Pandemi Covid-19 di kapal pesiar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pandemi koronavirus 2019 di kapal pesiar adalah sejumlah peristiwa yang terjadi selama merebaknya pandemi koronavirus 2019–2020. Pada beberapa kapal pesiar yang melakukan perjalanan selama masa pandemi ditemukan adanya penumpang dan kru yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 novel yang menyebabkan pandemi. Meskipun demikian tidak semua kapal ditemukan adanya penyebaran penyakit yang substansial. Hanya pada kapal pesiar yang terdaftar di Inggris, Diamond Princess diketahui adanya penyebaran virus diantara penumpang dan awak kapal. Kapal pesiar yang membawa 3.700 orang penumpang dan awak kapal menjalani karantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang selama hampir sebulan sejak awal Februari 2020. Dari 700 orang yang terinfeksi tujuh orang diantaranya meninggal.

Pada 11 Maret 2020, Viking Cruises yang dioperasikan dari Basel, Swiss telah menangguhkan dan membatalkan semua kapal pesiar laut dan sungai yang dioperasikan mereka hingga akhir April dan menempatkan setidaknya 28 orang dalam karantina, setelah terungkap adanya seorang penumpang di kapal pesiar di Kamboja telah terkena virus saat dalam perjalanan melalui pesawat.[1][2] Berikutnya akibat serangan virus pula, pada tanggal 12 Maret, Princess Cruises, perusahaan yang mengoperasikan kapal pesiar Princess Diamond dan Grand Princess menghentikan operasi semua kapal pesiar mereka selama 60 hari.[3][4] Pada tanggal 13 Maret pemerintah Kanada melalui Kementerian Transportasi Federal Kanada mengumumkan bahwa kapal-kapal yang mengangkut lebih dari 500 orang tidak mendapatkan izin dapat berlabuh di Kanada hingga 1 Juli 2020.[5]

Daftar[sunting | sunting sumber]

Kasus positif Pandemi koronavirus 2019 yang dikonfirmasi terjadi di kapal
Kapal Penumpang Awak Jumlah Tanggal berlabuh Lokasi kapal diizinkan untuk berlabuh Pemilik/operator
 Diamond Princess 2,666[6] 1,045[6] 3,711[7] 4 Februari 2020[6] Pelabuhan Yokohama, Yokohama, Jepang[6] Princess Cruises (anak perusahaan dari Carnival Corporation)[6]
 World Dream 1,871[8] 1,820[8] 3,691 5 Februari 2020[8] Terminal Kapal Pesiar Kai Tak, Hong Kong, China[8] Dream Cruises (bagian dari Genting Hong Kong)[9]
MS Westerdam 781[10] 747[10] 1,528 13 Februari 2020[10] Sihanoukville, Kamboja[10] Holland America (anak perusahaan Carnival Corporation)[10]
Kapal pesiar Sungai Nil
(MS River Anuket atau MS A'sara)
101[11] 70[11] 171[11] 7 Maret 2020[11] Luxor, Mesir[11] Gate 1 Travel[12]
 Grand Princess 2,422[13] 1,111[13] 3,533[13] 9 Maret 2020[13] Pelabuhan Oakland, Oakland, California[13] Princess Cruises (anak perusahaan Carnival Corporation)[13]
 Silver Shadow 318[14] 291[14] 609 12 Maret 2020 Pelabuhan Recife, Recife, Brasil[14] Silversea Cruises (bagian dari of Royal Caribbean)[15][16]
 Silver Explorer 111[17] 120[17] 231 14 Maret 2020[17] Pelabuhan kapal pesiar Castro (Pulau Chiloé), Chili[17] Silversea Cruises (bagian dari Royal Caribbean)[15][18]
MS Braemar 682[19] 38[19] 1,063 17 Maret 2020[17] Pelabuhan Mariel, Mariel, Kuba[20] Fred. Olsen Cruise Lines[21]
MS Costa Luminosa[22] 1,370[23] 410[24] 1,780 Carnival Cruise Line (anak perusahaan Carnival Corporation)[23]
 Costa Magica[22] 2,309[25] 960[25] 3,269 Costa Cruises (anak perusahaan Carnival Corporation)[26]

Diamond Princess[sunting | sunting sumber]

Diamond Princess ketika merapat di Hobart, Tasmania, Australia, 25 Januari 2009
Pandemi virus korona 2019-2021 di atas kapal Diamond Princess
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiSamudera Pasifik
Kasus pertamaDiamond Princess
Tanggal kemunculan5 Februari 2020
(4 tahun, 1 bulan dan 3 minggu)
AsalWuhan, Hubei, China
Kasus terkonfirmasi712[27]
Kasus sembuh567[27]
Kematian
8[28]
Kasus yang dikonfirmasi pada Diamond Princess ()
Tanggal
(JST)
Diuji
(kumulatif)
Dikonfirmasi
(kumulatif)
Catatan
3 Februari Berlabuh di pelabuhan Yokohama
5 Februari 31 10 [29]
6 Februari 102 20 Dihitung dari laporan[29][30]
7 Februari 273 61 [30]
8 Februari 279 64 [31]
9 Februari 336 70 [32]
10 Februari 439 135 [33]
12 Februari 492 174 Dihitung dari laporan[33][34]
13 Februari 713 218 [34]
15 Februari 930 285 Termasuk 73 kasus tanpa gejala[35]
16 Februari 1,219 355 Termasuk 111 kasus tanpa gejala[36]
17 Februari 1,723 454 Termasuk 189 kasus tanpa gejala[37]
18 Februari 2,404 542 Termasuk 254 kasus tanpa gejala[38]
19 Februari 3,011 621 Termasuk 322 kasus tanpa gejala[39]
20 Februari 3,063 634 Termasuk 328 kasus tanpa gejala[40]
26 Februari 4,061 705 Termasuk 392 kasus tanpa gejala[41]
5 Maret 3,618*1 696*2 Termasuk 410 kasus tanpa gejala[42]
*1: Jumlah aktual individu yang diuji. *2: Tidak termasuk kasus yang ditemukan setelah turun.

Kasus dikonfirmasi[sunting | sunting sumber]

Pada pelayaran Diamond Princess virus SARS-CoV-2 dikonfirmasi menyebar diatas kapal pada tanggal 4 Februari 2020.[43] Kapal ini memulai perjalanan pulang pergi dari Yokohama pada tanggal 20 Januari 2020.[44]

Diawali dari peristiwa terjadi pada salah satu penumpang berusia 80 tahun yang berasal dari Hong Kong, Cina. Penumpang ini menumpang kapal di Yokohama pada tanggal 20 Januari dan turun di Hong Kong pada 25 Januari. Enam hari setelah ia meninggalkan kapal, pada 1 Februari ia mengunjungi rumah sakit Hong Kong tempat ia dinyatakan positif menderita SARS-CoV-2.[45][46] Pada tanggal 4 Februari ketika sedang dalam jadwal keberangkatan meninggalkan Yokohama untuk pelayaran berikutnya, diumumkan penundaan keberangkatan kapal untuk dilakukan pemeriksaan dan pengujian penumpang dan awak yang masih berada diatas kapal oleh pihak berwenang Jepang. Berdasarkan pemeriksaan itu diumumkan sepuluh orang di kapal positif SARS-CoV-2 sehingga dilakukan pelayaran dibatalkan dan kapal pesiar itu menjalani karantina.[45][47]

Departemen Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang mengkarantina sebanyak 3.700 penumpang dan awak dikarantina selama jangka waktu 14 hari, di Pelabuhan Yokohama.[48] Pada tanggal 7 Februari, jumlah orang di dalam kapal yang dikonfirmasi terinfeksi SARS-CoV-2 bertambah menjadi 61 orang.[49] 3 kasus lainnya terdeteksi pada 8 Februari, sehingga total menjadi 64 orang.[50] Pada tanggal 9 Februari ada tambahan 6 kasus yang terdeteksi,[51] sementara 65 kasus lainnya terdeteksi pada tanggal 10 Februari, sehingga totalnya menjadi 135 orang.[52]

39 orang dinyatakan positif terkena virus pada tanggal 11 Februari, termasuk satu petugas karantina, sehingga jumlahnya kini menjadi 174 orang.[53] Seluruh penumpang yang dikonfirmasi terkena virus dilaporkan diturunkan dari kapal untuk menjalani perawatan di darat.[54] Pemeriksaan pada tanggal 13 Februari, jumlah yang terdeteksi positif kena virus 44 orang, sehingga menambah jumlahnya menjadi 218 orang.[55] Pada 15 Februari, 67 orang dilaporkan terinfeksi, sehingga jumlahnya menjadi 285.[56] Pada tanggal 16 Februari, 70 orang dilaporkan terinfeksi, sehingga jumlahnya menjadi 355. Keesokan harinya pada 17 Februari, pihak berwenang Jepang mengkonfirmasi sebanyak 99 kasus baru, sehingga totalnya naik menjadi 454, 33 di antaranya adalah awak kapal.[57] Berikutnya pada tanggal 18 Februari, 88 kasus lainnya dikonfirmasi, sehingga totalnya menjadi 542 orang.[58]

Korban meninggal dunia[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 20 Februari dua penumpang dilaporkan meninggal[59] dan yang ketiga pada 23 Februari, ketiga warga Jepang berusia 80-an.[60] Seorang pria tua berkebangsaan Jepang menjadi penumpang keempat yang dilaporkan meninggal pada tanggal 25 Februari.[61] Kematian kelima adalah seorang warga negara Inggris berusia 70-an, ia meninggal pada 28 Februari.[62] Kematian yang keenam terjadi di Australia seorang warga negara tersebut berusia 78 tahun yang sebelumnya telah dievakuasi dari kapal dilaporkan meninggal pada tanggal 1 Maret.[63] Seorang warga negara Hong Kong penumpang kapal itu meninggal pada tanggal 6 Maret, ini adalah kematian terkait virus ketujuh yang berhubungan dengan pandemi diatas kapal Diamond Princess.[64]

Dalam dua video yang beredar luas setelah dipublikasi di YouTube pada tanggal 18 Februari. Kentaro Iwata seorang pakar penyakit menular Universitas Kobe Jepang yang mengunjungi kapal itu, mengecam keras manajemen situasi didalam kapal.[65][66][67][68] Dia menyebut Diamond Princess sebuah "Pabrik COVID-19".[69] Dia mengatakan bahwa area yang mungkin terkontaminasi oleh virus sama sekali tidak terpisah dari area bebas virus, ada banyak penyimpangan dalam langkah-langkah pengendalian infeksi, dan bahwa tidak ada profesional yang bertanggung jawab atas pencegahan infeksi – birokrat bertanggung jawab atas segalanya.[70] Pejabat Jepang membantah tuduhan itu.[71][70] Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memuji upaya untuk melembagakan tindakan karantina, penilaian mereka adalah bahwa itu mungkin belum cukup untuk mencegah penularan virus yang terjadi di antara orang-orang di atas kapal.[72][73] Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, mengatakan bahwa proses karantina telah gagal. Sehari kemudian, Yoshihiro Takayama, seorang kenalan Iwata dan merupakan seorang dokter yang bekerja di Diamond Princess, melalui sebuah postingan yang viral di Facebook menunjukkan apa yang dia gambarkan sebagai kesalahan Iwata dalam menjelaskan tentang situasi yang terjadi.[74] Keesokan harinya pada tanggal 20 Februari, Iwata menghapus videonya dan meminta maaf kepada mereka yang terlibat, tetapi ia masih bersikeras bahwa situasi di dalam kapal itu memang kacau.[74][71]

Sebuah laporan awal berdasarkan 184 kasus pertama oleh Institut Penyakit Menular Nasional Jepang diperkirakan bahwa sebagian besar penularan di kapal terjadi sebelum karantina.[74] Pihak Princess Cruises awalnya mengira bahwa hanya ada risiko minimal dan hanya memprakarsai protokol tingkat terendah untuk wabah sebelum karantina.[75] Pada 27 Februari, setidaknya 150 awak kapal telah dinyatakan positif terkena virus.[76][77] Dr. Norio Ohmagari, penasihat pemerintah terkemuka dan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Jepang mengakui bahwa proses karantina mungkin tidak sempurna.[76] Seorang anggota kru melaporkan bahwa banyak kru masih bekerja dan berinteraksi dengan penumpang bahkan dalam kondisi karantina.[78][79] Princess Cruises menyatakan bahwa kementerian kesehatan Jepang adalah otoritas utama yang mendefinisikan dan melaksanakan protokol karantina, namun kementerian luar negeri Jepang menyatakan bahwa kriteria perilaku telah dipresentasikan tetapi tanggung jawab utama untuk lingkungan yang aman berada di tangan operator kapal.[78]

Pada tanggal 1 Maret, seluruh penumpang dan kru kapal telah turun dari kapal.[80] Pada tanggal 8 Maret, seorang awak Diamond Princess berkebangsaan Indonesia dilaporkan positif SARS-CoV-2 selama periode karantina wajib di Indonesia.[81]

World Dream[sunting | sunting sumber]

World Dream

Kapal pesiar World Dream sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Nansha, Guangzhou, Guangdong, Cina ke Nha Trang dan Da Nang di Vietnam. Perjalanan ini berlangsung antara tanggal 19-24 Januari 2020 dengan membawa 6903 orang di kapal termasuk 108 orang dari Hubei, terdapat 28 orang penumpang berasal dari Wuhan.[82]

Ketika kapal pesiar kembali ke pelabuhan Nansha pada tanggal 24 Januari 2020. Bea dan cukai pelabuhan melakukan pemeriksaan suhu terhadap seluruh penumpang dan awak kapal yang turun. Sebanyak 31 orang diambil sampelnya untuk menguji virus, termasuk beberapa orang yang mengalami demam selama pelayaran dan mereka yang berhubungan erat dengan kasus-kasus yang dikonfirmasi sebelum mereka melanjutkan pelayaran. Semua hasil tes negatif meskipun beberapa dari mereka kemudian dipastikan terinfeksi.[83]

Kasus dikonfirmasi[sunting | sunting sumber]

Antara tanggal 24 Januari 2020 dan 2 Februari 2020, kapal pesiar ini telah melakukan tiga pelayaran tambahan dari Guangzhou atau Hong Kong, dua pelayaran tanpa persinggahan dan satu pelayaran ke Filipina yang diprotes oleh penduduk setempat yang mengkhawatirkan merebaknya virus di Manila sehingga para penumpang kapal tidak turun ke kota itu.[84]

Pada 2 Februari 2020, kapal berangkat dari Hong Kong ke Taiwan dengan membawa sekitar 3.800 orang. Pada malam yang sama, perusahaan pelayaran diberitahu bahwa ada kasus yang dikonfirmasi dari seorang penumpang kapal dalam pelayaran sebelumnya. Pada hari berikutnya, pemerintah Guangdong secara resmi mengumumkan bahwa tiga penumpang yang sebelumnya ikut dalam perjalanan dari perjalanan Vietnam telah dipastikan terinfeksi oleh virus corona pada saat pemeriksaan kesehatan setelah mereka turun dari kapal.[85] Hingga tanggal 11 Februari 2020, terdapat 12 kasus yang terkait dengan pelayaran telah dikonfirmasi, termasuk 1 staf darat dan 4 kerabat penumpang.[86]

Tindakan karantina dan pencegahan[sunting | sunting sumber]

Setelah pengumuman resmi pemerintah Guangdong tentang kasus-kasus yang dikonfirmasi di antara mantan penumpang, pada tanggal 4 Februari 2020, Taiwan melarang kapal pesiar tersebut berlabuh di Kaohsiung. Pada tanggal 5 Februari 2020, kapal kembali ke Hong Kong dan 3.800 penumpang dan awak diatas kapal pada saat itu dikarantina di Terminal Kapal Pesiar Tak Kai.[87] Karantina dicabut pada tanggal 9 Februari 2020 setelah 1.800 awak kapal dinyatakan negatif. Sementara terhadap sebagian besar penumpang tidak dilakukan pengujian karena mereka tidak memiliki kontak dengan penumpang Cina yang terinfeksi yang sebelumnya telah berada di kapal selama tanggal 19-24 Januari.[88]

MS Westerdam[sunting | sunting sumber]

Pada awal bulan Februari 2020, kapal pesiar ini berangkat setelah berhenti di Hong Kong pada tanggal 1 Februari. Dalam perjalanannya kapal ini ditolak menyinggahi Filipina, Jepang, dan Guam ditengah kekhawatiran merebaknya virus SARS-CoV-2.[89][90] Sebelumnya, pada tanggal 10 Februari ia diizinkan menurunkan para penumpangnya di Thailand. Meskipun pada saat kapal menuju ke pelabuhan Laem Chabang dekat Bangkok pada hari berikutnya, izin untuk berlabuh telah ditolak oleh otoritas Thailand. Kapal masih mempertahankan jalurnya menuju Bangkok dan sekitar pukul 10.30 pagi Waktu Eropa Tengah tanggal 11 Februari, Westerdam telah berlayar di selatan Vietnam.[91][92][93][93] Flip Knibbe, seorang penumpang berkebangsaan Belanda melaporkan bahwa semua penumpang telah menjalani pemeriksaan suhu tubuh untuk kedua kalinya. Ia berbicara kepada NOS pada 11 Februari dengan mengatakan "Kapal ini bebas virus". Berbeda dengan kapal pesiar Diamond Princess, yang sedang dikarantina di pelabuhan Yokohama di Jepang, mereka yang berada di atas kapal tidak dikarantina. Semua orang dapat bergerak dengan bebas, toko-toko dan restoran buka dan acara hiburan sedang berlangsung.[93]

Pada 13 Februari, kapal diizinkan berlabuh di Sihanoukville, Kamboja.[94] Pada 15 Februari, Malaysia melaporkan bahwa seorang wanita warga negara AS berusia 83 tahun yang telah turun dari Westerdam lalu terbang ke Malaysia pada 14 Februari dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19.[95] Dilakukan kedua, yang diminta oleh Holland America Line dan pihak berwenang Kamboja, wanita itu dites dan hasilnya tetap positif.[96] Terlepas dari temuan-temuan ini, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sempat mengunjungi kapal itu dan tidak terlalu mengindahkan penggunaan masker, dan mendorong para penumpang untuk wisata kota. Hal tersebut memicu kekhawatiran akan memicu meluasnya penularan.[97]

Pada 19 Februari, 233 penumpang terakhir dari pelayaran Westerdam diberhentikan untuk mendarat dan menjalani pengujian untuk menentukan infeksi COVID-19 pada 781 penumpang Westerdam yang memberikan hasil negatif.[98] 747 kru tetap berada di kapal sambil menunggu final keputusan dari pemilik Holland America Line.[99] Diperkirakan sekitar 650 orang penumpang kapal itu berasal dari Amerika Serikat, 270 orang dari Kanada, 130 orang dari Inggris, 100 orang dari Belanda, 50 orang dari Jerman dan beberapa penumpang dari Australia. Para kru sebagian besar terdiri dari orang Indonesia dan Filipina.[100]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "My Trip – Updates on Current Sailings". www.vikingrivercruises.com.au. 
  2. ^ Bostock, Bill (12 Maret 2020). "Viking Cruises suspended operations worldwide due to the coronavirus, as infections ravage the cruise industry". Business Insider. 
  3. ^ Cruises, Princess (12 Maret 2020). "Princess Cruises: Voluntary 60 Day Pause of Global Ship Operations – Notices & Advisories". www.princess.com. 
  4. ^ Yasharoff, Hannah; Hines, Morgan. "Princess Cruises suspends operations for 60 days; Viking Cruises cancels all cruises due to coronavirus". USA Today. 
  5. ^ "What you need to know about COVID-19 in B.C. on March 13, 2020". CBC.ca. Diakses tanggal 14 Maret 2020. 
  6. ^ a b c d e "Diamond Princess Updates:Confirmed Cases of Coronavirus on Diamond Princess (4th of Februari, 2020)". Princess.com. 4 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  7. ^ "Coronavirus outbreak: The countries affected". Pharmaceutical Technology. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  8. ^ a b c d "3,700 on Dream Cruises ship undergoing testing after 3 confirmed coronavirus cases". USA Today. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  9. ^ "World Dream". dreamcruiseline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  10. ^ a b c d e "Updated Statement Regarding Westerdam (Update: 2/20/2020 2 am Pacific Time)". USA Today. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  11. ^ a b c d e Eddin, Mai Shams; Hassan, Samar; Lewis, Aidan; Liffey, Kevin (7 Maret 2020). "Egypt confirms 33 new cases of coronavirus on Nile cruise ship". Reuters. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  12. ^ "MS A'Sara". Gate1 Travel. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  13. ^ a b c d e f "Grand Princess Update (Maret 6, 2020)". Princess.com. 16 Maret 2020. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  14. ^ a b c "Coronavirus: cruise ship docked in isolation in Brazil, as operators suspend trips out of US". South China Morning Post. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  15. ^ a b "Royal Caribbean Completes Acquisition of Silversea Cruises Shares". Silversea.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  16. ^ "Silver Shadow". Silversea.com. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  17. ^ a b c d e "Multiple cruise ships are left stranded as coronavirus cases increase". CNN.com. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  18. ^ "Silver Explorer". Silversea.com. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  19. ^ a b "Coronavirus-hit cruise ship in diplomatic scramble to find somewhere to dock". CNN.com. Diakses tanggal 16 Maret 2020. 
  20. ^ "Updated: Ms Braemar To Dock In Cuba". The Tribute. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  21. ^ "Braemer". fredolsencruises.com. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  22. ^ a b Three Small Cruise Ships Have Known COVID-19 Cases On Board
  23. ^ a b "Multiple cruise ships have been denied entry to port and are stranded at sea — some with coronavirus cases on board". Business Insider. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  24. ^ "The Cruise Industry Pressured Caribbean Islands to Allow Tourists Onto Their Shores Despite Coronavirus Concerns". TheIntercept.com. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  25. ^ a b "Virus-Affected Costa Magica Cruise Ship In Caribbean Carrying 38 Russians – Embassy". UrduPoint.com. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  26. ^ "Costa Magica". costacruises.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-10. Diakses tanggal 17 Maret 2020. 
  27. ^ a b "新型コロナウイルス感染症の現在の状況と厚生労働省の対応について(令和2年3月19日版)" (dalam bahasa Jepang). Diakses tanggal 19 March 2020. 
  28. ^ "Fatality rates for covid-19 could vary enormously". The Economist. Diakses tanggal 19 Maret 2020. 
  29. ^ a b "横浜港に寄港したクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について". www.mhlw.go.jp. 
  30. ^ a b "横浜港に寄港したクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について". www.mhlw.go.jp. 
  31. ^ "横浜港に寄港したクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第4報)". www.mhlw.go.jp. 
  32. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第5報)". www.mhlw.go.jp. 
  33. ^ a b "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第6報)". www.mhlw.go.jp. 
  34. ^ a b "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第8報)". www.mhlw.go.jp. 
  35. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第9報)". www.mhlw.go.jp. 
  36. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第10報)". www.mhlw.go.jp. 
  37. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第11報)". www.mhlw.go.jp. 
  38. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第12報)". www.mhlw.go.jp. 
  39. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第13報)". www.mhlw.go.jp. 
  40. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第14報)". www.mhlw.go.jp. 
  41. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(2月26日公表分)". www.mhlw.go.jp. 
  42. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船の乗客・乗員に係る新型コロナウイルス感染症PCR検査結果について". www.mhlw.go.jp. 5 March 2020. 
  43. ^ "Timeline: coronavirus epidemic". 23 January 2020. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  44. ^ "Roundtrip Tokyo cruise on Diamond Princess, Princess Cruises departing 20th Jan 2020 (M003)". Princess. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-31. Diakses tanggal 1 Maret 2020. 
  45. ^ a b "Updates on Diamond Princess". Princess. 4 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Maret 2020.  Entries from 1 to 27 Februari 2020
  46. ^ "Coronavirus: Dozens more catch virus on quarantined cruise ship". BBC. 7 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2020. Diakses tanggal 11 Februari 2020. 
  47. ^ Peel, Charlie; Snowden, Angelica (6 Februari 2020). "Coronavirus: Cases double on Diamond Princess overnight, still in lockdown". The Australian. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 9 Februari 2020. 
  48. ^ McCurry, Justin; Ratcliffe, Rebecca (5 Februari 2020). "Coronavirus: cruise ship carrying 3,700 quarantined in Japan after 10 test positive". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2020. Diakses tanggal 18 Februari 2020. 
  49. ^ "Coronavirus: Japan reports 41 more positive cases on cruise ship, total cases on Diamond Princess now 61". The Straits Times. 7 January 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2020. Diakses tanggal 7 January 2020. 
  50. ^ Nussey, Sam; Maxwell, Kenneth (8 Februari 2020). "Japan confirms 3 more coronavirus cases on cruise liner; total now 64". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Februari 2020. Diakses tanggal 8 Februari 2020. 
  51. ^ Hodo, Chikafumi (9 Februari 2020). "Japan Finds Six More Coronavirus Cases on Cruise Ship". Bloomberg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2020. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  52. ^ "At least 65 more people confirmed with coronavirus on cruise ship in Japan". The Straits Times. 10 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2020. Diakses tanggal 11 Februari 2020. 
  53. ^ "クルーズ船で新たに39人感染確認 検疫官も". www3.nhk.or.jp (dalam bahasa Japanese). NHK News Web. 12 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Februari 2020. Diakses tanggal 12 Februari 2020. 
  54. ^ Feuer, William (4 Februari 2020). "Princess Cruises quarantines 3,700 for two weeks on ship after 10 aboard test positive for coronavirus". CNBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2020. Diakses tanggal 12 Februari 2020. 
  55. ^ "44 more on Diamond Princess cruise ship test positive for COVID-19". The Japan Times Online. 13 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Februari 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2020. 
  56. ^ 共同通信 (15 Februari 2020). "クルーズ船で新たに67人感染確認 | 共同通信". 共同通信 (dalam bahasa Jepang). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2020. Diakses tanggal 15 Februari 2020. 
  57. ^ Leung, Hillary (17 Februari 2020). "Inside Life on the Crew Decks on Coronavirus-Stricken Diamond Princess Cruise Ship". Time Magazine. New York. Diakses tanggal 23 Februari 2020. 
  58. ^ "横浜港で検疫中のクルーズ船内で確認された新型コロナウイルス感染症について(第12報)". www.mhlw.go.jp.
  59. ^ "Two Diamond Princess passengers infected with coronavirus die as Japan reports new cases". Japan Times. 20 Februari 2020. Diakses tanggal 20 February 2020. 
  60. ^ Buckland, Kevin (23 February 2020). "Third death from Japan cruise ship as health minister vows to set virus strategy". Reuters. Diakses tanggal 23 February 2020. 
  61. ^ "Fourth Diamond Princess cruise ship passenger has died, reports". USA Today. 
  62. ^ "British man dies from coronavirus in Japan". BBC News (dalam bahasa Inggris). 28 February 2020. Diakses tanggal 29 February 2020. 
  63. ^ "Coronavirus: man evacuated from Diamond Princess becomes first Australian to die of Covid-19". Guardian (dalam bahasa Inggris). 1 March 2020. Diakses tanggal 1 Maret 2020. 
  64. ^ "クルーズ船の香港の男性が死亡 乗船者で7人目:朝日新聞デジタル". 朝日新聞デジタル (dalam bahasa Jepang). Diakses tanggal 7 Maret 2020. 
  65. ^ Bhattacharya, Suryatapa (19 Februari 2020). "'I Was So Scared': Infectious Disease Doctor's Day on Japan's Coronavirus Cruise Ship". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  66. ^ McCurry, Justin (19 Februari 2020). "Coronavirus: Diamond Princess exodus begins amid criticism over quarantine". The Guardian. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  67. ^ Normile, Dennis (19 Februari 2020). "Scientist decries 'completely chaotic' conditions on cruise ship Japan quarantined after viral outbreak". Science. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  68. ^ Yoshida, Reiji (19 Februari 2020). "Expert stirs controversy with video on 'inadequate' virus controls on Diamond Princess". Japan Times. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  69. ^ Sim, Walter (19 Februari 2020). "Coronavirus: Did Japan miss the boat in containing Diamond Princess outbreak?". The Straits Times. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  70. ^ a b Hui, Mary (19 Februari 2020). "An expert booted off the Diamond Princess says Japan's coronavirus control is "completely chaotic"". Quartz. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  71. ^ a b "Japan disease expert pulls videos blasting situation on virus-hit ship". Kyodo News. 20 Februari 2020. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  72. ^ "Coronavirus: Passengers leave Diamond Princess amid criticism of Japan". BBC. 19 Februari 2020. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  73. ^ "Update on the Diamond Princess Cruise Ship in Japan". CDC. 18 Februari 2020. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  74. ^ a b c Yoshida, Reiji (20 Februari 2020). "COVID-19 spread on Diamond Princess before quarantine, report suggests". Japan Times. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  75. ^ Apuzzo, Matt; Rich, Motoko; Yaffe-Bellany, David (8 Maret 2020). "Failures on the Diamond Princess Shadow Another Cruise Ship Outbreak". The New York Times. Diakses tanggal 12 Maret 2020. 
  76. ^ a b Essig, Blake; Swails, Brent; Wakatsuki, Yoko; Westcott, Ben (27 Februari 2020). "Top Japanese government adviser says Diamond Princess quarantine was flawed". CNN. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  77. ^ McFall-Johnsen, Morgan (28 Februari 2020). "How the 'failed' quarantine of the Diamond Princess cruise ship started with 10 coronavirus cases and ended with more than 700". Business Insider. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  78. ^ a b Ratcliffe, Rebecca; Fonbuena, Carmella (6 Maret 2020). "Inside the cruise ship that became a coronavirus breeding ground". The Guardian. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  79. ^ Patton, Elaina (11 Maret 2020). "A Cruise-Ship Crew Member Describes a Failed Effort to Contain the Coronavirus". New Yorker. Diakses tanggal 12 Maret 2020. 
  80. ^ "All passengers and crew leave virus-hit Diamond Princess cruise ship". The Japan Times. 2 Maret 2020. Diakses tanggal 3 Maret 2020. 
  81. ^ Hakim, Rakhmat Nur. Galih, Bayu, ed. "Kasus 6 di Indonesia, Pasien Covid-19 Kerja di Kapal Diamond Princess". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Maret 2020. 
  82. ^ "世界梦号邮轮已有11人确诊 途中最后一夜狂欢视频曝光". 新京报. 8 Februari 2020. 
  83. ^ 李云蝶 (7 Februari 2020). "危险无人察觉:"世界梦号"豪华邮轮疫情始末". 新京报. 
  84. ^ "【武漢肺炎】世界夢號三次旅程資料未明週末遊至少三千人登港岸". HK01. 6 Februari 2020. 
  85. ^ "China scrambles to locate passengers on cruise after at least four diagnosed with coronavirus". South China Morning Post. 4 Februari 2020. 
  86. ^ ""世界梦号"邮轮驶入柬埔寨海域 船员接受新冠病毒筛查". CRI online. 17 Februari 2020. 
  87. ^ Denyer, Simon (7 Februari 2020). "Honeymooner among 61 people on cruise ship confirmed as having coronavirus"Akses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan. The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-07. Diakses tanggal 7 Februari 2020. 
  88. ^ "Passengers leave Hong Kong cruise ship after coronavirus quarantine lifted". CBC News. 9 Februari 2020. Diakses tanggal 9 February 2020. 
  89. ^ "Cruise ship that visited Hong Kong searches for a port after Philippines, Japan deny entry". USA Today. 6 Februari 2020. Diakses tanggal 6 Februari 2020. 
  90. ^ Jerick Sablan (7 Februari 2020). "Guam denies entry to ship over coronavirus concerns". Pacific Daily News. Diakses tanggal 9 Februari 2020. 
  91. ^ "Thailand bars Westerdam cruise ship, China virus toll tops 1,000". Bangkok Post. 11 Februari 2020. Diakses tanggal 11 Februari 2020. 
  92. ^ "Thailand refuses entry to cruise ship with no coronavirus cases". Reuters (dalam bahasa Inggris). 11 Februari 2020. Diakses tanggal 11 Februari 2020. 
  93. ^ a b c "Nederlanders vast op cruiseschip Westerdam: 'We hebben behoorlijk spijt'". nos.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 11 Februari 2020. 
  94. ^ "Cruise ship rejected by five ports docks at last". BBC News (dalam bahasa Inggris). 13 Februari 2020. Diakses tanggal 13 Februari 2020. 
  95. ^ "Coronavirus: Westerdam cruise passenger infected, Malaysia confirms". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris). 15 Februari 2020. Diakses tanggal 15 Februari 2020. 
  96. ^ "American Woman from Cruise Ship Tests Positive Again for Coronavirus in Malaysia". The New York Times. 16 Februari 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-17. Diakses tanggal 16 Februari 2020. 
  97. ^ Beech, Hannah (2020-02-17). "Cambodia's Coronavirus Complacency May Exact a Global Toll". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2020-02-18. 
  98. ^ "Last passengers leave the cruise ship in Cambodia after discarding COVID-19". La Vanguardia (dalam bahasa Inggris). 2020-02-19. Diakses tanggal 2020-02-20. [pranala nonaktif permanen]
  99. ^ "Updated Statement Regarding Westerdam". hollandamerica (dalam bahasa Inggris). 20 Februari 2020. Diakses tanggal 20 Februari 2020. 
  100. ^ https://www.bbc.com/news/world-asia-51542241