Terminal Tambak Osowilangon: Perbedaan antara revisi
k Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k →Sejarah singkat: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
== Sejarah singkat == |
== Sejarah singkat == |
||
Sampai dekade tahun 1990-an, seluruh aktivitas bus antarkota jarak menengah hingga jauh masih melintasi kawasan dalam Kota Surabaya dan memiliki titik pangkalan yang terletak di [[:File:Terminal Jayengrono (Jembatan Merah) Surabaya (1980-an).jpg|Terminal Jayengrono]] (lokasi [[Halte Jembatan Merah]] dan Taman Sejarah saat ini). Lokasi terminal yang berada pada kawasan [[Distrik bisnis pusat|''central business district'' (CBD)]] di utara Kota Surabaya, seringkali menyebabkan kesemrawutan lalu lintas. Hingga akhirnya, Pemkot Surabaya merencanakan pembenahan dengan memindahkan lokasi terminal bus di [[Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya|Kelurahan Tambak Osowilangun]] |
Sampai dekade tahun 1990-an, seluruh aktivitas bus antarkota jarak menengah hingga jauh masih melintasi kawasan dalam Kota Surabaya dan memiliki titik pangkalan yang terletak di [[:File:Terminal Jayengrono (Jembatan Merah) Surabaya (1980-an).jpg|Terminal Jayengrono]] (lokasi [[Halte Jembatan Merah]] dan Taman Sejarah saat ini). Lokasi terminal yang berada pada kawasan [[Distrik bisnis pusat|''central business district'' (CBD)]] di utara Kota Surabaya, seringkali menyebabkan kesemrawutan lalu lintas. Hingga akhirnya, Pemkot Surabaya merencanakan pembenahan dengan memindahkan lokasi terminal bus ke lahan tanah milik Dishub Surabaya di Dupak Rukun, [[Genting Kalianak, Asemrowo, Surabaya|Kelurahan Genting]]. Namun lokasi ini sudah tidak representatif, karena sebagian lahan digunakan sebagai area pasar loak dan sebagian lainnya terpotong badan jalan tol. Akhirnya Pemkot Surabaya mencari solusi alternatif dengan menukargulingkan lahan tanah di Dupak Rukun tersebut dengan tanah seluas 20.000 m<sup>2</sup> milik PT Wisma Hartono Jaya di [[Tambak Sarioso, Asemrowo, Surabaya|Kelurahan Greges]] (sebelum dimekarkan menjadi [[Tambak Osowilangun, Benowo, Surabaya|Kelurahan Tambak Osowilangun]] saat ini). Luas tanah keseluruhan pada area pembangunan terminal di Kelurahan Greges mencapai 50.000 m<sup>2</sup>, dengan rincian 60% digunakan untuk pembangunan gedung terminal dan area parkir kendaraan, sedangkan 40% sisanya disewakan ke pihak swasta, yaitu PT Bintang Osowilangun.<ref>{{cite journal|author1=Ivan Kurniawan|author2=Bambang Santoso Haryono|author3=Minto Hadi|year=2013|title=Analisis kebijakan trasportasi publik (Terhadap pengalihan trayek bus AKAP (antar kota antar provinsi) dari Terminal Purabaya ke Terminal Tambak Oso Wilangon)|url=http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116040/|journal=Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya}}</ref> |
||
Melalui kerjasama dengan PT Lamicitra Nusantara, Pemkot Surabaya mulai melakukan pembangunan terminal bus di lokasi baru pada tahun 1993. Pada November 1994, Terminal Tambak Osowilangon ini diresmikan dan mulai dioperasikan seterusnya. Seluruh unit bus antarkota juga direlokasikan ke terminal bus baru. <ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=1994|title=Peraturan Walikota Nomor 030 Tahun 1994 tentang Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Usaha Pembangunan Terminal Tambak Osowilangun Beserta Pekerjaan-Pekerjaan Lain yang Terkait Antara Pemerintah Kodya Dati II Surabaya dengan PT. Lamicitra Nusantara|url=https://jdih.surabaya.go.id/t_detail?prokum=2897|website=jdih.surabaya.go.id|access-date=27 September 2022}}</ref><ref>"[https://www.youtube.com/watch?v=JeKD6O92ess Terminal Tambak Oso Wilangun]". ''Dinas Perhubungan Kota Surabaya''. 31 Agustus 2016. Diakses tanggal 27 September 2022.</ref> Di sisi lain, Pemkab Gresik pada tahun 1997 juga mulai memindahkan terminal bus dari [[:File:Bus antarkota PO Tjipto di Terminal Bus Sentolang Gresik (1989).jpg|Terminal Sentolang]] ke [[Terminal Bunder]] di pinggiran ibukota kabupaten.<ref>{{cite journal|author=Anak Agung Sagung Alit Widyastuty|year=2015|title=Kinerja operasional pelayanan terminal Kabupaten Gresik|url=https://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/waktu/article/view/20|journal=WAKTU: Jurnal Teknik Unipa|volume=13|number=1}}</ref> |
|||
Pada periode antara tahun 1994–2017, Terminal Tambak Osowilangon dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui satuan unit kerja bernama UPTD Tambak Osowilangon. Satuan UPTD tersebut secara hirarki masih di bawah garis koordinasi oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. UPTD tersebut juga membawahi beberapa sub unit pangkalan yang terdapat pada kawasan Surabaya Barat lainnya seperti [[Terminal Benowo]], [[Terminal Manukan|Terminal Manukan Kulon]], [[Terminal Balongsari]] dan [[Terminal Kalimas Barat]] (Petekan).<ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=2002|title=Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Purabaya, Tambak Osowilangun dan Joyoboyo Kota Surabaya|url=https://jdih.surabaya.go.id/t_detail?prokum=202|website=jdih.surabaya.go.id|access-date=25 September 2022}}</ref> |
Pada periode antara tahun 1994–2017, Terminal Tambak Osowilangon dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui satuan unit kerja bernama UPTD Tambak Osowilangon. Satuan UPTD tersebut secara hirarki masih di bawah garis koordinasi oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. UPTD tersebut juga membawahi beberapa sub unit pangkalan yang terdapat pada kawasan Surabaya Barat lainnya seperti [[Terminal Benowo]], [[Terminal Manukan|Terminal Manukan Kulon]], [[Terminal Balongsari]] dan [[Terminal Kalimas Barat]] (Petekan).<ref>{{cite web|author=Pemerintah Kota Surabaya|date=2002|title=Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Purabaya, Tambak Osowilangun dan Joyoboyo Kota Surabaya|url=https://jdih.surabaya.go.id/t_detail?prokum=202|website=jdih.surabaya.go.id|access-date=25 September 2022}}</ref> |
Revisi per 26 September 2022 23.40
Terminal Tambak Osowilangon | ||
---|---|---|
Terminal penumpang tipe A Kode: OSW [1] | ||
Nama lain | Terminal TOW [info 1] | |
Lokasi |
| |
Koordinat | 7°12′33″S 112°39′6″E / 7.20917°S 112.65167°E | |
Pemilik | Pemerintah Kota Surabaya | |
Operator | BPTD Wilayah XI Jawa Timur | |
Rute bus | Paciran, Bojonegoro, Malang, Cepu dan Purwodadi | |
Layanan | MPU non bus, bus perkotaan dan bus antarkota | |
Sejarah | ||
Dibuka | November 1994 | |
Dibangun kembali | Januari 2013 [2] | |
Operasi layanan | ||
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "R8". | ||
Lokasi pada peta | ||
Terminal Tambak Osowilangon merupakan nama sebuah prasarana umum berupa terminal penumpang tipe A milik Pemerintah Kota Surabaya yang terletak pada daerah pinggiran sisi barat laut perbatasan antara wilayah administrasi Kota Surabaya dengan Kabupaten Gresik di Kelurahan Tambak Osowilangun.[3][4] Terminal yang berada di dekat pesisir Selat Madura ini dikelilingi oleh tambak garam dan beberapa komplek pergudangan dan industri.[5] Terminal ini menjadi titik awal keberangkatan berbagai jalur trayek moda angkutan umum seperti mobil penumpang umum (MPU) non bus, bus perkotaan dan bus antarkota.[6]
Seiring dengan mulai rampungnya jalan layang (flyover) Terminal Teluk Lamong (TTL) beserta simpang susun Tol Romokalisari pada Mei 2021, akses dari dan ke Terminal Tambak Osowilangon juga menjadi lebih mudah. Selain melalui jalan raya lintas Surabaya–Gresik (Jalan Daendels), terminal juga bisa diakses melalui beberapa ruas lintasan seperti Jalan Tol Surabaya–Gresik, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) Surabaya maupun ruas jalan Gelora Bung Tomo (GBT).[7][8]
Sejarah singkat
Sampai dekade tahun 1990-an, seluruh aktivitas bus antarkota jarak menengah hingga jauh masih melintasi kawasan dalam Kota Surabaya dan memiliki titik pangkalan yang terletak di Terminal Jayengrono (lokasi Halte Jembatan Merah dan Taman Sejarah saat ini). Lokasi terminal yang berada pada kawasan central business district (CBD) di utara Kota Surabaya, seringkali menyebabkan kesemrawutan lalu lintas. Hingga akhirnya, Pemkot Surabaya merencanakan pembenahan dengan memindahkan lokasi terminal bus ke lahan tanah milik Dishub Surabaya di Dupak Rukun, Kelurahan Genting. Namun lokasi ini sudah tidak representatif, karena sebagian lahan digunakan sebagai area pasar loak dan sebagian lainnya terpotong badan jalan tol. Akhirnya Pemkot Surabaya mencari solusi alternatif dengan menukargulingkan lahan tanah di Dupak Rukun tersebut dengan tanah seluas 20.000 m2 milik PT Wisma Hartono Jaya di Kelurahan Greges (sebelum dimekarkan menjadi Kelurahan Tambak Osowilangun saat ini). Luas tanah keseluruhan pada area pembangunan terminal di Kelurahan Greges mencapai 50.000 m2, dengan rincian 60% digunakan untuk pembangunan gedung terminal dan area parkir kendaraan, sedangkan 40% sisanya disewakan ke pihak swasta, yaitu PT Bintang Osowilangun.[9]
Melalui kerjasama dengan PT Lamicitra Nusantara, Pemkot Surabaya mulai melakukan pembangunan terminal bus di lokasi baru pada tahun 1993. Pada November 1994, Terminal Tambak Osowilangon ini diresmikan dan mulai dioperasikan seterusnya. Seluruh unit bus antarkota juga direlokasikan ke terminal bus baru. [10][11] Di sisi lain, Pemkab Gresik pada tahun 1997 juga mulai memindahkan terminal bus dari Terminal Sentolang ke Terminal Bunder di pinggiran ibukota kabupaten.[12]
Pada periode antara tahun 1994–2017, Terminal Tambak Osowilangon dikelola oleh Pemkot Surabaya melalui satuan unit kerja bernama UPTD Tambak Osowilangon. Satuan UPTD tersebut secara hirarki masih di bawah garis koordinasi oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya. UPTD tersebut juga membawahi beberapa sub unit pangkalan yang terdapat pada kawasan Surabaya Barat lainnya seperti Terminal Benowo, Terminal Manukan Kulon, Terminal Balongsari dan Terminal Kalimas Barat (Petekan).[13]
Awal tahun 2017, Pemerintah Pusat mulai mengambil alih pengelolaan kedua terminal penumpang tipe A di Surabaya, yaitu Terminal Purabaya dan Terminal Tambak Osowilangon.[14][15] Pengambilalihan pengelolaan kedua terminal tersebut didasari oleh Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Pengelolaan kedua terminal tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Provinsi Jawa Timur.[16] Adanya beberapa kendala personalia menyebabkan rencana serah terima pengelolaan Terminal Purabaya diundur sampai akhir tahun 2021. Sedangkan serah terima pengelolaan Terminal Tambak Osowilangon masih belum dijadwalkan, sehingga sampai saat ini status pengelolaannya masih menjadi wewenang Dinas Perhubungan Kota Surabaya.[17][18]
Perkembangan dan peristiwa
Sepinya aktivitas angkutan umum
Salah satu penyebab sepinya aktivitas angkutan umum di Terminal Tambak Osowilangon disebabkan karena keengganan calon penumpang masuk area terminal serta sedikitnya angkutan umum yang masuk ke dalam terminal.[19] Angkutan umum biasanya setelah parkir dari peron pemberangkatan dalam terminal, bergerak keluar terminal dan mengetem kembali di pintu keluar bus terminal.[20][21] Berulang kali, Dishub Surabaya melakukan patroli dan penertiban angkutan umum yang menaik-turunkan penumpang di luar area terminal.[22] Namun upaya tersebut tidak memberikan efek jangka panjang dan permasalahan lama akan berulang kembali.
Sepinya penumpang juga seringkali dikeluhkan para pedagang dan pemilik stan di dalam terminal. Pedagang mengeluh karena nyaris tidak ada pemasukan dari hasil jualan di dalam terminal.[23] Momen tersibuk di terminal ini seringkali hanya berlangsung saat menjelang akhir pekan dan momen hari libur nasional saja.[24] Selain daripada waktu tersebut jumlah penumpang cenderung sepi, karena banyak penumpang naik dari sepanjang jalan antara terminal sampai simpang tol Romokalisari.[25]
Mangkraknya kerangka bangunan di depan terminal
Keberadaan kerangka bangunan yang mangkrak di depan Terminal Tambak Osowilangon telah menjadikan wajah terminal ini terkesan kumuh sejak tahun 1996 hingga saat ini.[26] Kerangka bangunan gedung pusat perbelanjaan tersebut merupakan milik dari PT Bintang Osowilangun, sebuah anak usaha dari Maspion Group. Kerangka bangunan dibangun di atas tanah aset milik Pemkot Surabaya seluas 2 hektar, yang disewa melalui perjanjian kontrak tanah yang berlaku antara tahun 1996–2012.[27] Rencana proyek bernilai Rp41 miliar ini mulanya dilakukan dalam jangka waktu 36 bulan dan harus selesai terhitung sejak dokumen disetujui pihak pertama. Namun proyek tidak dapat dilanjutkan lagi karena belum adanya pengesahan perjanjian kerjasama proyek dari Kemedagri RI.[28][29]
Blokade awak bus antarkota
TBA
Jaringan trayek MPU non bus
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Surabaya tahun 2012, unit moda transportasi mobil penumpang umum (MPU) non bus berkapasitas 12–16 penumpang yang beroperasi di Terminal Tambak Osowilangon berjumlah 297 unit dari 513 jumlah total izin trayek.[30] Sebanyak 89 unit diantaranya tersebar pada dua jalur trayek angkutan kota Surabaya.[31][32][33] Sedangkan 208 unit lainnya tersebar pada lima jalur trayek angkutan perbatasan.[34] Angkutan perbatasan mencakup angkutan pedesaan maupun MPU antarkota yang menghubungkan kota dengan wilayah kecamatan yang berbatasan langsung pada wilayah Kabupaten Gresik dan/atau Lamongan.[35][36]
No | Kode trayek |
Moda | Jenis MPU |
Rute perjalanan | Jumlah trayek |
Jumlah unit yang beroperasi |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | perkotaan | carry | Wilangon–Keputih | 101 | 58 | |
2 | perkotaan | carry | Romokalisari–Dukuh Kupang via Benowo | 77 | 31 | |
3 | antarkota | carry | Pasar Turi–Gresik (Gubernur Suryo) | 104 | 66 | |
4 | antarkota | kijang | Surabaya–Gresik (Bunder) | 164 | 105 | |
5 | pedesaan | L300 | Wilangon–Gresik–Karang Cangkring | 40 | 33 | |
6 | - | pedesaan | L300 | Wilangon–Glagah | 15 | 0 |
7 | - | antarkota | elf/bison | Surabaya–Lamongan–Babat | 12 | 4 |
Jumlah unit | 513 | 297 |
Satu-satunya jalur trayek angkutan kota Surabaya yang masih beroperasi dari terminal ini adalah trayek WK relasi Wilangon–Keputih. Sampai Juni 2020, terpantau hanya 25 unit angkutan kota trayek WK yang rutin beroperasi setiap harinya.[37] Sedangkan angkutan kota trayek RDK relasi Romokalisari–Dukuh Kupang sudah tidak tampak beroperasi lagi dari terminal ini.[38] Sebagai upaya meramaikan lagi aktivitas penumpang di Terminal Tambak Osowilangon, Dishub Surabaya mencoba membuat jalur khusus atau jalur langsung untuk menaikturunkan penumpang yang menggunakan MPU non bus, baik angkutan kota maupun MPU antarkota lintas Surabaya–Gresik.[39][40] Upaya tersebut diharapkan agar calon penumpang MPU yang akan menaiki bus antarkota (maupun sebaliknya) mau masuk ke dalam terminal.[41]
MPU antarkota relasi Surabaya–Babat umumnya jarang sekali memasuki Terminal Tambak Osowilangun. MPU jalur trayek tersebut biasanya mempunyai titik awal keberangkatan dari Kebomas dan Bunder. Tahun 2012, puluhan unit MPU antarkota relasi Babat–Bojonegoro pernah mengantongi izin trayek insidentil untuk jalur trayek Surabaya–Bojonegoro. Hal tersebut dikarenakan awak bus antarkota pada jalur trayek serupa melakukan mogok kerja akibat terjadinya aksi pemboikotan bus antarkota di terminal ini.[42][43][44]
Bus perkotaan
Bus kota reguler
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005, Terminal Tambak Osowilangon menjadi titik terminus dari delapan jalur trayek bus kota reguler, yang semuanya mempunyai lintasan dari dan ke Terminal Purabaya.[45] Sampai tahun 2012, unit bus kota reguler yang beroperasi dari terminal ini berjumlah 28 unit, yang tersebar pada tiga jalur trayek seperti P2, P7 dan P8. Perum DAMRI menjadi operator tunggal pada jalur trayek P2 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Darmo dan P8 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Tol.[46] Sedangkan jalur trayek P6 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Diponegoro dioperasikan oleh beberapa perusahaan otobus swasta seperti PO Arjuna Sakti, PO Pemudi, PO Indrapura, PO Estraa Mandiri dan PO Ladju II. Seluruh unit bus yang digunakan perusahaan otobus swasta tersebut merupakan kendaraan bus besar kelas patas non AC yang umumnya sudah berusia tua.[47][48]
No | Operator | Sebaran unit tiap jalur trayek | Jumlah unit per jalur trayek | ||
---|---|---|---|---|---|
1 | Perum DAMRI | 3 | 0 | 18 | 21 |
2 | PO Arjuna Sakti | 0 | 7 | 0 | 7 |
3 | PO Pemudi | 0 | 2 | 0 | 2 |
4 | PO Indrapura | 0 | 2 | 0 | 2 |
5 | PO Estraa Mandiri | 0 | 2 | 0 | 2 |
6 | PO Ladju II | 0 | 1 | 0 | 1 |
Jumlah unit per trayek | 3 | 14 | 18 | 35 | |
Jumlah unit yang beroperasi | 0 | 14 | 14 | 28 | |
Keterangan kode trayek: Purabaya–Darmo–Tambak Osowilangon (ekonomi) Purabaya–Diponegoro–Tambak Osowilangon (ekonomi) Ujung Baru–JMP–Tambak Osowilangon (ekonomi) Purabaya–Darmo–Tambak Osowilangon (patas) Purabaya–Diponegoro–Tambak Osowilangon (patas) Purabaya–Joyoboyo–Tol Satelit–Tambak Osowilangon (patas) Purabaya–Tol–Tambak Osowilangon (patas) Sidoarjo–Tol–Tambak Osowilangon (patas) |
Semenjak Pemkot Surabaya resmi menerapkan pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 sejak 28 April 2020, seluruh aktivitas bus antarkota dari Terminal Tambak Osowilangon dihentikan total. Akibatnya bus kota reguler dari jalur trayek P6 dan P8 juga ikut terimbas, sehingga seluruh operator pun menghentikan operasionalnya juga.[49][50] Setelah level pembatasan sosial diturunkan dan bus antarkota mulai diizinkan beroperasi kembali (dengan mengikuti protokol kesehatan), Perum DAMRI juga mulai mengoperasikan kembali layanan bus kota reguler jalur trayek P8 per 29 Juni 2020. Namun seluruh operator swasta tidak lagi mengaktifkan layanan bus kota reguler mereka pada jalur trayek P6.[51] Per 1 September 2022, Perum DAMRI resmi menghentikan operasional seluruh unit bus kota reguler pada jalur trayek yang dimiliki, salah satunya jalur trayek P8 relasi Purabaya–Tambak Osowilangon via Tol. Langkah Perum DAMRI tersebut mengakibatkan satu-satunya jalur trayek bus kota reguler yang tersisa di terminal ini mengalami kekosongan unit bus.[52][53]
Bus perkotaan modern
Jauh sebelum layanan Suroboyo Bus mengaspal di Surabaya pada 7 April 2018, area parkir bus antarkota Terminal Tambak Osowilangon pernah difungsikan sementara sebagai depo (pool) dan garasi bagi unit-unit baru Suroboyo Bus, baik yang sudah atau belum uji kir.[54][55] Per 3 Desember 2019, depo Suroboyo Bus mulai dipindahkan ke lokasi baru di Terminal Kedung Cowek.[56][57]
Berdasarkan webinar yang diselenggarakan oleh Ditjen Hubdat Kemenhub RI pada 24 November 2021, Dishub Surabaya memaparkan beberapa perencanaan pengembangan moda transportasi bus perkotaan modern Teman Bus yang berbasis jalan (buy the service) pada periode tahun 2021–2022. Salah satunya mengenai rencana pengadaan moda Trans Semanggi Suroboyo yang akan menjangkau Terminal Osowilangon melalui koridor 4 relasi Gelora Bung Tomo (GBT)–Wiyung.[58][59] Namun realisasi tersebut dipetakan ulang pada tahun 2022. Koridor tersebut baru akan direalisasikan pada tahun 2024 menggunakan 21 unit bus besar. [60]
Sebagai bentuk upaya meningkatkan fungsi dan konektivitas angkutan umum di Terminal Tambak Osowilangon, Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan skema untuk mengekspansi rute jangkuan moda Suroboyo Bus hingga terminal ini.[61] Per 14 September 2022, berselang dua minggu setelah Perum DAMRI menghentikan seluruh operasional bus kota regulernya, Suroboyo Bus mulai beroperasi perdana dari terminal ini.[62][63] Koridor yang difungsikan bukan koridor baru, melainkan perpanjangan koridor eksisting R7/R8 relasi Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ)–Jono Soewojo. Rute lintasan diperpanjang (diekstensi) melalui penambahan titik halte pada beberapa kawasan seperti Pasar Modern Puncak Permai, Samsat Tandes (sekitar Stasiun Tandes), Margomulyo dan peron terminal ini.[64] Sebanyak enam hingga delapan unit bus dioperasikan secara terjadwal pada rentang pukul 05.30–21.00 WIB dengan waktu tunggu (headway) hingga 34 menit.[65]
Untuk mendukung berlangsungnya pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-20 AFC 2023 pada 14–19 September 2022, Suroboyo Bus juga memperpanjang rute koridor R7/R8 hingga stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada jam-jam tertentu. Seterusnya, koridor ini memiliki titik terminus di Terminal Tambak Osowilangon, dan akan diperpanjang secara insidentil, jika hanya terdapat jadwal pertandingan olahraga di stadion. Ekstensi koridor ini diharapkan dapat memfasilitasi para suporter agar bisa mendapatkan akses angkutan umum menuju stadion, yang sebelumnya sama sekali belum tersedia layanan angkutan umum.[66][67]
No | Moda | Kode trayek |
Rute perjalanan | Jumlah unit |
Awal beroperasi |
---|---|---|---|---|---|
1 | Suroboyo Bus | TIJ–Jono Soewojo–TOW | 6 | 14 September 2022 | |
2 | Trans Semanggi Suroboyo | 4L | GBT–Mastrip (Wiyung) | 21 | 2024 (TBA) |
Bus antarkota
Rute reguler
Berbeda dengan Terminal Purabaya, Terminal Tambak Osowilangon lebih banyak difungsikan sebagai titik awal keberangkatan berbagai jalur trayek bus antarkota kelas ekonomi jarak dekat dan menengah, yang melintasi jalur utama pada kawasan Pegunungan Kendeng Utara ataupun pantai utara di Pulau Jawa.[68][69] Jangkauan bus antarkota dari terminal ini umumnya mencapai kabupaten atau kota pada kawasan tersebut seperti Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Blora, Grobogan hingga Semarang.[70][71]
No | Rute perjalanan | Operator | Jumlah trayek |
Jumlah unit yang beroperasi |
---|---|---|---|---|
1 | Surabaya (TOW)–Paciran–Brondong | PO Armada Sakti [info 2] | 20 | 20 |
2 | Surabaya (TOW)–Bojonegoro [72] | PO Dali Mas [info 3] | 17 | 17 |
PO Margo Djoyo | 16 | 14 | ||
PO Rajawali Indah | 20 | 9 | ||
PO Putra Mas | 11 | 9 | ||
PO Dali Jaya | 11 | 8 | ||
PO Dali Prima | 11 | 8 | ||
PO Moedah | 6 | 5 | ||
PO Widji Lestari | 5 | 4 | ||
3 | Surabaya (TOW)–Tuban [73] | PO Mutiara Indah | 13 | 10 |
PO Widji Lestari | 10 | 6 | ||
PO Sabar Indah | 9 | 6 | ||
PO Moedah | 7 | 4 | ||
PO Margo Djoyo | 3 | 3 | ||
4 | Bojonegoro–Surabaya (TOW)–Malang | PO Dali Prima | 2 | 2 |
PO Widji Lestari | 2 | 2 | ||
5 | Bojonegoro–Surabaya (TOW)–Jember | PO Kentjono | 4 | 2 |
6 | Tuban–Surabaya (TOW)–Malang | PO Zena | 1 | 1 |
7 | Surabaya (TOW)–Cepu | PO Margo Djoyo | 17 | 12 |
PO Moedah | 3 | 3 | ||
PO Dali Mas | 2 | 2 | ||
PO Dali Jaya | 1 | 1 | ||
8 | Cepu–Surabaya (TOW)–Malang | PO Jaya Utama | 15 | 11 |
9 | Surabaya (TOW)–Purwodadi | PO Jaya Utama | 4 | 2 |
10 | Surabaya (TOW)–Semarang | PO Indonesia [74][info 4] | 17 | 8 |
PO Widji Lestari | 6 | 3 | ||
PO Jaya Utama | 2 | 2 | ||
11 | Surabaya (TOW)–Jepara | PO Indonesia | 3 | 2 |
Jumlah unit | 248 | 182 | ||
Catatan: Data tidak termasuk jalur trayek Surabaya (TOW)–Malang seperti yang dioperasikan oleh PO Tentrem. |
Sebelum tahun 2012, terminal ini masih menjadi titik awal keberangkatan dan lintasan dari dua belas jalur trayek bus antarkota, baik dalam provinsi (AKDP) maupun antarprovinsi (AKAP). Empat diantaranya merupakan jalur trayek lintasan bus antarkota persinggahan dari Terminal Arjosari atau Terminal Tawang Alun menuju Bojonegoro, maupun sebaliknya.[30] Sampai tahun 2020, hanya tersisa tujuh relasi atau jalur bus antarkota yang rutin beroperasi di terminal ini, antara lain sebagai berikut.[75]
- Surabaya (TOW)–Paciran
- Surabaya (TOW)–Bojonegoro
- Surabaya (TOW)–Cepu
- Surabaya (TOW)–Purwodadi
- Surabaya (TOW)–Malang
- Malang–Surabaya (TOW)–Bojonegoro
- Malang–Surabaya (TOW)–Cepu
Pemindahan bus antarkota dari Terminal Purabaya
Guna mengoptimalisasikan fungsi Terminal Tambak Osowilangon sebagai terminal induk yang ramai aktivitas naik-turun penumpang, per 22 November 2013, Pemerintah Kota Surabaya mulai memindahkan sekitar 256 armada bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dari Terminal Purabaya ke terminal ini secara bertahap. Masuknya armada bus otomatis menambah jumlah trayek bus antarkota di terminal ini sebanyak 10 trayek baru. Armada bus yang dipindahkan sebagian menggunakan bus bekas pindahan dari trayek lama di Terminal Purabaya, sebagian lainnya menggunakan armada bus keluaran terbaru. Kesepuluh trayek baru tersebut adalah sebagai berikut.[76][77][78][79]
No | Rute | Kelas | Operator | Jumlah unit |
---|---|---|---|---|
1 | Surabaya (TOW)–Malang | patas | PO Hafana PO Kalisari PO Medali Mas PO Menggala PO Pelita Mas PO Restu PO Restu II |
16 |
2 | Banyuwangi–Surabaya (TOW)–Sumenep via Jember | patas | PO Mila Sejahtera | 2 |
3 | Banyuwangi–Surabaya (TOW)–Sumenep via Situbondo | patas | PO Akas IV PO Mila Sejahtera |
4 |
4 | Jember–Surabaya (TOW)–Sumenep | patas | PO Akas N1 PO Indonesia Abadi PO Ladju II |
14 |
5 | Probolinggo–Surabaya (TOW)–Sumenep | patas | PO Indonesia Abadi | 2 |
6 | Surabaya (TOW)–Semarang | patas | PO Widji Lestari | 2 |
7 | Surabaya (TOW)–Trenggalek | ekonomi | PO Harapan Jaya PO Pelita Indah |
10 |
8 | Surabaya (TOW)–Ponorogo | ekonomi | PO Jaya I PO Jaya II PO Neo Harapan Utama |
6 |
Surabaya (TOW)–Pacitan | ekonomi | PO Aneka Jaya | 2 | |
9 | Surabaya (TOW)–Malang–Blitar | ekonomi | PO Kalisari | 2 |
10 | Surabaya (TOW)–Ambulu/Jember | ekonomi | PO Ladju II | 2 |
11 | Probolinggo–Surabaya (TOW)–Sumenep | ekonomi | PO Indonesia Abadi | 4 |
Jumlah unit | 66 |
Sebelum kesebelas jalur trayek baru bus antarkota mulai beroperasi pada per 22 November 2013, terlebih dulu PO Widji Lestari sudah melakukan operasional perdana layanan bus antarkota relasi Surabaya–Semarang kelas patas sejak 8 Oktober 2013.[80] PO Jaya Utama dan PO Indonesia juga mulai menambah unit bus antarkota pada relasi yang sama per 1 Maret 2014.[81]
Sebelumnya, beberapa perusahaan otobus seperti PO Jaya I, PO Jaya II dan PO Neo Harapan Utama pernah mengoperasikan layanan bus antarkota kelas ekonomi relasi Surabaya–Ponorogo dari Terminal Tambak Osowilangon sejak tahun 2013. Namun jalur tersebut dibekukan sekitar tahun 2015 dikarenakan tidak terdapatnya okupansi penumpang dari terminal ini. Berselang lima tahun, Perum DAMRI cabang Ponorogo mulai mengaktifkan layanan bus antarkota kelas patas dengan relasi yang sama seperti sebelumnya dari terminal ini per 6 Agustus 2021. [82] Jalur trayek yang dioperasikan tersebut mempunyai relasi Surabaya–Ponorogo via Tol Trans Jawa.[83] Layanan tersebut diharapkan dapat memperkuat dan memperluas jaringan transportasi darat serta memulihkan sektor perekonomian dan pariwisata sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Program Pemulihan Ekonomi nasional (PEN).[84]
Galeri
Referensi
Catatan bawah
- ^ Pola penulisan nama terminal yang tepat sesuai yang tertulis pada dokumen perda adalah Terminal Tambak Osowilangon. Namun seringkali media massa dan masyarakat keliru dalam menuliskan nama terminal ini seperti variasi pola penulisan berikut.
a. Terminal Tambak Osowilangun;
b. Terminal Tambak Oso Wilangon/Tambak Oso Wilangun;
c. Terminal Tambak Langon/Tambak Langun; dan
d. Terminal Wilangon/Wilangun. - ^ Seluruh unit medium bus serta izin trayek milik PO Armada Sakti relasi Surabaya–Paciran telah diakuisisi oleh PT Ayu Indah Group Paciran. Sebagian besar unit bus sudah menggunakan nama Ayu Indah (AI), dan sebagian lainnya ada yang menggunakan nama lain seperti Armada Sakti, Shang Ayu, Bima Sakti, Azhar Putra, Dilla Jaya, dll.
- ^ Saat ini manajemen PO Dali Mas dipecah menjadi dua, yaitu PO Dali Mas sendiri dan PO Bangau Mas.
- ^ PO Indonesia awalnya merupakan perusahaan otobus asal Lasem yang melayani jalur trayek Surabaya–Semarang. Sejak dekade tahun 1990-an, unit bus beserta izin trayek PO Indonesia mulai diakuisisi oleh PO Jaya Utama. Hingga saat ini, keduanya berada dalam satu manajemen dibawah naungan badan hukum PT Jaya Utama Indo.
- ^ Tidak adanya okupansi penumpang dari Terminal Tambak Osowilangon membuat operasional rute baru bus antarkota tidak efektif. Rute tersebut setidaknya hanya beroperasi sementara pada periode tahun 2013–2015, sebelum akhirnya perusahaan otobus operator mulai membekukan jalur trayek tersebut dan mengembalikan lagi pada rute lama dari Terminal Purabaya.
Referensi
- ^ Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2018). "Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.5520/AJ.104/DRJD/2018 tentang Penetapan Kode Terminal Penumpang Tipe A". jdih.dephub.go.id. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Didik Kusbiantoro (30 September 2013). "Renovasi Terminal Osowilangun Surabaya lambat". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya (2014). "Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Didit Dwi Andriyanto; Benny Bintarjo (2018). "Pengembangan Terminal Bus Tipe A Tambak Osowilangon di Surabaya". Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
- ^ Gladi Tamajaya Danang; Hendrata Wibisana; Siti Zaenab (2012). "Studi penataan Terminal Tambak Osowilangun dengan Sistem Informasi Geografis". Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ Ivanka Evangeline; Joyce M. Laurens (2019). "Terminal Bus Tambak Osowilangun Baru di Surabaya". Jurnal eDimensi Arsitektur. VII (21): 161–168.
- ^ Dhimas Ginanjar (29 April 2021). "Flyover Teluk Lamong rampung, sinkronkan akses ke tol, GBT, dan JLLB". jawapos.com. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Hamid (16 Oktober 2018). "Tunjang aksesibilitas darat Terminal Teluk Lamong, Pelindo III bangun flyover". majalahdermaga.co.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Ivan Kurniawan; Bambang Santoso Haryono; Minto Hadi (2013). "Analisis kebijakan trasportasi publik (Terhadap pengalihan trayek bus AKAP (antar kota antar provinsi) dari Terminal Purabaya ke Terminal Tambak Oso Wilangon)". Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (1994). "Peraturan Walikota Nomor 030 Tahun 1994 tentang Perjanjian Kerjasama Bagi Hasil Usaha Pembangunan Terminal Tambak Osowilangun Beserta Pekerjaan-Pekerjaan Lain yang Terkait Antara Pemerintah Kodya Dati II Surabaya dengan PT. Lamicitra Nusantara". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ "Terminal Tambak Oso Wilangun". Dinas Perhubungan Kota Surabaya. 31 Agustus 2016. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Anak Agung Sagung Alit Widyastuty (2015). "Kinerja operasional pelayanan terminal Kabupaten Gresik". WAKTU: Jurnal Teknik Unipa. 13 (1).
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2002). "Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Terminal Purabaya, Tambak Osowilangun dan Joyoboyo Kota Surabaya". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Zaenal Effendi (28 Juni 2016). "Terminal Purabaya dan Oso Wilangun diambil alih pusat, Risma: Sama utangnya ya". news.detik.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Helmi Supriyatno (3 Februari 2016). "Berebut kewenangan terminal". harianbhirawa.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Pemerintah Pusat Republik Indonesia (2014). "Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah". peraturan.bpk.go.id. hlm. 58. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Lambertus Hurek; Suryanto (28 November 2021). "Terminal Purabaya di Bungurasih akhirnya dikelola pemerintah pusat". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Zaenal Effendi (29 Agustus 2016). "Pengambilalihan terminal tipe A belum jelas, Dishub tak bisa lakukan perawatan". news.detik.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Lambertus Hurek; Andy Satria (21 Agustus 2022). "Banyak angkot dan bus ngetem, Terminal Tambak Osowilangun sepi". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ M. Taufik; Yoni Iskandar (4 Maret 2013). "Bus, lyn dan taksi di Terminal Osowilangun hanya parkir". tribunnews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Allex Qomarullah (5 Juli 2022). "Masih ada bus yang ngetem di luar Terminal TOW Surabaya". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Alfian Rizal (20 Juni 2022). "Terminal TOW Surabaya sepi, penertiban bus di jalan wewenang polisi". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Riana Setiawan (13 Juni 2022). "Pedagang mengeluh, Terminal Bus Osowilangun Surabaya makin sepi". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar; Riana Setiawan (22 Mei 2020). "Biasanya ramai jelang lebaran, Terminal Tambak Osowilangon kini sepi". jawapos.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Luhur Pambudi; Ndaru Wijayanto (6 Mei 2021). "Sepinya Terminal Tambak Osowilangun jauh sebelum larangan mudik, bus operasional makin sedikit". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ "Dibiarkan mangkrak 20 tahun lebih". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 31 Juli 2019. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Ahmad Amru Muiz; Parmin (1 Oktober 2013). "DPRD Surabaya panggil pemilik bangunan mangkrak di Terminal TOW". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Desy Kurnia (1 Juli 2014). "Status bangunan terbengkalai TOW Surabaya tak jelas". suarasurabaya.net. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ Tunggul Susilo (1 Juli 2014). "Gedung Maspion Group Surabaya terbengkalai tak jelas". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 25 September 2022.
- ^ a b Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2015). "Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kota Surabaya tentang Izin Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor". Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2011). "Keputusan Walikota Nomor 188.45/332/436.1.2/2011 Tahun 2011 tentang Trayek Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di Kota Surabaya". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di Kota Surabaya tahun 2017" (PDF). dpm-ptsp.surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Bidang Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya (2015). "Transportasi umum di Kota Surabaya". surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2006). "Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 07 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum". jdih.surabaya.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gresik (2021). "Daftar angkutan umum di Gresik". gresikkab.go.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Angkutan umum Gresik". mybenjeng. 22 Desember 2009. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Jumlah lin di TOW menurun". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 1 Juni 2020. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Bisa benar-benar tak beroperasi dalam dua tahun: Sepi penumpang, butuh aturan baru agar tetap hidup". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 25 September 2019. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin (17 Agustus 2022). "Disiapkan jalur khusus untuk angkot di Terminal TOW Surabaya". jawapos.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Disiapkan jalur khusus untuk angkot di Terminal TOW Surabaya". wartanitizen.com. 17 Agustus 2022. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Aan Haryono (11 April 2012). "Transportasi massal Surabaya bisa sinergi di TOW". news.okezone.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Farocha (6 Februari 2012). "MPU layani penumpang bus Bojonegoro-Surabaya". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Farocha (2 Mei 2012). "75 MPU Bojonegoro peroleh izin trayek Surabaya". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Hanif Manshuri; Titis Jati Permata (4 Maret 2014). "Bus Bojonegoro-Surabaya mogok, penumpang beralih ke MPU". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tarif Dasar Angkutan Penumpang Bus Kota Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bus Umum di Propinsi Jawa Timur" (PDF). jdih.mkri.id. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Suwito Ridani; Supriyanto (2014). "Peningkatan kualitas pelayanan jasa transportasi angkutan bus DAMRI Kota Surabaya (Studi kasus di Terminal Tambak Osowilangun – Surabaya Barat)". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra.
- ^ Dewi Agustina (19 November 2015). "Puluhan penumpang kocar-kacir saat dipaksa buruh turun dari bus kota". tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Ghofuur Eka (23 Desember 2016). "Gagal uji kir bisa lewat calo, bus bobrok masih beroperasi". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Surabaya terapkan PSBB, Terminal Purabaya dan TOW hentikan operasional bus AKDP dan AKAP". lawancovid-19.surabaya.go.id. 29 April 2020. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Wandha Kusuma; Benny (29 April 2020). "PSBB diterapkan, Terminal Purabaya dan Osowilangun tutup". kabaroto.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ @pecinta_damri (24 Juni 2020). "Bus kota dan bus bandara Perum DAMRI Surabaya beroperasi kembali". instagram.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Febrianto Ramadani; Ndaru Wijayanto (5 September 2022). "Bus DAMRI di Terminal Purabaya berhenti beroperasi mulai 1 September 2022". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar (7 September 2022). "Tiga trayek bus DAMRI di Surabaya ditutup". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Nuraini Faiq; Mujib Anwar (25 Januari 2018). "Dibeli mahal, 8 Suroboyo Bus malah dibiarkan nganggur dan mangkrak di Terminal Oso Wilangun". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Jay Wijayanto (15 Oktober 2020). "Tambah 8 armada baru Suroboyo Bus, diproyeksikan ke Stadion GBT". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Dishub pertahankan fungsi Terminal Kedung Cowek". pressreader.com (dikutip dari harian Jawa Pos). 6 Februari 2020. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Septyan Ardiyanto (8 November 2020). "Terminal Kedung Cowek mangkrak kayak Jembatan Suroboyo". surabayapagi.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Suharto; Djoko Setijowarno; Nyono (24 November 2021). "Webinar pengembangan angkutan massal berbasis jalan dengan skema BTS di kawasan perkotaan Surabaya". Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
- ^ Manda Roosa (29 Desember 2021). "104 Unit bus Trans Semanggi Suroboyo resmi beroperasi di 6 rute". suarasurabaya.net. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Direktorat Kerjasama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2022). "Kajian pengembangan rute Feeder penunjang Buy The Service tahun 2022". Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
- ^ Dhimas Ginanjar; Alfian Rizal (11 Agustus 2022). "Bakal tambah rute Suroboyo Bus ke Terminal Osowilangun". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Jay Wijayanto; Andy Satria (19 September 2022). "Dishub minta bus Trans Jatim masuk ke TOW setelah bus P8 stop operasional". radarsurabaya.jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ M. Sholahuddin; Riana Setiawan (23 September 2022). "Bertarif Rp 5.000, dari Joyoboyo ke Osowilangun hanya sekali bayar". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Ikrom Zain (19 September, 2022). "Suroboyo Bus rute Terminal Joyoboyo-PTC diperpanjang sampai Terminal Tambak Osowilangun dan Stadion Gelora Bung Tomo. Simak jadwal dan rutenya!". ikromzain.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Dipta Wahyu; M. Sholahuddin (21 September 2022). "Rute baru Suroboyo Bus, Terminal Joyoboyo ke Terminal TOW". jawapos.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Isnaini Nurdianti; Dwi Setiawan (18 September 2022). "Jelang laga Timnas U19 Indonesia vs Vietnam, Dishub Surabaya siapkan rute khusus bagi suporter". tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Zulfirdaus Harahap; Dian Kurniawan (18 September 2022). "Timnas Indonesia U-20 Vs Vietnam, Suroboyo Bus kembali siapkan rute khusus untuk bantu suporter ke Stadion GBT". bola.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Bus antarkota wajib masuk TOW". bappeda.jatimprov.go.id. 31 Mei 2011. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Dishub Surabaya percepat revitalisasi Terminal Tambak Osowilangun". kominfo.jatimprov.go.id. 5 Oktober 2015. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2004). "Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.1201/AJ.205/DRJD/2004 Tentang Hasil Evaluasi Penetapan Jumlah Bus pada Trayek Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) di Seluruh Indonesia". hubdat.dephub.go.id. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2016). "Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 27 Tahun 2016 tentang Tarif Dasar, Tarif Jarak Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bis Umum di Provinsi Jawa Timur". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Mujib Anwar; Yuli (21 Mei 2015). "Kini ada bus dari Terminal Purabaya Surabaya ke Tuban dan Bojonegoro". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ Amrita Winaya; Theresia M.C.A.; Bimanda Maryudi (2018). "Analisis kinerja operasional dan kualitas pelayanan PO. Mutiara Indah Murni dan PO. Widji Lestari pada trayek Surabaya-Tuban". Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura. 4 (2): 23–28.
- ^ "Perintis Surabaya – Semarang, PO Jaya Utama bertahan hingga sekarang". ayonaikbis.com. 19 Oktober 2019. Diakses tanggal 24 September 2022.
- ^ "Gegara corona, Terminal TOW Surabaya hanya layani dua trayek akibat sepi penumpang". beritatrans.com. 18 April 2020. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Hadi Purnomo, Slamet (2013). "128 Bus AKAP Masuk Terminal Osowilangun Surabaya". Antara News Jatim. Diakses tanggal 2021-12-21.
- ^ Official NET News (2013). "NET12 - Terminal Osowilangun Resmikan Trayek Baru untuk Kembali Menghidupkan Terminal". Youtube. Diakses tanggal 2021-12-21.
- ^ IWD (2013). "Terminal TOW Tambah Trayek Baru". Detik News. Diakses tanggal 2021-12-21.
- ^ Humas Terminal Tambak Osowilangon (2013). "Informasi Jadwal Trayek Terbaru di Terminal Tambak Osowilangon". Webblog Terminal Tambak Osowilangon. Diakses tanggal 2021-12-21.
- ^ "Pemberitahuan bus eksekutif Sby - Semarang di Terminal TOW". terminalwilangon. 8 Oktober 2013. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ "Pemberitahuan operasional perdana PO Jaya Utama dan PO Indonesia relasi Surabaya (TOW)–Semarang kelas eksekutif/patas". terminalwilangon. 28 Februari 2014. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Yusron Al-Fatah (12 Agustus 2021). "Asiik, dari Ponorogo ke Surabaya bisa naik DAMRI lagi". rri.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Selvi Mayasari; Anna Suci Perwitasari (11 Agustus 2021). "DAMRI kini layani rute Ponorogo - Surabaya". kontan.co.id. Diakses tanggal 26 September 2022.
- ^ Rahmi Yati; Rio Sandy Pradana (12 Agustus 2021). "DAMRI buka rute baru Ponorogo-Surabaya, tarif Rp70.000". bisnis.com. Diakses tanggal 26 September 2022.
Lihat pula
Pranala luar
@terminal.surabaya
Terminal Tambak Osowilangun
terminalwilangon.blogspot.com