Lompat ke isi

Sejarah provinsi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Envapid (bicara | kontrib)
 
(28 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Lihat pula|Provinsi di Indonesia}}
{{Lihat pula|Provinsi di Indonesia}}
Berikut adalah '''daftar dan sejarah singkat provinsi di Indonesia''' atau daerah yang dipersamakan dengan [[provinsi]] yang pernah dibentuk di [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] mulai dari tahun [[1945]]-sekarang ([[2022]]). Negara Indonesia dibagi dalam daerah-daerah [[provinsi]] atau daerah-daerah yang dipersamakan dengan [[provinsi]]. Daerah-daerah tersebut, baik yang bersifat otonom atau yang bersifat administrasi belaka, semuanya diatur menurut aturan yang ditetapkan dengan [[undang-Undang]] atau yang disetarakan dengan [[undang-undang]]. Selain itu Negara Indonesia mengakui dan menghormati [[Daerah Khusus|daerah yang bersifat khusus]] atau [[Daerah Istimewa|bersifat istimewa]] yang pengaturannya berbeda dengan daerah pada umumnya. Dalam perjalanan masa selama lebih dari enam puluh tahun, Negara Indonesia telah membentuk lebih dari tiga puluh [[Daftar provinsi Indonesia|provinsi atau daerah yang dipersamakan dengan provinsi]]. Beberapa di antaranya masih ada hingga saat ini ([[2022]]), sisanya telah dimekarkan, bahkan sebagian telah diubah bentuknya atau dibubarkan.selesai.
Berikut adalah '''daftar dan sejarah singkat provinsi di Indonesia''' atau daerah yang dipersamakan dengan [[provinsi]] yang pernah dibentuk di [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]] mulai dari tahun [[1945]]-sekarang ([[2023]]). Negara Indonesia dibagi dalam daerah-daerah [[provinsi]] atau daerah-daerah yang dipersamakan dengan [[provinsi]]. Daerah-daerah tersebut, baik yang bersifat otonom atau yang bersifat administrasi belaka, semuanya diatur menurut aturan yang ditetapkan dengan [[undang-Undang]] atau yang disetarakan dengan [[undang-undang]]. Selain itu Negara Indonesia mengakui dan menghormati [[Daerah Khusus|daerah yang bersifat khusus]] atau [[Daerah Istimewa|bersifat istimewa]] yang pengaturannya berbeda dengan daerah pada umumnya. Dalam perjalanan masa selama lebih dari enam puluh tahun, Negara Indonesia telah membentuk lebih dari tiga puluh [[Daftar provinsi Indonesia|provinsi atau daerah yang dipersamakan dengan provinsi]]. Beberapa di antaranya masih ada hingga saat ini ([[2022]]), sisanya telah dimekarkan, bahkan sebagian telah diubah bentuknya atau dibubarkan.selesai.


== Regio I Sumatra ==
== Regio I Sumatra ==
===Pembentukan awal 1 provinsi (1945–1948)===
'''Aceh [I] (1949-1950)'''
'''[[Sumatra (administratif)]] (1945–1947)'''

* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Wilayah asal: [[Hindia Belanda|Gouvernement Sumatra]] ([[Aceh|Residentie Atjeh en Onderhoorigheden]], [[Karesidenan Tapanuli|Residentie Tapanoeli]], [[Sumatera Barat|Residentie Sumatra's Westkust]], [[Bengkulu|Residentie Benkoelen]], [[Lampung|Residentie Lampoengsche Districten]], [[Sumatera Selatan|Residentie Palembang]], [[Jambi|Residentie Djambi]], [[Kepulauan Riau|Residentie Riouw en Onderhoorigheden]], [[Karesidenan Sumatra Timur|Residentie Oostkust van Sumatra]], dan [[Kepulauan Bangka Belitung|Residentie Bangka en Billiton]]) atau Daerah Rikugun Tomi Shudan Sumatra [[Pendudukan Jepang di Sumatera Barat|Pemerintahan Militer Jepang]]
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]] / [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]] (?) .
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] ([[1947]]).

'''[[Provinsi Sumatera|Sumatra]] (1947–1948)'''

* Peraturan: PP No. 8 Tahun 1947 (disahkan dan diundangkan 28-14-1947).
* Wilayah asal: Wilayah Provinsi Administratif Sumatra.
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama/Alih status dari administratif.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1947]]).
# Berdasar [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang karena didirikan/menjadi [[Negara Sumatra Timur]], [[Negara Sumatera Selatan]], serta [[Satuan Kenegaraan Riau]], [[Satuan Kenegaraan Belitung]], dan [[Satuan Kenegaraan Bangka]] ([[1948]]).
# Wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Sumatera Utara [I], Provinsi Sumatra Tengah [I], dan Provinsi Sumatera Selatan [I] (1948).

===Pemekaran menjadi 3 provinsi (1948–1949)===
'''Sumatera Utara [I] (1948–1949)'''

* Peraturan: UU No. 10 Tahun 1948 (disahkan dan diundangkan [[15 April]] [[1948]])
* Wilayah asal: 1. [[Aceh|Karesidenan Aceh]], 2. [[Tapanuli|Karesidenan Tapanuli]], dan 3. [[Kabupaten Deli Serdang|Karesidenan Sumatra Timur]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi [[Negara Sumatra Timur]] ([[1948]]).
# Selama Periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]] sampai akhir [[1949]] pemerintahannya bersifat [[TNI|militer]].
# Dibubarkan dengan Peraturan Wakil Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah Tahun 1949 No. 8/Des/WKPM dan No. 9/Des/WKPM; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Aceh|Provinsi Aceh]] dan [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Provinsi Tapanuli-Sumatra Timur]] ([[1949]]).

'''Sumatra Tengah [I] (1948–1950)'''

* Peraturan: UU No. 10 Tahun 1948 (disahkan dan diundangkan [[15 April]] [[1948]]).
* Wilayah asal: 1. [[Sumatera Barat|Karesidenan Sumatera Barat]], 2. [[Riau|Karesidenan Riau]], dan 3. [[Jambi|Karesidenan Jambi]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]].
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi [[Satuan kenegaraan Riau]] ([[1948]]).
# Selama Periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]] sampai sekitar pertengahan [[1950]] pemerintahannya bersifat [[TNI|militer]].
# Dibentuk ulang menjadi Provinsi Sumatra Tengah [II] tanpa pencabutan peraturan UU No. 10 Tahun 1948 ([[1950]]).

'''Sumatera Selatan [I] (1948–1950)'''

* Peraturan: UU No. 10 Tahun 1948 (disahkan dan diundangkan [[15 April]] [[1948]])
* Wilayah asal: 1. [[Sumatera Selatan|Karesidenan Palembang]], 2. [[Bengkulu|Karesidenan Bengkulu]], 3. [[Lampung|Karesidenan Lampung]], dan 4. Karesidenan [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka-Biliton]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Palembang|Palembang]]/[[Curup, Rejang Lebong|Curup]] (sementara, masa periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]]).
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi [[Negara Sumatera Selatan]], [[Satuan kenegaraan Belitung]], dan [[Satuan kenegaraan Bangka]] (1948).
# Selama Periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]] sampai sekitar pertengahan [[1950]] pemerintahannya bersifat [[TNI|militer]].
# Dibentuk ulang menjadi [[Sumatera Selatan|Provinsi Sumatera Selatan [II] ]] tanpa pencabutan peraturan UU No. 10 Tahun 1948 ([[1950]]).

===Pemekaran menjadi 5 provinsi (1949–1950)===
'''Aceh [I] (1949–1950)'''


* Peraturan: Peraturan Wakil Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah Tahun 1949 No. 8/Des/WKPM (disahkan [[17 Desember]] [[1949]]; berlaku [[1 Januari]] [[1950]]).
* Peraturan: Peraturan Wakil Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah Tahun 1949 No. 8/Des/WKPM (disahkan [[17 Desember]] [[1949]]; berlaku [[1 Januari]] [[1950]]).
Baris 9: Baris 69:
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Banda Aceh|Kutaraja]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Banda Aceh|Kutaraja]].
* Lain-lain:
* Lain-lain:
# Pemekaran dari [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatra Utara [I] ]].
# Pemekaran dari [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara [I]]].
# Dibubarkan dengan Perppu No. 5 Tahun 1950; Wilayahnya digabung dengan [[Tapanuli|Provinsi Tapanuli-Sumatra Timur]] menjadi [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatra Utara [II] ]]([[1950]]).
# Dibubarkan dengan Perppu No. 5 Tahun 1950; Wilayahnya digabung dengan [[Tapanuli|Provinsi Tapanuli-Sumatra Timur]] menjadi [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara [II] ]]([[1950]]).


'''[[Aceh|Aceh [II] (1956-sekarang)]]'''
'''Tapanuli-Sumatra Timur (1949–1950)'''


* Peraturan: Peraturan Wakil Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah Tahun 1949 No. 9/Des/WKPM (disahkan [[17 Desember]] [[1949]]; berlaku [[1 Januari]] [[1950]]).
[[Berkas:Coat_of_arms_of_Aceh.svg|jmpl|kiri|40px]]
* Wilayah asal: [[Tapanuli|Karesidenan Tapanuli]] dan [[Kabupaten Simalungun|Karesidenan Sumatra Timur]] yang tidak termasuk wilayah [[Negara Sumatra Timur]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Sibolga|Sibolga]].
* Lain-lain:
# Merupakan pemekaran dari Provinsi Sumatera Utara [I].
# Dibubarkan dengan Perppu No. 5 Tahun 1950; Wilayahnya digabung dengan [[Aceh|Provinsi Aceh]] menjadi Provinsi Sumatera Utara [II] ([[1950]]).

===Penggabungan kembali menjadi 3 provinsi (1950–1956)===
'''Sumatra Tengah [II] (1950–1957/58)'''


* Peraturan:
# Perppu No. 4 Tahun 1950 (disahkan [[14 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955.
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal: 1. [[Sumatera Barat|Karesidenan Sumatera Barat]], 2. [[Riau|Karesidenan Riau]], dan 3. [[Jambi|Karesidenan Jambi]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Dibubarkan dengan UU Drt No. 19 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 61 Tahun 1958). Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Sumatera Barat|Provinsi Sumatera Barat]] ([[1957|1957/8]]), [[Riau|Provinsi Riau]] ([[1957|1957/8]]), dan [[Jambi|Provinsi Jambi]] ([[1957|1957/8]]).

'''Sumatera Utara [II] (1950–1956)'''
* Peraturan:
# Perppu No. 5 Tahun 1950 (disahkan [[14 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955.
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]jj; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal: 1. [[Aceh|Karesidenan Aceh]], 2. [[Karesidenan Tapanuli]], dan 3. [[Karesidenan Sumatra Timur]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Perppu No. 5 Tahun 1950 dicabut dan diganti dengan UU No 24 Tahun 1956; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Aceh|Provinsi Aceh [II] ]] ([[1956]]) dan [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara [III] ]] ([[1956]]).

'''[[Sumatera Selatan|Sumatera Selatan [II] (1950–sekarang)]]'''

[[Berkas:South Sumatra COA.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan:
# Perppu No. 3 Tahun 1950 (disahkan [[14 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]), jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955 (keduanya ditetapkan menjadi UU No. 25 Tahun 1959 [disahkan [[26 Juni]] [[1959]]; diundangkan [[4 Juli]] [[1959]] ]); jo. Perppu No. 3 Tahun 1964 (ditetapkan menjadi UU No. 14 tahun 1964); jo. UU No. 9 Tahun 1967; jo. UU No. 27 Tahun 2000.
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]])

* Wilayah asal: 1. [[Sumatera Selatan|Karesidenan Palembang]], 2. [[Bengkulu|Karesidenan Bengkulu]], 3. [[Lampung|Karesidenan Lampung]], dan 4. [[Kepulauan Bangka Belitung|Karesidenan Bangka-Biliton]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Palembang|Palembang]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi: 1. [[Lampung|Provinsi Lampung]] ([[1964]]), 2. [[Bengkulu|Provinsi Bengkulu]] ([[1967]]), dan 3. [[Kepulauan Bangka Belitung|Provinsi Kepulauan Bangka Belitung]] ([[2000]]).
===Pemekaran menjadi 4 provinsi (1956–1957)===
'''[[Sumatera Utara|Sumatera Utara [III] (1956–sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of North Sumatra.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan: UU No 24 Tahun 1956 (disahkan [[29 November]] [[1956]]; diundangkan [[7 Desember]] [[1956]])
* Wilayah asal: 1. [[Tapanuli|Karesidenan Tapanuli]] dan 2. [[Kabupaten Deli Serdang|Karesidenan Sumatra Timur]] [meliputi wilayah: [[Kabupaten Tapanuli Tengah]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan]], [[Kabupaten Nias]], [[Kabupaten Langkat]], [[Kabupaten Karo]], [[Kabupaten Deli Serdang|Kabupaten Deli-Serdang]], [[Kabupaten Simalungun|Kabupaten Simelungun]], [[Kabupaten Asahan]], [[Kabupaten Labuhanbatu|Kabupaten Labuhan Batu]] (dimaksud dalam UU Drt No. 7 Tahun 1956); [[Kota Medan|Kota Besar Medan]], [[Kota Pematangsiantar|Kota Besar Pematang Siantar]], [[Kota Sibolga|Kota Besar Sibolga]] (dimaksud dalam UU Drt No. 8 Tahun 1956); [[Kota Tanjung Balai|Kota Kecil Tanjung Balai]], [[Kota Binjai|Kota Kecil Binjai]], dan [[Kota Tebing Tinggi|Kota Kecil Tebing Tinggi]] (termaksud dalam UU Drt No. 9 Tahun 1956).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain: Pemekaran dan pembentukan ulang dari Provinsi Sumatera Utara [II].
'''[[Aceh|Aceh [II] (1956–sekarang)]]'''
[[Berkas:Coat_of_arms_of_Aceh.svg|jmpl|kiri|40px]]
* Peraturan:
* Peraturan:
# [[Undang-Undang (Indonesia)|Undang-Undang]] No 24 Tahun 1956 (disahkan [[29 November]] [[1956]]; diundangkan [[7 Desember]] [[1956]]).
# [[Undang-Undang (Indonesia)|Undang-Undang]] No 24 Tahun 1956 (disahkan [[29 November]] [[1956]]; diundangkan [[7 Desember]] [[1956]]).
Baris 24: Baris 137:


* Nomenklatur yang digunakan:
* Nomenklatur yang digunakan:
# [[Aceh|Provinsi Aceh Darussalam]] ([[1956]]-[[1959]]).
# [[Aceh|Provinsi Aceh Darussalam]] ([[1956]][[1959]]).
# [[Aceh|Daerah Istimewa Aceh/Provinsi Daerah Istimewa Aceh]] ([[1959]]-[[2001]]).
# [[Aceh|Daerah Istimewa Aceh/Provinsi Daerah Istimewa Aceh]] ([[1959]][[2001]]).
# [[Aceh|Provinsi Istimewa Aceh]] ([[1999]] belum pernah digunakan).
# [[Aceh|Provinsi Istimewa Aceh]] ([[1999]] belum pernah digunakan).
# [[Aceh|Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam]] ([[2001]]-[[2009]]).
# [[Aceh|Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam]] ([[2001]][[2009]]).
# [[Aceh|Provinsi Aceh]] ([[2009]]–sekarang).
# [[Aceh|Provinsi Aceh]] ([[2009]]–sekarang).


Baris 33: Baris 146:
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Banda Aceh|Kutaraja]] (berganti nama menjadi [[Kota Banda Aceh]]).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Banda Aceh|Kutaraja]] (berganti nama menjadi [[Kota Banda Aceh]]).
* Lain-lain:
* Lain-lain:
# Pemekaran dari [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatra Utara [II] ]].
# Pemekaran dari [[Sumatera Utara|Provinsi Sumatera Utara [II]]].
# Diberi status [[Daerah Istimewa]] dengan Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/Missi/1959 tentang Keistimewaan Provinsi Aceh; Nomenklaturnya diubah menjadi [[Aceh|Daerah Istimewa Aceh]] ([[1959]]).
# Diberi status [[Daerah Istimewa]] dengan Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/Missi/1959 tentang Keistimewaan Provinsi Aceh; Nomenklaturnya diubah menjadi [[Aceh|Daerah Istimewa Aceh]] ([[1959]]).
# Status [[Daerah Istimewa]] diperkuat dengan UU No 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh ([[1999]]).
# Status [[Daerah Istimewa]] diperkuat dengan UU No 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh ([[1999]]).
Baris 39: Baris 152:
# Status [[Daerah Istimewa|Keistimewaan]] dan [[Daerah Khusus|Otonomi Khusus]] diatur kembali dengan UU No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh ([[2006]]).
# Status [[Daerah Istimewa|Keistimewaan]] dan [[Daerah Khusus|Otonomi Khusus]] diatur kembali dengan UU No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh ([[2006]]).


===Pemekaran menjadi 7 provinsi (1957–1964)===
'''[[Bengkulu|Bengkulu (1967-sekarang)]]'''
'''[[Jambi|Jambi (1957/58–sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of Bengkulu.svg|jmpl|kiri|30px]]

* Peraturan: UU No. 9 Tahun 1967 (disahkan dan diundangkan [[12 September]] [[1967]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Bengkulu Utara]], 2. [[Kabupaten Bengkulu Selatan]], 3. [[Kabupaten Rejang Lebong]]; dan 4. [[Kota Bengkulu|Kotamadya Bengkulu]] (termaksud dalam [[Undang=Undang|UU 28 Tahun 1959]]).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bengkulu|Bengkulu]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatra Selatan|Provinsi Sumatra Selatan [II] ]].

'''[[Jambi|Jambi (1957/8-sekarang)]]'''


[[Berkas:Prov.Jambi.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Prov.Jambi.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 57: Baris 162:
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatra Tengah|Provinsi Sumatra Tengah [II]]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatra Tengah|Provinsi Sumatra Tengah [II]]].


'''[[Riau|Riau (1957/58–sekarang)]]'''
'''[[Kepulauan Bangka Belitung|Kepulauan Bangka Belitung(2000-sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat_of_arms_of_Bangka_Belitung.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan: UU No. 27 Tahun 2000 (disahkan dan diundangkan [[4 Desember]] [[2000]])
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Bangka]], 2. [[Kabupaten Belitung]]; dan 3. [[Kota Pangkal Pinang]] (termaksud dalam UU 28 Tahun 1959).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Pangkal Pinang]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatra Selatan|Provinsi Sumatra Selatan [II] ]].

'''[[Kepulauan Riau|Kepulauan Riau (2002-sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of Riau Islands.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan: UU No. 25 Tahun 2002 (disahkan dan diundangkan [[25 Oktober]] [[2002]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Bintan|Kabupaten Kepulauan Riau]] (dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 1956), 2. [[Kabupaten Karimun]], 3. [[Kabupaten Natuna]], 4. [[Kota Batam]] (dimaksud dalam UU No. 53 Tahun 1999 jo. UU No. 13 Tahun 2000), dan 5. [[Kota Tanjung Pinang]] (dimaksud dalam UU No. 5 Tahun 2001).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Tanjung Pinang|Tanjung Pinang]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Riau|Provinsi Riau]].

'''[[Lampung|Lampung (1964-sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of Lampung.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan: Perppu No. 3 Tahun 1964 [disahkan dan diundangkan [[13 Februari]] [[1964]]; berlaku surut [[1 Januari]] [[1964]] ] (ditetapkan menjadi UU No. 14 tahun 1964 [disahkan dan diundangkan [[23 September]] [[1964]]; berlaku surut [[1 Januari]] [[1964]] ])
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Lampung Utara|Daerah Tingkat II Lampung Utara]], 2. [[Kabupaten Lampung Tengah|Daerah Tingkat II Lampung Tengah]], 3. [[Kabupaten Lampung Selatan|Daerah Tingkat II Lampung Selatan]], dan [[Kota Bandar Lampung|Kotapraja Tanjungkarang-Telukbetung]] (termaksud dalam UU 28 Tahun 1959).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bandar Lampung|Tanjungkarang-Telukbetung]] (berganti nama menjadi [[Kota Bandar Lampung]]<ref>{{Cite web|title=PP No. 24 Tahun 1983 tentang Perubahan Nama Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang Telukbetung Menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/71880/pp-no-24-tahun-1983|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2021-05-31}}</ref>).
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatra Selatan|Provinsi Sumatra Selatan [II] ]].

'''[[Riau|Riau (1957/8-sekarang)]]'''


[[Berkas:Riau COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Riau COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 96: Baris 174:
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Kepulauan Riau|Provinsi Kepulauan Riau]] ([[2002]]).
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Kepulauan Riau|Provinsi Kepulauan Riau]] ([[2002]]).


'''[[Provinsi Sumatera|Sumatra]] (1947-1948)'''
'''[[Sumatera Barat|Sumatera Barat (1957/58–sekarang)]]'''

* Peraturan: PP No. 8 Tahun 1947 (disahkan dan diundangkan 28-14-1947).
* Wilayah asal: Wilayah Provinsi Administratif Sumatra.
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama/Alih status dari administratif.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1947]]).
# Berdasar [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang karena didirikan/menjadi [[Negara Sumatra Timur]], [[Negara Sumatra Selatan]], serta [[Satuan Kenegaraan Riau]], [[Satuan Kenegaraan Belitung]], dan [[Satuan Kenegaraan Bangka]] ([[1948]]).
# Wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Sumatra Utara [I], Provinsi Sumatra Tengah [I], dan Provinsi Sumatra Selatan [I] (1948).

'''[[Sumatra (Administratif)]] (1945-1947)'''

* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Wilayah asal: [[Hindia Belanda|Gouvernement Sumatra]] ([[Aceh|Residentie Atjeh en Onderhoorigheden]], [[Karesidenan Tapanuli|Residentie Tapanoeli]], [[Sumatra Barat|Residentie Sumatra's Westkust]], [[Bengkulu|Residentie Benkoelen]], [[Lampung|Residentie Lampoengsche Districten]], [[Sumatra Selatan|Residentie Palembang]], [[Jambi|Residentie Djambi]], [[Kepulauan Riau|Residentie Riouw en Onderhoorigheden]], [[Karesidenan Sumatra Timur|Residentie Oostkust van Sumatra]], dan [[Kepulauan Bangka Belitung|Residentie Bangka en Billiton]]) atau Daerah Rikugun Tomi Shudan Sumatra [[Pendudukan Jepang di Sumatra Barat|Pemerintahan Militer Jepang]]
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]] / [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]] (?) .
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] ([[1947]]).

'''[[Sumatra Barat|Sumatra Barat (1957/8-sekarang)]]'''


[[Berkas:West Sumatra coa.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:West Sumatra coa.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 126: Baris 183:
* Kedudukan Pemerintahan (sekarang): [[Kota Padang]].
* Kedudukan Pemerintahan (sekarang): [[Kota Padang]].
* Lain-lain: Pemekaran dari Provinsi Sumatra Tengah [II].
* Lain-lain: Pemekaran dari Provinsi Sumatra Tengah [II].
===Pemekaran menjadi 8 provinsi (1964–1967)===
'''[[Lampung|Lampung (1964–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of Lampung.svg|jmpl|kiri|40px]]
'''Sumatra Selatan [I] (1948-1950)'''


* Peraturan: UU No. 10 Tahun 1948 (disahkan dan diundangkan [[15 April]] [[1948]])
* Peraturan: Perppu No. 3 Tahun 1964 [disahkan dan diundangkan [[13 Februari]] [[1964]]; berlaku surut [[1 Januari]] [[1964]] ] (ditetapkan menjadi UU No. 14 tahun 1964 [disahkan dan diundangkan [[23 September]] [[1964]]; berlaku surut [[1 Januari]] [[1964]] ])
* Wilayah asal: 1. [[Sumatra Selatan|Karesidenan Palembang]], 2. [[Bengkulu|Karesidenan Bengkulu]], 3. [[Lampung|Karesidenan Lampung]], dan 4. Karesidenan [[Kepulauan Bangka Belitung|Bangka-Biliton]].
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Lampung Utara|Daerah Tingkat II Lampung Utara]], 2. [[Kabupaten Lampung Tengah|Daerah Tingkat II Lampung Tengah]], 3. [[Kabupaten Lampung Selatan|Daerah Tingkat II Lampung Selatan]], dan [[Kota Bandar Lampung|Kotapraja Tanjungkarang-Telukbetung]] (termaksud dalam UU 28 Tahun 1959).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bandar Lampung|Tanjungkarang-Telukbetung]] (berganti nama menjadi [[Kota Bandar Lampung]]<ref>{{Cite web|title=PP No. 24 Tahun 1983 tentang Perubahan Nama Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang Telukbetung Menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/71880/pp-no-24-tahun-1983|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2021-05-31}}</ref>).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Palembang|Palembang]]/[[Curup, Rejang Lebong|Curup]] (sementara, masa periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]]).
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatera Selatan|Provinsi Sumatera Selatan [II] ]].
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi [[Negara Sumatra Selatan]], [[Satuan kenegaraan Belitung]], dan [[Satuan kenegaraan Bangka]] (1948).
# Selama Periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]] sampai sekitar pertengahan [[1950]] pemerintahannya bersifat [[TNI|militer]].
# Dibentuk ulang menjadi [[Sumatra Selatan|Provinsi Sumatra Selatan [II] ]] tanpa pencabutan peraturan UU No. 10 Tahun 1948 ([[1950]]).


===Pemekaran menjadi 9 provinsi (1967–2000)===
'''[[Sumatra Selatan|Sumatra Selatan [II] (1950/9-sekarang)]]'''
'''[[Bengkulu|Bengkulu (1967–sekarang)]]'''


[[Berkas:South Sumatra COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of Bengkulu.svg|jmpl|kiri|30px]]


* Peraturan: UU No. 9 Tahun 1967 (disahkan dan diundangkan [[12 September]] [[1967]]).
* Peraturan:
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Bengkulu Utara]], 2. [[Kabupaten Bengkulu Selatan]], 3. [[Kabupaten Rejang Lebong]]; dan 4. [[Kota Bengkulu|Kotamadya Bengkulu]] (termaksud dalam [[Undang=Undang|UU 28 Tahun 1959]]).
# Perppu No. 3 Tahun 1950 (disahkan [[14 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]), jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955 (keduanya ditetapkan menjadi UU No. 25 Tahun 1959 [disahkan [[26 Juni]] [[1959]]; diundangkan [[4 Juli]] [[1959]] ]); jo. Perppu No. 3 Tahun 1964 (ditetapkan menjadi UU No. 14 tahun 1964); jo. UU No. 9 Tahun 1967; jo. UU No. 27 Tahun 2000.
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bengkulu|Bengkulu]].
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]])
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatera Selatan|Provinsi Sumatera Selatan [II] ]].


===Pemekaran menjadi 11 provinsi (2000–2002)===
* Wilayah asal: 1. [[Sumatra Selatan|Karesidenan Palembang]], 2. [[Bengkulu|Karesidenan Bengkulu]], 3. [[Lampung|Karesidenan Lampung]], dan 4. [[Kepulauan Bangka Belitung|Karesidenan Bangka-Biliton]].
'''[[Kepulauan Bangka Belitung|Kepulauan Bangka Belitung (2000–sekarang)]]'''
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Palembang|Palembang]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi: 1. [[Lampung|Provinsi Lampung]] ([[1964]]), 2. [[Bengkulu|Provinsi Bengkulu]] ([[1967]]), dan 3. [[Kepulauan Bangka Belitung|Provinsi Kepulauan Bangka Belitung]] ([[2000]]).


[[Berkas:Coat_of_arms_of_Bangka_Belitung.svg|jmpl|kiri|40px]]
'''Sumatra Tengah [I] (1948-1950)'''


* Peraturan: UU No. 10 Tahun 1948 (disahkan dan diundangkan [[15 April]] [[1948]]).
* Peraturan: UU No. 27 Tahun 2000 (disahkan dan diundangkan [[4 Desember]] [[2000]])
* Wilayah asal: 1. [[Sumatra Barat|Karesidenan Sumatra Barat]], 2. [[Riau|Karesidenan Riau]], dan 3. [[Jambi|Karesidenan Jambi]].
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Bangka]], 2. [[Kabupaten Belitung]]; dan 3. [[Kota Pangkal Pinang]] (termaksud dalam UU 28 Tahun 1959).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Pangkal Pinang]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sumatera Selatan|Provinsi Sumatera Selatan [II] ]].
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi [[Satuan kenegaraan Riau]] ([[1948]]).
# Selama Periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]] sampai sekitar pertengahan [[1950]] pemerintahannya bersifat [[TNI|militer]].
# Dibentuk ulang menjadi Provinsi Sumatra Tengah [II] tanpa pencabutan peraturan UU No. 10 Tahun 1948 ([[1950]]).


===Pemekaran menjadi 10 provinsi (2002–sekarang)===
'''Sumatra Tengah [II] (1950-1957/8)'''
'''[[Kepulauan Riau|Kepulauan Riau (2002–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of Riau Islands.svg|jmpl|kiri|40px]]
* Peraturan:
# Perppu No. 4 Tahun 1950 (disahkan [[14 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955.
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).


* Peraturan: UU No. 25 Tahun 2002 (disahkan dan diundangkan [[25 Oktober]] [[2002]]).
* Wilayah asal: 1. [[Sumatra Barat|Karesidenan Sumatra Barat]], 2. [[Riau|Karesidenan Riau]], dan 3. [[Jambi|Karesidenan Jambi]].
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Bintan|Kabupaten Kepulauan Riau]] (dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 1956), 2. [[Kabupaten Karimun]], 3. [[Kabupaten Natuna]], 4. [[Kota Batam]] (dimaksud dalam UU No. 53 Tahun 1999 jo. UU No. 13 Tahun 2000), dan 5. [[Kota Tanjung Pinang]] (dimaksud dalam UU No. 5 Tahun 2001).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Tanjung Pinang|Tanjung Pinang]].
* Lain-lain:
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Riau|Provinsi Riau]].
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Dibubarkan dengan UU Drt No. 19 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 61 Tahun 1958). Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Sumatra Barat|Provinsi Sumatra Barat]] ([[1957|1957/8]]), [[Riau|Provinsi Riau]] ([[1957|1957/8]]), dan [[Jambi|Provinsi Jambi]] ([[1957|1957/8]]).

'''Sumatra Utara [I] (1948-1949)'''

* Peraturan: UU No. 10 Tahun 1948 (disahkan dan diundangkan [[15 April]] [[1948]])
* Wilayah asal: 1. [[Aceh|Karesidenan Aceh]], 2. [[Tapanuli|Karesidenan Tapanuli]], dan 3. [[Kabupaten Deli Serdang|Karesidenan Sumatra Timur]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi [[Negara Sumatra Timur]] ([[1948]]).
# Selama Periode [[PDRI|Pemerintahan Darurat]] sampai akhir [[1949]] pemerintahannya bersifat [[TNI|militer]].
# Dibubarkan dengan Peraturan Wakil Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah Tahun 1949 No. 8/Des/WKPM dan No. 9/Des/WKPM; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Aceh|Provinsi Aceh]] dan [[Kabupaten Tapanuli Tengah|Provinsi Tapanuli-Sumatra Timur]] ([[1949]]).

'''Sumatra Utara [II] (1950-1956)'''
* Peraturan:
# Perppu No. 5 Tahun 1950 (disahkan [[14 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955.
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]jj; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal: 1. [[Aceh|Karesidenan Aceh]], 2. [[Karesidenan Tapanuli]], dan 3. [[Karesidenan Sumatra Timur]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Perppu No. 5 Tahun 1950 dicabut dan diganti dengan UU No 24 Tahun 1956; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Aceh|Provinsi Aceh [II] ]] ([[1956]]) dan [[Sumatra Utara|Provinsi Sumatra Utara [III] ]] ([[1956]]).

'''[[Sumatra Utara|Sumatra Utara [III] (1956-sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of North Sumatra.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan: UU No 24 Tahun 1956 (disahkan [[29 November]] [[1956]]; diundangkan [[7 Desember]] [[1956]])
* Wilayah asal: 1. [[Tapanuli|Karesidenan Tapanuli]] dan 2. [[Kabupaten Deli Serdang|Karesidenan Sumatra Timur]] [meliputi wilayah: [[Kabupaten Tapanuli Tengah]], [[Kabupaten Tapanuli Utara]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan]], [[Kabupaten Nias]], [[Kabupaten Langkat]], [[Kabupaten Karo]], [[Kabupaten Deli Serdang|Kabupaten Deli-Serdang]], [[Kabupaten Simalungun|Kabupaten Simelungun]], [[Kabupaten Asahan]], [[Kabupaten Labuhanbatu|Kabupaten Labuhan Batu]] (dimaksud dalam UU Drt No. 7 Tahun 1956); [[Kota Medan|Kota Besar Medan]], [[Kota Pematangsiantar|Kota Besar Pematang Siantar]], [[Kota Sibolga|Kota Besar Sibolga]] (dimaksud dalam UU Drt No. 8 Tahun 1956); [[Kota Tanjung Balai|Kota Kecil Tanjung Balai]], [[Kota Binjai|Kota Kecil Binjai]], dan [[Kota Tebing Tinggi|Kota Kecil Tebing Tinggi]] (termaksud dalam UU Drt No. 9 Tahun 1956).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Medan|Medan]].
* Lain-lain: Pemekaran dan pembentukan ulang dari Provinsi Sumatra Utara [II].

'''Tapanuli-Sumatra Timur (1949-1950)'''

* Peraturan: Peraturan Wakil Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah Tahun 1949 No. 9/Des/WKPM (disahkan [[17 Desember]] [[1949]]; berlaku [[1 Januari]] [[1950]]).
* Wilayah asal: [[Tapanuli|Karesidenan Tapanuli]] dan [[Kabupaten Simalungun|Karesidenan Sumatra Timur]] yang tidak termasuk wilayah [[Negara Sumatra Timur]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Sibolga|Sibolga]].
* Lain-lain:
# Merupakan pemekaran dari Provinsi Sumatra Utara [I].
# Dibubarkan dengan Perppu No. 5 Tahun 1950; Wilayahnya digabung dengan [[Aceh|Provinsi Aceh]] menjadi Provinsi Sumatra Utara [II] ([[1950]]).


== Regio II Kalimantan ==
== Regio II Kalimantan ==
===Pembentukan awal (1945–1950)===
'''Kalimantan (1953-1956)'''
'''Kalimantan (Administratif) [I] (1945–1946)'''

* Peraturan: UU Drt No. 2 Tahun 1953 (disahkan [[7 Januari]] [[1953]]; diundangkan [[13 Januari]] [[1953]]; berlaku [[7 Januari]] [[1953]]).
* Wilayah asal: Wilayah Provinsi [Administratif] Kalimantan (meliputi wilayah: 1. [[Kalimantan Barat|Karesidenan Kalimantan Barat]], 2. [[Kalimantan Selatan|Karesidenan Kalimantan Selatan]], dan 3. [[Kalimantan Timur|Karesidenan Kalimantan Timur]]).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Bandjarmasin]].
* Lain-lain:
# Pembentukan Pertama/Alih status dari administratif.
# Dibubarkan dengan UU No. 25 Tahun 1956; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Kalimantan Barat|Provinsi Kalimantan Barat]] ([[1956]]), [[Kalimantan Selatan|Kalimantan Selatan (dan Provinsi Kalimantan Tengah)]] ([[1956|1956 (7/8)]]), dan [[Provinsi Kalimantan Timur]] ([[1956]]).

'''Kalimantan (Administratif) [I] (1945-1946)'''


* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
Baris 239: Baris 236:
# Di wilayahnya didirikan [[Satuan Kenegaraan Daerah Istimewa Kalimantan Barat]], [[Daerah Dayak Besar|Satuan Kenegaraan Dayak Besar]], [[Daerah Banjar|Satuan Kenegaraan Daerah Banjar]], [[Federasi Kalimantan Tenggara|Satuan Kenegaraan Kalimantan Tenggara]], dan [[Negara Kalimantan Timur|Satuan Kenegaraan Kalimantan Timur]] ([[1946]]).
# Di wilayahnya didirikan [[Satuan Kenegaraan Daerah Istimewa Kalimantan Barat]], [[Daerah Dayak Besar|Satuan Kenegaraan Dayak Besar]], [[Daerah Banjar|Satuan Kenegaraan Daerah Banjar]], [[Federasi Kalimantan Tenggara|Satuan Kenegaraan Kalimantan Tenggara]], dan [[Negara Kalimantan Timur|Satuan Kenegaraan Kalimantan Timur]] ([[1946]]).


'''Kalimantan (Administratif) [II] (1950-1953)'''
'''Kalimantan (Administratif) [II] (1950–1953)'''


* Peraturan: PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).
* Peraturan: PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).
Baris 248: Baris 245:
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] ([[1953]]).
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] ([[1953]]).


'''[[Kalimantan Barat|Kalimantan Barat (1956-sekarang)]]'''
'''Kalimantan (1953–1956)'''


* Peraturan: UU Drt No. 2 Tahun 1953 (disahkan [[7 Januari]] [[1953]]; diundangkan [[13 Januari]] [[1953]]; berlaku [[7 Januari]] [[1953]]).
* Wilayah asal: Wilayah Provinsi [Administratif] Kalimantan (meliputi wilayah: 1. [[Kalimantan Barat|Karesidenan Kalimantan Barat]], 2. [[Kalimantan Selatan|Karesidenan Kalimantan Selatan]], dan 3. [[Kalimantan Timur|Karesidenan Kalimantan Timur]]).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Bandjarmasin]].
* Lain-lain:
# Pembentukan Pertama/Alih status dari administratif.
# Dibubarkan dengan UU No. 25 Tahun 1956; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Kalimantan Barat|Provinsi Kalimantan Barat]] ([[1956]]), [[Kalimantan Selatan|Kalimantan Selatan (dan Provinsi Kalimantan Tengah)]] ([[1956|1956 (7/8)]]), dan [[Provinsi Kalimantan Timur]] ([[1956]]).
===Pemekaran menjadi 3 provinsi (1956–1957)===
'''[[Kalimantan Barat|Kalimantan Barat (1956–sekarang)]]'''
[[Berkas:West Kalimantan Emblem.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:West Kalimantan Emblem.svg|jmpl|kiri|40px]]


Baris 257: Baris 262:
* Lain-lain: Pemekaran dari Provinsi Kalimantan.
* Lain-lain: Pemekaran dari Provinsi Kalimantan.


'''[[Kalimantan Selatan|Kalimantan Selatan (1956-sekarang)]]'''
'''[[Kalimantan Selatan|Kalimantan Selatan (1956–sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of South Kalimantan.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of South Kalimantan.svg|jmpl|kiri|40px]]


Baris 269: Baris 273:
# Mengalami pengurangan wilayah yaitu [[Kabupaten Paser|Daerah Swatantra Tingkat II Pasir]] (hasil pemekaran [[Kabupaten Kotabaru|Daerah Swatantra Tingkat II Kotabaru]]) diserahkan kepada [[Kalimantan Timur|Provinsi Kalimantan Timur]] ([[1959]]).
# Mengalami pengurangan wilayah yaitu [[Kabupaten Paser|Daerah Swatantra Tingkat II Pasir]] (hasil pemekaran [[Kabupaten Kotabaru|Daerah Swatantra Tingkat II Kotabaru]]) diserahkan kepada [[Kalimantan Timur|Provinsi Kalimantan Timur]] ([[1959]]).


===Pemekaran menjadi 4 provinsi (1957–2012)===
'''[[Kalimantan Tengah|Kalimantan Tengah (1957/8-sekarang)]]'''
'''[[Kalimantan Tengah|Kalimantan Tengah (1957/8–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of Central Kalimantan.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of Central Kalimantan.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 279: Baris 284:
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]] (atau Provinsi Kalimantan [?]).
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]] (atau Provinsi Kalimantan [?]).


'''[[Kalimantan Timur|Kalimantan Timur (1956-sekarang)]]'''
'''[[Kalimantan Timur|Kalimantan Timur (1956–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of East Kalimantan.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of East Kalimantan.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 290: Baris 295:
# Mengalami penambahan wilayah yaitu [[Kabupaten Paser|Daerah Swatantra Tingkat II Pasir]] (hasil pemekaran [[Kabupaten Kotabaru|Daerah Swatantra Tingkat II Kotabaru]]) dari [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]] ([[1959]]).
# Mengalami penambahan wilayah yaitu [[Kabupaten Paser|Daerah Swatantra Tingkat II Pasir]] (hasil pemekaran [[Kabupaten Kotabaru|Daerah Swatantra Tingkat II Kotabaru]]) dari [[Kalimantan Selatan|Provinsi Kalimantan Selatan]] ([[1959]]).
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Kalimantan Utara.
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Kalimantan Utara.
===Pemekaran menjadi 5 provinsi (2012–sekarang)===

'''[[Kalimantan Utara|Kalimantan Utara (2012-sekarang)]]'''
'''[[Kalimantan Utara|Kalimantan Utara (2012–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of North Kalimantan (2021 version).svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of North Kalimantan (2021 version).svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 303: Baris 308:


== Regio III Jawa ==
== Regio III Jawa ==
===Pembentukan awal 3 provinsi (1945–1950)===
'''[[Banten|Banten (2000-sekarang)]]'''
'''Jawa Barat (Administratif) (1945–[1947(?)])'''


* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
[[Berkas:Coat of arms of Banten.svg|jmpl|kiri|40px]]
* Wilayah asal: Wilayah [[Provinsi Jawa Barat Hindia Belanda]] (1. [[Kabupaten Serang|Karesidenan Bantam]] ([[Banten]]), 2. [[Kabupaten Tangerang|Karesidenan Batavia]] ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]), 3. [[Kabupaten Bogor|Karesidenan Buitenzorg]] ([[Kota Bogor|Bogor]]), 4. [[Kabupaten Bandung|Karesidenan Priangan]] ([[Kota Bandung|Bandung]]), dan 5. [[Kabupaten Cirebon|Karesidenan Cheribon]] ([[Kota Cirebon|Cirebon]])[?])
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Jakarta|Jakarta]]/[[Kota Bandung|Bandung]] (?).
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Setelah [[Agresi Militer Belanda I|agresi militer I]] sebagian besar wilayahnya diduduki [[Belanda]] ([[1947]]).
# Berdasarkan [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang dan hanya tinggal sebagian dari wilayah [[Kabupaten Serang|karesidenan Banten]] ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan [[Negara Pasundan]] dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Distrik Federal Jakarta]] ([[1948]]).


'''Jawa Tengah (Administratif) (1945–[1947(?)])'''
* Peraturan: UU No. 23 Tahun 2000 (disahkan dan diundangkan [[17 Oktober]] [[2000]]).

* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Serang]], 2. [[Kabupaten Pandeglang]], 3. [[Kabupaten Lebak]], dan 4. [[Kabupaten Tangerang]] (dimaksud dalam UU No. 14 Tahun 1950), 5. [[Kota Tangerang]] (dimaksud dalam UU No. 2 Tahun 1993), dan 6. [[Kota Cilegon]] (dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1999).
* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Kedudukan Pemerintahan (asal): [[Kabupaten Serang|Serang, sebagai sebagian wilayah Kabupaten Serang]].
* Wilayah asal: Wilayah [[Provinsi Jawa Tengah Hindia Belanda]] (1. [[Kabupaten Semarang|Karesidenan Semarang]], 2. [[Kabupaten Rembang|Karesidenan Rembang]], 3. [[Kabupaten Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]], 4. [[Kabupaten Banyumas|Karesidenan Banyumas]], dan 5. [[Kabupaten Magelang|Karesidenan Kedu]]).
* Kedudukan Pemerintahan (sekarang): [[Kota Serang]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Semarang|Semarang]] (?).
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Setelah [[Agresi Militer Belanda I|agresi militer I]] sebagian besar wilayahnya diduduki [[Belanda]] (1947).
# Berdasarkan [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang dan hanya tinggal sebagian dari wilayah [[Kabupaten Magelang|karesidenan Kedu]], [[Kabupaten Pati|Rembang]], dan [[Kabupaten Grobogan|Semarang]] ([[1948]]).
# Di wilayahnya didirikan [[Satuan Kenegaraan Jawa Tengah]] ([[1948]]).

'''Jawa Timur (Administratif) (1945–[1947(?)])'''

* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Wilayah asal: Wilayah [[Provinsi Jawa Timur Hindia Belanda]] (1. [[Kabupaten Gresik|Karesidenan Surabaya]], 2. [[Kabupaten Sumenep|Karesidenan Madura]], 3. [[Kabupaten Bondowoso|Karesidenan Besuki]], 4. [[Kabupaten Malang|Karesidenan Malang]], 5. [[Kabupaten Kediri|Karesidenan Kediri]], 6. [[Kabupaten Madiun|Karesidenan Madiun]], dan 7. [[Kabupaten Bojonegoro|Karesidenan Bojonegoro]].).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Surabaya|Surabaya]] (?).
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Setelah [[Agresi Militer Belanda I|agresi militer I]] sebagian besar wilayahnya diduduki Belanda ([[1947]]).
# Berdasarkan [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang dan hanya tinggal [[Kabupaten Madiun|Karesidenan Madiun]], [[Kabupaten Kediri|Karesidenan Kediri]], dan [[Kabupaten Bojonegoro|sebagian dari wilayah karesidenan Bojonegoro]] ([[1948]]).
# Di wilayahnya didirikan [[Negara Jawa Timur]] dan [[Negara Madura]] ([[1948]]).

===Pembentukan ulang menjadi 4 provinsi (1950–1961)===
'''[[Jawa Barat|Jawa Barat (1950–sekarang)]]'''

[[Berkas:West Java coa.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan:
# UU No. 11 Tahun 1950 (disahkan dan diundangkan [[4 Juli]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]).
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Serang|Karesidenan Serang]], 2. [[Kabupaten Tangerang|Karesidenan Jakarta]], 3. [[Kabupaten Bogor|Karesidenan Bogor]], 4. [[Kabupaten Bandung|Karesidenan Priangan]], dan 5. [[Kabupaten Cirebon|Karesidenan Cirebon]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bandung|Bandung]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Banten|Provinsi Banten]] ([[2000]]).

'''[[Jawa Tengah|Jawa Tengah (1950–sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan:
# UU No. 10 Tahun 1950 (disahkan dan diundangkan [[4 Juli]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU Drt No. 5 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 18 Tahun 1958).
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Semarang|Karesidenan Semarang]], 2. [[Kabupaten Pati|Karesidenan Pati]], 3. [[Kabupaten Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]], 4. [[Kabupaten Banyumas|Karesidenan Banyumas]], 5. [[Kabupaten Magelang|Karesidenan Kedu]], dan 6. [[Kabupaten Sukoharjo|Karesidenan Surakarta]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Semarang|Semarang]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Wilayah bekas [[Kasunanan Surakarta|Kesunanan Surakarta]] termasuk exclave Kotagede serta Imogiri dan [[Praja Mangkunagaran|Praja Mangkunegaran]] termasuk exclave Ngawen (yang keduanya telah dibubarkan dan wilayahnya dijadikan [[Kota Surakarta|Karesidenan Istimewa Surakarta]] pada [[1946]]) dimasukkan menjadi wilayah [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]] ([[1950]]).
# Terjadi pengurangan wilayah yaitu wilayah exclave Kotagede, Imogiri, dan Ngawen diserahkan pada [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] ([[1957|1957/8]]).

'''[[Jawa Timur|Jawa Timur (1950–sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of East Java.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan:
# UU No. 2 Tahun 1950 (disahkan [[3 Maret]] [[1950]], diundangkan [[4 Maret]] [[1950]], berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU No. 18 Tahun 1950.
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal:
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Surabaya|Surabaya]].
* Lain-lain: Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.


'''[[Daerah Istimewa Yogyakarta|Daerah Istimewa Yogyakarta (1950-sekarang)]]'''
'''[[Daerah Istimewa Yogyakarta|Daerah Istimewa Yogyakarta (1950–sekarang)]]'''


[[Berkas:Yogyakarta COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Yogyakarta COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 329: Baris 403:
# Mengalami penambahan wilayah dari exclave [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]] yaitu Kotagede, Imogiri, dan Ngawen ([[1957|1957/8]]).
# Mengalami penambahan wilayah dari exclave [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]] yaitu Kotagede, Imogiri, dan Ngawen ([[1957|1957/8]]).
# Penurunan status dari [[Daerah Istimewa|daerah istimewa setingkat provinsi]] menjadi [[Provinsi|provinsi biasa]] ([[1965]]).
# Penurunan status dari [[Daerah Istimewa|daerah istimewa setingkat provinsi]] menjadi [[Provinsi|provinsi biasa]] ([[1965]]).
===Pemekaran menjadi 5 provinsi (1961–2000)===


'''[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1950-sekarang)]]'''
'''[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1961–sekarang)]]'''


[[Berkas:Jakarta COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Jakarta COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 342: Baris 417:


* Nomenklatur yang digunakan:
* Nomenklatur yang digunakan:
# [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Kotapraja Jakarta Raya]] ([[1950]]-[[1961]]).
# [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Kotapraja Jakarta Raya]] (1950–1961).
# [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya]] ([[1961]]-[[1964]]).
# [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya]] (1961–1964).
# [[Daerah Khusu Ibu kota Jakarta|Jakarta [atau Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta]]] ([[1964]]-[[1990]]).
# Jakarta/ Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta (1964–1990).
# [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] ([[1990]]-[[1999]]).
# [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] (1990–1999).
# [[Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] ([[1999]]-sekarang).
# [[Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] (1999-sekarang).


* Wilayah asal: Wilayah-wilayah yang dimaksud dalam [[Keputusan Presiden|Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat No. 125 tahun 1950]] ([[Kota Administrasi Jakarta Utara|Kota Batavia]] ditambah [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Kota Kebayoran]] dan [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Kota Meester Cornelis/Jatinegara]] [?])
* Wilayah asal: Wilayah-wilayah yang dimaksud dalam [[Keputusan Presiden|Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat No. 125 tahun 1950]] ([[Kota Administrasi Jakarta Utara|Kota Batavia]] ditambah [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Kota Kebayoran]] dan [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Kota Meester Cornelis/Jatinegara]] [?])
Baris 358: Baris 433:
# [[Daerah Khusus|Kekhususan [otonomi] ]] diatur kembali dengan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Indonesia ([[2007]]).
# [[Daerah Khusus|Kekhususan [otonomi] ]] diatur kembali dengan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Indonesia ([[2007]]).


===Pemekaran menjadi 6 provinsi (2000–sekarang)===
'''[[Jawa Barat|Jawa Barat (1950-sekarang)]]'''
'''[[Banten|Banten (2000-sekarang)]]'''


[[Berkas:West Java coa.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of Banten.svg|jmpl|kiri|40px]]


* Peraturan: UU No. 23 Tahun 2000 (disahkan dan diundangkan [[17 Oktober]] [[2000]]).
* Peraturan:
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Serang]], 2. [[Kabupaten Pandeglang]], 3. [[Kabupaten Lebak]], dan 4. [[Kabupaten Tangerang]] (dimaksud dalam UU No. 14 Tahun 1950), 5. [[Kota Tangerang]] (dimaksud dalam UU No. 2 Tahun 1993), dan 6. [[Kota Cilegon]] (dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1999).
# UU No. 11 Tahun 1950 (disahkan dan diundangkan [[4 Juli]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]).
* Kedudukan Pemerintahan (asal): [[Kabupaten Serang|Serang, sebagai sebagian wilayah Kabupaten Serang]].
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).
* Kedudukan Pemerintahan (sekarang): [[Kota Serang]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]].


== Regio IV Nusa Tenggara ==
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Serang|Karesidenan Serang]], 2. [[Kabupaten Tangerang|Karesidenan Jakarta]], 3. [[Kabupaten Bogor|Karesidenan Bogor]], 4. [[Kabupaten Bandung|Karesidenan Priangan]], dan 5. [[Kabupaten Cirebon|Karesidenan Cirebon]].
===Pembentukan awal 1 provinsi (1945–1950)===
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Bandung|Bandung]].
'''Sunda Kecil (Administratif) (1945–1946)'''
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Banten|Provinsi Banten]] ([[2000]]).

'''Jawa Barat (Administratif) (1945-[1947(?)])'''


* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Wilayah asal: Wilayah [[Kepulauan Nusa Tenggara|den Kleine Soenda-eilanden]] dari [[Timur Raya (Hindia Belanda)|Gouvernements de Groote Oost]] meliputi [[Bali|Residentie Bali en Lombok]] dan [[Timor|Residentie Timor en Onderhoorigheden]], yang juga Daerah Kaigun Armada Selatan Kedua [[Pendudukan Jepang di Indonesia|Pemerintahan Militer Jepang]].
* Wilayah asal: Wilayah [[Provinsi Jawa Barat Hindia Belanda]] (1. [[Kabupaten Serang|Karesidenan Bantam]] ([[Banten]]), 2. [[Kabupaten Tangerang|Karesidenan Batavia]] ([[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]), 3. [[Kabupaten Bogor|Karesidenan Buitenzorg]] ([[Kota Bogor|Bogor]]), 4. [[Kabupaten Bandung|Karesidenan Priangan]] ([[Kota Bandung|Bandung]]), dan 5. [[Kabupaten Cirebon|Karesidenan Cheribon]] ([[Kota Cirebon|Cirebon]])[?])
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Jakarta|Jakarta]]/[[Kota Bandung|Bandung]] (?).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kabupaten Buleleng|Singaraja]] (?)
* Lain-lain:
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Pembentukan Pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Berdasar [[Persetujuan Linggarjati]] wilayah Provinsi Sunda Kecil tidak lagi masuk dalam wilayah de facto [[Republik Indonesia]] ([[1946]]).
# Setelah [[Agresi Militer Belanda I|agresi militer I]] sebagian besar wilayahnya diduduki [[Belanda]] ([[1947]]).
# Wilayahnya menjadi bagian dari [[Negara Indonesia Timur]] ([[1946]]).
# Berdasarkan [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang dan hanya tinggal sebagian dari wilayah [[Kabupaten Serang|karesidenan Banten]] ([[1948]]).
# Sebagian wilayahnya didirikan [[Negara Pasundan]] dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Distrik Federal Jakarta]] ([[1948]]).


===Pembentukan ulang (1950–1958)===
'''[[Jawa Tengah|Jawa Tengah (1950-sekarang)]]'''
'''Nusa Tenggara (Administratif) (1950–1958)'''


* Peraturan: PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).
[[Berkas:Coat of arms of Central Java.svg|jmpl|kiri|40px]]
* Nomenklatur yang digunakan:
# [[Nusa Tenggara|Sunda Kecil]] ([[1950]]-[[1954|1954/8]]).
# [[Nusa Tenggara]] ([[1954|1954/8]]-[[1958]]).


* Wilayah asal: 1. [[Pulau Bali|Daerah Bali]], 2. [[Pulau Lombok|Daerah Lombok]], 3. [[Pulau Sumbawa|Daerah Sumbawa]], 4. [[Pulau Flores|Daerah Flores]], 5. [[Pulau Sumba|Daerah Sumba]], dan 6. [[Pulau Timor|Daerah Timor dan kepulauan di sekitarnya]] [[Negara Indonesia Timur]].
* Peraturan:
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kabupaten Buleleng|Singaraja]] (?).
# UU No. 10 Tahun 1950 (disahkan dan diundangkan [[4 Juli]] [[1950]]; berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU Drt No. 5 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 18 Tahun 1958).
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Semarang|Karesidenan Semarang]], 2. [[Kabupaten Pati|Karesidenan Pati]], 3. [[Kabupaten Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]], 4. [[Kabupaten Banyumas|Karesidenan Banyumas]], 5. [[Kabupaten Magelang|Karesidenan Kedu]], dan 6. [[Kabupaten Sukoharjo|Karesidenan Surakarta]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Semarang|Semarang]].
* Lain-lain:
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
# Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]])/Pembentukan ulang.
# Mengalami pergantian nomenklatur dari [[Nusa Tenggara|Provinsi Sunda Kecil]] menjadi [[Nusa Tenggara|Provinsi Nusa Tenggara]] berdasarkan UU Drt No. 9 Tahun 1954 (ditetapkan menjadi UU No. 8 Tahun 1958) (1954/8).
# Wilayah bekas [[Kasunanan Surakarta|Kesunanan Surakarta]] termasuk exclave Kotagede serta Imogiri dan [[Praja Mangkunagaran|Praja Mangkunegaran]] termasuk exclave Ngawen (yang keduanya telah dibubarkan dan wilayahnya dijadikan [[Kota Surakarta|Karesidenan Istimewa Surakarta]] pada [[1946]]) dimasukkan menjadi wilayah [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]] ([[1950]]).
# Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Bali|Provinsi Bali]], [[Nusa Tenggara Barat|Provinsi Nusa Tenggara Barat]], dan [[Nusa Tenggara Timur|Provinsi Nusa Tenggara Timur]] tanpa ada pembubaran secara jelas ([[1958]]).
# Terjadi pengurangan wilayah yaitu wilayah exclave Kotagede, Imogiri, dan Ngawen diserahkan pada [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] ([[1957|1957/8]]).

'''Jawa Tengah (Administratif) (1945-[1947(?)])'''

* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Wilayah asal: Wilayah [[Provinsi Jawa Tengah Hindia Belanda]] (1. [[Kabupaten Semarang|Karesidenan Semarang]], 2. [[Kabupaten Rembang|Karesidenan Rembang]], 3. [[Kabupaten Pekalongan|Karesidenan Pekalongan]], 4. [[Kabupaten Banyumas|Karesidenan Banyumas]], dan 5. [[Kabupaten Magelang|Karesidenan Kedu]]).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Semarang|Semarang]] (?).
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Setelah [[Agresi Militer Belanda I|agresi militer I]] sebagian besar wilayahnya diduduki [[Belanda]] (1947).
# Berdasarkan [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang dan hanya tinggal sebagian dari wilayah [[Kabupaten Magelang|karesidenan Kedu]], [[Kabupaten Pati|Rembang]], dan [[Kabupaten Grobogan|Semarang]] ([[1948]]).
# Di wilayahnya didirikan [[Satuan Kenegaraan Jawa Tengah]] ([[1948]]).

'''[[Jawa Timur|Jawa Timur (1950-sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of East Java.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan:
# UU No. 2 Tahun 1950 (disahkan [[3 Maret]] [[1950]], diundangkan [[4 Maret]] [[1950]], berlaku [[15 Agustus]] [[1950]]) jo. UU No. 18 Tahun 1950.
# PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).

* Wilayah asal:
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Surabaya|Surabaya]].
* Lain-lain: Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan [[RIS]]-[[RI]] [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.

'''Jawa Timur (Administratif) (1945-[1947(?)])'''

* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Wilayah asal: Wilayah [[Provinsi Jawa Timur Hindia Belanda]] (1. [[Kabupaten Gresik|Karesidenan Surabaya]], 2. [[Kabupaten Sumenep|Karesidenan Madura]], 3. [[Kabupaten Bondowoso|Karesidenan Besuki]], 4. [[Kabupaten Malang|Karesidenan Malang]], 5. [[Kabupaten Kediri|Karesidenan Kediri]], 6. [[Kabupaten Madiun|Karesidenan Madiun]], dan 7. [[Kabupaten Bojonegoro|Karesidenan Bojonegoro]].).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Surabaya|Surabaya]] (?).
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Setelah [[Agresi Militer Belanda I|agresi militer I]] sebagian besar wilayahnya diduduki Belanda ([[1947]]).
# Berdasarkan [[Perjanjian Renville]] wilayahnya berkurang dan hanya tinggal [[Kabupaten Madiun|Karesidenan Madiun]], [[Kabupaten Kediri|Karesidenan Kediri]], dan [[Kabupaten Bojonegoro|sebagian dari wilayah karesidenan Bojonegoro]] ([[1948]]).
# Di wilayahnya didirikan [[Negara Jawa Timur]] dan [[Negara Madura]] ([[1948]]).

== Regio IV Nusa Tenggara ==


===Pemekaran menjadi 3 provinsi (1958–1976)===
'''[[Bali|Bali (1958-sekarang)]]'''
'''[[Bali|Bali (1958–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat_of_arms_of_Bali.svg|jmpl|kiri|30px]]
[[Berkas:Coat_of_arms_of_Bali.svg|jmpl|kiri|30px]]
Baris 446: Baris 482:
* Kedudukan Pemerintahan (sekarang): [[Kota Denpasar]].
* Kedudukan Pemerintahan (sekarang): [[Kota Denpasar]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Nusa Tenggara|Provinsi Administratif Nusa Tenggara]] [atau Pembentukan pertama dari wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (?)].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Nusa Tenggara|Provinsi Administratif Nusa Tenggara]] [atau Pembentukan pertama dari wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (?)].

'''Nusa Tenggara (Administratif) (1950-1958)'''

* Peraturan: PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).
* Nomenklatur yang digunakan:
# [[Nusa Tenggara|Sunda Kecil]] ([[1950]]-[[1954|1954/8]]).
# [[Nusa Tenggara]] ([[1954|1954/8]]-[[1958]]).

* Wilayah asal: 1. [[Pulau Bali|Daerah Bali]], 2. [[Pulau Lombok|Daerah Lombok]], 3. [[Pulau Sumbawa|Daerah Sumbawa]], 4. [[Pulau Flores|Daerah Flores]], 5. [[Pulau Sumba|Daerah Sumba]], dan 6. [[Pulau Timor|Daerah Timor dan kepulauan di sekitarnya]] [[Negara Indonesia Timur]].
* Wilayah asal: 1. [[Pulau Bali|Daerah Bali]], 2. [[Pulau Lombok|Daerah Lombok]], 3. [[Pulau Sumbawa|Daerah Sumbawa]], 4. [[Pulau Flores|Daerah Flores]], 5. [[Pulau Sumba|Daerah Sumba]], dan 6. [[Pulau Timor|Daerah Timor dan kepulauan di sekitarnya]] [[Negara Indonesia Timur]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kabupaten Buleleng|Singaraja]] (?).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kabupaten Buleleng|Singaraja]] (?).
Baris 461: Baris 489:
# Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Bali|Provinsi Bali]], [[Nusa Tenggara Barat|Provinsi Nusa Tenggara Barat]], dan [[Nusa Tenggara Timur|Provinsi Nusa Tenggara Timur]] tanpa ada pembubaran secara jelas ([[1958]]).
# Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi [[Bali|Provinsi Bali]], [[Nusa Tenggara Barat|Provinsi Nusa Tenggara Barat]], dan [[Nusa Tenggara Timur|Provinsi Nusa Tenggara Timur]] tanpa ada pembubaran secara jelas ([[1958]]).


'''[[Nusa Tenggara Barat|Nusa Tenggara Barat (1958-sekarang)]]'''
'''[[Nusa Tenggara Barat|Nusa Tenggara Barat (1958–sekarang)]]'''


[[Berkas:West Nusa Tenggara COA.svg|jmpl|kiri|30px]]
[[Berkas:West Nusa Tenggara COA.svg|jmpl|kiri|30px]]
Baris 470: Baris 498:
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Nusa Tenggara|Provinsi Administratif Nusa Tenggara]] [atau Pembentukan pertama dari wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (?)].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Nusa Tenggara|Provinsi Administratif Nusa Tenggara]] [atau Pembentukan pertama dari wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (?)].


'''[[Nusa Tenggara Timur|Nusa Tenggara Timur (1958-sekarang)]]'''
'''[[Nusa Tenggara Timur|Nusa Tenggara Timur (1958–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of Arms of East Nusa Tenggara NEW.png|jmpl|kiri|30px]]
[[Berkas:Coat of Arms of East Nusa Tenggara NEW.png|jmpl|kiri|30px]]
Baris 479: Baris 507:
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Nusa Tenggara|Provinsi Administratif Nusa Tenggara]] [atau Pembentukan pertama dari wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (?)].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Nusa Tenggara|Provinsi Administratif Nusa Tenggara]] [atau Pembentukan pertama dari wilayah [[Negara Indonesia Timur]] (?)].


===Penggabungan menjadi 4 provinsi (1976–1999)===
'''Sunda Kecil (Administratif) (1945-1946)'''


'''[[Timor Timur]] (1976–1999)'''
* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Wilayah asal: Wilayah [[Kepulauan Nusa Tenggara|den Kleine Soenda-eilanden]] dari [[Timur Raya (Hindia Belanda)|Gouvernements de Groote Oost]] meliputi [[Bali|Residentie Bali en Lombok]] dan [[Timor|Residentie Timor en Onderhoorigheden]], yang juga Daerah Kaigun Armada Selatan Kedua [[Pendudukan Jepang di Indonesia|Pemerintahan Militer Jepang]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kabupaten Buleleng|Singaraja]] (?)
* Lain-lain:
# Pembentukan Pertama.
# Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud [[Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945|pasal 18 UUD]] ([[1945]]).
# Berdasar [[Persetujuan Linggarjati]] wilayah Provinsi Sunda Kecil tidak lagi masuk dalam wilayah de facto [[Republik Indonesia]] ([[1946]]).
# Wilayahnya menjadi bagian dari [[Negara Indonesia Timur]] ([[1946]]).

'''[[Timor Timur]] (1976-1999)'''


[[Berkas:Coat of arms of Timor Timur.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of Timor Timur.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 500: Baris 519:
# Pembentukan pertama berdasar [[Deklarasi Balibo|Proklamasi Rakyat Timor Timur di Balibo]] tanggal [[30 November]] [[1975]] dan Petisi Rakyat dari koalisi partai pro-integrasi Pemerintah Sementara Timor Timur di [[Kota Dili|Dili]] tanggal [[31 Mei]] [[1976]] [[Invasi Indonesia ke Timor Timur|pasca aneksasi wilayah Indonesia ke wilayah yang bukan bekas bagian Hindia Belanda.]]
# Pembentukan pertama berdasar [[Deklarasi Balibo|Proklamasi Rakyat Timor Timur di Balibo]] tanggal [[30 November]] [[1975]] dan Petisi Rakyat dari koalisi partai pro-integrasi Pemerintah Sementara Timor Timur di [[Kota Dili|Dili]] tanggal [[31 Mei]] [[1976]] [[Invasi Indonesia ke Timor Timur|pasca aneksasi wilayah Indonesia ke wilayah yang bukan bekas bagian Hindia Belanda.]]
# Mendapat kemerdekaan tahun [[2002]], melalui [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum tahun 1999]] berdasar [[Resolusi 1246 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa]].
# Mendapat kemerdekaan tahun [[2002]], melalui [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum tahun 1999]] berdasar [[Resolusi 1246 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa]].

===Kembali menjadi 3 provinsi (1999–sekarang)===
*[[Bali]]
*[[Nusa Tenggara Barat]]
*[[Nusa Tenggara Timur]]


== Regio V Sulawesi ==
== Regio V Sulawesi ==
===Awal pembentukan (1945–1960)===

'''[[Sulawesi (provinsi)|Sulawesi]] (Administratif) [I] (1945–1946)'''
'''[[Gorontalo|Gorontalo (2000-sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of Gorontalo.svg|jmpl|kiri|30px]]

* Peraturan: UU No. 38 Tahun 2000 (disahkan dan diundangkan [[22 Desember]] [[2000]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Gorontalo]], 2. [[Kota Gorontalo]] (dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959]), dan 3. [[Kabupaten Boalemo]] (dimaksud UU No. 50 Tahun 1999).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Gorontalo]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Provinsi Sulawesi Utara]].

'''Sulawesi (Administratif) [I] (1945-1946)'''


* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
* Peraturan: Putusan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] [[19 Agustus]] [[1945]].
Baris 523: Baris 538:
# Wilayahnya menjadi bagian dari [[Negara Indonesia Timur]] ([[1946]]).
# Wilayahnya menjadi bagian dari [[Negara Indonesia Timur]] ([[1946]]).


'''Sulawesi (Administratif) [II] (1950-1960)'''
'''[[Sulawesi (provinsi)|Sulawesi]] (Administratif) [II] (1950–1960)'''


* Peraturan: PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).
* Peraturan: PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan [[14 Agustus]] [[1950]]; diumumkan [[16 Agustus]] [[1950]]; berlaku [[17 Agustus]] [[1950]]).
Baris 532: Baris 547:
# Wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Administratif Sulawesi Selatan dan Provinsi Administratif Sulawesi Utara ([[1960]]).
# Wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Administratif Sulawesi Selatan dan Provinsi Administratif Sulawesi Utara ([[1960]]).


===Pemekaran menjadi 2 provinsi (1960–1964)===
'''Sulawesi Barat (2004-sekarang)'''
[[Berkas:Old map of Sulawesi (1960).svg|kanan|thumb|100px|Pembagian administratif pulau Sulawesi (1960–1964)]]
'''Sulawesi Utara (Administratif) (1960)'''


* Peraturan: Peraturan Presiden No. 5 Tahun 1960 (disahkan dan diundangkan [[31 Maret]] [[1960]]).
[[Berkas:Coat of arms of West Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]
* Wilayah asal: Daerah-Daerah Tingkat II/Kotapraja dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959 pasal 1 ayat (1) nomor 1-10 (yaitu: 1. [[Kota Manado|Kotapraja Menado]], 2. [[Kabupaten Kepulauan Sangihe|Daerah Tingkat II Kepulauan Sangihe dan Talaud]], 3. [[Kabupaten Minahasa|Daerah Tingkat II Minahasa]], 4. [[Kabupaten Bolaang Mongondow|Daerah Tingkat II Bolaang Mongondow]], 5. [[Kabupaten Gorontalo|Daerah Tingkat II Gorontalo]], 6. [[Kabupaten Donggala|Daerah Tingkat II Donggala]], 7. [[Kabupaten Toli-Toli|Daerah Tingkat II Buol-Toli-Toli]], 8. [[Kota Gorontalo|Kotapraja Gorontalo]], 9. [[Kabupaten Poso|Daerah Tingkat II Poso]], dan 10. [[Kabupaten Banggai|Daerah Tingkat II Banggai]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Menado]] (?).
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Administratif Sulawesi.
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] dengan nomenklatur [[Sulawesi Utara|Provinsi Sulawesi Utara-Tengah]] ([[1960]]).


'''Sulawesi Selatan (Administratif) (1960)'''
* Peraturan: UU No. 26 Tahun 2004 (disahkan dan diundangkan [[22 September]] [[2004]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Majene]], 2. [[Kabupaten Polewali Mandar|Kabupaten Polewali Mamasa]], 3. [[Kabupaten Mamuju]] (dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959), 4. [[Kabupaten Mamasa]] (dimaksud dalam UU No. 11 Tahun 2002), dan 5. [[Kabupaten Mamuju Utara]] (dimaksud dalam UU No. 7 Tahun 2003)
* Kedudukan Pemerintahan asal: [[Mamuju]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Provinsi Sulawesi Selatan]].


* Peraturan: Peraturan Presiden No. 5 Tahun 1960 (disahkan dan diundangkan [[31 Maret]] [[1960]]).
'''[[Sulawesi Selatan|Sulawesi Selatan (1960/4-sekarang)]]'''
* Wilayah asal: Daerah-Daerah Tingkat II/Kotapraja dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959 pasal 1 ayat (1) nomor 11-37 (yaitu: 11. [[Kota Makassar|Kotapraja Makassar]], 12.[[Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan|Daerah Tingkat II Pangkajene dan Kepulauan]], 13. [[Kabupaten Maros|Daerah Tingkat II Maros]], 14. [[Kabupaten Gowa|Daerah Tingkat II Gowa]], 15. [[Kabupaten Jeneponto|Daerah Tingkat II Jeneponto]], 16. [[Kabupaten Takalar|Daerah Tingkat II Takalar]], 17. [[Kabupaten Luwu|Daerah Tingkat II Luwu]], 18. [[Kabupaten Tana Toraja|Daerah Tingkat II Tana Toraja]], 19. [[Kabupaten Bone|Daerah Tingkat II Bone]], 20. [[Kabupaten Wajo|Daerah Tingkat II Wajo]], 21. [[Kabupaten Soppeng|Daerah Tingkat II Soppeng]], 22. [[Kabupaten Bantaeng|Daerah Tingkat II Bonthain]], 23. [[Kabupaten Bulukumba|Daerah Tingkat II Bulukumba]], 24. [[Kabupaten Sinjai|Daerah Tingkat II Sinjai]], 25. [[Kabupaten Kepulauan Selayar|Daerah Tingkat II Selayar]], 26. [[Kota Parepare|Kotapraja Parepare]], 27.[[Kabupaten Barru|Daerah Tingkat II Barru]], 28. [[Kabupaten Sidenreng Rappang|Daerah Tingkat II Sidenreng-Rappang]], 29. [[Kabupaten Pinrang|Daerah Tingkat II Pinrang]], 30. [[Kabupaten Enrekang|Daerah Tingkat II Enrekang]], 31. [[Kabupaten Majene|Daerah Tingkat II Majene]], 32. [[Kabupaten Mamuju|Daerah Tingkat II Mamuju]], 33. [[Kabupaten Polewali Mandar|Daerah Tingkat II Polewali-Mamasa]], 34. [[Kabupaten Buton|Daerah Tingkat II Buton]], 35. [[Kabupaten Muna|Daerah Tingkat II Muna]], 36. [[Kabupaten Kendari|Daerah Tingkat II Kendari]], dan 37. [[Kabupaten Kolaka|Daerah Tingkat II Kolaka]]).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Makassar]] (?).
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Administratif Sulawesi.
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] dengan nomenklatur [[Sulawesi Selatan|Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara]] ([[1960]]).


===Pemekaran menjadi 4 provinsi (1964–1999)===
[[Berkas:Coat of arms of South Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]
'''[[Sulawesi Selatan|Sulawesi Selatan (1960/4–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of South Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]
[[Berkas:Wilayah Sulawesi Selatan (1960-2004).gif|thumb|100px|Sejarah Wilayah Sulawesi Selatan]]
* Peraturan: UU No. 47 Prp Tahun 1960 (disahkan dan diundangkan [[13 Desember]] [[1960]]) jo. Perppu No. 2 Tahun 1964 (ditetapkan menjadi UU No. 13 Tahun 1964).
* Peraturan: UU No. 47 Prp Tahun 1960 (disahkan dan diundangkan [[13 Desember]] [[1960]]) jo. Perppu No. 2 Tahun 1964 (ditetapkan menjadi UU No. 13 Tahun 1964).
* Nomenklatur yang digunakan:
* Nomenklatur yang digunakan:
Baris 556: Baris 583:
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Sulawesi Tenggara]] ([[1964]]) dan [[Provinsi Sulawesi Barat]] ([[2004]]).
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Sulawesi Tenggara]] ([[1964]]) dan [[Provinsi Sulawesi Barat]] ([[2004]]).


'''Sulawesi Selatan (Administratif) (1960)'''
'''[[Sulawesi Tengah|Sulawesi Tengah (1964–sekarang)]]'''

* Peraturan: Peraturan Presiden No. 5 Tahun 1960 (disahkan dan diundangkan [[31 Maret]] [[1960]]).
* Wilayah asal: Daerah-Daerah Tingkat II/Kotapraja dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959 pasal 1 ayat (1) nomor 11-37 (yaitu: 11. [[Kota Makassar|Kotapraja Makassar]], 12.[[Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan|Daerah Tingkat II Pangkajene dan Kepulauan]], 13. [[Kabupaten Maros|Daerah Tingkat II Maros]], 14. [[Kabupaten Gowa|Daerah Tingkat II Gowa]], 15. [[Kabupaten Jeneponto|Daerah Tingkat II Jeneponto]], 16. [[Kabupaten Takalar|Daerah Tingkat II Takalar]], 17. [[Kabupaten Luwu|Daerah Tingkat II Luwu]], 18. [[Kabupaten Tana Toraja|Daerah Tingkat II Tana Toraja]], 19. [[Kabupaten Bone|Daerah Tingkat II Bone]], 20. [[Kabupaten Wajo|Daerah Tingkat II Wajo]], 21. [[Kabupaten Soppeng|Daerah Tingkat II Soppeng]], 22. [[Kabupaten Bantaeng|Daerah Tingkat II Bonthain]], 23. [[Kabupaten Bulukumba|Daerah Tingkat II Bulukumba]], 24. [[Kabupaten Sinjai|Daerah Tingkat II Sinjai]], 25. [[Kabupaten Kepulauan Selayar|Daerah Tingkat II Selayar]], 26. [[Kota Parepare|Kotapraja Parepare]], 27.[[Kabupaten Barru|Daerah Tingkat II Barru]], 28. [[Kabupaten Sidenreng Rappang|Daerah Tingkat II Sidenreng-Rappang]], 29. [[Kabupaten Pinrang|Daerah Tingkat II Pinrang]], 30. [[Kabupaten Enrekang|Daerah Tingkat II Enrekang]], 31. [[Kabupaten Majene|Daerah Tingkat II Majene]], 32. [[Kabupaten Mamuju|Daerah Tingkat II Mamuju]], 33. [[Kabupaten Polewali Mandar|Daerah Tingkat II Polewali-Mamasa]], 34. [[Kabupaten Buton|Daerah Tingkat II Buton]], 35. [[Kabupaten Muna|Daerah Tingkat II Muna]], 36. [[Kabupaten Kendari|Daerah Tingkat II Kendari]], dan 37. [[Kabupaten Kolaka|Daerah Tingkat II Kolaka]]).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Makassar]] (?).
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Administratif Sulawesi.
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] dengan nomenklatur [[Sulawesi Selatan|Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara]] ([[1960]]).

'''[[Sulawesi Tengah|Sulawesi Tengah (1964-sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of Central Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]
[[Berkas:Coat of arms of Central Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]
Baris 574: Baris 592:
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sulawesi Utara|Provinsi Sulawesi Utara-Tengah]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sulawesi Utara|Provinsi Sulawesi Utara-Tengah]].


'''[[Sulawesi Tenggara|Sulawesi Tenggara (1964-sekarang)]]'''
'''[[Sulawesi Tenggara|Sulawesi Tenggara (1964–sekarang)]]'''

[[Berkas:Southeast_Sulawesi_COA.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Southeast_Sulawesi_COA.svg|jmpl|kiri|40px]]


Baris 583: Baris 600:
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sulawesi Selatan|Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Sulawesi Selatan|Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara]].


'''[[Sulawesi Utara|Sulawesi Utara (1960/4-sekarang)]]'''
'''[[Sulawesi Utara|Sulawesi Utara (1960/4–sekarang)]]'''
[[Berkas:Wilayah Sulawesi Utara (1960-2000).gif|thumb|100px|ka|Peta Administrasi Sulawesi Utara]]

[[Berkas:Coat of arms of North Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]
[[Berkas:Coat of arms of North Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]


Baris 598: Baris 615:
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Gorontalo]] ([[2000]]).
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Gorontalo]] ([[2000]]).


===Pemekaran menjadi 6 provinsi (2000–sekarang)===
'''Sulawesi Utara (Administratif) (1960)'''
'''[[Gorontalo|Gorontalo (2000–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of Gorontalo.svg|jmpl|kiri|30px]]
* Peraturan: Peraturan Presiden No. 5 Tahun 1960 (disahkan dan diundangkan [[31 Maret]] [[1960]]).
* Wilayah asal: Daerah-Daerah Tingkat II/Kotapraja dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959 pasal 1 ayat (1) nomor 1-10 (yaitu: 1. [[Kota Manado|Kotapraja Menado]], 2. [[Kabupaten Kepulauan Sangihe|Daerah Tingkat II Kepulauan Sangihe dan Talaud]], 3. [[Kabupaten Minahasa|Daerah Tingkat II Minahasa]], 4. [[Kabupaten Bolaang Mongondow|Daerah Tingkat II Bolaang Mongondow]], 5. [[Kabupaten Gorontalo|Daerah Tingkat II Gorontalo]], 6. [[Kabupaten Donggala|Daerah Tingkat II Donggala]], 7. [[Kabupaten Toli-Toli|Daerah Tingkat II Buol-Toli-Toli]], 8. [[Kota Gorontalo|Kotapraja Gorontalo]], 9. [[Kabupaten Poso|Daerah Tingkat II Poso]], dan 10. [[Kabupaten Banggai|Daerah Tingkat II Banggai]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Menado]] (?).
* Lain-lain:
# Pemekaran dari Provinsi Administratif Sulawesi.
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] dengan nomenklatur [[Sulawesi Utara|Provinsi Sulawesi Utara-Tengah]] ([[1960]]).


* Peraturan: UU No. 38 Tahun 2000 (disahkan dan diundangkan [[22 Desember]] [[2000]]).
== Regio VI Maluku-Papua ==
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Gorontalo]], 2. [[Kota Gorontalo]] (dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959]), dan 3. [[Kabupaten Boalemo]] (dimaksud UU No. 50 Tahun 1999).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Gorontalo]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Provinsi Sulawesi Utara]].


'''Irian Barat [I] (1956/7/8-1962)'''
'''Sulawesi Barat (2004–sekarang)'''


[[Berkas:Coat of arms of West Sulawesi.svg|jmpl|kiri|30px]]
* Peraturan: UU No. 15 Tahun 1956 (disahkan dan diundangkan [[16 Agustus]] [[1956]]) jo. UU Drt No. 20 Tahun 1957 [disahkan dan diundangkan [[10 Agustus]] [[1957]]; berlaku surut [[16 Agustus]] [[1956]] ] (ditetapkan menjadi UU No. 23 Tahun 1958 [disahkan [[17 Juni]] [[1958]]; diundangkan [[4 Juli]] [[1958]]; berlaku surut [[16 Agustus]] [[1956]] ]).
* Wilayah asal: [[Papua|Wilayah Irian Barat]] dan [[Kota Tidore Kepulauan|Kawedanaan Tidore]], serta [[Kabupaten Halmahera Tengah|Distrik Weda dan Distrik Petani (sebagian wilayah Kawedanan Weda)]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Tidore Kepulauan|Tidore]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama/pemekaran dari Provinsi Administratif Maluku.
# Mendapat tambahan wilayah yaitu [[Kabupaten Halmahera Tengah|Distrik Maba dan Distrik Gebe]] dari Provinsi Administratif Maluku sehingga wilayahnya meliputi [[Papua|Irian Barat]] serta [[Kota Tidore Kepulauan|Kawedanaan Tidore]] dan seluruh [[Kabupaten Halmahera Tengah|Kawedanan Weda]] ([[1957|1957/8]]).
# Dibubarkan dan dibentuk ulang pada [[1962]].


* Peraturan: UU No. 26 Tahun 2004 (disahkan dan diundangkan [[22 September]] [[2004]]).
'''Irian Barat [II] (1962-1969)'''
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Majene]], 2. [[Kabupaten Polewali Mandar|Kabupaten Polewali Mamasa]], 3. [[Kabupaten Mamuju]] (dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959), 4. [[Kabupaten Mamasa]] (dimaksud dalam UU No. 11 Tahun 2002), dan 5. [[Kabupaten Mamuju Utara]] (dimaksud dalam UU No. 7 Tahun 2003)

* Kedudukan Pemerintahan asal: [[Mamuju]].
* Peraturan: Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1962 (disahkan dan diundangkan [[1 Januari]] [[1962]]) jo. Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1963 (disahkan dan diundangkan [[21 Februari]] [[1963]]) jo. [[Keputusan Presiden|Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1963]].
* Lain-lain: Pemekaran dari [[Provinsi Sulawesi Selatan]].
* Nomenklatur yang digunakan:
# [[Papua|Provinsi Irian Barat Bentuk Baru]] ([[1962]]-[[1963]]).
# [[Papua|Provinsi Irian Barat]] ([[1963]]-[[1969]]).

* Wilayah asal: [[Papua|Residentie Nieuw Guinea]] menurut konstruksi a la [[van Mook]].
* Kedudukan Pemerintahan: Kotabaru.
* Lain-lain:
# Pembentukan ulang [[Papua|Provinsi Irian Barat [I] ]], dengan perubahan wilayah.
# Pemerintahan Perjuangan di bawah [[Presiden Indonesia|Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia/Panglima Besar Pembebasan Irian Barat]] atas wilayah sengketa (?) ([[1962]]-[[1963]]).
# Pemerintahan Sipil Sementara Indonesia atas wilayah sengketa sejak [[1 Mei]] [[1963]].

'''Irian Jaya Tengah (1999 de jure)'''

* Peraturan: UU No. 45 Tahun 1999 (disahkan dan diundangkan pada [[4 Oktober]] [[1999]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Biak Numfor]], 2. [[Kabupaten Kepulauan Yapen|Kabupaten Yapen Waropen]], 3. [[Kabupaten Nabire]] (dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 1969); 4. [[Kabupaten Paniai|Kabupaten [Administratif] Paniai]] (dimaksud dalam PP No. 52 Tahun 1996); dan 5. [[Kabupaten Mimika|Kabupaten [Administratif] Mimika]] (dimaksud dalam PP No. 54 Tahun 1996).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kabupaten Mimika|Timika (Sebagian wilayah dari Kabupaten Mimika)]].
* Lain-lain: Secara de facto Provinsi Irian Jaya Tengah belum pernah terbentuk.

'''[[Maluku|Maluku (1957/8-sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of Maluku.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan: UU Drt No. 22 Tahun 1957 [disahkan dan diundangkan [[10 Agustus]] [[1957]] ] (ditetapkan menjadi UU No. 20 Tahun 1958 [disahkan [[17 Juni]] [[1958]]; diundangkan [[1 Juli]] [[1958]] ]) jo. Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1962.
* Wilayah asal: Wilayah Provinsi Maluku termaksud dalam PP RIS No.21 tahun 1950 jis. pasal 1 dan pasal 2 ayat 2 UU No. 15 tahun 1956 jo. UU Drt No. 20 Tahun 1957 yang wilayahnya meliputi: 1. [[Maluku Utara|Wilayah Daerah Maluku Utara]] (termaksud dalam [[Negara Indonesia Timur|pasal 14 ayat 1 sub 6 dari Staatsblad 1946 No. 143]] jo. [[Negara Indonesia Timur|UU NIT No.44 tahun 1950]] jo. UU No.15 Tahun 1956 jo. UU Drt No. 20 Tahun 1957); 2. [[Kabupaten Maluku Tengah|Wilayah Daerah Maluku Tengah]], dan 3. [[Kabupaten Maluku Tenggara|Wilayah Daerah Maluku Tenggara]] (termaksud dalam PP No.35 Tahun 1952 jo. PP No.3 Tahun 1955); serta 4. [[Kota Ambon|Wilayah Daerah Ambon]] (termaksud dalam PP No. 15 Tahun 1955).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Ambon|Ambon]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama/Alih status dari administratif.
# Mengalami penambahan wilayah yaitu [[Kota Tidore Kepulauan|Kawedanan Tidore]] dan [[Kabupaten Halmahera Tengah|Kawedanan Weda]] dari [[Papua|Provinsi Irian Barat [I] ]] yang dibubarkan ([[1962]]).
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Maluku Utara|Provinsi Maluku Utara]] ([[1999]]).


== Regio VI Maluku–Papua ==
===Awal pembentukan (1945–1956)===
'''Maluku (Administratif) [I] (1945-1946)'''
'''Maluku (Administratif) [I] (1945-1946)'''


Baris 674: Baris 658:
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] ([[1957]]).
# Dialihkan statusnya menjadi [[provinsi]] [[Daerah Otonom|otonom]] ([[1957]]).


===Penggabungan Irian Barat dan Alih Status Provinsi Otonom Maluku (1956–1962)===
'''[[Maluku Utara|Maluku Utara (1999-sekarang)]]'''
'''Irian Barat [I] (1956/7/8-1962)'''


* Peraturan: UU No. 15 Tahun 1956 (disahkan dan diundangkan [[16 Agustus]] [[1956]]) jo. UU Drt No. 20 Tahun 1957 [disahkan dan diundangkan [[10 Agustus]] [[1957]]; berlaku surut [[16 Agustus]] [[1956]] ] (ditetapkan menjadi UU No. 23 Tahun 1958 [disahkan [[17 Juni]] [[1958]]; diundangkan [[4 Juli]] [[1958]]; berlaku surut [[16 Agustus]] [[1956]] ]).
[[Berkas:Coat of arms of North Maluku.svg|jmpl|kiri|40px]]
* Wilayah asal: [[Papua|Wilayah Irian Barat]] dan [[Kota Tidore Kepulauan|Kawedanaan Tidore]], serta [[Kabupaten Halmahera Tengah|Distrik Weda dan Distrik Petani (sebagian wilayah Kawedanan Weda)]].
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Tidore Kepulauan|Tidore]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama/pemekaran dari Provinsi Administratif Maluku.
# Mendapat tambahan wilayah yaitu [[Kabupaten Halmahera Tengah|Distrik Maba dan Distrik Gebe]] dari Provinsi Administratif Maluku sehingga wilayahnya meliputi [[Papua|Irian Barat]] serta [[Kota Tidore Kepulauan|Kawedanaan Tidore]] dan seluruh [[Kabupaten Halmahera Tengah|Kawedanan Weda]] ([[1957|1957/8]]).
# Dibubarkan dan dibentuk ulang pada [[1962]].


'''[[Maluku|Maluku (1957/8-sekarang)]]'''
* Peraturan: UU No. 46 Tahun 1999 (disahkan dan diundangkan [[4 Oktober]] [[1999]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Halmahera Barat|Kabupaten Maluku Utara]] (sebagaimana dimaksud dalam UU Drt No. 23 Tahun 1957 [ditetapkan menjadi UU No. 60 Tahun 1958]); 2. [[Kabupaten Halmahera Tengah]] (sebagaimana dimaksud dalam UU No. 6 Tahun 1990); dan 3. [[Kota Ternate]] (sebagaimana dimaksud dalam UU No. 11 Tahun 1999).
* Kedudukan Pemerintahan (de jure): [[Kabupaten Halmahera Tengah|Sofifi (sebagian wilayah Kecamatan Oba, Kabupaten Halmahera Tengah)]].
* Kedudukan Pemerintahan (de facto): [[Kota Ternate]]
* Lain-lain: Merupakan pemekaran dari [[Maluku|Provinsi Maluku]].


[[Berkas:Coat of arms of Maluku.svg|jmpl|kiri|40px]]
'''[[Papua|Papua (1969-sekarang)]]'''

* Peraturan: UU Drt No. 22 Tahun 1957 [disahkan dan diundangkan [[10 Agustus]] [[1957]] ] (ditetapkan menjadi UU No. 20 Tahun 1958 [disahkan [[17 Juni]] [[1958]]; diundangkan [[1 Juli]] [[1958]] ]) jo. Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1962.
* Wilayah asal: Wilayah Provinsi Maluku termaksud dalam PP RIS No.21 tahun 1950 jis. pasal 1 dan pasal 2 ayat 2 UU No. 15 tahun 1956 jo. UU Drt No. 20 Tahun 1957 yang wilayahnya meliputi: 1. [[Maluku Utara|Wilayah Daerah Maluku Utara]] (termaksud dalam [[Negara Indonesia Timur|pasal 14 ayat 1 sub 6 dari Staatsblad 1946 No. 143]] jo. [[Negara Indonesia Timur|UU NIT No.44 tahun 1950]] jo. UU No.15 Tahun 1956 jo. UU Drt No. 20 Tahun 1957); 2. [[Kabupaten Maluku Tengah|Wilayah Daerah Maluku Tengah]], dan 3. [[Kabupaten Maluku Tenggara|Wilayah Daerah Maluku Tenggara]] (termaksud dalam PP No.35 Tahun 1952 jo. PP No.3 Tahun 1955); serta 4. [[Kota Ambon|Wilayah Daerah Ambon]] (termaksud dalam PP No. 15 Tahun 1955).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kota Ambon|Ambon]].
* Lain-lain:
# Pembentukan pertama/Alih status dari administratif.
# Mengalami penambahan wilayah yaitu [[Kota Tidore Kepulauan|Kawedanan Tidore]] dan [[Kabupaten Halmahera Tengah|Kawedanan Weda]] dari [[Papua|Provinsi Irian Barat [I] ]] yang dibubarkan ([[1962]]).
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Maluku Utara|Provinsi Maluku Utara]] ([[1999]]).
===Pembentukan ulang Irian Barat (1962–1969)===
'''Irian Barat [II] (1962-1969)'''

* Peraturan: Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1962 (disahkan dan diundangkan [[1 Januari]] [[1962]]) jo. Penetapan Presiden No. 1 Tahun 1963 (disahkan dan diundangkan [[21 Februari]] [[1963]]) jo. [[Keputusan Presiden|Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1963]].
* Nomenklatur yang digunakan:
# [[Papua|Provinsi Irian Barat Bentuk Baru]] ([[1962]]-[[1963]]).
# [[Papua|Provinsi Irian Barat]] ([[1963]]-[[1969]]).

* Wilayah asal: [[Papua|Residentie Nieuw Guinea]] menurut konstruksi a la [[van Mook]].
* Kedudukan Pemerintahan: Kotabaru.
* Lain-lain:
# Pembentukan ulang [[Papua|Provinsi Irian Barat [I] ]], dengan perubahan wilayah.
# Pemerintahan Perjuangan di bawah [[Presiden Indonesia|Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia/Panglima Besar Pembebasan Irian Barat]] atas wilayah sengketa (?) ([[1962]]-[[1963]]).
# Pemerintahan Sipil Sementara Indonesia atas wilayah sengketa sejak [[1 Mei]] [[1963]].
===Alih Status Otonom di Papua (1969–1999)===
'''[[Papua|Papua (1969–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of Papua 2.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of Papua 2.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 709: Baris 720:
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Papua Tengah]], [[Provinsi Papua Pegunungan]], dan [[Provinsi Papua Selatan]] pada tahun [[2022]].
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Papua Tengah]], [[Provinsi Papua Pegunungan]], dan [[Provinsi Papua Selatan]] pada tahun [[2022]].


===Pemekaran Irian Jaya/Papua menjadi 3 provinsi dan Maluku menjadi 2 provinsi (1999–2003)===
'''[[Papua Barat|Papua Barat (1999/2003-sekarang)]]'''
'''Irian Jaya Tengah (1999 de jure)'''

* Peraturan: UU No. 45 Tahun 1999 (disahkan dan diundangkan pada [[4 Oktober]] [[1999]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Biak Numfor]], 2. [[Kabupaten Kepulauan Yapen|Kabupaten Yapen Waropen]], 3. [[Kabupaten Nabire]] (dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 1969); 4. [[Kabupaten Paniai|Kabupaten [Administratif] Paniai]] (dimaksud dalam PP No. 52 Tahun 1996); dan 5. [[Kabupaten Mimika|Kabupaten [Administratif] Mimika]] (dimaksud dalam PP No. 54 Tahun 1996).
* Kedudukan Pemerintahan: [[Kabupaten Mimika|Timika (Sebagian wilayah dari Kabupaten Mimika)]].
* Lain-lain: Secara de facto Provinsi Irian Jaya Tengah belum pernah terbentuk.

'''[[Maluku Utara|Maluku Utara (1999–sekarang)]]'''

[[Berkas:Coat of arms of North Maluku.svg|jmpl|kiri|40px]]

* Peraturan: UU No. 46 Tahun 1999 (disahkan dan diundangkan [[4 Oktober]] [[1999]]).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Halmahera Barat|Kabupaten Maluku Utara]] (sebagaimana dimaksud dalam UU Drt No. 23 Tahun 1957 [ditetapkan menjadi UU No. 60 Tahun 1958]); 2. [[Kabupaten Halmahera Tengah]] (sebagaimana dimaksud dalam UU No. 6 Tahun 1990); dan 3. [[Kota Ternate]] (sebagaimana dimaksud dalam UU No. 11 Tahun 1999).
* Kedudukan Pemerintahan (de jure): [[Kabupaten Halmahera Tengah|Sofifi (sebagian wilayah Kecamatan Oba, Kabupaten Halmahera Tengah)]].
* Kedudukan Pemerintahan (de facto): [[Kota Ternate]]
* Lain-lain: Merupakan pemekaran dari [[Maluku|Provinsi Maluku]].

'''[[Papua Barat|Papua Barat (1999/2003–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of West Papua.svg|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Coat of arms of West Papua.svg|jmpl|kiri|40px]]
Baris 718: Baris 747:


* Nomenklatur yang digunakan:
* Nomenklatur yang digunakan:
# [[Papua Barat|Provinsi Irian Jaya Barat]] ([[1999|1999/2003]]-[[2007]]).
# [[Papua Barat|Provinsi Irian Jaya Barat]] ([[1999|1999/2003]][[2007]]).
# [[Papua Barat|Provinsi Papua Barat]] ([[2007]] – sekarang).
# [[Papua Barat|Provinsi Papua Barat]] ([[2007]]–sekarang).


* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Sorong]], 2. [[Kabupaten Manokwari]], 3. [[Kabupaten Fakfak|Kabupaten Fak-Fak]] (dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 1969); dan 4. [[Kota Sorong|Kota [Administratif] Sorong]] (dimaksud dalam PP No. 31 Tahun 1996).
* Wilayah asal: 1. [[Kabupaten Sorong]], 2. [[Kabupaten Manokwari]], 3. [[Kabupaten Fakfak|Kabupaten Fak-Fak]] (dimaksud dalam UU No. 12 Tahun 1969); dan 4. [[Kota Sorong|Kota [Administratif] Sorong]] (dimaksud dalam PP No. 31 Tahun 1996).
Baris 730: Baris 759:
# [[Daerah Khusus|Otonomi Khusus]] [[Papua]] ditegaskan meliputi juga [[Papua Barat]] dengan Perppu No. 1 Tahun 2008 yang ditetapkan menjadi UU No. 35 Tahun 2008 ([[2008]]).
# [[Daerah Khusus|Otonomi Khusus]] [[Papua]] ditegaskan meliputi juga [[Papua Barat]] dengan Perppu No. 1 Tahun 2008 yang ditetapkan menjadi UU No. 35 Tahun 2008 ([[2008]]).
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Papua Barat Daya]] pada [[2022]].
# Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi [[Provinsi Papua Barat Daya]] pada [[2022]].

'''[[Papua Tengah|Papua Tengah (1999/2022-sekarang)]]'''
===Pembatalan Irian Jaya Tengah dan pembentukan ulang Papua Barat (2003–2022)===
*Pembatalan Irian Jaya Tengah, secara de Facto belum terbentuk
*Wilayah Irian Jaya Tengah kembali ke Provinsi Papua
*Provinsi Irian Jaya Barat berganti nomenklaturnya menjadi Provinsi Papua Barat (2007).
===Pemekaran Papua menjadi 6 provinsi (2022–sekarang)===
'''[[Papua Tengah|Papua Tengah (1999/2022–sekarang)]]'''


[[Berkas:Lambang Papua Tengah.png|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Lambang Papua Tengah.png|jmpl|kiri|40px]]
Baris 747: Baris 782:
# Tahun 2003 dilakukan pemekaran secara sepihak oleh Andreas Anggaibak (Ketua DPRD Mimika), Jacobus Muyapa (Ketua DPRD Paniai), dan Philip Wona (Bupati Yapen Waropen)<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=2003-09-01|title=Pemekaran yang Menyulut Perang|url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/90094/pemekaran-yang-menyulut-perang|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-10}}</ref>
# Tahun 2003 dilakukan pemekaran secara sepihak oleh Andreas Anggaibak (Ketua DPRD Mimika), Jacobus Muyapa (Ketua DPRD Paniai), dan Philip Wona (Bupati Yapen Waropen)<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=2003-09-01|title=Pemekaran yang Menyulut Perang|url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/90094/pemekaran-yang-menyulut-perang|website=Tempo|language=en|access-date=2022-08-10}}</ref>


'''[[Papua Selatan|Papua Selatan (2022-sekarang)]]'''
'''[[Papua Selatan|Papua Selatan (2022–sekarang)]]'''


[[Berkas:Lambang Papua Selatan.png|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Lambang Papua Selatan.png|jmpl|kiri|40px]]
Baris 756: Baris 791:
* Lain-lain: Seluruh Kabupaten di Papua Selatan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke sejak tahun 2002.
* Lain-lain: Seluruh Kabupaten di Papua Selatan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Merauke sejak tahun 2002.


'''[[Papua Pegunungan|Papua Pegunungan (2022-sekarang)]]'''
'''[[Papua Pegunungan|Papua Pegunungan (2022–sekarang)]]'''


[[Berkas:Coat of arms of Highland Papua.png|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Lambang Papua Pegunungan.svg|jmpl|kiri|40px]]


* Peraturan: UU No. 16 Tahun 2022 (disahkan dan diundangkan pada [[25 Juli]] 2022)
* Peraturan: UU No. 16 Tahun 2022 (disahkan dan diundangkan pada [[25 Juli]] 2022)
Baris 765: Baris 800:
* Lain-lain: Seluruh Kabupaten di Papua Pegunungan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya sejak tahun 2002.
* Lain-lain: Seluruh Kabupaten di Papua Pegunungan merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya sejak tahun 2002.


'''[[Papua Barat Daya|Papua Barat Daya (2022-sekarang)]]'''
'''[[Papua Barat Daya|Papua Barat Daya (2022–sekarang)]]'''


[[Berkas:Logo Papua Barat Daya1.png|jmpl|kiri|40px]]
[[Berkas:Logo Papua Barat Daya1.png|jmpl|kiri|40px]]
Baris 788: Baris 823:
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Pemerintahan daerah di Indonesia]]
[[Kategori:Pemerintahan daerah di Indonesia]]
[[Kategori:Daftar provinsi di Indonesia]]

Revisi terkini sejak 21 Februari 2024 07.28

Berikut adalah daftar dan sejarah singkat provinsi di Indonesia atau daerah yang dipersamakan dengan provinsi yang pernah dibentuk di Negara Kesatuan Republik Indonesia mulai dari tahun 1945-sekarang (2023). Negara Indonesia dibagi dalam daerah-daerah provinsi atau daerah-daerah yang dipersamakan dengan provinsi. Daerah-daerah tersebut, baik yang bersifat otonom atau yang bersifat administrasi belaka, semuanya diatur menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-Undang atau yang disetarakan dengan undang-undang. Selain itu Negara Indonesia mengakui dan menghormati daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang pengaturannya berbeda dengan daerah pada umumnya. Dalam perjalanan masa selama lebih dari enam puluh tahun, Negara Indonesia telah membentuk lebih dari tiga puluh provinsi atau daerah yang dipersamakan dengan provinsi. Beberapa di antaranya masih ada hingga saat ini (2022), sisanya telah dimekarkan, bahkan sebagian telah diubah bentuknya atau dibubarkan.selesai.

Regio I Sumatra[sunting | sunting sumber]

Pembentukan awal 1 provinsi (1945–1948)[sunting | sunting sumber]

Sumatra (administratif) (1945–1947)

  1. Pembentukan pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945).
  3. Dialihkan statusnya menjadi provinsi otonom (1947).

Sumatra (1947–1948)

  • Peraturan: PP No. 8 Tahun 1947 (disahkan dan diundangkan 28-14-1947).
  • Wilayah asal: Wilayah Provinsi Administratif Sumatra.
  • Kedudukan Pemerintahan: Medan.
  • Lain-lain:
  1. Pembentukan pertama/Alih status dari administratif.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1947).
  3. Berdasar Perjanjian Renville wilayahnya berkurang karena didirikan/menjadi Negara Sumatra Timur, Negara Sumatera Selatan, serta Satuan Kenegaraan Riau, Satuan Kenegaraan Belitung, dan Satuan Kenegaraan Bangka (1948).
  4. Wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Sumatera Utara [I], Provinsi Sumatra Tengah [I], dan Provinsi Sumatera Selatan [I] (1948).

Pemekaran menjadi 3 provinsi (1948–1949)[sunting | sunting sumber]

Sumatera Utara [I] (1948–1949)

  1. Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah (1948).
  3. Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi Negara Sumatra Timur (1948).
  4. Selama Periode Pemerintahan Darurat sampai akhir 1949 pemerintahannya bersifat militer.
  5. Dibubarkan dengan Peraturan Wakil Perdana Menteri Pengganti Peraturan Pemerintah Tahun 1949 No. 8/Des/WKPM dan No. 9/Des/WKPM; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli-Sumatra Timur (1949).

Sumatra Tengah [I] (1948–1950)

  1. Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah (1948).
  3. Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi Satuan kenegaraan Riau (1948).
  4. Selama Periode Pemerintahan Darurat sampai sekitar pertengahan 1950 pemerintahannya bersifat militer.
  5. Dibentuk ulang menjadi Provinsi Sumatra Tengah [II] tanpa pencabutan peraturan UU No. 10 Tahun 1948 (1950).

Sumatera Selatan [I] (1948–1950)

  1. Pemekaran dari Provinsi Sumatra.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah (1948).
  3. Sebagian wilayahnya didirikan/menjadi Negara Sumatera Selatan, Satuan kenegaraan Belitung, dan Satuan kenegaraan Bangka (1948).
  4. Selama Periode Pemerintahan Darurat sampai sekitar pertengahan 1950 pemerintahannya bersifat militer.
  5. Dibentuk ulang menjadi Provinsi Sumatera Selatan [II] tanpa pencabutan peraturan UU No. 10 Tahun 1948 (1950).

Pemekaran menjadi 5 provinsi (1949–1950)[sunting | sunting sumber]

Aceh [I] (1949–1950)

  1. Pemekaran dari Provinsi Sumatera Utara [I].
  2. Dibubarkan dengan Perppu No. 5 Tahun 1950; Wilayahnya digabung dengan Provinsi Tapanuli-Sumatra Timur menjadi Provinsi Sumatera Utara [II] (1950).

Tapanuli-Sumatra Timur (1949–1950)

  1. Merupakan pemekaran dari Provinsi Sumatera Utara [I].
  2. Dibubarkan dengan Perppu No. 5 Tahun 1950; Wilayahnya digabung dengan Provinsi Aceh menjadi Provinsi Sumatera Utara [II] (1950).

Penggabungan kembali menjadi 3 provinsi (1950–1956)[sunting | sunting sumber]

Sumatra Tengah [II] (1950–1957/58)

  • Peraturan:
  1. Perppu No. 4 Tahun 1950 (disahkan 14 Agustus 1950; berlaku 15 Agustus 1950) jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955.
  2. PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan 14 Agustus 1950; diumumkan 16 Agustus 1950; berlaku 17 Agustus 1950).
  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
  2. Dibubarkan dengan UU Drt No. 19 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 61 Tahun 1958). Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi Provinsi Sumatera Barat (1957/8), Provinsi Riau (1957/8), dan Provinsi Jambi (1957/8).

Sumatera Utara [II] (1950–1956)

  • Peraturan:
  1. Perppu No. 5 Tahun 1950 (disahkan 14 Agustus 1950; berlaku 15 Agustus 1950) jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955.
  2. PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan 14 Agustus 1950; diumumkan 16 Agustus 1950jj; berlaku 17 Agustus 1950).
  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
  2. Perppu No. 5 Tahun 1950 dicabut dan diganti dengan UU No 24 Tahun 1956; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi Provinsi Aceh [II] (1956) dan Provinsi Sumatera Utara [III] (1956).

Sumatera Selatan [II] (1950–sekarang)

  • Peraturan:
  1. Perppu No. 3 Tahun 1950 (disahkan 14 Agustus 1950; berlaku 15 Agustus 1950), jo. UU Drt No. 16 Tahun 1955 (keduanya ditetapkan menjadi UU No. 25 Tahun 1959 [disahkan 26 Juni 1959; diundangkan 4 Juli 1959 ]); jo. Perppu No. 3 Tahun 1964 (ditetapkan menjadi UU No. 14 tahun 1964); jo. UU No. 9 Tahun 1967; jo. UU No. 27 Tahun 2000.
  2. PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan 14 Agustus 1950; diumumkan 16 Agustus 1950; berlaku 17 Agustus 1950)
  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
  2. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi: 1. Provinsi Lampung (1964), 2. Provinsi Bengkulu (1967), dan 3. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2000).

Pemekaran menjadi 4 provinsi (1956–1957)[sunting | sunting sumber]

Sumatera Utara [III] (1956–sekarang)

Aceh [II] (1956–sekarang)

  • Peraturan:
  1. Undang-Undang No 24 Tahun 1956 (disahkan 29 November 1956; diundangkan 7 Desember 1956).
  2. jo. Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/Missi/1959.
  3. jo. UU No 44 Tahun 1999.
  4. UU No 18 Tahun 2001 (dicabut dan digantikan dengan nomor 5).
  5. jo. UU No 11 Tahun 2006.
  • Nomenklatur yang digunakan:
  1. Provinsi Aceh Darussalam (19561959).
  2. Daerah Istimewa Aceh/Provinsi Daerah Istimewa Aceh (19592001).
  3. Provinsi Istimewa Aceh (1999 — belum pernah digunakan).
  4. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (20012009).
  5. Provinsi Aceh (2009–sekarang).
  1. Pemekaran dari Provinsi Sumatera Utara [II].
  2. Diberi status Daerah Istimewa dengan Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia Nomor 1/Missi/1959 tentang Keistimewaan Provinsi Aceh; Nomenklaturnya diubah menjadi Daerah Istimewa Aceh (1959).
  3. Status Daerah Istimewa diperkuat dengan UU No 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (1999).
  4. Diberi Otonomi Khusus dengan UU No 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; Nomenklaturnya diubah menjadi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (2001).
  5. Status Keistimewaan dan Otonomi Khusus diatur kembali dengan UU No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (2006).

Pemekaran menjadi 7 provinsi (1957–1964)[sunting | sunting sumber]

Jambi (1957/58–sekarang)

Riau (1957/58–sekarang)

  1. Pemekaran dari Provinsi Sumatra Tengah [II].
  2. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Kepulauan Riau (2002).

Sumatera Barat (1957/58–sekarang)

Pemekaran menjadi 8 provinsi (1964–1967)[sunting | sunting sumber]

Lampung (1964–sekarang)

Pemekaran menjadi 9 provinsi (1967–2000)[sunting | sunting sumber]

Bengkulu (1967–sekarang)

Pemekaran menjadi 11 provinsi (2000–2002)[sunting | sunting sumber]

Kepulauan Bangka Belitung (2000–sekarang)

Pemekaran menjadi 10 provinsi (2002–sekarang)[sunting | sunting sumber]

Kepulauan Riau (2002–sekarang)

Regio II Kalimantan[sunting | sunting sumber]

Pembentukan awal (1945–1950)[sunting | sunting sumber]

Kalimantan (Administratif) [I] (1945–1946)

  1. Pembentukan Pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945)
  3. Berdasar Perundingan Linggarjati wilayah Provinsi Kalimantan tidak lagi masuk dalam wilayah de facto Republik Indonesia (1946).
  4. Di wilayahnya didirikan Satuan Kenegaraan Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Satuan Kenegaraan Dayak Besar, Satuan Kenegaraan Daerah Banjar, Satuan Kenegaraan Kalimantan Tenggara, dan Satuan Kenegaraan Kalimantan Timur (1946).

Kalimantan (Administratif) [II] (1950–1953)

  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI)/Pembentukan ulang.
  2. Dialihkan statusnya menjadi provinsi otonom (1953).

Kalimantan (1953–1956)

  1. Pembentukan Pertama/Alih status dari administratif.
  2. Dibubarkan dengan UU No. 25 Tahun 1956; Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi Provinsi Kalimantan Barat (1956), Kalimantan Selatan (dan Provinsi Kalimantan Tengah) (1956 (7/8)), dan Provinsi Kalimantan Timur (1956).

Pemekaran menjadi 3 provinsi (1956–1957)[sunting | sunting sumber]

Kalimantan Barat (1956–sekarang)

Kalimantan Selatan (1956–sekarang)

  1. Pemekaran dari Provinsi Kalimantan.
  2. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Kalimantan Tengah (1957/8).
  3. Mengalami pengurangan wilayah yaitu Daerah Swatantra Tingkat II Pasir (hasil pemekaran Daerah Swatantra Tingkat II Kotabaru) diserahkan kepada Provinsi Kalimantan Timur (1959).

Pemekaran menjadi 4 provinsi (1957–2012)[sunting | sunting sumber]

Kalimantan Tengah (1957/8–sekarang)

Kalimantan Timur (1956–sekarang)

  1. Pemekaran dari Provinsi Kalimantan.
  2. Mengalami penambahan wilayah yaitu Daerah Swatantra Tingkat II Pasir (hasil pemekaran Daerah Swatantra Tingkat II Kotabaru) dari Provinsi Kalimantan Selatan (1959).
  3. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Kalimantan Utara.

Pemekaran menjadi 5 provinsi (2012–sekarang)[sunting | sunting sumber]

Kalimantan Utara (2012–sekarang)

  1. Pemekaran dari Provinsi Kalimantan Timur
  2. Wilayahnya merupakan wilayah tradisional Daerah Istimewa Bulongan (tersebut dalam UU Drt No. 3 tahun 1953) (?).

Regio III Jawa[sunting | sunting sumber]

Pembentukan awal 3 provinsi (1945–1950)[sunting | sunting sumber]

Jawa Barat (Administratif) (1945–[1947(?)])

  1. Pembentukan pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945).
  3. Setelah agresi militer I sebagian besar wilayahnya diduduki Belanda (1947).
  4. Berdasarkan Perjanjian Renville wilayahnya berkurang dan hanya tinggal sebagian dari wilayah karesidenan Banten (1948).
  5. Sebagian wilayahnya didirikan Negara Pasundan dan Distrik Federal Jakarta (1948).

Jawa Tengah (Administratif) (1945–[1947(?)])

  1. Pembentukan pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945).
  3. Setelah agresi militer I sebagian besar wilayahnya diduduki Belanda (1947).
  4. Berdasarkan Perjanjian Renville wilayahnya berkurang dan hanya tinggal sebagian dari wilayah karesidenan Kedu, Rembang, dan Semarang (1948).
  5. Di wilayahnya didirikan Satuan Kenegaraan Jawa Tengah (1948).

Jawa Timur (Administratif) (1945–[1947(?)])

  1. Pembentukan pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945).
  3. Setelah agresi militer I sebagian besar wilayahnya diduduki Belanda (1947).
  4. Berdasarkan Perjanjian Renville wilayahnya berkurang dan hanya tinggal Karesidenan Madiun, Karesidenan Kediri, dan sebagian dari wilayah karesidenan Bojonegoro (1948).
  5. Di wilayahnya didirikan Negara Jawa Timur dan Negara Madura (1948).

Pembentukan ulang menjadi 4 provinsi (1950–1961)[sunting | sunting sumber]

Jawa Barat (1950–sekarang)

  • Peraturan:
  1. UU No. 11 Tahun 1950 (disahkan dan diundangkan 4 Juli 1950; berlaku 15 Agustus 1950).
  2. PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan 14 Agustus 1950; diumumkan 16 Agustus 1950; berlaku 17 Agustus 1950).
  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
  2. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Banten (2000).

Jawa Tengah (1950–sekarang)

  • Peraturan:
  1. UU No. 10 Tahun 1950 (disahkan dan diundangkan 4 Juli 1950; berlaku 15 Agustus 1950) jo. UU Drt No. 5 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 18 Tahun 1958).
  2. PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan 14 Agustus 1950; diumumkan 16 Agustus 1950; berlaku 17 Agustus 1950).
  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.
  2. Wilayah bekas Kesunanan Surakarta termasuk exclave Kotagede serta Imogiri dan Praja Mangkunegaran termasuk exclave Ngawen (yang keduanya telah dibubarkan dan wilayahnya dijadikan Karesidenan Istimewa Surakarta pada 1946) dimasukkan menjadi wilayah Provinsi Jawa Tengah (1950).
  3. Terjadi pengurangan wilayah yaitu wilayah exclave Kotagede, Imogiri, dan Ngawen diserahkan pada Daerah Istimewa Yogyakarta (1957/8).

Jawa Timur (1950–sekarang)

  • Peraturan:
  1. UU No. 2 Tahun 1950 (disahkan 3 Maret 1950, diundangkan 4 Maret 1950, berlaku 15 Agustus 1950) jo. UU No. 18 Tahun 1950.
  2. PP RIS No. 21 Tahun 1950 (ditetapkan 14 Agustus 1950; diumumkan 16 Agustus 1950; berlaku 17 Agustus 1950).
  • Wilayah asal:
  • Kedudukan Pemerintahan: Surabaya.
  • Lain-lain: Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI [lihat PP RIS No. 21 Tahun 1950])/Pembentukan ulang.

Daerah Istimewa Yogyakarta (1950–sekarang)

  • Peraturan: UU No. 3 Tahun 1950 (disahkan 3 Maret 1950, diundangkan 4 Maret 1950, berlaku 15 Agustus 1950), jo. UU No. 19 Tahun 1950, jo. UU No. 9 Tahun 1955; jo. UU Drt No. 5 Tahun 1957 (ditetapkan menjadi UU No. 18 Tahun 1958).
  • Nomenklatur yang digunakan:
  1. Daerah Istimewa Yogyakarta (1950-1965, 2012-sekarang).
  2. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (1965-2012).
  3. Provinsi Istimewa Yogyakarta (1999 belum pernah digunakan).
  1. Pembentukan pertama/penurunan status kesultanan dan kepangeranan dari negara protektorat dalam lingkungan RI menjadi daerah istimewa setingkat provinsi dalam lingkungan RI).
  2. Mengalami penambahan wilayah dari exclave Provinsi Jawa Tengah yaitu Kotagede, Imogiri, dan Ngawen (1957/8).
  3. Penurunan status dari daerah istimewa setingkat provinsi menjadi provinsi biasa (1965).

Pemekaran menjadi 5 provinsi (1961–2000)[sunting | sunting sumber]

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1961–sekarang)

  • Peraturan:
  1. UU Drt RIS No. 20 Tahun 1950 [disahkan dan diundangkan 13 Mei 1950; berlaku surut 31 Maret 1950 ] (ditetapkan menjadi UU No. 1 Tahun 1956 [disahkan 7 Februari 1956; berlaku 10 Februari 1956 ]).
  2. UU Pnps No. 2 Tahun 1961 jo. UU Pnps No. 15 Tahun 1963 dan UU No. 10 Tahun 1964 (semuanya dicabut dengan nomor 3).
  3. UU No. 11 Tahun 1990 (dicabut dengan nomor 4).
  4. UU No. 34 Tahun 1999 (dicabut dengan nomor 5).
  5. jo. UU No. 29 Tahun 2007.
  • Nomenklatur yang digunakan:
  1. Kotapraja Jakarta Raya (1950–1961).
  2. Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya (1961–1964).
  3. Jakarta/ Ibu kota Negara Republik Indonesia Jakarta (1964–1990).
  4. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1990–1999).
  5. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1999-sekarang).
  1. Berasal dari Distrik Federal Jakarta (Pasal 50 Konstitusi RIS 1949).
  2. Pada mulanya berbentuk kota.
  3. Disetarakan dengan provinsi dengan nomenklatur Pemerintahan Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Raya (1961).
  4. Dibentuk sebagai provinsi otonom dengan nomenklatur Daerah Khusus Ibu kota Jakarta (1990).
  5. Dinyatakan sebagai daerah [otonomi] khusus karena sebagai Ibu kota Negara dengan nomenklatur Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta (1999).
  6. Kekhususan [otonomi] diatur kembali dengan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta Sebagai Ibu kota Negara Kesatuan Indonesia (2007).

Pemekaran menjadi 6 provinsi (2000–sekarang)[sunting | sunting sumber]

Banten (2000-sekarang)

Regio IV Nusa Tenggara[sunting | sunting sumber]

Pembentukan awal 1 provinsi (1945–1950)[sunting | sunting sumber]

Sunda Kecil (Administratif) (1945–1946)

  1. Pembentukan Pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945).
  3. Berdasar Persetujuan Linggarjati wilayah Provinsi Sunda Kecil tidak lagi masuk dalam wilayah de facto Republik Indonesia (1946).
  4. Wilayahnya menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur (1946).

Pembentukan ulang (1950–1958)[sunting | sunting sumber]

Nusa Tenggara (Administratif) (1950–1958)

  1. Sunda Kecil (1950-1954/8).
  2. Nusa Tenggara (1954/8-1958).
  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI)/Pembentukan ulang.
  2. Mengalami pergantian nomenklatur dari Provinsi Sunda Kecil menjadi Provinsi Nusa Tenggara berdasarkan UU Drt No. 9 Tahun 1954 (ditetapkan menjadi UU No. 8 Tahun 1958) (1954/8).
  3. Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur tanpa ada pembubaran secara jelas (1958).

Pemekaran menjadi 3 provinsi (1958–1976)[sunting | sunting sumber]

Bali (1958–sekarang)

  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI)/Pembentukan ulang.
  2. Mengalami pergantian nomenklatur dari Provinsi Sunda Kecil menjadi Provinsi Nusa Tenggara berdasarkan UU Drt No. 9 Tahun 1954 (ditetapkan menjadi UU No. 8 Tahun 1958) (1954/8).
  3. Wilayahnya dibentuk (dimekarkan) menjadi Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur tanpa ada pembubaran secara jelas (1958).

Nusa Tenggara Barat (1958–sekarang)

Nusa Tenggara Timur (1958–sekarang)

Penggabungan menjadi 4 provinsi (1976–1999)[sunting | sunting sumber]

Timor Timur (1976–1999)

  • Peraturan: UU No. 7 Tahun 1976 (disahkan dan diundangkan 17-07-1976).
  • Wilayah asal: wilayah bekas koloni Portugis di Timor.
  • Kedudukan Pemerintahan: Dili.
  • Lain-lain:
  1. Pembentukan pertama berdasar Proklamasi Rakyat Timor Timur di Balibo tanggal 30 November 1975 dan Petisi Rakyat dari koalisi partai pro-integrasi Pemerintah Sementara Timor Timur di Dili tanggal 31 Mei 1976 pasca aneksasi wilayah Indonesia ke wilayah yang bukan bekas bagian Hindia Belanda.
  2. Mendapat kemerdekaan tahun 2002, melalui referendum tahun 1999 berdasar Resolusi 1246 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kembali menjadi 3 provinsi (1999–sekarang)[sunting | sunting sumber]

Regio V Sulawesi[sunting | sunting sumber]

Awal pembentukan (1945–1960)[sunting | sunting sumber]

Sulawesi (Administratif) [I] (1945–1946)

  1. Pembentukan Pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945).
  3. Berdasarkan Perundingan Linggarjati wilayah Provinsi Sulawesi tidak lagi masuk dalam wilayah de facto Republik Indonesia (1946).
  4. Wilayahnya menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur (1946).

Sulawesi (Administratif) [II] (1950–1960)

  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI).
  2. Wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Administratif Sulawesi Selatan dan Provinsi Administratif Sulawesi Utara (1960).

Pemekaran menjadi 2 provinsi (1960–1964)[sunting | sunting sumber]

Pembagian administratif pulau Sulawesi (1960–1964)

Sulawesi Utara (Administratif) (1960)

  1. Pemekaran dari Provinsi Administratif Sulawesi.
  2. Dialihkan statusnya menjadi provinsi otonom dengan nomenklatur Provinsi Sulawesi Utara-Tengah (1960).

Sulawesi Selatan (Administratif) (1960)

  1. Pemekaran dari Provinsi Administratif Sulawesi.
  2. Dialihkan statusnya menjadi provinsi otonom dengan nomenklatur Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara (1960).

Pemekaran menjadi 4 provinsi (1964–1999)[sunting | sunting sumber]

Sulawesi Selatan (1960/4–sekarang)

Sejarah Wilayah Sulawesi Selatan
  • Peraturan: UU No. 47 Prp Tahun 1960 (disahkan dan diundangkan 13 Desember 1960) jo. Perppu No. 2 Tahun 1964 (ditetapkan menjadi UU No. 13 Tahun 1964).
  • Nomenklatur yang digunakan:
  1. Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara (1960-1964).
  2. Provinsi Sulawesi Selatan (1964–sekarang).
  1. Pembentukan pertama/Alih status Provinsi Administratif Sulawesi Selatan.
  2. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Sulawesi Tenggara (1964) dan Provinsi Sulawesi Barat (2004).

Sulawesi Tengah (1964–sekarang)

Sulawesi Tenggara (1964–sekarang)

Sulawesi Utara (1960/4–sekarang)

Peta Administrasi Sulawesi Utara
  • Peraturan: UU No. 47 Prp Tahun 1960 [disahkan dan diundangkan 13 Desember 1960 ] jo. Perppu No. 2 Tahun 1964 (ditetapkan menjadi UU No. 13 Tahun 1964).
  • Nomenklatur yang digunakan:
  1. Provinsi Sulawesi Utara-Tengah (1960-1964).
  2. Provinsi Sulawesi Utara (1964 – sekarang).
  • Wilayah asal: Wilayah Provinsi Administratif Sulawesi Utara (meliputi: [dimaksud dalam UU No. 29 Tahun 1959]).
  • Kedudukan Pemerintahan: Menado.
  • Lain-lain:
  1. Pembentukan pertama/Alih status Provinsi Administratif Sulawesi Utara.
  2. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Gorontalo (2000).

Pemekaran menjadi 6 provinsi (2000–sekarang)[sunting | sunting sumber]

Gorontalo (2000–sekarang)

Sulawesi Barat (2004–sekarang)

Regio VI Maluku–Papua[sunting | sunting sumber]

Awal pembentukan (1945–1956)[sunting | sunting sumber]

Maluku (Administratif) [I] (1945-1946)

  1. Pembentukan pertama.
  2. Saat dibentuk pertama kali belum ada UU yang mengatur mengenai pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pasal 18 UUD (1945)
  3. Berdasar Perundingan Linggarjati wilayah Provinsi Maluku [I] tidak lagi masuk dalam wilayah de facto Republik Indonesia (1946).
  4. Wilayahnya menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.

Maluku (Administratif) [II] (1950-1957)

  1. Pembentukan pertama (berdasarkan kesepakatan RIS-RI).
  2. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Irian Barat (otonom) (1956)
  3. Mengalami pengurangan wilayah yaitu Distrik Maba dan Gebe dari Kawedanan Weda diserahkan kepada Provinsi Irian Barat [I] (1956/7/8).
  4. Dialihkan statusnya menjadi provinsi otonom (1957).

Penggabungan Irian Barat dan Alih Status Provinsi Otonom Maluku (1956–1962)[sunting | sunting sumber]

Irian Barat [I] (1956/7/8-1962)

  1. Pembentukan pertama/pemekaran dari Provinsi Administratif Maluku.
  2. Mendapat tambahan wilayah yaitu Distrik Maba dan Distrik Gebe dari Provinsi Administratif Maluku sehingga wilayahnya meliputi Irian Barat serta Kawedanaan Tidore dan seluruh Kawedanan Weda (1957/8).
  3. Dibubarkan dan dibentuk ulang pada 1962.

Maluku (1957/8-sekarang)

  1. Pembentukan pertama/Alih status dari administratif.
  2. Mengalami penambahan wilayah yaitu Kawedanan Tidore dan Kawedanan Weda dari Provinsi Irian Barat [I] yang dibubarkan (1962).
  3. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Maluku Utara (1999).

Pembentukan ulang Irian Barat (1962–1969)[sunting | sunting sumber]

Irian Barat [II] (1962-1969)

  1. Provinsi Irian Barat Bentuk Baru (1962-1963).
  2. Provinsi Irian Barat (1963-1969).
  1. Pembentukan ulang Provinsi Irian Barat [I] , dengan perubahan wilayah.
  2. Pemerintahan Perjuangan di bawah Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia/Panglima Besar Pembebasan Irian Barat atas wilayah sengketa (?) (1962-1963).
  3. Pemerintahan Sipil Sementara Indonesia atas wilayah sengketa sejak 1 Mei 1963.

Alih Status Otonom di Papua (1969–1999)[sunting | sunting sumber]

Papua (1969–sekarang)

  • Peraturan:
  1. UU No. 12 Tahun 1969 (disahkan dan diundangkan 10 September 1969) jo. UU No. 45 Tahun 1999.
  2. jo. UU No. 21 Tahun 2001 jo. Perppu No. 1 Tahun 2008 (ditetapkan menjadi UU No. 35 Tahun 2008).
  • Nomenklatur yang digunakan:
  1. Provinsi Irian Barat (1969-1973).
  2. Provinsi Irian Jaya (1973-2001).
  3. Provinsi Irian Jaya Timur (1999 – secara de facto belum pernah digunakan).
  4. Provinsi Papua (2001-sekarang).
  1. Dibentuk setelah Penentuan Pendapat Rakyat berdasarkan Perjanjian New York 1962.
  2. Merupakan penyempurnaan Pemerintahan Sementara Indonesia di Nederlands Nieuw Guinea.
  3. Nama Provinsi Irian Barat berubah menjadi Provinsi Irian Jaya (1973).
  4. Provinsi Irian Jaya sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Irian Jaya Barat dan Provinsi Irian Jaya Tengah; Nama Provinsi Irian Jaya diubah menjadi Provinsi Irian Jaya Timur. Secara de facto pemekaran dan pergantian nama tidak dapat dilaksanakan (1999).
  5. Provinsi Irian Jaya memperoleh Otonomi Khusus dan berganti nama menjadi Provinsi Papua (2001).
  6. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Irian Jaya Barat sebagai pelaksanaan pemekaran tahun 1999 yang tertunda (2003).
  7. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, dan Provinsi Papua Selatan pada tahun 2022.

Pemekaran Irian Jaya/Papua menjadi 3 provinsi dan Maluku menjadi 2 provinsi (1999–2003)[sunting | sunting sumber]

Irian Jaya Tengah (1999 de jure)

Maluku Utara (1999–sekarang)

Papua Barat (1999/2003–sekarang)

  • Peraturan:
  1. UU No. 45 Tahun 1999 (disahkan dan diundangkan pada 4 Oktober 1999).
  2. jo. Perppu No. 1 Tahun 2008 [disahkan dan diundangkan 16 April 2008 ] (ditetapkan menjadi UU No. 35 Tahun 2008 [disahkan dan diundangkan 25 Juli 2008 ]) jo. UU No. 21 Tahun 2001.
  • Nomenklatur yang digunakan:
  1. Provinsi Irian Jaya Barat (1999/20032007).
  2. Provinsi Papua Barat (2007–sekarang).
  1. Merupakan pemekaran dari Provinsi Irian Jaya/Papua.
  2. Dibentuk secara de jure tahun 1999.
  3. Pembentukan secara de facto baru dilaksanakan tahun 2003.
  4. Berdasar PP No. 24 Tahun 2007 Provinsi Irian Jaya Barat berganti nomenklaturnya menjadi Provinsi Papua Barat (2007).
  5. Otonomi Khusus Papua ditegaskan meliputi juga Papua Barat dengan Perppu No. 1 Tahun 2008 yang ditetapkan menjadi UU No. 35 Tahun 2008 (2008).
  6. Sebagian wilayahnya dimekarkan menjadi Provinsi Papua Barat Daya pada 2022.

Pembatalan Irian Jaya Tengah dan pembentukan ulang Papua Barat (2003–2022)[sunting | sunting sumber]

  • Pembatalan Irian Jaya Tengah, secara de Facto belum terbentuk
  • Wilayah Irian Jaya Tengah kembali ke Provinsi Papua
  • Provinsi Irian Jaya Barat berganti nomenklaturnya menjadi Provinsi Papua Barat (2007).

Pemekaran Papua menjadi 6 provinsi (2022–sekarang)[sunting | sunting sumber]

Papua Tengah (1999/2022–sekarang)

  • Peraturan:
  1. UU No. 45 Tahun 1999 (disahkan dan diundangkan pada 4 Oktober 1999)
  2. UU No. 15 Tahun 2022 (disahkan dan diundangkan pada 25 Juli 2022)
  1. Merupakan pemekaran dari Provinsi Papua.
  2. Dibentuk secara de jure pada 1999 sebagai Irian Jaya Tengah, dibatalkan oleh DPRD Irian Jaya pada 2000
  3. Tahun 2003 dilakukan pemekaran secara sepihak oleh Andreas Anggaibak (Ketua DPRD Mimika), Jacobus Muyapa (Ketua DPRD Paniai), dan Philip Wona (Bupati Yapen Waropen)[2]

Papua Selatan (2022–sekarang)

Papua Pegunungan (2022–sekarang)

Papua Barat Daya (2022–sekarang)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "PP No. 24 Tahun 1983 tentang Perubahan Nama Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang Telukbetung Menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2021-05-31. 
  2. ^ Administrator (2003-09-01). "Pemekaran yang Menyulut Perang". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-10.