Suku angkola
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Toba, Sumatera Utara: | |
Bahasa | |
bahasa Batak: Bahasa Batak Angkola dan bahasa Indonesia juga digunakan. | |
Agama | |
Kristen, Islam, dan Parmalim. | |
Kelompok etnik terkait | |
suku Melayu, suku Minang. |
Angkola adalah salah satu sub Suku Bangsa Batak yang berasal dari Sumatera Utara yang tinggal di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Nama Angkola berasal dari nama sungai, yakni batang Angkola (batang : sungai) yag diberi nama seorang penguasa yang bernama Rajendra Kola (angkola /yang dipertuan kola), melalui Padang Lawas, dan kemudian berkuasa di saat itu. Di sebelah selatan batang angkola diberi nama Angkola Jae (hilir) dan di sebelah utara sungai batang angkola diberi nama Angkola julu (hulu).
subetnik Batak Angkola adalah orang-orang yang sekarang bermukim di Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Padang Lawas Utara, dan Padang Lawas. Marga-marga yang khas di Angkola adalah Siregar, Harahap, dan Hasibuan. Sistem interaksi sosialnya menganut filosofi dalihan na tolu (tungku berkaki tiga) yang terdiri dari Mora, Kahanggi, dan Anakboru.
Sedangkan orang Mandailing, sekarang dikenal sebagai orang-orang yang berasal dari Kabupaten Mandailing Natal. Namun, sebagian memang ada yang bermigrasi ke Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, dan Labuhan Batu. Sedangkan sistem interaksi sosialnya sama, menganut filosofi dalihan na tolu yang terdiri dari Mora, Kahanggi, dan Anakboru. Sebenarnya filosofi dalihan na tolu ini sama untuk seluruh subetnik Batak, hanya berbeda istilah saja.
Melihat persebaran penduduk ini,Tapanuli Selatan, khususnya Sipirok condong ke Batak Angkola. Perbedaan yang paling kentara antara Mandailing vs Angkola ini adalah pada pakaian adatnya. Pakaian adat Mandailing didominasi warna merah, dengan ornamen yang ramai. Sedangkan pakaian adat Angkola lebih sederhana dan pengantin prianya didominasi warna hitam.