Lompat ke isi

Jembatan Selat Sunda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{Infobox bridge
{{Infobox bridge
| country = IDN
| bridge_name = Jembatan Selat Sunda
| bridge_name = Jembatan Selat Sunda
| image =
| image =
Baris 7: Baris 5:
| native_name =
| native_name =
| locale =
| locale =
| carries = {{hlist|[[Mobil]]|[[kereta api]]|[[motor]]}}
| carries = [[Kendaraan bermotor]], [[kereta api]]
| crosses = [[Selat Sunda]]
| crosses = [[Selat Sunda]]
| mainspan = --
| mainspan =
| length = 27 km
| length = 27 km
| width = --
| width =
| open = Ditangguhkan
| open = 17 Agustus 2025 (direncanakan)
| maint = --
| maint = --
| design = Jembatan Suspensi
| design = [[Jembatan gantung]]
| designer = [[Pemerintah Indonesia]]
| designer = [[Pemerintah Indonesia]]
| builder = --
| builder =
| toll = Ya
| toll = Ya
}}
}}
[[Berkas:sunda_bridge2.jpg|jmpl|400x400|ka|Struktur Jembatan Selat Sunda]][[Berkas:sunda_bridge3.jpg|jmpl|400x400|ka|Rencana Bentuk Jembatan Selat Sunda]]'''Jembatan Selat Sunda (JSS)''' adalah sebuah megaproyek jalan raya dan rel kereta api yang direncanakan di antara dua pulau besar di [[Indonesia]], yaitu [[Sumatra]] dan [[Jawa]].
[[Berkas:sunda_bridge2.jpg|jmpl|400x400|ka|Struktur Jembatan Selat Sunda]][[Berkas:sunda_bridge3.jpg|jmpl|400x400|ka|Rencana Bentuk Jembatan Selat Sunda]]'''Jembatan Selat Sunda (JSS)''' adalah salah satu proyek besar pembangunan [[jembatan]] yang melintasi [[Selat Sunda]] sebagai penghubung antara [[Pulau Jawa]] dengan [[Pulau Sumatra]]. Proyek ini dicetuskan pada tahun [[1960]] dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek [[Asian Highway Network]] ([[Trans Asia Highway]] dan [[Trans Asia Railway]]).<ref>{{Cite web |url=http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=114:jss-satukan-indonesia-dengan-asia&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |title=Jembatan Selat Sunda |access-date=2009-08-13 |archive-date=2009-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090821182611/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=114:jss-satukan-indonesia-dengan-asia&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |dead-url=yes }}</ref> Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan [[konsorsium]] diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar [[Dolar Amerika Serikat|dolar AS]] atau 100 triliun [[rupiah]] <ref>[http://www.antaranews.com/berita/1250186150/biaya-bangun-jembatan-selat-sunda-rp100-triliun Biaya Bangun Jembatan Selat Sunda Rp100 Triliun] </ref>yang akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM). Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk [[kendaraan]] [[roda empat]] dan lajur ganda untuk [[kereta api]] akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah diluncurkan dalam [http://www.youtube.com/watch?v=k4F5NqLTO2w soft launching pada tahun 2007] dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010 <ref>[http://www.detiknews.com/read/2009/12/29/161012/1267945/10/2009-sukses-dengan-suramadu-pu-langsung-garap-selat-sunda-di-2010 2009 Sukses dengan Suramadu, PU Langsung Garap Selat Sunda di 2010]</ref>dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2020.<ref>[http://www.thejakartaglobe.com/business/plan-to-build-worlds-longest-bridge-a-small-step-closer-to-reality/324162 Plan to Build World's Longest Bridge a Small Step closer to Reality] The Jakarta Globe, 14 Agustus 2009</ref>

Usulan untuk membangun jembatan ini pertama kali disampaikan pada tahun 1960 oleh Prof. [[Sedyatmo]] dari [[Institut Teknologi Bandung]] sebagai bagian dari rencana yang lebih luas, yang dikenal sebagai Tri Nusa Bimasakti, untuk menghubungkan tiga pulau yaitu [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Bali]].<ref>Dimas Novita S. and Zufrizal, '[http://www.indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6070 Sunda Strait Bridge: Towards ground breaking in 2014'], ''Indonesian Infrastructure Initiative'' website, 19 April 2013.</ref> Pada bulan Oktober 2007, setelah diskusi dan perencanaan selama bertahun-tahun, pemerintah Indonesia memberikan lampu hijau untuk proyek yang mencakup beberapa [[jembatan gantung]] terpanjang di dunia, melintasi [[Selat Sunda]] sepanjang 27 km (17 mil). Namun, tujuh tahun kemudian pada bulan November 2014, pemerintahan [[Joko Widodo]] yang baru mengumumkan bahwa rencana pembangunan jembatan tersebut akan ditunda.<ref name="Shelve2014">Satria Sambijantoro, '[http://www.thejakartapost.com/news/2014/11/03/no-more-sunda-strait-bridge-plan.html No more Sunda Strait Bridge plan'], ''The Jakarta Post'', 3 November 2014. See also '[http://www.globalindonesianvoices.com/17165/new-government-will-not-prioritize-sunda-strait-bridge-project/ New Government Will Not Prioritize Sunda Strait Bridge Project'], '' Global Indonesian Voices'', 2 November 2014.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Jembatan ini berawal dari gagasan Prof. [[Sedyatmo]], seorang guru besar di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama '''''Tri Nusa Bimasakti''''' yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan [[Pulau Bali]]. Kemudian, pada tahun 1965 Ir. [[Soekarno]] sebagai [[Presiden Indonesia|Presiden RI]] memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah [[terowongan]] tunel, yang pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada [[Soeharto]] selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada Prof. [[B. J. Habibie]] selaku [[Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia|Menristek]] agar mengerjakan proyek yang diberi nama ''Tri Nusa Bimasakti''. Pada tahun 1990-an Prof. [[Wiratman Wangsadinata]] dan Dr. Ir. [[Jodi Firmansyah]] melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.<ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)]{{Webarchive|url=https://archive.today/20120904063300/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |date=4 September 2012 }}</ref> Sedangkan, untuk [[Jembatan Selat Bali]] yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah [[Provinsi Bali]] belum bersedia.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |title=Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006 |access-date=16 Agustus 2009 |archive-date=11 Maret 2007 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070311045140/http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |dead-url=yes }}</ref>
[[Berkas:penampang melintang jembatanselat sunda.jpg|jmpl|250px|penampang melintang Jembatan Selat Sunda]]
Jembatan ini berawal dari gagasan [[Sedyatmo|Prof. Sedyatmo]] (alm), seorang guru besar di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama '''''Tri Nusa Bimasakti''''' yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan [[Pulau Bali]]. Kemudian, pada tahun 1965 [[Soekarno|Ir. Soekarno]] sebagai [[presiden RI]] memerintahkan kepada [[ITB]] agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah [[terowongan]] [[tunel]], yang pada awal [[Juni]] [[1989]] terselesaikan dan diserahkan kepada [[Soeharto]] selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada [[BJ Habibie|Prof. B. J. Habibie]] selaku [[Menristek]] agar mengerjakan proyek yang diberi nama ''Tri Nusa Bimasakti''. Pada tahun 1990-an [[Wiratman Wangsadinata|Prof. Wiratman Wangsadinata]] dan [[Jodi Firmansyah|Dr.Ir. Jodi Firmansyah]] melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.<ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sedangkan, untuk [[Jembatan Selat Bali]] yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah [[Provinsi Bali]] belum bersedia.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |title=Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006 |access-date=2009-08-16 |archive-date=2007-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070311045140/http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |dead-url=yes }}</ref>


== Prastudi Kelayakan ==
== Prastudi kelayakan ==
Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur [[Banten]], [[Lampung]] dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di [[Hotel Borobudur Jakarta]], pada tanggal 13 Agustus 2009.<ref>{{Cite web |url=http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |title=Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai |access-date=2009-08-13 |archive-date=2017-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170425023944/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |dead-url=yes }}</ref> Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 [[provinsi]] yang berada pada Pulau Sumatra.
Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada [[Gubernur]] [[Banten]], [[Lampung]] dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di [[Hotel Borobudur Jakarta]], pada tanggal 13 Agustus 2009.<ref>{{Cite web |url=http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |title=Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai |access-date=13 Agustus 2009 |archive-date=25 April 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170425023944/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |dead-url=yes }}</ref> Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 [[provinsi]] yang berada pada Pulau Sumatra.


Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (''feasibility study'') yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2010/02/04/145116/1293022/10/perpres-jembatan-selat-sunda-sudah-terbit Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit]</ref> Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/25/10454641/Proyek.Jembatan.Selat.Sunda.Perlu.Kajian.Setahun.Lagi Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi]</ref>
Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (''feasibility study'') yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.<ref>{{Cite web |url=http://www.detiknews.com/read/2010/02/04/145116/1293022/10/perpres-jembatan-selat-sunda-sudah-terbit |title=Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit |access-date=2010-02-04 |archive-date=2010-02-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100205110525/http://www.detiknews.com/read/2010/02/04/145116/1293022/10/perpres-jembatan-selat-sunda-sudah-terbit |dead-url=no }}</ref> Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.<ref>{{Cite web| publisher=| title=Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi| url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/25/10454641/Proyek.Jembatan.Selat.Sunda.Perlu.Kajian.Setahun.Lagi| accessdate=28 Januari 2010| language=| archiveurl=https://web.archive.org/web/20100128210316/http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/25/10454641/Proyek.Jembatan.Selat.Sunda.Perlu.Kajian.Setahun.Lagi| archivedate=28 Januari 2010}}</ref>

== Data Teknik ==
[[Berkas:Selat Sunda Bride.jpg|jmpl|200px|Teknologi ''Delta Qualstone SK 125'' Jembatan Selat Sunda]]
{{main|Delta Qualstone SK 125}}
Teknologi terapan ''Delta Qualstone S.K.125'' telah memiliki sertifikat hak paten di [[Indonesia]] dan telah diuji di [[Balai Besar Pengujian Barang dan Bahan Teknik (B4T)]] [[Bandung]], terdaftar pada ''Business Technology Center - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTC-BPPT)'', serta Teknologi ''Delta Qualstone SK 125'' ini memberikan toleransi terhadap gempa hingga 9 [[skala Richter]].
([http://wiryanto.wordpress.com/2007/11/01/jembatan-selat-sunda/ Data teknik: sementara dapat dilihat disini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090824132719/http://wiryanto.wordpress.com/2007/11/01/jembatan-selat-sunda/ |date=2009-08-24 }})


== Rute ==
== Rute ==
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
* [[Pulau Jawa]] - [[Pulau Ular]] sepanjang 3 kilometer merupakan [[jalan layang]] ([[viaduct]])
!Seksi
* [[Pulau Ular]] - [[Pulau Sangiang]] sepanjang 8 kilometer akan merupakan [[jembatan gantung]] (suspension bridge)
!Panjang (km)
* [[Pulau Sangiang]] sepanjang 5 kilometer merupakan [[jalan raya]] [[darat]] dan [[rel]] [[kereta api]]
!Struktur
* [[Pulau Sangiang]] - [[Pulau Panjurit]] sepanjang 8 kilometer akan merupakan jembatan gantung (suspension bridge)
!Lokasi
* [[Pulau Panjurit]] sepanjang 7,6 kilometer merupakan jalan raya darat dan rel kereta api
|-
* [[Pulau Panjurit]] - [[Pulau Sumatra]] sepanjang 3 kilometer merupakan jalan layang (viaduct).<ref>BPPT Teknologi, ''Masterplan for The Jawa - Sumatra Brigde Project'', Jakarta (1997).</ref>
|Seksi I
|4.9
|Jalan
|Jawa ke Pulau Ular
|-
|Seksi II
|6.5
|Jembatan gantung
|Pulau Ular ke Pulau Sangiang
|-
|Seksi III
|6.5
|Jalan
|Melintasi Pulau Sangiang
|-
|Seksi IV
|4.0
|Jembatan gantung
|Pulau Sangiang ke Pulau Panjurit
|-
|Seksi V
|5.4
|Jalan
|Pulau Panjurit ke Sumatra
|-
|'''Jumlah'''
|'''27.3'''
|
|
|}


== Perencanaan awal ==
== Perencanaan awal ==
[[Berkas:zonastabil.png|jmpl|300px|Lokasi rencana [[terowongan bawah tanah|terowongan di bawah dasar laut]] di [[Selat Sunda]]]]
{{main|Terowongan Nusantara}}
{{main|Terowongan Nusantara}}
Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara [[Pulau Jawa]] dengan [[Pulau Sumatra]] <ref>{{Cite web |url=http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |title=PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA |access-date=2009-06-12 |archive-date=2008-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080911231404/http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |dead-url=yes }}</ref>
Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara [[Pulau Jawa]] dengan [[Pulau Sumatra]] <ref>{{Cite web |url=http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |title=PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA |access-date=12 Juni 2009 |archive-date=11 September 2008 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080911231404/http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |dead-url=yes }}</ref>

== Progress hingga saat ini ==
Meskipun sudah terdapat hasil uji FS, ditambah lagi dengan kebutuhan transportasi yang sangat besar antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, hingga tahun ini belum ditemukan titik terang pelaksanaan pembangunan, karena Presiden Indonesia ke-7, [[Joko Widodo]], "menolak" pembangunan jembatan ini. dengan alasan karena jika jembatan ini dibangun, kesejahteraan rakyat sekitar Merak dan Bakauheni akan menjadi sulit tercapai (misalnya harga tanah akan naik berkali-kali lipat dari harga semula dan masyarakat sekitar pelabuhan tidak bisa lagi membuka usaha (walaupun harga makanan dan minuman di atas kapal ferry makin mahal<ref>[https://regional.kompas.com/read/2011/09/03/06583023/Pemudik.Keluhkan.Mahalnya.Makanan.di.Kapal Pemudik Keluhkan Mahalnya Makanan di Kapal] Kompas.com, 03 September 2011</ref>) di pelabuhan karena lalu lintas yang semula masih melalui kapal laut di pelabuhan (Merak dan Bakauheni) akan beralih menggunakan Jembatan Selat Sunda, karena pasti lebih cepat dan biaya transportasi antarpulau menjadi lebih murah, terutama jika Jalan Tol Trans-Sumatra dan Jalan Tol Trans-Jawa tersambung seluruhnya). Ditambah lagi, jika memang tetap dibangun, perkembangan ekonomi Indonesia seolah-olah terpusat hanya pada Pulau Sumatra, Jawa, dan Bali.<ref>[https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141111173523-92-10845/jokowi-batalkan-proyek-jembatan-selat-sunda Jokowi Batalkan Proyek Jembatan Selat Sunda] CNN Indonesia, 11 November 2014</ref><ref>[https://www.liputan6.com/bisnis/read/2131056/beda-visi-alasan-jokowi-tunda-proyek-jembatan-selat-sunda Beda Visi, Alasan Jokowi Tunda Proyek Jembatan Selat Sunda] Liputan 6, 08 November 2014</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Jembatan Selat Malaka]]
* [[Jembatan Selat Malaka]]
* [[Terowongan Selat Malaka]]
* [[Infrastruktur]]
* [[Infrastruktur]]
* [[Terowongan Selat Sunda]]
* [[Terowongan Selat Bali]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 61: Baris 83:


=== Daftar pustaka ===
=== Daftar pustaka ===
* {{cite news|first=John|last=Aglionby|authorlink=|coauthors=|title=Indonesia plans world’s longest bridge|url=http://www.ft.com/cms/s/0/b971a73c-71c4-11dc-8960-0000779fd2ac.html|work=Financial Times|publisher=|date=2007-01-03|accessdate=12 June 2009 }}
* {{cite news|first=John|last=Aglionby|authorlink=|coauthors=|title=Indonesia plans world’s longest bridge|url=http://www.ft.com/cms/s/0/b971a73c-71c4-11dc-8960-0000779fd2ac.html|work=Financial Times|publisher=|date=2007-01-03|accessdate=12 Juni 2009 }}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}}[http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3936&Itemid=819 Garap Jembatan Selat Sunda - LAMPUNG-BANTEN MAU BENTUK KONSORSIUM ]
* {{id}}[https://m.antaranews.com/berita/57008/konsorsium-proyek-jembatan-selat-sunda-segera-dibentuk Konsorsium Proyek Jembatan Selat Sunda Segera Dibentuk ]


{{Jalan tol Indonesia}}
{{Jalan tol Indonesia}}
Baris 70: Baris 92:
{{DEFAULTSORT:Selat Sunda}}
{{DEFAULTSORT:Selat Sunda}}
{{bangunan-indonesia-stub}}
{{bangunan-indonesia-stub}}
[[Kategori:Jembatan di Indonesia]]
[[Kategori:Jembatan di Lampung]]
[[Kategori:Jembatan yang direncanakan di Indonesia|selat sunda]]
[[Kategori:Selat Sunda]]
[[Kategori:Selat Sunda]]

Revisi terkini sejak 22 Juni 2024 12.25

Jembatan Selat Sunda
Koordinat5°57′22″S 105°51′18″E / 5.956°S 105.855°E / -5.956; 105.855
Moda transportasiKendaraan bermotor, kereta api
MelintasiSelat Sunda
Nama resmiJembatan Selat Sunda
Pengelola--
Karakteristik
DesainJembatan gantung
Panjang total27 km
Lebar
Bentang terpanjang
Sejarah
PerancangPemerintah Indonesia
Dibangun oleh
Dibuka17 Agustus 2025 (direncanakan)
Statistik
TolYa
Lokasi
PetaKoordinat: 5°57′7″S 105°51′14″E / 5.95194°S 105.85389°E / -5.95194; 105.85389
Struktur Jembatan Selat Sunda
Rencana Bentuk Jembatan Selat Sunda

Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah sebuah megaproyek jalan raya dan rel kereta api yang direncanakan di antara dua pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatra dan Jawa.

Usulan untuk membangun jembatan ini pertama kali disampaikan pada tahun 1960 oleh Prof. Sedyatmo dari Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari rencana yang lebih luas, yang dikenal sebagai Tri Nusa Bimasakti, untuk menghubungkan tiga pulau yaitu Sumatra, Jawa, dan Bali.[1] Pada bulan Oktober 2007, setelah diskusi dan perencanaan selama bertahun-tahun, pemerintah Indonesia memberikan lampu hijau untuk proyek yang mencakup beberapa jembatan gantung terpanjang di dunia, melintasi Selat Sunda sepanjang 27 km (17 mil). Namun, tujuh tahun kemudian pada bulan November 2014, pemerintahan Joko Widodo yang baru mengumumkan bahwa rencana pembangunan jembatan tersebut akan ditunda.[2]

Jembatan ini berawal dari gagasan Prof. Sedyatmo, seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bimasakti yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali. Kemudian, pada tahun 1965 Ir. Soekarno sebagai Presiden RI memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah terowongan tunel, yang pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada Prof. B. J. Habibie selaku Menristek agar mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bimasakti. Pada tahun 1990-an Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr. Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.[3] Sedangkan, untuk Jembatan Selat Bali yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah Provinsi Bali belum bersedia.[4]

Prastudi kelayakan

[sunting | sunting sumber]

Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada tanggal 13 Agustus 2009.[5] Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 provinsi yang berada pada Pulau Sumatra.

Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (feasibility study) yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.[6] Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.[7]

Seksi Panjang (km) Struktur Lokasi
Seksi I 4.9 Jalan Jawa ke Pulau Ular
Seksi II 6.5 Jembatan gantung Pulau Ular ke Pulau Sangiang
Seksi III 6.5 Jalan Melintasi Pulau Sangiang
Seksi IV 4.0 Jembatan gantung Pulau Sangiang ke Pulau Panjurit
Seksi V 5.4 Jalan Pulau Panjurit ke Sumatra
Jumlah 27.3

Perencanaan awal

[sunting | sunting sumber]

Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra [8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dimas Novita S. and Zufrizal, 'Sunda Strait Bridge: Towards ground breaking in 2014', Indonesian Infrastructure Initiative website, 19 April 2013.
  2. ^ Satria Sambijantoro, 'No more Sunda Strait Bridge plan', The Jakarta Post, 3 November 2014. See also 'New Government Will Not Prioritize Sunda Strait Bridge Project', Global Indonesian Voices, 2 November 2014.
  3. ^ Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)Diarsipkan 4 September 2012 di Archive.is
  4. ^ "Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Maret 2007. Diakses tanggal 16 Agustus 2009. 
  5. ^ "Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2017. Diakses tanggal 13 Agustus 2009. 
  6. ^ "Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-05. Diakses tanggal 2010-02-04. 
  7. ^ "Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2010. Diakses tanggal 28 Januari 2010. 
  8. ^ "PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2008. Diakses tanggal 12 Juni 2009. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]