Lompat ke isi

Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TyewongX (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Dwianto08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(38 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox earthquake
{{Infobox earthquake
| title = Gempa bumi dan tsunami Banyuwangi
| title = Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
| date = 3 Juni 1994
|image = 1994javaearthquake.jpg
|caption = [[USGS]] intensitas gempa bumi
| map =
| timestamp = 1994-06-02 18:17:34
Tsunamibwi1994.jpg
|anss-url =usp0006djk
| anss-url = usp0006djk
| isc-event = 167105
| timestamp = 1994-07-03 18:17:37
| local-date = 3 Juni 1994
|isc-event =167105
| local-time = 01:17:37 [[Time in Indonesia|WIB (Waktu Indonesia Barat)]]
| map2 = {{Location map | Indonesia##Jawa
| map2 = {{Location map | Indonesia Java#Indonesia
| relief=1
| lat=-10.477
| relief = 1
| long=112.835
| lat = -10.51
| mark=Bullseye1.png
| long = 112.87
| mark = Bullseye1.png
| marksize=40
| position=top
| marksize = 40
| width= 250
| position = top
| float=right
| width = 250
| float = right
| caption=Titik pusat gempa 1994 di Indonesia##Titik pusat gempa 1994 di pulau Jawa
| caption = }}
}}
| image name = {{small|Berbagai foto yang memperlihatkan dampak tsunami pada tahun 1994}}
| image name = {{small|Berbagai foto yang memperlihatkan dampak tsunami pada tahun 1994}}
| magnitude = 7.8 [[moment magnitude scale|M<sub>w</sub>]]
| magnitude = 7.8 [[moment magnitude scale|M<sub>w</sub>]]
| depth = 18 km
| depth = {{convert|18|km|abbr=on}}
| location = {{coord|10.477|S|112.835|E}}
| location = {{coord|10.477|S|112.835|E}}
| countries affected = [[Indonesia]]
| countries affected = [[Jawa Timur]]<br>[[Bali]]<br>[[Indonesia]]
| tsunami =
| tsunami = {{cvt|14|m}}
| fault = [[Zona subduksi Selat Sunda|Sunda Megathurst]]
| type = [[Sesar (geologi)|Thurst]]
| aftershocks =
| aftershocks =
| intensity =
| intensity = {{MMI|V}}
| casualties = 215 meninggal
| casualties = 250 meninggal, 23 hilang
}}
}}
'''Gempa bumi dan tsunami Banyuwangi 1994''' adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di [[Samudra Hindia]] yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 18.17 [[WIB]].<ref name="tsu2">[https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/usp0006djk/executive ''M 7.8 - south of Java, Indonesia'']. earthquake.usgs.gov. 3 Juni 1994. Diakses tanggal 24/08/2019.</ref> 7 jam berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang [[tsunami]] kemudian menghantam pesisir pantai selatan [[Jawa Timur]] bagian timur tepatnya di wilayah kabupaten Banyuwangi pada 3 Juni 1994 dini hari<ref name='tsu1'>Gayo, Iwan. Buku Pintar seri senior. 2004. Jakarta:Pustaka Warga Negara.</ref> Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di pesisir selatan [[Kabupaten Banyuwangi]] seperti [[Pantai Plengkung]], Pantai Pancer dan [[Pantai Rajegwesi]] yang rata dengan tanah. Korban meninggal diperkiraan mencapai 215 jiwa.<ref name='tsu1' />Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekira pukul 01.00 [[WIB]]<ref name="tsu2"/>di mana banyak warga yang masih tertidur lelap.
'''Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994''' adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di [[Samudra Hindia]] yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 01:17 [[WIB]], gempa dirasakan diseluruh wilayah [[Jawa Timur]], [[Bali]], dan sebagian [[Jawa Tengah]].<ref name="tsu2">[https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/usp0006djk/executive ''M 7.8 south of Java, Indonesia''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201119185213/https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/usp0006djk/executive |date=2020-11-19 }}. earthquake.usgs.gov. 3 Juni 1994. Diakses tanggal 24/08/2019.</ref> tsunami datang 2 jam berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang [[tsunami]] kemudian menghantam pesisir pantai selatan [[Jawa Timur]] bagian timur tepatnya di wilayah kabupaten Banyuwangi pada 3 Juni 1994 dini hari<ref name='tsu1'>Gayo, Iwan. Buku Pintar seri senior. 2004. Jakarta:Pustaka Warga Negara.</ref> Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di pesisir selatan [[Kabupaten Banyuwangi]] seperti [[Pantai Plengkung]], Pantai Pancer dan [[Pantai Rajegwesi]] yang rata dengan tanah. Korban meninggal diperkiraan mencapai 250 jiwa.<ref name='tsu1' /> Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekira pukul 01.00 [[WIB]]<ref name="tsu2" /> di mana banyak warga yang masih tertidur lelap.


Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar.
Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar.
Baris 37: Baris 39:
:''"Pondok telah menghilang dan aku terjebak oleh kayu dan potongan bambu. Ketika air mulai mereda. Aku terjebak dan kakiku terjepit tumpukan kayu dan sampah."''
:''"Pondok telah menghilang dan aku terjebak oleh kayu dan potongan bambu. Ketika air mulai mereda. Aku terjebak dan kakiku terjepit tumpukan kayu dan sampah."''


[[Berkas:Monumen-tsunami-1994-pancer.JPG|thumb|180px|Monumen tsunami Jawa Timur, di [[Banyuwangi]]]]
Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mendirikan pemukiman di jarak 1 km di garis pantai. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kerusakan jika bencana seperti ini terulang kembali. Selain itu di dekat Pantai Rajegwesi dibangun perumahan warga yang disebut Perumahan Tsunami.
Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mendirikan pemukiman di jarak 1&nbsp;km di garis pantai. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kerusakan jika bencana seperti ini terulang kembali. Selain itu di dekat Pantai Rajegwesi dibangun perumahan warga yang disebut Perumahan Tsunami.

== Latar belakang ==
{{Lihat|Zona subduksi Selat Sunda}}
[[File:Java Tectonic Setting Map.png|thumb|300px|Setting lempeng tektonik di Pulau Jawa]]
[[Pulau Jawa]] adalah pulau paling padat penduduk di dunia, dan rentan terhadap bencana [[gempa bumi]] dan [[letusan gunung berapi]], karena lokasinya di dekat Palung Sunda, batas lempeng konvergen tempat [[lempeng Indo-Australia]] menunjam ke bawah Indonesia.

[[Palung Sunda]] di bagian Selatan (Jawa) memanjang dari [[Selat Sunda]] di barat hingga ke [[Bali]] di timur. Konvergensi kerak samudera yang relatif tua terjadi dengan kecepatan 6 sentimeter (2,4 inci) per tahun di bagian barat dan 4,9 cm (1,9 inci) per tahun di bagian timur, serta penurunan Zona Benioff (sudut kemiringan). zona kegempaan yang membatasi lempengan yang bergerak ke bawah pada batas konvergen) adalah sekitar 50° dan meluas hingga kedalaman sekitar 600 kilometer (370 mil).

Peristiwa sangat besar terjadi pada tahun 1840, 1867, 1875, dan 1994 namun tidak seperti segmen barat laut Sumatra, tidak ada [[Gempa bumi berdorongan besar|gempa bumi megathrust]] yang terjadi di segmen bagian [[Pulau Jawa]] dalam kurun waktu 300 tahun terakhir.<ref>{{citation|title=Proposed seismic hazard maps of Sumatra and Java islands and microzonation study of Jakarta city, Indonesia|url=http://www.ias.ac.in/jess/nov2008/jess141.pdf|first1=M.|last1=Irsyam|first2=D. T.|last2=Dangkua|last3=Hendriyawan|first4=D.|last4=Hoedajanto|first5=B. M|last5=Hutapea|first6=E. K.|last6=Kertapati|first7=T.|last7=Boen|first8=M. D.|last8=Petersen|year=2008|journal=Journal of Earth System Science|volume=117|issue=2|pages=868, 869|doi=10.1007/s12040-008-0073-3|bibcode=2008JESS..117..865I|s2cid=129933598 }}</ref>


== Galeri ==
== Lihat pula ==
* [[Daftar gempa bumi di Indonesia]]
<gallery>
Berkas:Monumen-tsunami-1994-pancer.JPG|Monumen Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
</gallery>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}


{{Gempa bumi di Indonesia}}
{{Tsunami di Indonesia}}
{{Topik Banyuwangi}}
{{Topik Banyuwangi}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1990an}}


[[Kategori:Tsunami di Indonesia]]
[[Kategori:Tsunami di Indonesia]]
[[Kategori:Samudra Hindia]]
[[Kategori:Peristiwa Juni 1994]]
[[Kategori:Selat Bali]]

Revisi terkini sejak 17 Juli 2024 02.39

Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
USGS intensitas gempa bumi
Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994 di Jawa
Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994 di Indonesia
Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994
Waktu UTC1994-06-02 18:17:34
ISC167105
USGS-ANSSComCat
Tanggal setempat3 Juni 1994
Waktu setempat01:17:37 WIB (Waktu Indonesia Barat)
Kekuatan7.8 Mw
Kedalaman18 km (11 mi)
Episentrum10°28′37″S 112°50′06″E / 10.477°S 112.835°E / -10.477; 112.835
SesarSunda Megathurst
JenisThurst
Wilayah bencanaJawa Timur
Bali
Indonesia
Intensitas maks.V (Sedang)
Tsunami14 m (46 ft)
Korban250 meninggal, 23 hilang

Gempa bumi dan tsunami Jawa Timur 1994 adalah bencana gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudra Hindia yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekira pukul 01:17 WIB, gempa dirasakan diseluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah.[1] tsunami datang 2 jam berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang tsunami kemudian menghantam pesisir pantai selatan Jawa Timur bagian timur tepatnya di wilayah kabupaten Banyuwangi pada 3 Juni 1994 dini hari[2] Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di pesisir selatan Kabupaten Banyuwangi seperti Pantai Plengkung, Pantai Pancer dan Pantai Rajegwesi yang rata dengan tanah. Korban meninggal diperkiraan mencapai 250 jiwa.[2] Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekira pukul 01.00 WIB[1] di mana banyak warga yang masih tertidur lelap.

Dampak tsunami juga terjadi pada para peselancar yang tinggal di bibir Pantai Plengkung. Seorang peselancar bernama John Philbin berada di Plengkung pada malam terjadinya tsunami. Dia menggambarkan tsunami tersebut sebagai ombak yang sangat besar.

"Saat gemuruh makin keras, saya masih duduk di dalam kamar saya, dan tiba-tiba air datang menghantam gubukku."

Peselancar lain bernama Richie Lovett menggambarkan pengalaman itu seperti "ditabrak kereta api dengan kecepatan penuh". Seorang lainnya bernama Richard Marsh awalnya mengira harimau telah menyerang mereka, tetapi kemudian ia menyadari itu adalah gelombang besar. Marsh dan Lovett tersapu ratusan meter ke dalam hutan oleh gelombang.

"Aku benar-benar panik. Aku hanya berusaha menggapai sesuatu yang terapung untuk bertahan hidup dan menghindari puing-puing jatuh di kepala saya serta berusaha untuk bisa bernapas."

Lovett akhirnya harus kembali ke Australia untuk perawatan medis.

"Pondok telah menghilang dan aku terjebak oleh kayu dan potongan bambu. Ketika air mulai mereda. Aku terjebak dan kakiku terjepit tumpukan kayu dan sampah."
Monumen tsunami Jawa Timur, di Banyuwangi

Menanggapi hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mendirikan pemukiman di jarak 1 km di garis pantai. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kerusakan jika bencana seperti ini terulang kembali. Selain itu di dekat Pantai Rajegwesi dibangun perumahan warga yang disebut Perumahan Tsunami.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Setting lempeng tektonik di Pulau Jawa

Pulau Jawa adalah pulau paling padat penduduk di dunia, dan rentan terhadap bencana gempa bumi dan letusan gunung berapi, karena lokasinya di dekat Palung Sunda, batas lempeng konvergen tempat lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Indonesia.

Palung Sunda di bagian Selatan (Jawa) memanjang dari Selat Sunda di barat hingga ke Bali di timur. Konvergensi kerak samudera yang relatif tua terjadi dengan kecepatan 6 sentimeter (2,4 inci) per tahun di bagian barat dan 4,9 cm (1,9 inci) per tahun di bagian timur, serta penurunan Zona Benioff (sudut kemiringan). zona kegempaan yang membatasi lempengan yang bergerak ke bawah pada batas konvergen) adalah sekitar 50° dan meluas hingga kedalaman sekitar 600 kilometer (370 mil).

Peristiwa sangat besar terjadi pada tahun 1840, 1867, 1875, dan 1994 namun tidak seperti segmen barat laut Sumatra, tidak ada gempa bumi megathrust yang terjadi di segmen bagian Pulau Jawa dalam kurun waktu 300 tahun terakhir.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b M 7.8 – south of Java, Indonesia Diarsipkan 2020-11-19 di Wayback Machine.. earthquake.usgs.gov. 3 Juni 1994. Diakses tanggal 24/08/2019.
  2. ^ a b Gayo, Iwan. Buku Pintar seri senior. 2004. Jakarta:Pustaka Warga Negara.
  3. ^ Irsyam, M.; Dangkua, D. T.; Hendriyawan; Hoedajanto, D.; Hutapea, B. M; Kertapati, E. K.; Boen, T.; Petersen, M. D. (2008), "Proposed seismic hazard maps of Sumatra and Java islands and microzonation study of Jakarta city, Indonesia" (PDF), Journal of Earth System Science, 117 (2): 868, 869, Bibcode:2008JESS..117..865I, doi:10.1007/s12040-008-0073-3