To Pebato
Suku Pebato (bahasa Pamona: To Pebato), adalah salah satu suku asli yang kebanyakan menempati wilayah Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Suku Pebato merupakan salah satu suku dari sekian banyak sub-suku Pamona. Sub-suku Pamona lainnya yang telah diketahui adalah To Lage, To Wingkendano, To Onda'e, To Lamoesa, dan banyak lagi.[1]
Suku Pebato adalah salah satu suku yang pertama kali mengenal agama Kristen di Sulawesi Tengah, terutama di wilayah Poso. Dengan meninggalkan keyakinan animisme yang sebelumnya dianut mereka, mereka menerima agama Kristen yang dibawa dan mulai diperkenalkan oleh teolog dan misionaris Belanda, A.C. Kruyt dari Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) yang tiba di Poso pada tahun 1892; dan Nicolaus Adriani dari Nederlands Bijbelgenootschap yang tiba pada tahun 1895. Pembaptisan pertama di Poso dilaksanakan pada Hari Natal tanggal 25 Desember 1909 di desa Kasiguncu. Pembaptisan ini dilakukan kepada Kepala Suku Pebato Papa I Wunte dan Ine I Maseka bersama dengan sekitar seratus orang pengikutnya.[2]
Masyarakat suku Pebato saat ini bergantung pada bidang pertanian. Mereka telah mengenal tanaman padi, kakao, jagung, dan ubi. Selain itu mereka juga memanfaatkan hasil hutan seperti mengumpulkan rotan, damar, dan apapun yang mereka temukan di hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.[1]
Referensi
- ^ a b Kruyt, Albertus Christiaan. Keluar dari Agama Suku Masuk ke Agama Kristen. Google Books. ISBN 9796873370. Diakses tanggal 9 Desember 2016.
- ^ "Suku Pebato di PGI". Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. Diakses tanggal 9 Desember 2016.[pranala nonaktif]