Lompat ke isi

Commuter Line Yogyakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Oktober 2021 06.38 oleh Mas Macan (bicara | kontrib)
Lin Yogyakarta
KRL seri 205 rangkaian SLO 9 berangkat dari Stasiun Yogyakarta

Lin Yogyakarta
Commuter Line Yogyakarta
Peta
Ikhtisar
JenisKereta komuter
SistemKRL Commuter Line
StatusAktif
LokasiKota Yogyakarta
Kabupaten Sleman
Kabupaten Klaten
Kabupaten Sukoharjo
Kota Surakarta
TerminusYogyakarta
Solo Balapan
Palur (dalam pembangunan)
Stasiun11
Situs webwww.krl.co.id
Operasi
Dibuka10 Februari 2021
Pemilik
OperatorKAI Commuter
DepoKlaten (KT)
Solo Balapan (SLO)
Solo Jebres (SK) Proses Pembangunan
Data teknis
Panjang lintas59.267 km (36.827 mi)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Peta rute
ke Kemiri
PL
Palur
Batik Solo Trans Batik Solo Trans
SK
Solo Jebres
Batik Solo Trans Trans Jateng Kereta Api Indonesia
KA BIAS
ke Kadipiro
SLO
Solo Balapan
KA Batara Kresna
ke Solo Kota
PWS
Purwosari
PWS–BI
GW
Gawok
DL
Delanggu
CE
Ceper
KT
Klaten
SWT
Srowot
BBN
Brambanan
Jawa Tengah
DIY
Kali Opak
MGW
Maguwo
Trans Jogja Bandara Adi Sutjipto
Kali Gajah Wong
LPN
Lempuyangan
Kali Code
YK
Yogyakarta
Kutoarjo Line
ke Patukan
Keterangan:

Teks tebal menandakan penumpang dapat mengawali/mengakhiri perjalanan
ataupun transit antarmoda transportasi umum di stasiun tersebut.

Lin Yogyakarta, juga disebut KRL Joglo, adalah jaringan kereta komuter di Indonesia yang menghubungkan kota penting di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kota Yogyakarta, Surakarta, Klaten, dan Sukoharjo. Sebagai proyek jalur KRL rel berat di luar Daerah Operasi I Jakarta,[1] KRL ini beroperasi untuk menggantikan kereta rel diesel (KRD) Prambanan Ekspres dalam melayani koridor tersebut.

Sejarah

Latar belakang

Wacana pembangunan KRL Yogyakarta–Surakarta tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) tahun 2030 yang telah disusun Direktorat Jenderal Perkeretaapian sejak tahun 2011.[2] Pola operasi KRD Prambanan Ekspres yang masih terbatas dan menggunakan armada yang sudah tua menyebabkan banyak calon penumpang tidak mendapatkan tiket.[3] Pada tahun 2015, Kereta Api Indonesia telah menargetkan penumpang harian sekitar 7.000 penumpang per hari. Pengoperasian KRL diharapkan dapat meningkatkan mobilitas kaum komuter serta mendukung pariwisata yang berkesinambungan di wilayah Yogyakarta–Surakarta.[4]

Konstruksi dan perencanaan operasi

Untuk mewujudkan jalur KRL Yogyakarta–Surakarta, maka pada tahun 2016, tiang listrik aliran atas mulai ditimbun di Stasiun Solo Jebres;[3] dan pada saat itulah, proyek ini menjadi mangkrak selama kurang lebih tiga tahun sehingga proses elektrifikasi jalur menjadi terhambat.[5][6] Proyek elektrifikasi jalur tersebut pada akhirnya mulai dilakukan pada Januari–Februari 2020, yang ditandai dengan pemasangan tiang listrik aliran atas di Stasiun Klaten. Selanjutnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian Tengah memutuskan untuk memulai elektrifikasi di jalur ruas Yogyakarta–Klaten.[7][8]

Pada saat pandemi Covid-19, proyek ini tetap berjalan hingga selesai pada akhir tahun 2020.[9] Proyek ini menelan biaya Rp1,2 triliun.[10] Pada tahun 2021, elektrifikasi dilanjutkan ke Stasiun Palur di Kabupaten Karanganyar dengan jarak sejauh 10 kilometer.[11]

Armada

KRL JR 205 SLO 32 berangkat dari Stasiun Maguwo, dan sudah mengenakan motif batik Parang Barong.
KRL KfW i9000 melintas dengan latar belakang Bukit Boko, Prambanan.

Armada yang digunakan untuk pengoperasian Commuter Line di Lin Yogyakarta adalah KRL EA202 (KfW i9000), yang sebelumnya digunakan di Lin Tanjung Priok di Jakarta. KRL ini kemudian dilakukan rehabilitasi keseluruhan di INKA sehingga skema warna mengalami perubahan dari hitam-biru-jingga menjadi merah dengan penambahan corak batik Parang khas Yogyakarta. Pembangunan prasarana pendukung pengoperasian KRL yang terbengkalai dalam waktu lama mengakibatkan pengoperasian layanan KRL ini tertunda.[12][13]

Selain mengoperasikan KRL KfW EA202, KAI Commuter juga mengoperasikan dua rangkaian KRL seri 205.[14] Kedua rangkaian KRL seri 205 ini didatangkan dari Jepang pada tahun 2020. Setiba di Jakarta, kedua rangkaian KRL ini kemudian dilakukan modifikasi di Depo KRL Depok, dilakukan uji coba di Jakarta,[15] dan kemudian dilakukan pengiriman ke Stasiun Srowot, Klaten[16] dan Stasiun Solo Balapan, Surakarta.[17]

Stasiun

No. stasiun Y Stasiun Antarmoda penghubung Keterangan Objek wisata dan tempat umum terdekat Lokasi
Y01P01YA01 Yogyakarta
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh, jarak menengah, KRD, dan KA Bandara
  • Integrasi dengan Trans Jogja dan Teman Bus
Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta
Y02 Lempuyangan
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh dan menengah
  • Integrasi dengan Trans Jogja
Y03 Maguwo Kabupaten Sleman
Perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta/Jawa Tengah
Y04 Brambanan Kabupaten Klaten Jawa Tengah
Y05 Srowot
Y06AS01 Klaten
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh
  • Stasiun pemberangkatan KA BIAS
  • Integrasi dengan Terminal Ir. Soekarno Klaten
Y07 Ceper
Y08 Delanggu
Y09 Gawok
  • Desa Industri Rotan Trangsan
Kabupaten Sukoharjo
Y10BK01

AS02

Purwosari
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh dan menengah, dan terminus untuk bus rel
  • Stasiun pemberhentian KA BIAS
  • Integrasi dengan Batik Solo Trans
Kota Surakarta
Y11

AS03

Solo Balapan
Tahap 2 (dalam konstruksi)
Solo Jebres
  • Stasiun pemberhentian kereta api jarak jauh dan menengah
Kota Surakarta Jawa Tengah
Palur Kabupaten Karanganyar

Referensi

  1. ^ Sunaryo, Arie. "Tak Hanya Jakarta, Solo-Jogja Juga Bakal Punya Kereta Listrik". Merdeka.com. KapanLagi Youniverse. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  2. ^ Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030 (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  3. ^ a b Syalaby, Achmad (2016-04-10). "Akhir Tahun Ini, Yogyakarta Operasikan KRL". Republika. Mahaka Media. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  4. ^ Rusqiyati, Eka Arifa. "Daop VI bersiap realisasikan KRL Yogyakarta-Solo". LKBN ANTARA Biro DI Yogyakarta. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  5. ^ JawaPos.com (2018-03-30). "Proyek KRL Molor, Tiang Mangkrak di Stasiun Solo Jebres". radarsolo.jawapos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  6. ^ Media, Harian Jogja Digital (2019-08-22). "KRL Solo-Jogja Ditarget Beroperasi 2020, Saat Ini Masuk Tahap Lelang Elektrifikasi". Harianjogja.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  7. ^ Media, Rohmah Ermawati-Solopos Digital (2019-10-16). "Jaringan Listrik KRL Solo–Jogja Dibangun Akhir Tahun 2019". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  8. ^ JawaPos.com (2020-02-12). "Proyek KRL Solo-Jogja Masih Tahap Konstruksi". radarsolo.jawapos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-20. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  9. ^ "Proyek KRL Solo-Jogja Terhambat Wabah Covid-19: Pekerja Minim, Material Susah Didapat". Solopos.com. 2020-04-19. Diakses tanggal 2020-05-25. 
  10. ^ "Investasi Elektrifikasi KRL Yogyakarta-Solo Capai Rp 1,2 T". Republika Online. 2021-01-20. Diakses tanggal 2021-04-24. 
  11. ^ "KRL Perpanjang Jaringan Sampai Stasiun Palur". RRI.co.id. 2021-02-19. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  12. ^ "Berita INKA - PT INKA : 2017 Kereta Listrik Melintasi Solo-Jogja". www.inka.co.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  13. ^ "Berita INKA - Kereta Rel Listrik Solo-Yogya Akan Gantikan KA Prameks". www.inka.co.id. Diakses tanggal 2020-02-12. 
  14. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2020-11-19). "KRL Yogya-Klaten Siap Beroperasi, Begini Tampang Kerennya". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2021-02-10. 
  15. ^ "Dua Rangkaian KRL Seri 205 Diujicoba dengan Formasi Pendek". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  16. ^ "KRL Seri 205 Rangkaian SLO9 Dikirim ke Daop 6 Yogyakarta". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26. 
  17. ^ "KRL Seri 205 Rangkaian SLO32 Dikirim ke Solo Balapan". www.redigest.web.id. Diakses tanggal 2021-07-26.