Fasisme Britania
Bagian dari seri tentang |
Fasisme |
---|
Fasisme Britania adalah bentuk ideologi fasisme yang dipromosikan oleh beberapa partai politik dan gerakan di Britania Raya.[1] Ideologi ini didasarkan pada ultranasionalisme Britania, dan memiliki aspek Fasisme Italia dan Nazisme baik sebelum dan sesudah Perang Dunia II.[2]
Contoh-contoh historis gerakan fasis di Britania termasuk Fasis Britania (1923–1934), Liga Fasis Kekaisaran (1929–1939), Uni Fasis Britania (1932–1940), Liga Mantan Prajurit dan Wanita Britania (1937–1948) dan Gerakan Persatuan (1948–1978). Contoh-contoh terbaru dari kelompok-kelompok fasis Britania termasuk Gerakan Britania (1968–1983), Front Nasional (1967–sekarang), Britain First (2011–sekarang), dan Front Nasional (2013–2017).[3][4][5]
Asal mula ideologi
[sunting | sunting sumber]Para penganut Fasisme Britania mengakui didasarkan pada inspirasi dari Fasisme Italia, tetapi juga menyatakan bahwa itu bukan sekadar penerapan ideologi asing, tetapi Fasisme Britania berakar dalam tradisi Britania.[1] Fasisme Britania mengklaim bahwa baik agenda ekonomi maupun politiknya bermaksud mewujudkan tradisi kerajaan Inggris pada abad ke-16 (Wangsa Tudor).[1] Ideologi ini mengklaim bahwa advokasi negara otoriter nasional yang terpusat didasarkan pada permusuhan tradisi Tudor terhadap faksi-faksi partai dan kepentingan-kepentingan yang mementingkan diri sendiri, dan tujuannya untuk integrasi nasional melalui negara otoriter yang terpusat.[1] Mereka mengklaim bahwa negara Tudor adalah negara prototipe fasis.[1] Fasis Britania terkenal bernama A.L. Glasfurd memuji penaklukan Henry VIII atas "para baron yang tidak patuh hukum yang telah mengakibatkan Perang Mawar" dan memuji "kediktatoran Tudor" karena memberlakukan kebijakan nasional, membatasi ekspor modal Britania oleh spekulator swasta yang melayani diri sendiri.[1] Glasford juga memuji negara Tudor karena melembagakan ekonomi terencana yang ia klaim sebagai pendahulu dari perencanaan ekonomi nasional fasisme "ilmiah".[1]
Fasisme Britania juga dipengaruhi oleh Oliver Cromwell; Oswald Mosley mengklaim Cromwell membawa "zaman fasis pertama di tanah Inggris".[6] Ahli teori politik Inggris, Thomas Hobbes dalam karyanya Leviathan (1651) menciptakan ideologi absolutisme yang menganjurkan monarki absolut yang sangat kuat untuk menjaga ketertiban dalam suatu negara. Teori absolutisme Hobbes sangat berpengaruh dalam teori fasis.[7] Fasisme Britania mengklaim bahwa kebijakan ekonomi korporatisnya didasarkan pada sistem gilda abad pertengahan Inggris yang bersejarah, dengan peraturan upah, harga, dan kondisi tenaga kerja yang tercerahkan sebagai preseden yang ideal untuk sistem ekonomi korporatis Fasis Britania.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h Thomas P. Linehan. British fascism, 1918-39: parties, ideology and culture. Manchester, England: Manchester University Press, 2000. p. 14.
- ^ Richard C. Thurlow. Fascism in Britain: from Oswald Mosley's Blackshirts to the National Front. 2nd edition. New York: I. B. Taurus, 2006. p. 133-134.
- ^ Bienkov, Adam (19 June 2014). "Britain First: The violent new face of British fascism". Politics.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-18. Diakses tanggal 20 January 2017.
- ^ Foxton, Willard (4 November 2014). "The loathsome Britain First are trying to hijack the poppy – don't let them". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-09. Diakses tanggal 2020-07-01.
- ^ Sabin, Lamiat (25 October 2014). "'Fascist' group Britain First to start 'direct action' on Mail and Sun journalists over Lynda Bellingham post". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-22. Diakses tanggal 2020-07-01.
- ^ Julie V. Gottlieb, Thomas P. Linehan. The culture of fascism: visions of the Far Right in Britain. New York: I. B. Taurus, 2004. p. 152.
- ^ Contemporary Political Theory: New Dimensions, Basic Concepts and Major Trends. 12th Edition. New Delhi: Sterling Publishers, 2007. p. 705.