Lompat ke isi

Yohanes 7

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Yohanes 7:5)
Yohanes 7
Yohanes 16:14-22 pada sisi recto dari Papirus 5, yang ditulis sekitar tahun 250 M.
KitabInjil Yohanes
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
4
pasal 6
pasal 8

Yohanes 7 (disingkat Yoh 7) adalah pasal ketujuh Injil Yohanes pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, menurut kesaksian Yohanes, seorang dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]

Struktur isi

[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi di Galilea (Yohanes 7:1) dan Yerusalem (Yohanes 7:14).

Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi pada masa hari-hari perayaan Pondok Daun, berdasarkan Yohanes 7:2, sampai hari terakhirnya (Yohanes 7:37), yaitu sekitar 6 bulan sebelum masa sengsara-Nya yang jatuh pada hari-hari perayaan Paskah Yahudi pada tahun berikutnya.

Sebab saudara-saudara-Nya sendiripun tidak percaya kepada-Nya. (TB)[3]
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!" (TB)[5]
[Yesus berseru:] "Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (TB)[6]

Yesus menunjuk kepada "Kitab Suci" (Alkitab) karena itulah Firman Bapa-Nya dan dengan demikian merupakan kekuasaan tertinggi untuk kehidupan dan ajaran-Nya. Alkitab juga merupakan kekuasaan tertinggi bagi orang Kristen karena Allah sendiri yang berhak menentukan standar-standar kelakuan kita. Dia telah memilih untuk melaksanakan kekuasaan ini dengan memberitahukan kebenaran-Nya dalam Alkitab. Alkitab, selaku penyataan Allah, memiliki kekuasaan yang sama seolah-olah Allah sendiri yang berbicara kepada kita secara langsung

  • 1) Alkitab yang diilhamkan merupakan kekuasaan tertinggi bagi setiap orang percaya. Tradisi kegerejaan, nubuat, penyataan-penyataan yang baru, ajaran dan gagasan manusia harus diuji sesuai dengan Alkitab dan tidak pernah boleh diangkat sehingga menjadi sejajar dengan kekuasaan Alkitab (bandingkan Markus 7:13; Kolose 2:8; 1 Petrus 1:18–19).
  • 2) Mengaku kesetiaan yang sama atau lebih kepada kekuasaan lain dari Allah dan Firman-Nya yang diilhamkan berarti mengundurkan diri dari iman alkitabiah dan ketuhanan Kristus. Mengatakan bahwa ada orang, lembaga, pengakuan kepercayaan, atau gereja yang mempunyai kekuasaan yang sama atau lebih tinggi dari penyataan Allah yang diilhamkan adalah sama dengan penyembahan berhala. Jadi, semua orang yang tidak bersedia menyerahkan kepercayaan mereka kepada kekuasaan PB menempatkan diri mereka di luar kekristenan alkitabiah dan keselamatan dalam Kristus.[7]

Apabila karunia Roh diberikan kepada orang percaya, maka mereka akan mengalami hidup-Nya yang melimpah. Kemudian "air hidup" ini akan "mengalir" keluar kepada orang lain dengan pesan kesembuhan Yesus Kristus (Yohanes 10:10; 14:12; 15:5; juga lihat Mazmur 1:3; 46:5; Yesaya 32:15; 44:3; Yesaya 58:11; Yeremia 31:12; Yehezkiel 47:1–12; Yoel 3:18; Zakharia 14:8).[7]

"Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." (TB)[8]
Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya. (TB),[9]

Kalimat ini masih berlanjut di ayat berikutnya Yohanes 8:1 dan termasuk dalam bagian yang dalam bahasa Latin disebut "Pericope Adulteræ". Di ayat tersebut tertulis "tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun". Jadi, ketika orang-orang pulang ke rumah masing-masing, Yesus Kristus tidak mempunyai tempat untuk "meletakkan kepala-Nya" (lihat Lukas 9:58) dan melewatkan malam hari itu di Bukit Zaitun.[10]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ Yohanes 7:5 - Sabda.org
  4. ^ Habermas, The Risen Jesus and Future Hope, 21-22 menyediakan sejumlah dokumentasi.
  5. ^ Yohanes 7:37 - Sabda.org
  6. ^ Yohanes 7:38 - Sabda.org
  7. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Yohanes 7:42 - Sabda.org
  9. ^ Yohanes 7:53 - Sabda.org
  10. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]