Perdana menteri: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k (QuickEdit) |
||
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Bentuk Pemerintah}} |
{{Bentuk Pemerintah}} |
||
{{Eksekutif}} |
{{Eksekutif}} |
||
'''Perdana menteri''' adalah [[jabatan politik]] tertinggi di sebagian besar negara yang menerapkan sistem [[pemerintahan parlementer]], di mana kekuasaan [[eksekutif]] lebih banyak dipegang oleh [[kepala pemerintahan]], bukan [[kepala negara]]. Perdana menteri biasanya merupakan pemimpin [[partai politik]] atau koalisi partai yang memiliki mayoritas kursi di [[parlemen]], dan diangkat oleh [[kepala negara]] untuk membentuk [[pemerintahan]]. Mereka bertanggung jawab atas pengelolaan urusan dalam negeri, implementasi kebijakan pemerintah, serta pengawasan terhadap [[kementerian]]<ref name="Kamus Besar">''Kamus Besar [[Bahasa Indonesia]]''. [[Jakarta]]: Balai Pustaka, [[1994]]. ISBN 979-407-182-X.</ref> dan [[departemen]] eksekutif lainnya. Dalam beberapa negara, perdana menteri juga berperan sebagai penasihat utama [[kepala negara]] dalam urusan kebijakan luar negeri dan militer. Kedudukan perdana menteri dalam sistem parlementer memberikan mereka kekuasaan yang besar dalam menentukan arah kebijakan negara, meskipun tetap terikat oleh kontrol parlemen dan mekanisme ''checks and balances'' yang ada. |
|||
'''Perdana menteri''' adalah ketua [[menteri]]<ref name="Kamus Besar">''Kamus Besar [[Bahasa Indonesia]]''. [[Jakarta]]: Balai Pustaka, [[1994]]. ISBN 979-407-182-X.</ref> atau seseorang yang mengepalai sebuah [[kabinet]] pada sebuah [[negara]] dengan [[sistem parlementer]]. Biasanya dijabat oleh seorang [[politikus]], walaupun di beberapa negara, perdana menteri dijabat oleh [[militer]]. Dalam banyak sistem, perdana menteri berhak memilih dan memberhentikan [[menteri|anggota kabinetnya]], dan memberikan alokasi jabatan tersebut ke orang yang dipilihnya, baik itu karena kesamaan [[partai]] maupun [[faksi]] [[politik]]. |
|||
Perdana menteri berfungsi sebagai penghubung antara kekuasaan [[eksekutif]] dan [[legislatif]], serta memainkan peran sentral dalam proses pembuatan undang-undang dan pengambilan keputusan politik. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas pemerintahan dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan selaras dengan mandat politik yang diberikan oleh pemilih. Dalam beberapa kasus, perdana menteri dapat menjadi pemimpin [[de facto]] negara, terutama di negara-negara di mana [[kepala negara]] memiliki peran seremonial. Namun, jabatan ini juga sangat rentan terhadap fluktuasi politik, dan seorang perdana menteri dapat dijatuhkan dari kekuasaan melalui [[mosi tidak percaya]] di parlemen atau ketidakmampuan untuk mempertahankan mayoritas dukungan politik. Oleh karena itu, kemampuan seorang perdana menteri dalam mempertahankan koalisi dan dukungan politik merupakan kunci utama untuk kelangsungan jabatannya. Meskipun demikian, perdana menteri juga harus berurusan dengan tantangan internal dalam partainya sendiri, serta berbagai dinamika politik yang dapat memengaruhi efektivitas pemerintahannya. |
|||
Jabatan yang setara dengan Perdana Menteri yakni Presiden Dewan Menteri, Presiden Pemerintahan, [[Menteri Pertama]], Ketua Menteri, [[Kanselir]], Premier, [[Taoiseach]], Menteri Negara, Sekretaris Negara atau [[Ulu]]. Beberapa sebutan kuno seperti [[Wazir Agung]] dan [[Patih|Mahapatih]] juga disetarakan seperti Perdana Menteri. |
|||
Jabatan yang setara dengan perdana menteri di berbagai [[sistem pemerintahan]] dan negara umumnya meliputi: |
|||
# '''Kanselir''' - Digunakan di [[Jerman]] dan [[Austria]], di mana [[Kanselir]] memiliki peran serupa dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan di sistem parlementer. |
|||
# '''Premier''' - Terutama digunakan di negara-negara dengan sistem parlementer, seperti [[Kanada]] dan [[Prancis]] (di tingkat regional), untuk merujuk pada kepala pemerintahan. |
|||
# '''Presiden''' - Di beberapa negara dengan sistem pemerintahan parlementer atau campuran, seperti di [[Brasil]] dan [[Indonesia]], [[Presiden]] dapat memiliki peran yang setara dengan perdana menteri dalam hal eksekutif, meskipun di negara-negara ini presiden biasanya juga merupakan kepala negara. |
|||
# '''Sekretaris Jenderal''' - Di beberapa sistem sosialisme dan negara-negara komunis, seperti di [[China]], Sekretaris Jenderal Partai Komunis dapat memainkan peran yang setara dengan perdana menteri dalam hal pengendalian eksekutif, meskipun jabatan ini juga sering mencakup kekuasaan politik yang lebih luas. |
|||
# '''Raja/Ratu''' - Dalam monarki konstitusional seperti di [[Inggris]] dan [[Belanda]], meskipun raja atau ratu adalah kepala negara, jabatan perdana menteri mengemban fungsi pemerintahan sehari-hari yang setara dengan peran eksekutif di banyak sistem. |
|||
== Perdana Menteri di Indonesia == |
== Perdana Menteri di Indonesia == |
||
Baris 151: | Baris 158: | ||
|[[Perdana Menteri Haiti|Haiti]] ([[Daftar Perdana Menteri Haiti|Daftar]])||1988||-||tanggal||[[Jean-Max Bellerive]] |
|[[Perdana Menteri Haiti|Haiti]] ([[Daftar Perdana Menteri Haiti|Daftar]])||1988||-||tanggal||[[Jean-Max Bellerive]] |
||
|- |
|- |
||
|[[Perdana Menteri |
|[[Perdana Menteri Hungaria|Hungaria]] ([[Daftar Perdana Menteri Hungaria|Daftar]])||1848||-||tanggal||[[Viktor Orbán]] |
||
|- |
|- |
||
|[[Perdana Menteri Islandia|Islandia]] ([[Daftar Perdana Menteri Islandia|Daftar]])||1904||-||tanggal||[[Sigmundur Davíð Gunnlaugsson]] |
|[[Perdana Menteri Islandia|Islandia]] ([[Daftar Perdana Menteri Islandia|Daftar]])||1904||-||tanggal||[[Sigmundur Davíð Gunnlaugsson]] |
||
Baris 209: | Baris 216: | ||
|[[Perdana Menteri Malawi|Malawi]] ([[Daftar Perdana Menteri Malawi|Daftar]])||1963||ya||tanggal||(Post abolished) |
|[[Perdana Menteri Malawi|Malawi]] ([[Daftar Perdana Menteri Malawi|Daftar]])||1963||ya||tanggal||(Post abolished) |
||
|- |
|- |
||
|[[Perdana Menteri Malaysia|Malaysia]] ([[Daftar Perdana Menteri Malaysia|Daftar]])||1957||ya|| |
|[[Perdana Menteri Malaysia|Malaysia]] ([[Daftar Perdana Menteri Malaysia|Daftar]])||1957||ya||tanggal||[[Ismail Sabri Yaakob]] |
||
|- |
|- |
||
|[[Perdana Menteri Mali|Mali]] ([[Daftar Perdana Menteri Mali|Daftar]])||1957||ya||tanggal||[[Cissé Mariam Kaïdama Sidibé]] |
|[[Perdana Menteri Mali|Mali]] ([[Daftar Perdana Menteri Mali|Daftar]])||1957||ya||tanggal||[[Cissé Mariam Kaïdama Sidibé]] |
||
Baris 281: | Baris 288: | ||
|[[Perdana Menteri Samoa|Samoa]] ([[Daftar Perdana Menteri Samoa|Daftar]])||1875||ya||tanggal||[[Tuilaepa Aiono Sailele Malielegaoi]] |
|[[Perdana Menteri Samoa|Samoa]] ([[Daftar Perdana Menteri Samoa|Daftar]])||1875||ya||tanggal||[[Tuilaepa Aiono Sailele Malielegaoi]] |
||
|- |
|- |
||
|[[Perdana Menteri |
|[[Perdana Menteri Sao Tome dan Principe|Sao Tome dan Principe]] ([[Daftar Perdana Menteri Sao Tome dan Principe|Daftar]])||1974||ya||tanggal||[[Patrice Trovoada]] |
||
|- |
|- |
||
|[[Perdana Menteri Arab Saudi|Arab Saudi]] ([[Daftar Perdana Menteri Arab Saudi|Daftar]])||1953||tidak||tanggal||[[Salman dari Arab Saudi|Salman bin Abdul Aziz]] |
|[[Perdana Menteri Arab Saudi|Arab Saudi]] ([[Daftar Perdana Menteri Arab Saudi|Daftar]])||1953||tidak||tanggal||[[Salman dari Arab Saudi|Salman bin Abdul Aziz]] |
||
Baris 363: | Baris 370: | ||
|align="right" valign="top"|[[Berkas:Malcolm Turnbull 2014.jpg|jmpl|207x207px|[[Malcolm Turnbull]], Perdana Menteri Australia]][[Berkas:Boyko Borisov EPP 2014.jpg|150px|jmpl|[[Boyko Borisov]], Perdana Menteri Bulgaria]] |
|align="right" valign="top"|[[Berkas:Malcolm Turnbull 2014.jpg|jmpl|207x207px|[[Malcolm Turnbull]], Perdana Menteri Australia]][[Berkas:Boyko Borisov EPP 2014.jpg|150px|jmpl|[[Boyko Borisov]], Perdana Menteri Bulgaria]] |
||
[[Berkas:Stephen Harper G8 2007.jpg|150px|jmpl|[[Stephen Harper]], Perdana Menteri Kanada]][[Berkas:Ibrahim Mahlab 2014.png|jmpl|157x157px|[[Ibrahim Mahlab]], Perdana Menteri Mesir]][[Berkas:Angela Merkel 24092007.jpg|150px|jmpl|[[Angela Merkel]], Kanselir Jerman]][[Berkas:Juha Sipilä 18-4-2015.JPG|jmpl|209x209px|Juha Sipilä, Perdana Menteri Finlandia]][[Berkas:Narendra Modi taking oath.jpg|jmpl|291x291px|[[Narendra Modi]], Perdana Menteri India]][[Berkas:Shinzō Abe in 2013 cropped.jpg|jmpl|152x152px|[[Shinzō Abe|Shinzo Abe]], Perdana Menteri Jepang]][[Berkas:Raila Amolo Odinga - World Economic Forum on Africa 2008.jpg|150px|jmpl|[[Raila Odinga]], Perdana Menteri Kenya]] |
[[Berkas:Stephen Harper G8 2007.jpg|150px|jmpl|[[Stephen Harper]], Perdana Menteri Kanada]][[Berkas:Ibrahim Mahlab 2014.png|jmpl|157x157px|[[Ibrahim Mahlab]], Perdana Menteri Mesir]][[Berkas:Angela Merkel 24092007.jpg|150px|jmpl|[[Angela Merkel]], Kanselir Jerman]][[Berkas:Juha Sipilä 18-4-2015.JPG|jmpl|209x209px|Juha Sipilä, Perdana Menteri Finlandia]][[Berkas:Narendra Modi taking oath.jpg|jmpl|291x291px|[[Narendra Modi]], Perdana Menteri India]][[Berkas:Shinzō Abe in 2013 cropped.jpg|jmpl|152x152px|[[Shinzō Abe|Shinzo Abe]], Perdana Menteri Jepang]][[Berkas:Raila Amolo Odinga - World Economic Forum on Africa 2008.jpg|150px|jmpl|[[Raila Odinga]], Perdana Menteri Kenya]] |
||
[[Berkas: |
[[Berkas:Ismail Sabri Yaakob 01042022 (cropped).jpg|150px|jmpl|[[Ismail Sabri Yaakob]], Perdana Menteri Malaysia]] |
||
[[Berkas:Mark Rutte-6.jpg|150px|jmpl|[[Mark Rutte]], Perdana Menteri Belanda]][[Berkas:PrimeMinisterNawazSharif.jpg|jmpl|189x189px|[[Nawaz Sharif]], Perdana Menteri Pakistan]][[Berkas:Victor Ponta November 2014 (cropped).jpg|jmpl|208x208px|[[Victor Ponta]], Perdana Menteri Rumania]][[Berkas:Aleksandar Vučić crop.jpg|jmpl|200x200px|[[Aleksandar Vučić]], Perdana Menteri Serbia ]][[Berkas:David Cameron official.jpg|150px|jmpl|[[David Cameron]], Perdana Menteri Britania Raya dan Irlandia Utara]] |
[[Berkas:Mark Rutte-6.jpg|150px|jmpl|[[Mark Rutte]], Perdana Menteri Belanda]][[Berkas:PrimeMinisterNawazSharif.jpg|jmpl|189x189px|[[Nawaz Sharif]], Perdana Menteri Pakistan]][[Berkas:Victor Ponta November 2014 (cropped).jpg|jmpl|208x208px|[[Victor Ponta]], Perdana Menteri Rumania]][[Berkas:Aleksandar Vučić crop.jpg|jmpl|200x200px|[[Aleksandar Vučić]], Perdana Menteri Serbia ]][[Berkas:David Cameron official.jpg|150px|jmpl|[[David Cameron]], Perdana Menteri Britania Raya dan Irlandia Utara]] |
||
|} |
|} |
||
Baris 372: | Baris 379: | ||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[Daftar pemimpin negara]] |
* [[Daftar pemimpin negara]] |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Perdana menteri| ]] |
[[Kategori:Perdana menteri| ]] |
||
⚫ |
Revisi terkini sejak 24 Agustus 2024 13.52
Bagian dari seri Politik |
Bentuk dasar dari pemerintahan |
---|
Portal Politik |
bagian dari Seri Politik pada |
Pemerintahan eksekutif |
---|
Kepala negara |
Pemerintahan |
|
Sistem |
Daftar |
Portal Politik |
Perdana menteri adalah jabatan politik tertinggi di sebagian besar negara yang menerapkan sistem pemerintahan parlementer, di mana kekuasaan eksekutif lebih banyak dipegang oleh kepala pemerintahan, bukan kepala negara. Perdana menteri biasanya merupakan pemimpin partai politik atau koalisi partai yang memiliki mayoritas kursi di parlemen, dan diangkat oleh kepala negara untuk membentuk pemerintahan. Mereka bertanggung jawab atas pengelolaan urusan dalam negeri, implementasi kebijakan pemerintah, serta pengawasan terhadap kementerian[1] dan departemen eksekutif lainnya. Dalam beberapa negara, perdana menteri juga berperan sebagai penasihat utama kepala negara dalam urusan kebijakan luar negeri dan militer. Kedudukan perdana menteri dalam sistem parlementer memberikan mereka kekuasaan yang besar dalam menentukan arah kebijakan negara, meskipun tetap terikat oleh kontrol parlemen dan mekanisme checks and balances yang ada.
Perdana menteri berfungsi sebagai penghubung antara kekuasaan eksekutif dan legislatif, serta memainkan peran sentral dalam proses pembuatan undang-undang dan pengambilan keputusan politik. Mereka bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas pemerintahan dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan selaras dengan mandat politik yang diberikan oleh pemilih. Dalam beberapa kasus, perdana menteri dapat menjadi pemimpin de facto negara, terutama di negara-negara di mana kepala negara memiliki peran seremonial. Namun, jabatan ini juga sangat rentan terhadap fluktuasi politik, dan seorang perdana menteri dapat dijatuhkan dari kekuasaan melalui mosi tidak percaya di parlemen atau ketidakmampuan untuk mempertahankan mayoritas dukungan politik. Oleh karena itu, kemampuan seorang perdana menteri dalam mempertahankan koalisi dan dukungan politik merupakan kunci utama untuk kelangsungan jabatannya. Meskipun demikian, perdana menteri juga harus berurusan dengan tantangan internal dalam partainya sendiri, serta berbagai dinamika politik yang dapat memengaruhi efektivitas pemerintahannya.
Jabatan yang setara dengan perdana menteri di berbagai sistem pemerintahan dan negara umumnya meliputi:
- Kanselir - Digunakan di Jerman dan Austria, di mana Kanselir memiliki peran serupa dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan di sistem parlementer.
- Premier - Terutama digunakan di negara-negara dengan sistem parlementer, seperti Kanada dan Prancis (di tingkat regional), untuk merujuk pada kepala pemerintahan.
- Presiden - Di beberapa negara dengan sistem pemerintahan parlementer atau campuran, seperti di Brasil dan Indonesia, Presiden dapat memiliki peran yang setara dengan perdana menteri dalam hal eksekutif, meskipun di negara-negara ini presiden biasanya juga merupakan kepala negara.
- Sekretaris Jenderal - Di beberapa sistem sosialisme dan negara-negara komunis, seperti di China, Sekretaris Jenderal Partai Komunis dapat memainkan peran yang setara dengan perdana menteri dalam hal pengendalian eksekutif, meskipun jabatan ini juga sering mencakup kekuasaan politik yang lebih luas.
- Raja/Ratu - Dalam monarki konstitusional seperti di Inggris dan Belanda, meskipun raja atau ratu adalah kepala negara, jabatan perdana menteri mengemban fungsi pemerintahan sehari-hari yang setara dengan peran eksekutif di banyak sistem.
Perdana Menteri di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Indonesia pernah mengalami adanya jabatan perdana menteri, dimulai sejak Kabinet Sjahrir I yang diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 14 November 1945, dan diakhiri oleh Kabinet Djuanda pada tanggal 10 Juli 1959 yang dipimpin oleh Djuanda Kartawidjaja dengan keluarnya Dekret Presiden 5 Juli 1959.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994. ISBN 979-407-182-X.
- ^ Jangka waktu jabatan yang ditentukan berdasarkan tahun atau tanggal
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]