Lompat ke isi

Jembatan Selat Sunda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Omdo (bicara | kontrib)
 
(116 revisi perantara oleh 65 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox bridge
{{future building}}
| bridge_name = Jembatan Selat Sunda
<div style="float:right;">
| image =
[[Berkas:jss.png|thumb|400px|Jembatan Selat Sunda]]
[[Berkas:jss1.png|thumb|200px|Jembatan Selat Sunda]]
| official_name = Jembatan Selat Sunda
| native_name =
</div>
| locale =
'''Jembatan Selat Sunda''' adalah salah satu proyek besar pembuatan [[jembatan]] yang melintasi [[Selat Sunda]]. Proyek ini dicetuskan pada tahun [[1960]] dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek [[Trans Asia Highway]] dan [[Trans Asia Railway]] <ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=114:jss-satukan-indonesia-dengan-asia&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Jembatan Selat Sunda ]</ref>. Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan [[Konsorsium]] diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar Dollar Amerika atau 100 triliun rupiah <ref>[http://www.antaranews.com/berita/1250186150/biaya-bangun-jembatan-selat-sunda-rp100-triliun Biaya Bangun Jembatan Selat Sunda Rp100 Triliun] </ref>yang dipimpin oleh perusahaan ''PT Bangungraha Sejahtera Mulia {BSM)''. Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk [[kendaraan]] [[roda empat]] dan lajur ganda untuk [[kereta api]] akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah dilakukan [http://www.youtube.com/watch?v=wYvOrLwjJM8 Soft Launching 2007 Jembatan Selat Sunda] dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010 dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2025.
| carries = [[Kendaraan bermotor]], [[kereta api]]
| crosses = [[Selat Sunda]]
| mainspan = –
| length = 27 km
| width = –
| open = 17 Agustus 2025 (direncanakan)
| maint = --
| design = [[Jembatan gantung]]
| designer = [[Pemerintah Indonesia]]
| builder = –
| toll = Ya
}}
[[Berkas:sunda_bridge2.jpg|jmpl|400x400|ka|Struktur Jembatan Selat Sunda]][[Berkas:sunda_bridge3.jpg|jmpl|400x400|ka|Rencana Bentuk Jembatan Selat Sunda]]'''Jembatan Selat Sunda (JSS)''' adalah sebuah megaproyek jalan raya dan rel kereta api yang direncanakan di antara dua pulau besar di [[Indonesia]], yaitu [[Sumatra]] dan [[Jawa]].

Usulan untuk membangun jembatan ini pertama kali disampaikan pada tahun 1960 oleh Prof. [[Sedyatmo]] dari [[Institut Teknologi Bandung]] sebagai bagian dari rencana yang lebih luas, yang dikenal sebagai Tri Nusa Bimasakti, untuk menghubungkan tiga pulau yaitu [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Bali]].<ref>Dimas Novita S. and Zufrizal, '[http://www.indii.co.id/news_daily_detail.php?id=6070 Sunda Strait Bridge: Towards ground breaking in 2014'], ''Indonesian Infrastructure Initiative'' website, 19 April 2013.</ref> Pada bulan Oktober 2007, setelah diskusi dan perencanaan selama bertahun-tahun, pemerintah Indonesia memberikan lampu hijau untuk proyek yang mencakup beberapa [[jembatan gantung]] terpanjang di dunia, melintasi [[Selat Sunda]] sepanjang 27 km (17 mil). Namun, tujuh tahun kemudian pada bulan November 2014, pemerintahan [[Joko Widodo]] yang baru mengumumkan bahwa rencana pembangunan jembatan tersebut akan ditunda.<ref name="Shelve2014">Satria Sambijantoro, '[http://www.thejakartapost.com/news/2014/11/03/no-more-sunda-strait-bridge-plan.html No more Sunda Strait Bridge plan'], ''The Jakarta Post'', 3 November 2014. See also '[http://www.globalindonesianvoices.com/17165/new-government-will-not-prioritize-sunda-strait-bridge-project/ New Government Will Not Prioritize Sunda Strait Bridge Project'], '' Global Indonesian Voices'', 2 November 2014.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Berawal dari gagasan [[Sedyatmo, Profesor|Prof. Sedyatmo]] pada tahun 1960 disebut dengan nama '' Tri Nusa Bima­sakti'' kemudian pada tahun 1965 [[Soekarno]] sebagai [[Presiden RI]] memerintahkan kepada [[ITB]] agar melakukan uji coba desain jembatan yang hasil dari percobaan tersebut pada awal [[Juni]] [[1989]] terselesaikan dan diserahkan kepada [[Soeharto]] selaku [[Presiden RI]] pada saat itu dan kemudian pada tahun 1997 dilanjutkan oleh [[Wiratman Wangsadinata, Profesor|Prof. Wiratman Wangsadinata]] termasuk [[Jodi Firmansyah, Dr.Ir.|Dr.Ir. Jodi Firmansyah]] ([http://wiryanto.wordpress.com/2007/11/01/jembatan-selat-sunda/ Data teknik: disini]) dengan mem­buat kajian kembali atas rencana peng­hu­bung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera dengan hasil bahwa penghubung dengan melalui sebuah [[jembatan]] ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah [[tero­wong­an tunel]].<ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)] </ref>
Jembatan ini berawal dari gagasan Prof. [[Sedyatmo]], seorang guru besar di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama '''''Tri Nusa Bimasakti''''' yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan [[Pulau Bali]]. Kemudian, pada tahun 1965 Ir. [[Soekarno]] sebagai [[Presiden Indonesia|Presiden RI]] memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah [[terowongan]] tunel, yang pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada [[Soeharto]] selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada Prof. [[B. J. Habibie]] selaku [[Daftar Menteri Riset dan Teknologi Indonesia|Menristek]] agar mengerjakan proyek yang diberi nama ''Tri Nusa Bimasakti''. Pada tahun 1990-an Prof. [[Wiratman Wangsadinata]] dan Dr. Ir. [[Jodi Firmansyah]] melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.<ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)]{{Webarchive|url=https://archive.today/20120904063300/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |date=4 September 2012 }}</ref> Sedangkan, untuk [[Jembatan Selat Bali]] yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah [[Provinsi Bali]] belum bersedia.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |title=Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006 |access-date=16 Agustus 2009 |archive-date=11 Maret 2007 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070311045140/http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |dead-url=yes }}</ref>


== Pra-Studi Kelayakan ==
== Prastudi kelayakan ==
Pra-Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten dan Lampung pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2009. <ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai] </ref>
Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada [[Gubernur]] [[Banten]], [[Lampung]] dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di [[Hotel Borobudur Jakarta]], pada tanggal 13 Agustus 2009.<ref>{{Cite web |url=http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |title=Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai |access-date=13 Agustus 2009 |archive-date=25 April 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20170425023944/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |dead-url=yes }}</ref> Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 [[provinsi]] yang berada pada Pulau Sumatra.

Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (''feasibility study'') yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.<ref>{{Cite web |url=http://www.detiknews.com/read/2010/02/04/145116/1293022/10/perpres-jembatan-selat-sunda-sudah-terbit |title=Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit |access-date=2010-02-04 |archive-date=2010-02-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100205110525/http://www.detiknews.com/read/2010/02/04/145116/1293022/10/perpres-jembatan-selat-sunda-sudah-terbit |dead-url=no }}</ref> Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.<ref>{{Cite web| publisher=| title=Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi| url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/25/10454641/Proyek.Jembatan.Selat.Sunda.Perlu.Kajian.Setahun.Lagi| accessdate=28 Januari 2010| language=| archiveurl=https://web.archive.org/web/20100128210316/http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/25/10454641/Proyek.Jembatan.Selat.Sunda.Perlu.Kajian.Setahun.Lagi| archivedate=28 Januari 2010}}</ref>


== Rute ==
== Rute ==
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
* [[Pulau Jawa]] - [[Pulau Ular]] 3 kilometer merupakan [[jalan layang]] (viaduct)
!Seksi
* [[Pulau Ular]] - [[Pulau Sangiang]] 8 kilometer akan merupakan [[jembatan gantung]] (suspension bridge)
!Panjang (km)
* Pulau Sangiang 5 kilometer merupakan [[jalan darat]]
!Struktur
* Pulau Sangiang - [[Pulau Panjurit]] 8 kilometer akan merupakan [[jembatan gantung]] (suspension bridge)
!Lokasi
* Pulau Panjurit 1 kilometer merupakan [[jalan darat]]
|-
* Pulau Panjurit - [[Pulau Sumatera]] 3 kilometer merupakan [[jalan layang]](viaduct)<ref>BPPT Teknologi, ''Masterplan for The Jawa - Sumatera Brigde Project'', Jakarta (1997).</ref>
|Seksi I
|4.9
|Jalan
|Jawa ke Pulau Ular
|-
|Seksi II
|6.5
|Jembatan gantung
|Pulau Ular ke Pulau Sangiang
|-
|Seksi III
|6.5
|Jalan
|Melintasi Pulau Sangiang
|-
|Seksi IV
|4.0
|Jembatan gantung
|Pulau Sangiang ke Pulau Panjurit
|-
|Seksi V
|5.4
|Jalan
|Pulau Panjurit ke Sumatra
|-
|'''Jumlah'''
|'''27.3'''
|
|
|}


== Perencanaan (alternatif) ==
== Perencanaan awal ==
[[Berkas:zonastabil.png|thumb|300px|Lokasi rencana [[tero­wong­an]] [[tunel]] Selat Sunda]]
{{main|Terowongan Nusantara}}
{{main|Terowongan Nusantara}}
Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel dibawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra <ref>[http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA]</ref>
Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara [[Pulau Jawa]] dengan [[Pulau Sumatra]] <ref>{{Cite web |url=http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |title=PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA |access-date=12 Juni 2009 |archive-date=11 September 2008 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080911231404/http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |dead-url=yes }}</ref>

== Lihat pula ==
* [[Jembatan Selat Malaka]]
* [[Terowongan Selat Malaka]]
* [[Infrastruktur]]
* [[Terowongan Selat Sunda]]
* [[Terowongan Selat Bali]]


== Referensi ==
== Referensi ==
=== Kutipan ===
{{reflist}}
{{reflist}}

=== Daftar pustaka ===
* {{cite news|first=John|last=Aglionby|authorlink=|coauthors=|title=Indonesia plans world’s longest bridge|url=http://www.ft.com/cms/s/0/b971a73c-71c4-11dc-8960-0000779fd2ac.html|work=Financial Times|publisher=|date=2007-01-03|accessdate=12 Juni 2009 }}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}}[http://www.jembatanselatsunda.com/ Situs web resmi Jembatan Selat Sunda]
* {{id}}[https://m.antaranews.com/berita/57008/konsorsium-proyek-jembatan-selat-sunda-segera-dibentuk Konsorsium Proyek Jembatan Selat Sunda Segera Dibentuk ]
* {{en}}{{cite news |first=John |last=Aglionby |authorlink= |coauthors= |title=Indonesia plans world’s longest bridge |url=http://www.ft.com/cms/s/0/b971a73c-71c4-11dc-8960-0000779fd2ac.html |work=Financial Times |publisher= |date=2007-01-03 |accessdate=12 June 2009 }}
* {{id}}[http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=3936&Itemid=819 Garap Jembatan Selat Sunda - LAMPUNG-BANTEN MAU BENTUK KONSORSIUM ]



{{Jalan tol Indonesia}}
{{AHN}}
{{DEFAULTSORT:Selat Sunda}}
{{DEFAULTSORT:Selat Sunda}}

{{bangunan-indonesia-stub}}
{{bangunan-indonesia-stub}}
[[Kategori:Jembatan di Lampung]]
{{AHN}}
[[Kategori:Jembatan di Indonesia]]
[[Kategori:Jembatan yang direncanakan di Indonesia|selat sunda]]
[[Kategori:Jaringan jalan bebas hambatan Asia|*]]
[[Kategori:Selat Sunda]]

[[en:Sunda Strait Bridge]]
[[jv:Kreteg Selat Sundha]]
[[ms:Jambatan Selat Sunda]]

Revisi terkini sejak 22 Juni 2024 12.25

Jembatan Selat Sunda
Koordinat5°57′22″S 105°51′18″E / 5.956°S 105.855°E / -5.956; 105.855
Moda transportasiKendaraan bermotor, kereta api
MelintasiSelat Sunda
Nama resmiJembatan Selat Sunda
Pengelola--
Karakteristik
DesainJembatan gantung
Panjang total27 km
Lebar
Bentang terpanjang
Sejarah
PerancangPemerintah Indonesia
Dibangun oleh
Dibuka17 Agustus 2025 (direncanakan)
Statistik
TolYa
Lokasi
PetaKoordinat: 5°57′7″S 105°51′14″E / 5.95194°S 105.85389°E / -5.95194; 105.85389
Struktur Jembatan Selat Sunda
Rencana Bentuk Jembatan Selat Sunda

Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah sebuah megaproyek jalan raya dan rel kereta api yang direncanakan di antara dua pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatra dan Jawa.

Usulan untuk membangun jembatan ini pertama kali disampaikan pada tahun 1960 oleh Prof. Sedyatmo dari Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari rencana yang lebih luas, yang dikenal sebagai Tri Nusa Bimasakti, untuk menghubungkan tiga pulau yaitu Sumatra, Jawa, dan Bali.[1] Pada bulan Oktober 2007, setelah diskusi dan perencanaan selama bertahun-tahun, pemerintah Indonesia memberikan lampu hijau untuk proyek yang mencakup beberapa jembatan gantung terpanjang di dunia, melintasi Selat Sunda sepanjang 27 km (17 mil). Namun, tujuh tahun kemudian pada bulan November 2014, pemerintahan Joko Widodo yang baru mengumumkan bahwa rencana pembangunan jembatan tersebut akan ditunda.[2]

Jembatan ini berawal dari gagasan Prof. Sedyatmo, seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bimasakti yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali. Kemudian, pada tahun 1965 Ir. Soekarno sebagai Presiden RI memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah terowongan tunel, yang pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada Prof. B. J. Habibie selaku Menristek agar mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bimasakti. Pada tahun 1990-an Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr. Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.[3] Sedangkan, untuk Jembatan Selat Bali yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah Provinsi Bali belum bersedia.[4]

Prastudi kelayakan

[sunting | sunting sumber]

Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada tanggal 13 Agustus 2009.[5] Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 provinsi yang berada pada Pulau Sumatra.

Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (feasibility study) yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.[6] Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.[7]

Seksi Panjang (km) Struktur Lokasi
Seksi I 4.9 Jalan Jawa ke Pulau Ular
Seksi II 6.5 Jembatan gantung Pulau Ular ke Pulau Sangiang
Seksi III 6.5 Jalan Melintasi Pulau Sangiang
Seksi IV 4.0 Jembatan gantung Pulau Sangiang ke Pulau Panjurit
Seksi V 5.4 Jalan Pulau Panjurit ke Sumatra
Jumlah 27.3

Perencanaan awal

[sunting | sunting sumber]

Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra [8]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Dimas Novita S. and Zufrizal, 'Sunda Strait Bridge: Towards ground breaking in 2014', Indonesian Infrastructure Initiative website, 19 April 2013.
  2. ^ Satria Sambijantoro, 'No more Sunda Strait Bridge plan', The Jakarta Post, 3 November 2014. See also 'New Government Will Not Prioritize Sunda Strait Bridge Project', Global Indonesian Voices, 2 November 2014.
  3. ^ Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)Diarsipkan 4 September 2012 di Archive.is
  4. ^ "Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Maret 2007. Diakses tanggal 16 Agustus 2009. 
  5. ^ "Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2017. Diakses tanggal 13 Agustus 2009. 
  6. ^ "Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-05. Diakses tanggal 2010-02-04. 
  7. ^ "Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2010. Diakses tanggal 28 Januari 2010. 
  8. ^ "PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 September 2008. Diakses tanggal 12 Juni 2009. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]