Ekspedisi Pertama Belanda ke Hindia Timur: Perbedaan antara revisi
Baris 14: | Baris 14: | ||
Namun, pada 1592, pembuat peta [[Petrus Plancius]] menerbitkan serangkaian peta, yang menunjukkan secara rinci, rute ke Hindia.<ref name="Masselman68">Masselman, p. 68</ref> |
Namun, pada 1592, pembuat peta [[Petrus Plancius]] menerbitkan serangkaian peta, yang menunjukkan secara rinci, rute ke Hindia.<ref name="Masselman68">Masselman, p. 68</ref> |
||
Segera setelah peta-peta ini diterbitkan, tiga pedagang [[Amsterdam]] mulai bertemu secara rahasia, merencanakan sebuah ekspedisi ke Indonesia. Nama mereka adalah [[Jan Jansz Carel]], [[Hendrick Hudde]], dan [[Reynier Pauw]].<ref>Masselman, p. 64-65</ref> Salah satu hal pertama yang dilakukan pria-pria ini adalah mengirim sepupu Paulus, [[Cornelis de Houtman]] ke Lisbon, berkedok sebagai pedagang. Tugasnya adalah untuk mengonfirmasikan peta Plancius dan melihat apakah dia dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang Hindia Timur.<ref name="Masselman68"/> Kemudian, pada bulan September 1592, [[Jan Huyghen van Linschoten]] kembali dari perpanjangan tinggal di [[Goa, India]], dan segera setelah itu, bekerja sama dengan penjelajah terkenal [[Bernardus Paludanus]], dia menerbitkan sebuah laporan dari perjalanannya yang mencakup sejumlah besar informasi tentang Hindia Timur yang mengonfirmasikan semua peta Plancius dan menambahkan lebih banyak lagi.<ref>Masselman, p. 71</ref> |
Segera setelah peta-peta ini diterbitkan, tiga pedagang [[Amsterdam]] mulai bertemu secara rahasia, merencanakan sebuah ekspedisi ke Indonesia. Nama mereka adalah [[Jan Jansz Carel]], [[Hendrick Hudde]], dan [[Reynier Pauw]].<ref>Masselman, p. 64-65</ref> Salah satu hal pertama yang dilakukan pria-pria ini adalah mengirim sepupu Paulus, [[Cornelis de Houtman]] ke Lisbon, berkedok sebagai pedagang. Tugasnya adalah untuk mengonfirmasikan peta Plancius dan melihat apakah dia dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang Hindia Timur.<ref name="Masselman68"/> Kemudian, pada bulan September 1592, [[Jan Huyghen van Linschoten]] kembali dari perpanjangan tinggal di [[Goa, India]], dan segera setelah itu, bekerja sama dengan penjelajah terkenal [[Bernardus Paludanus]], dia menerbitkan sebuah laporan dari perjalanannya yang mencakup sejumlah besar informasi tentang Hindia Timur yang mengonfirmasikan semua peta Plancius dan menambahkan lebih banyak lagi.<ref>Masselman, p. 71</ref> Pada awal 1594, de Houtman kembali dari Lisboa.<ref>Masselman, p. 86</ref> |
||
Para pedagang Amsterdam sekarang memiliki semua informasi yang mereka butuhkan, dan mereka mulai mengumpulkan modal untuk mendanai ekspedisi tersebut. Mereka merekrut enam pedangang lainnya dan bersama mereka membentuk [[Compagnie van Verre]]: [[Pieter Hasselaer]], [[Jan Poppen]], [[Hendrick Buick]], [[Dirk van Os]], [[Syvert Sem]], dan [[Arend ten Grootenhuys]].<ref>Masselman, p. 87</ref> The Compagnie was able to raise 290,000 [[guilder]]s, and used it to build and equip four ships: the ''Mauritius'', ''Amsterdam'', ''Hollandia'', and the ''[[Duyfken]]''.<ref>Masselman, p. 88</ref> |
|||
== Catatan == |
== Catatan == |
Revisi per 3 Agustus 2017 06.39
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Ekspedisi Pertama Belanda ke Indonesia adalah sebuah ekspedisi yang berlangsung dari 1595 hingga 1597. Ekspedisi ini sangat penting dalam pembukaan perdagangan rempah-rempah Indonesia bagi para pedagang yang akhirnya membentuk Perusahaan Hindia Timur Belanda, dan menandai berakhirnya dominasi Imperium Portugis di kawasan tersebut.
Latar belakang
Selama abad ke-16, perdagangan rempah-rempah sangat menguntungkan, namun Imperium Portugis mencengkeram sumber rempah-rempah, Indonesia. Untuk sementara waktu, para pedagang Belanda merasa puas menerima ini dan membeli semua rempah mereka di Lisboa, Portugal, karena mereka masih bisa menghasilkan keuntungan yang layak dengan menjualnya kembali ke seluruh Eropa. Namun, pada tahun 1590-an Spanyol, yang berperang dengan Belanda, berada dalam uni dinasti dengan Portugal, sehingga membuat perdagangan berkesinambungan hampir menjadi tidak mungkin.[1] Hal ini tidak dapat ditolerir, dan Belanda dengan senang hati menghindari monopoli Portugis dan langsung pergi ke Indonesia, namun petunjuk perjalanan yang dibutuhkan untuk mencapai Indonesia dijaga ketat oleh Portugis.
Namun, pada 1592, pembuat peta Petrus Plancius menerbitkan serangkaian peta, yang menunjukkan secara rinci, rute ke Hindia.[2]
Segera setelah peta-peta ini diterbitkan, tiga pedagang Amsterdam mulai bertemu secara rahasia, merencanakan sebuah ekspedisi ke Indonesia. Nama mereka adalah Jan Jansz Carel, Hendrick Hudde, dan Reynier Pauw.[3] Salah satu hal pertama yang dilakukan pria-pria ini adalah mengirim sepupu Paulus, Cornelis de Houtman ke Lisbon, berkedok sebagai pedagang. Tugasnya adalah untuk mengonfirmasikan peta Plancius dan melihat apakah dia dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang Hindia Timur.[2] Kemudian, pada bulan September 1592, Jan Huyghen van Linschoten kembali dari perpanjangan tinggal di Goa, India, dan segera setelah itu, bekerja sama dengan penjelajah terkenal Bernardus Paludanus, dia menerbitkan sebuah laporan dari perjalanannya yang mencakup sejumlah besar informasi tentang Hindia Timur yang mengonfirmasikan semua peta Plancius dan menambahkan lebih banyak lagi.[4] Pada awal 1594, de Houtman kembali dari Lisboa.[5]
Para pedagang Amsterdam sekarang memiliki semua informasi yang mereka butuhkan, dan mereka mulai mengumpulkan modal untuk mendanai ekspedisi tersebut. Mereka merekrut enam pedangang lainnya dan bersama mereka membentuk Compagnie van Verre: Pieter Hasselaer, Jan Poppen, Hendrick Buick, Dirk van Os, Syvert Sem, dan Arend ten Grootenhuys.[6] The Compagnie was able to raise 290,000 guilders, and used it to build and equip four ships: the Mauritius, Amsterdam, Hollandia, and the Duyfken.[7]
Catatan
Referensi
- Masselman, George (1963). The Cradle of Colonialism. New Haven & London: Yale University Press.
- Milton, Giles (1999). Nathaniel's Nutmeg or, The True and Incredible Adventures of the Spice Trader Who Changed the Course of History. New York: Penguin Books. ISBN 0-374-21936-2.
- Mutch, T.D. (1942). The First Discovery of Australia With an account of the Voyage of the "Duyfken" and the Career of Captain Willem Jansz. Sydney. Diakses tanggal 2009-12-26.
- Winchester, Simon (2003). Krakatoa: The Day the World Exploded, August 27, 1883. New York: HarperCollins. ISBN 0-06-621285-5.