Lompat ke isi

Suku Basemah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Eiskrahablo (bicara | kontrib)
k Eiskrahablo memindahkan halaman Suku Besemah ke Suku Basemah dengan menimpa pengalihan lama: Istilah baku untuk suku bangsa ini yaitu "Basemah", sedangkan "Besemah" merupakan bentuk tidak baku.
Fdlptra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{ethnic group|
{{ethnic group|
|group=Basemah{{br}}Besemah{{br}}Pasemah{{br}}Pesemah
|group=Besemah
|image=COLLECTIE TROPENMUSEUM Dansende vrouw te Muara Empajang Pasemah Zuid-Sumatra TMnr 10002801.jpg
|image=COLLECTIE TROPENMUSEUM Dansende vrouw te Muara Empajang Pasemah Zuid-Sumatra TMnr 10002801.jpg
|poptime=450.000 jiwa<ref>[http://www.sabda.org/misi/profilo_isi.php?id=51 Populasi suku Besemah]</ref>
|poptime=450.000 jiwa<ref>[http://www.sabda.org/misi/profilo_isi.php?id=51 Populasi suku Besemah]</ref>
|popplace=[[Kabupaten Empat Lawang]]<br />[[Kabupaten Lahat]]<br />[[Ogan Komering Ulu]]<br />[[Kota Pagar Alam]]<br />[[Kabupaten Muara Enim]]
|popplace=[[Kabupaten Empat Lawang]]<br />[[Kabupaten Lahat]]<br />[[Ogan Komering Ulu]]<br />[[Kota Pagar Alam]]<br />[[Kabupaten Muara Enim]]
|langs=[[Bahasa Basemah|Basemah]]{{br}}[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]{{br}}[[Bahasa Melayu|Melayu]]{{br}}[[Bahasa Melayu Tengah|Melayu Tengah]]
|langs=[[Bahasa Basemah|Melayu Basemah]]{{br}}[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]{{br}}[[Bahasa Melayu|Melayu]]{{br}}[[Bahasa Melayu Tengah|Melayu Tengah]]
|rels=[[Islam]]<br />[[Kristen Protestan]]<br />[[Kristen Katolik]]
|rels=[[Islam]]<br />[[Kristen Protestan]]<br />[[Kristen Katolik]]
|related=[[Suku Lintang|Lintang]], [[Suku Serawai|Serawai]], [[Suku Kaur|Kaur]], [[Suku Palembang|Palembang]], [[Suku Ogan|Ogan]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Rejang|Rejang]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Melayu|Melayu]]
|related=[[Suku Lintang|Melayu Lintang]], [[Suku Serawai|Melayu Serawai]], [[Suku Kaur|Melayu Kaur]], [[Suku Palembang|Melayu Palembang]], [[Suku Ogan|Melayu Ogan]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Rejang|Rejang]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]]
}}
}}
'''Suku Basemah'''<ref>[http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Basemah Kamus Besar Bahasa Indonesia: Basemah]</ref> atau juga disebut '''Besemah''', '''Pasemah''' atau '''Pesemah''' adalah suku bangsa yang mendiami wilayah [[kota Pagaralam]], [[kabupaten Empat Lawang]], [[kabupaten Lahat]], [[Ogan Komering Ulu]], dan [[Muara Enim]]. Suku ini secara umum bermukim di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, [[gunung Dempo]]. Suku bangsa ini juga banyak yang merantau ke daerah-daerah di [[provinsi Bengkulu]]. Suku Pasemah merupakan salah satu suku bangsa asli yang berasal dari wilayah [[Sumatra Selatan]] yang memiliki kerabatan dengan suku [[suku Melayu|Melayu]] dan [[suku Komering|Komering]] yang juga sudah ratusan tahun tinggal di [[Sumatera Selatan]].
'''Suku Melayu Besemah''' ([[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]]: '''suku Basemah''')<ref>[http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Basemah Kamus Besar Bahasa Indonesia: Basemah]</ref> atau '''suku Pasemah/Pesemah''' adalah suku bangsa yang mendiami wilayah [[Kota Pagaralam]], [[kabupaten Empat Lawang]], [[kabupaten Lahat]], [[Ogan Komering Ulu]], dan Muara Enim. Suku ini secara umum bermukim di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, [[gunung Dempo]]. Suku bangsa ini juga banyak yang merantau ke daerah-daerah di [[Provinsi Bengkulu]]. Suku Pasemah merupakan 2 dari 2 suku pokok yang ada di sumatera Selatan yaitu suku Melayu & Komering 2 suku ini adalah suku asli yang berasal dan sudah ratusan tahun tinggal di Sumatera Selatan.


Suku Pasemah yang sekarang paling identik adalah Kota Pagar Alam, Lahat, Muara Enim dan Empat Lawang. Empat Lawang merupakan kabupaten baru pemerkaran dari Kabupaten Lahat. Sedangkan Muara Enim yang merupakan suku Basemah adalah daerah sekitar Semendo, kurang lebih 50 km dari [[kota Muara Enim]].
Suku Pasemah yang sekarang paling identik adalah Kota Pagar Alam, Lahat, Muara Enim dan Empat Lawang. Empat Lawang merupakan kabupaten baru pemerkaran dari Kabupaten Lahat. Sedangkan Muara Enim yang merupakan suku Basemah adalah daerah sekitar Semendo, kurang lebih 50 km dari Kota Muara Enim.


Masyarakat Suku Pasemah yang hidup di sekitar gunung Dempo sebagian besar merupakan petani dengan mengelola kebun. Tanaman pokok adalah yang terbanyak. Saat ini pun daerah ini masih menjadi sentra produksi kopi di Sumatera Selatan. Kopi Semendo adalah salah satu kopi yang paling dicari oleh para penikmat kopi. Sedangkan tanaman lainnya adalah sayuran, Kota Pagar Alam sebagai sentral sayuran sepeti kobis, wortel, cabe, daun bawang, seledri, dan lain-lain.
Masyarakat Suku Pasemah yang hidup di sekitar gunung Dempo sebagian besar merupakan petani dengan mengelola kebun. Tanaman pokok adalah yang terbanyak. Saat ini pun daerah ini masih menjadi sentra produksi kopi di Sumatera Selatan. Kopi Semendo adalah salah satu kopi yang paling dicari oleh para penikmat kopi. Sedangkan tanaman lainnya adalah sayuran, Kota Pagar Alam sebagai sentral sayuran sepeti kobis, wortel, cabe, daun bawang, seledri, dan lain-lain.

Revisi per 7 Agustus 2021 15.15

Besemah
Daerah dengan populasi signifikan
Kabupaten Empat Lawang
Kabupaten Lahat
Ogan Komering Ulu
Kota Pagar Alam
Kabupaten Muara Enim
Bahasa
Melayu Basemah
Indonesia
Melayu
Melayu Tengah
Agama
Islam
Kristen Protestan
Kristen Katolik
Kelompok etnik terkait
Melayu Lintang, Melayu Serawai, Melayu Kaur, Melayu Palembang, Melayu Ogan, Lampung, Rejang, Minangkabau

Suku Melayu Besemah (KBBI: suku Basemah)[1] atau suku Pasemah/Pesemah adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Kota Pagaralam, kabupaten Empat Lawang, kabupaten Lahat, Ogan Komering Ulu, dan Muara Enim. Suku ini secara umum bermukim di sekitar kawasan gunung berapi yang masih aktif, gunung Dempo. Suku bangsa ini juga banyak yang merantau ke daerah-daerah di Provinsi Bengkulu. Suku Pasemah merupakan 2 dari 2 suku pokok yang ada di sumatera Selatan yaitu suku Melayu & Komering 2 suku ini adalah suku asli yang berasal dan sudah ratusan tahun tinggal di Sumatera Selatan.

Suku Pasemah yang sekarang paling identik adalah Kota Pagar Alam, Lahat, Muara Enim dan Empat Lawang. Empat Lawang merupakan kabupaten baru pemerkaran dari Kabupaten Lahat. Sedangkan Muara Enim yang merupakan suku Basemah adalah daerah sekitar Semendo, kurang lebih 50 km dari Kota Muara Enim.

Masyarakat Suku Pasemah yang hidup di sekitar gunung Dempo sebagian besar merupakan petani dengan mengelola kebun. Tanaman pokok adalah yang terbanyak. Saat ini pun daerah ini masih menjadi sentra produksi kopi di Sumatera Selatan. Kopi Semendo adalah salah satu kopi yang paling dicari oleh para penikmat kopi. Sedangkan tanaman lainnya adalah sayuran, Kota Pagar Alam sebagai sentral sayuran sepeti kobis, wortel, cabe, daun bawang, seledri, dan lain-lain.

  • Suku Basemah yang hidup di sekitar Gunung Patah di wilayah Sumatera Selatan, memiliki dua tradisi yakni matrilineal dan patrilineal. Tradisi matrilineal berlaku pada marga Semende daghat (darat).
  • Meskipun memiliki dua tradisi, tapi peranan dan posisi perempuan tetap sama di keluarga maupun masyarakat. Perempuan dan laki-laki bekerjasama mengurus rumah, sawah, kebun, dan akses terhadap hutan, termasuk pula terhadap hukum adat.
  • Tradisi matrilineal di marga Semende Darat sebagai simbol penghormatan terhadap alam yang mereka ibaratkan sebagai ibu. Semua kekayaan alam itu dari ibu kembali ke ibu.
  • Falsafah hidup Suku Basemah yang mengatakan “tidak dapat membantu, tapi jangan merusak jadilah”. Falsafah ini sama seperti sikap alam terhadap makhluk hidup, khususnya manusia.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kamus Besar Bahasa Indonesia: Basemah
  2. ^ "Mongabay.co.id". www.mongabay.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-28. 

Daftar pusaka

  • Brigitte Khan Majlis. Catalogue// Art Institute of Chicago Museum Studies. — 1966. — Vol.33 — № 2. pp. 28—112.
  • Edwin M. Sumatra. Its History and People/ Edwin M. // Artibus Asiae. — 1937. — Vol.7— № 2. — pp. 290—296.
  • Miksic J. Classical Archaeology in Sumatra/ Miksic J. // Indonesia. — 1966.— Vol. 30.— pp. 42—66.

Pranala luar