Lompat ke isi

Commuter Line Yogyakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lin Yogyakarta
KRL seri 205 rangkaian SLO 9 berangkat dari Stasiun Yogyakarta
Ikhtisar
JenisKereta komuter
SistemKAI Commuter
StatusAktif
LokasiKota Yogyakarta
Kabupaten Sleman
Kabupaten Klaten
Kabupaten Sukoharjo
Kota Surakarta
TerminusPalur
Yogyakarta
Stasiun11
Situs webhttp://www.krl.co.id/
Operasi
Dibuka10 Februari 2021
PemilikPT Kereta Api Indonesia
OperatorPT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI)
DepoKlaten (KT)
Solo Balapan (SLO)
Solo Jebres (SK)
Data teknis
Panjang lintas59.267 km (36.827 mi)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Peta rute

ke Kemiri
PL
Palur
 K1S   K2S   K4S 
SK
Solo Jebres
 K1S   K3S  7 (S2) Kereta Api Indonesia
KA BIAS
ke Kadipiro
SLO
Solo Balapan
AS JS Kereta Api Indonesia  K2S   K4S   K6S  5 (S1) 7 (S2) Terminal Tirtonadi
KA Batara Kresna
ke Solo Kota
PWS
Purwosari
BK JS Kereta Api Indonesia  K2S 
PWS–BI
GW
Gawok
DL
Delanggu
CE
Ceper
KT
Klaten
SWT
Srowot
BBN
Brambanan
Jawa Tengah
DIY
Kali Opak
MGW
Maguwo
Kali Gajah Wong
LPN
Lempuyangan
Kali Code
YK
Yogyakarta
Kutoarjo Line
ke Patukan
Keterangan:

Teks tebal menandakan penumpang dapat mengawali/mengakhiri perjalanan
ataupun transit antarmoda transportasi umum di stasiun tersebut.

Lin Yogyakarta atau disebut juga KRL Joglo adalah jaringan kereta komuter di Indonesia yang menghubungkan kota penting di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kota Yogyakarta, Surakarta, Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar. Disebut-sebut sebagai proyek jalur KRL rel berat kedua setelah di luar Daop I Jakarta,[1] KRL Komuter ini beroperasi untuk melanjutkan tugas KRD Prambanan Ekspres dalam melayani koridor tersebut.

Sejarah

Latar belakang

Wacana tentang KRL ini telah dimasukkan dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) 2030 yang telah disusun Direktorat Jenderal Perkeretaapian sejak 2011. Dalam Ripnas tersebut, elektrifikasi jalurnya sendiri sudah masuk dalam tahapan studi kelayakan, sehingga ke depan, konstruksi dapat langsung dilaksanakan segera setelah studi kelayakan.[2] Pola operasi Prambanan Ekspres yang masih terbatas dan armada yang sudah tua[3] menyebabkan banyak pengguna jasa kereta api kehabisan tiket. Sekitar 2015, PT Kereta Api Indonesia telah menargetkan penumpang harian kira-kira 7.000 penumpang per hari. Penggantian KRD dengan KRL diharapkan dapat meningkatkan mobilitas kaum komuter serta mendukung pariwisata yang sinergis di wilayah Solo–Yogyakarta.[4]

Konstruksi dan perencanaan operasi

Untuk mewujudkan jalur KRL ini, pada tahun 2016, tiang-tiang listrik aliran atas mulai ditumpuk di Stasiun Solo Jebres;[3] dan sejak saat itulah proyek ini menjadi mangkrak selama kurang lebih tiga tahun.[5][6] Hal ini menyebabkan Commuter Line menjadi molor operasinya hingga akhir tahun 2019. Mulai Januari–Februari 2020, tiang-tiang tersebut mulai dipancang; untuk pertama kalinya di Stasiun Klaten. Untuk langkah awal, DJKA melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan untuk memulai operasi Commuter Line di segmen pertama, yaitu Yogyakarta–Klaten.[7][8]

Di tengah-tengah pandemi koronavirus (COVID-19), proyek ini dikebut sehingga menjelang akhir tahun 2020, konstruksi di lintas Solo–Yogyakarta telah selesai.[9] Total Rp1,2 triliun telah digelontorkan untuk proyek ini.[10] Di tahun 2021, elektrifikasi dilanjutkan ke Stasiun Palur di Kabupaten Karanganyar sejauh sekitar 10 kilometer.[11]

Armada

KRL JR 205 SLO 32 berangkat dari Stasiun Maguwo, dan sudah mengenakan motif batik Parang Barong.
KRL KfW i9000 melintas dengan latar belakang Bukit Boko, Prambanan.

Armada yang digunakan untuk operasional Commuter Line di Lin Yogyakarta adalah KRL EA202 (KfW i9000), yang sebelumnya digunakan di Lin Tanjung Priok di Jakarta. KRL ini direhabilitasi total di PT INKA Madiun, yang kemudian diganti skema warnanya dari hitam-biru-oranye menjadi merah dengan motif batik Parang khas Yogyakarta. Meski KRL ini diproyeksikan akan direhabilitasi oleh PT INKA pada tahun 2015–2017, prasarana pendukung operasional KRL yang pembangunannya lama mangkrak menyebabkan layanan ini harus diundur operasinya.[12][13]

Selain mengoperasikan KRL KfW EA202, KAI Commuter juga mengoperasikan dua rangkaian KRL seri 205.[14] Kedua rangkaian KRL seri 205 ini didatangkan dari Jepang pada tahun 2020 lalu. Setibanya di Jakarta, kedua rangkaian KRL ini kemudian dimodifikasi di Depo KRL Depok, diujicobakan di Jakarta,[15] dan kemudian dikirimkan ke Stasiun Srowot, Klaten[16] dan Stasiun Solo Balapan, Surakarta.[17]

Stasiun

No. stasiun Y Stasiun Antarmoda penghubung Keterangan Objek wisata dan tempat umum terdekat Lokasi
Y01P01YA01 Yogyakarta
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh, jarak menengah, KRD, dan KA Bandara
  • Integrasi dengan Trans Jogja dan Teman Bus
Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta
Y02 Lempuyangan
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh dan menengah
  • Integrasi dengan Trans Jogja
Y03 Maguwo Kabupaten Sleman
Perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta/Jawa Tengah
Y04 Brambanan Kabupaten Klaten Jawa Tengah
Y05 Srowot
Y06AS01 Klaten
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh
  • Stasiun pemberangkatan KA BIAS
  • Integrasi dengan Terminal Ir. Soekarno Klaten
Y07 Ceper
Y08 Delanggu
Y09 Gawok
  • Desa Industri Rotan Trangsan
Kabupaten Sukoharjo
Y10BK01

AS02

Purwosari
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh dan menengah, dan terminus untuk bus rel
  • Stasiun pemberhentian KA BIAS
  • Integrasi dengan Batik Solo Trans
Kota Surakarta
Y11

AS03

Solo Balapan
Tahap 2 (dalam konstruksi)
Y12 Solo Jebres
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh dan menengah
Kota Surakarta Jawa Tengah
Y13 Palur Kabupaten Karanganyar

Referensi

  1. ^ Sunaryo, Arie. "Tak Hanya Jakarta, Solo-Jogja Juga Bakal Punya Kereta Listrik". Merdeka.com. KapanLagi Youniverse. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  2. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  3. ^ a b Syalaby, Achmad (2016-04-10). "Akhir Tahun Ini, Yogyakarta Operasikan KRL". Republika. Mahaka Media. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  4. ^ Rusqiyati, Eka Arifa. "Daop VI bersiap realisasikan KRL Yogyakarta-Solo". LKBN ANTARA Biro DI Yogyakarta. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  5. ^ JawaPos.com (2018-03-30). "Proyek KRL Molor, Tiang Mangkrak di Stasiun Solo Jebres". radarsolo.jawapos.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  6. ^ Media, Harian Jogja Digital (2019-08-22). "KRL Solo-Jogja Ditarget Beroperasi 2020, Saat Ini Masuk Tahap Lelang Elektrifikasi". Harianjogja.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  7. ^ Media, Rohmah Ermawati-Solopos Digital (2019-10-16). "Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  8. ^ JawaPos.com (2020-02-12). "Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi". radarsolo.jawapos.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  9. ^ "Proyek KRL Solo-Jogja Terhambat Wabah Covid-19: Pekerja Minim, Material Susah Didapat". Solopos.com. 2020-04-19. Diakses tanggal 2020-05-25. 
  10. ^ "Investasi Elektrifikasi KRL Yogyakarta-Solo Capai Rp 1,2 T". Republika Online. 2021-01-20. Diakses tanggal 2021-04-24. 
  11. ^ "KRL Perpanjang Jaringan Sampai Stasiun Palur". RRI.co.id. 2021-02-19. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  12. ^ "Berita INKA - PT INKA : 2017 Kereta Listrik Melintasi Solo-Jogja". www.inka.co.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  13. ^ "Berita INKA - Kereta Rel Listrik Solo-Yogya Akan Gantikan KA Prameks". www.inka.co.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  14. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2020-11-19). "KRL Yogya-Klaten Siap Beroperasi, Begini Tampang Kerennya". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2021-02-10. 
  15. ^ "Dua Rangkaian KRL Seri 205 Diujicoba dengan Formasi Pendek". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  16. ^ "KRL Seri 205 Rangkaian SLO9 Dikirim ke Daop 6 Yogyakarta". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  17. ^ "KRL Seri 205 Rangkaian SLO32 Dikirim ke Solo Balapan". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26.