Stasiun Surabaya Gubeng: Perbedaan antara revisi
k Infobox bagian operasi layanan |
k →Layanan kereta api: Update per 12 Desember 2024: Perubahan kelas layanan KA Mutiara Timur menjadi kelas eksekutif dan ekonomi. |
||
(26 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 20: | Baris 20: | ||
| kodepos = 60131 |
| kodepos = 60131 |
||
| original = [[Staatsspoorwegen]] Oosterlijnen |
| original = [[Staatsspoorwegen]] Oosterlijnen |
||
| passengers = 9.913/hari{{efn|name=penumpang harian}} |
|||
| pass_year = 2024 |
|||
| renovated = 1905, 1928, 1996 |
| renovated = 1905, 1928, 1996 |
||
| module = {{infobox cagar budaya|child=yes |
| module = {{infobox cagar budaya|child=yes |
||
Baris 48: | Baris 50: | ||
* km 0+000 lintas '''Surabaya Gubeng'''-[[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]]-[[Stasiun Benteng|Benteng]] |
* km 0+000 lintas '''Surabaya Gubeng'''-[[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]]-[[Stasiun Benteng|Benteng]] |
||
| persinyalan = Elektrik tipe [[Siemens]] NX MIS801<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4=Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|publisher=Korean Society for Railways|issue=46|access-date=2020-05-09|archive-date=2020-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20200227051129/https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|dead-url=no}}</ref> |
| persinyalan = Elektrik tipe [[Siemens]] NX MIS801<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4=Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|publisher=Korean Society for Railways|issue=46|access-date=2020-05-09|archive-date=2020-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20200227051129/https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|dead-url=no}}</ref> |
||
| line = '''Lintas |
| line = {{Collapsible list | title = '''Lintas selatan Jawa'''| {{KA|Sancaka}}| {{KA|Pasundan}}| {{KA|Mutiara Selatan}}| {{KA|Argo Wilis}}| {{KA|Turangga}}|{{KA|Gaya Baru Malam Selatan}}| {{KA|Jayakarta}}| {{KA|Argo Semeru}}| {{KA|Bima}}| {{KA|Sri Tanjung}}| {{KA|Logawa}}| {{KA|Wijayakusuma}}}} |
||
{{Collapsible list | title = '''Lintas timur Jawa'''| {{KA|Mutiara Timur}}|{{KA|Probowangi}}}} |
|||
{{Collapsible list | title = '''Lintas utara Jawa'''| {{KA|Jayabaya}}|{{KA|Pandalungan}}|{{KA|Blambangan Ekspres}}}}<br> |
|||
'''Aglomerasi:''' {{KA|Arjuno Ekspres}}<br> |
|||
'''Lokal''': Commuter Line ([[Kereta api lokal di Jawa Timur#Arjonegoro|Arjonegoro]], [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Dhoho–Penataran]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Supas|Supas]], dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]])<br>'''Komuter''': Commuter Line ([[Kereta api lokal di Jawa Timur#Jenggala|Jenggala]] dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Sindro|Sindro]]) |
|||
| pass_system = KAI |
|||
| pass_rank = 4 |
|||
| services = {{adjacent stations |
| services = {{adjacent stations |
||
|system=Layanan aglomerasi KAI |
|system=Layanan aglomerasi KAI |
||
Baris 67: | Baris 75: | ||
| other_services_collapsible = no |
| other_services_collapsible = no |
||
| other_services = {{adjacent stations|system=Trans Semanggi Suroboyo|line=K2L|left=Grand City|right=Lapangan Hoki|transfer=Moestopo|oneway-left=true|left2=Pemuda|right2=Lapangan Hoki|transfer2=SMAN 4|oneway-right2=true}} |
| other_services = {{adjacent stations|system=Trans Semanggi Suroboyo|line=K2L|left=Grand City|right=Lapangan Hoki|transfer=Moestopo|oneway-left=true|left2=Pemuda|right2=Lapangan Hoki|transfer2=SMAN 4|oneway-right2=true}} |
||
| track = 6 |
| track = 6 |
||
| platform = 7 |
|||
* jalur 1: sepur lurus arah hilir (menuju Yogyakarta/Malang/Banyuwangi) |
|||
* jalur 2: sepur lurus arah hulu (menuju Surabaya Kota/Pasarturi) |
|||
* jalur 5: sepur lurus dari dan ke arah Sidotopo-Benteng |
|||
| platform = 7 (dua peron sisi yang tinggi, tiga peron pulau yang cukup tinggi, dan dua peron pulau yang agak tinggi) |
|||
| arsitektur = [[Arsitektur neoklasik|Neoklasik]] dengan sentuhan ''[[chalet]]'' (bangunan lama)<br>Modern 1990 (bangunan baru) |
| arsitektur = [[Arsitektur neoklasik|Neoklasik]] dengan sentuhan ''[[chalet]]'' (bangunan lama)<br>Modern 1990 (bangunan baru) |
||
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|coworking}}{{Infobox stasiun/fasilitas|lost&found}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|troli}}{{Infobox stasiun/fasilitas|vip}}{{Infobox stasiun/fasilitas|facerecog}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}} |
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|coworking}}{{Infobox stasiun/fasilitas|lost&found}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|troli}}{{Infobox stasiun/fasilitas|vip}}{{Infobox stasiun/fasilitas|facerecog}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}} |
||
| peta = Kota Surabaya#Jawa Timur#Jawa |
| peta = Kota Surabaya#Jawa Timur#Jawa |
||
| coordinates = {{coord|07|15|55|S|112|45|08|E|region:ID_type:railwaystation|display=inline,title}} |
|||
| map_type = Kota Surabaya#Jawa Timur#Jawa |
| map_type = Kota Surabaya#Jawa Timur#Jawa |
||
}} |
}} |
||
'''Stasiun Surabaya Gubeng (SGU)''', juga dikenal sebagai '''Stasiun Gubeng''', adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A yang terletak di [[Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya|Pacar Keling]], [[Tambaksari, Surabaya|Tambaksari]], [[Kota Surabaya|Surabaya]]; pada ketinggian +5 m. Nama stasiun ini diambil dari nama kecamatan yang terletak di pusat Kota Surabaya, yakni [[Gubeng, Surabaya|Kecamatan Gubeng]], walaupun secara administrasi berada di barat laut di luar batas wilayah kecamatan tersebut. Stasiun ini berada dalam pengelolaan [[Kereta Api Indonesia]] [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] beserta [[KAI Commuter]] dan sebagai salah satu dari kedua stasiun kereta api utama di Kota Surabaya. Stasiun ini berjarak 696 km arah timur dari |
'''Stasiun Surabaya Gubeng (SGU)''', juga dikenal sebagai '''Stasiun Gubeng''', adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A yang terletak di [[Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya|Pacar Keling]], [[Tambaksari, Surabaya|Tambaksari]], [[Kota Surabaya|Surabaya]]; pada ketinggian +5 m. Nama stasiun ini diambil dari nama kecamatan yang terletak di pusat Kota Surabaya, yakni [[Gubeng, Surabaya|Kecamatan Gubeng]], walaupun secara administrasi berada di barat laut di luar batas wilayah kecamatan tersebut. Stasiun ini berada dalam pengelolaan [[Kereta Api Indonesia]] [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] beserta [[KAI Commuter]] dan sebagai salah satu dari kedua stasiun kereta api utama di Kota Surabaya. Stasiun ini berjarak 696 km arah timur dari [[Stasiun Bandung]] dan sebagai stasiun kereta api keberangkatan utama di Kota Surabaya, terutama bagi lintas selatan [[Pulau Jawa]], menggantikan [[Stasiun Surabaya Kota]] (kecuali KA {{KA|Sri Tanjung}}). Stasiun kereta api utama lainnya adalah [[Stasiun Surabaya Pasarturi]] yang difokuskan untuk keberangkatan kereta api antarkota di lintas utara Pulau Jawa beserta lokal dan komuter menuju berbagai tujuan di Jawa Timur bagian utara. |
||
Stasiun Surabaya Gubeng juga merupakan penghubung kereta api terbesar di wilayah [[Gerbangkertosusila]] karena melayani kereta api antarkota menghubungkan Surabaya dengan |
Stasiun Surabaya Gubeng juga merupakan penghubung kereta api terbesar di wilayah [[Gerbangkertosusila]] karena melayani kereta api antarkota menghubungkan Surabaya dengan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Bandung]], dan [[Jakarta]] di lintas selatan Pulau Jawa. Selain kereta api antarkota, Stasiun ini juga melayani kereta api aglomerasi, [[kereta api lokal di Jawa Timur|kereta api lokal, serta komuter]] menuju berbagai tujuan di Jawa Timur bagian selatan. Meskipun demikian, beberapa kereta api antarkota basis jalur tengah dan selatan meneruskan perjalanan menuju tujuan lainnya di Jawa Timur selain Surabaya. |
||
Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Surabaya Gubeng menjadi stasiun kereta api tersibuk keempat di Indonesia, sekaligus tersibuk kedua di luar [[Jabodetabekjur|Jabodetabek]] dengan mencatatkan 3.023.616 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.{{efn|Data penumpang harian diperoleh dari menjumlahkan angka penumpang naik dan turun, kemudian dibagi 305.<ref>{{Cite news|date=2024-11-14|title=Pasar Senen Jadi Stasiun KA Terpadat Sepanjang 2024|url=https://www.kompas.com/properti/read/2024/11/14/123000521/pasar-senen-jadi-stasiun-ka-terpadat-sepanjang-2024|last=Bahfein|first=Suhaela|work=[[Kompas.com]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]|language=id|access-date=2024-11-14}}</ref>|name=penumpang harian}} |
|||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[File:KITLV A1055 - Station Soerabaja Goebeng van de Staatsspoorwegen, KITLV 117479.tiff|Tampak depan perspektif (fotografer menghadap ke arah timur laut) dari Stasiun Gubeng dengan [[kereta kuda]] di depan|thumb|ki]] |
[[File:KITLV A1055 - Station Soerabaja Goebeng van de Staatsspoorwegen, KITLV 117479.tiff|Tampak depan perspektif (fotografer menghadap ke arah timur laut) dari Stasiun Gubeng dengan [[kereta kuda]] di depan|thumb|ki]] |
||
Stasiun Surabaya Gubeng merupakan salah satu stasiun kereta api milik [[Staatsspoorwegen]] yang diresmikan pada 16 Mei 1878 sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya–[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]].<ref>{{cite book|title=Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1932|language=nl|publisher=Staatsspoorwegen|location=Bandung}}</ref> Stasiun ini pertama kali dibangun di sisi barat rel kereta api. Awalnya berupa ''halte'' (stasiun kecil), kemudian pada 1897 diubah menjadi bentuk bangunan stasiun yang lebih besar seiring peningkatan status dan perkembangan Kota Surabaya yang semakin dinamis.{{sfn|Raap|2017|42}} |
Stasiun Surabaya Gubeng merupakan salah satu stasiun kereta api milik [[Staatsspoorwegen]] yang diresmikan pada 16 Mei 1878 sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya–[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]].<ref>{{cite book|title=Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1932|language=nl|publisher=Staatsspoorwegen|location=Bandung}}</ref> Stasiun ini pertama kali dibangun di sisi barat rel kereta api. Awalnya berupa ''halte'' (stasiun kecil), kemudian pada 1897 diubah menjadi bentuk bangunan stasiun yang lebih besar seiring peningkatan status dan perkembangan Kota Surabaya yang semakin dinamis.{{sfn|Raap|2017||p=42}} |
||
Pada awalnya, stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik, lalu mengalami perubahan sistem persinyalan menjadi elektrik pada dasawarsa 1970–1980-an. Pada 7 Juni 1996, bangunan baru stasiun seluas 13.671 |
Pada awalnya, stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik, lalu mengalami perubahan sistem persinyalan menjadi elektrik pada dasawarsa 1970–1980-an. Pada 7 Juni 1996, bangunan baru stasiun seluas {{convert|13.671|m2}} telah selesai dibangun di sisi timur rel kereta api dengan arsitektur yang lebih modern dan lebih luas—pembangunannya ditaksir menelan biaya sebesar Rp1,5 miliar.<ref>{{cite journal|title=Stasiun KA Gubeng, Terbesar Kedua di Indonesia|journal=Warta Laporan Daerah: Berkala Bulanan|year=1996|author=Direktorat Publikasi, Deppen RI|publisher=Departemen Penerangan Republik Indonesia|place=Jakarta}}</ref> |
||
Bangunan lama stasiun juga telah dilakukan renovasi beberapa kali, antara lain renovasi kanopi peron pada tahun 1905 dan lobi bangunan utama pada tahun 1928. Ciri gaya bangunan stasiun ini adalah khas dari Staatsspoorwegen, yaitu bergaya [[Arsitektur Neoklasik|neoklasik]] dengan sentuhan ornamental yang dipengaruhi oleh gaya ''[[chalet]]'';{{sfn|Raap|2017|36}} sebuah gaya bangunan yang pada gunungan atapnya diberi ornamen sulur-suluran dari besi tempa, serta jendela besar dengan jalusi besi. Gaya tersebut diadaptasikan dari rumah gunung di Eropa, tetapi sudah beradaptasi dengan iklim tropis. Dengan dua pintu utama |
Bangunan lama stasiun juga telah dilakukan renovasi beberapa kali, antara lain renovasi kanopi peron pada tahun 1905 dan lobi bangunan utama pada tahun 1928. Ciri gaya bangunan stasiun ini adalah khas dari Staatsspoorwegen, yaitu bergaya [[Arsitektur Neoklasik|neoklasik]] dengan sentuhan ornamental yang dipengaruhi oleh gaya ''[[chalet]]'';{{sfn|Raap|2017|p=36}} sebuah gaya bangunan yang pada gunungan atapnya diberi ornamen sulur-suluran dari besi tempa, serta jendela besar dengan jalusi besi. Gaya tersebut diadaptasikan dari rumah gunung di Eropa, tetapi sudah beradaptasi dengan iklim tropis. Dengan dua pintu utama, stasiun ini pernah "kalah status" dengan stasiun SS lain yang memiliki tiga hingga lima pintu keberangkatan.{{sfn|Raap|2017||p=42}} Bangunan stasiun lama ini telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Pemerintah [[Kota Surabaya]].<ref>SK Wali Kota No188.45/251/402.1.04/1996</ref> |
||
Stasiun Gubeng pernah menjadi stasiun tempat kerja Presiden pertama Indonesia, [[Soekarno]] saat mengenyam pendidikan di [[Technische Hoogeschool te Bandoeng]] (sekarang ITB). Saat itu, [[H.O.S. Cokroaminoto]] yang sudah menjadi mertua Soekarno dijebloskan ke penjara oleh Pemerintah Kolonial saat belum 3 bulan Soekarno berada di Kota Bandung. Soekarno menggunakan gelar Raden Soekarno, B.K.L., ''der Eerste Klasse Categorie'' (pangkat pertama golongan pertama). Ia bekerja sebagai juru tulis di bagian administrasi stasiun. Soekarno digaji Rp165 per bulan dan sebesar Rp125 diberikan kepada keluarga Cokroaminoto. Begitu H.O.S. Cokroaminoto dibebaskan pada April 1922, tiga bulan berikutnya Soekarno kembali mengenyam pendidikan di THB.<ref>{{cite book|last=Osdar|first=J.|year=2020|title=Melintasi Seribu Stasiun|location=Jakarta|publisher=Kompas|isbn=9786232413863|page=98-99}}</ref> |
Stasiun Gubeng pernah menjadi stasiun tempat kerja Presiden pertama Indonesia, [[Soekarno]] saat mengenyam pendidikan di [[Technische Hoogeschool te Bandoeng]] (sekarang ITB). Saat itu, [[H.O.S. Cokroaminoto]] yang sudah menjadi mertua Soekarno dijebloskan ke penjara oleh Pemerintah Kolonial saat belum 3 bulan Soekarno berada di Kota Bandung. Soekarno menggunakan gelar Raden Soekarno, B.K.L., ''der Eerste Klasse Categorie'' (pangkat pertama golongan pertama). Ia bekerja sebagai juru tulis di bagian administrasi stasiun. Soekarno digaji Rp165 per bulan dan sebesar Rp125 diberikan kepada keluarga Cokroaminoto. Begitu H.O.S. Cokroaminoto dibebaskan pada April 1922, tiga bulan berikutnya Soekarno kembali mengenyam pendidikan di THB.<ref>{{cite book|last=Osdar|first=J.|year=2020|title=Melintasi Seribu Stasiun|location=Jakarta|publisher=Kompas|isbn=9786232413863|page=98-99}}</ref> |
||
Baris 235: | Baris 241: | ||
== Layanan kereta api == |
== Layanan kereta api == |
||
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per |
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 12 Desember 2024. |
||
=== Antarkota === |
=== Antarkota === |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|+Lintas |
|+Lintas selatan Jawa |
||
!Nama kereta api |
!Nama kereta api |
||
!Kelas |
!Kelas |
||
Baris 247: | Baris 253: | ||
! colspan="5" |Eksekutif |
! colspan="5" |Eksekutif |
||
|- |
|- |
||
|{{kereta api| |
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Wilis}} |
||
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Panoramic'']] |
|||
|Eksekutif |
|||
| rowspan="8" |'''Surabaya Gubeng''' |
|||
|{{sta|Gambir}} |
|||
|{{sta| |
| rowspan="4" |{{sta|Bandung}} |
||
|Via {{sta| |
| rowspan="4" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{Sta|Tasikmalaya}} |
||
|- |
|- |
||
! colspan="5" |Campuran |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{kereta api|Jayabaya}} |
|||
|Eksekutif |
|Eksekutif |
||
| rowspan="4" |{{sta|Pasar Senen}} |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Malang}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Poncol}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |{{kereta api|Turangga}} |
|||
|Ekonomi |
|||
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Panoramic'']] |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}} |
|||
|Eksekutif |
|Eksekutif |
||
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
|- |
|||
|Ekonomi |
|||
|} |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|+Lintas tengah Jawa |
|||
!Nama kereta api |
|||
!Kelas |
|||
! colspan="2" |Relasi perjalanan |
|||
!Keterangan |
|||
|- |
|||
! colspan="5" |Eksekutif |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Semeru}} |
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Semeru}} |
||
|''Compartment Suite'' |
|''Compartment Suite'' |
||
| rowspan="4" |'''Surabaya Gubeng''' |
|||
| rowspan="4" |{{sta|Gambir}} |
| rowspan="4" |{{sta|Gambir}} |
||
| rowspan="4" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Cirebon}} |
| rowspan="4" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{sta|Cirebon}} |
||
Baris 290: | Baris 275: | ||
| rowspan="2" |{{kereta api|Bima}} |
| rowspan="2" |{{kereta api|Bima}} |
||
|''Compartment Suite'' |
|''Compartment Suite'' |
||
|- |
|||
|Eksekutif |
|||
|- |
|||
! colspan="5" |Campuran |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{kereta api|Gaya Baru Malam Selatan}} |
|||
|Eksekutif |
|||
| rowspan="2" |'''Surabaya Gubeng''' |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Cirebon Prujakan}} |
|||
|- |
|||
|Ekonomi |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{KA|Ranggajati}} |
|||
|Eksekutif |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Cirebon}} |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Jember}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–'''Surabaya Gubeng''' |
|||
|- |
|||
|Bisnis |
|||
|- |
|||
! colspan="5" |Ekonomi |
|||
|- |
|||
|{{KA|Logawa}} |
|||
|Ekonomi |
|||
|{{sta|Purwokerto}} |
|||
|{{sta|Jember}} |
|||
|Via {{sta|Lempuyangan}}–'''Surabaya Gubeng''' |
|||
|- |
|||
|{{kereta api|Jayakarta}} |
|||
|Ekonomi Premium |
|||
|'''Surabaya Gubeng''' |
|||
|{{sta|Pasar Senen}} |
|||
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Cirebon}} |
|||
|} |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|+Lintas selatan Jawa |
|||
!Nama kereta api |
|||
!Kelas |
|||
! colspan="2" |Relasi perjalanan |
|||
!Keterangan |
|||
|- |
|||
! colspan="5" |Eksekutif |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Wilis}} |
|||
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Panoramic'']] |
|||
| rowspan="4" |'''Surabaya Gubeng''' |
|||
| rowspan="4" |{{sta|Bandung}} |
|||
| rowspan="4" |Via {{sta|Yogyakarta}}–{{Sta|Tasikmalaya}} |
|||
|- |
|||
|Eksekutif |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{kereta api|Turangga}} |
|||
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Panoramic'']] |
|||
|- |
|- |
||
|Eksekutif |
|Eksekutif |
||
Baris 352: | Baris 282: | ||
| rowspan="2" |{{kereta api|Sancaka}} |
| rowspan="2" |{{kereta api|Sancaka}} |
||
|Eksekutif |
|Eksekutif |
||
| rowspan=" |
| rowspan="6" |'''Surabaya Gubeng''' |
||
| rowspan="2" |{{sta|Yogyakarta}} |
| rowspan="2" |{{sta|Yogyakarta}} |
||
| rowspan="2" |Jadwal malam hanya beroperasi pada hari Jumat–Minggu dan hari libur nasional |
| rowspan="2" |Jadwal malam hanya beroperasi pada hari Jumat–Minggu dan hari libur nasional |
||
Baris 364: | Baris 294: | ||
|- |
|- |
||
|Ekonomi Premium |
|Ekonomi Premium |
||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{kereta api|Gaya Baru Malam Selatan}} |
|||
|Eksekutif |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Pasar Senen}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Cirebon Prujakan}} |
|||
|- |
|||
|Ekonomi |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |{{KA|Wijayakusuma}} |
| rowspan="2" |{{KA|Wijayakusuma}} |
||
Baris 372: | Baris 309: | ||
|- |
|- |
||
|Ekonomi Premium |
|Ekonomi Premium |
||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{KA|Ranggajati}} |
|||
|Eksekutif |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Cirebon}} |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Jember}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Purwokerto}}–'''Surabaya Gubeng''' |
|||
|- |
|||
|Ekonomi |
|||
|- |
|- |
||
! colspan="5" |Ekonomi |
! colspan="5" |Ekonomi |
||
|- |
|- |
||
|{{kereta api|Pasundan}} |
|{{kereta api|Pasundan}} |
||
|Ekonomi |
|||
|'''Surabaya Gubeng''' |
| rowspan="2" |'''Surabaya Gubeng''' |
||
|{{sta|Kiaracondong}} |
|{{sta|Kiaracondong}} |
||
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{Sta|Tasikmalaya}} |
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{Sta|Tasikmalaya}} |
||
|- |
|||
|{{kereta api|Jayakarta}} |
|||
|Ekonomi Premium |
|||
|{{sta|Pasar Senen}} |
|||
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Cirebon}} |
|||
|- |
|- |
||
|{{KA|Sri Tanjung}} |
|{{KA|Sri Tanjung}} |
||
| rowspan="2" |Ekonomi |
|||
|{{sta|Lempuyangan}} |
|{{sta|Lempuyangan}} |
||
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} |
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} |
||
|Via {{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Jember}} |
|Via {{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Jember}} |
||
|- |
|||
|{{KA|Logawa}} |
|||
|{{sta|Purwokerto}} |
|||
|{{sta|Jember}} |
|||
|Via {{sta|Lempuyangan}}–'''Surabaya Gubeng''' |
|||
|} |
|} |
||
{| class="wikitable" |
{| class="wikitable" |
||
|+Lintas timur Jawa |
|+Lintas timur Jawa |
||
Baris 393: | Baris 350: | ||
!Keterangan |
!Keterangan |
||
|- |
|- |
||
! colspan="5" | |
! colspan="5" |Kelas campuran |
||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Timur}} |
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Timur}} |
||
Baris 401: | Baris 358: | ||
| rowspan="2" |Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang. |
| rowspan="2" |Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang. |
||
|- |
|- |
||
|Ekonomi |
|||
|Bisnis |
|||
|- |
|- |
||
! colspan="5" | |
! colspan="5" |Kelas ekonomi |
||
|- |
|- |
||
|{{Rint|surabaya|pb}} {{kereta api|Probowangi}} |
|{{Rint|surabaya|pb}} {{kereta api|Probowangi}} |
||
Baris 410: | Baris 367: | ||
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} |
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} |
||
|– |
|– |
||
|} |
|||
{| class="wikitable" |
|||
|+Lintas utara Jawa |
|||
!Nama kereta api |
|||
!Kelas |
|||
! colspan="2" |Relasi perjalanan |
|||
!Keterangan |
|||
|- |
|||
! colspan="5" |Eksekutif |
|||
|- |
|||
|{{kereta api|Pandalungan}} |
|||
|Eksekutif |
|||
|{{sta|Gambir}} |
|||
|{{sta|Jember}} |
|||
|Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
|- |
|||
! colspan="5" |Campuran |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{kereta api|Jayabaya}} |
|||
|Eksekutif |
|||
| rowspan="4" |{{sta|Pasar Senen}} |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Malang}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Poncol}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
|- |
|||
|Ekonomi |
|||
|- |
|||
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}} |
|||
|Eksekutif |
|||
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}} |
|||
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}} |
|||
|- |
|||
|Ekonomi |
|||
|} |
|} |
||
Baris 488: | Baris 478: | ||
! colspan="3" |Sisi timur |
! colspan="3" |Sisi timur |
||
|- |
|- |
||
|[[Wirawiri Suroboyo]] |
| rowspan="2" |[[Wirawiri Suroboyo]] |
||
|{{Rint|surabaya|FD7}} |
|{{Rint|surabaya|FD7}} |
||
|Stasiun |
|Stasiun Pasarturi–Terminal Bratang (arah Terminal Bratang berhenti di halte Stasiun Gubeng Baru) |
||
|- |
|||
|{{Rint|surabaya|FD10}} |
|||
|[[Terminal Keputih]]–[[Pasar Atum|Pasar Atom]] (arah Pasar Atom berhenti di halte Stasiun Gubeng Baru) |
|||
|- |
|- |
||
|[[Trans Semanggi Suroboyo]] |
|[[Trans Semanggi Suroboyo]] |
||
|{{Rint|surabaya|K2L}} |
|{{Rint|surabaya|K2L}} |
||
|Kejawan Putih |
|Kejawan Putih Tambak–UNESA |
||
|- |
|- |
||
| [[Perum DAMRI]] |
| [[Perum DAMRI]] |
Revisi per 14 Desember 2024 17.04
PB01 D02 J02 P02 T02 SP02 A13 SI13
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama lain | Stasiun Gubeng | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Koordinat | 7°15′55.152″S 112°45′9.684″E / 7.26532000°S 112.75269000°E | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ketinggian | +5 m | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operator | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Letak |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah peron | 7 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jumlah jalur | 6 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan | Lintas selatan Jawa Lintas timur Jawa Lintas utara Jawa Aglomerasi: Arjuno Ekspres Komuter: Commuter Line (Jenggala dan Sindro) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis struktur | Atas tanah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gaya arsitektur | Neoklasik dengan sentuhan chalet (bangunan lama) Modern 1990 (bangunan baru) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Informasi lain | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode stasiun |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Klasifikasi | Besar tipe A[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 1878 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibangun kembali | 1905, 1928, 1996 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebelumnya | Station Goebeng Soerabaja | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Perusahaan awal | Staatsspoorwegen Oosterlijnen | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penumpang | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2024 | 9.913/hari[a] (KAI) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat | 4 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi layanan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Layanan penghubung | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas dan teknis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fasilitas | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tipe persinyalan | Elektrik tipe Siemens NX MIS801[3] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Cagar budaya Indonesia Setasiun Gubeng | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori | Bangunan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No. Regnas | KB002189 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No. SK | 188.45/251/402.1.04/1996 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal SK | 26 September 1996 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tingkat SK | Kabupaten/Kota | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia (Persero) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun Surabaya Gubeng (SGU), juga dikenal sebagai Stasiun Gubeng, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya; pada ketinggian +5 m. Nama stasiun ini diambil dari nama kecamatan yang terletak di pusat Kota Surabaya, yakni Kecamatan Gubeng, walaupun secara administrasi berada di barat laut di luar batas wilayah kecamatan tersebut. Stasiun ini berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya beserta KAI Commuter dan sebagai salah satu dari kedua stasiun kereta api utama di Kota Surabaya. Stasiun ini berjarak 696 km arah timur dari Stasiun Bandung dan sebagai stasiun kereta api keberangkatan utama di Kota Surabaya, terutama bagi lintas selatan Pulau Jawa, menggantikan Stasiun Surabaya Kota (kecuali KA Sri Tanjung). Stasiun kereta api utama lainnya adalah Stasiun Surabaya Pasarturi yang difokuskan untuk keberangkatan kereta api antarkota di lintas utara Pulau Jawa beserta lokal dan komuter menuju berbagai tujuan di Jawa Timur bagian utara.
Stasiun Surabaya Gubeng juga merupakan penghubung kereta api terbesar di wilayah Gerbangkertosusila karena melayani kereta api antarkota menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta di lintas selatan Pulau Jawa. Selain kereta api antarkota, Stasiun ini juga melayani kereta api aglomerasi, kereta api lokal, serta komuter menuju berbagai tujuan di Jawa Timur bagian selatan. Meskipun demikian, beberapa kereta api antarkota basis jalur tengah dan selatan meneruskan perjalanan menuju tujuan lainnya di Jawa Timur selain Surabaya.
Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Surabaya Gubeng menjadi stasiun kereta api tersibuk keempat di Indonesia, sekaligus tersibuk kedua di luar Jabodetabek dengan mencatatkan 3.023.616 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.[a]
Sejarah
Stasiun Surabaya Gubeng merupakan salah satu stasiun kereta api milik Staatsspoorwegen yang diresmikan pada 16 Mei 1878 sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya–Pasuruan.[5] Stasiun ini pertama kali dibangun di sisi barat rel kereta api. Awalnya berupa halte (stasiun kecil), kemudian pada 1897 diubah menjadi bentuk bangunan stasiun yang lebih besar seiring peningkatan status dan perkembangan Kota Surabaya yang semakin dinamis.[6]
Pada awalnya, stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik, lalu mengalami perubahan sistem persinyalan menjadi elektrik pada dasawarsa 1970–1980-an. Pada 7 Juni 1996, bangunan baru stasiun seluas 13.671 meter persegi (147.150 sq ft) telah selesai dibangun di sisi timur rel kereta api dengan arsitektur yang lebih modern dan lebih luas—pembangunannya ditaksir menelan biaya sebesar Rp1,5 miliar.[7]
Bangunan lama stasiun juga telah dilakukan renovasi beberapa kali, antara lain renovasi kanopi peron pada tahun 1905 dan lobi bangunan utama pada tahun 1928. Ciri gaya bangunan stasiun ini adalah khas dari Staatsspoorwegen, yaitu bergaya neoklasik dengan sentuhan ornamental yang dipengaruhi oleh gaya chalet;[8] sebuah gaya bangunan yang pada gunungan atapnya diberi ornamen sulur-suluran dari besi tempa, serta jendela besar dengan jalusi besi. Gaya tersebut diadaptasikan dari rumah gunung di Eropa, tetapi sudah beradaptasi dengan iklim tropis. Dengan dua pintu utama, stasiun ini pernah "kalah status" dengan stasiun SS lain yang memiliki tiga hingga lima pintu keberangkatan.[6] Bangunan stasiun lama ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya.[9]
Stasiun Gubeng pernah menjadi stasiun tempat kerja Presiden pertama Indonesia, Soekarno saat mengenyam pendidikan di Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB). Saat itu, H.O.S. Cokroaminoto yang sudah menjadi mertua Soekarno dijebloskan ke penjara oleh Pemerintah Kolonial saat belum 3 bulan Soekarno berada di Kota Bandung. Soekarno menggunakan gelar Raden Soekarno, B.K.L., der Eerste Klasse Categorie (pangkat pertama golongan pertama). Ia bekerja sebagai juru tulis di bagian administrasi stasiun. Soekarno digaji Rp165 per bulan dan sebesar Rp125 diberikan kepada keluarga Cokroaminoto. Begitu H.O.S. Cokroaminoto dibebaskan pada April 1922, tiga bulan berikutnya Soekarno kembali mengenyam pendidikan di THB.[10]
Pascakemerdekaan
Pada masa perang kemerdekaan, daerah sekitar stasiun ini menjadi markas bagi puluhan anggota Angkatan Muda Kereta Api (AMKA) yang dipersenjatai. Kekuatan mereka sekitar 30 orang yang dipimpin oleh Moh. Ali dan di antara mereka dipersenjatai mitralyur.[11]
Bangunan dan tata letak
Pada awalnya, Stasiun Surabaya Gubeng memiliki banyak jalur kereta api. Namun, sejak bangunan stasiun yang baru tersebut resmi digunakan, jumlah jalurnya berkurang menjadi enam. Jalur 1 merupakan sepur lurus jalur ganda arah hilir (selatan), jalur 2 merupakan sepur lurus jalur ganda arah hulu (utara), dan jalur 5 merupakan sepur lurus jalur tunggal dari dan ke Sidotopo. Di sebelah utara jalur 6 ada jalur yang bercabang menuju Balai Yasa (BY) Surabaya Gubeng.
Stasiun ini mempunyai dua bangunan dengan tujuan berbeda: bangunan lama yang berdesain Chalet hanya untuk digunakan oleh keberangkatan beserta kedatangan layanan kereta api lokal dan komuter, sedangkan bangunan baru dengan desain modern berada di sisi timur stasiun hanya diperuntukkan untuk keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota serta aglomerasi.
G | Bangunan utama stasiun sisi barat
(khusus keberangkatan beserta kedatangan kereta api lokal dan komuter, cagar budaya) | ||
Peron sisi | |||
Jalur 1 | ← | Sepur lurus arah Wonokromo | |
← (Wonokromo) | D Commuter Line Dhoho, tujuan Blitar via Kertosono | ||
D Commuter Line Dhoho, tujuan Kertosono | |||
P Commuter Line Penataran, tujuan Blitar via Malang | |||
T Commuter Line Tumapel, tujuan Malang | |||
SP Commuter Line Supas, tujuan Pasuruan | |||
J Commuter Line Jenggala, tujuan Mojokerto | |||
A Commuter Line Arjonegoro, tujuan Sidoarjo | |||
SI Commuter Line Sindro, tujuan Sidoarjo | |||
Peron pulau | |||
Jalur 2 | Sepur lurus arah Surabaya Kota/Surabaya Pasarturi | → | |
D Commuter Line Dhoho, tujuan Surabaya Kota | → (Surabaya Kota) | ||
P Commuter Line Penataran, tujuan Surabaya Kota | |||
T Commuter Line Tumapel, tujuan Surabaya Kota | |||
SP Commuter Line Supas, tujuan Surabaya Kota | |||
J Commuter Line Jenggala, tujuan Surabaya Kota | |||
A Commuter Line Arjonegoro, tujuan Surabaya Pasarturi/Babat/Bojonegoro | → (Surabaya Pasarturi) | ||
SI Commuter Line Sindro, tujuan Surabaya Pasarturi/Indro | |||
Peron pulau | |||
Jalur 3 | ← | Sepur belok untuk persusulan antarkereta api dan langsiran lokomotif | → |
Peron pulau | |||
Jalur 4 | ← | Sepur belok untuk parkir rangkaian kereta yang menjalani perawatan di Balai Yasa | → |
Jalur berjalan langsung KA barang | |||
Peron pulau | |||
Jalur 5 | Sepur lurus dari dan ke arah Sidotopo | ↔ | |
← | Pemberhentian kereta api antarkota dan aglomerasi | → | |
Peron pulau | |||
Jalur 6 | ← | Pemberhentian, keberangkatan, serta kedatangan kereta api antarkota dan aglomerasi | → |
Memiliki jalur akses dari dan ke Balai Yasa | ↔ | ||
Peron sisi | |||
G | Bangunan utama stasiun sisi timur
(khusus keberangkatan dan kedatangan kereta api antarkota beserta aglomerasi) |
Stasiun ini telah dilengkapi papan penunjuk arah untuk menuju ruang/nomor jalur/fasilitas tertentu, penunjuk arah jalur disertai jarak tempuhnya, dan layar monitor informasi keberangkatan maupun kedatangan kereta api secara waktu nyata yang wujudnya terlihat seperti di bandara. Per tahun 2020, desain papan penunjuk arah jalur telah disesuaikan dengan standar ISO 7001:2007 sehubungan dengan angkutan Natal dan Tahun Baru 2021.[12]
Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba sistem pengenalan wajah pada proses keberangkatan kereta api antarkota di Stasiun Bandung dan per 10 Juli 2023, Stasiun Surabaya Gubeng sudah menerapkan sistem tersebut bersama sembilan stasiun KA utama Pulau Jawa lainnya seperti Stasiun Malang, Madiun, Solo Balapan, Yogyakarta, Surabaya Pasarturi, Semarang Tawang, Purwokerto, Cirebon, dan Jakarta Gambir.[13]
Pada 30 Desember 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi meluncurkan ruang luxury lounge di Stasiun Surabaya Gubeng yang melayani penumpang kelas kompartemen dan kereta wisata Panoramic setelah pertama kali diluncurkan di Kota Surabaya, yaitu di Stasiun Surabaya Pasarturi yang melayani penumpang kelas luxury.[14]
Ciri khas
Per akhir Mei 2021, Stasiun Surabaya Gubeng memiliki melodi penyambutan kereta api berirama keroncong berjudul "Soerabaja" yang dinyanyikan oleh Sundari Soekotjo, salah satu penyanyi keroncong terkenal dan sekarang lagu tersebut menjadi bel penyambutan seluruh stasiun terminus kereta api antarkota di Kota Surabaya. Lagu ini diperkenalkan pertama kali oleh grup musik bergenre rock and roll, Dara Puspita, dan juga dijadikan melodi kedatangan kereta api di Stasiun Surabaya Pasarturi mulai tahun 2020. Pada awalnya, melodi yang digunakan berupa bel bersuara lagu instrumental berjudul "Rek Ayo Rek".
Layanan kereta api
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 12 Desember 2024.
Antarkota
Nama kereta api | Kelas | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|---|
Eksekutif | ||||
Argo Wilis | Panoramic | Surabaya Gubeng | Bandung | Via Yogyakarta–Tasikmalaya |
Eksekutif | ||||
Turangga | Panoramic | |||
Eksekutif | ||||
Argo Semeru | Compartment Suite | Gambir | Via Yogyakarta–Cirebon | |
Eksekutif | ||||
Bima | Compartment Suite | |||
Eksekutif | ||||
Campuran | ||||
Sancaka | Eksekutif | Surabaya Gubeng | Yogyakarta | Jadwal malam hanya beroperasi pada hari Jumat–Minggu dan hari libur nasional |
Ekonomi Premium | ||||
Mutiara Selatan | Eksekutif | Bandung | Via Yogyakarta–Tasikmalaya | |
Ekonomi Premium | ||||
Gaya Baru Malam Selatan | Eksekutif | Pasar Senen | Via Lempuyangan–Cirebon Prujakan | |
Ekonomi | ||||
Wijayakusuma | Eksekutif | Cilacap | Ketapang | Via Yogyakarta–Surabaya Gubeng |
Ekonomi Premium | ||||
Ranggajati | Eksekutif | Cirebon | Jember | Via Purwokerto–Surabaya Gubeng |
Ekonomi | ||||
Ekonomi | ||||
Pasundan | Ekonomi | Surabaya Gubeng | Kiaracondong | Via Lempuyangan–Tasikmalaya |
Jayakarta | Ekonomi Premium | Pasar Senen | Via Lempuyangan–Cirebon | |
Sri Tanjung | Ekonomi | Lempuyangan | Ketapang | Via Surabaya Kota–Jember |
Logawa | Purwokerto | Jember | Via Lempuyangan–Surabaya Gubeng |
Nama kereta api | Kelas | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|---|
Kelas campuran | ||||
Mutiara Timur | Eksekutif | Surabaya Pasarturi | Ketapang | Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang. |
Ekonomi | ||||
Kelas ekonomi | ||||
PB Probowangi | Ekonomi | Surabaya Gubeng | Ketapang | – |
Nama kereta api | Kelas | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|---|
Eksekutif | ||||
Pandalungan | Eksekutif | Gambir | Jember | Via Semarang Tawang–Surabaya Pasarturi |
Campuran | ||||
Jayabaya | Eksekutif | Pasar Senen | Malang | Via Semarang Poncol–Surabaya Pasarturi |
Ekonomi | ||||
Blambangan Ekspres | Eksekutif | Ketapang | Via Semarang Tawang–Surabaya Pasarturi | |
Ekonomi |
Aglomerasi
Nama kereta api | Kelas | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|---|
Eksekutif | ||||
Arjuno Ekspres | Eksekutif | Surabaya Gubeng | Malang |
Dijalankan pada hari tertentu
Hanya jadwal pagi |
Lokal dan komuter (Commuter Line)
Nama kereta api | Relasi perjalanan | Keterangan | |
---|---|---|---|
T Tumapel | Surabaya Kota | Malang | Perjalanan kereta api menuju Malang hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi. |
D Dhoho | Kertosono | Perjalanan kereta api menuju Kertosono hanya jadwal malam, sedangkan sebaliknya hanya jadwal pagi. | |
Blitar | Via Kertosono | ||
P Penataran | Via Malang | ||
J Jenggala | Mojokerto | – | |
SP Supas | Pasuruan | ||
A Arjonegoro | Bojonegoro | Sidoarjo | Hanya jadwal siang dan jadwal pagi untuk relasi sebaliknya |
Babat | Perjalanan kereta api menuju Sidoarjo hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal petang. | ||
SI Sindro | Indro | – | |
Surabaya Pasarturi | Perjalanan kereta api menuju Sidoarjo hanya jadwal pagi, sedangkan sebaliknya hanya jadwal malam. |
Antarmoda pendukung[15]
Jenis angkutan umum | Trayek (lyn) | Tujuan |
---|---|---|
Sisi barat | ||
Bus kota | A2 | Terminal Purabaya–Stasiun Surabaya Kota |
Sisi timur | ||
Wirawiri Suroboyo | FD07 | Stasiun Pasarturi–Terminal Bratang (arah Terminal Bratang berhenti di halte Stasiun Gubeng Baru) |
FD10 | Terminal Keputih–Pasar Atom (arah Pasar Atom berhenti di halte Stasiun Gubeng Baru) | |
Trans Semanggi Suroboyo | 2L | Kejawan Putih Tambak–UNESA |
Perum DAMRI | Taman Nasional Bromo Tengger Semeru | Stasiun Surabaya Pasarturi–Rest Area Wonokitri Bromo |
Galeri
-
Stasiun Gubeng di malam hari
-
Tampak depan Stasiun Surabaya Gubeng baru (atas) dan lama (bawah), 2020
-
Kereta api Ranggajati saat berhenti di Stasiun Surabaya Gubeng
-
Kereta api Mutiara Timur (kiri) dan Kereta api Ranggajati saat berhenti di Stasiun Surabaya Gubeng
-
Kereta api Argo Wilis saat meninggalkan Stasiun Surabaya Gubeng
-
KRD Bojonegoro saat memasuki jalur 3 Stasiun Surabaya Gubeng, 2015
-
KA Sancaka saat berangkat dari jalur 6 Stasiun Surabaya Gubeng, 2015
-
Fasilitas cetak tiket mandiri di Stasiun Surabaya Gubeng
Lihat pula
Catatan
Referensi
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF) (46). Korean Society for Railways. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09.
- ^ Bahfein, Suhaela (2024-11-14). "Pasar Senen Jadi Stasiun KA Terpadat Sepanjang 2024". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 2024-11-14.
- ^ Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932 (dalam bahasa Belanda). Bandung: Staatsspoorwegen. 1932.
- ^ a b Raap 2017, hlm. 42.
- ^ Direktorat Publikasi, Deppen RI (1996). "Stasiun KA Gubeng, Terbesar Kedua di Indonesia". Warta Laporan Daerah: Berkala Bulanan. Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia.
- ^ Raap 2017, hlm. 36.
- ^ SK Wali Kota No188.45/251/402.1.04/1996
- ^ Osdar, J. (2020). Melintasi Seribu Stasiun. Jakarta: Kompas. hlm. 98-99. ISBN 9786232413863.
- ^ Sejarah Brigade Ronggolawe., Panitia Penyusunan; IKAPI, Anggota (1985). Pengabdian Selama Perang Kemerdekaan Bersama Brigade Ronggolawe (edisi ke-Cet. 1). Aries Lima. hlm. 179.
- ^ "Sambut Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Ubah Signager dan Hadirkan Ornamen Tambahan". beritatrans.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-11. Diakses tanggal 2020-12-11.
- ^ Sri Rahayu, Isna (9 Juni 2023). "Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 10 Juli 2023.
- ^ Setiawan, Indra (2023-12-30). "KAI hadirkan Luxury Lounge di Stasiun Gubeng". Surabaya. LKBN Antara.
- ^ "Transportasi". www.surabaya.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-26. Diakses tanggal 2018-06-26.
Daftar pustaka
- Raap, O.J. (2017). Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9786024243692.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api
- (Indonesia) Jadwal Commuter Line Wilayah VIII Surabaya
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Surabaya Pasarturi lewat viaduk Terminus
|
Lintas Surabaya Surabaya Pasarturi–Surabaya Gubeng Shortcut SBI–SGU
|
Terminus | ||
Ngagel menuju Wonokromo
|
Lintas Surabaya Wonokromo–Surabaya Kota Wonokromo–Surabaya Kota
|
Surabaya Kota Terminus
| ||
Terminus | Lintas Surabaya Surabaya Gubeng–Benteng Surabaya Gubeng–Benteng
|
Sidotopo menuju Benteng
|
- Wikipedia page with obscure subdivision
- Cagar budaya di Indonesia
- Stasiun kereta api kelas besar
- Stasiun kereta api yang termasuk dalam Daop VIII Surabaya
- Stasiun KAI Commuter
- Kota Surabaya
- Stasiun kereta api di Jawa Timur
- Stasiun kereta api di Surabaya
- Arsitektur Hindia Belanda
- Bangunan bersejarah di Jawa Timur
- Stasiun kereta api yang dibuka tahun 1878