Lompat ke isi

Kerajaan Sekadau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Zul Hamid (bicara | kontrib)
k Tidak ada sumber primer yang jelas mengatakan hal ini
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Zul Hamid (bicara | kontrib)
k Memperjelas pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Former Country
{{Infobox Former Country
| native_name = '''Kerajaan Kusuma Negara Sekadau'''
| native_name = '''Kerajaan Kusuma Negara Sekadau'''
| conventional_long_name =
| conventional_long_name =
| common_name = Kerajaan Sekadau
| common_name = Kerajaan Sekadau
| continent =
| continent =
| region =
| region =
| status =
| status =
| government_type = Monarki
| government_type = Monarki
| image_flag =
| image_flag =
| image_coat =
| image_coat =
| year_start =
| year_start = 1550
| event_start =[[Di dirikan]]
| event_start = [[Di dirikan]]|event_start
| year_start =1550 (atau versi lainnya)
| event_start
| event_post = [[dibangkitkan kembali]]
| event_post = [[dibangkitkan kembali]]
| date_post = 2009 - Sekarang
| date_post = 2009 - Sekarang
| event_end = [[Penyerahan kekuasaan]]
| event_end = [[Penyerahan kekuasaan]]
| year_end = [[1952]] |url= http://www.pontianakonline.com/sanggau/equatopedia/sejarah/sekadau.htm
| year_end = [[1952]]
| url = http://www.pontianakonline.com/sanggau/equatopedia/sejarah/sekadau.htm
| p1 =
| p1 =
| flag_p1 =
| flag_p1 =
| s1 =
| s1 =
| flag_s1 =
| flag_s1 =
| image_map = File:Istana Kusuma Negara Sekadau 1.jpg
| image_map = File:Istana Kusuma Negara Sekadau 1.jpg
| image_map_caption = Istana Kusuma Negara Sekadau
| image_map_caption = Istana Kusuma Negara Sekadau
| capital = 1. [[Kematu]]<br/>2. [[Kampung Sungai Bara]]<ref>https://sekadaukab.go.id/tentang_sekadau/sejarah-kota-sekadau/</ref>
| capital = 1. [[Kematu]]<br/>2. [[Kampung Sungai Bara]]<ref>https://sekadaukab.go.id/tentang_sekadau/sejarah-kota-sekadau/</ref>
| common_languages = [[Bahasa Melayu?]], [[Bahasa ?]]
| common_languages = [[Bahasa Melayu]] (dominan) &
[[Bahasa Dayak]]
| religion = [[Islam]]
| religion = [[Islam]]
| currency =
| currency =
| leader1 = [[Gusti Kelip]]
| leader1 = [[Gusti Kelip]]
| year_leader1 = [[1944 - 1946]] M
| year_leader1 = [[1944 - 1946]] M
| leader2 = [[Abang Kolin]]
| leader2 = [[Abang Kolin]]
| year_leader2 = [[1946 - 1952]] M
| year_leader2 = [[1946 - 1952]] M
|leader3 = [[Gusti Adenan]]
| leader3 = [[Gusti Adenan]]
| year_leader3 = [[-
| year_leader3 = [[-
1963]] M<ref>https://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html</ref>
1963]] M<ref>https://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html</ref>
| leader4 = [[Gusti Muhammad Effendi]]<ref>https://pontianak.tribunnews.com/amp/2018/12/15/gusti-muhammad-effendi-dinobatkan-sebagai-raja-kusumanegara-sekadau</ref>
| leader4 = [[Gusti Muhammad Effendi]]<ref>https://pontianak.tribunnews.com/amp/2018/12/15/gusti-muhammad-effendi-dinobatkan-sebagai-raja-kusumanegara-sekadau</ref>
| year_leader4 = [[2018 - sekarang]] M<ref>https://pontianak.tribunnews.com/2018/12/15/gusti-muhammad-effendi-dinobatkan-sebagai-raja-kusumanegara-sekadau</ref>
| year_leader4 = [[2018 - sekarang]] M<ref>https://pontianak.tribunnews.com/2018/12/15/gusti-muhammad-effendi-dinobatkan-sebagai-raja-kusumanegara-sekadau</ref>
| title_leader = [[Pangeran]], [[Kesultanan]] sekarang [[Panembahan]]
| title_leader = [[Pangeran]], [[Kesultanan]] sekarang [[Panembahan]]
| stat_year1 =
| stat_year1 =
| stat_area1 =
| stat_area1 =

Revisi per 16 Juli 2024 04.24

Kerajaan Kusuma Negara Sekadau
1550–1952
Istana Kusuma Negara Sekadau
Istana Kusuma Negara Sekadau
Ibu kota1. Kematu
2. Kampung Sungai Bara[1]
Bahasa yang umum digunakanBahasa Melayu (dominan) & Bahasa Dayak
Agama
Islam
PemerintahanMonarki
Pangeran, Kesultanan sekarang Panembahan 
• 1944 - 1946 M
Gusti Kelip
• 1946 - 1952 M
Abang Kolin
• [[- 1963]] M[2]
Gusti Adenan
Gusti Muhammad Effendi[3]
Sejarah 
1550
1952
2009 - Sekarang
Sekarang bagian dari Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Kerajaan Sekadau adalah sebuah kerajaan yang terletak di Kabupaten Sekadau, Provinsi kalimantan barat , Indonesia.[5] Nama Sekadau diambil dari sejenis pohon yang banyak tumbuh di muara Sungai Sekadau.[6] Penduduk setempat menamakannya Batang Adau.[6]

Sejarah

Asal mula penduduk Sekadau adalah pecahan rombongan Dara Nante yang berada di bawah pimpinan Singa Patih Bardat dan Patih Bangi yang meneruskan perjalanan ke hulu Sungai Kapuas.[7] Rombongan Singa Patih Bardat menurunkan suku Kematu, Benawas, Sekadau, dan Melawang.[7]Mula-mula kerajaan Sekadau terletak di daerah Kematu, lebih kurang 3 kilometer sebelah hilir Rawak.[7] Raja pertama Sekadau adalah Pangeran Engkong yang memiliki tiga putra, yakni Pangeran Agong, Pangeran Kadar dan Pangeran Senarong.[7] Sesudah Pangeran Engkong wafat, kerajaan diteruskan oleh putra keduanya, Pangeran Kadar, karena dinilai lebih bijaksana dari putra-putra yang lain.[7] Karena kecewa, Pangeran Agong kemudian meninggalkan Sekadau menuju daerah Lawang Kuwari.[7] Sedangkan Pangeran Senarong kemudian menurunkan penguasa kerajaan Belitang.[7] Setelah Pangeran Kadar wafat, pemerintahan dilanjutkan oleh putra mahkota Pangeran Suma.[8] Pangeran Suma pernah dikirim orangtuanya untuk memperdalam pengetahuan agama Islam ke kerajaan Mempawah, karena itu pada masa pemerintahannya agama Islam berkembang pesat di kerajaan Sekadau.[8] Ibu kota kerajaan kemudian dipindahkan ke kampung Sungai Bara dan sebuah masjid kerajaan didirikan disana. Pada masa ini pula Belanda sampai ke kerajaan Sekadau.[8] Pangeran Suma kemudian digantikan oleh Putra Mahkota Abang Todong dengan gelar Sultan Anum.[8] Lalu digantikan lagi oleh Abang Ipong bergelar Pangeran Ratu yang bukan keturunan raja namun naik tahta karena putra mahkota berikutnya belum cukup dewasa.[8] Setelah putra mahkota dewasa, ia pun dinobatkan memerintah dengan gelar Sultan Mansur.[8] Kerajaan Sekadau kemudian dialihkan kepada Gusti Mekah dengan gelar Panembahan Gusti Mekah Kesuma Negara karena putra mahkota berikutnya, yakni Abang Usman, belum dewasa.[8] Abang Usman kemudian dibawa ibunya ke Nanga Taman.[8] Sesudah pemerintahan Panembahan Gusti Mekah Kesuma Negara berakhir, Panembahan Gusti Akhmad Sri Negara dinobatkan naik tahta.[8] Tetapi oleh penjajah Belanda, panembahan beserta keluarganya kemudian diasingkan ke Malang, Jawa Timur, dengan tuduhan telah menghasut para tumenggung untuk melawan Belanda.[8] Karena peristiwa tersebut, Panembahan Haji Gusti Abdullah kemudian diangkat dengan gelar Pangeran Mangku sebagai wakil panembahan.[8] Ia pun dipersilakan mendiami keraton.[8] Belum lama setelah penobatannya, Pangeran Mangku wafat.[8] Ia kemudian digantikan oleh Panembahan Gusti Akhmad, kemudian Gusti Hamid.[8] Raja Sekadau berikutnya adalah Panembahan Gusti Kelip.[8] Tahun 1944 Gusti Kelip tewas dibunuh penjajah Jepang.[8] Pihak Jepang kemudian mengangkat Gusti Adnan sebagai pembesar kerajaan Sekadau dengan gelar Pangeran Agung, ia berasal dari Belitang.[8]

Bergabung dengan NKRI

Pada Juni 1952, bersama Gusti Kolen dari kerajaan Belitang, Gusti Adnan menyerahkan administrasi kerajaan kepada pemerintah Republik Indonesia di Jakarta dengan tergabung dalam Kabupaten Sanggau.[8] Pemerintahan Kabupaten Sekadau dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat.[9] Kabupaten Sekadau merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Sanggau, maka sejak Tahun 2003 resmi menjadi kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten Sekadau.[9]

Daftar Panembahan Sekadau

versi kedua melalui sumber http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html

c.1600 Sekadau dibentuk / state founded.

Pangeran

* 1780 – ….: Suto

* …. – 1830: Kusuma Negara

Sultan

* 1830 – 1861: Muhammad Kamaruddin

* 1861 – 1867: Mansur Kusuma Negara

Panembahan

* 1867 – 31 Jul 1902: Muhammad Kusuma Negara

* 31 Jul 1902 – 1910: Ahmad Seri Negara (1st time)

* 1910 – 1919: Regency [four members]

* 1919: Ahmad Seri Negara (2nd time)

* 1920 – 1931: Regency

* Gusti Ahmad Pangeran Nata Negara

* Adi Abul Murad (to 1923)

* 1931 – 1944: Gusti Muhammad (d. 1944?)

* 1944 – c.1946: Gusti Kelip

* c.1946 – c.1952: Abang Kolin

* 19.. – 1963: Gusti Adenan

* 2018: Gusti Muhammad Effendi

Referensi