Lompat ke isi

Suku Angkola: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
memperbaiki tulisan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
memperbaiki tulisan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{ethnic group|
|group='''Suku Angkola'''<br/>{{batk|ᯀᯰᯄᯱᯬᯞ}}<br/><!--ada sedikit kendala, tidak ditemukan "tompi"--><small>Angkola</small><br/><small>Anakola</small>
|image=[[Berkas:Tapanuli.jpeg|240 px|thumbnail|Pakaian Pengantin Angkola di Museum Batak]]
|poptime= 1.142.000<ref>{{cite web|url=http://joshuaproject.net/people_groups/10718/ID |title=Batak Angkola in Indonesia |publisher=Joshua project |accessdate=2015-11-3}}</ref>
|popplace=[[Tapanuli Selatan]], [[Sumatera Utara]]
|langs=[[Bahasa Batak Angkola]]
|rels=[[Islam]] 80 %, [[Kristen]] 20 %
|related=[[suku Melayu]], [[suku Minang]].
}}

'''Angkola/Aru Barumun''' ([[Surat Batak|Angkola Aru -Mandailing]]: {{batk|ᯀᯰᯄᯱᯬᯞ}}) adalah salah satu etnik di [[Tapanuli Selatan]], [[Sumatera Utara]] yang berada di dalam Wilayah [[Batak]]
<!-- Kalimat di bawah ini disembunyikan karena tanpa referensi dan susunan kalimatnya kacau. Berhubung saya tidak memiliki informasi akurat maka hanya saya sembunyikan saja tanpa memperbaiki. Anehnya artikel dengan kualitas seperti ini mengapa bisa berstatus terperiksa???

Pada masa dahulu terbentuklah Kesultanan Aru Barumun diwilayah ini yang dipimpin oleh Baginda Soripada Harahap .. Kesultanan ini adalah hasil kerjasama antara Parmatasapiak Daulay ,Oppu Jolak Maribu Dalimunte,Siregar,Pulungan,Lubis ,Ritonga dan Hasibuan.Kesultanan Aru berdiri setelah kekalah Rajendra Chola yang sekarang menjadi Batak Pakpak, 1100 Masehi, Sultan pertama Sultan Aru adalah Sultan Nabuttu Harahap, kemudian pada tahun 1300 M masa Sultan Nasinok Hrp, Kesultanan Aru dikalahkan Nasution dari Pagaruyung,Nasution mengubah Aru jadi Mandehilang, Kesultanan Aru yaitu Husein Harahap meminta Bantuan Orang Bugis ke Malaka, Bugis menurunkan marga Lubis.Marga Lubis menggantikan Sultan Pulungan di Mandailing Julu.
Sultan Husein Hrp,berhasil meminang putri Sultan Malaka.Saat Malaka dikalahkan Portugis, Sultan Aru memberikan tanahnya di Riau untuk di tinggali orang Melayu. Panglima Karim Daulay diperintahkan Ke Samudra Pasai untuk menjalin hubungan,namun Sultan Pasai malah menghina Karim Daulay yang merupakan menantu Sultan Husein Hrp. Kesultanan Aru bekerja Sama dengan Portugis untuk mengalahkan Samudra Pasai, Pasai pun terkalakan.
Abad ke 15 kesultanan Aceh menyerang Ibokota Aru yaitu Portibi dekat Sungai Batang Pane, Sultan Ali Bincar Hrp pun tewas dan ratusan gajahnya di angkut oleh kesultanan Aceh. Ratu Aru Daulay meminta Bantuan pada portugis tetapi Portugis lagi sibuk melawan Sisingamangaraja 1 di Barus. Sisingamaraja 1 pun berhasil mengusir Marga Siregar dari Toba. Ratu Aru Daulay pun meminta Bantuan Pada Sultan Johor.Sultan Johor dan Ratu Aru Daulay menikah,otomati kesultanan Aru jadi milik Sultan Johor. Johorpun menyerang Aceh. Harahap yang tidak setuju dengan pergantian itu membuat Kesultanan Aru Barumun dengan orang Bakkara seperti Hasibuan pemimpinnya dipanggil Baginda. Kesultanan Aru Barumun di dukung Portugis, Putri Hijau putri Sultan Johor ditangkap masyarakat langkat ditembaki Portugis.
Portugis diserang Habis-Habisan oleh kesultanan Aceh dan Johor.Aru Barumun dan Portugis baru bisa dikalahkan ketika Aceh-Johor-Belanda bekerjasama pada Masa Sultan Iskandar Muda. Kesultan Aru Barumun berakhir karena serangan kaum Paderi, Sultan Terakhir adalah Fahruddin Hrp gelar Baginda Soripada di Kota Pinang,Labusel dan Amiruddin gelar Baginda Pamenan di Pasie Pangaraian,Rokan, keduanya tewas di Bantai Paderi. Paderi sendiri dibiayai Inggris. Setelah Paderi menguasai Padang Lawas, Belanda kemudian mempersenjatai kaum Sunny dan Syiah melawan Paderi yang Wahabi.

-->
Nama '''Angkola''' berasal dari nama sungai, yakni '''''batang Angkola''''' (batang : sungai) yag diberi nama seorang penguasa yang bernama '''Rajendra Kola''' (angkola /yang dipertuan kola), melalui [[Padang Lawas]], dan kemudian berkuasa di saat itu. Di sebelah selatan batang angkola diberi nama ''Angkola Jae'' (hilir) dan di sebelah utara sungai batang angkola diberi nama ''Angkola julu'' (hulu).


Suku Batak Angkola sendiri mengenal paham kekerabatan patrilineal. Dalam sistem patrilineal, orang Angkola mengenal marga. Di Angkola hanya dikenal beberapa marga saja, antara lain Siregar, Harahap, Hasibuan, Rambe, Daulay, Tanjung, Ritonga, dan Hutasuhut.<Ref>{{cite book|author=Ch.Sutan Tinggibarani Perkasa Alam|title=Tarombo marga-marga: batakToba, Angkola ,Mandailing,Simalungun, Karo, Dairi, Nias:Untuk lintas jenjang pendidikan|year=2011|publisher=Mitra|isbn=978-602-941-402-8}}</ref>Orang Batak Angkola mengenal pelarangan kawin semarga.

== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://akhirmh.blogspot.co.id/2013/01/etnik-batak-di-sumatra-utara-4635.html?m=1 Etnik Batak di Sumatra Utara]
* [http://akhirmh.blogspot.co.id/2013/01/etnik-batak-di-sumatra-utara-4635.html?m=1 Etnik Batak di Sumatra Utara]

Revisi per 26 Agustus 2017 05.09

Pranala luar

Referensi