Hubungan Afganistan dengan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori Bulan Asia Wikipedia dengan Kontribusi Bulan Asia Wikipedia
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Bilateral relations|Hubungan Afganistan dengan Indonesia|Afghanistan|Indonesia|filetype=svg}}
{{Infobox Bilateral relations|Hubungan Afganistan dengan Indonesia|Afghanistan|Indonesia|filetype=svg}}
'''Hubungan Afganistan dengan Indonesia''' adalah hubungan [[Hubungan bilateral|bilateral]] antara [[Afganistan]] dengan [[Indonesia]]. Hubungan kedua negara sebagian besar didasari oleh solidaritas keagamaan, karena Indonesia adalah negara dengan populasi [[Muslim]] terbesar di dunia serta Afganistan juga merupakan negara dengan [[Dunia Muslim|mayoritas Muslim]]. Indonesia telah mengekspresikan komitmennya untuk mendukung dan membantu pembangunan kembali [[Perang Afganistan|Afganistan pasca Taliban]] dalam berbagai sektor, termasuk pelatihan teknis, infrastruktur, pemberdayaan wanita, edukasi yang lebih tinggi, dan pelatihan diplomat.<ref name="JakartaPost1">{{Cite web|title = Indonesia, Afghanistan invigorate relationship|url = http://www.thejakartapost.com/news/2012/11/10/indonesia-afghanistan-invigorate-relationship.html|author = Desy Nurhayati|date = November 10, 2012 <!-- , 9:12 AM
'''Hubungan Afganistan dengan Indonesia''' adalah hubungan [[Hubungan bilateral|bilateral]] antara [[Afganistan]] dengan [[Indonesia]]. Hubungan kedua negara sebagian besar didasari oleh solidaritas keagamaan, karena Indonesia adalah negara dengan populasi [[Muslim]] terbesar di dunia serta Afganistan juga merupakan negara dengan [[Dunia Muslim|mayoritas Muslim]]. Indonesia telah mengekspresikan komitmennya untuk mendukung dan membantu pembangunan kembali [[Perang Afganistan|Afganistan pasca Taliban]] dalam berbagai sektor, termasuk pelatihan teknis, infrastruktur, pemberdayaan wanita, edukasi yang lebih tinggi, dan pelatihan diplomat.<ref name="JakartaPost1">{{Cite web|title = Indonesia, Afghanistan invigorate relationship|url = http://www.thejakartapost.com/news/2012/11/10/indonesia-afghanistan-invigorate-relationship.html|author = Desy Nurhayati|date = November 10, 2012 <!-- , 9:12 AM
-->|publisher = The Jakarta Post|accessdate = 12 June 2013}}</ref> Indonesia memiliki sebuah [[kedutaan besar]] di [[Kabul, Afganistan|Kabul]], sedangkan Afganistan memiliki sebuah kedutaan besar di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Kedua negara adalah anggota penuh [[Gerakan Non-Blok]] dan [[Organisasi Kerja Sama Islam]].
-->|publisher = The Jakarta Post|accessdate = 12 June 2013}}</ref> Indonesia memiliki sebuah [[kedutaan besar]] di [[Kabul, Afganistan|Kabul]], sedangkan Afganistan memiliki sebuah kedutaan besar di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Kedua negara adalah anggota penuh [[Gerakan Non-Blok]] dan [[Organisasi Kerja Sama Islam]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Afganistan adalah salah satu negara yang paling awal mengakui Republik Indonesia setelah [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|revolusi]] berakhir pada tahun 1949. Afganistan dan Indonesia secara resmi membuka hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1954, pada tahun yang sama Afganistan membangun kedutaan besarnya di Jakarta.<ref name="Okezone">{{Cite web|title = Dubes Afghanistan: Hubungan RI-Afghanistan Penuh Sejarah|url = http://jakarta.okezone.com/read/2012/08/15/411/677793/dubes-afghanistan-hubungan-ri-afghanistan-penuh-sejarah|author = Khairisa Ferida|date = 15 August 2012 <!-- 08:23
Afganistan adalah salah satu negara yang paling awal mengakui Republik Indonesia setelah [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|revolusi]] berakhir pada tahun 1949. Afganistan dan Indonesia secara resmi membuka hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1954, pada tahun yang sama Afganistan membangun kedutaan besarnya di Jakarta.<ref name="Okezone">{{Cite web|title = Dubes Afghanistan: Hubungan RI-Afghanistan Penuh Sejarah|url = http://jakarta.okezone.com/read/2012/08/15/411/677793/dubes-afghanistan-hubungan-ri-afghanistan-penuh-sejarah|author = Khairisa Ferida|date = 15 August 2012 <!-- 08:23
-->|publisher = Okezone.com|language = Indonesian|accessdate = 12 June 2013}}</ref> Perjanjian persahabatan pertama antara Afganistan dan Indonesia ditanda-tangani pada 24 April 1955.
-->|publisher = Okezone.com|language = Indonesian|accessdate = 12 June 2013}}</ref> Perjanjian persahabatan pertama antara Afganistan dan Indonesia ditanda-tangani pada 24 April 1955.


Sebagian besar rakyat Indonesia mengutuk [[Perang Soviet-Afganistan|invasi Soviet di Afganistan]] (1979-1989), sebagai bentuk kesolidaritasan Indonesia ikut serta dalam [[Pemboikotan Olimpiade Musim Panas 1980]] memprotes [[Moscow|Moskwa]] karena aksi militernya di negara tersebut.
Sebagian besar rakyat Indonesia mengutuk [[Perang Soviet-Afganistan|invasi Soviet di Afganistan]] (1979-1989), sebagai bentuk kesolidaritasan Indonesia ikut serta dalam [[Pemboikotan Olimpiade Musim Panas 1980]] memprotes [[Moscow|Moskwa]] karena aksi militernya di negara tersebut.


Pada 10 November 2012, sebuah perjanjian persahabatan baru ditanda-tangani kedua negara untuk mempromosikan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi dan perdagangan, akademik dan edukasi, serta kebudayaan. Untuk membantu Afganistan dalam sektor pendidikan dan kapasitas bangunan, Indonesia setuju untuk merekrut lebih banyak lagi pelajar Afganistan untuk belajar di Universitas di Indonesia, melatih guru-guru dan dosen-dosen Afganistan, dan memberi pelatihan polisi nasional Afganistan untuk ketertiban umum, manajemen lalu-lintas, dan investigasi kriminalitas.<ref name="BakhtarNews">{{Cite web|title = Afghanistan, Indonesia relations to be expanded|url = http://www.bakhtarnews.com.af/eng/politics/item/4864-afghanistan-indonesia-relations-to-be-expanded.html|author = |date = |publisher = Bakhtar News|accessdate = 12 June 2013}}</ref>
Pada 10 November 2012, sebuah perjanjian persahabatan baru ditanda-tangani kedua negara untuk mempromosikan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi dan perdagangan, akademik dan edukasi, serta kebudayaan. Untuk membantu Afganistan dalam sektor pendidikan dan kapasitas bangunan, Indonesia setuju untuk merekrut lebih banyak lagi pelajar Afganistan untuk belajar di Universitas di Indonesia, melatih guru-guru dan dosen-dosen Afganistan, dan memberi pelatihan polisi nasional Afganistan untuk ketertiban umum, manajemen lalu-lintas, dan investigasi kriminalitas.<ref name="BakhtarNews">{{Cite web|title = Afghanistan, Indonesia relations to be expanded|url = http://www.bakhtarnews.com.af/eng/politics/item/4864-afghanistan-indonesia-relations-to-be-expanded.html|author = |date = |publisher = Bakhtar News|accessdate = 12 June 2013}}</ref>


== Kunjungan kenegaraan ==
== Kunjungan kenegaraan ==
Presiden pertama Indonesia, [[Soekarno|Sukarno]], berkunjung ke Afganistan pada tahun 1961.<ref name="Okezone">{{Cite web|title = Dubes Afghanistan: Hubungan RI-Afghanistan Penuh Sejarah|url = http://jakarta.okezone.com/read/2012/08/15/411/677793/dubes-afghanistan-hubungan-ri-afghanistan-penuh-sejarah|author = Khairisa Ferida|date = 15 August 2012 <!-- 08:23
Presiden pertama Indonesia, [[Soekarno|Sukarno]], berkunjung ke Afganistan pada tahun 1961.<ref name="Okezone">{{Cite web|title = Dubes Afghanistan: Hubungan RI-Afghanistan Penuh Sejarah|url = http://jakarta.okezone.com/read/2012/08/15/411/677793/dubes-afghanistan-hubungan-ri-afghanistan-penuh-sejarah|author = Khairisa Ferida|date = 15 August 2012 <!-- 08:23
-->|publisher = Okezone.com|language = Indonesian|accessdate = 12 June 2013}}</ref>
-->|publisher = Okezone.com|language = Indonesian|accessdate = 12 June 2013}}</ref>


== Imigran gelap ==
== Imigran gelap ==
Setelah perang di Afganistan yang dipimpin oleh [[Amerika Serikat]], Indonesia menghadapi gelombang imigran gelap asal Afganistan. Pengungsi dari Afganistan melarikan diri dari kekacauan di negara mereka dan memakai Indonesia sebagai batu loncatan untuk usaha mereka mencapai [[Australia]]. Selama beberapa tahun sejumlah imigran gelap Afganistan ditangkap dan ditahan di Indonesia, beberapa dipulangkan kembali ke Afganistan.<ref name="IllegalImmigrants">{{Cite web|title = Indonesia: Gov't claims it is unable to stem tide of illegals|url = http://www.usillegalimmigrants.com/immigration/2009/05/18/indonesia_govt_claims_it_is_unable_to_stem_tide_of_illegals.html|author = |date = May 18, 2009|publisher = Illegal Immigration News|accessdate = 12 June 2013}}</ref> Afganistan dimasukkan kedalam daftar merah imigrasi Indonesia. Karena alasan keamanan Afganistan ada di antara 13 negara dimana para penduduknya diharuskan memiliki dokumen spesifik untuk masuk ke wilayah Indonesia.<ref name="JakartaPost3">{{Cite web|title = Afghanistan and Indonesia to strengthen relationship|url = http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/15/afghanistan-and-indonesia-strengthen-relationship.html|author = Nani Afrida|date = December 15, 2011 <!-- , 9:54 AM
Setelah perang di Afganistan yang dipimpin oleh [[Amerika Serikat]], Indonesia menghadapi gelombang imigran gelap asal Afganistan. Pengungsi dari Afganistan melarikan diri dari kekacauan di negara mereka dan memakai Indonesia sebagai batu loncatan untuk usaha mereka mencapai [[Australia]]. Selama beberapa tahun sejumlah imigran gelap Afganistan ditangkap dan ditahan di Indonesia, beberapa dipulangkan kembali ke Afganistan.<ref name="IllegalImmigrants">{{Cite web|title = Indonesia: Gov't claims it is unable to stem tide of illegals|url = http://www.usillegalimmigrants.com/immigration/2009/05/18/indonesia_govt_claims_it_is_unable_to_stem_tide_of_illegals.html|author = |date = May 18, 2009|publisher = Illegal Immigration News|accessdate = 12 June 2013}}</ref> Afganistan dimasukkan kedalam daftar merah imigrasi Indonesia. Karena alasan keamanan Afganistan ada di antara 13 negara dimana para penduduknya diharuskan memiliki dokumen spesifik untuk masuk ke wilayah Indonesia.<ref name="JakartaPost3">{{Cite web|title = Afghanistan and Indonesia to strengthen relationship|url = http://www.thejakartapost.com/news/2011/12/15/afghanistan-and-indonesia-strengthen-relationship.html|author = Nani Afrida|date = December 15, 2011 <!-- , 9:54 AM
-->|publisher = The Jakarta Post|accessdate = 12 June 2013}}</ref>
-->|publisher = The Jakarta Post|accessdate = 12 June 2013}}</ref>



Revisi per 24 November 2018 12.25

Hubungan Hubungan Afganistan dengan Indonesia
Peta memperlihatkan lokasiAfghanistan and Indonesia

Afganistan

Indonesia

Hubungan Afganistan dengan Indonesia adalah hubungan bilateral antara Afganistan dengan Indonesia. Hubungan kedua negara sebagian besar didasari oleh solidaritas keagamaan, karena Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia serta Afganistan juga merupakan negara dengan mayoritas Muslim. Indonesia telah mengekspresikan komitmennya untuk mendukung dan membantu pembangunan kembali Afganistan pasca Taliban dalam berbagai sektor, termasuk pelatihan teknis, infrastruktur, pemberdayaan wanita, edukasi yang lebih tinggi, dan pelatihan diplomat.[1] Indonesia memiliki sebuah kedutaan besar di Kabul, sedangkan Afganistan memiliki sebuah kedutaan besar di Jakarta. Kedua negara adalah anggota penuh Gerakan Non-Blok dan Organisasi Kerja Sama Islam.

Sejarah

Afganistan adalah salah satu negara yang paling awal mengakui Republik Indonesia setelah revolusi berakhir pada tahun 1949. Afganistan dan Indonesia secara resmi membuka hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 1954, pada tahun yang sama Afganistan membangun kedutaan besarnya di Jakarta.[2] Perjanjian persahabatan pertama antara Afganistan dan Indonesia ditanda-tangani pada 24 April 1955.

Sebagian besar rakyat Indonesia mengutuk invasi Soviet di Afganistan (1979-1989), sebagai bentuk kesolidaritasan Indonesia ikut serta dalam Pemboikotan Olimpiade Musim Panas 1980 memprotes Moskwa karena aksi militernya di negara tersebut.

Pada 10 November 2012, sebuah perjanjian persahabatan baru ditanda-tangani kedua negara untuk mempromosikan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi dan perdagangan, akademik dan edukasi, serta kebudayaan. Untuk membantu Afganistan dalam sektor pendidikan dan kapasitas bangunan, Indonesia setuju untuk merekrut lebih banyak lagi pelajar Afganistan untuk belajar di Universitas di Indonesia, melatih guru-guru dan dosen-dosen Afganistan, dan memberi pelatihan polisi nasional Afganistan untuk ketertiban umum, manajemen lalu-lintas, dan investigasi kriminalitas.[3]

Kunjungan kenegaraan

Presiden pertama Indonesia, Sukarno, berkunjung ke Afganistan pada tahun 1961.[2]

Imigran gelap

Setelah perang di Afganistan yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Indonesia menghadapi gelombang imigran gelap asal Afganistan. Pengungsi dari Afganistan melarikan diri dari kekacauan di negara mereka dan memakai Indonesia sebagai batu loncatan untuk usaha mereka mencapai Australia. Selama beberapa tahun sejumlah imigran gelap Afganistan ditangkap dan ditahan di Indonesia, beberapa dipulangkan kembali ke Afganistan.[4] Afganistan dimasukkan kedalam daftar merah imigrasi Indonesia. Karena alasan keamanan Afganistan ada di antara 13 negara dimana para penduduknya diharuskan memiliki dokumen spesifik untuk masuk ke wilayah Indonesia.[5]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Desy Nurhayati (November 10, 2012). "Indonesia, Afghanistan invigorate relationship". The Jakarta Post. Diakses tanggal 12 June 2013. 
  2. ^ a b Khairisa Ferida (15 August 2012). "Dubes Afghanistan: Hubungan RI-Afghanistan Penuh Sejarah" (dalam bahasa Indonesian). Okezone.com. Diakses tanggal 12 June 2013. 
  3. ^ "Afghanistan, Indonesia relations to be expanded". Bakhtar News. Diakses tanggal 12 June 2013. 
  4. ^ "Indonesia: Gov't claims it is unable to stem tide of illegals". Illegal Immigration News. May 18, 2009. Diakses tanggal 12 June 2013. 
  5. ^ Nani Afrida (December 15, 2011). "Afghanistan and Indonesia to strengthen relationship". The Jakarta Post. Diakses tanggal 12 June 2013.