Sulawesi Selatan: Perbedaan antara revisi
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 36.72.69.252 (bicara): Tanpa sumber. (🍔) Tag: Pembatalan |
|||
Baris 123: | Baris 123: | ||
* [[Suku Toraja|Toraja]] |
* [[Suku Toraja|Toraja]] |
||
* [[Suku Duri|Duri]] |
* [[Suku Duri|Duri]] |
||
* [[ |
* [[Pattinjo]] |
||
* [[Suku Maiwa|Maiwa]] |
* [[Suku Maiwa|Maiwa]] |
||
* [[Suku Endekan|Endekan]] |
* [[Suku Endekan|Endekan]] |
Revisi per 15 Desember 2020 16.51
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Transkripsi Regional | |||||||||||
• Bugis | ᨔᨘᨒᨕᨙᨔᨗ ᨑᨗᨐᨈ Sulawési Riattang | ||||||||||
Motto: Toddo' Puli / ᨈᨚᨉᨚᨄᨘᨒᨗ (Keep the faith) | |||||||||||
Koordinat: 4°20′S 120°15′E / 4.333°S 120.250°E | |||||||||||
Negara | Indonesia | ||||||||||
Berdiri | 19 Oktober 1669 | ||||||||||
Didirikan Sebagai Provinsi | 13 Desember 1960 | ||||||||||
Ibu kota kota terbesar | Makassar | ||||||||||
Pemerintahan | |||||||||||
• Badan | Pemerintah daerah Sulawesi Selatan | ||||||||||
• Gubernur | Nurdin Abdullah | ||||||||||
• Wakil Gubernur | Andi Sudirman Sulaiman | ||||||||||
Luas | |||||||||||
• Total | 45.764,53 km2 (1,766,978 sq mi) | ||||||||||
Peringkat | 16 | ||||||||||
Ketinggian tertinggi | 3.478 m (11,411 ft) | ||||||||||
Populasi | |||||||||||
• Total | 8.771.970 | ||||||||||
• Kepadatan | 191,68/km2 (49,640/sq mi) | ||||||||||
Demographics | |||||||||||
• Etnis[2] | Bugis 45.12% Makassar 29.68% Toraja 7.34% Luwu 4.93% Jawa 2.86% Duri 2.8% Selayar 1.3% Mandar 0.65% Tionghoa 0.55% Dayak 0.36% Lain-lain 4.41% | ||||||||||
• Agama[3] | Islam 88.33% Kristen 10.36% - Protestan 8.11% - Katolik 2.25% Hindu 1.02% Buddha 0.25% Konghuchu 0.04% | ||||||||||
• Bahasa | Indonesia (resmi) Bugis, Makassar, Mandar, Toraja (daerah) | ||||||||||
Zona waktu | UTC+8 (Waktu Universal Terkoordinasi) | ||||||||||
Kode pos | 90xxx, 91xxx, 92xxx | ||||||||||
Kode ISO 3166 | ID-SN | ||||||||||
Kode kendaraan | DD, DP, DW | ||||||||||
HDI | 0.709 (Tinggi) | ||||||||||
HDI ranking | 14 (2018) | ||||||||||
Situs web | Government official site |
Sulawesi Selatan (disingkat Sulsel) (Lontara: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨒᨈ ) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar.
Sejarah
Sekitar 30.000 tahun silam pulau ini telah dihuni oleh manusia. Penemuan tertua ditemukan di gua-gua dekat bukit kapur dekat Maros, sekitar 30 km sebelah timur laut dan Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Pebble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, diantara Soppeng dan Sengkang, termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.
Selama masa keemasan perdagangan rempah-rempah, diabad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan sebagai pintu Gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan peranan penting didalam sejarah Kawasan Timur Indonesia dimasa Ialu.
Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar dan Kerajaan Bugis yang berada di Bone. Pada tahun 1530, Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611, Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar dan Bugis.
Perusahaan dagang Belanda atau yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang datang ke wilayah ini pada abad ke-15 melihat Kerajaan Gowa sebagai hambatan terhadap keinginan VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di daerah ini. VOC kemudian bersekutu dengan seorang pangeran Bugis bernama Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah jatuhnya Bugis di bawah kekuasaan Gowa.
Belanda kemudian mensponsori Palakka kembali ke Bone, sekaligus menghidupkan perlawanan masyarakat Bone dan Sopeng untuk melawan kekuasaan Gowa. Setelah berperang selama setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan. Dan Raja Gowa, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bungaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa. Selanjutnya Bone di bawah Palakka menjadi penguasa di Sulawesi Selatan.
Persaingan antara Kerajaan Bone dengan pemimpin Bugis lainnya mewarnai sejarah Sulawesi Selatan. Ratu Bone sempat muncul memimpin perlawanan menentang Belanda yang saat itu sibuk menghadapi Perang Napoleon di daratan Eropa. Namun setelah usainya Perang Napoleon, Belanda kembali ke Sulawesi Selatan dan membasmi pemberontakan Ratu Bone. Namun perlawanan masyarakat Makassar dan Bugis terus berlanjut menentang kekuasaan kolonial hingga tahun 1905-1906. Pada tahun 1905, Belanda juga berhasil menaklukkan Tana Toraja, perlawanan di daerah ini terus berlanjut hingga awal tahun 1930-an.
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, Sulawesi Selatan, terdiri atas sejumlah wilayah kerajaan yang berdiri sendiri dan mendiami empat etnis yaitu: Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja.
Ada tiga kerajaan besar yang berpengaruh luas yaitu Luwu, Gowa dan Bone, yang pada abad ke XVI dan XVII mencapai kejayaannya dan telah melakukan hubungan dagang serta persahabatan dengan bangsa Eropa, India, China, Melayu dan Arab.
Setelah kemerdekaan, dikeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950 dimana Sulawesi Selatan menjadi provinsi Administratif Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960 menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Pemisahan Sulawesi Selatan dari daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara ditetapkan dengan UU Nomor 13 Tahun 1964, sehingga menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan.
Geografi
Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 45.764,53 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan.
Demografi
Suku bangsa
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Selatan adalah bahasa Indonesia. Menurut Badan Bahasa pada 2019, terdapat 14 bahasa daerah di Sulawesi Selatan.[4][5] Keempat belas bahasa tersebut adalah: (1) Bajo, (2) Bonerate, (3) Bugis, (4) Bugis De, (5) Konjo, (6) Laiyolo, (7) Lemolang, (8) Makassar, (9) Mandar, (10) Massenrengpulu, (11) Rampi, (12) Seko, (13) Toraja, dan (14) Wotu.[4]
Bahasa yang umum digunakan adalah:
- Bahasa Makassar adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Makassar dan Sekitarnya. Tersebar di Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, sebagian Bulukumba sebagian Maros dan sebagian Pangkep.
- Bahasa Bugis adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Bone sampai ke Kabupaten Pinrang, Sinjai, Barru, Pangkep, Maros, Kota Pare Pare, Sidrap, Wajo, Soppeng Sampai di daerah Enrekang, bahasa ini adalah bahasa yang paling banyak di pakai oleh masyarakat Sulawesi Selatan.
- Bahasa Pettae adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di daerah Tana Luwu, mulai dari Siwa,Kabupaten Wajo, Enrekang Duri, sampai ke Kolaka Utara,Sulawesi Tenggara.
- Bahasa Toraja adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Kabupaten Tana Toraja, Toraja Utara dan sekitarnya.
- Bahasa Mandar adalah bahasa suku Mandar, yang tinggal di provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamuju, Polewali Mandar, Majene dan Mamuju Utara. Di samping di wilayah-wilayah inti suku ini, mereka juga tersebar di pesisir Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
- Bahasa Massenrempulu adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan. Bahasa ini memiliki tiga kelompok dialek di Kabupaten Enrekang, yaitu dialek Duri, Endekang dan Maiwa. Kelompok dialek bahasa Duri memilki kedekatan dengan bahasa Toraja dan bahasa Tae' Luwu. Penuturnya tersebar di wilayah utara Gunung Bambapuang, Kabupaten Enrekang sampai wilayah perbatasan Tana Toraja. Kelompok dialek bahasa Endekang mempunyai penutur di ibu kota Kabupaten Enrekang dan beberapa kecamatan sekitarnya. Sedangkan penutur kelompok dialek bahasa Maiwa terdapat di Kecamatan Maiwa dan di Kecamatan Bungin (Maiwa Atas).
- Bahasa Konjo terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.
- Bahasa Selayar adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan yang bermukim diujung selatan provinsi ini khususnya Kab. Kep. Selayar.
Agama
Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara dan sebagian wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Luwu beragama Kristen Protestan.
Budaya dan adat istiadat
Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah Mappalili. Mappalili (Bugis) atau Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten Pangkep terutama Mappalili adalah bagian dari budaya yang sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis) atau dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang biasanya mengurangi produksi.
Jumlah penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. Pada tahun 2013, penduduk di Sulawesi Selatan sudah mencapai 8.342.047 jiwa.[6]
Senjata tradisional
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Makanan tradisional
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
- Pisang Epe
- Pisang ijo
- Bassang
- Coto Makassar
- Kapurung
- Lawa Bale
- Nasu Palekko
- Roti Maros
- Tenteng
- Baje Bandong
- Bipang
- Benno
- Baroncong
- Sop Saudara
- Barongko
- Bandang-Bandang
- Sup Konro
- Pallubasa
- Pallu Butung
- Pa’piong
- Kue Biji Nangka
- Cucur Bayao
- Jalangkote
- Putu Cangkiri
- Roko-roko Cangkuning
- Songkolo Bagadang
Pemerintahan
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar yang tadinya merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Daftar gubernur
Gubernur Sulawesi Selatan | |
---|---|
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan | |
Kediaman | Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan |
Masa jabatan | 5 tahun; dapat diperpanjang sekali |
Pejabat perdana | Andi Achmad Rifai |
Dibentuk | 13 Desember 1960 |
Wakil | Wakil Gubernur Sulawesi Selatan |
Situs web | Situs web resmi |
Sulawesi Selatan merupakan sebuah provinsi yang dimekarkan dari Sulawesi dan dipimpin oleh seorang kepala daerah yang biasa disebut Gubernur. Pada 1960, Sulawesi dimekarkan menjadi dua provinsi, yakni Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Wilayah kekuasaan jabatan ini mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat hingga kedua provinsi terakhir dimekarkan secara berturut-turut pada 1964 dan 2004. Secara historis, Gubernur Sulawesi Selatan pernah dijabat oleh pejabat dari kalangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, terutama pada awal berdirinya Sulawesi Selatan hingga masa Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Dalam membantu tugas kegubernuran dan menyelaraskan kebijakan daerah, maka Gubernur Sulawesi Selatan dibantu oleh wakil gubernur yang terpilih bersama dengan gubernur dalam pemilihan umum kepala daerah.
Daftar
<onlyinclude>Berikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Selatan secara definitif sejak tahun 1960.
Gubernur Sulawesi Selatan | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
1 | Andi Achmad Rifai (1924–2001) |
ABRI–Angkatan Darat | 13 Desember 1960 | 17 November 1966 | 5 tahun, 339 hari | I (1960) |
Lowong | [7] | ||
2 | Achmad Lamo (1920–1996) |
ABRI–Angkatan Darat | 17 November 1966 | 4 Oktober 1977 | 10 tahun, 321 hari | II (1966) |
[8][9] | |||
3 | Andi Oddang (1925–2015) |
ABRI–Angkatan Darat | 19 Januari 1978 | 19 Januari 1983 | 5 tahun, 0 hari | III (1977) |
||||
4 | Ahmad Amiruddin (1932–2014) |
Independen | 19 Januari 1983 | 19 Januari 1988 | 5 tahun, 0 hari | IV (1982) |
|
[10] | ||
19 Januari 1988 | 19 Januari 1993 | 5 tahun, 0 hari | V (1987) |
|||||||
5 | Zainal Basri Palaguna (1939–2019) |
ABRI–Angkatan Darat | 19 Januari 1993 | 19 Januari 1998 | 5 tahun, 0 hari | VI (1992) |
|
|||
19 Januari 1998 | 19 Januari 2003 | 5 tahun, 0 hari | VII (1997) |
|||||||
6 | Amin Syam (1945–2023) |
Golkar | 19 Januari 2003 | 19 Januari 2008 | 5 tahun, 0 hari | VIII (2002) |
Syahrul Yasin Limpo | [11] | ||
7 | Syahrul Yasin Limpo (lahir 1955) |
Golkar | 8 April 2008 | 8 April 2013 | 5 tahun, 0 hari | IX (2007) |
Agus Arifin Nu'mang | [12][13] | ||
8 April 2013 | 8 April 2018 | 5 tahun, 0 hari | X (2013) |
[14][15][16][17] | ||||||
8 | Nurdin Abdullah (lahir 1963) |
Independen (2018–2019) |
5 September 2018 | 12 Januari 2022[a] | 3 tahun, 129 hari | XI (2018) |
Andi Sudirman Sulaiman | [19][20] | ||
PDI-P (2019–2021) | ||||||||||
9 | Andi Sudirman Sulaiman (lahir 1983) |
Independen | 10 Maret 2022 | 5 September 2023 | 1 tahun, 179 hari | Lowong | [21][22] |
Pengganti sementara
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
Potret | Gubernur | Partai | Awal | Akhir | Durasi | Periode | Definitif | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Achmad Lamo (Pejabat Sementara) |
ABRI–Angkatan Darat | 12 Mei 1966 | 13 Oktober 1966 | 154 hari | I (1960) |
Andi Achmad Rifai | [ket. 1][23] | |||
Daud Nompo (Pelaksana Tugas) |
Non Partisan | 4 Oktober 1977 | 19 Januari 1978 | 107 hari | II (1966) |
Achmad Lamo | [8][24][25][25] | |||
Tanribali Lamo (Penjabat) |
Non Partisan | 19 Januari 2008 | 8 April 2008 | 80 hari | — | Transisi | [26] | |||
Soni Sumarsono (Penjabat) |
Non Partisan | 9 April 2018 | 5 September 2018 | 153 hari | [27][28] | |||||
Andi Sudirman Sulaiman (Pelaksana Tugas) |
Independen | 28 Februari 2021 | 10 Maret 2022 | 1 tahun, 10 hari | XI (2018) |
Nurdin Abdullah | ||||
Abdul Hayat Gani (Pelaksana Harian) |
Non Partisan | 7 April 2022 | 19 April 2022 | 12 hari | Andi Sudirman Sulaiman | [ket. 2][29] | ||||
26 Juni 2022 | 22 Juli 2022 | 26 hari | [ket. 3][30] | |||||||
Bahtiar Baharuddin (Penjabat) |
Non Partisan | 5 September 2023 | 17 Mei 2024 | 255 hari | — | Transisi | ||||
Zudan Arif Fakrulloh (Penjabat) |
Non Partisan | 17 Mei 2024 | Petahana | 179 hari | [31] |
- Catatan
- Keterangan
- ^ Menggantikan sementara gubernur petahana, A. A. Rifai yang melakukan pelatihan pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat.
- ^ Sekretaris Daerah Abdul Hayat Gani ditunjuk menjadi Pelaksana Harian Gubernur selama Gubernur petahana, Andi Sudirman Sulaiman berobat di Singapura.
- ^ Sekretaris Daerah Abdul Hayat Gani kembali ditunjuk menjadi Pelaksana Harian Gubernur selama Gubernur petahana, Andi Sudirman Sulaiman cuti dalam menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci Makkah Arab Saudi.
Lihat pula
- Daftar Wakil Gubernur Sulawesi Selatan
- Daftar Gubernur Sulawesi (sebelum 1960)
Referensi
- ^ a b c "Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka 2019". www.sulsel.bps.go.id. Diakses tanggal 18 Februari 2020.
- ^ Ananta et al. 2015, hlm. 119–122.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama yang Dianut di Provinsi Sulawesi Selatan 2015". www.sulsel.bps.go.id. Diakses tanggal 18 Februari 2020.
- ^ a b "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 2. ISBN 9786028449182.
- ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan". sulsel.bps.go.id. Diakses tanggal 2016-10-08.
- ^ Purwanto, Antonius (2020-09-09). "Provinsi Sulawesi Selatan". Kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 2021-03-13.
- ^ a b 30 tahun Indonesia merdeka: 1975-1985. Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 1995. hlm. 998. ISBN 978-979-8300-06-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 2021-09-11.
- ^ Administrator (29 Juli 1978). "Hari-hari Terakhir Ahmad Lamo". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal 8 Mei 2022.
- ^ FM/BAM (23 June 1983). "Tingkatkan efisiensi, hilangkan tumpang tindih". Kompas. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 10 April 2021.
Menteri Dalam Negeri, Soepardjo Rustam, atas nama Presiden RI, Rabu melantik Prof Dr Achmad Amiruddin Pabittei sebagai Gubernur/Kepala Daerah Sulawesi Selatan periode 1983-1988. Amiruddin menggantikan H. Andi Oddang yang telah berakhir masa jabatannya...
- ^ "Amin Syam Terpilih Menjadi Gubernur Sulawesi Selatan". Tempo.co. 22 Desember 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-20. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Bambang, ed. (19 Maret 2008). "Syahrul/Agus, Gubernur Sulsel yang Baru". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Syahrul Dilantik di Lapangan Terbuka". Kompas.com. 8 April 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Ini Hasil Lengkap Pilgub Sulsel". Tribunnews.com. 1 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-18. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Gubernur Sulsel Syahrul Yasin dilantik untuk masa jabatan kedua". Merdeka.com. 8 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-17. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Pelantikan Gubernur Sulsel Akhir Pesta Demokrasi". Tribunnews.com. 8 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-16. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Persiapan Syahrul Meninggalkan Rumah Dinas Gubernur". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. 6 Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Yunus, Muhammad (19 Januari 2022). "Nurdin Abdullah Resmi Diberhentikan Sebagai Gubernur Sulawesi Selatan oleh Presiden Jokowi". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-19. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Cipto, Hendra (27 Juli 2018). Ika, Aprillia, ed. "KPU Sulsel Tetapkan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sebagai Pemenang Pilkada". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Presiden Jokowi Lantik Prof Nurdin Abdullah - Andi Sudirman Sulaiman - Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Periode 2018 - 2023". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. 5 September 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-13. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Fatir, M Darwin (24 Januari 2022). Tarmizi, Tasrief, ed. "DPRD umumkan pengangkatan Andi Sudirman jadi Gubernur Sulsel defenitif". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Nugraheny, Dian Erika (10 Maret 2022). Santosa, Bagus, ed. "Hari Ini, Jokowi Lantik Andi Sudirman Jadi Gubernur Sulsel". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Achmad Lamo, Gubernur Terlama Sulawesi Selatan asal Enrekang". MasMedia. 11 Agustus 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-19. Diakses tanggal 8 Mei 2022.
- ^ FM/IIE (23 June 1978). "Menteri Polkam Panggabean: Wewenang gubernur bukan tanpa batas *Pelantikan gubernur Sulsel". Kompas. hlm. 12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 10 April 2021.
Kol. Andi Odang Kamis kemarin dilantik menjadi Gubernur/KDH Sulawesi Selatan, menggantikan H. Ahmad Lamo yang telah menyelesaikan dua kali masa jabatannya dan tugas sebagai Pj. Gubernur. Pelantikan dilakukan oleh Menko Polkam M. Panggabean dalam suatu sidang paripurna istimewa DPRD
- ^ a b Tim Penyusun (1992). Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa Keanggotaan 1987-1992 (PDF). Jakarta: Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. hlm. 838. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-11-04. Diakses tanggal 2021-09-11.
- ^ Suryanto, ed. (19 Januari 2008). "Tanribali Lamo Caretaker Gubernur Sulsel". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Cipto, Hendra (9 April 2018). Damanik, Caroline, ed. "Soni Sumarsono Dilantik Jadi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Soni Sumarsono Mulai Tempati Rumah Jabatan Hari Ini". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. 6 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-18. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Nursam, ed. (15 April 2022). "Sepekan Tak Kelihatan, Andi Sudirman Sulaiman Ternyata Berobat di Singapura". sulsel.fajar.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2022.
- ^ Darmawanti Adellia Adipradana, ed. (23 Juni 2022). "Andi Sudirman akan Cuti Haji, Sekda Jadi Plh Gubernur Sulsel". detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2022.
- ^ "Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur". kemendagri.go.id. 17 Mei 2024. Diakses tanggal 17 Mei 2024.
Perwakilan
DPRD Sulawesi Selatan beranggotakan 85 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi Selatan terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sulawesi Selatan yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 24 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Makassar di Gedung DPRD Sulawesi Selatan.[1] Komposisi anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 13 kursi disusul oleh Partai NasDem yang juga meraih 12 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Sulawesi Selatan dalam empat periode terakhir.[2][3][4][5]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–14 | 2014–19 | 2019–24 | 2024–29 | ||
PKB | 1 | 3 | 8 | 8 | |
Gerindra | (baru) 1 | 11 | 11 | 13 | |
PDI-P | 3 | 5 | 8 | 6 | |
Golkar | 18 | 18 | 13 | 14 | |
NasDem | (baru) 7 | 12 | 17 | ||
PKS | 7 | 6 | 8 | 7 | |
PPP | 5 | 7 | 6 | 8 | |
PAN | 7 | 9 | 7 | 4 | |
Hanura | 7 | 6 | 1 | 1 | |
Demokrat | 10 | 11 | 10 | 7 | |
PBB | 2 | 1 | 0 | 0 | |
PKPI | 2 | 1 | 0 | ||
Perindo | (baru) 1 | 0 | |||
PDK | 7 | ||||
PDS | 2 | ||||
PBR | 1 | ||||
PPDI | 1 | ||||
RepublikaN | (baru) 1 | ||||
Jumlah Anggota | 75 | 85 | 85 | 85 | |
Jumlah Partai | 16 | 12 | 11 | 10 |
Kabupaten dan Kota
Pada tahun 2008, Kabupaten Toraja Utara terbentuk, menyusul terbitnya Amanat Presiden Yudhoyono, bernomor R.68/Pres/12/2007 pada tanggal 10 Desember 2007, mengenai pemekaran 12 kabupaten/kota.
Perkumpulan/Organisasi
- Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)
Media
- Koran Harian Tribun Timur
- Kompas TV Makassar
- TVRI Sulsel
- Koran online Celebes Online
- Trans 7 Sulsel
- Koran Fajar
Referensi
[https://kompaswisata.com/makanan-khas-sulawesi-selatan/ Makanan khas Sulawesi Selatan]
- ^ "Gubernur dan Wagub Kompak Hadiri Pelantikan 83 Anggota DPRD Sulsel". fajar.co.id. 24-09-2019. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ "KPU Tetapkan 85 Anggota DPRD Sulsel Terpilih, Ini Daftarnya". sulsel.idntimes.com. 13-08-2019. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ "KPU Tetapkan Perolehan Hasil dan Perolehan Kursi DPRD Sulsel". makassar.terkini.id. 13-08-2019. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ "Lima Parpol di Sulsel Gagal Raih Kursi di DPRD". politik.djournalist.com. 13-08-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-05. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaKPU24
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi pemerintah provinsi Sulawesi Selatan
- (Indonesia) Profil Demografi Sulsel
- (Indonesia) Profil Ekonomi Sulsel
- (Indonesia) Profil Wisata Sulsel
- (Indonesia) Ekonomi Regional Sulsel
- (Indonesia) Statistik Regional Sulsel
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik: Sulawesi Selatan
4°42′S 119°52′E / 4.700°S 119.867°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman