Ibu kota
indonesia
Sejarah
Secara historis, pusat ekonomi besar suatu negara atau suatu wilayah sering menjadi titik perhatian kekuasaan politik, dan menjadi ibu kota melalui penaklukan atau penggabungan. Contohnya adalah Babilonia Kuno, Bagdad Abbasiyah, Athena Kuno, Roma, Konstantinopel, Cusco Kuno, Madrid, Paris, London, Moskwa, Beijing, Tokyo, Wina, dan Berlin. Beberapa dari kota itu juga merupakan pusat keagamaan, seperti Konstantinopel (lebih dari satu agama), Roma (Gereja Katolik Roma), Yerusalem (lebih dari satu agama), Babilonia Kuno, Moskwa (Gereja Ortodoks Rusia), Belgrad (Gereja Ortodoks Serbia), Paris, dan Peking.
Konvergensi kekuatan politik dan ekonomi atau budaya juga mempengaruhi penentuan ibu kota. Reputasi ibu kota lama dapat pudar oleh saingannya, seperti Nanking oleh Shanghai, Kota Quebec oleh Montreal, dan sejumlah ibu kota negara bagian Amerika Serikat. Runtuhnya suatu dinasti atau budaya juga berarti hilangnya ibu kotanya, seperti yang terjadi pada Babilonia dan Cahokia.
Meskipun banyak ibu kota ditetapkan berdasarkan konstitusi atau undang-undang, banyak ibu kota yang telah berdiri lama tidak memiliki dasar hukum seperti itu, contohnya Bern, Edinburgh, Lisbon, London, Paris, dan Wellington. Kota-kota tersebut diakui sebagai ibu kota berdasarkan konvensi dan karena semua atau hampir semua lembaga politik pusat negara, seperti departemen pemerintah (kementerian), mahkamah agung, badan legislatif, kedutaan besar, dan lain-lain berada di dalam atau di dekatnya.
Kadang-kadang beberapa negara memindahkan ibu kota mereka karena alasan politik atau ekonomi. Beberapa negara yang pernah memindahkan ibu kota mereka adalah:
- Amerika Serikat, dari New York ke Philadelphia lalu ke Washington, DC
- Brasil dari Rio de Janeiro ke Brasilia
- Kazakhstan dari Almaty/Alma Ata ke Astana
- Turki dari Istanbul/Konstantinopel ke Ankara
- Myanmar dari Yangon ke Naypyidaw
Seringkali ibu kota harus dipindahkan karena diduduki atau dikuasai negara asing.
Dalam masa perang seringkali ibu kota diduduki musuh dan harus mendirikan ibu kota "tandingan" atau sementara di kota lain:
- Republik Indonesia beberapa kali ibu kotanya berpindah antara tahun 1945-1950. Dari Jakarta ke Yogyakarta lalu ke Bukittinggi sebelum kembali ke Jakarta
- Prancis Vichy "Bebas" antara tahun 1940-1944 dengan ibu kota Vichy
Kadang-kadang ibu kota negara harus dibagi dengan negara lain karena dikuasai musuh:
- Siprus dengan ibu kota Nikosia yang harus dibagi dengan Republik Turki Siprus Utara semenjak tahun 1974
- Kota Berlin yang terbagi antara Republik Federal Jerman dan Republik Demokratis Jerman antara tahun 1949 - 1990.
indonesia
Penataan ibu kota yang tidak umum
- Di Belanda ibu kota menurut undang-undang adalah Amsterdam, tetapi kota pemerintahan adalah Den Haag. Di kota terakhir ini pula terdapat perwakilan-perwakilan dari negara asing.
- Ibu kota Israel adalah Yerusalem, tetapi berhubung kota ini oleh dunia internasional dianggap sebagai sebuah kota Internasional, maka Kedutaan Besar negara-negara yang berhubungan diplomatik dengan Israel menaruh Kedutaan Besar mereka di kota Tel Aviv, kecuali beberapa negara saja.
- Ibu kota Afrika Selatan adalah Pretoria tempat kedudukan presiden, tetapi parlemen terletak di Cape Town/Kaapstad dan mahkamah agung di Bloemfontein.
- Ibu kota Republik Tiongkok (Taiwan) yang resmi adalah Nanjing, namun karena kalah dalam perang saudara sehingga Chiang Kai-shek memindahkan pemerintahan ke ibu kota sementara di Taipei, Taiwan.
- Ibu kota resmi Malaysia adalah Kuala Lumpur. Di kota ini pula parlemen, Yang dipertuan Agong dan perwakilan-perwakilan negara asing berada, tetapi kantor perdana menteri berkedudukan di Putrajaya.
- Ibu kota Indonesia adalah DKI Jakarta, tetapi bukan sebuah kota melainkan daerah administratif khusus provinsi dengan 5 kota administratif dan 1 kabupaten.
- Ibu kota Palestina adalah Yerusalem Timur, tetapi karena Perang Israel-Palestina Ibu kota Palestina tetap di Yerusalem Timur, namun pusat pemerintahannya berada di Ramallah serta tempat kedutaan berada di sana.
pulaou kalimantan