ShameOnYouJokowi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldnonymous (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 202.94.83.220 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 36.68.25.98
Baris 8: Baris 8:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[ShameOnYouSBY]]
* [[ShameOnYouSBY]]
tapi sekarang kan sudah turun harga BBMnya. Pertamak malah cuma lapanribu. jadi sekarang saya pakai pertamak sama. ya ganti-gantian sih dengan premium. Ingat suatu saat seandainya seorang yang mendapat guinis rekor dunia karena kebaikan hatinya, katakanlah namanya Arman Poncoroso, lantas terpilih menjadi presiden RI ke 200 misalnya, maka lima hari setelah ia dilantik akan ada juga hesteg ShameOnYouArpon alias Arman Poncoroso, sing dodok lonthong sayur enak tenan di samping Takigawa jalan RW. Monginsidi Jogja. .. Yaya,,,,, kamu pasti tahu siapa yang nulis ini, seandainya dia bacanek ketemu mesthi ger-geran. Eh, jadi punya ide gila,,,,,,, dari pada pakai FB atau TW untuk komunikasi, mending pakai wikipedia untuk komunikasi seperti ini. benar-benar vandal dan gila, Yaya, plis, kalau mau bales, lewat wikipedia kaya gini aja ya,


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 23 Januari 2015 06.23

ShameOnYouJokowi (atau dieja #ShameOnYouJokowi) adalah tagar yang muncul di dunia maya—khususnya di situs jejaring sosial Twitter—pada bulan November 2014 tentang kritik masyarakat Indonesia menyusul dinaikkannya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Senin malam, 17 November 2014. Harga premium yang sebelumnya Rp6.500 naik menjadi Rp8.500 per liter. Sedangkan harga solar naik dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter.[1][2]

Kemunculan tagar ini merupakan bentuk ekspresi kekecewaan pengguna media sosial pada kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro-rakyat. Tagar #ShameonYouJokowi juga sempat menjadi trending tropic di Twitter.[3] Topik kenaikan harga BBM menjadi trending topic Indonesia di Twitter pada Selasa, 18 November 2014. Tagar #salamgigitjari dan #ShameOnYouJokowi berada di urutan pertama dan kedua. Diikuti BBM naik SPBU dan #salam2ribu.[4]

Tanggapan dari pihak istana melalui Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto mengatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari demokrasi yang harus dihargai.[5]

Lihat pula

Referensi