Pandemi Covid-19 di Aceh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pandemi COVID-19 di Aceh)
Pandemi COVID-19 di Aceh
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiAceh, Indonesia
Kasus pertamaBanda Aceh
Tanggal kemunculan26 Maret 2020
Tanggal25 Juni 2023
Kasus terkonfirmasi45.091[1]
Kasus dirawat
40[1]
Kasus sembuh42.769[1]
Kematian
2.282[1]
Situs web resmi
covid19.acehprov.go.id

Hingga 31 Juli, terdapat 312 kasus COVID-19 di Aceh. Sebanyak 91 kasus di antaranya sembuh dan 12 kasus lainnya meninggal.

Garis waktu[sunting | sunting sumber]

  • 26 Maret
    • Tambahan 1 kasus.[2]
  • 27 Maret
    • Tambahan 3 kasus.[3]
  • 8 April
    • Tambahan 1 kasus.[4]
  • 18 April
    • Tambahan 1 kasus.[5]
  • 19 April
    • Tambahan 1 kasus.[6]
  • 24 April
    • Tambahan 1 kasus.[7]
  • 25 April
    • Tambahan 1 kasus.[8]
  • 30 April
    • Tambahan 1 kasus.[9]
  • 1 Mei
    • Tambahan 1 kasus.[10]
  • 3 Mei
    • Tambahan 1 kasus.[11]
  • 6 Mei
    • Tambahan 5 kasus.[12] Dua di antara kasus tersebut berinisial AS (20) dan SB (42) yang merupakan warga Simeulue.[13]
  • 16 Mei
    • Tambahan 1 kasus.[14] Kasus ini adalah seorang warga Bener Meriah berinisial AR dan berusia 13 tahun yang tertular dari kluster Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Magetan, Jawa Timur. Ia dilaporkan pulang pada 16 April 2020[15]
  • 22 Mei
    • Tambahan 1 kasus.[16] Kasus ini adalah seorang warga Aceh Tamiang berinisial MUK dan berusia 51 tahun terpapar COVID-19 setelah kembali dari Sumatera Utara. Pada 18 Mei, MUK mendatangi RSUD Aceh Tamiang setelah merasa memiliki gejala demam tinggi, dan batuk-batuk, sekembalinya dari Medan.[17]
  • 25 Juni
    • Tambahan 13 kasus.[18] Rincian daerah yang diumumkan terjangkit koronavirus yaitu Aceh Besar dengan 5 kasus, Banda Aceh dengan 4 kasus, Aceh Barat dan Langsa dengan 1 kasus, serta kasus dari luar wilayah yang terdiri dari Medan dengan 1 kasus dan Filipina dengan 1 kasus.[19]
  • 15 Juli
    • Tambahan 27 kasus.[20] Rincian daerah yang diumumkan terjangkit koronavirus yaitu Aceh Besar dengan 17 kasus, Banda Aceh dengan 7 kasus, Bireuen dan Lhokseumawe dengan 1 kasus, serta kasus dari luar wilayah yakni 1 kasus.[21]
  • 22 Juli
    • Kasus 150 diumumkan dengan nama Abu Mudi, seorang ulama Bireuen yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin.[22] Ia dinyatakan sembuh pada 31 Juli.[23]
  • 23 Juli
    • Tambahan 7 kasus positif, 7 kasus sembuh, dan 1 kasus meninggal. Kasus positif tersebut terdiri dari kasus 152 yaitu laki-laki berusia 63 tahun warga Aceh Barat Daya, kasus 153 yaitu perempuan berusia 55 tahun warga Aceh Barat Daya, kasus 154 yaitu laki-laki berusia 40 tahun warga Aceh Barat Daya, kasus 155 yaitu perempuan berusia 27 tahun warga Aceh Barat Daya, kasus 156 yaitu perempuan berusia 51 tahun warga Aceh Tamiang, kasus 157 yaitu perempuan berusia 51 tahun warga Aceh Tamiang, dan kasus 158 yaitu perempuan berusia 17 tahun warga Aceh Tamiang. Kasus sembuh terdiri dari masing-masing 3 warga Aceh Besar dan Banda Aceh serta 1 warga luar Aceh.[24][25]
  • 24 Juli
    • Tambahan 4 kasus positif dan 7 kasus sembuh. Kasus positif tersebut terdiri dari kasus 159 yaitu laki-laki berusia 24 tahun warga Banda Aceh, kasus 160 yaitu laki-laki berusia 54 tahun warga Aceh Selatan, kasus 161 yaitu laki-laki berusia 33 tahun warga Bireuen, dan kasus 162 yaitu laki-laki berusia 34 tahun warga Lhokseumawe. Kasus sembuh terdiri dari masing-masing 3 warga dari Aceh Besar dan Banda Aceh serta 1 warga Aceh Tamiang.[26]
  • 25 Juli
    • Tambahan 6 kasus positif dan 3 kasus sembuh. Kasus positif tersebut terdiri dari kasus 163 yaitu laki-laki berusia 60 tahun warga Banda Aceh, kasus 164 yaitu laki-laki berusia 36 tahun warga Banda Aceh, kasus 165 yaitu laki-laki berusia 24 tahun warga Bener Meriah, kasus 166 yaitu perempuan berusia 55 tahun warga Bener Meriah, kasus 167 yaitu laki-laki warga Aceh Besar, dan kasus 168 yaitu orang tanpa gejala warga Aceh Besar tetapi beralamat di Sumatera Utara menurut KTP. Kasus sembuh terdiri dari 2 warga Aceh Besar dan 1 warga Banda Aceh.[27][28]
  • 27 Juli
    • Tambahan 3 kasus. Dua kasus positif tersebut terdiri dari kasus 169 yaitu perempuan berusia 22 tahun dan kasus 170 yaitu perempuan; keduanya warga Banda Aceh. Dua kasus tersebut merupakan kakak-adik yang ditemukan dari penelusuran kasus 163 yang merupakan ibu dari kedua bersaudari tersebut. Kasus lainnya adalah kasus 171 yaitu laki-laki berusia 79 tahun warga Aceh Besar. Semuanya dirawat di RSUD dr. Zainoel Abidin.[29]
  • 28 Juli
    • Tambahan 22 kasus. Kasus positif tersebut terdiri dari 9 warga Banda Aceh, 6 warga Bener Meriah, 3 warga Aceh Besar, 2 warga Langsa, 1 warga Aceh Utara, dan 1 warga luar Aceh.[30]
  • 29 Juli
    • Tambahan 45 kasus.[31] Rincian daerah yang diumumkan terjangkit koronavirus yaitu Bener Meriah dengan 11 kasus, Aceh Tamiang dengan 8 kasus, Aceh Besar dan Bireuen dengan 6 kasus, Lhokseumawe dengan 4 kasus, Aceh Selatan dan Aceh Tengah dengan 3 kasus, serta Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, dan Banda Aceh dengan 1 kasus.[32]
  • 30 Juli
    • Tambahan 74 kasus.[33] Rincian daerah yang diumumkan terjangkit koronavirus yaitu Banda Aceh dengan 37 kasus, Bener Meriah dengan 11 kasus, Aceh Tamiang dengan 7 kasus, Aceh Besar dengan 6 kasus, Pidie dan Langsa dengan 2 kasus, Aceh Tengah dengan 1 kasus, serta kasus dari luar wilayah yakni 2 kasus.
  • 31 Juli
    • Tambahan 103 kasus.[34]

Kenormalan baru[sunting | sunting sumber]

Pelaksana Tugas Gubernur Nova Iriansyah meminta sektor pariwisata di Aceh agar menyiapkan diri dengan konsep kenormalan baru.[35]

Tanggapan[sunting | sunting sumber]

Pada 15 Maret, Provinsi Aceh menginstruksikan untuk meliburkan sekolah selama dua pekan.[36]

Rendahnya kasus COVID-19 di Aceh membuat Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memuji masyarakat Aceh atas keberhasilan dalam upaya memutus rantai penyebaran koronavirus.[37] Namun, Ikatan Dokter Indonesia Aceh menyebutkan sedikitnya jumlah kasus di Aceh tidak berarti bahwa pandemi telah usai di provinsi itu, menekankan harus adanya pemeriksaan uji sampel secara massal.[38] Hingga 19 Mei, sampel yang diuji hanya berjumlah 312 sampel.[39]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "Peta Sebaran". Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. 3 Juli 2023. 
  2. ^ Pramudiarja, Uyung (26 Maret 2020). "Sebaran 103 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 26 Maret". Detik. Diakses tanggal 26 Maret 2020. 
  3. ^ Pramudiarja, Uyung (27 Maret 2020). "Sebaran 153 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 27 Maret". Detik. Diakses tanggal 27 Maret 2020. 
  4. ^ Sagita, Nafilah Sri (8 April 2020). "Sebaran 218 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 8 April". Detik. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  5. ^ Anwar, Firdaus (18 April 2020). "Sebaran 325 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 18 April". Detik. Diakses tanggal 18 April 2020. 
  6. ^ Sagita, Nafilah Sri (19 April 2020). "Sebaran 327 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 19 April". Detik. Diakses tanggal 19 April 2020. 
  7. ^ Sagita, Nafilah Sri (24 April 2020). "Sebaran 436 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 24 April". Detik. Diakses tanggal 24 April 2020. 
  8. ^ Anwar, Firdaus (25 April 2020). "Sebaran 396 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 25 April". Detik. Diakses tanggal 25 April 2020. 
  9. ^ Azizah, Khadijah Nur (30 April 2020). "Sebaran 347 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 30 April". Detik. Diakses tanggal 30 April 2020. 
  10. ^ Sagita, Nafilah Sri (1 Mei 2020). "Sebaran 433 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 1 Mei". Detik. Diakses tanggal 1 Mei 2020. 
  11. ^ Azizah, Khadijah Nur (3 Mei 2020). "Sebaran 349 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 3 Mei". Detik. Diakses tanggal 3 Mei 2020. 
  12. ^ Azizah, Khadijah Nur (6 Mei 2020). "Sebaran 367 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 6 Mei". Detik. Diakses tanggal 6 Mei 2020. 
  13. ^ Fatmawati, Fajri (6 Mei 2020). "2 Warga Simeuleu Aceh Positif Covid-19". Medcom. Diakses tanggal 6 Mei 2020. 
  14. ^ Anwar, Firdaus (16 Mei 2020). "Sebaran 529 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 16 Mei". Detik. Diakses tanggal 16 Mei 2020. 
  15. ^ Ende, Husain (15 Mei 2020). "Update Corona di Aceh 15 Mei: Bertambah 1 Kasus Baru Positif COVID-19". Kumparan. Diakses tanggal 15 Mei 2020. 
  16. ^ Alam, Sarah Oktaviani (22 Mei 2020). "Ada 634 Kasus Baru Positif Virus Corona RI 22 Mei, Ini Sebarannya". Detik. Diakses tanggal 22 Mei 2020. 
  17. ^ Hadi, Fadjar; Noviandi, Zuhri (23 Mei 2020). Audita, Marcia, ed. "Seminggu Nihil Kasus Virus Corona, Aceh Kembali Umumkan Satu Kasus Baru". Kumparan. Diakses tanggal 23 Mei 2020. 
  18. ^ Anwar, Firdaus (25 Juni 2020). "Tembus 50 Ribu Kasus Positif, Ini Sebaran 1.178 Kasus Baru Virus Corona RI 25 Juni". Detik. Diakses tanggal 25 Juni 2020. 
  19. ^ "Aceh Catat Penambahan Kasus Tertinggi, 13 Positif Baru Corona dalam Sehari". Kumparan. 25 Juni 2020. Diakses tanggal 25 Juni 2020. 
  20. ^ Sagita, Nafilah Sri (15 Juli 2020). "Tembus 80 Ribu, Ini Sebaran 1.522 Kasus Baru Corona Indonesia 15 Juli". Detik. Diakses tanggal 15 Juli 2020. 
  21. ^ "Aceh Catat Rekor Tertinggi Penambahan 27 Pasien COVID-19, Total Kini 137 Kasus". Kumparan. 15 Juli 2020. Diakses tanggal 15 Juli 2020. 
  22. ^ "Seorang Ulama Karismatik Aceh Positif COVID-19". Kumparan. 22 Juli 2020. Diakses tanggal 22 Juli 2020. 
  23. ^ "Sepekan Lebih Dirawat, Ulama Karismatik Aceh Sembuh dari COVID-19". Kumparan. 31 Juli 2020. Diakses tanggal 31 Juli 2020. 
  24. ^ "Update Corona di Aceh 23 Juli: 7 Sembuh, Kasus Positif Bertambah 7, 1 Meninggal". Kumparan. 23 Juli 2020. Diakses tanggal 23 Juli 2020. 
  25. ^ "7 Kasus COVID-19 Terbaru di Aceh karena Penularan Lokal". Kumparan. 24 Juli 2020. Diakses tanggal 24 Juli 2020. 
  26. ^ "Kabar Baik 24 Juli: Pasien Sembuh COVID-19 di Aceh Lebih Banyak dari Kasus Baru". Kumparan. 24 Juli 2020. Diakses tanggal 24 Juli 2020. 
  27. ^ "Bertambah 6, Kasus Positif COVID-19 di Aceh Menjadi 168". Kumparan. 25 Juli 2020. Diakses tanggal 25 Juli 2020. 
  28. ^ "Jalani Tes untuk ke Sabang, OTG di Aceh Besar Positif Corona". Kumparan. 26 Juli 2020. Diakses tanggal 26 Juli 2020. 
  29. ^ "Hasil Tracing di Aceh Temukan Kakak-Adik Positif COVID-19, Total Kasus Jadi 171". Kumparan. 27 Juli 2020. Diakses tanggal 27 Juli 2020. 
  30. ^ "Melonjak! Kasus Positif COVID-19 di Aceh Bertambah 22 Orang Hari Ini". Kumparan. 28 Juli 2020. Diakses tanggal 28 Juli 2020. 
  31. ^ "Bertambah 2.381, Kasus Positif Corona di RI Per 29 Juli Jadi 104.432". Detik. 29 Juli 2020. Diakses tanggal 29 Juli 2020. 
  32. ^ "Kasus Positif COVID-19 di Aceh Pecah Rekor, Bertambah 45 Orang dalam 24 Jam". Kumparan. 29 Juli 2020. Diakses tanggal 29 Juli 2020. 
  33. ^ "Kasus Positif Corona di RI 30 Juli 106.336, Angka Kematian Tembus 5 Ribu". Detik. 30 Juli 2020. Diakses tanggal 30 Juli 2020. 
  34. ^ "Pertama Kalinya, Aceh Masuk 10 Provinsi Penambahan Terbanyak Positif COVID-19". Kumparan. 31 Juli 2020. Diakses tanggal 31 Juli 2020. 
  35. ^ "Sektor Pariwisata Aceh Harus Siapkan Diri dengan Konsep New Normal". Kumparan. 24 Juli 2020. Diakses tanggal 24 Juli 2020. 
  36. ^ "Antisipasi Corona, Mulai Senin Besok Sekolah di Aceh Libur, Siswa Bisa Belajar di Rumah". Serambi Indonesia. Diakses tanggal 2020-03-15. 
  37. ^ Saputra, Muhammad Genantan (25 Mei 2020). "Kurva Covid-19 di Aceh Landai, Yuri Sebut Kunci Keberhasilan Ada di Masyarakat". Merdeka. Diakses tanggal 25 Mei 2020. 
  38. ^ "IDI Aceh: Jangan Anggap Kasus Corona di Aceh Telah Selesai". Kumparan. 21 Mei 2020. Diakses tanggal 21 Mei 2020. 
  39. ^ "Hanya Ada 2 Kasus Corona Aktif di Aceh, Ternyata Uji Sampel 3-10 Per Hari". Kumparan. 19 Mei 2020. Diakses tanggal 19 Mei 2020.