model dan eksploitasi matematis. Cabang matematika yang sering dipakai dalam keilmuan diantaranya [[kalkulus]] dan [[statistika]], meskipun sebenarnya semua cabang matematika mempunyai penerapannya, bahkan bidang "murni" seperti [[teori bilangan]] dan [[topologi]].


Beberapa orang pemikir memandang matematikawan sebagai ilmuwan, dengan anggapan bahwa pembuktian-pembuktian matematis setara dengan percobaan. Sebagian yang lainnya tidak menganggap matematika sebagai ilmu, sebab tidak memerlukan uji-uji eksperimental pada teori dan hipotesisnya. Namun, dibalik kedua anggapan itu, kenyataan pentingnya matematika sebagai alat yang sangat berguna untuk menggambarkan/menjelaskan alam semesta telah menjadi isu utama bagi [[filsafat matematika]].
Beberapa orang pemikir memandang matematikawan sebagai ilmuwan, dengan anggapan bahwa pembuktian-pembuktian matematis setara dengan percobaan. Sebagian lainnya tidak menganggap matematika sebagai ilmu, sebab tidak memerlukan uji-uji eksperimental pada teori dan [[hipotesis]]nya. Namun, dibalik kedua anggapan itu, kenyataan pentingnya matematika sebagai alat yang sangat berguna untuk menggambarkan/menjelaskan alam semesta telah menjadi isu utama bagi [[filsafat matematika]].


Lihat [[Eugene Wigner]], ''[[The Unreasonable Effectiveness of Mathematics in the Natural Sciences|The Unreasonable Effectiveness of Mathematics]]''.
Lihat [[Eugene Wigner]], ''[[The Unreasonable Effectiveness of Mathematics in the Natural Sciences|The Unreasonable Effectiveness of Mathematics]]''.


[[Richard Feynman]] berkata, "Matematika itu tidak nyata, tapi ''terasa'' nyata. Di manakah tempatnya berada?", sedangkan [[Bertrand Russell]] sangat senang mendefinisikan matematika sebagai "subjek yang kita tidak pernah tahu apa yang sedang kita bicarakan, dan kita tidak tahu pula kebenarannya." -->
[[Richard Feynman]] berkata, "Matematika itu tidak nyata, tapi ''terasa'' nyata. Di manakah tempatnya berada?", sedangkan [[Bertrand Russell]] sangat senang mendefinisikan matematika sebagai "subjek yang kita tidak pernah tahu apa yang sedang kita bicarakan, dan kita tidak tahu pula kebenarannya".
<!--
== Tujuan ilmu ==
Despite popular impressions of science, it is not the goal of science to answer all questions, only those that pertain to physical reality (measurable empirical experience). Also, science cannot possibly address all possible questions, so the choice of which questions to answer becomes important. Science does not and can not produce absolute and unquestionable truth. Rather, science consistently tests the best hypothesis about some aspect of the physical world, and when necessary revises or replaces it in light of new observations or data.


== Sudut pandang filsafat ==
Science does not make any statements about how nature actually "is"; science can only make conclusions about our ''observations'' of nature. The developments of quantum mechanics in the early 20th century showed that observations are not independent of interactions, and the implications of wave-particle duality have challenged the traditional notion of "objectivity" in science.
Dalam filsafat, ilmu termasuk jenis [[aksiden]] dalam kategori relasi.


Dalam ilmu, terdapat subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Relasi antara kedua hal tersebut disebut sebagai ilmu. Pandangan ini didukung oleh [[Fakhruddin Ar-Razi]].{{Sfn|Nuruddin|2021|p=104-105}} Pendapat yang berbeda diberikan oleh para filsuf [[peripatetik]]. Mereka meyakini bahwa ilmu bukanlah sebuah relasi.
Science is not a source of subjective value judgements, though it can certainly speak to matters of ethics and public policy by pointing to the likely consequences of actions. However, science can't tell us which of those consequences to desire or which is 'best'. What one projects from the currently most reasonable scientific hypothesis onto other realms of interest is not a scientific issue, and the scientific method offers no assistance for those who wish to do so. Scientific justification (or refutation) for many things is, nevertheless, often claimed.


Pendapat mereka mengenai ilmu adalah sebuah gambaran yang diketahui melalui penalaran.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=105}}
== Lokasi ilmu ==
Ilmu dipraktikkan di [[universitas]] dan lembaga ilmiah lain, begitu juga di lapangan; as such it is a solid vocation in [[academia]], but has also been practiced by [[amateur]]s, who typically engage in the [[observation]]al part of science.


== Sudut pandang mazhab ==
Some workers in corporate [[laboratory|research laboratories]] also practice the methods of science and eventually become renowned enough in their fields to also work in academia. Conversely, some academics become well-known enough to consult to industry by applying their findings in some [[technology]].

-->
=== Mazhab Asy'ariyah ===
Mazhab Asy'ariyah mengartikan ilmu sebagai sebuah sifat yang ada di dalam zat yang berkaitan dengan sesuatu yang diketahui. Definisi yang mewakili mazhab ini diberikan oleh [[Ali bin Abdul Aziz Al-Qadhi Al-Jurjani]]. Ia mengartikan ilmu sebagai sifat yang memperjelas sesuatu yang diketahui bagi sosok yang memiliki sifat tersebut.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=105}} [[Abu al-Hasan al-Asy'ari]] yang merupakan tokoh utama dalam mazhab Asy'ariyah mengartikan ilmu sebagai sesuatu yang membuat sosok yang mengetahui dapat mengetahui apa yang ia ketahui.{{Sfn|Nuruddin|2021|p=105-106}}


== Bidang-bidang keilmuan ==
== Bidang-bidang keilmuan ==

=== Ilmu alam ===
=== Ilmu alam ===
{{columns |gap=3.25em
|col1 =
* [[Fisika]]
* [[Fisika]]
** [[Akustik]]
** [[Akustik]]
Baris 69: Baris 76:
** [[Astronomi]]
** [[Astronomi]]
** [[Biofisika]]
** [[Biofisika]]
** [[Fisika atom, molekul, dan optik]]
** [[Fisika atomik, molekul, dan optik]]
** [[Fisika bahan padat]]
** [[Fisika bahan padat]]
** [[Fisika komputasi]]
** [[Fisika komputasi]]
Baris 78: Baris 85:
** [[Fisika matematis]]
** [[Fisika matematis]]
** [[Fisika nuklir]]
** [[Fisika nuklir]]
** [[Fisika partikel]] (atau [[fisika energi tinggi]])
** [[Fisika partikel]] (atau [[fisika energi tinggi]])
** [[Fisika plasma]]
** [[Fisika plasma]]
** [[Fisika polimer]]
** [[Fisika polimer]]
Baris 84: Baris 91:
** [[Mekanika]]
** [[Mekanika]]
** [[Optik]]
** [[Optik]]
|col2 =

* [[Biologi]]
* [[Biologi]]
** [[Anatomi]]
** [[Anatomi]]
** [[Antropologi fisik]]
** [[Antropologi biologis]]
** [[Astrobiologi]]
** [[Astrobiologi]]
** [[Biokimia]]
** [[Biokimia]]
Baris 107: Baris 114:
** [[Filogeni]]
** [[Filogeni]]
** [[Fisiologi]]
** [[Fisiologi]]
|col3 =
* [[Biologi]]
** [[Genetika]] ([[Genetika populasi]], [[Genomika]], [[Proteomika]])
** [[Genetika]] ([[Genetika populasi]], [[Genomika]], [[Proteomika]])
** [[Histologi]]
** [[Histologi]]
Baris 129: Baris 138:
** [[Virologi]]
** [[Virologi]]
** [[Zoologi]]
** [[Zoologi]]
|col4 =

* [[Kimia]]
* [[Kimia]]
** [[Biokimia]]
** [[Biokimia]]
Baris 144: Baris 153:
** [[Termokimia]]
** [[Termokimia]]
** [[Metode Penelitian Komunikasi]]
** [[Metode Penelitian Komunikasi]]
|col5 =
* [[Ilmu bumi]]
* [[Ilmu bumi]]
** [[Geodesi]]
** [[Geodesi]]
Baris 152: Baris 162:
** [[Oseanografi]]
** [[Oseanografi]]
** [[Paleontologi]]
** [[Paleontologi]]
** [[Seismologi]]
** [[Seismologi]]}}


=== Ilmu sosial ===
=== Ilmu sosial ===
{{columns |gap=3.25em
|col1 =
* [[Antropologi]]
* [[Antropologi]]
** [[Arkeologi]]
** [[Arkeologi]]
Baris 163: Baris 175:
* [[Ilmu politik]]
* [[Ilmu politik]]
* [[Linguistik]] (Ilmu bahasa)
* [[Linguistik]] (Ilmu bahasa)
* [[Sosiologi]]
* [[Kriminologi]]
* [[Hukum]]
* [[Administrasi Negara]]
* [[Administrasi Niaga]]
* [[Administrasi Fiskal]]
* [[Ilmu Komunikasi]]
*[[Ilmu Pemerintahan]]
|col2 =
* [[Psikologi]]
* [[Psikologi]]
** [[Analisis perilaku]]
** [[Analisis perilaku]]
Baris 169: Baris 190:
** [[Psikofisika]]
** [[Psikofisika]]
** [[Psikometri]]
** [[Psikometri]]
** [[Psikologi eksperimen]]
** [[Psikologi eksperimental]]
** [[Psikologi forensik]]
** [[Psikologi forensik]]
** [[Psikologi humanis]]
** [[Psikologi humanis]]
Baris 181: Baris 202:
** [[Psikologi sensasi dan persepsi]]
** [[Psikologi sensasi dan persepsi]]
** [[Psikologi sosial]]
** [[Psikologi sosial]]
Konseling
* [[Sosiologi]]
}}
* [[Kriminologi]]
* [[Hukum]]
* [[Administrasi Negara]]
* [[Adminitrasi Niaga]]
* [[Admiministrasi Fiskal]]
* [[Ilmu Komunikasi]]


=== Ilmu terapan ===
=== Ilmu terapan ===
* [[Ilmu Komputer]] dan [[Informatika]]
* [[Ilmu Komputer]] dan [[Informatika]]
** [[Ilmu komputer]]
**[[Ilmu komputer]]
** [[Ilmu kognitif]]
** [[Sains kognitif|Ilmu kognitif]]
** [[Informatika]]
** [[Informatika]]
** ''[[Cybernetics]]''
** ''[[Cybernetics]]''
** ''[[Systemics]]''
** ''[[Systemics]]''
* [[Rekayasa]]
* [[Teknik]] dan [[Rekayasa]]
** [[Ilmu biomedik]]
** [[Ilmu biomedis]]
** [[Ilmu pertanian]]
** [[Ilmu pertanian]]
** [[Rekayasa listrik]]
** [[Teknik listrik]]
** [[Rekayasa pertanian]]
** [[Teknik pertanian]]


=== Dampak karya dari penelitian ilmiah ===
<!--
Penemuan baru pada ilmu sains dasar dapat mengubah dunia. Contohnya:
== Etimologi ==
The word '''science''' comes from the [[Latin]] word, ''scientia'', which means [[knowledge]].


{| class="wikitable" style="font-size:90%"
Until [[the Enlightenment]], the word "science" (or its Latin cognate) meant any systematic or exact, recorded knowledge. "Science" therefore had the same sort of very broad meaning that "[[philosophy]]" had at that time.
|-
! Penelitian !! Dampak
|-
| [[Listrik statis]] dan [[magnetisme]] (1600)<br />[[Arus listrik]] (abad 18) || Semua peralatan listrik, dinamo, stasiun pembangkit listrik, [[elektronik]] modern, termasuk [[penerangan listrik]], [[televisi]], [[pemanasan listrik]], [[pita perekam suara]], [[pengeras suara]], ditambah [[kompas]] dan [[penangkal petir]].
|-
| [[Difraksi]] (1665) || [[Optik]], lalu kabel [[fiber optik]] (1840s), [[kabel komunikasi bawah laut|komunikasi antar benua]] modern, [[TV kabel]] dan internet
|-
| [[Teori kuman penyakit]] (1700) || [[Higienis]], mendorong pengurangan penyebaran penyakit indeksi; [[Antibodi]], penemuan teknik untuk diagnosis penyakit dan [[terapi target]] antikanker.
|-
| [[Vaksinasi]] (1798) || Mendorong ke penghilangan berbagai penyakit infeksi dari negara-negara maju dan pemberantasan [[cacar]] di seluruh dunia.
|-
| [[Efek fotovoltaik]] (1839) || [[Sel surya]] (1883), lalu [[tenaga surya]], [[kalkulator]] dan peralatan lainnya.
|-
| {{nowrap|Orbit aneh dari planet [[merkurius]] (1859) dan penelitian lainnya}}<br />mendorong penemuan [[relativitas khusus]] (1905) dan [[relativitas umum]] (1916) || Teknologi berbasis satelit seperti [[GPS]] (1973), [[satnav]] dan [[satelit komunikasi]]<ref name="nasa 2004">[http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2004/26mar_einstein Evicting Einstein] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305020540/http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2004/26mar_einstein/ |date=2016-03-05 }}, March 26, 2004, [[NASA]]. ''"Both [relativity and quantum mechanics] are extremely successful. The Global Positioning System (GPS), for instance, wouldn't be possible without the theory of relativity. Computers, telecommunications, and the Internet, meanwhile, are spin-offs of quantum mechanics."''</ref>
|-
| [[Gelombang radio]] (1887) || Radio kemudian digunakan dalam berbagai macam kegunaan seperti [[telefoni]], [[penyiaran]] [[televisi]] (1927) dan [[hiburan]] [[stasiun radio|radio]] (1906). Penggunaan lainnya termasuk&nbsp;– [[pelayanan gawat darurat]], [[radar]] ([[navigasi]] dan [[prediksi cuaca]]), [[kedokteran]], [[astronomi radio|astronomi]], [[komunikasi nirkabel]], dan [[jaringan nirkabel]]. Frekuensi gelombang radio juga digunakan untuk [[gelombang mikro]].
|-
| [[Radioaktivitas]] (1896) dan [[antimateri]] (1932) || Pengobatan [[kanker]] (1896), [[Pengukuran radiometrik]] (1905), [[Reaktor nuklir]] (1942) dan [[senjata nuklir]] (1945), [[Pemindai PET]] (1961), dan [[penelitian medis]] (via [[isotopic labeling]])
|-
|[[Sinar-X]] (1896)|| [[Pencitraan medis]], termasuk [[tomografi komputasi]]
|-
| [[Kristalografi]] dan [[mekanika kuantum]] (1900) || [[alat semikonduktor]] (1906), kemudian [[komputasi]] dan [[telekomunikasi]] modern termasuk integrasi dengan peralatan nirkabel: [[telepon seluler]]<ref name="nasa 2004" group=nb/>
|-
|[[Plastik]] (1907)||Dimulai dengan [[bakelit]], banyak tipe polimer buatan untuk berbagai aplikasi industri dan kehidupan sehari-hari
|-
|[[Antibiotik]] (1880-an, 1928) || [[Salvarsan]], [[Penisilin]], [[doksisiklin]] dll.
|-
|[[Resonansi magnetik nuklir]] (1930-an) || [[Spektroskopi resonansi magnetik nuklir]] (1946), [[Pencitraan resonansi magnetik]] (1971), [[Pencitraan resonansi magnetik fungsional]] (1990-an).
|}


== Tema terkait ==
There was a distinction between, for example, "natural science" and "moral science," which later included what we now call philosophy, and this mirrored a distinction between "natural philosophy" and "moral philosophy." More recently, "science" has come to be restricted to what used to be called "[[natural science]]" or "natural philosophy." Natural science can be further broken down into [[physical science]] and [[biological science]]. [[Social science]] is often included in the field of science as well.


Fields of study are often distinguished in terms of "hard sciences" and "soft sciences," and these terms (at times considered derogatory) are often synonymous with the terms natural and social science (respectively). [[Physics]], [[chemistry]], [[biology]] and [[geology]] are all forms of "hard sciences". Studies of [[anthropology]], [[history]], [[psychology]], and [[sociology]] are sometimes called "soft sciences." Proponents of this division use the arguments that the "soft sciences" do not use the [[scientific method]], admit [[anecdotal evidence]], or are not mathematical, all adding up to a "lack of [[rigor]]" in their methods. Opponents of the division in the sciences counter that the "social sciences" often make systematic statistical studies in strictly controlled environments, or that these conditions are not adhered to by the natural sciences either (for example, [[behavioral biology]] relies upon [[fieldwork]] in uncontrolled environments, [[astronomy]] cannot design experiments, only observe limited conditions). Opponents of the division also point out that each of the current "hard sciences" suffered a similar "lack of rigor" in its own infancy.

The term "science" is sometimes pressed into service for new and [[interdisciplinarity|interdisciplinary]] fields that make use of scientific methods at least in part, and which in any case aspire to be systematic and careful explorations of their subjects, including [[computer science]], [[library and information science]], and [[environmental science]]. [[Mathematics]] and [[computer science]] reside under "Q" in the [[Library of Congress classification]], along with all else we now call science.
-->

== Tema terkait ==
* Organisasi dan praktik ilmu: [[International Council of Science]] (ICSU).
* Organisasi dan praktik ilmu: [[International Council of Science]] (ICSU).
* Untuk pemahaman bagaimana bidang-bidang ilmu tersebut berkembang, lihat [[Sejarah Sains dan Teknologi]]
* For an understanding of how these fields came to be: [[History of Science and Technology]].
* Lihat pula [[ilmuwan]] untuk katalog orang-orang yang berkecimpung dalam bidangnya.
* Lihat pula [[ilmuwan]] untuk katalog orang-orang yang berkecimpung dalam bidangnya.


Baris 226: Baris 264:
* [[National Science Foundation]] ([[Amerika Serikat]])
* [[National Science Foundation]] ([[Amerika Serikat]])
* [[Patafisika]]
* [[Patafisika]]
* [[Ilmu patologik]]
* [[Protosains]]
* [[Protosains]]
* [[Ilmu semu]] ''(pseudosains)''
* [[Ilmu semu]] ''(pseudosains)''
* [[Sains Besar]]
* [[Sains Besar]]
* [[Sains dan Teknologi di Indonesia]]
* [[Science education]]
* [[Scientific enterprise]]
* [[Pendidikan sains]]
* [[Scientific misconduct]]
* [[Perusahaan ilmiah]]
* [[Scientific materialism]]
* [[Pelanggaran ilmiah]]
* [[Metede ilmiah]]
* [[Materialisme ilmiah]]
* [[Scientific revolution]]
* [[Metode ilmiah]]
* [[Revolusi ilmiah]]
* [[The relationship between religion and science]]
* [[List of publications in science]]
* [[Hubungan agama dan sains]]
* [[Daftar publikasi penting dalam sains]]
* [[List of scientific howlers in literature]]


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}

== Daftar pustaka ==

* {{Cite book|last=Nuruddin|first=Muhammad|date=2021|title=Ilmu Maqulat dan Esai-Esai Pilihan Seputar Logika, Kalam dan FIlsafat|location=Depok|publisher=Keira|isbn=978-623-7754-24-4|ref={{sfnref|Nuruddin|2021}}|url-status=live}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikiquote}}
{{Wikiquotepar|Science}}
{{Commonscat|Science}}
{{Commonscat|Science}}
* {{en}} [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv1-57 ''Dictionary of the History of Ideas'':] Classification of the Sciences
* {{en}} [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv1-57 ''Dictionary of the History of Ideas'':] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080619205103/http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv1-57 |date=2008-06-19 }} Classification of the Sciences
* {{en}} [http://science.shumans.com Daily Science News]
* {{en}} [http://science.shumans.com Daily Science News] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081006124035/http://science.shumans.com/ |date=2008-10-06 }}
* {{en}} [http://www.internet-encyclopedia.info/wiki.phtml?title=Science Internet-Encyclopedia March 14, 2003], alphabetized and ordered list of sciences adapted from the Internet-Encyclopedia article, "Science"
* {{en}} [http://www.internet-encyclopedia.info/wiki.phtml?title=Science Internet-Encyclopedia March 14, 2003] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050309042350/http://www.internet-encyclopedia.info/wiki.phtml?title=Science |date=2005-03-09 }}, alphabetized and ordered list of sciences adapted from the Internet-Encyclopedia article, "Science"
* {{en}} [http://www.forumsains.com/ Forum Sains]
* {{en}} [http://www.forumsains.com/ Forum Sains]
* {{en}} [http://www.gly.uga.edu/railsback/1122sciencedefns.html Berbagai batasan "ilmu pengetahuan"]
* {{en}} [http://www.gly.uga.edu/railsback/1122sciencedefns.html Berbagai batasan "ilmu pengetahuan"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100610232101/http://www.gly.uga.edu/railsback/1122sciencedefns.html |date=2010-06-10 }}
* {{en}} [http://www.csu.edu.au/learning/eis/hbauer-intro.html Ethics in Science]
* {{en}} [http://www.csu.edu.au/learning/eis/hbauer-intro.html Ethics in Science] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050307181130/http://www.csu.edu.au/learning/eis/hbauer-intro.html |date=2005-03-07 }}
* {{en}} [http://www.newscientist.com Current Events in Science Magazine]
* {{en}} [http://www.newscientist.com Current Events in Science Magazine]
* {{en}} [http://www.science.gov United States Science Initiative]
* {{en}} [http://www.science.gov United States Science Initiative]
* {{en}} [http://www.iceion.com/philo/philo.php?page=science Simple Introduction to Science]
* {{en}} [http://www.iceion.com/philo/philo.php?page=science Simple Introduction to Science] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050309133652/http://www.iceion.com/philo/philo.php?page=science |date=2005-03-09 }}


{{Authority control}}


[[Kategori:Ilmu| ]]
[[Kategori:Ilmu| ]]
[[Kategori:Mata pelajaran]]
[[Kategori:Mata pelajaran]]
[[Kategori:Artikel topik utama]]

{{Link FA|nl}}
{{Link FA|tr}}

[[af:Wetenskap]]
[[am:ሳይንስ]]
[[an:Sciencia]]
[[ang:Witancræft]]
[[ar:علم]]
[[arz:علم]]
[[as:বিজ্ঞান]]
[[ast:Ciencia]]
[[ay:Yatxatawi]]
[[az:Elm]]
[[ba:Фән]]
[[bar:Wissnschåft]]
[[bat-smg:Muokslos]]
[[be:Навука]]
[[be-x-old:Навука]]
[[bg:Наука]]
[[bm:Dɔnniya]]
[[bn:বিজ্ঞান]]
[[bo:ཚན་རིག]]
[[bpy:বিজ্ঞান]]
[[br:Skiant]]
[[bs:Nauka]]
[[bug:ᨔᨕᨗᨊᨔ]]
[[ca:Ciència]]
[[ce:Iилм]]
[[ceb:Kaalamdag]]
[[ckb:زانست]]
[[crh:İlim]]
[[cs:Věda]]
[[csb:Ùczba]]
[[cv:Ăслăх]]
[[cy:Gwyddoniaeth]]
[[da:Videnskab]]
[[de:Wissenschaft]]
[[el:Επιστήμη]]
[[en:Science]]
[[eo:Scienco]]
[[es:Ciencia]]
[[et:Teadus]]
[[eu:Zientzia]]
[[ext:Céncia]]
[[fa:علم]]
[[fi:Tiede]]
[[fiu-vro:Tiidüs]]
[[fr:Science]]
[[fur:Sience]]
[[fy:Wittenskip]]
[[ga:Eolaíocht]]
[[gan:科學]]
[[gd:Saidheans]]
[[gl:Ciencia]]
[[gu:વિજ્ઞાન]]
[[hak:Khô-ho̍k]]
[[haw:Akeakamai]]
[[he:מדע]]
[[hi:विज्ञान]]
[[hif:Vigyan]]
[[hr:Znanost]]
[[ht:Syans]]
[[hu:Tudomány]]
[[hy:Գիտություն]]
[[ia:Scientia]]
[[ig:Amamihe]]
[[io:Cienco]]
[[is:Vísindi]]
[[it:Scienza]]
[[ja:科学]]
[[jbo:saske]]
[[jv:Èlmu]]
[[ka:მეცნიერება]]
[[kg:Kizabu]]
[[kk:Ғылым]]
[[kn:ವಿಜ್ಞಾನ]]
[[ko:과학]]
[[krc:Илму]]
[[ku:Zanist]]
[[kw:Godhonieth]]
[[ky:Илим]]
[[la:Scientia]]
[[lb:Wëssenschaft]]
[[li:Weitesjap]]
[[lmo:Scienza]]
[[lt:Mokslas]]
[[lv:Zinātne]]
[[map-bms:Ilmu]]
[[mg:Siansa]]
[[mhr:Шанче]]
[[mk:Наука]]
[[ml:ശാസ്ത്രം]]
[[mn:Шинжлэх ухаан]]
[[mr:विज्ञान]]
[[ms:Sains]]
[[mt:Xjenza]]
[[mwl:Ciéncia]]
[[my:သိပ္ပံပညာ]]
[[nah:Tlamatiliztli]]
[[nds:Wetenschop]]
[[nds-nl:Wetenschop]]
[[ne:विज्ञान]]
[[new:विज्ञान]]
[[nl:Wetenschap]]
[[nn:Vitskap]]
[[no:Vitenskap]]
[[nrm:Scienche]]
[[nso:Thutamahlale]]
[[oc:Sciéncia]]
[[or:ବିଜ୍ଞାନ]]
[[os:Зонад]]
[[pap:Siencia]]
[[pih:Saiens]]
[[pl:Nauka]]
[[pms:Siensa]]
[[pnb:سائنس]]
[[ps:پوهنه]]
[[pt:Ciência]]
[[qu:Hamut'ay]]
[[ro:Știință]]
[[ru:Наука]]
[[rue:Наука]]
[[sa:विज्ञानम्]]
[[sah:Үөрэх]]
[[sc:Iscièntzia]]
[[scn:Scienza]]
[[sco:Science]]
[[sh:Nauka]]
[[si:බටහිර-විද්‍යාව]]
[[simple:Science]]
[[sk:Veda]]
[[sl:Znanost]]
[[sm:Saienisi]]
[[so:Saynis]]
[[sq:Shkenca]]
[[sr:Наука]]
[[srn:Skoro]]
[[ss:Isayensi]]
[[st:Sayense]]
[[su:Élmu]]
[[sv:Vetenskap]]
[[sw:Sayansi]]
[[ta:அறிவியல்]]
[[te:విజ్ఞానశాస్త్రం]]
[[tg:Илм]]
[[th:วิทยาศาสตร์]]
[[tl:Agham]]
[[tr:Bilim]]
[[ts:Sciences]]
[[tt:Фән]]
[[uk:Наука]]
[[ur:سائنس]]
[[uz:Fan]]
[[ve:Saintsi]]
[[vec:Sienza]]
[[vi:Khoa học]]
[[wa:Syince]]
[[war:Syensya]]
[[wo:Xam-xam]]
[[xh:ISyensya]]
[[yi:וויסנשאפט]]
[[yo:Sáyẹ́nsì]]
[[za:Gohyoz]]
[[zh:科学]]
[[zh-classical:格致]]
[[zh-min-nan:Kho-ha̍k]]
[[zh-yue:科學]]

Revisi terkini sejak 24 Juni 2024 09.55

Demonstrasi garis-garis medan listrik yang dihasilkan oleh Generator Van de Graaff. Demonstrasi ini merupakan contoh demonstrasi ilmu pengetahuan di bidang Fisika.
Sebuah percobaan demi perkembangan ilmu pengetahuan.

Ilmu atau ilmu pengetahuan (disebut juga sains; serapan dari bahasa Latin: scientia) adalah suatu usaha sistematis dengan metode ilmiah dalam pengembangan dan penataan pengetahuan yang dibuktikan dengan penjelasan dan prediksi yang teruji sebagai pemahaman manusia tentang alam semesta dan dunianya.[1][2][3] Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu diperoleh dari keterbatasannya.[4]

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terbentuk dari 3 cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga cabang itu terpenuhi berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.

Ilmu alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Ilmu alam: Planet Mars (kiri), Planet Merkuri (kanan), Bulan (bawah kiri), Pluto (bawah tengah), dan Haumea (bawah kanan), perbandingan skala menggunakan diameter Sirius B.

Kata ilmu dalam bahasa Arab: علم ("ilm")[5] yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

Syarat-syarat ilmu[sunting | sunting sumber]

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.[6] Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.

  1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
  2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
  3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
  4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Pemodelan, teori, dan hukum[sunting | sunting sumber]

Istilah "model", "hipotesis", "teori", dan "hukum" mengandung arti yang berbeda dalam keilmuan dari pemahaman umum. Para ilmuwan menggunakan istilah model untuk menjelaskan sesuatu, secara khusus yang bisa digunakan untuk membuat dugaan yang bisa diuji dengan melakukan percobaan/eksperimen atau pengamatan.

Suatu hipotesis adalah dugaan-dugaan yang belum didukung atau dibuktikan oleh percobaan, dan hukum fisika atau hukum alam adalah generalisasi ilmiah berdasarkan pengamatan empiris.


Matematika dan metode ilmiah[sunting | sunting sumber]

Matematika sangat penting bagi keilmuan, terutama dalam peran yang dimainkannya dalam mengekspresikan model ilmiah. Mengamati dan mengumpulkan hasil-hasil pengukuran, sebagaimana membuat hipotesis dan dugaan, pasti membutuhkan model dan eksploitasi matematis. Cabang matematika yang sering dipakai dalam keilmuan diantaranya kalkulus dan statistika, meskipun sebenarnya semua cabang matematika mempunyai penerapannya, bahkan bidang "murni" seperti teori bilangan dan topologi.

Beberapa orang pemikir memandang matematikawan sebagai ilmuwan, dengan anggapan bahwa pembuktian-pembuktian matematis setara dengan percobaan. Sebagian lainnya tidak menganggap matematika sebagai ilmu, sebab tidak memerlukan uji-uji eksperimental pada teori dan hipotesisnya. Namun, dibalik kedua anggapan itu, kenyataan pentingnya matematika sebagai alat yang sangat berguna untuk menggambarkan/menjelaskan alam semesta telah menjadi isu utama bagi filsafat matematika.

Lihat Eugene Wigner, The Unreasonable Effectiveness of Mathematics.

Richard Feynman berkata, "Matematika itu tidak nyata, tapi terasa nyata. Di manakah tempatnya berada?", sedangkan Bertrand Russell sangat senang mendefinisikan matematika sebagai "subjek yang kita tidak pernah tahu apa yang sedang kita bicarakan, dan kita tidak tahu pula kebenarannya".

Sudut pandang filsafat[sunting | sunting sumber]

Dalam filsafat, ilmu termasuk jenis aksiden dalam kategori relasi.

Dalam ilmu, terdapat subjek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Relasi antara kedua hal tersebut disebut sebagai ilmu. Pandangan ini didukung oleh Fakhruddin Ar-Razi.[7] Pendapat yang berbeda diberikan oleh para filsuf peripatetik. Mereka meyakini bahwa ilmu bukanlah sebuah relasi.

Pendapat mereka mengenai ilmu adalah sebuah gambaran yang diketahui melalui penalaran.[8]

Sudut pandang mazhab[sunting | sunting sumber]

Mazhab Asy'ariyah[sunting | sunting sumber]

Mazhab Asy'ariyah mengartikan ilmu sebagai sebuah sifat yang ada di dalam zat yang berkaitan dengan sesuatu yang diketahui. Definisi yang mewakili mazhab ini diberikan oleh Ali bin Abdul Aziz Al-Qadhi Al-Jurjani. Ia mengartikan ilmu sebagai sifat yang memperjelas sesuatu yang diketahui bagi sosok yang memiliki sifat tersebut.[8] Abu al-Hasan al-Asy'ari yang merupakan tokoh utama dalam mazhab Asy'ariyah mengartikan ilmu sebagai sesuatu yang membuat sosok yang mengetahui dapat mengetahui apa yang ia ketahui.[9]

Bidang-bidang keilmuan[sunting | sunting sumber]

Ilmu alam[sunting | sunting sumber]


Ilmu sosial[sunting | sunting sumber]

Konseling



Ilmu terapan[sunting | sunting sumber]

Dampak karya dari penelitian ilmiah[sunting | sunting sumber]

Penemuan baru pada ilmu sains dasar dapat mengubah dunia. Contohnya:

Penelitian Dampak
Listrik statis dan magnetisme (1600)
Arus listrik (abad 18)
Semua peralatan listrik, dinamo, stasiun pembangkit listrik, elektronik modern, termasuk penerangan listrik, televisi, pemanasan listrik, pita perekam suara, pengeras suara, ditambah kompas dan penangkal petir.
Difraksi (1665) Optik, lalu kabel fiber optik (1840s), komunikasi antar benua modern, TV kabel dan internet
Teori kuman penyakit (1700) Higienis, mendorong pengurangan penyebaran penyakit indeksi; Antibodi, penemuan teknik untuk diagnosis penyakit dan terapi target antikanker.
Vaksinasi (1798) Mendorong ke penghilangan berbagai penyakit infeksi dari negara-negara maju dan pemberantasan cacar di seluruh dunia.
Efek fotovoltaik (1839) Sel surya (1883), lalu tenaga surya, kalkulator dan peralatan lainnya.
Orbit aneh dari planet merkurius (1859) dan penelitian lainnya
mendorong penemuan relativitas khusus (1905) dan relativitas umum (1916)
Teknologi berbasis satelit seperti GPS (1973), satnav dan satelit komunikasi[10]
Gelombang radio (1887) Radio kemudian digunakan dalam berbagai macam kegunaan seperti telefoni, penyiaran televisi (1927) dan hiburan radio (1906). Penggunaan lainnya termasuk – pelayanan gawat darurat, radar (navigasi dan prediksi cuaca), kedokteran, astronomi, komunikasi nirkabel, dan jaringan nirkabel. Frekuensi gelombang radio juga digunakan untuk gelombang mikro.
Radioaktivitas (1896) dan antimateri (1932) Pengobatan kanker (1896), Pengukuran radiometrik (1905), Reaktor nuklir (1942) dan senjata nuklir (1945), Pemindai PET (1961), dan penelitian medis (via isotopic labeling)
Sinar-X (1896) Pencitraan medis, termasuk tomografi komputasi
Kristalografi dan mekanika kuantum (1900) alat semikonduktor (1906), kemudian komputasi dan telekomunikasi modern termasuk integrasi dengan peralatan nirkabel: telepon seluler[nb 1]
Plastik (1907) Dimulai dengan bakelit, banyak tipe polimer buatan untuk berbagai aplikasi industri dan kehidupan sehari-hari
Antibiotik (1880-an, 1928) Salvarsan, Penisilin, doksisiklin dll.
Resonansi magnetik nuklir (1930-an) Spektroskopi resonansi magnetik nuklir (1946), Pencitraan resonansi magnetik (1971), Pencitraan resonansi magnetik fungsional (1990-an).

Tema terkait[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11.
  2. ^ Wilson, E.O. (1999). "The natural sciences". Consilience: The Unity of KnowledgeAkses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan (edisi ke-Reprint). New York, New York: Vintage. hlm. 49–71. ISBN 978-0-679-76867-8. 
  3. ^  Heilbron, J.L.; et al. (2003). "Preface". The Oxford Companion to the History of Modern Science. New York: Oxford University Press. hlm. vii–X. ISBN 978-0-19-511229-0. ...modern science is a discovery as well as an invention. It was a discovery that nature generally acts regularly enough to be described by laws and even by mathematics; and required invention to devise the techniques, abstractions, apparatus, and organization for exhibiting the regularities and securing their law-like descriptions. 
  4. ^ Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11
  5. ^ Wahid, Ramli Abdul. Ulumul Qu'ran, Grafindo, Jakarta, 1996, hal. 7.
  6. ^ Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 8.
  7. ^ Nuruddin 2021, hlm. 104-105.
  8. ^ a b Nuruddin 2021, hlm. 105.
  9. ^ Nuruddin 2021, hlm. 105-106.
  10. ^ Evicting Einstein Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine., March 26, 2004, NASA. "Both [relativity and quantum mechanics] are extremely successful. The Global Positioning System (GPS), for instance, wouldn't be possible without the theory of relativity. Computers, telecommunications, and the Internet, meanwhile, are spin-offs of quantum mechanics."

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Nuruddin, Muhammad (2021). Ilmu Maqulat dan Esai-Esai Pilihan Seputar Logika, Kalam dan FIlsafat. Depok: Keira. ISBN 978-623-7754-24-4. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "nb", tapi tidak ditemukan tag <references group="nb"/> yang berkaitan