Lompat ke isi

Bahasa Gayo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(42 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{more citations needed}}
{{menyesatkan|bagian}}
{{Incubator|code= gay/Main Page}}
{{Infobox Bahasa
{{Infobox Bahasa
|name=Gayo
|name=Bahasa Gayo
|nativename=gay
|nativename=Bahsa Gayô
|states=[[Indonesia]]
|states=[[Indonesia]]
|region=[[Sumatera]] (di provinsi [[Nanggroe Aceh Darussalam|Aceh]])
|region=[[Sumatra]] (sebagian besar [[Aceh]])
|speakers= Kurang Lebih 85.000
|speakers= Kurang lebih 85.000
|familycolor=Austronesia
|familycolor=Austronesia
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam2=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3=Bahasa Sumatera Barat Laut-Kepulauan Penghalang
|fam3=[[Rumpun bahasa Sumatera Barat Laut–Kepulauan Penghalang|Sumatera Barat Laut–Kepulauan Penghalang]]
|iso2=gay
|iso2=gay
|iso3=gay}}
|iso3=gay|ethnicity=[[Suku Gayo]]
|map=Languages of Northern Sumatra id.svg
|mapcaption=Penutur bahasa Gayo ditandai dengan kode bahasa '''gay''' (warna hijau tua) yang terpusat di tengah [[Aceh]].
}}
{{Incubator|code= gay/Main Page}}


'''Bahasa Gayo''' (pengucapan: Gayô) adalah sebuah bahasa dari rumpun Austronesia yang dituturkan oleh [[suku Gayo]] di provinsi [[Aceh]], yang terkonsentrasi di Kabupaten [[Aceh Tengah]], [[Bener Meriah]], [[Gayo Lues]]. Ke 3 daerah ini merupakan wilayah inti suku [[Gayo]].
'''Bahasa Gayo''' (pengucapan: Gayô) adalah sebuah bahasa dari rumpun Austronesia yang dituturkan oleh [[Suku Gayo]] di provinsi [[Aceh]], yang terkonsentrasi di Kabupaten [[Aceh Tengah]], [[Bener Meriah]], [[Gayo Lues]]. Ke 3 daerah ini merupakan wilayah inti suku [[Gayo]].


Bahasa Gayo merupakan salah satu bahasa yang ada di [[Nusantara]]. Keberadaan bahasa ini sama tuanya dengan keberadaan orang Gayo “urang Gayo” itu sendiri di Indonesia. Sementara orang Gayo “urang Gayo” merupakan [[suku]] asli yang mendiami [[Aceh]]. {{Dubious|date=January 2010}}{{Citation needed|date=January 2010}}. Mereka memiliki bahasa, adat istiadat sendiri yang membedakan identitas mereka dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia. Daerah kediaman mereka sendiri disebut dengan [[Dataran tinggi Gayo|tanoh Gayo]] (tanah Gayo), tepatnya berada di tengah-tengah provinsi [[Aceh]].
Bahasa Gayo merupakan salah satu bahasa yang ada di [[Nusantara]]. Keberadaan bahasa ini sama tuanya dengan keberadaan orang Gayo “Urang Gayo” itu sendiri di Indonesia. Sementara orang Gayo “Urang Gayo” merupakan [[suku]] asli yang mendiami [[Aceh]]. {{Dubious|date=January 2010}}{{Citation needed|date=January 2010}}. Mereka memiliki bahasa, adat istiadat sendiri yang membedakan identitas mereka dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia. Daerah kediaman mereka sendiri disebut dengan [[Dataran tinggi Gayo|Tanoh Gayo]] (Tanah Gayo), tepatnya berada di tengah-tengah provinsi [[Aceh]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Bahasa-bahasa yang ada di Nusantara masuk dalam kelompok Austronesia (Merrit Ruhlen dalam Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad Ke-21: 27). Sedangkan Bahasa Gayo termasuk dalam [[rumpun bahasa]] Melayo-Polinesia seperti yang disebutkan [[Domenyk Eades]] dalam bukunya ''A Grammar of Gayo: A Language of Aceh, Sumatra'':
Bahasa-bahasa yang ada di Nusantara masuk dalam kelompok Austronesia (Merrit Ruhlen dalam Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad Ke-21: 27). Sedangkan Bahasa Gayo termasuk dalam [[rumpun bahasa]] Melayu-Polinesia seperti yang disebutkan [[Domenyk Eades]] dalam bukunya ''A Grammar of Gayo: A Language of Aceh, Sumatra'':


“Gayo belongs to the Malayo-Polynesian branch of the Austronesian family of languages. Malayo-Polynesian languages are spoken in [[Taiwan]], the [[Philippines]], mainland [[South-East Asia]], western [[Indonesia]]…”(Eades 2005:4)
“Gayo belongs to the Malayo-Polynesian branch of the Austronesian family of languages. Malayo-Polynesian languages are spoken in [[Taiwan]], the [[Philippines]], mainland [[Asia Tenggara|Southeast Asia]], western [[Indonesia]]…”(Eades 2005:4)


== Variasi Dialek ==
== Variasi Dialek ==
Salah satu dampak dari pesebaran yang terjadi yaitu adanya variasi dialek pada bahasa Gayo. Meski demikian, perbedaan tersebut tidak memengaruhi penutur bahasa Gayo dalam berkomunikasi satu sama lain. Pengaruh dari luar yaitu bahasa di luar bahasa Gayo turut memengaruhi variasi dialek tersebut. Perbedaan tersebut tidak hanya pada aspek fonologi tetapi juga pada kosakata yang digunakan. Namun, untuk yang kedua (kosakata) tidak menunjukan pengaruh yang begitu besar. Sebagai contoh, bahasa Gayo yang ada di Lokop, sedikit berbeda dengan bahasa Gayo yang ada di Gayo Kalul, Gayo Lut, Linge dan Gayo Lues. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh bahasa Aceh yang lebih dominan di Aceh Timur. Begitu juga halnya dengan Gayo Kalul, di [[Aceh Tamiang]], sedikit banyak terdapat pengaruh Melayu karena lebih dekat ke Sumatera Utara. Kemudian, Gayo Lues lebih dipengaruhi oleh [[bahasa Alas]] dan [[bahasa Karo]] karena interaksi yang lebih banyak dengan kedua suku tersebut lebih-lebih komunitas Gayo yang ada di kabupaten [[Aceh Tenggara]].
Salah satu dampak dari pesebaran yang terjadi yaitu adanya variasi dialek pada bahasa Gayo. Meski demikian, perbedaan tersebut tidak memengaruhi penutur bahasa Gayo dalam berkomunikasi satu sama lain. Pengaruh dari luar yaitu bahasa di luar bahasa Gayo turut memengaruhi variasi dialek tersebut. Perbedaan tersebut tidak hanya pada aspek fonologi tetapi juga pada kosakata yang digunakan. Namun, untuk yang kedua (kosakata) tidak menunjukan pengaruh yang begitu besar. Sebagai contoh, bahasa Gayo yang ada di Lokop, sedikit berbeda dengan bahasa Gayo yang ada di Gayo Kalul, Gayo Lut, [[Kerajaan Linge|Linge]] dan [[Kabupaten Gayo Lues|Gayo Lues]]. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh bahasa Aceh yang lebih dominan di [[Kabupaten Aceh Timur|Aceh Timur]]. Begitu juga halnya dengan Gayo Kalul, di [[Aceh Tamiang]].

Dalam hal dialek yang ada pada [[Suku Gayo]], M.J. Melalatoa membagi dialek Gayo Lut terdiri dari sub-dialek Gayo Lut dan Deret; sedangkan Bukit dan Cik merupakan sub-subdialek. Demikian pula dengan dialek Gayo Lues terdiri dari sub-dialek Gayo Lues dan Serbejadi. Sub-dialek Serbejadi sendiri meliputi sub-sub dialek Serbejadi dan Lukup (1981:53). Sementara Baihaqi Ak., dkk menyebut jumlah dialek bahasa Gayo sesuai dengan persebaran suku Gayo tadi (Gayo Lut, Deret, Gayo Lues, Lokop/Serbejadi dan Kalul). Namun, dialek Gayo Lues, Gayo Lut, Gayo Lukup/Serbejadi dan Gayo Deret dapat dikatakan sama atau amat berdekatan. Di Gayo Lut sendiri terdapat dua dialek yang disana dinamakan dialek Bukit dan Cik (1981:1).


"'versi Dialek"'
Dalam hal dialek yang ada pada suku Gayo, M.J. Melalatoa membagi dialek Gayo Lut terdiri dari sub-dialek Gayo Lut dan Deret; sedangkan Bukit dan Cik merupakan sub-subdialek. Demikian pula dengan dialek Gayo Lues terdiri dari sub-dialek Gayo Lues dan Serbejadi. Sub-dialek Serbejadi sendiri meliputi sub-sub dialek Serbejadi dan Lukup (1981:53). Sementara Baihaqi Ak., dkk menyebut jumlah dialek bahasa Gayo sesuai dengan persebaran suku Gayo tadi (Gayo Lut, Deret, Gayo Lues, Lokop/Serbejadi dan Kalul). Namun, dialek Gayo Lues, Gayo Lut, Gayo Lukup/Serbejadi dan Gayo Deret dapat dikatakan sama atau amat berdekatan. Di Gayo Lut sendiri terdapat dua dialek yang disana dinamakan dialek Bukit dan Cik (1981:1).
*Dialek Lut
"Bukit
"Cik
*Dialek Deret
"Linge
"Syiah utama
"Lukup
"Serberjadi
*Dialek Blang/Gayo lues
"Blangkejeren
"Gayo Alas (Kutecane)
*Dialek Kalul .


Dalam bahasa Gayo, kita juga mengenal tingkat kesopanan yang ditunjukan dengan tutur (memanggil seseorang) dengan panggilan yang berbeda. Hal tersebut menunjukan tata krama, sopan santun, rasa hormat, penghargaan dan kasih sayang. Kepada orang tua, misalnya, akan memiliki tutur yang berbeda dengan anak-anak. Dapat kita contohkan, pemakaian ko dan kam, yang keduanya berarti kamu (anda) Panggilan ko biasa digunakan dari orang tua dan/atau lebih tua kepada yang lebih muda, sebaliknya, terasa janggal atau tidak sopan bila yang muda menggunakan kata ini kepada orang yang lebih tua. Kata kam sendiri lebih sopan dibandingkan dengan ko. Selain itu, kam ini menunjukan makna [[jamak]] dan panggilan intim antara suami istri. Tambahan pula, bahasa Gayo Lut dinilai lebih sopan dan halus dibandingkan dengan bahasa Gayo lainnya.
Dalam bahasa Gayo, kita juga mengenal tingkat kesopanan yang ditunjukan dengan tutur (memanggil seseorang) dengan panggilan yang berbeda. Hal tersebut menunjukan tata krama, sopan santun, rasa hormat, penghargaan dan kasih sayang. Kepada orang tua, misalnya, akan memiliki tutur yang berbeda dengan anak-anak. Dapat kita contohkan, pemakaian ko dan kam, yang keduanya berarti kamu (anda) Panggilan ko biasa digunakan dari orang tua dan/atau lebih tua kepada yang lebih muda, sebaliknya, terasa janggal atau tidak sopan bila yang muda menggunakan kata ini kepada orang yang lebih tua. Kata kam sendiri lebih sopan dibandingkan dengan ko. Selain itu, kam ini menunjukan makna [[jamak]] dan panggilan intim antara suami istri. Tambahan pula, bahasa Gayo Lut dinilai lebih sopan dan halus dibandingkan dengan bahasa Gayo lainnya.


== Fungsi ==
== Fungsi ==
Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat [[komunikasi]]. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti yang disebutkan sebelumnya (Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul), namun perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Kedua, bahasa ini berfungsi sebagai [[bahasa pengantar]] terutama pada periode awal penyebaran [[Islam]] dan dalam dunia pendidikan. Dapat kita lihat pada saman, didong dan beberapa sastra lisan Gayo lainnya. Dengan demikian, proses peyampaian menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di kota [[Takengon]] sendiri, yang multietnis dan multikultural, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi. Ketiga, sebagai identitas; melalui bahasa, kita dapat mengetahui kepribadian, identitas dan [[budaya]] bangsa lain, begitu juga halnya dengan bahasa Gayo. Pada akhirnya, keberadaan bahasa menjadikan penuturnya bangga akan kepemilikan bahasa yang bersangkutan. Demikian halnya bagi orang Gayo, bahasa Gayo menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penuturnya.
Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat [[komunikasi]]. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti yang disebutkan sebelumnya (Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul), tetapi perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Kedua, bahasa ini berfungsi sebagai [[bahasa pengantar]] terutama pada periode awal penyebaran [[Islam]] dan dalam dunia pendidikan. Dapat kita lihat pada [[Tari Saman|saman]], [[didong]] dan beberapa sastra lisan Gayo lainnya. Dengan demikian, proses peyampaian menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di kota [[Takengon]] sendiri, yang multietnis dan multikultural, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi. Ketiga, sebagai identitas; melalui bahasa, kita dapat mengetahui kepribadian, identitas dan [[budaya]] bangsa lain, begitu juga halnya dengan bahasa Gayo. Pada akhirnya, keberadaan bahasa menjadikan penuturnya bangga akan kepemilikan bahasa yang bersangkutan. Demikian halnya bagi orang Gayo, bahasa Gayo menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penuturnya.


== Contoh ==
* Contoh Percakapan perkenalan dalam bahasa Gayo:
* Basa Gayo = Bahasa Gayo
* Basa Gayo = Bahasa Gayo
* Sa Geral ni Kam = Sapa nama Kamu
* Sahen gëral Kam? = Siapakah nama Anda?
* Ariga, gëralku = Ariga, namaku
* Geralku Sejuk = Nama saya Sejuk
* sana këber? = Apa kabar?
* Kunë këbër ni Kam? = Bagaimana kabar Anda?
* Alhamdulillah jëroh, Kam kunë? = Alhamdulillah baik, Anda bagaimana?
* Këber jeroh = Kabar baik
* Nge ke mangan? = Sudah makan?
* Ngë mangan kë, Kam = Sudah makankah, Anda?
* Gëre ilen = Belum
* Gërë ilën = Belum
* I Gayo ko taring i sihen? = Di Gayo kamu tinggal di mana?
* I Takèngën, isi kitë tarëng? = Di Takèngën, dimana Kamu tinggal?
* I Bëbësën, umahku = di Bëbësën, rumahku
* Aku taring i Lut Kucak = Saya tinggal di Lut Kucak
* Selo gèh wè ku umahku? = Kapan dia datang ke rumah saya?
* Sëlohën gèh wè ku umah? = Kapankah dia datang ke rumah?
* Ama malè beluh ku Linge serloni = Ayah akan pergi ke Linge hari ini
* Ama malè bëluh ku Lingë sërloni = Ayah akan pergi ke Lingë hari ini
* singah ku umah = Mampir ke rumah
* Singah ku umah = Mampir ke rumah
* Barik selo ike ara masa = Kapan-kapan kalau ada waktu
* Barëk sëlo ikë ara masa = Kapan-kapan jikalau ada waktu
* I pangan yoh, enti kemèl-kemèl! = Ayo dimakan dong, jangan malu-malu!
* Ëntah Mangan, ënti këmèl-këmèl! = Mari makan , jangan malu-malu!
* Aku malè ulak = Saya mau pulang
* Aku malè ulak = Saya mau pulang
* Tengah ngune = Sedang apa
* Tëngah ngunë? = Sedang apa?
* Tengah mubasuh = Sedang mencuci/membasuh
* Tëngah mubasuh = Sedang mencuci/membasuh
* Beluh = Pergi
* Ulak = Pulang
* Belangi=Cantik
* Dediang=Jalan-Jalan
* Niri = Mandi
* Kase= Nanti
* Hana keber = Apa kabar


== Rujukan ==
<References/>
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
=== Bahasa Gayo ===
=== Bahasa Gayo ===
* {{id}} [https://www.kamusdaerah.com/ Kamus Lengkap Terjemahan Bahasa Daerah Indonesia Online]
* {{id}} [http://basagayo.blogspot.com Belajar Bahasa Gayo]
* {{id}} [http://basagayo.blogspot.com Belajar Bahasa Gayo]
* {{id}} [http://www.gayolinge.com Gayo Linge]
* {{id}} [https://www.gayolinge.com Gayo Linge]
* {{id}} [http://www.arigayo.com Komunitas Gayo online]
* {{id}} [http://www.arigayo.com Komunitas Gayo online]
* {{id}} [http://www.facebook.com/GAYOKU Gayo Community]
* {{id}} [https://www.winsepang.eu.org Gayo Community]
* {{id}} [http://www.bahasagayo.blogspot.com Bahasa Gayo]
* {{id}} [http://www.bahasagayo.blogspot.com Bahasa Gayo]
* {{id}} [http://lirik-lagugayo.blogspot.co.id/ Lirik Lagu Gayo]
* {{id}} [https://www.gayolues.eu.org/ Lirik Lagu Gayo]
* {{en}} [http://www.uranggayo.wordpress.com Gayonese Blogs]
* {{en}} [http://www.uranggayo.wordpress.com Gayonese Blogs]
* {{en}} {{ethnologue|gay}}
* {{en}} {{ethnologue|gay}}
*{{id}} [https://www.gayolues.eu.org/p/sitemap.html SitusMedia Lagu Gayo]
*{{id}} [https://www.lintasgayo.eu.org Situs Berita Media Online Gayo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211214075841/https://www.lintasgayo.eu.org/ |date=2021-12-14 }}


=== Wilayah Bahasa Gayo ===
=== Wilayah Bahasa Gayo ===
Baris 80: Baris 93:
<!--Categories-->
<!--Categories-->
<!--Interwikis-->
<!--Interwikis-->
[[Kategori:Bahasa Austronesia]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
[[Kategori:Bahasa di Aceh]]
[[Kategori:Bahasa di Aceh]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]

Revisi per 16 Juli 2024 11.41

Bahasa Gayo
BPS: 0010 1
Bahsa Gayô
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatra (sebagian besar Aceh)
EtnisSuku Gayo
Penutur
Kurang lebih 85.000
Lihat sumber templat}}
Kode bahasa
ISO 639-2gay
ISO 639-3gay
Glottologgayo1244[1]
IETFgay
BPS (2010)0010 1
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa Gayo dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [2]
Lokasi penuturan
Penutur bahasa Gayo ditandai dengan kode bahasa gay (warna hijau tua) yang terpusat di tengah Aceh.
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 4°22′N 97°21′E / 4.367°N 97.350°E / 4.367; 97.350 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Gayo (pengucapan: Gayô) adalah sebuah bahasa dari rumpun Austronesia yang dituturkan oleh Suku Gayo di provinsi Aceh, yang terkonsentrasi di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues. Ke 3 daerah ini merupakan wilayah inti suku Gayo.

Bahasa Gayo merupakan salah satu bahasa yang ada di Nusantara. Keberadaan bahasa ini sama tuanya dengan keberadaan orang Gayo “Urang Gayo” itu sendiri di Indonesia. Sementara orang Gayo “Urang Gayo” merupakan suku asli yang mendiami Aceh. [diragukan][butuh rujukan]. Mereka memiliki bahasa, adat istiadat sendiri yang membedakan identitas mereka dengan suku-suku lain yang ada di Indonesia. Daerah kediaman mereka sendiri disebut dengan Tanoh Gayo (Tanah Gayo), tepatnya berada di tengah-tengah provinsi Aceh.

Sejarah

Bahasa-bahasa yang ada di Nusantara masuk dalam kelompok Austronesia (Merrit Ruhlen dalam Pesona Bahasa Nusantara Menjelang Abad Ke-21: 27). Sedangkan Bahasa Gayo termasuk dalam rumpun bahasa Melayu-Polinesia seperti yang disebutkan Domenyk Eades dalam bukunya A Grammar of Gayo: A Language of Aceh, Sumatra:

“Gayo belongs to the Malayo-Polynesian branch of the Austronesian family of languages. Malayo-Polynesian languages are spoken in Taiwan, the Philippines, mainland Southeast Asia, western Indonesia…”(Eades 2005:4)

Variasi Dialek

Salah satu dampak dari pesebaran yang terjadi yaitu adanya variasi dialek pada bahasa Gayo. Meski demikian, perbedaan tersebut tidak memengaruhi penutur bahasa Gayo dalam berkomunikasi satu sama lain. Pengaruh dari luar yaitu bahasa di luar bahasa Gayo turut memengaruhi variasi dialek tersebut. Perbedaan tersebut tidak hanya pada aspek fonologi tetapi juga pada kosakata yang digunakan. Namun, untuk yang kedua (kosakata) tidak menunjukan pengaruh yang begitu besar. Sebagai contoh, bahasa Gayo yang ada di Lokop, sedikit berbeda dengan bahasa Gayo yang ada di Gayo Kalul, Gayo Lut, Linge dan Gayo Lues. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh bahasa Aceh yang lebih dominan di Aceh Timur. Begitu juga halnya dengan Gayo Kalul, di Aceh Tamiang.

Dalam hal dialek yang ada pada Suku Gayo, M.J. Melalatoa membagi dialek Gayo Lut terdiri dari sub-dialek Gayo Lut dan Deret; sedangkan Bukit dan Cik merupakan sub-subdialek. Demikian pula dengan dialek Gayo Lues terdiri dari sub-dialek Gayo Lues dan Serbejadi. Sub-dialek Serbejadi sendiri meliputi sub-sub dialek Serbejadi dan Lukup (1981:53). Sementara Baihaqi Ak., dkk menyebut jumlah dialek bahasa Gayo sesuai dengan persebaran suku Gayo tadi (Gayo Lut, Deret, Gayo Lues, Lokop/Serbejadi dan Kalul). Namun, dialek Gayo Lues, Gayo Lut, Gayo Lukup/Serbejadi dan Gayo Deret dapat dikatakan sama atau amat berdekatan. Di Gayo Lut sendiri terdapat dua dialek yang disana dinamakan dialek Bukit dan Cik (1981:1).

"'versi Dialek"'

  • Dialek Lut
   "Bukit 
   "Cik
  • Dialek Deret
  "Linge
  "Syiah utama
  "Lukup
  "Serberjadi
  • Dialek Blang/Gayo lues
  "Blangkejeren
  "Gayo Alas (Kutecane)
  • Dialek Kalul .

Dalam bahasa Gayo, kita juga mengenal tingkat kesopanan yang ditunjukan dengan tutur (memanggil seseorang) dengan panggilan yang berbeda. Hal tersebut menunjukan tata krama, sopan santun, rasa hormat, penghargaan dan kasih sayang. Kepada orang tua, misalnya, akan memiliki tutur yang berbeda dengan anak-anak. Dapat kita contohkan, pemakaian ko dan kam, yang keduanya berarti kamu (anda) Panggilan ko biasa digunakan dari orang tua dan/atau lebih tua kepada yang lebih muda, sebaliknya, terasa janggal atau tidak sopan bila yang muda menggunakan kata ini kepada orang yang lebih tua. Kata kam sendiri lebih sopan dibandingkan dengan ko. Selain itu, kam ini menunjukan makna jamak dan panggilan intim antara suami istri. Tambahan pula, bahasa Gayo Lut dinilai lebih sopan dan halus dibandingkan dengan bahasa Gayo lainnya.

Fungsi

Dalam pergaulan sehari-hari antar orang Gayo, bahasa ini berfungsi sebagai alat komunikasi. Meski terdapat adanya perbedaan dialek dan kosakata dalam bahasa Gayo seperti yang disebutkan sebelumnya (Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Lokop dan Kalul), tetapi perbedaan tersebut tidak menjadi persoalan yang berarti dalam proses komunikasi antar penutur bahasa Gayo. Perbedaan dialek dan kosakata tersebut menjadi cerminan kayanya kandungan bahasa Gayo. Kedua, bahasa ini berfungsi sebagai bahasa pengantar terutama pada periode awal penyebaran Islam dan dalam dunia pendidikan. Dapat kita lihat pada saman, didong dan beberapa sastra lisan Gayo lainnya. Dengan demikian, proses peyampaian menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Di kota Takengon sendiri, yang multietnis dan multikultural, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi. Ketiga, sebagai identitas; melalui bahasa, kita dapat mengetahui kepribadian, identitas dan budaya bangsa lain, begitu juga halnya dengan bahasa Gayo. Pada akhirnya, keberadaan bahasa menjadikan penuturnya bangga akan kepemilikan bahasa yang bersangkutan. Demikian halnya bagi orang Gayo, bahasa Gayo menjadi kebanggaan tersendiri bagi para penuturnya.

  • Basa Gayo = Bahasa Gayo
  • Sahen gëral Kam? = Siapakah nama Anda?
  • Ariga, gëralku = Ariga, namaku
  • Kunë këbër ni Kam? = Bagaimana kabar Anda?
  • Alhamdulillah jëroh, Kam kunë? = Alhamdulillah baik, Anda bagaimana?
  • Ngë mangan kë, Kam = Sudah makankah, Anda?
  • Gërë ilën = Belum
  • I Takèngën, isi kitë tarëng? = Di Takèngën, dimana Kamu tinggal?
  • I Bëbësën, umahku = di Bëbësën, rumahku
  • Sëlohën gèh wè ku umah? = Kapankah dia datang ke rumah?
  • Ama malè bëluh ku Lingë sërloni = Ayah akan pergi ke Lingë hari ini
  • Singah ku umah = Mampir ke rumah
  • Barëk sëlo ikë ara masa = Kapan-kapan jikalau ada waktu
  • Ëntah Mangan, ënti këmèl-këmèl! = Mari makan , jangan malu-malu!
  • Aku malè ulak = Saya mau pulang
  • Tëngah ngunë? = Sedang apa?
  • Tëngah mubasuh = Sedang mencuci/membasuh

Rujukan

  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Gayo". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  2. ^ "Bahasa Gayo". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 

Pranala luar

Bahasa Gayo

Wilayah Bahasa Gayo