Gempa bumi Pasaman Barat 2022

Gempa bumi Pasaman Barat 2022

Waktu UTC	2022-02-25 08:39:29
ISC
USGS-ANSS	ComCat
Tanggal setempat	25 Februari 2022
Waktu setempat	08:39:29 WIB
Kekuatan	6.1 Mw (BMKG) 6 2 Mw (USGS)
Kedalaman	10 km
Episentrum	0.15°N 99.98°E / 0.15; 99.98
Wilayah bencana	Kabupaten Pasaman Barat Kabupaten Pasaman
Intensitas maks.	VI (Kuat) (BMKG)
Gempa awal	5.2 Mw (08:35:51 WIB)
Gempa susulan	5.1 Mw (11:06:38 WIB)
Korban	13 meninggal 4 hilang

Gempa bumi Pasaman Barat 2022 adalah gempa bumi berkekuatan 6,1 M_w yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, Indonesia pada 25 Februari 2022 pukul 08:39 WIB. Pusat gempa berlokasi di darat lereng Gunung Talamau pada kedalaman 10 km.

Ini merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal yang dipicu aktivitas patahan aktif Sesar Semangko, tepatnya pada segmen Angkola bagian selatan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar.

Gempa ini mengakibatkan 13 orang tewas, 388 orang luka-luka, dan empat orang hilang. Tujuh korban tewas berasal dari Kabupaten Pasaman, sedangkan enam lainnya berasal dari Kabupaten Pasaman Barat.

Keadaan tektonik

Gempa bumi lazim terjadi di Sumatra karena pulau ini berada di batas konvergen tempat Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Sunda dan Lempeng Burma dengan kecepatan 60 mm per tahun. Pertemuan antarlempeng ini bersifat miring (oblique) dan menimbulkan deformasi pada Lempeng Sunda yang kemudian memunculkan pergerakan sesar mendatar di sepanjang Sesar Semangko. Sesar Semangko merupakan sesar yang memanjang sekitar 1.900 km di daratan Pulau Sumatra dan dibagi menjadi sekitar 20 segmen. Zona subduksi di lepas pantai Sumatra telah menyebabkan beberapa gempa bumi besar pada tahun 2004 dan 2005. Sesar-sesar naik turun (dip-slip) juga dapat merekah di sepanjang penunjaman Lempeng Australia yang ada di bawah. Gempa bumi berkekuatan 7,6 M_w pada 2009 di dekat Padang disebabkan oleh sesar naik pada kedalaman 80 km. Selain itu, rekahan juga dapat timbul pada interface lempeng dan mengakibatkan gempa bumi yang mencapai wilayah palung, memicu tsunami besar seperti pada tahun 1907, 2004, dan 2010. Aktivitas Sesar Semangko mengakibatkan gempa bumi Liwa tahun 1994 dan di Kerinci tahun 1995.

Guncangan

Masjid Raya Kajai, masjid utama di Nagari Kajai yang merupakan pusat gempa

Gempa bumi terjadi pada pukul 08:39 WIB dengan berkekuatan 6,1 M_w dan empat menit sebelumnya didahului gempa pendahuluan atau foreshock dengan magnitudo 5,2 M_w.

Guncangan gempa bumi dirasakan terkuat di Pasaman Barat dengan skala intensitas VI MMI. Selanjutnya, guncangan dirasakan di Pasaman (V MII); Agam, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang (IV MMI); Kota Padang, Kota Payakumbuh, Aek Godang, Gunung Sitoli (III MMI); dan Pesisir Selatan, Rantau Prapat, Nias Selatan, Bangkinang (II MMI). Guncangan juga dirasakan hingga Kuala Lumpur, Klang, dan Seremban di Malaysia serta Singapura (II MMI).

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi sebagai akibat dari sesar mendatar berarah dekstral pada sesar Semangko. Secara khusus, itu terjadi di segmen Angkola yang bertanggung jawab atas gempa bumi pada 1892. Segmen Angkola, menurut BMKG, mampu menghasilkan gempa berkekuatan 7,6 M_w, dan gempa pada 25 Februari tidak melepaskan semua deformasi seismik pada segmen tersebut. Observatorium Bumi Singapura mengatakan bahwa hanya sebagian kecil dari sesar yang merekah; kemungkinan panjangnya 10 km dan dengan rata-rata slip 10 cm.

Hingga 27 Februari pukul 06:00 WIB, dilaporkan terjadi 124 kali gempa susulan dengan magnitudo bervariasi. Gempa susulan terbesar berkekuatan 5,1 M_w.

Dampak

Rumah rusak akibat gempa di Kabupaten Pasaman.

Gempa bumi merusak sedikitnya 1.366 rumah di Kabupaten Pasaman Barat, mayoritas di Kecamatan Talamau dan Pasaman. Sejumlah fasilitas umum juga rusak meliputi 14 bangunan sekolah, 48 kantor pemerintah, 22 tempat ibadah 22 unit, dan dua fasilitas kesehatan. Masjid utama di Nagari Kajai runtuh. Layanan telekomunikasi sempat terganggu dan listrik padam selama sehari. Di Kabupaten Pasaman, gempa bumi merusak sekitar 1.300 rumah rusak, 86 bangunan sekolah, dan empat jembatan penghubung. Kerusakan bangunan juga dilaporkan di Kabupaten Agam, meliputi enam sekolah dasar; dua di Ampek Nagari dan empat di Palupuh.

Gempa mengakibatkan longsor di lereng Gunung Talamau di Nagari Malampah. Material longsor memicu banjir bandang yang mengakibatkan enam orang tertimbun. Dua di antaranya ditemukan tewas. Pencarian terhadap empat orang lainnya masih berlangsung.

Longsor juga terjadi di Jorong Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota dengan tinggi 6 meter dan lebar 30 meter. Tidak ada korban jiwa akibat longsor tersebut.

Di Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, muncul semburan air panas bercampur lumpur dari lapisan tanah. Munculnya semburan lumpur tersebut diperkirakan terkait aktivitas vulkanik Gunung Talamu. Di Jorong Tanjung Beruang, Nagari Kajai, luapan lumpur dan potongan kayu memenuhi aliran Sungai Nango yang sebelumnya sempat kering pasca-gempa.

Getaran gempa terasa di Lembah Klang, Kuala Lumpur, Malaysia. Beberapa warga dan pekerja bergegas keluar dari rumah dan kantor mereka. Pekerja dievakuasi dari markas Bernama di kota itu juga. Di Port Dickson, sebuah rumah sakit swasta dan gedung pemerintah mengalami kerusakan ringan. Getaran juga dirasakan di Singapura. Sekitar pukul 09:40 waktu Singapura, warga melaporkan gempa di Punggol, Simei, Bukit Merah, Queenstown, Ang Mo Kio dan Kallang. Ada laporan tentang guncangan di Pusat Keuangan Marina Bay.

Korban

Banjir bandang di Malampah, Tigo Nagari, Pasaman

Sore harinya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa dua orang tewas. Pada 28 Februari 2021, data diperbarui menjadi 12 orang tewas. Sebanyak 86 orang terluka; 10 orang di antaranya dirawat karena luka serius. Banyak dari yang terluka dirawat di Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat. Lebih dari 13.000 orang mengungsi.

Di Pasaman Barat, enam orang tewas: lima warga Nagari Kajai dan seorang warga Nagari Aua Kuniang. Di antara korban tersebut, seorang tewas tertimpa bangunan Masjid Raya Kajai dan seorang tewas di tenda pengungsian. Di Pasaman, tujuh orang tewas, seluruhnya warga Nagari Malampah. Dua di antaranya tewas akibat banjir bandang.

Tanggapan

BNPB menyatakan bahwa warga harus tetap waspada terhadap potensi banjir bandang. Kepala Pelaksana BPBD Pasaman mengatakan bahwa sungai-sungai di daerah itu telah mengering karena penyumbatan di hulu akibat gerakan tanah. Warga diimbau untuk menjauh dari daerah perbukitan karena ancaman tanah longsor dan longsoran batu akibat hujan. Sedikitnya 14.000 penduduk mengungsi. BNPB mengkonfirmasi aktivitas vulkanik hadir di dekat Gunung Talamau. Sebagai tindakan pencegahan, beberapa warga di dekat gunung berapi harus dievakuasi.

Lihat pula

• Gempa bumi Pasaman 1977
• Gempa bumi Tapanuli 1892

Pranala luar

• International Seismological Centre memiliki sebuah daftar pustaka dan data otoritatif untuk peristiwa ini.
• https://reliefweb.int/map/indonesia/earthquake-indonesia-67km-nw-bukittinggi-magnitude-62-depth-1234-25-january-2022