Lompat ke isi

Hubungan Indonesia dengan Ukraina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 Agustus 2024 23.39 oleh AABot (bicara | kontrib) (AABot memindahkan halaman Hubungan Indonesia-Ukraina ke Hubungan Indonesia dengan Ukraina dengan menimpa pengalihan lama: gunakan kata 'dengan' untuk memisahkan dua entitas dalam artikel hubungan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Hubungan Indonesia–Ukraine
Peta memperlihatkan lokasiIndonesia and Ukraine

Indonesia

Ukraina

Hubungan Indonesia–Ukraina mengacu kepada hubungan bilateral antara Indonesia dan Ukraina. Indonesia memiliki kedutaan besar di Kyiv yang juga diperuntukkan untuk Georgia dan Armenia, sementara Ukraina memiliki kedutaan besar di Jakarta. Kedua negara telah setuju untuk memperluas kerjasama di bidang perindustrian berat, militer, teknologi dan penjelajahan luar angkasa, pariwisata, olahraga,[1] ekonomi dan perdagangan, serta kerja sama lainnya dengan organisasi internasional.[2]

Setelah pembubaran Uni Soviet, Indonesia dengan segera mengakui Ukraina pada tanggal 28 Desember 1991. Pada 6 Juni 1992 di Moskwa, Indonesia dan Ukraina menandatangani komunike bersama dalam pendirian hubungan diplomatik. Indonesia membuka kedutaan besarnya di Kyiv tahun 1994, sementara Ukraina membuka kedutaannya di Jakarta tahun 1996.[2]

Ekonomi dan perdagangan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2011, jumlah perdagangan total antra kedua negara mencapai 1,27 miliar Dolar AS, dan meningkat menjadi 1,32 miliar Dolar AS tahun 2012. Neraca perdaganan di antara kedua negara ada pada Ukraina. Nilai ekspor Indonesia ke Ukraina tahun 2012 adalah 548,9 juta Dolar AS, sementara nilai impor Indonesia dari Ukraina pada tahun yang sama adalah 774,1 juta Dolar AS.[3]

Komoditas ekspor Indonesia ke Ukraina di antaranya adalah minyak kelapa sawit, nikel, karet, kertas, lemak hewan, kopi, teh, plastik, biji cokelat, rempah-rempah, barang elektronik, tekstil, dan mebel, dengan komoditas impor seperti pupuk, susu, gula, gandum, produk besi dan baja, senjata, dan juga mesiu dari Ukraina.[2] Di antara negara-negera eksportir di ASEAN ke Ukraina, Indonesia merupakan yang tertinggi.[3] Ukraina menilai Indonesia sebagai pasar persenjataan yang penting.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Gadi Makitan (26 Juni 2013). "Sergey Bubka Signs MoU for Ukraine, Indonesian Partnership". Tempo. Diakses tanggal 10 Juli 2013. 
  2. ^ a b c Veeramalla Anjaiah (11 Juni 2012, 9:51 AM). "Ukraine, RI celebrate 20 years of relations". The Jakarta Post. Diakses tanggal 9 Juli 2013. 
  3. ^ a b c "Trade Mission to Ukraine: A Promising Market Opportunity" (PDF). Ministry of Trade, Republic of Indonesia. 24 Mei 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-06-27. Diakses tanggal 9 Juli 2013.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Kemendag" didefinisikan berulang dengan isi berbeda

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]