Lompat ke isi

Keraton Plered

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Plered
Peta tahun 1889 oleh G. P. Rouffaer yang menggambarkan wilayah "Kedaton Plered". Klik untuk lebih jelasnya.
JenisKeraton (telah hancur)
LetakBantul, Yogyakarta
Dibangun untukSultan Agung dan Amangkurat I

Keraton Plered (juga dieja sebagai Pleret) adalah ibukota ketiga Kesultanan Mataram setelah Kotagede dan Karta, yang sebenarnya sudah direncanakan sejak masa pemerintahan Sultan Agung, namun pemindahannya baru dilakukan pada tahun 1647.[1] Akibat penyerbuan dari Pemberontakan Trunajaya, status ibukota Plered berakhir pada tahun 1677 tetapi baru ditinggalkan sepenuhnya pada tahun 1680.[1]

Tata letak

Peta keraton-benteng Plered

Karena Keraton Plered telah hancur, tata letaknya hanya bisa diperkirakan dari catatan masa lalu, seperti deskripsi Rijcklof van Goens saat mengunjungi Plered tahun 1648, kunjungan Gerret Pieter Rouffaer tahun 1889, sebuah peta Plered yang dibuat oleh P. J. F. Louw tahun 1897, dan analisis Babad-Babad yang diketahui mencatat Plered.[2]

Bentuk keraton dilaporkan sebagai bentuk persegi yang tidak simetris, dengan kecondongan sekitar 10 derajat, sementara Van Goens menggambarnya sebagai belah ketupat.[3][4] Van Goens juga mencatat keliling dalem keraton sebesar 2.256 meter. Seorang arkeolog Widya Nayati memperkirakan keliling temboknya sebesar 3.040 meter. Mengenai tinggi dan ketebalatan tembok tersebut, terdapat perbedaan antara sumber satu sama lain, seperti yang dijabarkan dalam tabel perbandingan ini:

Perbandingan tinggi dan ketebalan tembok Keraton Plered[5]
Deskripsi tembok Van Goens (1648) Dagh Register (1659) G. P. Rouffaer (1889) Penelitian lapangan
Tinggi ~5-6 meter 9 meter 5-6 meter Sekitar 6 meter
Ketebalan ≤3 meter 3 meter 1.5 meter 2.2-2.8 meter

Peta Rouffaer memasukkan nama beberapa bangunan yang termasuk masjid, macan kurung, dan bagian keraton seperti Sitinggil, Keben, dan Srimanganti.[6] Sekitar kompleks keraton terdapat pemukiman yang dinamai setelah profesi penghuninya seperti Kauman untuk ulama, Gerjen untuk penjahit, dan nama ini masih ada hingga kini.[7]

Bangunan

Plered memiliki keraton seluas 3 hektar, dua masjid, dan alun-alun yang memiliki pohon beringin, yang setidaknya masih ada pada tahun 1989. Sementara bangunan-bangunan lainyna masih harus diidentifikasi.[8]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Alifah & Priswanto 2012, hlm. 185-186.
  2. ^ Alifah & Priswanto 2012, hlm. 187-189.
  3. ^ Alifah & Priswanto 2012, hlm. 187.
  4. ^ Alifah & Priswanto 2012, hlm. 192.
  5. ^ Alifah & Priswanto 2012, hlm. 187-190.
  6. ^ Riko P & Priswanto 2013, hlm. 243.
  7. ^ Pratama & Priswanto 2013, hlm. 243-244.
  8. ^ Dumarçay 1989, hlm. 195.

Daftar pustaka