Lompat ke isi

Determinisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Baris 76: Baris 76:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{Wikiquote|Determinism|en:Determinism}}
{{Wikiquote|en:Determinism|Determinism}}
* [http://plato.stanford.edu/entries/determinism-causal/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry on Causal Determinism]
* [http://plato.stanford.edu/entries/determinism-causal/ Stanford Encyclopedia of Philosophy entry on Causal Determinism]
* [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv2-02 Determinism in History] from the ''Dictionary of the History of Ideas''
* [http://etext.lib.virginia.edu/cgi-local/DHI/dhi.cgi?id=dv2-02 Determinism in History] from the ''Dictionary of the History of Ideas''

Revisi per 9 Juni 2016 09.39

Determinisme berasal dari bahasa Latin determinare yang artinya menentukan atau menetapkan batas atau membatasi.[1] Secara umum, pemikiran ini berpendapat bahwa keadaan hidup dan perilaku manusia ditentukan oleh faktor-faktor fisik geografis, biologis, psikologis, sosiologis, ekonomis dan keagamaan yang ada.[2] Determinisme juga berpegangan bahwa perilaku etis manusia ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai etis masyarakat.[2] Istilah ini dimasukkan menjadi istilah filsafat oleh William Hamilton yang menerapkannya pada Thomas Hobbes.[1] Penganut awal pemikiran determinisme ini adalah demokritos yang percaya bahwa sebab-akibat menjadi penjelasan bagi semua kejadian.

Beberapa Pengertian

  1. Determinisme beranggapan bahwa setiap kejadian pasti sudah ditentukan.
  2. Semua kejadian disebabkan oleh sesuatu.
  3. Segala sesuatu di dunia bekerja dengan hukum sebab-akibat.
  4. Sudut pandang filsafat alam melihat determinisme sebagai teori tentang satu-satunya determinasi dari setiap peristiwa alam.
  5. Contoh bentuk pemikiran determinisme: Orang yang bertubuh lemah, geraknya lebih lamban dari orang yang bertubuh kuat; Orang yang berasal dari keluarga harmonis diharapkan dapat menjadi manusia yang lebih seimbang daripada mereka yang berasal dari keluarga yang kacau.

Dampak Pemikiran Determinisme

Pemikiran determinisme yang melihat bahwa perilaku etis ditentukan oleh lingkungan, adat istiadat, tradisi, norma dan nilai masyarakat, mengakibatkan dua hal, yaitu:

  • Pertama, adanya berbagai faktor yang memengaruhi perilaku etis manusia menyebabkan perilaku etis manusia bersifat relatif. Perilaku baik ataupun jahat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luarnya. Relativisme
  • Kedua, perilaku etis tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor yang mengelilinginya tetapi juga oleh kehendak pelakunya.


Lihat pula

Referensi

Catatan

  1. ^ a b Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  2. ^ a b A. Mangunhardjana. 1997. Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hal.203-206.

Bibliografi

  • Daniel Dennett (2003) Freedom Evolves. Viking Penguin.
  • John Earman (2007) "Aspects of Determinism in Modern Physics" in Butterfield, J., and Earman, J., eds., Philosophy of Physics, Part B. North Holland: 1369-1434.
  • George Ellis (2005) "Physics and the Real World", Physics Today.
  • Epstein, J.M. (1999). "Agent Based Models and Generative Social Science". Complexity. IV: 5. doi:10.1002/(sici)1099-0526(199905/06)4:5<41::aid-cplx9>3.3.co;2-6. 
  • -------- and Axtell R. (1996) Growing Artificial Societies — Social Science from the Bottom. MIT Press.
  • Kenrick, D. T.; Li, N. P.; Butner, J. (2003). "Dynamical evolutionary psychology: Individual decision rules and emergent social norms". Psychological Review. 110: 3–28. doi:10.1037/0033-295x.110.1.3. 
  • Albert Messiah, Quantum Mechanics, English translation by G. M. Temmer of Mécanique Quantique, 1966, John Wiley and Sons, vol. I, chapter IV, section III.
  • Ernest Nagel (March 3, 1960). "Determinism in history". Philosophy and Phenomenological Research. International Phenomenological Society. 20 (8): 291–317. doi:10.2307/2105051. JSTOR 2105051.  (Online version found here)
  • John T Roberts (2006). "Determinism". Dalam Sahotra Sarkar; Jessica Pfeifer. The Philosophy of Science: A-M. Taylor & Francis. hlm. 197 ff. ISBN 0415977096. 
  • Nowak A., Vallacher R.R., Tesser A., Borkowski W., (2000) "Society of Self: The emergence of collective properties in self-structure", Psychological Review 107.

Bacaan lanjutan

  • George Musser, "Is the Cosmos Random? (Einstein's assertion that God does not play dice with the universe has been misinterpreted)", Scientific American, vol. 313, no. 3 (September 2015), pp. 88–93.

Pranala luar