Lompat ke isi

Bahasa Batak Karo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
penggolongan dan dialek
Harisenta (bicara | kontrib)
Penyebutan suku yang benar adalah Suku Karo bukan Batak Karo,, karena suku Karo sendiri bukanlah Rumpun dari Suku Batak, banyak perbedaan yang sangat signifikan spt bahasa dan tutur adat yang berbeda.
Tag: pengguna baru menambah pranala merah Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Bahasa
{{Infobox Bahasa
|name=Karo
|name=Karo
|altname=Batak Karo
|altname= Suku Karo
|states=[[Indonesia]]
|states=[[Indonesia]]
|region=[[Sumatra Utara]] ([[Kabupaten Karo|Dataran Tinggi Karo]])
|region=[[Sumatra Utara]] ([[Kabupaten Karo|Dataran Tinggi Karo]])
Baris 9: Baris 9:
|fam2 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam2 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti|MP Inti]]
|fam3 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Inti|MP Inti]]
|fam4 = [[Rumpun bahasa Sumatra Barat Laut|Sumatra Barat Laut]]
|fam4 = [[Rumpun bahasa Sumatra Utara |Sumut]]
|fam5 = [[Rumpun bahasa Batak|Batak]]
|fam5 = [[ bahasa Karo|Suku]]
|fam6 = [[Bahasa Batak#Pembagian|Batak Utara]]
|fam6 = [[Bahasa Karo|Sumatera Utara]]
|iso1=bk
|iso1=karo
|iso2=btk
|iso2=karonesse
|iso3=btx}}
|iso3=mejuah-juah
{{Incubator|code= btx/Main Page}}
{{Incubator|code= btx/Main Page}}
'''Bahasa Karo''', juga disebut sebagai '''bahasa Batak Karo''', adalah suatu [[bahasa Austronesia]] yang digunakan oleh [[suku Karo]] yang mendiami Dataran Tinggi Karo ([[Kabupaten Karo]]), [[Langkat]], [[Deli Serdang]], [[Dairi]], [[Medan]], hingga ke [[Aceh Tenggara]] di [[Indonesia]].
'''Bahasa Karo''', juga disebut sebagai '''bahasa Karo''', adalah suatu [[bahasa Austronesia]] yang digunakan oleh [[suku Karo]] yang mendiami Dataran Tinggi Karo ([[Kabupaten Karo]]), [[Langkat]], [[Deli Serdang]], [[Dairi]], [[Medan]], hingga ke [[Aceh Tenggara]] di [[Indonesia]].


Bahasa Karo secara historis ditulis menggunakan aksara Karo yang termasuk dalam [[Surat Batak]] karena huruf yang dipakai berasal dari wilayah Angkola-Mandailing daerah Tapanuli bagian selatan yang merupakan bagian dari Batak yang kemudian menyebar ke wilayah Batak Toba-Samosir lalu ke Batak Simalungun dan Batak Pakpak-Dairi lalu yang terakhir adalah wilayah suku Karo. Surat Karo atau sering juga disebut Surat Aru/Haru yang merupakan turunan dari aksara Brahmi dari India kuno. Namun kini hanya sejumlah kecil [[orang Karo]] dapat menulis atau memahami [[aksara Karo]], dan sebaliknya [[alfabet latin|aksara Latin]] yang digunakan.
Bahasa Karo secara historis ditulis menggunakan aksara Karo yang termasuk dalam [[Merga Silima]] karena huruf yang dipakai berasal dari wilayah Sumatera yang memiliki beberapa kesamaan bagian dari Suku Gayo yang kemudian menyebar ke wilayah Pakpak dan Simalungun lalu yang terakhir adalah wilayah suku Karo. Surat Karo atau sering juga disebut Surat Aru/Haru yang merupakan turunan dari Kerajaan Haru [ Raja Haru ]. Namun kini hanya sejumlah kecil [[orang Karo]] dapat menulis atau memahami [[aksara Karo]], dan sebaliknya [[alfabet latin|aksara Latin]] yang digunakan.


Jumlah penutur Bahasa Karo sekitar 600.000 orang pada tahun 1991.
Jumlah penutur Bahasa Karo sekitar 600.000 orang pada tahun 1991.

Revisi per 11 Desember 2021 17.48

{{Infobox Bahasa |name=Karo |altname= Suku Karo |states=Indonesia |region=Sumatra Utara (Dataran Tinggi Karo) |speakers= 600.000 (1991)[1] |rank=- |familycolor = Austronesian |fam2 = Melayu-Polinesia |fam3 = MP Inti |fam4 = Sumut |fam5 = Suku |fam6 = Sumatera Utara |iso1=karo |iso2=karonesse |iso3=mejuah-juah

Bahasa Karo, juga disebut sebagai bahasa Karo, adalah suatu bahasa Austronesia yang digunakan oleh suku Karo yang mendiami Dataran Tinggi Karo (Kabupaten Karo), Langkat, Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga ke Aceh Tenggara di Indonesia.

Bahasa Karo secara historis ditulis menggunakan aksara Karo yang termasuk dalam Merga Silima karena huruf yang dipakai berasal dari wilayah Sumatera yang memiliki beberapa kesamaan bagian dari Suku Gayo yang kemudian menyebar ke wilayah Pakpak dan Simalungun lalu yang terakhir adalah wilayah suku Karo. Surat Karo atau sering juga disebut Surat Aru/Haru yang merupakan turunan dari Kerajaan Haru [ Raja Haru ]. Namun kini hanya sejumlah kecil orang Karo dapat menulis atau memahami aksara Karo, dan sebaliknya aksara Latin yang digunakan.

Jumlah penutur Bahasa Karo sekitar 600.000 orang pada tahun 1991.

Penggolongan

Karo merupakan bagian dari rumpun bahasa Batak Utara, sehingga mirip dengan bahasa Pakpak dan Alas.[2] Bahasa tersebut tidak dipahami oleh penutur bahasa Batak Selatan, seperti Toba, Angkola, dan Mandailing.[2]

Dialek

Ada beberapa dialek dalam bahasa Karo, yaitu Karo Timur dan Karo Barat.[2] Dialek-dialek tersebut dibedakan secara fonologis dan leksikal.[2]

Karo Timur Karo Barat arti
/waluh/ /waloh/ delapan
/sitik/ /sitek/ sedikit
/məlɯhe/ /məlihe/ lapar
/dʒauŋ/ /dʒoŋ/ jagung

Fonologi

Konsonan
bilabial apikal palatal velar glotal
hambat bersuara p t tʃ <c> k
takbersuara b d dʒ <j> g
frikatif s h
nasal m n ɲ <ny> ŋ <ng>
lateral l
getar r
semivokal w j <y>
Vokal
Depan Tengah Belakang
Tinggi i - u
Sedang e ə o
Rendah - a -

Menurut Woolams (1996), ada vokal keenam yaitu vokal tinggi tengah /ɨ/ yang hanya terdapat di sekitar dua puluh lima kata, misalnya reh /rɨh/ 'datang', dem /dɨm/ 'penuh'.

Lihat pula

Referensi

Daftar pustaka

Pranala luar