Lompat ke isi

Konflik Papua: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Vheebeee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Vheebeee (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:


{{Sejarah Indonesia}}
{{Sejarah Indonesia}}
'''Konflik Papua''' adalah konflik di [[Papua]] dan [[Papua Barat]] di [[Indonesia]]. Karena daerah menjadi bagian dari [[Indonesia]] pada tahun [[1963]],<ref>{{cite web|url=http://indonesia-portal.de/artikel/konflikte-indonesien/papua-konflikt/papua-indonesisch.html |title=Papua als Teil Indonesiens |publisher=Indonesia-portal.de |date= |accessdate=2011-04-15}}</ref> Papua Merdeka ([[Organisasi Papua Merdeka]] / OPM) telah melancarkan pemberontakan berskala kecil. <ref name="autogenerated2">{{cite web|url=http://www.fas.org/irp/world/para/papua.htm |title=Free Papua Movement (OPM) |publisher=Fas.org |date= |accessdate=2011-04-15}}</ref> Pengibaran bendera Bintang Kejora dan protes damai adalah ilegal dan ditekan. <ref>{{cite web|url=http://www.hrw.org/sites/default/files/reports/papua0207webwcover.pdf |title=Protest and Punishment|format=PDF |date= |accessdate=2011-04-15}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hrw.org/en/node/11026/section/3 |title=Protest and Punishment &#124; Human Rights Watch |publisher=Hrw.org |date=2007-02-20 |accessdate=2011-04-15}}</ref> Wilayah ini kaya akan sumber daya alam, semakin memanaskan konflik. <ref>[http://www.janes.com/extracts/extract/jwit/jwit0085.html ]{{dead link|date=April 2011}}</ref>
'''Konflik Papua''' adalah konflik di Propinsi [[Papua Barat]] di [[Indonesia]]. diawali pada tahun [[1961]], muncul keinginan Belanda untuk membentuk negara Papua Barat terlepas dari [[Indonesia]],<ref>{{cite web|url=http://indonesia-portal.de/artikel/konflikte-indonesien/papua-konflikt/papua-indonesisch.html |title=Papua als Teil Indonesiens |publisher=Indonesia-portal.de |date= |accessdate=2011-04-15}}</ref> Langkah Belanda ini dilawan Presiden Soekarno dengan mendekatkan diri pada negara komunis terutama Uni Soviet. <ref name="autogenerated2">{{cite web|url=http://www.fas.org/irp/world/para/papua.htm |title=Free Papua Movement (OPM) |publisher=Fas.org |date= |accessdate=2011-04-15}}</ref> Sikap Soekarno ini membuat takut Belanda dan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy. Sebab jika itu dibiarkan maka Indonesia sangat mungkin menjadi negara komunis terbesar di Asia Tenggara. <ref>{{cite web|url=http://www.hrw.org/sites/default/files/reports/papua0207webwcover.pdf |title=Protest and Punishment|format=PDF |date= |accessdate=2011-04-15}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.hrw.org/en/node/11026/section/3 |title=Protest and Punishment &#124; Human Rights Watch |publisher=Hrw.org |date=2007-02-20 |accessdate=2011-04-15}}</ref> Ketakutan itu lalu membuat Belanda mengambil sikap untuk menyerahkan masalah Papua ke PBB. Dari dan melalui PBB, Belanda mengambil sikap untuk keluar dari papua dan tidak jadi Mengambil,merebut,dan menjajah Papua lalu Papua diserahkan " kembali " ke Indonesia dengan syarat memberi kesempatan pada rakyat Papua untuk menentukan sikap sendiri atau referendum (Penentuan Pendapat Rakyat/Perpera). <ref> Lewat Perpera tahun 1969, rakyat Papua bagian barat memilih " tetap " dalam lingkungan Republik Indonesia[http://www.janes.com/extracts/extract/jwit/jwit0085.html ]{{dead link|date=April 2011}}</ref>


== Ikhtisar ==
== Ikhtisar ==

Revisi per 18 Maret 2014 03.51

Konflik Papua

Propinsi Papua Barat, Indonesia
Tanggal1969 - masih berlangsung
LokasiPropinsi Papua Barat, Indonesia
Status masih berlangsung
Pihak terlibat
Indonesia TNI
Papua Nugini Papua Nugini
Organisasi Papua Merdeka
Tokoh dan pemimpin
Indonesia Jend.Prabowo Subianto
Indonesia Mahidin Simbolon
Kelly Kwalik
Goliath Tabuni (2009-)
Kekuatan

434,410 (reguler)[1] 400.000 (cadangan)[butuh rujukan]

1,673 (penugasan PBB di,Lebanon & Kongo)
1.000 (tahun 2010)[2]
Korban
2.000+ dipindahkan(mengungsi)
80+ TNI dan 750+ anggota OPM tewas

Konflik Papua adalah konflik di Propinsi Papua Barat di Indonesia. diawali pada tahun 1961, muncul keinginan Belanda untuk membentuk negara Papua Barat terlepas dari Indonesia,[3] Langkah Belanda ini dilawan Presiden Soekarno dengan mendekatkan diri pada negara komunis terutama Uni Soviet. [4] Sikap Soekarno ini membuat takut Belanda dan Presiden Amerika Serikat John F Kennedy. Sebab jika itu dibiarkan maka Indonesia sangat mungkin menjadi negara komunis terbesar di Asia Tenggara. [5][6] Ketakutan itu lalu membuat Belanda mengambil sikap untuk menyerahkan masalah Papua ke PBB. Dari dan melalui PBB, Belanda mengambil sikap untuk keluar dari papua dan tidak jadi Mengambil,merebut,dan menjajah Papua lalu Papua diserahkan " kembali " ke Indonesia dengan syarat memberi kesempatan pada rakyat Papua untuk menentukan sikap sendiri atau referendum (Penentuan Pendapat Rakyat/Perpera). [7]

Ikhtisar

Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi adat didirikan pada tahun 1965 untuk mempromosikan penentuan nasib sendiri dan pemisahan diri Papua Barat dari Republik Indonesia.

Gerakan ini dilarang di Indonesia, dan mengibarkan Bendera Bintang Kejora dan berbicara dalam mendukung tujuan OPM adalah dilarang kegiatan di Indonesia, yang dapat dikenakan biaya dari "Makar" (pengkhianatan)[8]. Sejak awal berdirinya OPM telah mencoba dialog diplomatik , Papua Barat dilakukan upacara bendera (ilegal menurut hukum Indonesia), dan tindakan militan dilakukan sebagai bagian dari Konflik Papua. Pendukung secara rutin menampilkan Bendera Bintang Kejora dan simbol lainnya Kesatuan Papua yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan Indonesia dimulai pada bulan Mei 1963 dengan Perjanjian New York.

Para pendukung organisasi menuduh orang-orang Papua tidak memiliki hubungan etnis, budaya atau geografis dengan Indonesia, bahwa mereka adalah orang-orang kolonial di bawah Resolusi PBB 1541 dan bahwa mereka berhak ketentuan Resolusi PBB 1514. Menurut pendukung OPM, pemerintah Indonesia di Papua Barat adalah pendudukan militer.

Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa wilayah tersebut memilih untuk dimasukkan ke dalam Republik Indonesia dengan referendum yang dikenal sebagai Tindakan Pemilihan Bebas pada tahun 1969. Pernyataan ini ditolak oleh para pendukung organisasi yang menuduh Tindakan Pemilihan Bebas tidak sukarela dan tidak mewakili populasi.

Rangkuman

  • 1966-67: pemboman udara Pegunungan Arfak
  • Jan-Mar 1967: pemboman udara dari Ayamaru dan daerah Teminabuan
  • 1967: Operasi Tumpas (penghapusan operasi). 1.500 000 diduga tewas di Ayamaru, Teminabuan dan Inanuatan.
  • Apr 1969: pemboman udara dari Danau Wissel Kabupaten (daerah Paniai dan Enarotali); 14.000 000 selamat melarikan diri ke hutan.

1970

  • Mei 1970: Pembantaian perempuan dan anak-anak oleh tentara Indonesia. Saksi melaporkan melihat seorang wanita memusnahkan, membedah bayinya di tempat dan pak bibi bayi-diperkosa.
  • Jun 1971: Bapak Henk de Mari melaporkan bahwa 55 orang dari dua desa di Biak Utara dipaksa untuk menggali kuburan mereka sendiri sebelum ditembak. Diterbitkan di harian Belanda De Telegraaf Oktober 1974.
  • Unknown: 5000000 Papua mayat ditemukan di hutan Kecamatan Lereh, selatan barat Bandara Sentani, Jayapura daerah.
  • 1974: Di Biak Utara, menewaskan 4500000 orang Papua, nama dan umur diketahui.
  • 1975: Di Biak, setidaknya 41000 orang dari Arwam dan desa Rumbin tewas.
  • 1977: pemboman udara dari Akimuga (Freeport McMoRan Inc tambang).
  • 1977-78: pemboman udara Baliem Valley.
  • Apr 1978: Enam mayat yang tidak dapat diidentifikasikan ditemukan di distrik Dosai Jayapura.
  • Mei 1978: Lima OPM (Organisasi Papua Merdeka) pemimpin menyerah untuk menyelamatkan desa mereka tertangkap masuk Mereka dipukuli sampai mati dengan batang besi panas merah dan tubuh mereka dilemparkan ke dalam lubang jamban. 12050 penduduk desa maka mesin ditembak sebagai simpatisan OPM dicurigai.
  • Jun 1978: 8014 mayat ditemukan ditembak, Barat Bandara Sentani, Jayapura daerah.
  • Jun 1978: 9675 perempuan pak-diperkosa, ditembak, dan kemudian harus vagina mereka diisi dengan daun ubi jalar dan buah merah setelah kematian berikut kecurigaan kolaborasi dengan OPM. Babuma Desa, Kecamatan Kelila, Jayawijaya.
  • Jul 1978: 79122 orang ( laki-laki, wanita) lari ke hutan dengan ABRI (Bahasa Indonesia "baret merah" militer) dalam pengejaran. Para penduduk desa ditangkap, memiliki tangan dan kaki terikat, ditimbang dan kantong, kemudian dibuang di laut. Daerah Merauke.
  • Tiada Catatan: Biak Utara, 8612 orang ditembak setelah menerima izin untuk meninggalkan kamp untuk mengumpulkan sagu untuk pesta desa.

1980 - 2000

  • 1981: 9710 tewas, 58 menghilang tanpa jejak. Daerah Paniai.
  • Juni-Agustus 1981: Operasi Sapuh berish (Operasi Sapu Bersih), populasi-Ampas Waris dan desa Batte-Arso bayoneted dan kiri.
  • September-Desember 1981: 13.000 diperkirakan tewas di dataran tinggi tengah.
  • Jul 1984: Angkatan Laut, udara, dan tanah serangan pasukan Desa Nagasawa / Kecil Ormo, 200 orang tewas.
  • Tiada Catatan: Naval penembakan terhadap Taronta, Takar, dan desa Masi-Masi pesisir; selamat melarikan diri ke arah Jayapura; bawah Belanda pada tahun 1950 masing-masing desa 1500-2000 populasi.
  • pertengahan 1985: 2.500 tewas di wilayah Kabupaten Paniai Danau Wissel, termasuk 115 dari desa-desa Iwandoga dan Kugapa dibantai oleh pasukan 24/6/1985, 10 orang, desa, taman makanan, dan ternak desa Epomani, Obano Sub-distrik; 15 orang, desa, dan ternak dari kabupaten desa Ikopo Monemane, dan 517 orang, 12 desa, taman makanan, dan hidup-stok Monemane.
  • 1986-87: 34 dikenal menembak orang, Paniai / Wissel Lake District.
  • Pada 1996: sandera OPM sekelompok orang asing di Irian Jaya [4] Lihat 1996 Insiden Penembakan Timika.
  • Pada Januari 1997: 26 orang disandera di desa Mapunduma, dua sandera Indonesia dibunuh selama operasi rilis. Ketua IPMP (ikatan pelajar mahasiswa papua) Esey Wanimbo di jabodetabek(Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi)

2000

Papua Barat berdemonstrasi di The Hague, 2009.
  • Pada tanggal 3, 2000:. Swiss jurnalis Iten Oswald ditangkap oleh polisi Indonesia untuk membuat foto-foto bentrokan antara separatis dan pasukan keamanan [9] Ia kemudian melaporkan yang berlebihan pelanggaran hak asasi manusia yang telah ia saksikan di penjara Bahasa Indonesia [10]
  • Pada tanggal 11 Nopember 2001: kemerdekaan pemimpin Papua Theys Eluay ditemukan tewas di dalam mobil di luar Jayapura setelah ia telah diculik [11].
  • Pada tanggal 31 Agustus 2002: pemberontak menyerang pada sekelompok profesor dari Amerika Serikat. 3000 tewas dan 120 lainnya luka-luka. Polisi menuduh OPM bertanggung jawab. [12]
  • Pada tanggal 1 Desember 2003: Sekelompok 500 orang mengibarkan bendera separatis, beberapa tindakan lain telah terjadi. 42 orang ditangkap.
  • Pada tanggal 15 Oktober 2004: Papua pemberontak menewaskan enam warga sipil dalam serangan di Puncak Jaya [13].
  • Pada tanggal 16 Maret 2006:. Tiga polisi dan seorang pilot tewas dan 24 orang lainnya cedera dalam bentrokan dengan papua dan mahasiswa yang telah menuntut penutupan tambang Grasberg Freeport di Papua [14]
  • Pada tanggal 9 Agustus 2008: Di Wamena, satu orang, Opinus Tabuni, tewas ketika pasukan keamanan Indonesia menembaki dalam menanggapi pengibaran bendera Bintang Kejora dilarang oleh aktivis di sebuah reli besar mengatur oleh DAP (Dewan Adat Papua - Papua Adat Council) menandai PBB menyatakan Hari Internasional Masyarakat Adat Dunia. [15]
  • Pada Décembre 4, 2008: 4 Papua terluka oleh tembakan dari pengadilan polisi demonstrasi untuk kemerdekaan Papua Barat [16].
  • Pada tanggal 29 Januari 2009: Sedikitnya 5 orang Papua terluka karena tembakan oleh polisi selama demonstrasi [16].
  • Pada tanggal 14 Maret 2009: Satu Bahasa Indonesia Angkatan Darat tentara tewas dalam serangan terhadap pos-pos keamanan di Tingginambut. OPM disalahkan. [17]
  • Pada tanggal 8 April 2009: Beberapa bom meledak terhadap sebuah jembatan dan sebuah kilang di pulau Biak. Satu orang tewas [16].
  • Pada tanggal 9 April 2009: Sebuah serangan bom di Jayapura menewaskan 5 mens dan lain-lain beberapa parah terluka [18]Sementara itu, sekitar 5000000 militan menyerang sebuah pos polisi dengan busur dan anak panah dan bom bensin.. Polisi bereaksi dan membunuh seseorang. [19]
  • Pada bulan April 11-12, 2009: Pertempuran antara tentara dan perlawanan Papua tidak 11 tewas termasuk 6 anggota penegakan hukum. Pada saat yang sama, sebuah bom dijinakkan terhadap kantor polisi di Biak. [16]
  • Pada tanggal 15 April 2009: Sebuah serangan terhadap sebuah konvoi polisi di Tingginambut menewaskan satu orang dan melukai enam. OPM disalahkan. [16]
  • Pada tanggal 11 Juli 2009:. Seorang karyawan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc 'unit bahasa Indonesia ditembak mati dalam serangan di luar perusahaan tambang di Papua [20]
  • Pada bulan Juli 2009: anggota OPM mengibarkan bendera Papua Barat di desa Jugum. Setelah lebih dari 30 rumah dibakar oleh tentara Indonesia. [21]
  • Pada tanggal 12 Agustus, 2009: Sebuah konvoi 16 bus untuk karyawan Freeport-McMoRan Copper adalah disergap. Dua orang tewas dan 5 luka-luka. [22]
  • Pada tanggal 16 Desember 2009: Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik ditembak dan dibunuh oleh polisi Indonesia selama serangan di Timika [23]

.

2010

  • Pada 24 Januari 2010: Pemberontak menyergap sebuah konvoi penambang PT Freeport McMoran. Sembilan orang terluka, OPM menyangkal Tanggung Jawab. [24]
  • Pada tanggal 1 Maret 2010: Asosiasi Papua Barat Australia di Sydney mengatakan bahwa situasi di Papua Barat memburuk. Sejak Juli lalu telah terjadi 14 insiden penembakan di sekitar tambang Grasberg, tembaga Freeport dan tambang emas, serangan ini telah menewaskan sedikitnya 3 dan 13 luka-luka. [25]
  • Pada tanggal 23 Maret 2010: Pemberontak menyerang sebuah konvoi pasukan Indonesia. Tampaknya bahwa beberapa tentara terluka. [26]
  • Pada Mei, 2010: Sebuah operasi militer setelah pembunuhan dengan tersangka anggota OPM 3 pekerja di bidang konstruksi tidak minimal 2 tewas dan seorang wanita diperkosa sementara rumah di 3 desa dibakar oleh militer [27].
  • Pada tanggal 17 Mei 2010: Angkatan bersenjata menyerang basis OPM menewaskan satu tersangka militan [27].
  • Pada tanggal 21 Mei 2010: Militan telah menyerang anggota tentara Indonesia di dekat Yambi, 75 km dari Mulia. Tidak ada korban dilaporkan. [27]
  • Pada tanggal 15 Juni 2010: Seorang petugas polisi elit Indonesia ditembak mati selama patroli. *Sejak awal tahun adalah perwira polisi ketiga dibunuh. Delapan senjata api juga dicuri oleh para pemberontak. [28]
  • Pada Juli, 2010: 12 rumah dan dua gereja hancur dan seorang wanita diperkosa selama operasi dari tentara Indonesia untuk menangkap Goliath Tabuni [29].Esey Wanimbo

Referensi

  1. ^ "Armed Conflicts Report - Indonesian-Irian Jaya". Ploughshares.ca. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  2. ^ "Armed Conflicts Report - Indonesian-Irian Jaya". Ploughshares.ca. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  3. ^ "Papua als Teil Indonesiens". Indonesia-portal.de. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  4. ^ a b "Free Papua Movement (OPM)". Fas.org. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  5. ^ "Protest and Punishment" (PDF). Diakses tanggal 2011-04-15. 
  6. ^ "Protest and Punishment | Human Rights Watch". Hrw.org. 2007-02-20. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  7. ^ Lewat Perpera tahun 1969, rakyat Papua bagian barat memilih " tetap " dalam lingkungan Republik Indonesia[1][pranala nonaktif]
  8. ^ Lintner, Bertil (January 21, 2009). "Papuans Try to Keep Cause Alive". Jakarta Globe. Diakses tanggal 2009-02-09.  [pranala nonaktif]
  9. ^ United States' Country Reports on Human Rights Practices: Indonesia 2000
  10. ^ Prison, Torture and Murder in Jayapura - Twelve Days in an Indonesian Jail, Neue Zuercher Zeitung, 2000
  11. ^ United States' Country Reports on Human Rights Practices: Indonesia 2001
  12. ^ "Free Papua Movement". Historycommons.org. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  13. ^ "'Papua separatists' kill six civilians, JAKARTA POST". Worldsources Online. October 15, 2004. 
  14. ^ "LEAD: 4 security personnel killed in clash over U.S. mine. | Goliath Business News". Goliath.ecnext.com. 2006-03-20. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  15. ^ "INDONESIA: The killing of a Papuan at a demonstration remains unpunished — Asian Human Rights Commission". Ahrchk.net. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  16. ^ a b c d e [2][pranala nonaktif]
  17. ^ "Separatists attack Indonesia's Papua, killing one solider_English_Xinhua". News.xinhuanet.com. 2009-03-14. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  18. ^ "Police blame group for election attacks « Free West Papua – For a Free and Independent West Papua". Westpapuareview.wordpress.com. 2009-04-25. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  19. ^ "Violence in West Papua « Free West Papua – For a Free and Independent West Papua". Westpapuareview.wordpress.com. 2009-04-11. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  20. ^ Moestafa, Berni (2009-07-11). "Freeport Indonesia Employee Shot Dead in Attack Near Papua Mine". Bloomberg. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  21. ^ "INDONESIA: Police and soldiers burn houses and destroy resources in Papua's Bolakme district — Asian Human Rights Commission". Ahrchk.net. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  22. ^ SD. "Pour convaincre, la vérité ne peut suffire: Une insurrection oubliée en Papouasie indonésienne". Pourconvaincre.blogspot.com. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  23. ^ "Fears for more tension in Mimika after killing of Papua's Kwalik". Solomonstarnews.com. 2010-01-22. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  24. ^ "OPM Denies Responsibility for Ambush And Calls Police Accusation 'Baseless'". The Jakarta Globe. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  25. ^ "AWPA Calls Rudd To Raise West Papua With Indonesia". Pacific.scoop.co.nz. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  26. ^ "West Papua Report April 2010: OPM ceasefire call, Troop increase, Merauke food estate, State Dept.HR". Freewestpapua.org. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  27. ^ a b c "West Papua Report June 2010". Etan.org. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  28. ^ "Brimob Officer on Trail Of OPM Gunned Down". The Jakarta Globe. Diakses tanggal 2011-04-15. 
  29. ^ "West Papua Report July 2010". Etan.org. 1961-12-01. Diakses tanggal 2011-04-15. 

Rujukan

  • Richard Chauvel, Ikrar Nusa Bhakti, The Papua conflict: Jakarta's perceptions and policies, 2004, ISBN 1-932728-08-2, 9781932728088
  • Esther Heidbüchel, The West Papua conflict in Indonesia: actors, issues and approaches, 2007, ISBN 3-937983-10-4, 9783937983103
  • J. Budi Hernawan, Papua land of peace: addressing conflict building peace in West Papua, 2005
  • Blair A. King, Peace in Papua: widening a window of opportunity, 2006, ISBN 0-87609-357-8, 9780876093573

Pranala luar