Idulfitri: Perbedaan antara revisi
Baris 121: | Baris 121: | ||
Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berbeda dalam [[kalender Masehi]] yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah berdasarkan fase bulan ([[kalender candra]]), sedangkan kalender Masehi berdasar fase [[bumi]] mengelilingi [[matahari]] ([[kalender surya]]). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan [[11 (angka)|11]] hari lebih awal setiap tahunnya. |
Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berbeda dalam [[kalender Masehi]] yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah berdasarkan fase bulan ([[kalender candra]]), sedangkan kalender Masehi berdasar fase [[bumi]] mengelilingi [[matahari]] ([[kalender surya]]). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan [[11 (angka)|11]] hari lebih awal setiap tahunnya. |
||
Berikut ini adalah hari Idul Fitri dalam kalender Masehi sepanjang tahun |
Berikut ini adalah hari Idul Fitri dalam kalender Masehi sepanjang tahun 1970-2019: |
||
{| class="wikitable" align="center" |
{| class="wikitable" align="center" |
||
|- |
|- |
||
! [[Kalender Gregorian|Masehi]] !! [[Kalender Islam|Hijriah]] !! 1 Ramadan !! 1 Syawal !! Lama (hari) |
! [[Kalender Gregorian|Masehi]] !! [[Kalender Islam|Hijriah]] !! 1 Ramadan !! 1 Syawal !! Lama (hari) |
||
|- |
|- |
||
| |
| 1970 || 1390 || [[31 Oktober]] || [[30 November]] || 30 |
||
|- |
|- |
||
| |
| 1971 || 1391 || [[21 Oktober]] || [[20 November]] || 30 |
||
|- |
|||
| 1972 || 1392 || [[8 Oktober]] || [[7 November]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1973 || 1393 || [[28 September]] || [[28 Oktober]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1974 || 1394 || [[17 September]] || [[17 Oktober]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1975 || 1395 || [[7 September]] || [[7 Oktober]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1976 || 1936 || [[26 Agustus]] || [[25 September]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1977 || 1397 || [[16 Agustus]] || [[15 September]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1978 || 1398 || [[5 Agustus]] || [[4 September]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1979 || 1399 || [[26 Juli]] || [[25 Agustus]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1980 || 1400 || [[13 Juli]] || [[12 Agustus]] || 30 |
|||
|- |
|||
| 1981 || 1401 || [[3 Juli]] || [[2 Agustus]] || 30 |
|||
|- |
|- |
||
| 1982 || 1402 || [[22 Juni]] || [[22 Juli]] || 30 |
| 1982 || 1402 || [[22 Juni]] || [[22 Juli]] || 30 |
Revisi per 13 Juli 2018 09.15
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Mei 2015) |
Idulfitri | |
---|---|
Nama resmi | Eid, Eid ul-Fitr Arab: عيد الفطر |
Nama lain | Hari Raya Idul Fitri, Hari Lebaran (Indonesia) |
Dirayakan oleh | Umat Muslim |
Jenis | Hari libur agama |
Makna | Ditandai dengan berakhirnya bulan Ramadan, bulan puasa |
Perayaan | Ibadah, memberikan hadiah, berkunjung ke sanak keluarga ataupun tetangga, mudik, berhias |
Kegiatan | Salat Ied |
Tanggal | 1 Syawal |
Terkait dengan | Ramadan yang berlangsung selama 29-30 hari setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir. Idul Adha, yang disambut 70 hari kemudian |
Idulfitri (bahasa Arab: عيد الفطر, translit. ‘Īdul-fiṭr), atau juga ditulis dengan Idul Fitri, adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi, sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.
Ibadah dan tradisi pada Idul Fitri
Pada tanggal 1 Syawal mulai berakhirnya puasa pada bulan Ramadan, kemudian merayakan Idul Fitri. Awal pagi hari selalu dilaksanakan Salat Idul Fitri (Salat Id), disunnahkan melaksanakan salat Id di tanah lapang atau bahkan jalan raya (terutama di kota besar). Sebelum salat Id di lakukan imam mengingatkan siapa yang belum membayar zakat fitrah, sebab kalau selesai salat Id baru membayar zakatnya hukum nya sedekah biasa bukan zakat. Adapun hukum dari Salat Idul Fitri ini adalah sunnah mu'akkad. Di malam sebelum dan sesudah hari raya, umat muslim disunnahkan mengumandangkan takbir. Adapun kalimat takbir adalah sebagai berikut:
Arab | Latin | Terjemahan |
---|---|---|
الله أكبر الله أكبر الله أكبر | Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar | Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar |
لا إله إلا الله | la ilaha illa Allah | Tidak ada Tuhan selain Allah |
الله أكبر الله أكبر | Allahu akbar, Allahu akbar | Allah Maha Besar, Allah Maha Besar |
ولله الحمد | wa li-illahi al-hamd | Segala puji hanya bagi Allah |
Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Selain menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga harus membayar zakat fitrah[1][2] sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan pokok. Tujuan dari zakat fitrah sendiri adalah untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Kemudian, Khutbah diberikan setelah Salat Idul Fitri berlangsung, dan dilanjutkan dengan do'a. itu, kaum muslimin di Indonesia memiliki tradisi saling bermaaf-maafan, terkadang beberapa orang akan berziarah mengunjungi kuburan.[3]
Do'a atau ucapan pada Idul Fitri
Di Indonesia sering mengucapkan doa Minal 'Aidin wal-Faizin, sebenarnya itu adalah tradisi masyarakat Asia Tenggara. Menurut sebagian besar ulama ucapan tersebut ditidaklah berdasar dari ucapan dari Nabi Muhammad. Perkataan ini mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita di hari raya.[4]
Adapun ucapan yang disunnahkan olehnya adalah Taqabbalallahu minna wa minkum ("Semoga Allah menerima amal kami dan kalian") atau Taqabbalallahu minna waminkum wa ahalahullahu ‘alaik ("Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu sekalian dan semoga Allah menyempurnakannya atasmu" dan semisalnya.”) dan semisalnya.[5][6][7][8]
Idul Fitri di berbagai wilayah
Asia
Asia Tenggara
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga, apalagi keluarga yang karena suatu alasan, misalnya pekerjaan atau pernikahan, harus berpisah. Mulai dua minggu sebelum Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya ini, yang paling utama adalah Mudik atau Pulang Kampung, sehingga pemerintah pun memfasilitasi dengan memperbaiki jalan-jalan yang dilalui. Hari Raya Idul Fitri di Indonesia diperingati sebagai hari libur nasional, yang diperingati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang memang mayoritas Muslim. Biasanya, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda. Idul Fitri di Indonesia disebut dengan Lebaran, di mana sebagian besar masyarakat pulang kampung (mudik) untuk merayakannya bersama keluarga. Selama perayaan, berbagai hidangan disajikan. Hidangan yang paling populer dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah ketupat, yang memang sangat familiar di Indonesia, dan Malaysia. Bagi anak-anak, biasanya para orang tua memberikan uang raya kepada mereka. Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halal bi-halal",[9] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Beberapa pejabat negara juga mengadakan open house bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi.
Di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa, Hari Raya Aidilfitri atau Hari Raya Fitrah. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Allah, tuhan umat Islam. Diperkampungan, biasanya banyak masyarakat yang menghidupkan pelita atau panjut, atau obor di Indonesia. Banyak bank, perkantoran swasta ataupun pemerintahan yang tutup selama perayaan Idul Fitri hingga akhir minggu perayaan. Masyarakat di sini biasanya saling mengucapkan "Selamat Hari Raya" atau "Salam Aidil Fitri" dan "Maaf zahir dan batin" sebagai ungkapan permohonan maaf kepada sesama. Di Malaysia juga ada tradisi balik kampung, atau mudik di Indonesia. Di sini juga ada tradisi pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.[10][11]
Umat Muslim adalah minoritas di Filipina, sehingga sebagian besar masyarakat tidak begitu familiar dengan perayaan ini. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sebagai hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.[12]
Asia Selatan
Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional henna dan serta memakai rantai yang warna-warni.
Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua. di dalam penyambutan ini, mereka juga berharap untuk memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua.
Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru, bila mereka bisa mengusahakannya. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Id, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh arti. Setiap Muslim diwajibkan untuk membayar Zakat Fitri atau Zakat Fitrah kepada fakir miskin, sehingga mereka dapat juga turut merayakan hari kemenangan ini.
Setelah salat, perkumpulan itu dibubarkan dansetiap Muslim saling bertamu dan menyambut satu sama lain termasuk anggota keluarga, anak-anak, orang tua, teman dan tetangga mereka.
Sebagian Muslim juga berziarah ke makam anggota keluarga mereka untuk berdoa bagi keselamatan almarhum. Biasanya, anak-anak mengunjungi sanak keluarga dan tetangga yang lebih tua untuk meminta maaf dan mengucapkan salam.
Setelah bertemu dengan teman dan sanak keluarganya, banyak orang yang pergi ke pesta-pesta, karnaval, dan perayaan khusus di taman-taman (dengan bertamasya, kembang api, mercon, dan lain-lain). Di Bangladesh, India, dan Pakistan, banyak dilakukan bazar, sebagai puncak Idul Fitri. Sebagian Muslim juga memanfaatkan perayaan ini untuk mendistribusikan zakat mal, zakat atas kekayaannya, kepada orang-orang miskin.
Dengan cara ini, umat Muslim di Asia Selatan merayakan Idul Fitri dalam suasana yang meriah, sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah, dan mengajak keluarga mereka, teman, dan para fakir miskin, sebagai rasa kebersamaan.
Arab Saudi
Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.[13]
Tiongkok
Di Tiongkok, tepatnya di Xinjiang, perayaan lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Id, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan.[13]
Iran
Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan acara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan acara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang mampu.[13]
Eropa
Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area di mana terdapat banyak kaum Muslimin di sana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan hisab dan rukyat untuk menentukan hari raya Idul Fitri.
Turki
Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada.
Pada masa itu, orang yang lebih muda akan mencium tangan kanan mereka yang lebih tua dan menempatkannya di dahi mereka selagi mengucapkan salam Bayram. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, di mana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.
Amerika
Amerika Utara
Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak masyarakat tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idul Fitri. Masyarakat menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via surel, situs web, atau melalui sambungan telepon.
Umumnya, keluarga Muslim di Barat akan bangun sangat pagi sekali untuk menyiapkan makanan kecil. Setiap orang didorong untuk berpakaian formal dan baru. Banyak keluarga-keluarga yang memakai pakaian tradisional dari negara mereka, karena kebanyakan Muslim di sana ialah imigran. Selanjutnya mereka akan pergi ke majlis yang paling dekat untuk salat. Salat itu bisa diadakan di masjid lokal, ruang pertemuan hotel, gelanggang, ataupun stadion lokal. Salat Idul Fitri sangat penting, dan umat Muslim didorong untuk salat Id memohon ampunan dan pahala. Setelah salat, ada kutbah di mana imam memberikan nasihat bagi jamaahnya dan biasanya didorong untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kesalahan lampau yang mungkin mereka punya. Setelah salat dan kutbah, para jamaah saling memeluk dan satu sama lain saling mengucapkan selamat Idul Fitri. Muslim di Amerika Utara juga merayakan Idul Fitri dengan cara saling memberi dan menerima hadiah kepada keluarga.
Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sebagai penghormatan terhadap hari raya Idul Fitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007.[14]
Idul Fitri dalam kalender Masehi
Dalam kalender Islam, penetapan hari Idul Fitri selalu sama setiap tahunnya, hal ini berbeda dalam kalender Masehi yang selalu berubah dari tahun ke tahun. Dalam kalender Islam penetapan hari ialah berdasarkan fase bulan (kalender candra), sedangkan kalender Masehi berdasar fase bumi mengelilingi matahari (kalender surya). Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idul Fitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya.
Berikut ini adalah hari Idul Fitri dalam kalender Masehi sepanjang tahun 1970-2019:
Ekonomi
Hari Raya Idul Fitri biasanya merupakan stimulus ekonomi tahunan terbesar di berbagai negara Islam di dunia. Penjualan barang-barang meningkat tajam di berbagai area retail, dan pada musim Idul Fitri orang-orang membeli berbagai hadiah, dekorasi, dan persediaan Idul Fitri. Industri yang bergantung pada penjualan di musim Idul Fitri antara lain ketupat, kartu Idul Fitri, dan lain-lain.
Selain kegiatan ekonomi terbesar, Hari Idul Fitri di berbagai negara Islam merupakan hari paling sepi bagi dunia bisnis; hampir semua toko retail, institusi bisnis dan komersial tutup, dan hampir semua industri berhenti beroperasi.
Lihat pula
Catatan kaki
- ^ Weigers, Gerard."Ibadat". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 327
- ^ Gaffney, Patrick D. "Khutba." Encyclopedia of Islam and the Muslim World. hal. 394.
- ^ Wiegers, Gerard. "Ritual". Encyclopedia of Islam and the Muslim world, hal. 600
- ^ Dawawin Asy-Syi’ri Al-’Arabi ‘ala Marri Al-Ushur, 19:182.
- ^ Muhammad bin Ziyad, berkata: "Ketika itu aku bersama Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu anhu dan sebagian sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam yang lain, lalu apabila mereka pulang sebagian mengucapkan kepada sebagian lainnya: (Taqabbalallahu minna waminkum) (Semoga Allah menerima amal kami dan kalian), Imam Ahmad bin Hanbal berkata: "Sanadnya baik." Dari Ibnu At-Turkimani dalam kitabnya Al-Jauhar An-Naqiy Hasyiah Al-Baihaqi (3/320-321).
- ^ Syeikh Al-Albani rahimahullah dalam kitab Tamamul Minnah (356).
- ^ Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni (2/259).
- ^ Al-Ashbahani dalam kitabnya At-Targhib Wa At-Tarhib (1/251).
- ^ van Doorn-Harder, Nelly. "Southeast Asian culture and Islam". Encyclopedia of Islam and the Muslim world. hal. 649
- ^ "Hari Raya Puasa". Diakses pada 2 November 2005.
- ^ Yusof, Mimi Syed & Hafeez, Shahrul (Oct. 30, 2005). "When Raya was a bewildering experience". New Straits Times, p. 8.
- ^ Republic Act No. 9177. Diakses pada 31 Juli 2008
- ^ a b c Majalah Hidayah - Tradisi Lebaran di Sejumlah Negara. Edisi 109, September 2010
- ^ "Salat Idul Fitri di AS Tiga Versi". Diakses tanggal 30 September.
- ^ Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 24 Oktober 2006
- ^ Pemerintah Resmi Tetapkan Idul Fitri 10 September 2010
- ^ MUI Tunggu Penetapan Idul Fitri Pemerintah
- ^ "Menteri Agama Pimpin Takbiran di Masjid Istiqlal". MetroTV. 7 Agustus 2013. Diakses tanggal 27 Juli 2014.
- ^ Ferdyansyah, Rizky (27 Juli 2014). "Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1435 H Jatuh Pada Senin 28 Juli 2014". MetroTV. Diakses tanggal 27 Juli 2014.
- ^ Fauzi, Intan (16 Juli 2015). "Pemerintah Tetapkan Jumat 17 Juli Lebaran". MetroTV. Diakses tanggal 16 Juli 2015.
- ^ Nadlir, Moh. (26 Mei 2017). "Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1438 H Jatuh pada Sabtu 27 Mei 2017". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Juni 2017.
- ^ Kuwado, Fabian Januarius (24 Juni 2017). "Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1438 H pada Minggu 25 Juni 2017". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Juni 2017.
Pranala luar
- (Indonesia) Memahami ungkapan sekitar Idul Fitri
- (Indonesia) Makna idul fitri bagi orang yang puasa
- (Indonesia) Lebaran di Australia Tak Seragam
- (Indonesia) PBNU: Hilal Susah Dilihat, 1 Syawal Jatuh Hari Rabu
- (Indonesia) Astronom: Lebaran Jatuh pada 31 Agustus
- (Indonesia) Bosscha: Lebaran Jatuh pada 31 Agustus
- (Indonesia) Arab Saudi Juga Rayakan Idul Fitri Selasa 30 Agustus
- (Indonesia) Ucapan Selamat Idul Fitri
- (Indonesia) Ucapan Idul Fitri
- (Melayu) Hari Raya Puasa Aidil Fitri