Suku Pakpak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 140: Baris 140:
== Galeri ==
== Galeri ==
<gallery>
<gallery>
Berkas:Genderrang Pakpak (Batak Pakpak Traditional Musical Instrument) (01).jpg|[[Genderrang Pakpak]], salah satu alat musik tradisional Batak Pakpak.
Berkas:Genderrang Pakpak (Batak Pakpak Traditional Musical Instrument) (01).jpg|[[Genderrang Pakpak]], salah satu alat musik tradisional Pakpak.
</gallery>
</gallery>



Revisi per 25 Februari 2024 10.15

Batak Pakpak

Kalak Pakpak
ᯂᯞᯂ᯲ᯅᯗᯂ᯲ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲
Jumlah populasi
± 600.000 Jiwa
Daerah dengan populasi signifikan
Sumatera Utara dan Aceh
(terutama di Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Aceh Singkil, dan Subulussalam)
Bahasa
Bahasa Batak Pakpak
Agama
Mayoritas
Kelompok etnik terkait

Batak Pakpak (Surat Batak: ᯂᯞᯂ᯲ᯅᯗᯂ᯲ᯇᯂ᯲ᯇᯂ᯲, transliterasi: Kalak Batak Pakpak) atau terkadang juga disebut Batak Dairi dan Batak Pakpak-Dairi merupakan salah satu kelompok etnis Batak yang umumnya terdapat di Pulau Sumatra bagian utara. Orang Pakpak tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Tengah, serta sebagian Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.

Pembagian

Gedung Nasional Djauli Manik di Sidikalang, yang bermotifkan rumah tradisional masyarakat Pakpak.

Etnis Pakpak terdiri atas lima subetnis, dalam istilah setempat sering disebut dengan istilah Pakpak Silima Suak, yang terdiri dari:

Marga

Daftar marga Pakpak

Berikut adalah daftar marga-marga Pakpak:

Struktur sosial

Masyarakat Pakpak diikat oleh struktur sosial yang dalam istilah setempat dengan Sulang Silima. Sulang Silima terdiri dari lima unsur, yakni:

  1. Sinina tertua (perisang-isang; keturunan atau generasi tertua).
  2. Sinina penengah (pertulan tengah; keturunan atau generasi yang di tengah).
  3. Sinina terbungsu (perekur-ekur; keturunan terbungsu).
  4. Berru (kerabat penerima gadis).
  5. Puang (kerabat pemberi gadis).

Kelima unsur ini sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai aspek kehidupan terutama dalam sistem kekerabatan, upacara adat maupun dalam konteks komunitas lebbuh atau kuta. Artinya kelima unsur ini harus terlibat agar keputusan yang diambil menjadi sah secara adat.

Upacara adat Pakpak dinamakan dengan istilah kerja atau kerja-kerja. Namun saat ini sering juga digunakan istilah pesta. Upacara adat tersebut terbagi atas dua bagian besar yakni:

  1. Upacara adat yang terkait dengan suasana hati gembira dinamakan kerja baik.
  2. Upacara adat dalam suasana tidak gembira dinamakan kerja njahat.

Contoh kerja baik adalah: Merbayo (upacara perkawinan), menanda tahun (upacara menanam padi), merkottas (upacara untuk memulai sesuatu pekerjaan yang beresiko), dan lain-lain. Contoh kerja njahat adalah mengrumbang dan upacara mate ncayur ntua (upacara kematian).[1]

Galeri

Referensi

  1. ^ Lister Berutu 2006. Mengenal Upacara Adat Pada Masyarakat Pakpak, Medan, Monoratama.