Gempa bumi Halmahera 2019

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gempa bumi Halmahera 2019
Peta intensitas Gempa
Gempa bumi Halmahera 2019 di Maluku
Gempa bumi Halmahera 2019
Gempa bumi Halmahera 2019 di Indonesia
Gempa bumi Halmahera 2019
Waktu UTC2019-07-14 09:10:50
ISC616062317
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat14 Juli 2019 (2019-07-14)
Waktu setempat16:10:51 WIB
Kekuatan7.2 Mw
Kedalaman29 km (18 mi)
Episentrum0°34′S 128°04′E / 0.56°S 128.06°E / -0.56; 128.06Koordinat: 0°34′S 128°04′E / 0.56°S 128.06°E / -0.56; 128.06
Intensitas maks.VII (Sangat kuat)
Tsunami20 cm
Korban10 orang tewas
129 orang luka-luka
53.076 orang mengungsi[1]

Gempa bumi Halmahera 2019 adalah sebuah gempa bermagnitudo 7,2[2] yang melanda Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Indonesia pada tanggal 14 Juli 2019, Pukul 16.10 WIB. Pusat gempa berada di darat 63 km timur laut Kota Labuha dengan kedalaman 29 km yang berlangsung sekitar 2 hingga 5 detik itu membuat sebagian masyarakat lari berhamburan ke luar rumah karena panik. Guncangan gempa ini dirasakan hingga Ambon,[3] Namlea, Tobelo, Sorong, Ternate[4] bahkan Manado[5] dan Gorontalo.

Guncangan gempa[sunting | sunting sumber]

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat[6] guncangan terkuat dirasakan di sebagian besar wilayah Halmahera Selatan berupa guncangan V-VI MMI. Kemudian di Obi, Kota Ternate, Namlea dan Weda IV-V MMI. Serta II-III MMI di Masohi, Ambon, Taliabu, Maba, Sorong, Misol Barat, Manado, Bolaang Mongondow dan Gorontalo. Hingga 15 Juli 2019, pukul 05.00 WIB telah terjadi gempa susulan sebanyak 61 kali, 28 diantaranya dapat dirasakan. Gempa susulan terbesar bermagnitudo 5,8 pada 14 Juli, pukul 16.43 WIB[7]

Dampak dan korban[sunting | sunting sumber]

Gempa ini menyebabkan 13 orang tewas diantaranya berasal dari desa Papaceda, Gane Dalam, Ranga-Ranga dan Yomen, Halmahera Selatan.[8][9] Gempa ini juga menyebabkan ratusan rumah rusak. Diantaranya yang terparah berada di desa Gane Luar, sebanyak 380 rumah rusak berat. Lalu di desa Ranga-Ranga 300 rumah, 131 rumah di desa Lemo-Lemo dan 90 rumah di desa Tomara. Selain itu 6 unit sekolah dan 3 tempat ibadah rusak.[10] Rumah dinas Polsek Labuha juga dilaporkan rusak.[11] Sedangkan di desa Dowora, Kecamatan Gane Barat Selatan 20 unit rumah dilaporkan rusak berat dan jalan terbelah. Sementara 6 unit rumah rusak ringan di desa Dolik, Kecamatan Gane Barat Utara.[12]

Penyebab gempa[13].[14][sunting | sunting sumber]

Dilihat dari episentrum dan kedalamannya, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang diduga kuat dipicu oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar.[15] Sesar yang diduga memicu gempa ini adalah Sesar Sorong-Bacan[16] dengan mekanisme sesar geser mendatar. Sesar ini adalah satu dari tiga sistem sesar yang berada di kawasan Halmahera Selatan yang merupakan percabangan dari Sesar Sorong yang melintas dari timur membelah bagian atas kepala burung di Papua Barat. Sesar Sorong sendiri merupakan sesar geser aktif di pembatas lempeng benua Australia dengan Filipina yang bergerak ke barat dengan kecepatan 32 mm/tahun.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Potret Desa Liboba Hijrah, Tempat Pengungsian Korban Gempa Halmahera". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-05. Diakses tanggal 2019-07-29. 
  2. ^ "Gempa Berkekuatan 7,2 Guncang Halmahera, Maluku Utara". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-25. Diakses tanggal 2019-07-14. 
  3. ^ "Gempa di Maluku Utara Dirasakan Hingga ke Kota Ambon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-17. Diakses tanggal 2019-07-14. 
  4. ^ Yamin, Fatimah (14 Juli 2019). "Gempa Magnitudo 7,2 Guncang Halmahera, Warga Kota Ternate Berhamburan". regional.kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-05. Diakses tanggal 19 Februari 2021. 
  5. ^ Maluka Utara Diguncang Gempa Magnitudo 7,2, Getaran Terasa Sampai Manado[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Peta Guncangan Gempa M 7.3 - 102km NNE of Laiwui, Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-23. Diakses tanggal 2019-07-14. 
  7. ^ "Gempa Susulan Terjadi Pasca-gempa Mangnitudo 7,2 Halmahera Selatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2019-07-16. 
  8. ^ "Update: 4 Warga Tewas akibat Gempa Halmahera Selatan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-05. Diakses tanggal 2019-07-16. 
  9. ^ Yamin, Fatimah (26 Juli 2019). "Pasca-gempa Magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan, 13 Meninggal hingga 26 Sekolah Rusak". regional.kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-12. Diakses tanggal 19 Februari 2021. 
  10. ^ "Ini Data Terbaru Jumlah Bangunan Terdampak Gempa Maluku Utara". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-30. Diakses tanggal 2019-07-16. 
  11. ^ "Gempa M 7,2 Pulau Bacan Sebabkan Kerusakan Bangunan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-06. Diakses tanggal 2019-07-15. 
  12. ^ "5 desa di Halmahera Selatan terdampak gempa 7,2 SR". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-21. Diakses tanggal 2019-07-15. 
  13. ^ SUNARJO; GUNAWAN, M. TAUFIK; PRIBADI, SUGENG (2010). Gempa Bumi Indonesia Edisi Populer. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. hlm. 30–32. ISBN 978-979-1241-24-3. 
  14. ^ abdi, husnul (22 Oktober 2020). "4 Penyebab Gempa Bumi, Jenis, dan Cara Menghadapinya yang Tepat". hot.liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-17. Diakses tanggal 18 Februari 2021. 
  15. ^ Patty, Rahmat Rahman (15 Juli 2019). "Gempa Magnitudo 7,2 Guncang Maluku Utara, BMKG Ungkap Penyebabnya". regional.kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-25. Diakses tanggal 19 Februari 2021. 
  16. ^ Gempa 7,2 M di Maluku Utara, Tak Berpotensi Tsunami