Kota Depok
6°22′21″S 106°49′39″E / 6.37250°S 106.82750°E
Kota Depok | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Pegon | ديڤوك |
• Aksara Sunda | ᮓᮨᮕᮧᮊ᮪ |
• Alfabet Kiril | Депок |
Julukan: Kota Belimbing | |
Motto: Paricara dharma (Sanskerta) Abdi kebaikan, kebenaran, dan keadilan | |
Koordinat: 6°24′18″S 106°49′02″E / 6.405031°S 106.8173077°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 |
Hari jadi | 27 April 1999 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Mohammad Idris |
• Wakil Bupati | Imam Budi Hartono |
• Sekretaris Daerah | Supian Suri |
• Ketua DPRD | Yusufsyah Putra |
Luas | |
• Total | 200,29 km2 (77,33 sq mi) |
• Luas perairan | 1,69 km2 (0,65 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2.123.349 |
• Peringkat | 8 |
• Kepadatan | 10.601/km2 (27,460/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 93,16% Kekristenan 6,37% - Protestan 4,77% - Katolik 1,51% Buddha 0,28% Hindu 0,17% Konghucu 0,11%[2] |
• Bahasa |
|
• IPM | 81,86 (2022) sangat tinggi[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 021 |
Pelat kendaraan | B xxxx E**/Z** |
Kode Kemendagri | 32.76 |
Kode SNI 7657:2023 | DPK |
APBD | Rp 3,3 miliar (2023)[4] |
DAU | Rp 946.332.371.000.- (2022) |
Flora resmi | Belimbing |
Fauna resmi | Burung Gagak |
Situs web | Situs web resmi |
Kota Depok adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Depok merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jakarta Raya dan berada di bagian selatan Jakarta. Kota Depok dibentuk dari wilayah Kota Administratif Depok dengan penambahan wilayah dari Kecamatan Limo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sawangan, serta sebagian dari Kecamatan Bojonggede yang digabungkan dengan Kecamatan Pancoran Mas.[5] Tanggal peresmian Kota Depok ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Depok. Jumlah penduduk kota Depok berdasarkan data Badan Pusat Statistik proyeksi pada tahun 2022 sebanyak 2.123.349 jiwa.[2]
Sejarah
Ketika zaman Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang, hingga kemerdekaan Indonesia, wilayah Depok terpisah dalam tiga kawedanan yang berbeda di Kabupaten Bogor, diantaranya.[6][7]
Pada tahun 1898, 1909, dan 1933, Kecamatan Depok berada di bawah Kawedanan Parung tersebut masuk ke dalam suatu distrik yang berpusat di Parung, Afdeling Buitenzorg.[10][11][12] Setelah dihapusnya kawedanan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 1963,[13] Kecamatan Depok saat itu terdiri dari 11 desa, yaitu Depok, Depok Jaya, Pancoran Mas, Mampang, Rangkapan Jaya, Rangkapan Jaya Baru, Beji, Kemirimuka, Pondokcina, Tanahbaru, dan Kukusan.[14]
Depok pernah menjadi pusat Residensi Ommelanden van Batavia atau Keresidenan Daerah sekitar Jakarta berdasarkan Keputusan Gubernur Batavia yaitu en Ommelanden per tanggal 11 April 1949 Nomor Pz/177/G.R. yang dimuat di dalam Javasche Courant 1949 Nomor 31. Residensi ini membubarkan Regentschap Meester Cornelis yang terbentuk sejak 1925.[15]
Kota Depok (1999–sekarang)
Meningkatnya arus urbanisasi pada era 1960-an hingga 1970-an, DKI Jakarta di masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin melakukan kajian dalam upaya perluasan wilayah Jakarta.[16] Saat itu, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik memetakan wilayah-wilayah yang berada di sekitar Jakarta, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Bekasi untuk menjadi sebuah kawasan baru yang dikembangkan. Menurut Gubernur Ali, gagasan tersebut akan memakai anggaran yang besar dan lebih dominan melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya, pemerintah lebih dulu berinisiatif memperluas wilayah Jakarta hingga Ciawi, Cibinong, Bekasi, dan Tangerang. Oleh karenanya, Ali menugaskan jajarannya untuk mengkaji perluasan wilayah Jakarta. Alhasil, wilayah Cibinong, Bekasi, dan Depok dianggap strategis dan berpeluang untuk bergabung dengan Jakarta. Hal inilah yang menjadi cikal bakal kawasan Jabodetabek.
Sebelum diusulkan menjadi kotamadya, Wali Kota Administratif Depok, Badrul Kamal mengajukan beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor untuk bergabung dengan Depok. Pada saat itu, Kota Administratif Depok hanya memiliki tiga kecamatan, yaitu Pancoran Mas, Beji, dan Sukmajaya, di mana untuk membentuk sebuah kota diperlukan setidaknya enam kecamatan.[17] Kemudian, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor mengadakan pertemuan untuk membahas pemekaran Kota Depok dari Kabupaten Bogor. Badrul menerangkan peluang Depok menjadi kotamadya dari segi sosial, ekonomi, demografi, kebudayaan, politik, dan sebagainya.[17] Hasil pertemuan tersebut dibahas kembali dalam sidang pleno dan menyetujui pembentukan Kota Depok. Sepuluh hari kemudian, hasil sidang pleno itu diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dan pada akhirnya di tingkat pusat, yakni Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya mengesahkan pembentukan Kota Depok bersamaan dengan Kota Cilegon pada tanggal 20 April 1999. Pengesahan undang-undang tersebut dikawal oleh tokoh masyarakat di Kota Depok. Seminggu setelahnya, Depok secara resmi berdiri sebagai kotamadya, sekaligus mengakhiri status Depok sebagai kota administratif.[5] Beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor, di antaranya Limo, Cimanggis, dan Sawangan, dimasukkan ke wilayah Kota Depok. Tidak hanya itu, desa-desa di Kecamatan Bojonggede digabungkan dengan Kecamatan Pancoran Mas, seperti Bojong Pondok Terong, Ratujaya, Pondok Jaya, Cipayung, dan Cipayung Jaya. Peresmian Kota Depok sekaligus melantik Badrul Kamal sebagai Penjabat Sementara Wali Kota Depok.[17]
Pada tahun 2007, subwilayah di Kota Depok dimekarkan menjadi 11 kecamatan dan 63 kelurahan. Pemekaran tersebut disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok. Berikut merupakan daftar kecamatan dan kelurahan yang dimekarkan.
- Kecamatan Bojongsari yang dimekarkan dari Kecamatan Sawangan, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Bojongsari Lama, Bojongsaribaru, Serua, Pondokpetir, Curug, Durenmekar, Pengasinan dan Durenseribu.
- Kecamatan Cilodong yang dimekarkan dari Kecamatan Sukmajaya, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Cilodong, Sukamaju, Kalibaru, Kalimulya, dan Jatimulya.
- Kecamatan Cinere yang dimekarkan dari Kecamatan Limo, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Cinere, Gandul, Pangkalan Jati, dan Pangkalan Jati Baru.
- Kecamatan Cipayung yang dimekarkan dari Kecamatan Pancoran Mas, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Cipayung, Cipayung Jaya, Ratujaya, Bojong Pondok Terong, dan Pondok Jaya.
- Kecamatan Tapos yang dimekarkan dari Kecamatan Cimanggis, meliputi beberapa kelurahan, di antaranya Tapos, Leuwinanggung, Sukatani, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap, dan Cimpaeun.
Bergabungnya Kota Depok ke wilayah Jakarta kembali diwacanakan oleh Wali Kota Mohammad Idris.[18] Ia mencanangkan pembentukan Jakarta Raya seusai tidak lagi menjadi ibu kota Indonesia pada 2024. Idris menuturkan bahwa Jakarta memiliki persamaan dengan daerah-daerah penyangganya, seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Persamaan tersebut terkait dengan permasalahan-permasalahan yang ada, seperti kemacetan dan banjir, sehingga pembangunan dapat direalisasikan.
Geografi
Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6° 19’ 00”–6° 28’ 00” Lintang Selatan dan 106° 43’ 00”–106° 55’ 30” Bujur Timur. Dengan luas wilayah sekitar 200,29 km², Depok merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 50-140 mdpl dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%.
Depok dilalui sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Sungai Pesanggrahan.[19] Selain itu, ada juga 13 sub satuan wilayah aliran sungai dan 22 buah danau.
Pemerintahan
Wali Kota
Berikut adalah daftar Wali Kota Depok secara definitif sejak tahun 2000 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.[20]
Nomor urut | Wali Kota | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Masa jabatan | Pemilihan umum | Wakil | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Badrul Kamal (Penjabat Sementara) (lahir 1945) |
Independen | 27 April 1999 | 15 Maret 2000 | 1999–2000 | 5 tahun, 322 hari | Tidak ada | Tidak ada | ||||
1 | Badrul Kamal | 15 Maret 2000 | 15 Maret 2005 | 2000–2005 | 2000 | Yus Ruswandi 2000–2005 |
[21][22] | ||||
2 | Nur Mahmudi Ismail (lahir 1961) |
PKS | 26 Januari 2006 | 26 Januari 2011 | 2006–2011 | 10 tahun, 0 hari | 2005 | Yuyun Wirasaputra 2006–2011 |
[23][24] | ||
26 Januari 2011 | 26 Januari 2016 | 2011–2016 | 2010 | Mohammad Idris 2011–2016 |
[25][26] | ||||||
3 | Mohammad Idris (lahir 1961) |
Independen | 17 Februari 2016 | 17 Februari 2021 | 2016–2021 | 5 tahun, 0 hari | 2015 | Pradi Supriatna 2016–2021 |
[27] | ||
PKS | 26 Februari 2021 | Petahana | 2021–2025 | 3 tahun, 256 hari | 2020 | Imam Budi Hartono 2021–sekarang |
[28][29] [30] |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Depok berdasarkan asal partai politik dalam enam periode terakhir.
Partai | Perolehan kursi pascapemilu | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
1999–2004 | 2004–2009 | 2009–2014 | 2014–2019 | 2019–2024 | 2024–2029 | ||
Partai Keadilan Sejahtera | 3 / 45 (sebagai Partai Keadilan)
|
12 / 45
|
11 / 50
|
6 / 50
|
12 / 50
|
13 / 50
| |
Partai Gerakan Indonesia Raya | n/a | n/a | 3 / 50
|
9 / 50
|
10 / 50
|
8 / 50
| |
Partai Golongan Karya | 6 / 45
|
8 / 45
|
7 / 50
|
5 / 50
|
5 / 50
|
7 / 50
| |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 12 / 45
|
5 / 45
|
5 / 50
|
11 / 50
|
10 / 50
|
6 / 50
| |
Partai Kebangkitan Bangsa | 2 / 45
|
2 / 45
|
1 / 50
|
1 / 50
|
3 / 50
|
5 / 50
| |
Partai Demokrat | n/a | 8 / 45
|
15 / 50
|
5 / 50
|
3 / 50
|
5 / 50
| |
Partai Amanat Nasional | 7 / 45
|
5 / 45
|
6 / 50
|
6 / 50
|
4 / 50
|
2 / 50
| |
Partai Persatuan Pembangunan | 7 / 45
|
4 / 45
|
1 / 50
|
4 / 50
|
2 / 50
|
2 / 50
| |
Partai Nasional Demokrat | n/a | n/a | n/a | 1 / 50
|
0 / 50
|
1 / 50
| |
Partai Solidaritas Indonesia | n/a | n/a | n/a | n/a | 1 / 50
|
1 / 50
| |
Partai Hati Nurani Rakyat | n/a | n/a | 0 / 50
|
2 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
| |
Partai Bulan Bintang | 1 / 45
|
0 / 45
|
0 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
| |
Partai Keadilan dan Persatuan | 1 / 45
|
0 / 45
|
0 / 50
|
0 / 50
|
0 / 50
|
— | |
Partai Damai Sejahtera | n/a | 1 / 45
|
1 / 50
|
n/a | n/a | n/a | |
Partai Persatuan | 1 / 45
|
n/a | n/a | n/a | n/a | n/a | |
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (fraksi) | 5 / 45
|
n/a | n/a | n/a | n/a | n/a | |
Jumlah anggota | 45 | 45 | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah partai | 10 | 8 | 9 | 10 | 9 | 10 |
Kecamatan
Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Depok, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Ibu kota | Kodepos[31] | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
32.76.06 | Beji | Beji | 16421-16426 | 6 | |
32.76.11 | Bojongsari | Bojongsari | 16521-16527 | 7 | |
32.76.08 | Cilodong | Cilodong | 16471-16475 | 5 | |
32.76.02 | Cimanggis | Cisalak Pasar | 16451-16454 | 6 | |
32.76.09 | Cinere | Cinere | 16541-16544 | 4 | |
32.76.07 | Cipayung | Cipayung | 16441-16445 | 5 | |
32.76.04 | Limo | Limo | 16531-16534 | 4 | |
32.76.01 | Pancoran Mas | Depok | 16431-16436 | 6 | |
32.76.03 | Sawangan | Sawangan | 16511-16519 | 7 | |
32.76.05 | Sukmajaya | Mekarjaya | 16411-16418 | 6 | |
32.76.10 | Tapos | Tapos | 16461-16467 | 7 | |
Jumlah | 63 |
Batas Wilayah
Secara administratif, Depok dibentuk berdasarkan Undang-Undang №15 tahun 1999 tentang terbentuknya Kota Depok dan Kota Cilegon. Pada tanggal 27 April 1999, Kota Administratif Depok dan Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya. Batas sebelah utara Depok dengan Batavia ini tidak berubah setidaknya semenjak tahun 1933.[10]
Utara | Kota Jakarta Selatan, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Jakarta Timur |
Timur | Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi |
Selatan | Kabupaten Bogor |
Barat | Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan |
Demografi
Suku bangsa
Karakteristik suku bangsa penduduk Kota Depok memiliki keberagaman. Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, sebagian besar penduduk Kota Depok adalah orang Betawi, Jawa, dan Sunda. Jumlah yang signifikan juga berasal dari suku Batak, dan Minangkabau. Keberagaman suku bangsa di Kota Depok memengaruhi perbedaan budaya dan adat istiadat masyarakat. Berikut adalah besaran penduduk Kota Depok berdasarkan suku bangsa sesuai data Sensus Penduduk tahun 2000;[32]
No | Suku | Jumlah 2000 | % |
---|---|---|---|
1 | Betawi | 390.419 | 34,20% |
2 | Jawa | 320.770 | 28,10% |
3 | Sunda | 292.706 | 25,65% |
4 | Batak | 32.776 | 2,87% |
5 | Minangkabau | 26.928 | 2,36% |
6 | Tionghoa | 3.383 | 0,30% |
7 | Cirebon | 833 | 0,07% |
8 | Lainnya | 73.601 | 6,45% |
Kota Depok | 1.141.416 | 100% |
Pendidikan
Pendidikan Formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan Tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 3 | 207 | 34 | 15 | 4 | 5 | – | |||||
Swasta | 498 | 352 | 293 | 84 | 126 | 30 | 606 | |||||
Total | 501 | 559 | 327 | 99 | 130 | 35 | 606 | |||||
Data Sekolah di Kota Depok Sumber:[33][34] |
Transportasi
Berikut ini adalah jalur transportasi umum di Kota Depok:
- KAI Commuter
- Transjakarta[35]
- 4B: Universitas Indonesia-Stasiun Manggarai (via Jalan Raya Tanjung Barat)
- 9H: Universitas Indonesia-Terminal Blok M (via Jalan Raya Tanjung Barat, Pancoran, Tendean)
- D11: Terminal Depok-BKN (via Jalan Margonda Raya–Jalan Tol Jagorawi)
- D21: Universitas Indonesia-Stasiun MRT Lebak Bulus
- D31: Cinere-Kuningan
- D32: Cinere-Bundaran Senayan
- Mikrotrans[35]
- JAK-28: Pasar Rebo-Taman Wiladatika[35]
- JAK-31: Andara-Blok M[35]
- JAK-73: Jambore-Pasar Rebo[35]
- JAK-3 : Andara-Terminal Lebak Bulus
- JAK-44 : Andara-Stasiun Universitas Pancasila
- JAK-47 : Simpang Tanah Baru - Terminal Pasar Minggu
- Perum PPD
- JR-01: Terminal Sawangan-Stasiun Juanda
- JR-02: Garden at Candi-Stasiun MRT Lebak Bulus
- JR-03: Grand Depok City-ITC Cempakamas
- JR-04: Podomoro Golf View-Gajah Mada Plaza
- JR-05: Podomoro Golf View-Lotte Shopping Avenue
- JR-06: Podomoro Golf View-Blok M Plaza
- Bus BRT Depok Go Lancar
- K1 Terminal Depok-Terminal Jatijajar
- Trans Grand Depok City
- 1: Grand Depok City-Museum Nasional Indonesia
- Layanan Bus Bandara Soekarno-Hatta[36]
- Hiba Utama: Terminal Depok-Bandara Soekarno-Hatta
- DAMRI: Universitas Indonesia-Bandara Soekarno-Hatta
- DAMRI: Cileungsi-Bandara Soekarno-Hatta
- Bus Miniarta
- Depok-Terminal Baranangsiang[37]
- Kampung Rambutan-Terminal Baranangsiang[37]
- Kampung Rambutan-Citeureup[38]
- Layanan Bus Lainnya
- LRT Jabodebek
- Angkutan kota wilayah Kota Depok, Miniarta dan angkot KWK yang menghubungkan antara Terminal Depok dengan Jakarta Selatan, Jakarta Timur maupun Bogor.
- Bus AKAP jurusan Pulau Jawa via jalur utara/tengah/selatan dan bus AKAP jurusan Pulau Sumatra via Pelabuhan Merak, Cilegon berada di Terminal Jatijajar.
Terminal
- Terminal Depok
- Terminal Jatijajar
- Terminal Sawangan
- Terminal Citayam
- Terminal Kampung Sawah
- Terminal Leuwinanggung
- Terminal Sasakpanjang (dibawah pengelolaan Pemerintah Kota Depok)[45][46]
Stasiun
Kota Depok memiliki 6 stasiun KRL, 1 stasiun LRT Jabodebek, diantaranya:
- Stasiun Citayam
- Stasiun Depok
- Stasiun Depok Baru
- Stasiun Harjamukti
- Stasiun Pondok Cina
- Stasiun Pondok Rajeg
- Stasiun Universitas Indonesia
Selain itu, Kota Depok juga memiliki 1 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan Tragedi Ratu Jaya, yaitu:
Fasilitas
Perumahan
Menurut data Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok tahun 2022, jumlah perumahan di Depok hingga kini ada sekitar 520 perumahan.[47]
Tempat Ibadah
Depok memiliki 387 Masjid [48] dan 83 Musala, 33 Gereja Kristen, 5 Gereja Katolik Roma, 2 Pura, 1 Wihara, dan 1 Klenteng yang tersebar di 11 kecamatan.[49]
Museum
Kota Depok saat ini per tahun 2021-2022 sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan[50] untuk membangun pusat sejarah, dikarenakan Depok dulunya memiliki kaitan dengan Hindia Belanda. Terbukti dengan adanya Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein di Jalan Pemuda dan gereja-gereja berarsitektur Hindia Baru di sekitaran Depok Lama. Bahkan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns,[51] serius dalam menanggapi program penataan kawasan heritage yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok.[52]
Taman
Wali kota Depok Mohammad Idris menyebutkan ada hampir 100 taman di Kota Depok atau lebih tepatnya sekitar 65 taman. Angka ini lebih banyak apabila dibandingkan dengan Kota Bandung yang terkenal memiliki berbagai macam taman dengan beragam konsep yang kreatif.[53]
Stadion
Pemerintah Kota Depok meresmikan 5 stadion diantaranya 4 stadion umum dan 1 stadion internasional. Stadion ini diresmikan dikarenakan minat pemuda terhadap sepak bola cukup tinggi terlebih di Kota Depok. Berikut beberapa stadion yang sudah diresmikan:
- Stadion Haji Abdul Malik
- Stadion Mahakam
- Stadion Merpati
- Stadion Sukatani
- Stadion Universitas Indonesia
WiFi gratis
Saat ini per tahun 2022, Diskominfo Depok sudah memasang WiFi gratis sebanyak 74 titik diseluruh kecamatan dan kelurahan. 11 titik dipasang tahun 2012, sedangkan 63 titik dipasang pada tahun 2013.[54]
Ekonomi
Perkembangan Kota Depok dari aspek geografi, demografi maupun sumber pendapatan begitu pesat.[55] Ada beberapa indikator yang dapat dipergunakan sebagai acuan tentang pertumbuhan ekonomi di Kota Depok, diantaranya:
- Indeks daya beli masyarakat Depok semakin meningkat dan mengalami peningkatan dari 576,76 pada tahun 2006 menjadi 648,58 pada tahun 2010.[56]
- Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Depok meningkat dari 6,54% pada 2016 menjadi 7,28% pada 2017.[57]
- Terjadi peningkatan dari tahun ke tahun pada peranan sektor tersier, yaitu dari 50,42% pada tahun 2006 menjadi 58,92% pada tahun 2010.[58]
Kesehatan
Catatan BKKBN menyebutkan bahwa Depok sendiri di tahun 2022, merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat dengan persentase stunting terendah, yakni hanya sebesar 12,3%.[59]
Rumah Sakit
- RSUD Anugerah Sehat Afiat
- RSUD Khidmat Sehat Afiat
- RS Bhayangkara Brimob
- RS Citra Medika Depok
- RS Hermina Depok
- RS Meilia Cibubur
- RS Mitra Keluarga Depok
- RS Permata Depok
- RS Primaya Depok
- RS Puri Cinere
- RS Sentra Medika Cisalak
- RS Siloam Jantung Diagram
- RS Simpangan Depok
- RS Tugu Ibu Depok
- RS Universitas Indonesia
- RSB Budhi Jaya Utama
- RSB Depok Jaya
- RSB Reni Sejahtera
- RSB Sumber Bahagia
- RSI PKU Muhammadiyah Depok
- RSIA Asyifa Depok
- RSIA Brawijaya Sawangan
- RSIA Bunda Aliyah
- RSIA Graha Permata Ibu
- RSIA Setya Bhakti
- RSIA Tumbuh Kembang
- RSU Bhakti Yudha
- RSU Bunda Margonda
- RSU Citra Arafiq
- RSU Citra Arafiq Sawangan
- RSU Hasanah Graha Afiah
Budaya
Pada mulanya, masyarakat Depok memiliki latar belakang etnis Sunda. Setelah adanya pencampuran etnis, maka lahirlah Betawi dan mendiami wilayah Beji, Pancoran Mas, Limo, Cinere, hingga Sawangan. Munculnya etnis Betawi di Depok tidak terlepas dari kebudayaan Sunda, Tionghoa,Asgardian, dan Melayu, sehingga secara bahasa terdapat kesamaan. Kesenian-kesenian di kota Depok memiliki corak kekhasan dari Betawi, salah satunya batik.[60] Motif batik khas Depok di antaranya ialah Batik Gong Si Bolong, Batik Belimbing Dewa, Batik Tugu Batu, dan Batik Ikan Hias.[61] Meski secara geografis Kota Depok berada di Jawa Barat, namun kebudayaan Betawi lebih dominan dan erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Depok. Mereka memiliki kebiasaan untuk menetap dalam satu kampung dengan kerabat-kerabat yang masih satu garis keturunan atau nasab.
Secara turun temurun masyarakat Depok diwarisi oleh kebudayaan, seperti halnya seni musik. Gamelan Gong Si Bolong yang merupakan salah satu warisan budaya takbenda ini berfungsi sebagai pengiring wayang kulit Betawi, seni tarian Jaipong, hingga Tayuban. Selain itu, terdapat pula Marawis dan Hadroh Betawi sebagai pengiring selawatan dan nasyid yang identik dengan agama Islam.[62] Kesenian ini menggambarkan bahwa penduduk Kota Depok mayoritas memeluk Islam. Tidak hanya seni musik, Depok memiliki adat istiadat yang terkenal adalah Rebutan dandang.[63] Umumnya digelar saat pernikahan adat Betawi dengan diiringi tanjidor dan gambang kromong. Ketika tradisi tersebut berlangsung, mempelai wanita membawa dandang di atas punggungnya, kemudian mempelai pria beraksi dengan merebut dandang dari mempelai wanita.
Setelah terbentuknya Depok sebagai kotamadya pada 1999, beberapa kebudayaan baru lahir dengan ciri khas Betawi Pinggiran. Namun, ada pula budaya yang diwariskan sejak zaman dahulu dan dipraktekkan pertama kali di Depok, misalnya tarian daerah. Tarian-tarian daerah yang berasal dari Depok, antara lain Tari Godeg Ayu dari Cisalak, Tari Topeng Cisalak dari Cimanggis, dan Tari Nayuban dari Tanahbaru. Tarian khas Depok lainnya adalah Tari Greget Mpok yang merepresentasikan kehidupan remaja putri Betawi dan juga Tari Depok Go Lincah oleh Wali Kota Mohammad Idris pada 2019 dengan diperagakan oleh anak-anak, serta Tari Jangan Iri Manis atau Jari Manis yang bersumber dari kebudayaan Cokek.
Referensi
- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 04 Februari 2020.
- ^ a b "Kota Depok Dalam Angka 2023" (pdf). depokkota.bps.go.id. hlm. 43, 105. Diakses tanggal 18 Maret 2023.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 18 Maret 2023.
- ^ "Raperda APBD Kota Depok Tahun 2023 Disahkan". Pemerintah Kota Depok. Berita Depok. 22 November 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-03. Diakses tanggal 3 Januari 2023.
- ^ a b "Undang-Undang Nomor 15 tahun 1999". Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-15. Diakses tanggal 3 Januari 2023.
- ^ "Sejarah Depok". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ P1ntum4suk (2017-09-01). "Inilah Sejarah Kota Depok Yang Jarang Diketahui". Depok News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-02. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ "Sejarah Depok Dahulu hanya bagian Kawedanan Parung – Depok.go.id Pilihan" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-05. Diakses tanggal 2022-10-24.
- ^ Arjanto, Dwi (ed.). "Kisah Jonggol Pernah Digadang Jadi Ibu Kota Baru karena Dekat DKI Jakarta". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-06. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ a b "Landbouwstatistiekkaart" (Peta). Perpustakaan Universitas Leiden. 1:150.000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Dienst. 1933. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-01. Diakses tanggal 24 Mei 2022.
- ^ "Overzichtskaart van de Residentie Batavia" (Peta). Koleksi Digital Universitas Leiden. 1:250000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Bureau. 1898. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-24. Diakses tanggal 24 Mei 2022.
- ^ "Overzichtskaart van de Residentie Batavia" (Peta). Koleksi Digital Universitas Leiden. 1:250.000 (dalam bahasa (Belanda)). Batavia: Topographische Inrichting. 1909. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-02. Diakses tanggal 24 Mei 2022.
- ^ "PERPRES No. 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-02. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ Ariefana, Pebriansyah (2021-11-24). "Sejarah Kota Depok, Dulu Hutan Belantara dan Mantan Kecamatan di Bogor". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-05. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya 1958, hlm. 127.
- ^ Huda, Larissa, ed. (17 Juli 2022). "Wacana Depok Gabung ke Jakarta: Pernah Diinisiasi Bang Ali, berujung Sindiran Gubernur Solihin". Kompas.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2023.
- ^ a b c Depok di Pundak Badrul 2009, hlm. 4-5.
- ^ Chaerul Halim, Muhammad (15 Juli 2022). Sari, Nursita, ed. "Wali Kota Depok Usul Jabodetabek Digabung Jadi Jakarta Raya, Ini Penjelasannya". Kompas.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2023.
- ^ "13 Sungai Yang Membelah Kota Jakarta | Daerah Kita - Sajian Artikel Ringan dan Informatif Nusantara". www.daerahkita.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-28. Diakses tanggal 2022-05-24.
- ^ Biografi/Profil Bupati dan Wali Kota Seluruh Indonesia. Askrida. 2005. hlm. 58.
- ^ "Wali Kota Depok – H. Badrul Kamal". Pemerintah Kota Depok. 17 Oktober 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2002-10-17. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
Badrul terpilih sebagai Wali Kota bersama dengan Yus Ruswandi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok dan memperoleh 33 suara dari 45 anggota DPRD Kota Depok.
- ^ Koran.tempo.co (18 Maret 2005). Administrator, ed. "DPRD Tolak Perpanjangan Jabatan Wali Kota". Tempo.co. Diakses tanggal 4 Juli 2021.
- ^ IAN (26 Januari 2006). "Nurmahmudi Resmi Dilantik". Liputan6.com. Diakses tanggal 26 November 2017.
Dilantik berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 131.32-26/2006 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 132.32-27/2006 tanggal 17 Januari 2006.
- ^ "Disaksikan Badrul, Nurmahmudi Resmi Jabat Walikota Depok". detikcom. 26 Januari 2006. Diakses tanggal 23 Juni 2021.
- ^ Virdhani, Marieska Harya (16 Juli 2012). "DPRD Desak KPU Depok Gelar Pemilukada Ulang". Okezone.com. Diakses tanggal 19 November 2020.
Mahkamah Agung telah membatalkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok tertanggal 24 Agustus 2010 tentang Penetapan Pasangan Calon dan Nomor Urut Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
- ^ Soebijoto, Hertanto, ed. (26 Januari 2011). "Siang Ini Nur Mahmudi Dilantik". Kompas.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019.
- ^ Malau, Budi Sam Law (17 Februari 2016). Moenanto, Gede, ed. "Aher Lantik Idris dan Pradi Pimpin Kota Depok". Tribunnews.com. Diakses tanggal 22 Desember 2019.
- ^ Mantalean, Vitorio (21 Januari 2021). Asril, Sabrina, ed. "KPU Depok Tetapkan Idris-Imam Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih". Kompas.com. Diakses tanggal 21 Januari 2021.
- ^ Mantalean, Vitorio (16 Februari 2021). Gatra, Sandro, ed. "Pelantikan Idris-Imam Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Ditunda hingga Akhir Februari". Kompas.com.
- ^ Amelia, Vini Rizki (3 Maret 2021). Baskhara, Panji, ed. "Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Resmi Memimpin Kota Depok: Kami akan Tunaikan Sebaik-baiknya". Tribunnews.com.
- ^ Kode Pos Kota Depok
- ^ "Karakteristik Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 2000" (pdf). www.jabar.bps.go.id. 1 November 2001. hlm. 72. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-19. Diakses tanggal 10 Mei 2022.
- ^ "Data Jumlah Keseluruhan TK/RA, KB/TPA/SPS di Depok". kemendikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-09. Diakses tanggal 2021-09-09.
- ^ "Data Jumlah Keseluruhan SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK di Depok". kemendikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-09. Diakses tanggal 2021-09-09.
- ^ a b c d e "Rute Transjakarta & Mikro Trans". transjakarta.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-24. Diakses tanggal 2022-05-29.
- ^ "Panduan Penumpang - Rute Transportasi Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta". soekarnohatta-airport.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-25. Diakses tanggal 2022-07-30.
- ^ a b "Rute Trayek Angkutan Umum di Kota Bogor - Terminal Baranangsiang". kotabogor.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-09. Diakses tanggal 2022-07-30.
- ^ "Rute Bus Kampung Rambutan - Citeureup". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2022-06-30.
- ^ "Rute Bus Depok - Kalideres". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-03. Diakses tanggal 2022-06-30.
- ^ "Rute Bus Blok M - Cileungsi". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2022-06-30.
- ^ "Rute Bus Tanjung Priok - Cileungsi". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2022-06-30.
- ^ "Rute Bus Kalideres - Cileungsi". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2022-06-30.
- ^ "Rute Bus Tanah Abang - Cileungsi". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2022-06-30.
- ^ "Rute Bus Senen - Cileungsi". web.trafi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2022-06-30.
- ^ "Data Terminal - Dishub Provinsi DKI Jakarta". dishub.dkijakarta.go.id. Diakses tanggal 2021-09-04.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Data Terminal - Dishub Kota Depok". dishub.depok.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-04. Diakses tanggal 2021-09-05.
- ^ "Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Depok". sirumkim.inweb.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-16. Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ "Daftar Nama Masjid di 7 Kecamatan Kota Depok". www.infodepok.my.id. Diakses tanggal 2023-01-10.
- ^ "Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat". jabar.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-11. Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ "Depok Siap Lakukan Percepat Pembangunan pada 2021 | Republika Online Mobile". republika.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-29. Diakses tanggal 2022-09-29.
- ^ Ridha, Rasyid. "Dubes Belanda Berkunjung ke Depok Lama, Ini Tujuannya". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-29. Diakses tanggal 2022-09-29.
- ^ Islam, M. Fathra Nazrul. "Daerah Ini Bakal Disulap Menjadi Kawasan Heritage Kota Depok". JPNN.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-29. Diakses tanggal 2022-09-29.
- ^ "Taman di Depok Lebih Banyak dari Bandung". Republika Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-09. Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ "Free Wi-Fi di 11 Kecamatan". diskominfo.depok.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-09. Diakses tanggal 2022-02-04.
- ^ Pramisti, Nurul Qomariyah. "Salah Urus Ekonomi Kota Depok - Kolumnis Tirto.ID". tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal 2022-09-08.
- ^ Virdhani, Marieska Harya (2011-11-08). "Tingkat Daya Beli Masyarakat Depok Tertinggi di Jabar". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal 2022-09-08.
- ^ Antara (2018-05-04). Suseno, ed. "Pengangguran Berkurang, Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok Meningkat". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-08. Diakses tanggal 2022-09-08.
- ^ Pratiwi, Angela Gerda; Muta', Lutfi; ali (2018). "Perkembangan Ekonomi Wilayah dan Peran Sektor Tersier di Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)". Jurnal Bumi Indonesia. 7 (3): 260738. ISSN 1858-1110. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-05. Diakses tanggal 2022-09-08.
- ^ Arifianto, Bambang; Fahas, Eva; Nurulliah, Novianti; Kasumaningrum, Yulistyne (19 Agustus 2022). "Jabar Masih Harus Terus Berbenah". Pikiran Rakyat. Bandung. hlm. 1.
- ^ Azizah Tamhid, Nur (2012). "Sejarah Batik Kota Depok". Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Depok. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2023.
- ^ "Pembuatan kain batik motif khas Kota Depok, Jawa Barat". Antara. 28 November 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-05. Diakses tanggal 7 Januari 2023.
- ^ "Hadroh Betawi". Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-28. Diakses tanggal 7 Januari 2023.
- ^ P. Napis, Untung (6 Februari 2018). "Rebut Dandang, Tradisi Pesta Pernikahan Betawi Pinggir". Media Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 7 Januari 2023.
Kepustakaan
- Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya (Mei 1958), Sedjarah pemerintahan kota Djakarta, Jakarta: Pemerintah Kotapraja Jakarta Raya, diakses tanggal 24 Mei 2022
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Web Resmi Kota Depok
- (Indonesia) Sejarah Kota Depok
- (Indonesia) Persebaran Data Arkeologi Depok Abad 17-19 M
- (Indonesia) Situs Rumah Minimalis Depok
- (Indonesia)Seni Budaya Kota Depok.