Lompat ke isi

Masjkur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pranala luar: clean up
Reza.iman23 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 37: Baris 37:
'''[[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] Masjkur''' ([[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''''Masykur''''', {{lahirmati|[[Pagentan, Singosari, Malang]], [[Jawa Timur]]|30|12|1904|[[Jakarta]]|19|12|1994}}) adalah [[Menteri Agama Republik Indonesia|Menteri Agama]] [[Indonesia]] pada tahun 1947—1949 dan tahun 1953—1955. Ia juga pernah menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] RI tahun 1956—1971 dan anggota [[Dewan Pertimbangan Agung]] pada tahun 1968.
'''[[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]] Masjkur''' ([[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''''Masykur''''', {{lahirmati|[[Pagentan, Singosari, Malang]], [[Jawa Timur]]|30|12|1904|[[Jakarta]]|19|12|1994}}) adalah [[Menteri Agama Republik Indonesia|Menteri Agama]] [[Indonesia]] pada tahun 1947—1949 dan tahun 1953—1955. Ia juga pernah menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] RI tahun 1956—1971 dan anggota [[Dewan Pertimbangan Agung]] pada tahun 1968.


Keterlibatannya dalam perjuangan kemerdekaan menonjol pada zaman pendudukan Jepang, sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Masjkur juga tercatat selaku pendiri [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (Peta)]]—yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI—di seluruh Jawa. Ketika pertempuran 10 November 1945, namanya muncul sebagai pemimpin [[Barisan Sabilillah]].<ref>[https://jatim.idntimes.com/news/jatim/ardiansyah-fajar/kh-masjkur-putra-malang-yang-dianugerahi-gelar-pahlawan-nasional Presiden Joko Widodo menganugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 8 November 2019]</ref>
Keterlibatannya dalam perjuangan kemerdekaan menonjol pada zaman pendudukan Jepang, sebagai anggota [[Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan]] Indonesia. Masjkur juga tercatat selaku pendiri [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (Peta)]]—yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI—di seluruh Jawa. Ketika pertempuran 10 November 1945, namanya muncul sebagai pemimpin [[Barisan Sabilillah]].<ref>[https://jatim.idntimes.com/news/jatim/ardiansyah-fajar/kh-masjkur-putra-malang-yang-dianugerahi-gelar-pahlawan-nasional Presiden Joko Widodo menganugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 8 November 2019]</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==
Baris 44: Baris 44:
* Madrasah Mamba'ul Ulum, Jamsaren, Solo (7 tahun)
* Madrasah Mamba'ul Ulum, Jamsaren, Solo (7 tahun)
* Pesantren Kiai Cholil, Bangkalan, Madura (1 tahun)
* Pesantren Kiai Cholil, Bangkalan, Madura (1 tahun)
* Pesantren Ngamplang, Garut, Jawa Barat (1y1/2y tahun)
* Pesantren Ngamplang, [[Kabupaten Garut|Garut]], [[Jawa Barat]] (1y1/2y tahun)


== Karier ==
== Karier ==

Revisi per 21 Desember 2023 02.27

Masjkur
Menteri Agama Indonesia ke-5
Masa jabatan
11 November 1947 – 21 Januari 1950
PresidenSoekarno
Perdana MenteriAmir Syarifuddin
Mohammad Hatta
Soesanto Tirtoprodjo
Sebelum
Pendahulu
Anwaruddin
Pengganti
Wahid Hasyim
Sebelum
Masa jabatan
30 Juli 1953 – 12 Agustus 1955
PresidenSoekarno
Perdana MenteriAli Sastroamidjojo
Sebelum
Pendahulu
Fakih Usman
Informasi pribadi
Lahir(1904-12-30)30 Desember 1904
Pagentan, Singosari, Malang, Keresidenan Pasuruan, Hindia Belanda
Meninggal19 Desember 1994(1994-12-19) (umur 89)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikNU
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

K.H. Masjkur (EYD: Masykur, 30 Desember 1904 – 19 Desember 1994) adalah Menteri Agama Indonesia pada tahun 1947—1949 dan tahun 1953—1955. Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI tahun 1956—1971 dan anggota Dewan Pertimbangan Agung pada tahun 1968.

Keterlibatannya dalam perjuangan kemerdekaan menonjol pada zaman pendudukan Jepang, sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Masjkur juga tercatat selaku pendiri Pembela Tanah Air (Peta)—yang kemudian menjadi unsur laskar rakyat dan TNI—di seluruh Jawa. Ketika pertempuran 10 November 1945, namanya muncul sebagai pemimpin Barisan Sabilillah.[1]

Pendidikan

  • Pesantren Siwalan Panci, Jawa Timur (4 tahun) Pesantren Tebuireng, Jawa Timur (1y1/2y tahun)
  • Madrasah Mamba'ul Ulum, Jamsaren, Solo (7 tahun)
  • Pesantren Kiai Cholil, Bangkalan, Madura (1 tahun)
  • Pesantren Ngamplang, Garut, Jawa Barat (1y1/2y tahun)

Karier

  • Ketua Cabang NU, Malang (1926—1930)
  • Anggota PB NU (1930—1945)
  • Ketua Umum PB NU (1950—1956)
  • Ketua Golongan Islam DPR/MPR (1957—1971)
  • Ketua I PB NU (1957—1959)
  • Ketua Umum Pusat Sarbumusi (1960—1969)
  • Rois Awal PB NU (1963—1972)
  • Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PPP/Wakil Presiden PPP (1973— 1985)
  • Rois Tsani PB Syuriah NU (1979—1984)
  • Mustasyar PB NU (1984—)
  • Pendiri Peta di Jawa (1943—1945)
  • Anggota Pengurus Latihan Kemiliteran di Cisarua (1944—1945)
  • Pimpinan Tertinggi Hizbullah Sabilillah (1945)
  • Anggota PP Legiun Veteran RI (1975)
  • Ketua III Dewan Harian Nasional Angkatan 45 (1976—1994)
  • Anggota PPKI (1944)
  • Anggota KNIP (1945—1946)
  • Anggota Dewan Pertahanan Negara (1946—1948)
  • Menteri Agama RI (1948—1950)
  • Kepala Kantor Urusan Agama Pusat (1950—1953)
  • Menteri Agama RI (1953—1955)
  • Anggota DPR (1956—1960)
  • Anggota DPRGR (1960—1971)
  • Biro Politik Kotrar (1962—1966)
  • Anggota DPA (1968)

Kegiatan Lain

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Anwaruddin
Menteri Agama Indonesia
1947—1949
Diteruskan oleh:
Teuku Mohammad Hasan
Didahului oleh:
Teuku Mohammad Hasan
Menteri Agama Indonesia
1949
Diteruskan oleh:
Wahid Hasyim
Didahului oleh:
Fakih Usman
Menteri Agama Indonesia
1953—1955
Diteruskan oleh:
Muhammad Ilyas


  1. ^ Presiden Joko Widodo menganugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 8 November 2019
  2. ^ Fajar, Ardiansyah (08 November 2019). "KH Masjkur, Putra Malang yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional". https://jatim.idntimes.com/. Diakses tanggal 8 November 2019.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)